Professional Documents
Culture Documents
EDISI 25/2009
“Hak cipta semua foto dalam majalah ini milik fotografer yang bersangkutan dan pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatannya, serta dilindungi oleh Undang-undang. Penggunaan foto-foto dalam
majalah ini sudah seijin fotografernya. Dilarang menggunakan foto dalam majalah ini dalam bentuk / keperluan apapun tanpa ijin tertulis pemiliknya.”
Marc Schultz,
Fotografer
Interior
Otodidak
Interior photography adalah salah satu bidang dalam fotografi di mana sangat
banyak dibutuhkan namun tidak terlalu banyak pemainnya. Dibandingkan den-
gan fashion, interior photography tidak kalah banyak dibutuhkan sementara jum-
lah fotografer yang berkecimpung di dalamnya tidak sebanyak fashion photogra-
phy. Di Indonesia sendiri nterior photography masih banyak dijadikan pekerjaan
sampingan. Padahal jumlah property yang membutuhkan foto-foto interior yang
baik terus bertumbuh. Untuk itu, pada kesempatan kali ini kami menghadirkan
Marc Schultz, seorang fotografer interior Thailand untuk berbagi pengalaman dan
pemikirannya mengenai interior photography.
“Interiors
too close to the subject and you have
barrel distortion instead of straight
diagonal
Learning would be good, but unfor-
tunately I don’t think there are pho-
fore-
Level.
ground
What kind of picture deserve
labeled as the great ones.
“You need
thailand are not as succesfull as
the film and video. What do you
think about this?
Yes, there is not a big market for still to know
photography in Thailand outside of
what kind
of mood
fashion photography. It kind of limits
what a photographer can do and find
you want
in terms of commercial work. But oth-
erwise, it is a beautiful country to take
travel photos and do studio work if that
is what you enjoy. to cre-
ate with
the shot
and then
know how
to light it
properly.”
22 EDISI XXV / 2009 EDISI XXV / 2009 23
INTERIORPHOTOGRAPHY INTERIORPHOTOGRAPHY
Lomba ini terbuka untuk umum. Anda bisa mengikuti lomba ini dengan men-
gakses halaman tantangan foto The Light Magazine di Ayofoto.com
FOTO
2. Dengan mengikuti kompetisi ini peserta memberikan ijin kepada The Light Magazine
dan Ayofoto untuk mempublish foto-foto tersebut dalam rubrik pembahasan kompe-
tisi foto bulanan ini di majalah The Light dan Ayofoto. Dan dengan itu The Light
magazine & Ayofoto tidak bertanggung jawab atas sengketa yang mungkin timbul di
kemudian hari sehubungan dengan proses pembuatan dan penggunaan foto tersebut
dari pihak ketiga.
BULANAN
3. The Light Magazine akan mencantumkan nama fotografer pada setiap pemuatan
foto tersebut.
4. Hak cipta terhadap setiap foto yang masuk masih menjadi pembuatnya, The Light
Magazine dan Ayofoto hanya diperbolehkan menggunakannya untuk keperluan
seperti telah dijelaskan di atas.
5. Foto-foto terbaik dan foto-foto favorit akan diumumkan di The Light Magazine
lengkap beserta pembahasannya.
The Light Magazine bekerjasama dengan Ayofoto mengadakan kompetisi foto bulanan dengan tema yang
akan ditetapkan tiap bulannya. Kompetisi ini adalah kompetisi tidak berhadiah karena bertujuan untuk
memberi kesempatan bagi para peminat fotografi untuk melakukan pembelajaran konsepting dalam PENILAIAN:
Kompetisi ini terbuka bagi siapa saja. Pemenang ditentukan berdasarkan berbagai
fotografi. Foto-foto yang masuk akan dipilih oleh dewan juri yang merupakan fotorgafer professional dan
pertimbangan berikut:
juga pekerja kreatif. Keputusan juri tidak dapat diganggu gugat. 1. Kemampuan mencerna tema yang ditetapkan panitia. Pihak The Light Magazine &
Ayo foto sengaja tidak memberi keterangan detail mengenai konsep tersebut agar
Perlu diingat, porsi utama dalam kompetisi ini adalah kemampuan mencerna dan menterjemahkan
setiap peserta bisa berpikir lebih kreatif dan terbuka tanpa arahan yang membatasi
menjadi konsep visual. Jadi jangan tergoda untuk menomorsatukan teknis dan artistic. dari penyelenggara. Sebisa mungkin cerna dan terjemahkanlah tema yang ditetapkan
secara unik dan sesuatu yang “beyond” tanpa membuat visual menjadi out of theme.
Tema:
Hindari terjemahan konsep yang terlalu dangkal, gamblang dan apa adanya. Untuk itu
“REBORN” Deadline 1 Oktober 2009 kami telah menyiapkan tema berupa sebuah kata /frase yang multitafsir, tujuannya
“BALANCE” Deadline 1 November 2009 agar anda bisa bermain sebebas-bebasnya untuk menginterpretasikan tema tersebut.
“GENUINE” Deadline 1 Desember 2009 2. Kemampuan menterjemahkan tema ke dalam sebuah konsep visual yang unik dan
memiliki “shocking power”.
Terselenggara atas kerjasama: 3. Kepekaan dalam menangkap sebuah scenery/potret hidup dalam kehidupan dan
menghubungkannya dengan tema. Tema memang harus diterjemahkan secara unik
dan kuat namun tidak berarti harus super extraordinary. Terkadang sesuatu yang
sederhana bisa begitu mengena dengan konsep walaupun tidak semuanya bisa.
4. Kemampuan artistik dan teknis fotografi. Pada akhirnya kemampuan artistic dan
teknis fotografi dalam mengeksekusi terjemahan konsep menjadi hal yang penting
juga.
34 EDISI XXV / 2009 EDISI XXV / 2009 35
THELEPASAN THELEPASAN
Stock Photography
With 15 years of experience in stock photography, Karen D’Silva knows what it How does the Industry view
takes to get a great stock photo, as well as what it takes to sell the image. Hav- stock?
ing also been a consultant, Karen is willing to share her stock knowledge. Charlie On the other side (the client side), stock
Fish, editor-in-chief of WINk magazine (an online photography magazine geared photography originally used to be a
towards stock photographers) recently chatted with Karen D’Silva for The Light. background shot: clouds, fireworks, or
Right now,
Karen was only too eager to share her insider knowledge on what trends abound a New York skyline picture. It eliminat-
in stock today, why authenticity is important, and how to stand out amidst the ed all the risk of hiring somebody to do
a trend in
ever-growing pool of stock photographers. a job and not know if that picture was
going to come out successfully. Eventu-
First, is stock photography even popular?
