Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Zaman yang terus berkembang baik dari pertumbuhan penduduk suatu negara
lebih khususnya pada kota bandung. pertumbuhan penduduk dikota Bandung sangat
signifikan sehingga hal itu menjadi sesuatu yang tidak terkontrol dengan baik. Berikut
tabel jumlah populasi penduduk kota bandung dari beberapa tahun belakang ini. :
Gambar 1.1
Judul : Jumlah populasi kota bandung
Sumber : Badan Pusat statistik bandung
2016
khususnya di Bandung mengalami kenaikan yang siginifikan, tentu hal ini dapat
berdampak baik dan buruk, semua tergantung dengan upaya apa untuk mengatasi hal
tersebut. Dengan semakin bertambahnya penduduk di bandung, hal itu dibarengi dengan
kebutuhan pekerjaan bagi penduduk itu sendiri, Lahan pekerjaan yang semakin
berkurang dan populasi yang semakin meningkat, jelas hal itu merupakan kendala yang
dialami kota bandung beberapa tahun ini dan jumlah pengangguran di kota bandung
semakin menurun, hal tersebut mempertegas bahwa lahan pekerjaan di kota bandung
Gambar 1.2
Judul : Status pekerjaan penduduk
Sumber : Badan Pusat statistik bandung
2015
Dipertegas dengan data tersebut, bahwa banyak penduduk di kota bandung yang
sudah bekerja dan tentu membutuhkan lahan untuk bekerja, serta adanya penurunan
membuat kenaikan jumlah penduduk yang bekerja, karena lahan pekerjaan ada karena
benyaknya pengusaha.
Gambar 1.3
Judul : IPM kota bandung
Sumber : Badan Pusat statistik bandung
2017
Indeks pembangunan manusia (IPM) kota bandung sudah emncapai titik 80.31. nilai
tersebut termasuk pada kategori yang sangat baik, karena di jawabarat hanya kota
bandung yang mencapai titik nilai 8. Hal itu dibarengi dengan banyaknya pengusaha
Lahan pekerjaan yang dimaksud bisa pabrik, kantor dan bangunan lainnya yang
bisa mewadahi para penduduk yang ingin bekerja. Namun dalam proposal ini lebih
memfokuskan pada bangunan kantor. Kantor dapat menampung banyak pekerja atau
akan kantor akan meningkat. Jumlah kantor di bandung sebenarnya tidak sebanding
dengan banyaknya pekerja, hal tersebut menjadi alasan utama pemilihan bangunan
karena kantor itu sendiri bersifat sangat fungsional karena berhubungan dengan uang.
Bangunan kantor pada umumnya memiliki bentuk bangunan yang statis dan kaku serta
monton, hal ini karena untuk mendapatkan efisiensi ruang yang maksimal, namun
konsep ini tidak sepenuhnya benar, karena damapk ayng akan dihasilkan adalah masalah
sosial para pegawai. Pegawai akan mengalami penutuna tingakat ketertarikan bekerja
pada gedung tersebut karena monoton dan kaku. Dengan terganggunya kondisi soial
para pegawai maka akan berdampak dengan kinerja para pegawai itu sendiri, maka
untuk bekerja dengan baik di gedung yang monton dan kaku maka dibutuhkan mental
yang kuat dan keteguhan hati yang kuat untuk menahan rasa kaku dan monotn yang
penting dan point tersebut menjadi masalah. Permasalahan dimulai dari semakin
populasi penduduk tidak dibarengi dengan lahan perkerjaan yang luas. Penduduk kota
bandung mengalami penurunan dari angka pengangguran, hal itu memperkuat bahwa
lahan pekerjaan sangat dibutuhkan di kota bandung. Kota bandung saat ini mencapai
nilai IPM sebesar 8.1 hal ini menandakan bahwa banyak pengusaha-pengusaah baru
yang pastinya akan menyediakan lahan pekerjaan. Lahan pekerjaan itu dapat berupa
bangunan kantor, pabrik dan hal lainnya yang dapat mewadahi para pekerja untuk
bekerja.Jumlah kantor di kota bandung tidak sebanding dengan jumlah penduduk kota
Dari identifikasi maslaah yang sudah di teliti dan dianalisis, didapat rumusan
pekerja?
