You are on page 1of 7

Pancasila

Sebagai Pedoman Hidup, dan


Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Pancasila digunakan sebagai petunjuk arah semua semua kegiatan atau aktivitas hidup dan
kehidupan dalam segala bidang. Hal ini berarti bahwa semua tingkah laku dan tindakan
pembuatan setiap manusia Indonesia harus dijiwai dan merupakan pencatatan dari semua
sila Pancasila. Hal ini karena Pancasila merupakan suatu kesatuan, tidak bisa dipisahkan
satu dengan yang lain, keseluruhan sila dalam Pancasila merupakan satu kesatuan organis.
Pancasila adalah pandangan hidup bangsa dan dasar negara Republik Indonesia. Pancasila
juga merupakan sumber kejiwaan masyarakat dan negara Republik Indonesia. Maka
manusia Indonesia menjadikan pengamalan Pancasila sebagai perjuangan utama dalam
kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya
harus dimulai dari setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara yang
secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga
kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik dipusat maupun di daerah.

Dalam pandangan hidup terkandung konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-
citakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap baik atau nilai-nilai
yang dimiliki bangsa itu dan diyakini kebenaranya, yang berdasarkan pengalaman
sejarah dan yang telah menimbulkan tekad pada bangsa itu untuk mewujudkanya
dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu pandangan hidup suatu bangsa
merupakan masalah yang sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian suatu bangsa.
Negara Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan Negara-negara lain
di dunia. Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaan yang tua, melalui
gemilangnya Kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan Mataram. Kemudian mengalami
penderitaan penjajahan sepanjang tiga setengah abad, sampai akhirnya bangsa
Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah
perjuangan bangsa Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan nasionalnya sama

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup, Pandangan Hidup Bangsa dan Budaya Bangsa Page 1
tuanya dengan sejarah penjajahan itu sendiri. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan
jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses sejarah di masa
lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa yang akan datang, yang
secara keseluruhan membentuk kepribadianya sendiri. Oleh karena itu bangsa
Indonesia lahir dengan kepribadianya sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya bangsa
dan Negara itu, kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan hidup dan dasar Negara
Pancasila.
Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri, maka percaya pada diri sendiri juga
merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa Indonesia. Karena itulah, Pancasila
bukan lahir secara mendadak pada tahun 1945, melainkan telah melalui proses yang
panjang, dimatangkan oleh sejarah perjungan bangsa kita sendiri, dengan melihat
pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh bangsa kita dan gagasan-
gagasan besar bangsa kita sendiri. Karena pancasila sudah merupakan pandangan
hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Dasar
Negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam sejarah bahwa
meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda, namun dalam tiga buah
UUD yang pernah kita miliki yaitu dalam pembukaan UUD 1945,

1. Pandangan hidup bangsa, artinya merupakan system nilai yang dipilih dan dianut
oleh bangsa Indonesia karena kebaikan, kebenaran, keindahan dan manfaatnya
bagi bangsa Indonesia sehingga dijadikan sebagai pedoman dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Pandangan hidup sesuatu bangsa adalah kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki
suatu bangsa itu sendiri, yang diyakini kebenarannya dan menimbulkan tekad
pada bangsa itu untuk mewujudkannya.
3. Dijadikan pedoman hidup bangsa atau way of life adalah semua aktifitas kehidupan
bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila pancasila, karena
Pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki dan bersumber dari
kehidupan bangsa Indonesia sendiri.
4. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa atau way of life adalah semua aktifitas
kehidupan bangsa Indonesia sehari-hari harus sesuai dengan sila-sila dari
pancasila, karena pancasila merupakan kristalisasi dari nilai-nilai yang dimiliki
dan bersumber dari kehidupan bangsa Indonesia sendiri.

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup, Pandangan Hidup Bangsa dan Budaya Bangsa Page 2
5. Pandangan hidup adalh suatu wawasan menyeluruh terhadap kehidupan yang
terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur. Pandangan hidup berfungsi
sebagai pedoman untuk mengatur hubungan manusia dengan sesame, lingkungan
dan mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya.

