You are on page 1of 2

Pembangunan Perikanan Berkelanjutan

Indonesia memiliki sumber daya perikanan yang melimpah dengan kuantitas dan
keanekaragamannya yang tinggi terutama pada sumber daya lautnya karena kondisi geografis
Indonesia yang di dominasi oleh wilayah perairan dan terletak diantara dua samudera. Sektor
perikanan tangkap di Indonesia menganut sistem open access dan bersifat common property.
Sistem open access berarti setiap orang yang berasal dari manapun boleh melakukan operasi
penangkapan dimanapun selama masih dalam wilayah territorial suatu negara dan sifat common
property berarti sumber daya perikanan milik bersama sehingga dapat dimanfaatkan oleh
siapapun.

IUU fishing dan rusaknya ekosistem perairan merupakan masalah utama dalam bidang
perikanan yang lebih banyak diketahui dan mendapat perhatian dari pemerintah, namun terdapat
beberapa permasalahan lebih serius yang tengah dihadapi dan sangat berpengaruh terhadap kondisi
perekonomian bangsa dan kesejahteraan masyarakat. Beberapa masalah yang sedang dihadapi
adalah kurangnya tingkat pemanfaatan potensi perikanan, kurangnya daya jual hasil perikanan di
pasar global dan kemiskinan nelayan dan pelaku usaha. Seiring dengan perkembangan zaman
permintaan sumber daya perikanan semakin meningkat dari luar maupun dalam negri dengan
standar mutu yang tinggi. Supaya dapat memenuhi permintaan pasar dan bersaing secara global
maka diperlukan pembangunan dan pengembangan sektor perikanan secara berkelanjutan.
Pembangunan perikanan secara berkelanjutan dilakukan untuk dapat memanfaatkan sumber daya
perikanan secara maksimal dan bertanggung jawab. Sumber daya laut merupakan sumber daya
yang dapat dipulihkan, artinya sumber daya laut dapat dimanfaatkan dan dapat ketersediaanya
dipengaruhi oleh tingginya tingkat pemanfaatan, sehingga harus diperhatikan kelestariaannya agar
dapat memenuhi kebutuhan di masa sekarang dan masa depan.

Potensi perikanan Indonesia yang melimpah diharapkan menjadi sumber pertumbuhan


ekonomi nasional tidak hanya pada sektor perikanan tangkap tapi perikanan budidaya, industri
pengolahan dan pemasaran hasil perikanan, industri bioteknologi kelautan serta industri dan jasa
terkait. Pada dasarnya pembangunan perikanan secara berkelanjutan mencakup aspek ekologi,
aspek ekonomi dan aspek sosial. Pada aspek ekologi pemanfaatan sumber daya perikananan tidak
melebihi kemampuannya untuk pulih, eksploitasi sumber daya kelautan harus dilakukan dengan
cara yang ramah lingkungan, dan pembuangan limbah yang tidak melebihi kapasitas asimilasi
lingkungan. Pada aspek sosial memandang pentingnya transparansi, pemberdayaan dan peran serta
dari semua elemen masyarakat. Keterbukaan dari segala pihak yang berperan serta sangat
diperlukan dalam pembangunan yang berkelanjutan agar terjalin kerjasama serta peran aktif. Pada
aspek ekonomi berfokus pada upaya peningkatan kemakmuran secara maksimal dalam batasan
ketersediaan modal dan kemampuan.

Peningkatan mutu sumber daya manusia, pembangunan sarana dan prasarana perikanan
dapat dilakukan dalam program pengembangan perikanan di dalam berbagai sektor dengan
harapan dapat menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pertumbuhan ekonomi, daya saing, dan
kesejahteraan pelaku kegiatan perikanan secara ramah lingkungan dan berkelanjutan. Beberapa
usaha yang dapat dilakukan dalam usaha pembangunan perikanan yang berkelanjutan meliputi
meningkatkan peran sektor perikanan dan kelautan dalam pertumbuhan ekonomi nasional,
meningkatkan produksi sektor unggulan hasil perikanan dan menjaga ketersediaan sumber daya
perikanan.

Dalam upaya pembangunan perikanan berkelanjutan terdapat beberapa kendala yang


mengakibatkan lambatnya upaya pembangunan meliputi ketersediaan sarana dan prasarana,
komitmen pemerintah, rendahnya tingkat pemanfaatan, kualitas sumber daya manusia, ilmu
pengetahuan dan teknologi. Untuk dapat mengatasi lambatnya pembangunan dari sektor
perikanan dapat dilakukan beberapa usaha meliputi kejelasan hak bagi para pelaku sektor
perikanan, kewenangan dari otoritas pemegang kewenangan dan saksi tegas bagi para pelanggar
hak.

Satya Krismatama
230110150168

You might also like