I think stock in general is a very popular concept to a lot of photographers. In
ally, photographers started making
photogra-
phy is
more of their work (the outtakes that
the last couple of years, digital cameras have gotten so much cheaper—and the came out of their jobs, the vacation
authenti-
quality has gotten so much better—that what it used to take to be a professional shots, the test shots for their portfolio)
photographer is now opening up to an amateur group. The idea of stock has available to stock. Clients started to
turned into something for the masses; anybody can be a shutterbug. realize that they could get real con-
tent out of stock and that’s how stock city; some-
Can you tell me about the state of stock today? became creative.
thing that
looks like
In the old days, stock companies were predominantly set up so that they required
portfolios to weed out the person who (purely out of luck) could take two-to- What responsibility, if any, does
the pho-
three good pictures. (A portfolio really needed a minimum of 30-50 pictures to the photographer have when
prove that consistency is part of being a professional photographer.) taking stock images?
But now you’ve got a situation where there are microstock agencies. These are
There used to be the idea that you
shouldn’t be artistic in the shot so that tographer
agencies that are set up to take as many (or as little) pictures as you want to put the client could be artistic and crop
is an
insider.
onto the website. You do all the upfront work, from uploading the pictures to key- it or change the color, the perspec-
wording them, to making sure they’re presentable on the site in their archive. tive, and the exposure. Once the first
agency decided that they were going
Ultimately, So if you
to take creative license, and then it authentic relationship, an authentic
again changed the idea of stock. The moment that pulls in the concept and
certain portray in
their concepts, and in line with whatev- they’re on vacation somewhere. I don’t
er the top brands in advertising are do- think it’s really figured out yet, not so
something
authenticity; something that looks like
the photographer is an insider. You So if you can understand what mes-
municates
campaign to their client, you’re ahead
they need a picture of a group of guys of the game. When you start to study
a message.
playing soccer, or of a mom taking a the marketplace, you realize that what
kid to school or of a family on vacation. a company is trying to do in the market
Ultimately, you can probably tie in an is they’re trying to connect with a
the ability to be an image partner, plus. Because it’s more creative, it taps
which allows them to create something into the fantasy trend, which is popular
specific, something that might be right now. I think the bigger agencies
unique; that’s what WIN has done. see the value in that. WIN might be a
fraction of the size of other agencies,
A lot of people that own stock agencies but as far as quality and the standard
now are smart businessmen who have that has been set by the agency, WIN
a creative background, or they simply has been placed at the very top. And
like being around creative people. But they are certainly creative, which
they study the numbers too much. makes it unique.
They understand what sells a little too
well. The result is, we look around and Any predictions for stock pho-
even the boutique agencies tend to tography?
be a part of the lifestyle of the library. In the last five-to-ten years there has
There was definitely a shift, and what been a golden age in stock because
we found in stock photography was so many clients have turned to stock
group of people, a targeted audience that there was such a spike in lifestyle as an option. Those days are definitely they don’t feel they fit in as much. Once
that is their customer. In order to do images. If you look around, the major- gone. In those times, photographers that happens, it might even out a little.
that, they have to portray their life in a ity of stock collections are based on were actually considering stock as be-
way that seems believable. lifestyle photography. ing their main source of income. Now Aesthetically in photography, especial-
that it’s open to everybody, I think that ly in stock, with the quality getting bet-
Stock photography is about that pic- I think what WIN did, as a credit to it takes more of a commitment to put ter and the files getting bigger, there is
ture that will appeal to the client. If it Hans [Neleman, WIN-founder], he things into stock and unfortunately a lot of amateur looking photography
reflects things going on in society, it’s a wasn’t privy to those sales reports but, there’s no test you have to take to be a that is now being mimicked by the
little more complicated than just taking being a photographer himself, he was photographer. professional photographer. I think
a nice picture. And the people that un- interested in what photography is and that’s going to get old. As the pendu-
derstand that are the ones that will be what’s creative. So his formula wasn’t Right now there are so many people lum swings (and it’s always swinging
making the most amount of money. so worked out in advance but he just submitting to stock that the options from one extreme to the other), and it
knew what he likes and what he react- are endless. So in order to be making becomes a bit more seamless in qual-
Where does WIN (founding com- the money you were making you have ity and production value, that’s going
ed to and built a collection around that
pany of WINk magazine) fit into to weed out some people. I just think
organically. Because he’s done that, he’s to have so many more pictures. I think,
the stock photography industry? there have been too many amateur-
now got an agency that looks different because of this, it might weed out the
They’re a small agency so they’re more looking shots lately. It’s bound to swing
from everyone else, which is a huge people that aren’t taking it as seriously,
in the boutique area. That gives them the other way.
or just can’t commit to it more because
Software – or curd?
FOCUS magazine from Italy was working on
an article about synthetics and how they
have taken a firm hold on our everyday lives.
“Thomas, could you do a nice photo for us?”
“Yes, sure! Do you have any money?” “Erm, no,
actually ...”
Obviously, I had to make sure I wasn’t always add a touch of tongue-in-cheek humour to my pictures. This photo is pure
going to end up with a scene of catas- fiction – and fiction in editorials, has to be portrayed differently to in advertis-
trophe. I could, of course, have envel- ing. Editorial photos have to be “true”, which (unfortunately?) is not the case in
oped the lady in red smoke, but that advertising.
would have been unnecessarily cruel. I
saya tergerak negara asia. Potret yang menceritakan Tono (bukan nama sebenarnya), 32
untuk beli soft- bagaimana galak dan bengisnya kita tahun, karyawan swasta yang sudah
ware original. mencaci maki orang lain yang mencuri lebih dari 7 tahun menekuni foto-
ketika saya beli itu foto, tulisan dan lain sebagainya. gapa ia setia sebagai pembeli bajakan.