Bagaimana cara membuat kantor yang dapat berpengaruh baik bagi lingkungan
sekitarnya.
lingkungan sekitarnya
4. Untuk mengetahui bangunan yang memiliki peranan penting dalam suatu
lingkungan
5. Untuk mengetahui bangunan kantor yang ramah lingkungan dan ‘Green’
6. Untuk mengetahui tempat bekerja yang nyaman, enjoyable dan fresh
Manfaat yang didapat dari penelitian jika dilihat dari latar belakang, identifikasi
masalah, rumusan masalah dan aspek lainnya, manfaatnya terdapat dari 3 sisi yaitu sisi
Sisi Bangunan
bangunan
Untuk membuat bangunan yang dapat memberikan kesan nyaman
Untuk membuat sebuah ruang kerja yang nyaman seperti di rumah
Untuk membuat bangunan menjadi view point kawasan sekitarnya
Untuk melestarikan bangunan ramah lingkungan yang sudah mulai pudar
Untuk membuat bangunan yang memaksimalkan potensi energi alam
Untuk membuat bangunan yang alami dengan resource utama dari alam
Sisi Sosial
Untuk memberikan kenyamanan maksimal bagi pegawai
Untuk memberikan suatu persepsi baru akan kantor yang selalu monoton dan
kaku
Memberikan sekuen ruang yang nyaman bagi setiap pekerja
Untuk memberikan lingkungan sosial yang baik
Sisi Lingkungan
Untuk menciptakan lingkungan yang sehat dengan konsep Greenery
Untuk membuat bangunan kantor berfungsi sebagai RTH kota, karena terdapat
bangunan sesuai dengan kemauan, kebutuhan, isu, fenomena dan aspek lainnya yang
tentu beralasan mengapa bangunan tersebut dipilih. Bangunan yang dipilih oleh penulis
adalah bangunan komersial yaitu Kantor. Kantor yang akan dirancang bukan kantor
sewa namun kantor yang diperuntukkan untuk beberapa perusahan yang sebidang, yang
artinya perusahaan tersebut masih dalam satu organisasi perusahaan agar konsep dan
diperbolehkan adalah maksimal 3000 m2. Bangunan harus sesuai dengan peraturan
daerah seperti KDB, KLB, dan peraturan lainnya. Bangunan harus menyelesaikan
masalah beserta konsep dan tema yang dapat menanggulangi masalah dan memecahkan
Observasi
Melakukan survey dan observasi secara langsung dengan melakukan pengamatan
beralamat di Jl. Caringin no.103, Bandung. Juga melakukan survey sebagai studi
komparatif. Data literatur dapat dicari dengan media cetak ataupun media digital.
Buku yang digunakan yaitu Pedoman Tata Ruang dan Perabot Perpustakaan
Nasional Republik Indonesia dan Pengantra Ilmu Perpustakaan yang ditulis oleh
Sulistyo Basuki.
Wawancara
Melakukan wawancara terhadap pihak-pihak yang bersangkutan untuk mencari
data pendukung. Sumber bisa berasal dari pegawai Perpustakaan Kota Bandung
Kerang kerja adalah acuan kerja atau guide lines saat kita melakukan
perancangan suatu bangunan, tanpa arahan tentu design dan proses perancangan tidak
BAB I. PENDAHULUAN
Perpustakaan Kota Bandung. Ada juga tujuan perancangan, batasan perancangan, dan
perancangan.
Pada bagian ini, terdapat beberapa literatur umum seperti pengertian perpustakaan
umum, tujuan perpustakaan, juga terdapat literatur khusus seperti standar perancangan
dan penataan perabot perpustakaan umum. Selain itu, ada juga penjelasan tentang objek
studi meliputi data fisik dan non fisik, studi banding perpustakaan sejenis, Analisa
dari menguraikan latar belakang pemilihan konsep, garis besar konsep dan fokus desain,
aplikasi konsep secara langsung dalam perancangan serta kriteria desain yang digunakan
secara keseluruhan, baik masalah yang telah dirumuskan serta ide desain terpilih.
