You are on page 1of 45

PANDUAN PRAKTIKUM

BIOMATERIAL DAN TEKNOLOGI


KEDOKTERAN GIGI I

Tim Penyusun:

Catur Septommy, drg., MDSc


Afrida Nurmalasari, drg., M.Kes
Febrina Rahayu, drg.
Ira Anggar, drg.
Iriana Fitriariski, drg.
Muh.Yuli Bahtiyar, drg.
Sawitri Dwi I.P, drg.
Basma Rosandi P

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


INSTITUT ILMU KESEHATAN KEDIRI
2017/2018
PERTEMUAN I

DENTAL UNIT DAN ALAT DIAGNOSTIK

A. DENTAL UNIT

Dental unit merupakan alat kesehatan, pada Undang-Undang kesehatan No. 36


Tahun 2009 Pasal 4 tentang alat kesehatan yang menjelaskan bahwa alat kesehatan
adalah instrumen, apparatus, mesin dan/atau implant yang tidak mengandung obat
digunakan untuk mencegah, mendiagnosa, menyembuhkan dan meringankan penyakit,
merawat orang sakit, memulihkan kesehatan pada manusia dan/atau membentuk
struktur dan memperbaiki fungsi tubuh. Sehingga dapat disimpulkan bahwa alat dental
unit adalah suatu alat yang dipakai oleh dokter gigi untuk membantu pemeriksaan dan
kemudian menentukan terapi apa yang dapat diberikan kepada pasien. Secara umum
untuk membantu perawatan gigi dan mulut (pengeburan, penumpatan, pembersihan,
dan pemeriksaan).

Dental unit pada umumnya mempunyai 3 sumber tenaga yaitu:

1. Sumber tenaga listrik

2. Sumber tenaga udara

3. Sumber tenaga air

Contoh ruangan dental:


Bagian – bagian dental unit:

6
7
3
10
5
1

1. Dental chair
2. 3-way syringe dan handpieces
3. Saliva ejector
4. Foot controller
5. Tray assembly
6. Radiograph viewer
7. Flushing system
8. Dental ligh

9. Monitor intra oral

10. Kamera intra oral

Secara umum dental unit terdiri atas 3 bagian:


1. Instrument delivery unit

Minimal tersedia turbin udara, mikromotor, dan 3-way syringe. Perawatan


tambahan pada instrument delivery unit sepertiultrasonic scaler, electrosurgery
handpiece, fiberoptic diagnostic lightning, dan curing unit

2. Dental chair yang dapat digerakkan sesuai kebutuhan

3. Dental light (alat pelengkap)

Dipilih dari bola lampu quartz-halogen, fokus baik, dengan iluminasi yang
cukup.Penambahan masking diperlukan agar tidak menyebabkan gangguan pada mata
pasien.Selain itu juga perlu memperhatikan colour-balanced terutama saat melakukan
perawatan restorasi gigi.

Biasanya dental unit ditunjang oleh fasilitas listrik, gas, kompresor udara, dan
aliran air.Saluran drainase juga harus tersedia dari dental unit menuju pembuangan.
Sistem hampa udara untuk menjalankan beberapa peralatan juga harus tersedia.

B. ALAT DIAGNOSTIK

1. Kaca mulut (No. 3, 4, 5, 6)

Fungsi:

a. penglihatan tidak langsung


b. penerangan tidak langsung
c. transluminasi/ meneruskan cahaya
d. retraksi jaringan dan lidah

Gambar 1. Kaca mulut (handle dan mirror)


2. Sonde/Eksplorer (sonde lurus dan half moon)

Berfungsi untuk mendeteksi:

- Kalkulus
- Irregularitas sementum
- Karies primer/sekunder
- Dekalsifikasi
- Irreguler margin restorative
- Anomali pada morfologi akar dan mahkota gigi
- Resorbsi akar gigi eksternal

Gambar 2. Macam-macam bentuk sonde

3. Pinset dental

Fungsi: untuk mengambil berbagai macam benda dari/yang akan diletakkan


dalam rongga mulut, seperti tampon, cotton pellet, cotton roll, dan sebagainya

Gambar 3. Pinset dental


4. Ekskavator

Fungsi: untuk membersihkan jaringan karies lunak dan mengambil


tumpatan sementara

Gambar 4.Ekskavator dengan bentuk ujung yang berbeda

5. Nierbeken
Fungsi : untuk tempat/wadah dari instrumen yang akan digunakan.
Gambar 5.Nierbeken
PERIODONTI

Bagian instrumen secara umum:

1. Handle (pegangan)
2. Shank (menghubungkan handle dengan blade)
3. Blade (ujung kerja)

A. Probe periodontal

Fungsi:

1. Menentukan kedalaman poket


2. Mengukur perlekatan gingival secara klinis
3. Mengukur lebar attached gingival
4. Mengukur resesi gingival
5. Menentukan derajat BOP/Bleeding On Probing
6. Mengukur lesi
7. Mengukur jarak antar gigi

Gambar 1. Macam-macam probe periodontal

B. Instrumen scalling dan root planning

1. Kuret
Untuk mengambil kalkulus subgingiva, root planning, dan menghilangkan
jaringan lunak pada dinding poket

2. Sickle

Untuk membersihkan kalkulus superficial. Dapat dipakai untuk semua bidang


gigi

3. Chisel
Untuk memecahkan lempengan kalkulus. Dipakai pada permukaan lingual
rahang bawah
4. Hoe (cutting edge kanan dan kiri)

Untuk membersihkan kalkulus subgingiva.

5. Wing shape (cutting edge kanan dan kiri)

Untuk membersihkan kalkulus superficial dan menghaluskan permukaan gigi


terutama daerah proksimal mesial dan distal
6. File
Untuk menghaluskan sementum
A
B

C D E

Gambar 2. A. Kuret; B. Sickle; C. File; D. Chisel; E. Hoe; F. Wing shape

C. Ultrasonic Scaler

Cara kerja alat tersebut menggunakan vibrasi/getaran fisik dengan frekuensi


20.000- jutaan get/dtk.

Gambar 3. Ultrasonik scaler dengan berbagai macam bentuk tip

D. Instrumen untuk cleansing dan polishing

a. Rubber cup
Untuk menghilangkan plak, stain, dan menghaluskan akar yang terbuka
b. Britle brush
Digunakan pada mahkota gigi karena memiliki jenis bulu sikat yang ker

A
B

Gambar 4. A. Rubber cub; B. Britle brush


PERTEMUAN III

KONSERVASI DAN PEDODONTI

A. Perawatan tumpatan

1. Handpiece

Adalah penghubung antara mikromotor dan mata bur

 Terdiri atas:

a. Head : mencengkeram bur

b. Shank : menghubungkan dengan motor penggerak

 Macam handpieces:

a. Straight handpiece

Gambar 1. Straight handpiece

Alat ini digunakan di luar rongga mulut, biasanya untuk kegiatan laboratorium
kedokteran gigi contohnya untuk mengurangi kelebihan akrilik, menghaluskan
akrilik yang tajam dan kasar, pemulasan, dan sebagainya.Straight handpiece
low-speed ini digerakkan menggunakan mikromotor, atau bisa juga dengan
airmotor jika ingin digunakan pada dental unit.

b. Right-angle dan Contra-angle handpiece

Gambar 2. A. Right-angle handpiece; B. Contra-angle handpiece

Right-angle dan contra-angle handpiece digunakan untuk tindakan dalam


rongga mulut.Perbedaan dari kedua handpiece tersebut adalah pada angle head-
nya.
2. Macam mata bur

a) Mata bur untuk preparasi gigi

Gambar 3. Bur diamond high speed

(1) Wheel

(2) Long thin tapered

(3) Chamfer/torpedo

(4) Round end tapered

(5) Flat end tapered

Gambar 4. Perbedaan tingkat kekasaran mata bur yang ditandai dengan perbedaan warna pita

3. Mata bur untuk finishing dan polishing

a. Sand rubber
b. Stone

4. Dappen glass/dappen dish

5. Plastic filling instrument

6. Spatula semen
7. Spatula GIC

8. Semen plugger

9. Light Cured

10. Amalgamator

11. Mortar and Pastle


Alat ini digunakan untuk mencampur bahan tumpat amalgam secara
manual.Setelah tercampur sampai homogen, amalgam diperas menggunakan kain
untuk mengurangi kelebihan cairan merkurinya.
12. Amalgam Pistol
Alatinidigunakanuntukmemudahkanpengaplikasianbahantumpat amalgam
kedalamkavitas.

13. Amalgam carver

14. Amalgam plugger

15. Burnisher

16. Matrix band retainer


17. AirmotordanMikromotor
Alat yang digunakanuntukmenggerakkan low-speed handpiece .Airmotor untuk
menggerakkan low-speed handpiece pada dental chair.