software origi- Kita bisa dengan mudah menjadi “pra- Sementara harga software, film dan CD
“Ini bukan ma-
nal yang ber-
jurit Tuhan” yang seolah-olah berhak
mengutuk, memaki ataupun mengadili
musik original bisa mencapai puluhan
atau bahkan ratusan kali lipat dari salah mampu
harga puluhan orang lain yang menggunakan tanpa bajakannya. atau tidak mam-
juta rupiah se- ijin ciptaan kita karena seolah-olah kita Wisnu (bukan nama sebenarnya), 22
pu. Ini masalah
mentara teman
tanpa dosa. tahun, mahasiswa juga mengungkap-
mau atau tidak
mau. Lagipula
kan hal yang sama. “software bajakan
saya punya soft- Permasalahannya menjadi mengge- dan original nggak ada bedanya kecu-
ware yang sama likan ketika sebagian besar dari kita ali di kemasan. Isinya sama, jadi kalau kalau tidak
dengan harga masih rajin berburu film bajakan, CD bisa beli dengan 25 ribu rupiah, kenapa
mampu kena-
hanya puluhan
bajakan, software bajakan di pusat-pu-
sat perbelanjaan yang sangat terbuka.
harus beli yang harganya puluhan juta
rupiah?” ungkapnya. pa malah pilih
ribu rupiah. Dari qualitative study yang kami laku- Heri (bukan nama sebenarnya), foto- bajakan. Kalau
kan, dari 100 orang pelaku fotografi, grafer professional mengaku perilaku
tidak mampu
100% mengaku pernah menggunakan tidak terpuji ini sebagai kebiasaan yang
ya sudah tidak
usah pakai sama
software bajakan. Dan hanya 2 di dimulai dari kecil. “Sebenarnya saya
antaranya memiliki beberapa software tergerak untuk beli software original.
original walaupun masih menggu- Tapi terlalu menyakitkan hati ketika sekali. Ini kan
nakan software lain yang bajakan. Dan saya beli software original yang ber-
sama saja bilang
dari 100 orang tersebut semuanya
mengaku pernah dan masih sering
harga puluhan juta rupiah sementara
teman saya punya software yang sama bahwa orang
membeli film dan CD musik bajakan, dengan harga hanya puluhan ribu ru- tidak mampu
walaupun ada sekitar 32 orang yang
mengaku sesekali membeli film dan CD
piah. Karena itu sampai sekarang saya
masih pakai bajakan. Tapi saya men-
boleh maling.”
gakui bahwa tindakan ini tidak bisa pembajakan, Indra mengaku masih software yang bersangkutan. Menden-
dijadikan contoh yang baik. Terutama banyak celah yang dapat digunakan gar jawaban itu, perwakilan vendor
karena saya sudah make money dari untuk menjerat pelaku-pelaku pemba- tersebut segera menelepon kantor
software itu.” Ungkapnya. jakan dan pengguna barang bajakan. pusatnya yang ada di Singapore untuk
“beberapa vendor software sudah menanyakan apakah benar lembaga
Indra (bukan nama sebenarnya), mulai gerah dan tidak percaya dengan pendidikan tersebut sudah mengaju-
bekerja di sebuah LSM yang bergerak aparat. Akhirnya mereka memutuskan kan permohonan pembelian. Dan
dibidang pemberantasan pembajakan untuk jalan sendiri.” Tegasnya. Be- karena tidak terbukti, maka perwakilan
yang didanai oleh banyak perusahaan berapa bulan yang lalu sebuah vendor vendor itu meminta lembaga pendidi-
rekaman dan vendor software men- software mendatangi langsung sebuah kan tersebut segera membeli dengan
gatakan bahwa memang terlalu sulit lembaga pendidikan dan menan- jumlah banyak dengan harga yang 3X
untuk bisa merubah Indonesia menjadi yakan apakah lembaga pendidikan lipat lebih mahal, dan jika tidak akan
Negara yang menghormati hak cipta tersebut sudah memiliki software asli. dilaporkan ke pihak berwajib atas
dengan tidak membeli bajakan. “Coba Sang manajer yang bertugas saat itu tuduhan penggunaan barang bajakan.
saja lihat di pusat-pusat perbelanjaan menjawab bahwa mereka sedang
banyak pedagang bisa dengan leluasa mengajukan permintaan untuk bisa “Beberapa vendor software sudah
memperdagangkan barang-barang ba- nesia sudah mengakar dan mendapat mendapatkan harga khusus ke vendor mulai lelah berurusan dengan pihak
jakan tanpa perlu sembunyi-sembunyi. dukungan dari berbagai pihak yang berwajib yang lebih berpihak pada
Bahkan mereka menyediakan fasilitas harusnya ikut memberantasnya. “Dulu pembajak. Untuk itu mereka sedang
pembayaran dengan kartu kredit atau- setiap kita berangkat ke sebuah pusat bersiap-siap untuk melakukan razia
pun kartu debit. Artinya secara tidak perbelanjaan untuk melakukan razia dadakan langsung ke pengguna.”
langsung bank yang bekerja sama terhadap toko-toko yang menjual ba- Ungkap Indra. “Dua bulan lalu ada 7
dengan mereka juga ikut mendukung rang bajakan bisa tiba-tiba toko yang orang fotografer di beberapa kota di
pembajakan.” Ungkapnya. “Harusnya menjual barang bajakan tersebut tutup Jawa yang tertangkap oleh sebuah
kan sebelum sebuah bank mengabul- sebelum kami tiba di lokasi, seolah- vendor software grafis karena kedapa-
kan permohonan penyediaan layanan olah ada yang membocorkan rencana tan menggunakan software bajakan.
pembayaran dengan kartu kredit atau razia tersebut. Padahal beberapa jam Saat ini mereka sudah mengantongi
debit bank tersebut pada sebuah sebelum kami datang toko tersebut nama-nama yang sering muncul di
toko, bank tersebut melakukan survey masih beroperasi seperti biasa.” Jelas- internet baik melalui mailing list, forum
terlebih dahulu apakah toko tersebut nya. maupun website untuk didatangi
menjual sesuatu yang melanggar hu- satu persatu dan dipaksa beli dengan
kum atau tidak.” Lanjutnya. Namun di tengah keputus-asaan harga sangat mahal dengan ancaman
Indra mengaku pembajakan di Indo- pihak-pihak yang ingin memberantas dipidanakan jika menolak.” Lanjutnya.
