You are on page 1of 15

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK

PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)

Disusun Oleh:

1. MUFIDATUL ISNAINI (16025)


2. MUSTAQIM (16027)
3. NIA FEBRIYANTI (16028)
4. NIKMA AJRULAMILIN (16029)
5. NINING SUSILOWATI (16030)
6. NUR KHOLIFAH (16031)

AKADEMI KEPERAWATAN
NAZHATUT THULLAB
SAMPANG
2018
KATA PENGANTAR

Rasa syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-NYA makalah yang berjudul “PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS
KELOMPOK PERSEPSI SENSORI (HALUSINASI)” dapat diselesaikan tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas dari praktek klinik di
ruang PURI MITRA RS JIWA MENUR SURABAYA.

Selama penyusunan makalah ini penulis telah banyak mendapat bantuan


dari berbagai pihak dalam bentuk informasi, motivasi serta dorongan moral dan
spiritual, sehingga makalah ini tersusun dan dapat diselesaikan sesuai dengan
rencana.

Disamping itu, penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna
dan sudah barang tentu masih ada kesalahan-kesalahan yang luput dari
pengamatan penulis. Oleh karena itu, tegur sapa dan kritik yang konstruktif dari
pembaca untuk perbaikan dan penyempurnaan seperlunya sangat penulis
harapkan.Pada akhirnya penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Penulis

Surabaya,16 agustus 2018


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Program terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu asuhan
keperawatan dengan gangguan jiwa tidak hanya difokuskan pada aspek
psikologis, fisik, dan sosial tetapi juga kognitif. Ada beberapa terapi modalitas
yang dapat diterapkan salah satunya adalah terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi
Persepsi.
Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan sekelompok
klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang dipimpin atau
diarahkan oleh seorang therapis. Pengertian TAK stimulasi persepsi menurut
adalah terapi yang bertujuan untuk membantu klien yang mengalami
kemunduruan orientasi, menstimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses
berpikir dan afektif serta mengurangi perilaku maladaftif.
Pengertian yang lain menurut Budi Anna Keliat dan Akemat (2005) TAK
stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai stimulus dan
terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan dalam
kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternative penyelesaian masalah.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang
menggunakan aktivitas yang menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai
stimulasi yang terkait dengan pengalaman dengan kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa kesepakatan persepsi atau
alternatif penyelesaian masalah. Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi
persepsi halusinasi dibagi dalam 5 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal halusinasi
2. Sesi II : Mengontrol halusinasi dengan cara menghardik
3. Sesi III : Mengontrol halusinasi dengan cara bercakap -cakap dengan
orang lain
4. Sesi IV : Mengontrol halusinasi dengan cara melakukan aktivitas
terjadwal
5. Sesi V : Mengontrol halusinasi dengan cara patuh minum obat
Terapi aktifitas kelompok dibagi menjadi empat yaitu sebagai berikut:
1. Terapi aktifitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
Klien dilatih mempersepsikan stimulus yang disediakan. Kemampuan
persepsi klien dievaluasi dan ditingkatkan pada tiap sesi. Dengan
proses ini, diharapkan respon klien terhadap berbagai stimulus dalam
kehidupan menjadi adaptif. Stimulus yang disediakan dapat berupa
membaca artikel, majalah, buku, puisi, menonton acara televisi.
2. Terapi aktifitas kelompok stimulasi sensori
Terapi ini digunakan sebagai stimulus sensori klien. Kemudian
diobservasi reaksi sensori klien terhadap stimulus yang disediakan
berupa ekspresi perasaan secara nonverbal (ekspresi wajah, gerakan
tubuh). Aktifitas yang digunakan sebagai stimulus adalah musik, seni,
menyanyi dan menari.
3. Terapi aktifitas kelompok orientasi realitas
Klien diorientasikan pada kenyataan yang ada disekitar klien yaitu diri
sendiri, orang lain yang ada disekeliling klien dan lingkungan yang
pernah mempunyai hubungan dengan klien. Aktifitas dapat berupa
orientasi orang, waktu, tempat, benda yang ada disekitar dan semua
kondisi nyata.
4. Terapi aktifitas kelompok sosialisasi
Klien dibantu untuk melakukan sosialisasi dengan individu yang ada
disekitar klien.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi ?
2. Apa saja yang terkandung dalam terapi aktivitas kelompok persepsi
halusinasi ?
3. Bagaimana proses keperawatan terapi aktivitas kelompok persepsi
halusinasi ?
C. Tujuan
1. Supaya mahasiswa mengerti dan memahani terapi aktivitas kelompok
persepsi halusinasi.
2. Supaya mahasiswa mengerti dan memahami Apa saja yang terkandung
dalam terapi aktivitas kelompok persepsi halusinasi.
3. Supaya mahasiwa mengerti dan memahami proses keperawatan terapi
aktivitas kelompok persepsi halusinasi
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Agar mendapatkan pengetahuan tentang terapi aktivitas kelompok
persepsi halusinasi.
2. Bagi Pembaca
Agar dapat mengetahui pentingnya memahami tentang terapi aktivitas
kelompok persepsi halusinasi untuk lebih menambah wawasan
3. Bagi Instituti
Makalah memahami tentang terapi aktivitas kelompok persepsi
halusinasi dengan menambah referensi bagi Akes Rustida.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Terapi Aktivitas Kelompok Stimulasi Persepsi Halusinasi