BAB II
STUDI LITERATURE
II.1 Pengertian
bentuk suatu bangunan, motif bangunan, pola bangunan, corak bangunan (Kamus Besar
Bahasa Indonesia 2008:36). Secara etimologis kantor berasal dari Belanda: “kantoor”,
yang maknanya: ruang tempat bekerja, tempat kedudukan pimpinan, jawatan instansi
dan sebagainya. Dalam bahasa inggris “office” memiliki makna sebagai tempat
workspace so that work can be performed in the most efficient way”. Desain kantor
merupakan susunan ruangan kerja agar terdapat keefisienan dalam bekerja. Desain
bangunan kantor adalah bentuk ataupun rancangan bangunan tempat bekerja yang
memiliki bentuk/ukuran dan fungsi serta mengalami penyesuaian yang disebabkan oleh
beberapa faktor, seperti bahan bangunan, kondisi cuaca, harga, kondisi tanah dan alasan
estetik
mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama. Berbagai macam kegiatan dapat
antara orang, teknologi dan prosedur untuk menangani data dan informasi mulai dari
beberapa pendapat mengenai pengertian kantor diatas, dapat disimpulkan bahwa kantor
merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan penanganan informasi dan data, mulai dari
pemberi pelayanan komunikasi dan perekaman. Dari definisi tersebut, Mills memperluas
untuk disimpan menurut hukum (seperti anggaran dasar dan anggaran rumah
faktur, atau ringkasan rincian seperti laporan keuangan, laporan persediaan, dan
analisis penjualan.
tersebut diberikan baik secara lisan maupun tulisan. Contoh informasi tersebut
yang mungkin tidak dibayar saat jatuh tempo, rekaman vital seperti kontrak besar
harus dilindungi secara tepat, uang tunai harus disimpan dalam lemari besi
maupun di dalam bank. Kantor harus berhati- hati terhadap makna rekaman. Dan
Amira Oribia dan Wanda Sasmita berpendapat bahwa Lingkungan kerja yang nyaman
sangat dibutuhkan oleh karyawan untuk dapat beraktivitas secara optimal dan produktif
sehingga lingkungan kerja membutuhkan desain yang baik, sehingga dapat mendukung
Gambar 2.1
Judul : Kerangka teori produktivitas kantor
Sumber : Office productivity: a self- assessed
approach to Office Evaluation
Gambar 2.1 menjelaskan bahwa produktivitas dari kantor yang digunakan oleh
karyawan dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan lingkungan kerja. Tata ruang kantor
berhubungan dengan sirkulasi, konsep tata ruang kantor dengan bentuk Gambar 2.1,
sedangkan kenyamanan kerja dipengaruhi oleh intensitas penerangan, suhu dan
adalah tata ruang kantor. Setiap pegawai menginginkan ruangan kerja yang dapat
peralatan dan furniture kantor yang dibutuhkan sampai dengan pengaturan lingkungan
pengaturan dan penyusunan seluruh mesin kantor, alat perlengkapan kantor serta perabot
kantor pada tempat yang tepat, sehingga pegawai dapat bekerja dengan baik, nyaman,
Sedangkan menurut Terry (dalam Sedarmayanti, 2009) tata ruang kantor adalah
rinci dari ruang tersebut untuk menyiapkan suatu susunan praktis dari faktor-faktor fisik
yang dianggap perlu bagi pelaksanaan kerja perkantoran dengan biaya yang layak.
Pengertian lain pula diungkapkan oleh Moekijat (2008) bahwa tata ruang kantor
ruang ini untuk memberikan susunan perabot dan perlengkapan yang paling praktis yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan kantor. Selain itu juga, Nuraida (2008)
berpendapat bahwa tata ruang kantor merupakan pengaturan ruangan kantor serta
penyusunan alat-alat dan perabotan kantor pada luas lantai dan ruangan kantor yang
Dari beberapa pengertian tata ruang kantor diatas dapat disimpulkan bahwa tata
ruang kantor adalah penyusunan peralatan dan perlengkapan yang paling praktis serta
faktor-faktor fisik yang dianggap perlu pada suatu ruangan yang tersedia, agar pegawai
merasa nyaman, baik, leluasa dan bebas bergerak dalam pelaksanaan kerja kantor
Tata ruang kantor atau office layout merupakan penentuan mengenai kebutuhan-
kebutuhan ruang dan penggunaan secara terperinci dari satu ruang untuk menyiapkan
suatu susunan yang praktis dari faktor-faktor fisik yang dianggap perlu bagi pelaksanaan
kerja perkantoran dengan biaya yang layak. Pengaturan tata ruang kantor dapat
karyawan.
ada daerah yang terlalu sepi dan terlalu padat selain itu dapat mempengaruhi komunikasi
kerja. Tata ruang kantor menggunakan azas pokok tata ruang yang menjadi acuan
sehingga meningkatkan produktivitas staf. Azas ini dibagi menjadi empat macam (Dra.