“Bulan depan mereka akan mulai melakukan razia bertahap hingga tahun depan. teman yang menghadapi tuntutan
Dan ini akan mereka lakukan terus menerus.” Sambungnya lagi. hukum dari seorang fotografer karena
menggunakan foto milik fotografer
Memiliki software original, film original, music original memang membutuhkan tersebut tanpa ijin. Yang pertama ia
biaya yang tidak sedikit. Namun kondisi ini kontradiktif dengan perilaku pelaku
fotografi yang selalu bertindak galak ketika fotonya dihargai murah atau bahkan
lakukan adalah mengancam akan mel-
aporkannya ke pihak berwajib karena
“Intinya, Jika anda
dipakai tanpa ijin padahal mereka sendiri masih menggunakan barang-barang telah menggunakan software bajakan tertarik untuk men-
bajakan. yang bisa diketahui dalam string di be- egakkan hukum.
lakang setiap foto yang sudah pernah Pastikan anda su-
Darma (bukan nama sebenarnya), seorang fotografer senior mengatakan, “saya diedit dengan software tertentu. Akh- dah tidak bercela
kasihan dengan yang muda-muda, baru mau mulai bisnis fotografi sudah harus irnya sang fotografer pun melepaskan juga. Setidaknya ti-
dibebani dengan investasi yang besar karena harus beli software original. Kalau tuntutannya kepada orang itu sebagai
dak bercela di mata
saya yang sudah tua ini lebih baik berhenti motret saja karena nggak mampu
beli.” Agus, seorang fotografer amatir mengatakan bahwa alasah utamanya men-
barter dari pelepasan tuntutan orang
itu padanya.” Lanjutnya. “Intinya, Jika
hukum. Kalau anda
gapa ia tidak menggunakan software original adalah karena ketidakmampuannya anda tertarik untuk menegakkan hu- mau hasil karya
untuk membeli software original tersebut. Hal ini dibantah dengan keras oleh kum. Pastikan anda sudah tidak bercela anda dihormati,
Indra, “Kalau kita bicara tentang pehobi fotografi yang kameranya masih pinjam, juga. Setidaknya tidak bercela di mata sebaiknya lebih
rumahnya masih kontrak, makannya di warteg mungkin kita bisa menggunakan hukum. Kalau anda mau hasil karya dulu hormati karya
kata tidak mampu membeli software original. Tapi kalau kita bicara tentang
pehobi fotografi yang rumahnya di kompleks real estate, kameranya DSLR terbaru
anda dihormati, sebaiknya lebih dulu
hormati karya orang lain.” Tutupnya.
orang lain.”
lengkap dengan berbagai lensa unggulan yang total harganya puluhan juta, dan
gaya hidupnya hedon, makan di restoran mahal, minum kopi yang harganya 30 Ketika kondisi realitasnya seperti ini,
haragaan akan hak cipta sebuah foto
ribu rupiah per cangkir, apa nggak malu kalau mereka bilang nggak mampu beli di mana banyak fotografer baik amatir
bisa dihargai di Negara ini? Jika ada
original?” Lebih lanjut lagi Indra menegaskan bahwa yang penting adalah niatnya. maupun professional menganggap
nasihat bijak menganjurkan kita untuk
“Ini bukan masalah mampu atau tidak mampu. Ini masalah mau atau tidak mau. remeh hak cipta software yang mereka
memperlakukan orang lain seperti kita
Lagipula kalau tidak mampu kenapa malah pilih bajakan. Kalau tidak mampu ya gunakan sehari-hari, apakah peng-
ingin diperlakukan orang tersebut,
sudah tidak usah pakai sama sekali. Ini kan sama saja bilang bahwa orang tidak
maka bukankah seharusnya kita lebih
mampu boleh maling.” Sambungnya.
dulu menghargai hak cipta orang lain
dengan tidak menggunakan barang-
Ditanya mengenai solusi dari permasalahan ini, Indra menjawab bahwa solusinya
barang bajakan sebelum kita menun-
ada pada kesadaran diri sendiri. “Vendor software bisa saja melakukan razia, dan
tut orang untuk menghargai foto kita
memang itu tetap akan dilakukan. Tapi itu tidak akan menyelesaikan masalah.
selayaknya.
Hanya meredam yang muncul di permukaan.” Ungkapnya. “pernah ada satu orang
Jesh De Rox,
Capturing
Love &
Emotion
Diadopsinya teknologi digital oleh fotografi membuat fotografi seolah-olah jadi
lebih mudah dilakukan. Setiap orang bisa dengan mudah memotret dan segera
mengevaluasinya dalam hitungan detik. Hal ini mendorong banyak orang yang
memiliki kamera memberanikan diri untuk menawarkan diri sebagai fotorgafer
wedding. Sayangnya walaupun jumlahnya kelewat banyak, secara kualitas cukup
sulit menemukan fotografer wedding yang memiliki keunikan. Banyak fotografer
wedding yang lupa bahwa emosi adalah bagian penting dari sebuah foto per-
nikahan. Tidak heran banyak foto wedding yang terlihat apik secara visual tapi
gagal menceritakan momen penting dan emosi yang menjadi bumbu utama
dari sebuah foto pernikahan. Untuk itu, kami menghadirkan Jesh de Rox, seorang
fotografer wedding yang bisa menjadi referensi sekaligus bahan evaluasi menge-
nai wajah fotografi wedding Indonesia.
“Photog-
and feelings with a guitar.
of us form
It was the first time in my life i’d ever
used a camera, and i quickly fell in love
with the immediacy of the medium.
i also very much loved the door it between
opened for me into the lives of such a
ourselves
and the
wide variety of people who i’d never
have otherwise had the opportunity
to view and interact with on such an
intimate level. world.”
The desire i had to communicate and
explore the mysteries of the human
spirit had an exciting new channel. my
early ventures with the art form were
well received and over the next several
years my interest began to grow from a
hobby into a thriving business.
“Every
ing how this could happen. it was more
important to me than light, composi-
genuine
it was that first desire for authenticity
which has been and still is the defining
being,
your portrait subject to be genuine
with you, was to be genuine with
however,
them. to ask them to let their walls
down, i first had to be brave enough
equalled
ask of our subjects. since that’s the core
of what we do as portrait artists, isn’t
and a myr-
- places that have thrilled me, intrigued
me and absolutely changed me.
“I learned
levels.