Airmotor Mikromotor

18. Glass slab

19. Okludator
20. Tongue holder

21. Seluloid strip

22. Crown form


PERTEMUAN IV

KONSERVASI DAN PEDODONTI

B. Perawatan saluran akar

1. Endo access bur

2. Spreader

3. Jarum ekstirpasi

4. Jarum Miller
5. Jarum Lentulo

6. Reamer

7. Jarum file tipe Kno. 8-10, 15-40, 45-80, 90-120 (21 dan 25mm)

8. Protaper
9. Endoblock
Alatbantu yang digunakanuntukmengukurpanjang k-file sesuaidenganpanjangkerja
yang ditentukan.

10. Endobox

11. Gutta point


PERTEMUAN V

ORTODONTI

A. Tang koil

B. Tang Adams

C. Tang tiga jari

D. Tang potong
E. Stainless steel orthodontic wire

F. Sekrup ekspansi
PERTEMUAN VI

PROSTODONTI

1. Mangkuk karet/bowl

2. Spatula gipsum

3. Spatula alginat

4. Sendok cetak

a) Penuh

A B

Gambar 1. A. untuk rahang bergigi; B. untuk rahang tak bergigi


b) Sebagian

5. Elastomer

A B
Gambar 2. Contoh macam elastomer berdasarkan viskositasnya
A. very high viscosity (putty); B. low viscosity (light body)

6. Alginat

A B

Gambar 3. A. Contoh macam alginat berdasarkan perbedaan setting time; B. Hasil


cetakan alginate
7. Articulating paper

8. Artikulator

9. Kuvet
10. Press Begel

A B

Gambar 4. A. Press Begel manual; B. Press Begel hidrolik

11. Model trimmer

12. Shade guide


13. Surveyor

Alat yang digunakan dalam mendesain gigi tiruan untuk menentukan letak
dari keliling terbesar gigi penyangga dan arah pasang dari gigi tiruan sebagian
lepasan.
Tujuan survey :
a. Menentukan arah pasang gigi tiruan
b. Menentukan kesejajaran
c. Menentukan keliling terbesar gigi (undercut) dan alveolar ridge
d. Menentukan desain klamer

Bagian-bagian surveyor :
1. Surveying Platform
2. Surveying Table
3. Vertical Arm
4. Horizontal Arm
5. Surveying Arm
6. Mandrel for holding special tools
7. Special tools

Special Tools dari surveyor terdiri dari :


a. Analizing Rod
b. Undercut Gauges
c. Carbon Marker
d. Pisaupemotong wax / cutting rod
e. The Protective Sheath
f. Blockout Tools

14. Vibrator
Alat yang cara kerjanya dengan menggunakan getaran/vibrasi, digunakan
untuk menghilangkan gelembung udara pada saat pengadukan gipsum dan
pengecoran gipsum agar menghindari terjadinya porus. Caranya dengan meletakkan
bowl berisi gipsum yang telah dicampur dengan air di atas vibrator sambil diaduk,
sampai muncul gelembung-gelembung di permukaan gipsum.

PERTEMUAN VII
BEDAH MULUT

Elevator/pengungkit

Alat ini digunakan untuk mengungkit gigi dari alveolus. Untuk pengungkitan
gigi/akar dengan bantuan titik fulcrum, dimana letak fulcrum tergantung dari lokasi
obyek yang diungkit. Pergerakkan dapat berupa mendorong atau menarik untuk
mendorong obyek ke arah atas.

Letak fulcrum bein yaitu pada septum interdental dimana letak bawah
berkontak dengan septum dan tepi atas (top edge) mengungkit gigi atau sebaliknya.

 Bagian – bagian alat pengungkit:

a. Blade, merupakan ujung yang tajam untuk mengungkit gigi

b. Shank, merupakan bagian yang menghubungkan blade dan handle

c. Handle (pegangan), merupakan bagian yang digunakan untuk pegangan

Gambar 2. Salah satu jenis elevator dan bagian – bagiannya

 Menurut bentuknya, elevator dapat dibagi menjadi 3 golongan yaitu:

1. Straight (lurus)

Alat ini mempunyai bentuk dimana handle, shank, dan blade membentuk
suatu garis lurus seperti: Elevator Heinbrink, Flohr, White, Coupland, Bein, Gabka,
dan London Hospital Colomen

Gambar 3. Elevator Bein (A) dan elevator Heidbrink (B) yang berbentuk lurus. Elevator
mempunyai bentuk blade yang bermacam – macam, ada yang berujung tumpul atau runcing
dipergunakan untuk sisa akar rahang atas/bawah

2. Cross Bar
Alat ini mempunyai bentuk antara handle dan shank, membentuk sudut ≥
90ᵒ. Alat ini berpasangan mesial/distal atau kiri/kanan.