Azas jarak terpendek ialah jarak antara dua titik dalam dua garis lurus.
Azas rangkaian kerja, ialah penempatan para pegawai dan alat-alat kantor
menurut rangkaian yang sejalan dengan urutan penyelesaian pekerjaan.
Azas penggunaan segenap ruang adalah penggunaan setiap bagian ruangan,
tidak hanya yang berupa lantai, tapi juga vertikal ke atas maupun kebawah.
ditingkatkan, namun hal ini tidak dapat ditemukan pada ruangan yang tidak
Secara umum tata ruang kantor terdiri dari 2 jenis yaitu tata ruang terbuka dan
tata ruang tertutup. Tata ruang terbuka adalah ruang kerja yang luas dan ditempati oleh
karyawan secara bersamaan, sedangkan tata ruang tertutup adalah dibatasi oleh sekat
mendukung aktivitas staf, lebih jelasnya data tersebut disajikan pada Tabel
KELEBIHAN KEKURANGAN
Terjaganya ahasia kerja pegawai karena Biaya tata ruang menjadi relatif mahal
karena perusahaan dianggap lebih kurang erat karena dibatasi oleh ruang
Tata ruang kantor terbuka juga memiliki kekurangan dan kelebihan dan disajikan
KELEBIHAN KELEMAHAN
Memungkinkan pengawasan lebih efektif Sulitnya privasi atau menjaga hak pribadi
pegawai karena tidak adanya sekat – lebih yang dilakukan oleh salah satu
Memudahkan penyesuaian bila terjadi Relatif lebih murah dari segi biaya dan
Tabel 2.1 dan Tabel 2.2 menjelaskan bahwa tata ruang kantor terbuka dan tata
ruang kantor tertutup memiliki karakter dan kebutuhan tersendiri dalam penempatannya
pada ruangan, sehingga produktivitas staf dapat lebih ditingkatkan. Selain itu tata ruang
kantor memiliki dimensi tersendiri. Diadaptasi dari pendapat The liang Gie, adapun
1) Dimensi perancangan tata ruang kantor, berupa keefektifan jenis tata ruang
perlengkapan kantor.
2) Dimensi penempatan pegawai berupa ketepatan antara jumlah pegawai dengan
Tata ruang kantor yang diatur sedemikian rupa tentunya bukan karena tanpa
alasan, tetapi suatu organisasi, instansi, maupun perusahaan memiliki satu tujuan yang
sama, yaitu untuk meningkatkan produktivitas kerja. Adapun tujuan dari adanya
Mencegah penghamburan tenaga dan waktu para pegawai karena prosedur kerja
dapat dipersingkat.
Menjamin kelancaran proses pekerjaan yang bersangkutan.
Memungkinkan pemakaian ruang kerja secara efisien.
Mencegah para pegawai dibagian lain terganggu oleh publik yang akan menemui
keleluasaan bagi:
Pendapat lain diungkapkan oleh Nuraida (2008), bahwa tujuan tata ruang kantor
yang besar. Setiap meter persegi, sudut, atau tengah ruangan seluruhnya
berfaedah. Dengan kata lain tidak ada tempat yang tidak berguna/ berfaedah.
Memudahkan pengawasan manajer terhadap para staf yang sedang bekerja.
Bagaimanapun budaya kerja yang diterapkan pada setiap kantor, sedikit banyak
atasan harus tetap melakukan pengawasan terhadap bawahan. Hal ini perlu
didukung oleh layout kantor yang sesuai dengan kondisi yang dibutuhkan di
tempat kerja.
Memudahkan arus komunikasi dan arus kerja.
Arus kerja yang baik akan mempengaruhi kualitas arus komunikasi. Pergerakan
informasi secara vertikal (antara tingkatan level struktur organisasi yang berbeda,
yang efektif dan efisien.Layout yang baik akan memberikan kepuasan dan
kantor.
Menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pegawai seperti komputer, telepon,
teleks, intercom, faksimile, e-mail, dan pelayanan lainnya seperti penyediaan air
minum.
Memudahkan setiap gerakan para pegawai dalam penyimpanan arsip. Khususnya
untuk arsip aktif, penempatan lemari dan ruangan harus berdekatan dengan
perusahaan.
Selain tujuan tata ruang kantor diatas, ada pula manfaat yang akan diperoleh oleh
Tata ruang kantor yang diterapkan oleh suatu perusahaan, instansi, atau
Sebelum menetapkan jenis tata ruang seperti apa yang akan digunakan, perlu diketahui
terlebih dahulu masing-masing karakteristik, kelebihan dan kekurangan dari setiap jenis
tata ruang kantor tersebut. Menurut Sedarmayanti (2009), pada dasarnya terdapat empat
2) Kerugian
Komunikasi langsung antar pegawai tidak lancar, sehingga
perkembangan organisasi
Mempersulit pengawasan dan memerlukan banyak luas lantai.
2. Tata Ruang Kantor Terbuka (Open Plan Offices).
Tata ruang kantor terbuka adalah ruangan kerja yang cukup luas dan
ditempati oleh beberapa pegawai untuk bekerja bersama tanpa dipisahkan oleh
konsep tata ruang kantor terbuka ini dapat meningkatkan kerja sama antar
konsentrasi
Batas kedudukan antara pimpinan dan bawahan tidak jelas
Pekerjaan yang bersifat rahasia sulit dilakukan
Kemungkinan nampak adanya tumpukan berkas atau kertas dan
baik.
3. Tata Ruang kantor berhias/ataman (Landscape Office)
Tata ruang kantor berhias adalah ruang kerja yang dihiasi oleh taman,
dekorasi dan lainnya. Bentuk ruang kantor ini mengupayakan agar lingkungan
2) Kerugian
Biaya cukup tinggi untuk mengadakan taman dan dekorasi
lainnya
Biaya pemeliharaan tinggi
Memerlukan tenaga ahli yang tidak mudah dan tidak murah
4. Tata Ruang kantor gabungan
Tata ruang kantor gabungan adalah ruang kantor yang merupakan
gabungan antara bentuk ruang kantor berkamar, terbuka dan bertaman hias.
mencegah atau mengurangi kerugian yang ada, dapat diciptakan tata ruang
kantor gabungan.
Menurut Martinez dan Quible (dalam Sukoco, 2006), ada beberapa prinsip yang
harus diperhatikan guna mendesain layout kantor yang efektif, antara lain:
kerja.
2. Mengondisikan arus kerja agar bergerak dalam bentuk garis lurus dan
dari pekerja.
9. Pertimbangan keamanan harus diberikan prioritas tinggi.
10. Area terbuka yang besar lebih efisien dibandingkan ruangan kecil yang tertutup.
11. Provisi yang tepat bagi pencahayaan, dekorasi, AC, kelembaban, dan kontrol
suara.
12. Memperhatikan kebutuhan perluasan kantor di masa yang akan datang.
13. pekerjaan harus datang pada pegawai, bukan sebaliknya.
Menurut The (2007), terdapat beberapa teknik yang dapat dilakukan untuk
1. Meja-meja kerja disusun menurut garis lurus dan menghadap kejurusan sama.
2. Pada tata ruang yang terbuka, susunan meja-meja dapat terdiri atas beberapa
baris
3. Di antara baris-baris meja tersebut disediakan lorong untuk keperluan lalulintas
para pegawai. Sebaiknya di tengah ruangan terdapat sebuah lorong utama yang
lebarnya 120 cm. lorong-lorong lainnya cukup selebar 80 cm. lebar 120 cm itu
dibuat berdasarkan perhitungan bahwa lebar badan seseorang yang normal kira-
ira 60 cm sehingga lorong tersebut dapat dijalani dua orang dengan tanpa
didasarkan kepada tebal tubuh seseorang yang rata-rata 40 cm. dengan demikian
kalau lorong itu dipakai untuk berpapasan oleh dua orang, masing-masing dapat
untuk duduk pegawai) selebar 80 cm. berdasarkan jarak ini dan lebar lorong
tersebut pada point 3 diatas, maka bagi setiap pegawai yang memakai meja
ukuran 70 x 120 cm hendaknya disediakan luas lantai sekitar 3,5 jadi, ruang
pegawainya. Disatu pihak ini akan memudahkan pengawasan, di pihak lain akan
mencegah para pegawai mengangkat kepala untuk melihat siapa yang menemui
pejabat pimpinan.