It is a simple thing to say ‘be yourself’,
to invite
ficult thing often to remember how to
do this. i say ‘remember’ because each
ject to be
shaped by the vast world of ideas,
concepts and forms that surround us,
genuine
most of us become increasingly discon-
nected from the unique magic of our
was to
be genu-
I teach a 3 day workshop all around the
world called life (as an artform) <http://
nuine side
able to see
couples in love. the more i explored
Many people succeed mastered
to them,
that, the more i realized it’s because
enough to
When photographing a human being,
you know
In my work i am very sensitive to the we have an incredible opportunity
flow of communication between my-
let down before us. the most rare creation in the
self and the people i’m working with,
as well as between the two of them, your own
universe - of which there is only one -
it’s in there
some-
comes to us, and asks who am i?
when working with a couple. i am look-
guard
enough to where, if
ing to know - what are they saying to The fascinating thing is, how we an-
each other on a non-verbal level? what swer that question actually says more
are they saying to me, the viewer?
tell them so about who we are than who they are.
you can
Working with people who already have in a way they nevertheless, it remains our choice:
only find
can hear...
will we tell them, as Pablo Casals so
how to see
an open channel between them has beautifully said ‘you are a marvel, you
been absolutely instrumental in me
then, my are unique. in all the years that have
image of a
ence that. i could speak for days about out there, take a number.
this, lol ; )
Because these connections are so miracle.” It is how we choose to see who we are
photographing that ends up in the
precious and rare, they are very well- image. in the same way, how you see
guarded, and not easily given. therein someone when you meet them for the
In other words, if you are looking at a So how do you get them to trust you
human being and seeing only an expo- with that inner beauty, the part they
sure reading, you can’t expect anything usually only show to those they love?
but an exposure setting to be in the the simple answer is, you have to be
final image. if however, you are genu- someone they can trust and love, even
inely able to see them for the miracle if only during those minutes you’re
they are, and become brave enough there with them. how exactly to do
to let down your own guard enough this, of course, is an incredible process,
to tell them so in a way they can hear,,, and as i’ve said has led me on a life-
“no
could be said about the intricacies of moments and people photog- free space. you will know it because
this, but more important than anything rapher missed often on doing you will feel alive and excited about
you as valuable to you as sincerity. the very best teaching tool their is. in
memorize
fact, i’d recommend making as many as
What kind of picture deserve possible : ) the key to discovering your What kind of picture you’re
will ever
labeled as the great one? voice in your work is to constantly be always trying to achieved every-
To me, a great image is one that com- throwing out any notions of conform- time you shoot? Please explain.
valuable
own old ideas. look at how life grows...
it’s a wonderful model for personal meaningful and true. specifically i am
Mention one word that describe
to you as
creative movement. there is a constant interested in telling the story of the
your photos? taking in, and equally important, a mostly unexplored invisible worlds that
sincerity.”
Sincere. constant letting go. a gathering of the exist around and in between us all. love
elements around you and and imple- is the name that most people have for
What kind of mistakes that pho- menting of them into yourself, without these worlds i speak of, and it is truly a
tographer (especially wedding), lovely place to start ; )
feeling a sense of ownership. find that
altering exploration of myself and my
Beberapa tahun yang lalu, saya dan Kalau begitu apakah masih mungkin
beberapa orang teman yang berasal bagi siapa saja untuk menjadi foto-
dari satu sekolah dasar yang sama grafer instan? Menjadi fotografer yang
berkumpul dan mulai mewujudkan ide hanya belajar semalam sebelum sesi
untuk membuat reuni SD kami. Waktu pemotretan berlangsung? Apakah
itu diputuskan bahwa reuni akan mungkin kita menuntut keinstanan
diadakan pada bulan Januari 2005. Dan dari sebuah proses pembelajaran foto-
hebatnya, bahkan kami sudah mulai grafi yang bisa lebih abadi dibanding-
bekerja dari bulan Mei 2004 atau 7 bu- kan dengan hasil dan reputasinya?
lan sebelumnya. Usaha dan kerja keras Atau jangan-jangan kita masih ber-
yang dijalani selama 7 bulan itu pun mimpi untuk memiliki sesuatu yang
berujung pada sebuah malam reuni instan, karena bahkan produk-produk
yang dimulai dari jam 7 malam dan yang sudah mengkalim diri seb-
berakhir jam 10 malam. Kerja selama 7 agai produk instan sekalipun masih
bulan untuk sebuah acara yang hanya membutuhkan proses pembuatan
3 jam. yang lebih lama dalam membuatnya
dibandingkan menghabiskannya?
Banyak proses yang kita lalui dalam Jangan-jangan fotografer paling instan
hidup dengan terburu-buru. Maunya sekalipun membutuhkan waktu lebih
secepat dan seinstan mungkin. Tapi lama untuk belajarnya daripada ber-
mulai terpikir oleh saya bahwa ternyata profesi sebagai fotografernya?
hal-hal yang tidak begitu instan saja
berakhir pada sesuatu yang jauh lebih
instan dari prosesnya.
Banyak mahasiswa yang merasa belajar
instan adalah cara terbaik. Yaitu den-
gan hanya meluangkan waktu belajar
untuk ujian di malam sebelum ujian
dilaksanakan. Dan kalaupun hasilnya
memuaskan, pastilah di malam itu
effort yang dilakukan juga luar biasa
“Di tempat-
mengaku terlalu banyak peristiwa
yang berkesan, namun ia menyebut
satu peristiwa yang paling berkesan
buatnya. “Pasca referendum Timor tempat
Timur saya dikirim ke sana untuk
konflik itu
pewarta
meliput datangnya pasukan Interfed
untuk mengambil komando sambil
menunggu pemerintahan yang baru
terbentuk. Kenapa peristiwa ini ber- foto sep-
kesan buat saya adalah karena di situ
erti koki
yang mau
saya benar-benar menjadi saksi sejarah
dari bangsa ini, di mana bagian dari
masak di
Indonesia terlepas. Saya melihat sendiri
bendera merah putih yang terakhir
diturunkan dari tiang di sana. Dan
seolah-olah tentara kita seperti kalah dapur yang
perang.” Kenangnya.
semua ba-
Peristiwa lain yang juga berkesan bagi
hannya su-
Dita adalah ketika meliput Tsunami.
“sebenarnya sebagai pewarta foto, dah ada.
melihat mayat itu adalah hal yang
Sisanya
terserah
biasa. Tapi di Aceh saat itu saya melihat
banyak sekali mayat dan bergeletakan
kita mau
di jalan. Ada yang di trotoar, ada yang
di tengah jalan, ada yang di makan an-
jing, dan bukan cuma mayat manusia
tapi ada sapi ada ternak, semuanya jadi meramun-
satu.” Ungkapnya. “Dan di Aceh saat itu,
di mana kita berdiri dan kita melihat ya jadi apa.”