Contoh: Elevator Winter, Barry dan Lecluse

Gambar 4. Elevator Winter dengan bentuk cross bar 90ᵒ, dipergunakan untuk mengungkit
akar gigi rahang bawah dengan merusak septum interdental

Gambar 5. Elevator Lecluse dengan bentuk blade yang datar/rata. Alat ini dopergunakan
untuk sisa akar rahang bawah

Gambar 6. Elevator Barry dengan bentuk handle dan shank >90ᵒ dipergunakan untuk sisa
akar rahang bawah

3. Angular (bersudut)

Alat ini mempunyai bentuk dimana blade membentuk sudut terhadap shank dan
handle. Contoh: Elevator Cryer, Cryer-White, Barten, London Hospital
Colemen dan Heidbrink. Alat ini berpasangan mesial/distal
Gambar 7. Elevator Cryer, dengan bentuk kombinasi dimana blade membentuk sudut terhadap
handle dan shank, dipergunakan untuk sisa akar rahang bawah. Alat ini ada yang mempunyai
bentuk blade sempit dan/atau lebar

Gambar 8.Elevator Heidbrink dengan bentuk blade yang sempit dan runcing, dipergunakan
untuk sisa akar rahang bawah/atas posterior

2.Tang Ekstraksi
Tang merupakan alat yang dipergunakan untuk melepaskan gigi dari jaringan
tulang dan jaringan lunak di sekitar gigi, untuk itu diperlulkan tang yang ideal untuk
masing- masing gigi, agar dapat meneruskan kekuatan tekanan operator ke gigi dengan
baik.

 Bagian – bagian dari tang ekstraksi adalah:

1. Beak, merupakan ujung yang mencengkeram gigi geligi


2. Hinge, merupakan pertemuan antara beak dan handle
3. Handle/pegangan, merupakan bagian untuk pegangan operator
Secara umum tang dibedakan menjadi dua yaitu tang untuk gigi geligi rahang
atas dan rahang bawah

A. Tang rahang atas

Gigi-gigi di rahang atas dibagi atas regio depan (anterior), tengah (media), atau
belakang (posterior)

 Untuk pencabutan gigi-gigi tersebut tang yang digunakan adalah:

1. Bentuk lurus
Untuk pencabutan gigi-gigi depan bermahkota atau sisa akar
2. Bentuk S
Untuk pencabutan gigi-gigi yang letaknya di tengah premolar atau molar
mahkota atau sisa akar
3. Bentuk Bayonet
Untuk pencabutan gigi molar tiga atau sisa akar gigi-gigi posterior

Tang untuk pencabutan gigi molar rahang atas bermahkota dibedakan atas kiri dan
kanan sesuai dengan bentuk beak (paruh). Sedangkan tang untuk gigi insisivus,
kaninus, dan premolar tidak dibedakan atas kanan atau kiri

Gambar 1. Tang pencabutan untuk mahkota gigi insisivus/kaninus rahang atas

 Ciri – ciri:

a) Beak terhadap handle berbentuk lurus

b) Memiliki 2 beak tumpul yang pipih

c) Ujung beak terpisah


Gambar 2. Tang pencabutan untuk sisa akar gigi insisivus/kaninus rahang atas

 Ciri – ciri:

a) Beak terhadap handle berbentuk lurus

b) Memiliki 2 beak tumpul yang pipih

c) Ujung beak bertemu

Gambar 3. Tang pencabutan untuk mahkota gigi premolar rahang atas

 Ciri – ciri:

a) Membentuk sudut 45 derajat terhadap handle (huruf “S”)

b) Memiliki 2 beak tumpul yang lebar

c) Ujung beak terpisah

Gambar 4. Tang pencabutan gigi molar rahang atas. Tang ini dibedakan menjadi dua yaitu
untuk molar atas kanan dan kiri
 Ciri – ciri:

a) Beak membentuk sudut 45 derajat terhadap handle (huruf “S”)

b) Memiliki 1 beak tumpul yang lebar di bagian palatinal dan 1 beak tajam pada
bagian bukal

c) Ujung beak terpisah

Gambar 5. Tang bentuk bayonet, dipergunakan untuk khusus pencabutan gigi molar tiga atas