1. Pengertian Halusinasi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan sensori persepsi yang
dialami oleh pasien dengan gangguan jiwa. Pasien merasakan sensasi
berupa suara, penglihaan, pengecapan, perabaan, atau penghidupan
tanpa stimulus nyata. (Budi Anna Keliat, 2011)
Halusinasi adalah persepsi yang salah (misalnya tanpa stimulus
eksternal) atau persepsi sensori yang tidak sesuai dengan
relitas/kenyataan seperrti melihat bayangan atau suara-suara yang
sebenarnya tidak ada. Pencerapan tanpa adanya rangsang apapun dari
panca indra, dimana orang tersebut sadar dan dalam keadaan terbangun
yang disebabkan oleh psikotik, gangguan fungsional, organic atau
histerik. (Wijayaningsih, 2015)
2. Tujuan
A. Tujuan Umum
Adapun tujuan dari TAK stimulasi persepsi adalah pasien
mempunyai kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang
diakibatkan oleh paparan stimulus kepadanya.
B. Tujuan khusus:
a. Pasien dapat mengenal halusinasi
b. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan menghardik.
c. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan bercakap-cakap
dengan orang lain.
d. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan aktivitas terjadwal.
e. Pasien dapat mengontrol halusinasi dengan meminum obat.
3. Klien
a. Karakteristik klien
1. Klien yang tidak terlalu gelisah
2. Klien yang bisa kooperatif dan tidak mengganggu
berlangsungnya terapi aktifitas kelompok
3. Klien yang sudah sampai tahap mampu berinteraksi dalam
kelompok kecil
4. Klien yang tenang dengan kondisi fisik yang baik
5. Bersedia mengikuti kegiatan terapi aktifitas
6. Klien yang panca indranya masih memungkinkan
7. Klien dengan masalh keperawatan jiwa yang sama
b. Proses seleksi
1. Klien diobservasi sesuai dengan karakteristik yang telah
ditentukan
2. Membuat daftar nama klien yang dapat mengikuti TAK
3. Menyeleksi nama-nama klien yang akan diikuti TAK dengan
berdiskusi dengan perawat ruangan
4. Membuiat kontrak waktu dan tempat kepada klien yang telah
ditentukan bersama perawa ruangan.
4. Kriteria Hasil
A. Evaluasi Struktur
1. Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan
memungkinkan klien untuk berkonsentrasi terhadap kegiatan
2. Posisi tempat dilantai menggunakan tikar
3. Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan
4. Alat yang digunakan dalam kondisi baik
5. Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana
mestinya.
B. Evaluasi Proses
1. Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal
hingga akhir.
2. Leader mampu memimpin acara.
3. Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.
4. Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.
5. Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan
bertanggung jawab dalam antisipasi masalah.
6. Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan
kepada kelompok yang berfungsi sebagai evaluator kelompok
7. Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga
akhir
C. Evaluasi Hasil
Diharapkan 75% dari kelompok mampu:
1. Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat
2. Menyampaikan halusinasi yang dirasakan dengan jelas
5. Antisipasi Masalah
A. Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas
1. Memanggil klien
2. Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan
perawat atau klien lain
B. Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin
1. Panggil nama klien
2. Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan
C. Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang
telah dipilih
D. Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin didikuti
oleh klien tersebut
E. Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak
memberi pesan pada kegiatan ini
B. PENGORGANISASIAN
1. Waktu pelaksanaan
Hari/tanggal : Senin/ 20 Agustus 2018
Tempat pertemuan: di Ruang PURI MITRA
Waktu: 09:00 – 09:45 WIB
Durasi: 45 menit
Kegiatan: terapi aktifitas kelompok halusinasi
Jumlah anggota: 6 orang.
2. Tim terapis
a. Leader Bertugas sebagai:
1. Katalisator: yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi
dengan jalan menciptakan situasi dan suasana yang
memungkinkan klien termotivasi untuk mengekspresikan
perasaannya
2. Auxilery ego: sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah
atau mendominasi
3. Koordinator mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian
tujuan dengan cara memberi motivasi kepda anggota untuk
terlihat dalam kegiatan
b. Co-Leader Bertugas
1. Mendampingi jika terjadi bloking
2. Mengoreksi dan mengingatkan leader jika terjadi kesalahan
3. Bersama leader memecahkan masalah
c. Obeserver Bertugas:
1. Mengobservasi persiapan dan pelaksanaan TAK dari awal
sampai akhir
2. Mencatat semua aktivitas dalam terapi aktivitas kelompok
3. Mengobservasi perilaku pasien
d. Fasilitator Bertugas :
1. Membantu klien meluruskan dan menjelaskan hal yang harus
dilakukan
2. Mendampingi peserta TAK
3. Memotivasi klien untuk aktif dalam kelompok
4. Menjadi contoh bagi klien selama kegiatan
e. Dokumentasi Bertugas:
1. Mengatur musik
2. Mendokumentasikan jalannya TAK
f. Anggota atau klien bertugas menjalankan dan mengikuti terapi
Bertugas:
1. Menjalankan dan mengikuti kegiatan terapi
3. Setting Tempat
a. Terapis dan klien duduk bersama membentuk lingkaran
b. Ruangan nyaman dan tenang