360 derajat sekeliling kita semuanya
rata. Tidak ada yang tersisa. Di situ saya
merasa bahwa saya benar-benar kecil
“Mata kita
di dunia ini.” Sambungnya.
dan ng-
tempat-tempat konflik itu pewarta foto
seperti koki yang mau masak di dapur
setiap hari
bahwa berada terlalu lama di suatu
daerah bisa membuat kepekaan kita
kita me-
jadi menumpul. “Mata kita jadi biasa,
baal dan nggak peka lagi kalau setiap
dengan
tertarik dengan fotografi, tidak hanya
jurnalistik untuk memperbanyak wa-
“belajar
ketika saya naik mobil.” Lanjutnya. Dan
Dita mengakui bahwa itu salah satu
berawal
dari bela-
Berbicara mengenai fotografer jurnalis
junior, Dita mengakui bahwa mereka
juga lati-
coba-coba.” Tegasnya. “Maka dari itu
kalau sudah sadar kondisinya seperti
han vi-
itu, kalau sudah senior, sudah tua ya
jangan cepat puas, mentalnya harus
memotret.”
Jadi harus terus dipakai dan dikem-
bangkan.” Lanjutnya lagi. Selain itu,
Dita juga menyarankan bagi siapa saja,
baik yang senior maupun junior untuk
terus berlatih melihat. “belajar fotografi
berawal dari belajar melihat. Dan juga
latihan visualisasi sebelum memotret.”
Ujarnya.
“Sekolah foto-
bayarannya tidak besar. Sampai-sampai
orang bilang kalau mau kaya jangan
tuk menunjuk-
bisa dikunjungi orang lain, terutama
beberapa saat setelah peristiwa terjadi.
tergantung kita.
foto sini dan di luar negeri sama bagus-
san agar siapapun yang ingin menjadi
nya. Hanya saja memang bayarannya
fotografer jurnalistik yang baik mau
sendiri bagaima-
hal seperti itu yang tidak diajarkan di
sekolah manapun.” Tegasnya. “Sekolah
na mengembang-
fotografi itu hanya berfungsi untuk
menunjukkan jalan tapi di ujung jalan
The Future of
Imagemaker
Bali Photo Festival Pre Event
Bali Photo Festival yang akan digelar Bali Photo Festival sendiri adalah sebuah event besar yang akan menyajikan
pada bulan oktober 2010 tahun depan rangkaian event berupa seminar, workshop, pameran yang berhubungan dengan
sudah memulai rangkaian pre event- fotografi di Bali. Acara ini akan diselenggarakan di berbagai tempat di Bali seperti
nya berupa pameran foto 10 orang Denpasar, Kuta, Nusa Dua dan Ubud. Dalam event ini berbagai pembicara dan
fotografer yang diberi title “the future nama-nama besar di dengan latar belakang fotografi, seni, editor, kurator, buday-
of imagemaker”. Pameran yang digelar awan, serta dari pihak industri pengguna jasa fotografi sebagai pembicara.
di Alila Ubud ini menampilkan 10
fotografer berusia akhir 20an atau awal Rio Helmi, fotografer kenamaan Bali yang menggagas acara ini mengatakan
30an yang dianggap memiliki potensi bahwa event ini dibuat untuk memberikan kesempatan sekaligus menyemangati
untuk menjelma menjadi nama-nama bakat-bakat muda footgrafi Indonesia yang jelas-jelas memiliki potensi yang
yang disegani di berbagai bidang foto- sangat besar dan bisa disejajarkan dengan bakat-bakat fotografi dari Negara
grafi di masa yang akan datang. Semua manapun untuk terus berkarya dan menjadi lebih baik lagi. Rio Helmi menyadari
fotografer ini berasal dari bidang yang pentingnya event ini untuk menjaga dan memupuk rasa percaya diri dan seman-
berbeda, fashion, commercial, portrai- gat bakat-bakat muda fotografi Indonesia dan menjadi tuan rumah di negaranya
ture, journalism & dokumenter dan sendiri.
lain-lain.
Fotopreneur,
Wirausaha Jualan Foto Online
Jakarta - Fotografer di Indonesia seka- tepat dan aman untuk mengkonversi (Information & Communication Tech- “Digital Creative for Nation Building“.
rang terfasilitasi untuk menjual hasil hobi yang dulunya menimbulkan biaya nology) yang prestisius dan bergengsi Sedangkan untuk ajang Bubu Awards
karyanya secara online, dengan dilun- menjadi hobi yang dapat memberikan secara berturut-turut, yaitu Indonesia v.06 dengan tema “The Rise of Digital
curkannya fitur Jual Beli Foto Online pendapatan berupa uang. Keinginan ICT Awards (INAICTA) 2009 (29/7) dan Era”, AYOFOTO.COM
di AYOFOTO.COM pada tanggal 1 juli tersebut menjadi latar belakang pelun- Bubu Awards v.06 (31/7). memenangkan kategori Indone-
2009. Semua proses mulai dari upload curan fitur Jual Beli Foto Online” kata Di ajang INAICTA 2009, kategori eBusi- sia Social Media Web (http://www.
foto, pembelian foto, mengunduh foto Dibya Pradana, founder dan CEO dari ness SME bertujuan untuk mencip- bubuawards.com/).