6. Pada tata ruang terbuka, apabila pegawai-pegawai dikelompok- kelompokkan di
resiko besar, ditempatkan di pojok yang tidak sering dilalui lalu lintas orang-
orang.
9. Pegawai-pegawai yang sering membuat hubungan kerja dengan bagian- bagian
dekat jendela, sehingga gema suaranya sebagian besar dapat lagsung terbuang
keluar ruangan.
12. Meja yang memuat alat-alat yang banyak memberikan getaran, misalnya saja
tamu tersendiri.
Nuraida (2008) mengungkapkan bahwa standar ruangan kantor dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain sifat pekerjaan, jumlah ruangan yang dapat digunakan, luas
pekerjaan, kebutuhan atas ruangan-ruangan pribadi yang bersifat khusus, jumlah, jenis
peralatan, serta mesin-mesin, ukuran, bentuk, dan lain-lain. Menurut Quible (dalam
Nuraida, 2008) standar ruangan kantor dapat dilihat pada tabel di bawah ini
Tabel 2.4
Judul : Minimum Space guidelines
Sumber : Nuraida (2008)
Hal di atas dapat dijadikan masukan mengenai ukuran individual rooms yang
optimal namun harus disesuaikan dengan kondisi kerja di lapangan atau ruang yang
tersedia. Dari berbagai penjelasan dapat disimpulkan bahwa dalam menyusun tata ruang
perkantoran harus disusun berdasarkan jenis pekerjaan pegawai, jika pekerjaan pegawai
yang sering berinteraksi dengan publik, agar tidak mengganggu kegiatan kerja .
II.8 Elemen perancangan kantor
Elemen perancangan kantor adalah aspek aspek yang harus ditinjau dalam
merancang kantor, jika aspek-aspek ini tidak ditelaah dan dianalisis maka bangunan
II.8.1 Kebisingan
yang bebas dari kebisingan sehingga dapat melakukan percakapan dan mendengarkan
kesehatan menyatakan pembagian wilayah dalam empat zona (Mashuri, 2007: 196).
45–55 dB.
3) Zona C antara lain perkantoran, pertokoan, perdagangan, pasar, dengan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kebisingan antara lain
sebagai berikut:
suara yaitu:
Penyerap suara tipe berpori contohnya karpet, gorden glass wool,
rockwool, dan material lunak lainnya yang menyerap suara.
Penyerap suara tipe resonansi seperti panel kayu tipis, accurate fiber,
penyerap suara tipe ini cocok diletakkan pada dinding, sehingga dapat
Kualitas pengudaraan yang baik sangat dibutuhkan oleh tubuh agar manusia
dapat beraktivitas dengan baik. Szokolay dalam buku Manual of tropical housing and
building, kenyamanan termal dipengaruhi oleh variabel iklim yaitu matahari, suhu udara,
daerah khatulistiwa adalah 19oC untuk batas bawah dan 27oC untuk batas atas.
Menurut peraturan mentri kesehatan persyaratan suhu ruangan kantor adalah 1828oC
dapat dilakukan melalui dua hal secara mekanis melalui upaya arsitektur dan
operasional yang tinggi sedangkan upaya secara arsitektur dapat dilakukan melalui:
bangunan.
II.8.3 Pencahayaan
penerangan sampai 2,5 kali tinggi bukaan. Hal tersebut dapat lebih mendukung apabila
kuat penerangan minimal yang dibutuhkan selalu ada dan menyinari seluruh ruangan.
Cahaya hendaknya sedikit mungkin memasukkan radiasi panas, tidak kontras sehingga
tidak mengurangi kenyamanan penglihatan (efek silau yang diakibatkan oleh sinar
matahari).