Filsafat pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia setiap bangsa yang
ingin berdiri kokoh dan mengetahui dengan jelas kearah mana tujuan yang ingin
dicapainya sangat memerlukan pandangan hidup (filsafat hidup). Adapun fungsi
pancasila sebagai pandangan hidup adalah :
1. Dengan pandangan hidup inilah suatu bangsa akan memandang persoalan-
persoalan yang dihadapinya dan menentukan arah serta cara bagaimana
memecahkan persoalan-persoalan besar yang pasti akan timbul , baik persoalan –
persoalan didalam masyarakat sendiri, maupun persoalan-persoalan besar umat
manusia dalam pergaulan masyarakat bangsa- bangsa didunia ini.
2. Dengan pandangan hidup yang jelas suatu bangsa akan memiliki pegangan dan
pedoman bagaimana ia memecahkan masalah-masalah politik, ekonomi, sosial,
dan budaya yang timbul dalam gerak masyarakat yang makin maju.
3. Dengan berpedoman pada pandangan hidup itu pula suatu bangsa akan
memebangun dirinya. Dalam pergaulan hidup itu terkandung konsep dasar
mengenai kehidupan yang dicita-citakan oleh suatu bangsa, terkandung pikiran-
pikiran yang terdalam dan gagasan suatu bangsa mengenai wujud kehidupan yang
dianggap baik.
4. Pandangan hidup bangsa Indonesia yang dapat mempersatukan kita serta
memberi petunjuk dalam masyarakat kita yang beraneka ragam sifatnya.

Tanpa memiliki pandangan hidup :


1. Suatu bangsa akan terombang ambing dalam menghadapi persoalan-persoalan
besar yang pasti timbul, baik persoalan-persoalan yang berada dalam masyarakat
, bangsa dan negaranya sendiri, maupun persoalan-persoalan besar umat manusia
dalam pergaulan masyarakat bangsa-bangsa.
2. Mengalami kesulitan dalam memecahkan berbagai persoalan bangsa dan
membangun dirinya karena tidak dapat menyelaskan perkembangan dan
kemajuan zaman dengan nilai-nilai yang dimiliki oleh bangsa itu sendiri.

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup, Pandangan Hidup Bangsa dan Budaya Bangsa Page 3
Pandangan hidup bangsa kita yang kemudian kita namakan dengan Pancasila.
Seperti yang ditujukan dalam ketetapan MPR No. II/MPR/1979, maka pancasila itu
adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, pandangan hidup bangsa Indonesia dan
dasar Negara kita. Disamping itu maka bagi kta pancasila sekaligus menjadi tujuan
hidup bangsa Indonesia. Pancasila bagi kita merupakan pandanagan hidup,
kesadaran dan cita-cita moral yang meliputi kejiwaan dan watak yang sudah
berurat/berakar didalam kebudayaan bangsa Indonesia. Ialah suatu kebudayaan
yang mengajarkan bahwa hidup manusia ini akan mencapai kebahagiaan jika kita
dapat baik dalam hidup manusia sebagai manusia dengan alam dalam hubungan
manusia dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahirlah dan
kebahagiaan rohaniah.

Bangsa Indonesia lahir sesudah melampaui perjuangan yang sangat panjang


dengan memberikan segala pengorbanan dan menahan segala macam
penderitaan. Bangsa Indonesia lahir menurut cara dan jalan yang ditempuhnya
sendiri yang merupakan hasl antara proses sejarah dimana lampau, tantangan
perjuanagan dan cita-cita hidup dimasa datang yang secara keseluruhan
membentuk kepribadian sendiri.

Sebab itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadiannya sendiri yang bersamaan
lahirnya bangsa dan Negara itu, kepribadian itu ditetapkan sebagai pandangan
hidup dan dasar Negara Pancasila. Karena itulah, Pancasila bukan lahir secara
mendadak pada tahun 1945, melainkan telah berjuang, dengan melihat
pengalaman bangsa-bangsa lain, dengan diilhami dengan oleh gagasan – gagasan
besar didunia., dengan tetap berakar pada kepribadian bangsa kita dan gagasan
besar bangsa kita sendiri. Karena pancasila sudah merupakan pandangan hidup
yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai dasar Negara
yang mengatur hidup ketatanegaraan.

Pancasila Budaya Bangsa


PANCASILA sebagai kompromi politik dan pengorbanan banyak pihak yang mau
menanggalkan kepentingan sendiri demi kepentingan bangsa dan negara. Pancasila
juga cermin runtuhnya egoisme kedaerahan, egoisme lokal, sukuisme.