yang terbeli dan proses cash out bagi AYOFOTO.COM. Selain peningkatan ke- takan karya inovasi IT yang dapat
fotografer dilakukan sejahteraan anggota, fitur Jual Beli Foto membantu meningkatkan Produkti- Kemenangan di kategori Corporate
secara online. Istilah fotopreneur mulai Online ditujukan untuk mendukung fitas, Efisiensi dan Kemudahan kerja un- Indonesia Social Media ini membuk-
ramai digunakan beberapa tahun UU no.19 tahun 2002 tentang Hak Cip- tuk membantu Kelompok Usaha Kecil tikan bahwa fitur interkoneksi antar
belakangan ini semenjak kemajuan ta dimana foto adalah suatu karya yang Menengah. AYOFOTO.COM menjadi sosial media di AYOFOTO.COM dapat
teknologi memudahkan para foto- dilindungi hak ciptanya. Masyarakat pemenang tunggal dengan judul karya membantu fotoprenuer untuk meman-
grafer untuk menjual karya fotonya diajak untuk mulai menghargai bahwa “AYOFOTO.COM, Online faatkan secara maksimal jaringan sosial
dalam bentuk foto stok secara online. setiap foto tidak bisa diambil/dipakai Stock Photo Provider” (http://inaicta. yang dimilikinya. Setiap orang yang
Banyak fotografer mulai menikmati ha- untuk kebutuhan pribadi perorangan web.id/pemenang-inaicta-2009/). bergabung baik fotografer maupun
sil dari kegiatan berjualan foto stok ini, maupun perusahaan, terutama untuk “Karya-karya yang masuk nominasi non-fotografer dapat
bahkan beberapa diantaranya menjadi- kepentingan bisnis/komersial tanpa ijin mempunyai kualitas yang tinggi. Tahun saling bersinergi untuk meningkatkan
kannya menjadi mata pencaharian uta- dari pemilik hak cipta. ini, kami melengkapi dengan Business pemasaran foto dengan memanfaat-
ma. Di Indonesia hal ini masih belum Matching Program yang akan men- kan fitur jejaring sosial AYOFOTO.COM
populer karena sebelumnya tidak ada Sebagai salah satu program AYO- gawal mereka menjadi entrepreneur. yang sudah terkoneksi dengan jejaring
media yang dapat memfasilitasi jual FOTO.COM untuk memperkenalkan Sudah saatnya kita menghargai karya sosial eksternal lainnya di dunia sep-
beli foto online. “Kami ingin mening- jenis wirausaha fotopreneur tersebut Digital Creative anak bangsa,” kata Hari erti Facebook, Multiply, Flickr, Yahoo,
katkan kesejahteraan anggota dengan ke masyarakat luas adalah dengan Sungkari, Ketua Panitia INAICTA 2009 Google dan sebagainya. “Fotografer
cara memberikan sarana yang cepat, memenangkan dua ajang lomba ICT yang pada tahun ini mengangkat tema dapat menjual hasil karyanya sebagai
foto stok dengan sistem bagi hasil. JAKARTA JakSel 12930; XL Photograph Jl. Mega
Pembeli seperti media, bisnis kreatif Telefikom Fotografi Universitas Prof. Kuningan Kav. E4-7 No. 1 JakSel; Free-
dan perusahaan yang membutuhkan Dr. Moestopo (B) Jalan Hang Lekir Phot (Freeport Jakarta Photography
foto berkualitas dapat membelinya I, JakSel; Indonesia Photographer Community) PT Freeport Indonesia
dengan harga terjangkau dan ekono- Organization (IPO) Studio 35, Rumah Plaza 89, 1st Floor Jl. Rasuna Said Kav
mis secara cepat, mudah dan aman. Samsara, Jl.Bunga Mawar, no. 27, X-7 No. 6 PSFN Nothofagus (Perhim-
Sedangkan anggota yang bukan Jakarta punan Seni Fotografi PT Freeport
fotografer dapat menjadi Agen foto Selatan 12410; Unit Seni Fotografi Indonesia) PT Freeport Indonesia
dan mendapatkan komisi dari setiap IPEBI (USFIPEBI) Komplek Perkantoran Plaza 89, 1st Floor Jl Rasuna Said Kav
penjualan online foto milik fotografer. BankIndonesia, Menara Sjafruddin- X-7 No. 6; CybiLens PT Cyberindo
Dengan demikian semua pihak yang Prawiranegara lantai 4, Jl.MH.Thamrin Aditama, Manggala Wanabakti IV, 6th
terlibat, mulai Dari Fotografer, Agen No.2, Jakarta; UKM mahasiswa IBII, floor. Jl.Gatot Subroto, jakarta 10270; \
dan Pembeli mendapatkan manfaat Fotografi Institut Bisnis Indonesia FSRD Trisakti, Kampus A. Jl. Kyai Tapa,
nyata” lanjut Dibya Pradana. (FOBI) Kampus STIE-IBII, Jl Yos Su- Grogol. Surat menyurat: jl.Dr. Susilo 2B/
darsoKav 87, Sunter, Jakarta Utara; 30, Grogol, Jakbar; SKRAF (Seputar
Perhimpunan Penggemar Fotografi Kamera Fikom) Universitas SAHID
Dengan fasilitas Jual Beli Foto Online,
Garuda Indonesia(PPFGA) PPFGA, Jl. Jl. Prof. Dr.Soepomo, SH No. 84, Jak-
AYOFOTO.COM diharapkan dapat Tentang AYOFOTO.COM
Medan Merdeka SelatanNo.13, Gedung Sel 12870 One Shoot Photography
memberikan kontribusi dari bisnis Media fotografi yang online dari tang-
Garuda Indonesia Lt.18 ; Komunitas FIKOM UPI YAI jl. Diponegoro no.74,
ekonomi kreatif untuk mendorong, gal 9 September 2005 dan memperluas
Fotografi Psikologi Atma Jaya, JKT Jl. JakPus Lasalle College Sahid Office
mempercepat dan memperluas GDP layanannya menjadi agensi foto
Jendral Sudirman 51, Jakarta.Sekre- Boutique Unit D-E-F\ (komp. Hotel
Indonesia dan sekaligus menjadi lahan stok online di tahun 2009. Saat ini telah
tariat Bersama Fakultas Psikologi Atma Sahid Jaya). Jl. Jend Sudirman Kav. 86,
penghasilan bagi Fotopreneur. “Selama memiliki lebih dari 27.000 anggota.
Jaya Ruang G. 100; Studio 51 Unver- Jakarta 1220 Jurusan Ilmu Komuni-
foto dibutuhkan untuk dipakai di pre- Keterangan lebih lanjut dapat
sitas Atma Jaya, Jl. Jendral Sudirman kasi Universitas Al-Azhar Indonesia
sentasi, katalog/brosur produk, iklan, ditemukan di http://www.ayofoto.