4. Alat yang digunakan


a. Balon
b. Sound musik
c. Buku catatan dan pulpen
5. Metode
a. Dinamika Kelopok
b. Diskusi
c. Tanya jawab
C. PROSES PELAKSANAAN
1. Orientasi
a. Salam dan perkenalan
‘’Selamat pagi bapak-bapak,bagaimana keadaannya hari ini?
Senang bisa bertemu lagi disini‘’.Baiklah bapak-bapak sebelum
kita melakukan kegiatan hari ini,Saya akan memperkenalkan diri
(Terapis dan anggota yang berperan dalam TAK memperkenalkan
diri dimulai dari nama lengkap dan nama panggilan serta tempat
tinggal)’’.
b. Evaluasi atau Validasi
‘’Bagaimana perasaan bapak hari ini ‘’.
c. Penjelasan tujuan dan aturan main
‘’Nah bapak-bapak sebelum kita melakukan kegiatan hari ini Saya
akan menyampaikan tujuannya yaitu:
1. Membina hubungan saling percaya antara perawat dan klien
2. Klien dapat memahami cara menghardik halusinasi
3. Klien dapat memperagakan cara menghardik halusinasi
‘’Selanjutnya Saya akan membacakan aturan permainan.’’Aturan
ini dibuat agar kegiatan permainan ini dapat berjalan baik dan
lancar Peraturannya antara lain :
1. Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok,harus meminta
ijin kepada terapis dengan mengangkat tangan
2. Tidak diperbolehkan makan ,minum dan meroko selama permainan
3. Selama kegiatan 45 menit
4. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
‘’Apakah bapak-bapak setuju dengan peraturan ini?’’
‘’Selanjutnya Saya akan menjelaskan cara permainannya .Caranya
bapak-bapak menggunakan balon dan iringan musik ,dengan
memberikan balon ini kepada teman yang berada disamping kanan
secara bergiliran dan cepat ,apabila musik berhenti disalah satu dari
bapak-bapak disini, dia akan dipersilahkan untuk berdiri (bersama
fasilitator)lalu mempraktekkan kegiatan yang kita ajarkan nanti.
Semua bapak-bapak yang ada disini mendapat giliran untuk
mempraktekan kegiatan yang akan kita lakukan bersama .’’
2. Kerja
‘’Nah langsung saja,kegiatan yang dilakukan adalah bapak dapat
menceritakan cara yang biasa bapak lakukan saat halusinasi datang “
langsung saja saya contohkan misalnya, saya mendengarkan suara
bisikan tanpa ada wujudnya, saya percaya bahwa saya mendengar
suara tersebut tetapi saya sendiri tidak melihat wujudnya, saya
mendengarkan suara tersebut sewakui-waktu yang paling sering saya