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup, Pandangan Hidup Bangsa dan Budaya Bangsa Page 4
Kalau kita lihat, Pancasila justru menemukan kedahsyatannya ketika menghadapi
ujian sejarah. Karena itu, pada masa kini Pancasila masih menemukan momentumnya
yang mempersatukan. Pancasila lahir dari beragam ideologi. Ideologinya keagamaan,
bersifat politik, sosial. Orientasinya bersifat kerakyatan, keningratan.
Pancasila sebagai titik temu yang merupakan landasan bagi kehidupan kita sebagai
bangsa. Para pendiri bangsa secara visioner menjelaskan ketika kemajemukan,
perbedaan, pluralitas harus dilihat sebagai kekuatan perekat bukan unsur pemecah
belah. Dalam kandungan Pancasila, perbedaan dan pluralitas adalah kekuatan yang
menyatukan.
Di era reformasi ini, Pancasila menghadapi ujian bagaimana mewujudkan kembali
nilai nasionalisme dan demokrasi yang hilang selama beberapa puluh tahun
belakangan ini. Di satu sisi rakyat dihadapkan fenomena globalisasi, kapitalisme. Nilai-
nilai universal memasuki sendi-sendi kehidupan berbangsa. Tantangan global kian
dirasakan menjadi musuh nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Sementara
dalam arus lokal banyak nilai-nilai seperti kegotong-royongan mulai pudar dari
kehidupan bermasyarakat.
Namun, pada saat yang sama, kita dihadapkan pada pembangunan bangsa yang sarat
dengan praktek korupsi telah menghasilkan puing-puing kemiskinan yang berserakan
di mana-mana. Para elite politik kita seolah-olah sedang mabuk. Berbagai permainan
politik dipentaskan dengan tujuan menunjukkan superioritas dan kekuasaan.
Momentum demokrasi seperti pemilu, pilkada justru menjadi ajang bagi-bagi uang
dan kekuasaan. Nilai-nilai Pancasila yang saat kelahirannya merupakan nilai tertinggi
hidup bersama kini justru dilecehkan oleh segelintir komponen bangsa.
Pancasila secara kodrati menjadi dasar bagi Indonesia yang memiliki tingkat
pluralitas yang tinggi. Kondisi ini dapat memberikan implikasi positif bagi tumbuh dan
berkembangnya negara dan bangsa kalau rakyat dengan segala perangkat mampu
mengelolanya. Namun, jika salah pengelolaan, apalagi diperparah oleh ketiadaan “zat
perekat” bangsa, kemajemukan itu justru berisiko tinggi.
Bahkan, bukan tidak mungkin kehancuran negara akan terjadi. Artinya, kalau rezim
Orde Baru telah mendegradasi nilai-nilai fundamental Pancasila melalui idealisasi
sekaligus memperlakukannya sebagai "agama politik”, kiranya saat ini Pancasila
harus diposisikan kembali pada fungsinya sebagai ideologi perekat bangsa. Menjadi
sebuah ideologi dengan wajah keberagaman dalam masyarakat yang majemuk
Menurut Kuntowibisono (1993), era ini jika diabstraksikan sebagai era ilmu
pengetahuan dan teknologi, yang berarti secara substantif dan ekspansif iptek mampu
mengubah gaya hidup manusia, sejalan dengan perkembangan masyarakat ia akan
mengalami proses transformasi budaya dari tradisional ke modern. Dari mitos ke
logos, dari nasional ke transnasional, lalu ke global mondial
Pada titik tertentu, manusia Indonesia dapat terombang-ambing, bahkan kehilangan
jati diri jika tidak memiliki pedoman hidup bernegara. Sehubungan dengan itu,
dibutuhkan Pancasila sebagai ideologi yang telah mengaktualisasikan diri dengan cara
mengintegrasikan norma-norma dasar, teori ilmiah, dan fakta objektif, sehingga
memungkinkan berlangsung proses interpretasi dan reintepretasi secara kritis dan
jujur. Tingkat akhir akan menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang dinamis,
akomodatif, dan antisipatif terhadap kecenderungan zaman
Yang tidak kalah pelik terjadi gelombang transformasi masyarakat tradisional ke
masyarakat modern yang menyisakan keresahan yang sewaktu-waktu meledak dan
mematikan. Memang, fenomena modernitas menjanjikan kemudahan-kemudahan
hidup, rasio terninabobokkan, lalu perburuan atas materi dan hedonisme