 Ciri - ciri:

a) Beak membentuk 2 sudut terhadap handle

b) Memiliki 2 beak tumpul yang lebar

c) Ujung beak terbuka

d) Engsel membuka dengan arah horizontal

Gambar 9. Tang bentuk bayonet, dipergunakan untuk pencabutan sisa akar rahang atas
posterior

 Ciri – ciri:

a) Beak membentuk 2 sudut terhadap handle

b) Memiliki 2 beak tumpul yag tipis

c) Ujung beak tertutup

B. Tang rahang bawah

Tang yang digunakan untuk gigi-gigi rahang bawah mempunyai ciri antara
paruh/beak dengan pegangan (handle) membentuk sudut 90ᵒ atau dimodifikasi >90ᵒ
(untuk gigi yang letaknya di sudut mulut)

Tang rahang bawah, umumnya tidak dibedakan antara kanan dan kiri, tetapi ada
juga tang buatan tertentu membedakan kanan dan kiri. Untuk gigi insisivus, kaninus
dan premolar bentuk beak pada umumnya tumpul, yang membedakannya terletak pada
lebar paruh (beak) dalam ukuran mesio-distal. Untuk tang molar ditandai yaitu pada
beaknya ada ujung tajam pada kedua sisi dan tengah.

Pada umumnya arah pembukaan pegangan adalah secara vertikal kecuali pada
tang khusus pembukaan secara horizontal/transversal

Tang khusus tersebut ialah:

a) Tang trismus
yaitu tang rahang bawah dengan pembukaan horizontal, biasanya
dipakai untuk pencabutan gigi pada penderita yang sukar membuka
mulut
b) Tang tanduk/Cow Horn
yaitu tang yang dipergunakan untuk mencabut gigi yang tidak
bermahkota dimana bifurkasi gigi masih baik
c) Tang modifikasi
d) Tang yang bentuk beak dan handle tidak membentuk sudut 90ᵒ (>90ᵒ)
e) Tang split/separasi
f) Tang yang dipergunakan untuk memecah bifurkasi

Ciri – ciri:

a) Membentuk sudut 90
derajat terhadap
handle
b) Memiliki 2 beak
tumpul yang tipis dan
ujung terbuka

Gambar 1. Tang pencabutan untuk mahkota gigi insisivus dan kaninus rahang bawah

Ciri – ciri:

a) Membentuk sudut 90
derajat terhadap
handle
b) Memiliki 2 beak
tumpul yang tipis dan
ujung bertemu

Gambar 2. Tang pencabutan untuk sisa akar gigi insisivus dan kaninus rahang bawah
Ciri – ciri:

a) Membentuk sudut 90
derajat terhadap
handle
b) Memiliki 2 beak
tumpul yang lebar dan
ujung terbuka

Gambar 3. Tang pencabutan untuk mahkota gigi premolar rahang bawah

Ciri – ciri:

c) Membentuk sudut 90
derajat terhadap
handle
d) Memiliki 2 beak tajam
dengan ujung terbuka

Gambar 4. Tang pencabutan untuk mahkota gigi molar rahang bawah

Ciri – ciri:

c) Membentuk sudut 90
derajat terhadap
handle
d) Memiliki 2 beak
tumpul yang tipis dan
ujung bertemu

Gambar 5. Tang pencabutan untuk sisa akar gigi posterior rahang bawah
Gambar 6. Tang rahang bawah (Cow Horn Tang), digunakan untuk pencabutan gigi
molar bawah dengan karies besar dan bifurkasi masih baik

C. Tang Anak-Anak
a) Rahang atas

Gambar 7. Tang rahang atas bentuk lurus, digunakan untuk gigi insisivus

Gambar 8. Tang rahang atas bentuk lurus bayonet, dipergunakan untuk gigi molar
Gambar 9. Tang rahang atas bentuk S, dipergunakan untuk gigi kaninus atau molar

b) Rahang bawah

Gambar 10. Tang rahang bawah bentuk L, dipergunakan untuk gigi insisivus atau
kaninus.

Gambar 11. Tang rahang bawah bentuk L, salah satu beak berbentuk runcing, dipergunakan
untuk gigi molar.

3.ALAT BEDAH SEDERHANA

Alat – alat bedah sederhana (minor surgery) yang dimaksud adalah alat-alat
yang dipergunakan untuk pembukaan jaringan lunak (pembuatan flap) atau untuk
pemotongan tulang atau gigi seperti pada perawatan kista, impaksi, apiko-ektomi,
alveolektomi atau perawatan fraktur serta alat-alat untuk penjahiatan.