mendengarkan suara tersebut ketika malam hari dan pada saat saya
sendiri, ketika mendengarkan suara tersebut rasanya saya ingin marah,
dan ingin memukulnya kemudian saya menutup telinga saya sambil
mengatakan “pergi... jangan ganggu saya, kamu suara palsu” “nah,
seperti itu ya bapak-bapak” (setelah terapis menjelaskan cara
permainan maka permainan dimulai dengan iringan musik oleh
operator) NB:
1. Bagi klien yang mendapatkan balon saat musik berhenti diharapkan
klien untuk berdiri
2. Bagi klien yang mendapatkan balon perawat mengarahkan klien
untuk menyebutkan cara yang dilakukan untuk mengontrol
halusinasi.
3. Terminasi
a. Evaluasi “ bagaimana perasaan bapak-bapak setelah melakukan
permainan ini?”
b. Kontrak yang akan datang “ terimakasih bapak-bapak telah
meluangkan waktunya untuk hari ini, untuk pertemuan yang akan
datang akan dibahas cara untuk mengontrol halusinasi dengan
melakukan bercakap-cakap dengan orang lain”.
G. PROSES PELAKSANAAN
LAMPIRAN 1
Setting tempat

Keterangan:
Leader : Observer:

Co Leader : Klien :

Fasilitator :
LAMPIRAN 2
Evaluasi formatif

a. Kemampuan verbal

NamaKlien
No Aspek yang Dinilai

1 Menyebutkancara yang
selama ini digunakan
untuk mengatasi
halusinasi
2 Menyebutkan
efektivitas cara yang
digunakan
3 Menyebutkan cara
mengatasi halusinasi
dengan menghardik
4 Memperagakan cara
menghardik halusinasi
Jumlah

b. Kemampuan nonverbal

Namaklien
No Aspek yang Dinilai
1 Kontak mata
2 Duduk tegak
3 Menggunakan
bahasa tubuh yang
sesuai
4 Mengikuti kegiatan
dari awal sampai
akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Di bawah judul nama klien tulis nama panggilan klien yang mengikut
ikegiatan terapi aktivitas kelompok stimulasi persepsi: halusinasi
2. Untuk setiap klien semua aspek dinilai dengan memberitanda untuk
yang ditemukan dengan tanda bila tidak ditemukan.
3. Jumlah kemampuan yang ditemukan, bernilai 3 atau 4 klien mampu
dan nilai 0, 1 atau 2 klien belum mampu.

DOKUMENTASI

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses
keperawatan setiap klien. Contoh: klien mengikuti TAK stimulasi persepsi
sensori. Klien mampu memperagakan cara menghardik halusinasi, anjurkan klien
mengguanakannnya jika halusinasi muncul.

You might also like