51, Jakarta; Perhimpunan Fotografi Jl. Sisingamangaraja, Kebayoran baru,
kalender, desain website, banner dan com/blog/25/101/snap-sell-and-make-
Tarumanegara Kampus I UNTAR Blok Jak-Sel, 12110; LSPR Photography
bahan kreatif lainnya, maka foto stok money/
M Lt. 7 Ruang PFT. Jl. Letjen S. Parman Club London School of Public Rela-
akan selalu dibutuhkan” tutur Dibya
I JakBar; Pt. Komatsu Indonesia Jl. tion Campus B (Sudirman Park Office
Pradana sebagai penutup. atau hubungi:
Raya Cakung Cilincing Km. 4 Jakarta Complex) Jl. KH Mas Mansyur Kav 35
Dian R. Pertiwi, Buss. Dev. Manager
Utara 14140; LFCN (Lembaga Foto- Jakarta Pusat 10220 FOCUS NUS-
Ged. Graha Kencana Lt.10/G , Jl.Raya
grafi Candra Naya) Komplek Green ANTARA Jl. KH Hasyim Ashari No. 18,
Pejuangan No.88, Jakarta 11530
Ville -AW / 58-59, Jakarta Barat 11510; Jakarta; e-Studio Wisma Starpage,
T 02153668160 F 02153690474 E dian@
HSBC Photo Club Menara Mulia Lt. 22, Salemba Tengah No. 5, JKT 10440; Roxy
ayofoto.com
Jl. Jendral Gatoto Subroto Kav. 9-11,
Square Lt. 1 Blok B2 28-29, Jkt; Neep’s VIII No.2, Semarang 50243 SURABAYA
Art Institute Jl. Cideng Barat 12BB, Himpunan Mahasiswa Penggemar BALI
Jakarta ; POIsongraphy ConocoPhil- SOLO Fotografi (HIMMARFI) Jl. Rungkut Magic Wave Kubu Arcade at Kuta
lips d/a Ratu Prabu 2 Jl.TB.Simatupang HSB (Himpunan Seni Bengawan) Harapan K / 4, Surabaya; AR TU PIC; Bungalows Bloc A3/A5/A6 Jl. Benesari,
kav 18 Jakarta 12560; NV Akademie Jl. Jl. Tejomoyo No. 33 Rt. 03/ 011, Solo UNIVERSITAS CIPUTRA Waterpark Legian-kuta
Janur Elok VIII Blok QG4 No.15 Kelapa 57156; Lembaga pendidikan seni dan Boulevard, Citra Raya. Surabaya 60219;
Gading permai Jakarta 14240 design visimedia college Jl. Bhay- FISIP UNAIR JL. Airlangga 4-6, Suraba- MEDAN
angkara 72 Solo, FISIP Fotografi Club ya; Perkumpulan Senifoto Surabaya Medan Photo Club Jl. Dolok Sanggul
BANDUNG (FFC) UKM FFC (PSS), Jl. Sidoyoso Wetan II-8 Surabaya Ujung No. 4 Samping Kolam Paradiso
PAF Bandung Kompleks Banceuy Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 60143 Medan, Sumatra Utara
Permai Kav A-17,Bandung 40111; Je- Universitas Sebelas Maret Jl Ir Sutami 20213 UKM FOTOGRAFI USU Jl. Per-
pret Sekretariat Jepret Lt. Basement 36A 57126 Solo, Jawa Tengah MALANG pustakaan no.2 Kampus USU Medan
Labtek IXB Arsitektur ITB, Jl Ganesha MPC (Malang Photo Club) Jl. Pahla- 20155
10, Bandung Spektrum (Perkumpulan YOGYAKARTA wan Trip No. 25 Malang JUFOC (Jur-
Unit Fotografi Unpad) jl. Raya Jati- Atmajaya Photography club Gedung nalistik Fotografi BATAM
nangor Km 21 Sumedang, Satyabodhi PUSGIWA kampus 3 UAJY, jl. babarsari Club) student Centre Lt. 2 Universi- Batam Photo Club Perumahan Muka
Kampus Universitas Pasundan Jl. Se- no. 007 yogyakarta; “UKM MATA” Aka- tas Muhammadiyah Malang. Jl. Raya kuning indah Blok C-3, Batam 29435
tiabudi No 190, Bandung Air Photog- demi Seni Rupa dan Desain MSD Ja- Tlogomas No. 246 malang, 65144; UKM
lan Taman Siswa 164 Yogyakarta 55151; KOMPENI (Komunitas Mahasiswa PADANG
raphy Communications Jalan Taman
Unif Fotografi UGM (UFO)Gelang- Pecinta Seni) kampus STIKI (Sekolah KOMUNITAS FOTOGRAFI SINKRO
Pramuka 181 Bandung 40114
gang mahasiswa UGM,Bulaksumur, Tinggi Informatika Indonesia) Malang, Jl. Komplek Monang B/16 Lubuk Buaya
PURWOKERTO Yogya; Fotografi Jurnalistik Club Jl. Raya Tidar 100 Padang - Sumatra Barat
ECOLENS Sekretariat Bersama FE Kampus 4 FISIP UAJY Jl Babarsari
Yogyakarta; FOTKOM 401 gedung JEMBER PEKANBARU
UNSOED, Jl HR Bunyamin No.708 Pur-
Ahmad Yani Lt.1 Kampus FISIPOL UPN UFO (United Fotografer Club) Perum CCC (Caltex Camera Club) PT. Chevron
wokerto 53122
“Veteran” Jl Babasari No.1, Tambak- taman kampus A1/16 Jember 68126, Pasific Indonesia, SCMPlanning, Main
SEMARANG bayan, Yogyakarta, 55281; Jurusan Jawa Timur;Univeritas Jember (UKPKM Office 229, Rumbai, Pekanbaru 28271
PRISMA (UNDIP) PKM (Pusat Ke- Fotografi Fakultas Seni Media Rekam Tegalboto) Unit Kegiatan Pers Kam-
giatan Mahasiswa) Joglo Jl. Imam Institut Seni Indonesia Jl. Parangtritis pus Mahasiswa Universitas Jember LAMPUNG
Bardjo SH No. 1 Semarang 50243 Km. 6,5 Yogyakarta Kotak Pos 1210; jl. Kalimantan 1 no 35 komlek ged. PKM Malahayati Photography Club Jl.
MATA Semarang Photography Club UKM Fotografi Lens Club Universitas Universitas Jember 68121 Pramuka No. 27, Kemiling, Bandar Lam-
FISIP UNDIP Jl. Imam Bardjo SH. No.1, Sanata Dharma Mrican Tromol Pos 29 pung, 35153. Lampung-Indonesia. Telp.
Semarang; DIGIMAGE STUDIO Jl. Yogyakarta 55281 (0721) 271114
Setyabui 86A, Semarang Jl. Pleburan
BALIKPAPAN AMBON
Total Photography Club (TPC). Performa (Perkumpulan Fotografer
ORSOSBUD - Seksi Budaya Total E&P Maluku) jl. A.M. Sangadji No. 57 Am-
Indonesie bon.(Depan Kantor Gapensi
Jl. Yos Sudorso Balikpapan kota Ambon/ Vivi Salon)
SOROWAKO
Sorowako Photographers Society
General Facilities & Serv. Dept - DP. 27,
(Town Maintenance) - Jl.
Sumantri Brojonegoro, SOROWAKO
91984 - LUWU TIMUR, SULAWESI SELA-
TAN
GORONTALO
Masyarakat Fotografi Gorontalo
Graha Permai Blok B-18, Jl.Rambutan,
Huangobotu,Dungingi, Kota Gorontalo