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencapai pencahayaan alami yang efektif,
antara lain:
sehingga dapat membantu pengudaraan pada ruangan selain itu bukaan luas pada
vertical blind ataupun venetian blind yang dipasang pada bagian interior
bangunan(Gambar 2.2).
kaca stopsol yang bekerja dengan memberikan perlindungan dari panas matahari
Gambar 2.4
Judul : Stopsol glass
Sumber : Material ideas/pinterest
Pencahayaan buatan pada umumnya menggunakan energi listrik, gas dan lilin.
Pencahayaan buatan tersebut memiliki potensi cahaya berbeda dan penempatan yang
lampu, watt, indeks warna, penerapan dan umur lampu (Tabel 2.3).
Tabel 2.3
Judul : Pencahayaan ruangan
Sumber : Loe dalam Karakteristik Pencahayaan hal 13
Data Tabel 2.3 menunjukkan bahwa lampu neon merupakan jenis yang paling
efisien dan memenuhi syarat untuk kantor, karena umur jamnya yang tinggi dan kualitas
pencahayaan yang baik untuk kantor. Kantor dalam penerangannya memiliki tipe sesuai
yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964, standar yang
sumber penerangan cahaya matahari maka jarak jendela dari lantai tidak lebih
dari 1,2 m.
3) Cukup atau tidaknya cahaya matahari, harus diadakan penerangan jalan lain
perut (1m). Penerangan yang cukup untuk area kantor dengan kekuatan minimal
350 lux.
II.8.4 Warna
Warna adalah salah satu elemen dalam lingkungan perkantoran yang memiliki
dampak penting bagi staf karena dapat memberikan kesan yang dapat mempengaruhi
psikologi dan suasana hati yang berdampak pada produktivitas staf. Warna sebagai salah
satu aspek dalam perancangan ruang kerja dapat menimbulkan reaksi tubuh baik secara
psikologis. Setiap warna memberikan kesan yang berbeda, sehingga pemilihan warna
untuk ruangan kantor hendaknya dipilih dengan pertimbangan yang cukup cermat,
disesuaikan dengan situasi kerja dalam ruangan tersebut. Faktor yang harus
1) Kombinasi warna
2) Efek cahaya
3) Nilai pemantulan warna
4) Dampak warna
diperhatikan karena psikologi warna. Psikologi makna dari warna tersebut adalah:
ruang peristirahatan.
5) Warna oranye, hasil pencampuran warna merah dan kuning yang dapat
dengan memperhatikan aspek fisik dan psikis. Warna pokok pada warna munsell adalah
merah, kuning, hijau, biru dan jingga sedangkan warna sekunder adalah jingga, hijau
gelapnya warna yang direfleksikan dengan menambah warna putih atau hitam,
sedangkan choma warna berhubungan dengan cerah suramnya warna. Kombinasi warna
ruangan akan lebih baik jika dilakukan dengan pilihan warna dengan komposisi warna
harmonis yang berarti perpaduan dua warna atau lebih. Komposisi warna dilakukan
dengan mengacu pada lingkar warna dengan beberapa konsep yaitu monokromatik,
warna dalam lingkaran Munsell yang seiring dan nilai kekuatannya tidak jauh berbeda
antara lain :
1. Warna komplement merupakan warna yang nilai kekuatannya tidak jauh berbeda
II.8.5 Air
Air termasuk elemen penting dalam bangunan kantor, karena air menjadi
kebutuhan utama sebuah bangunan baik itu kantor, apartment dan bangunan lainnya,
namun yang membedakan adalah kebutuhan air setiap jenis bangunan. Setiap jenis
bangunan memiliki kebutuhan akan air yang berbeda-beda itu karena jumlah pengguna
yang berbeda, karakteristik pengguna yang berbeda. Berikut tabel kebutuhan air pada
bangunan :
Fungsi bangunan Satuan Kebutuhan
Apartemen orang 135-225
Bioskop Kursi 15
Hotel orang 185-225
Kantor orang 45-90
Restoran Kursi 70
Rumah sakit Tempat tidur 280-470
Sekolah orang 45-90
Tabel 2.5
Judul : Standar kebutuhan air
Sumber : Sistem Bangunan Tinggi, Juwana Jimmy S, Ir,
MSAE
Dilihat dari tabel kebutuhan air, kebutuhan air bangunan kantor per orangnya
dibutuhkan 45 liter sampai 90 liter. Air tentu membutuhkan sebuah wadah untuk
menampungnya, terdapat banyak media untuk menampung air. Berikut beberapa media