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup, Pandangan Hidup Bangsa dan Budaya Bangsa Page 5
diperbolehkan. Namun, seiring dengan itu, berragam deviasi perilaku kelompok-
kelompok masyarakat yang merefleksikan keterasingan dan kekosongan jiwa makin
menyeruak ke permukaan.
Yang mencolok adalah munculnya budaya kekerasan. Begitu banyak orang terisolasi
dari kehidupan yang sebenarnya. Persoalan hidup kian berat. Solidaritas dan
persaudaraan sesama manusia kian luntur. Nilai kebersamaan, kerja sama, gotong
royong, bahkan keadilan sosial dipandang sebagai nilai yang kadaluwarsa
Pancasila sebagai ideologi mampu menjadi filter atas berbagai pengaruh negatif
fenomena modernitas, sekaligus dapat menjadi pendamping bagi masyarakat yang
mulai mengalami alienasi diri. Bahkan, pada saat yang sama Pancasila mengisi
kembali ruang-ruang kosong kejiwaan manusia Indonesia dengan nilai-nilai
kemanusiaan yang universal seperti cinta kasih, ketulusan, kejujuran, pengabdian, dan
pelayanan terhadap sesama, bekerja sama untuk membangun kembali kehidupan
bersama yang damai, harmonis, dan sejahtera
Dalam suasana seperti itu, bangsa Indonesia perlu merumuskan ulang pandangan
mereka tentang Pancasila.
Sejak awal negeri ini dibangun, kita memahami bahwa Pancasila adalah dasar negara
yang mampu mengakomodasi kemajemukan. Karena itu, bagi kita, Pancasila adalah
pilihan yang tepat untuk dijadikan dasar negara. Pancasila sebagai dasar negara telah
memungkinkan hidup bersama atas hak dan kewajiban yang sama dari golongan-
golongan dengan agama dan budaya yang berbeda dalam negara Indonesia. Pancasila
adalah dasar hidup bersama dalam satu negara.
Diakui, baik dalam perjalanan sejarah bangsa yang pahit dan kelam, Pancasila telah
dan akan terus memainkan peranan dalam kehidupan bangsa dan negara. Pancasila
juga hadir sebagai alat pemersatu yang bisa mencakup dan menyalurkan ke pelbagai
cita-cita dalam pembangunan bangsa sebagai pegangan untuk mempertahankan
identitas bangsa dan menggugah semangat serta kesetiaan kepada Tanah Air.
Pancasila adalah satu-satunya ruang yang di dalamnya semua unsur dari bangsa yang
majemuk itu bisa bertemu, berdialog, dan merumuskan komitmen bersama untuk
membangun masa depan yang penuh harapan dan menjanjikan.
Oleh karena itu, Pancasila harus terus menerus direaktualisasi, direvitalisasi, sehingga
ia mampu mempersatukan kebhinnekaan bangsa, sekaligus dapat menjawab
perubahan global. Keteladanan dalam mewujudkan nilai-nilai Pancasila harus
dilaksanakan oleh semua warga negara di semua aras, sehingga Pancasila tidak
terpasung menjadi slogan, jargon, label politik, tapi benar-benar menjadi napas hidup
dan mengarahkan langgam kerja manusia Indonesia.
Kesamaan hak, kesetaraan, penghargaan terhadap harkat dan martabat kemanusiaan,
sikap inklusif, dan nondiskriminatif yang menjadi benang merah dari Pancasila tidak
bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan demokrasi. Hanya dengan terus
menggelorakan semangat Pancasila dalam hidup berbangsa dan bernegara, kian
membuktikan bahwa Pancasila memang relevan dan mampu melampui ujian sejarah.

Sumber: Paulus Mujiran, Ketua Pelaksana Yayasan Kesejahteraan Keluarga


Soegijapranata Semarang

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup, Pandangan Hidup Bangsa dan Budaya Bangsa Page 6
1.2 Mengidentifikasi Pancasila sebagai pedoman hidup, Modul hal
SESSI 2 Dan pandangan hidup dan budaya bangsa 12

Pancasila Sebagai Pedoman Hidup, Pandangan Hidup Bangsa dan Budaya Bangsa Page 7

You might also like