1. Retraktor/Halter/Haken (penarik)

Alat ini dipergunakan untuk memperluas lapangan pandang operator pada waktu
operasi, dengan menarik bibir dan pipi atau flap, sehingga dapat mencegah kelukaan
pada jaringan tersebut.
Gambar 1. Lip retractor (double end), digunakan untuk menarik bibir

Lip retractor dibedakan menjadi 2 yaitu:

a) Lip retractor berujung satu (single end)


b) Lip retractor berujung dua (double end)

Gambar 2. Wound retractor (Wound Haken). Alat ini digunakan untuk menarik flap. Alat
tersebut terdiri dari 1 hingga 6 jari, tergantung besar flap yang akan ditarik

Gambar 3. Tongue Spatle, digunakan untuk menekan lidah untuk pemeriksaan orofaring

2. Alat untuk pembuatan flap


a. Scalpel
b. Rasparatorium (periosteal elevator)
c. Pinset anatomis

B
Gambar 5. A. Handle scalpel B. Cara memasang blade pada handle scalpel

Gambar 6. Macam scalpel blade

Gambar 7. Rasparatorium (periosteal elevator) digunakan untuk melepaskan jaringan lunak


dari jaringan di bawahnya atau melepaskan mukoperiosteal dari jaringan tulang.

Gambar 8. Pinset anatomi, alat ini digunakan untuk memegang jaringan (flap) agar tidak
rusak (sobek)

3. Alat – alat untuk pemotongan gigi/tulang dan menghaluskan tulang (Rongeur)


a. Chisel dan Hammer
b. Knable tang
c. Bur tulang

Gambar 9. Chisel (tatah), digunakan untuk memecah gigi atau memotong tulang
Gambar 10. Hammer (palu) digunakan untuk memukul chisel pada waktu pemotongan
tulang/gigi

Gambar 11. Knable tang, alat ini dipergunakan untuk memotong tulang yang tajam

Gambar 12. Bone file, alat ini digunakan untuk menghaluskan tulang yang tajam/kasar

4. Alat/bahan untuk penjahitan flap

4.1. Alat

A. Needle/jarum jahit

 Berdasarkan penampangnya dapat dibedakan atas:


a) Tipe non-cutting
Jarum tipe non-cutting mempunyai penampang bulat dan biasanya
dipakai untuk menjahit jaringan yang mudah sobek
b) Tipe cutting
Jarum tipe cutting mempunyai penampang segi tiga dimana pada bagian
tepinya tajam, jarum ini biasanya dipakai untuk menjahit jaringan yang
tidak mudah sobek seperti tendon, kulit, jaringan periosteum atau
mukosa yang tebal

 Berdasarkan bentuknya, jarum jahit dapat dibedakan atas:


a) Lurus
b) Lurus dengan ujung bengkok (1/2 curve)
c) Seperempat lingkaran
d) Seperempat lingkaran dengan ujung pemotong (cutting edge)
e) Setengah lingkaran
f) Setengah lingkaran dengan ujung pemotong (half circle with cutting
edge)
g) Atraumatik setengah lingkaran, dengan ujung bersegi dan benang telah
bersatu bersama jarum

B. Needle holder

C. Pinset chirrugis

D. Scissor (gunting)

Gambar 13. Needle (jarum) dengan berbagai bentuk

Gambar 14. Needle holder digunakan untuk memegang jarum pada waktu menjahit

Gambar 15. Pinset chirrugis digunakan untuk menjepit flap pada waktu menjahit
Gambar 16. Scissor (gunting), 3 macam bentuk gunting di atas dapat digunakan pada waktu
bedah atau untuk keperluan lainnya

4.2. Bahan

A. Suture (benang)

1. Absorble, yaitu benang yang dapat diserap oleh jaringan

Keuntungan:

a. Cukup elastic
b. Dapat dipakai pada jaringan yang dalam
c. Tidak diperlukan pengambilan
d. Dapat dipakai pada jaringan yang terinfeksi

Kerugian:
a. Tidak dapat dipakai pada mukosa rongga mulut yang bergerak
b. Cepat diabsorbsi tubuh
Contoh: cat gut

2. Non-absorble, yaitu benang yang tidak diserap jaringan

Keuntungan:

a. Dapat dipergunakan untuk menjahit jaringan keras, tendon, kulit


b. Cukup kuat dan tidak mudah putus
c. Dapat dipergunakan dengan macam-macam tipe jarum

Kerugian:
a. Kadang-kadang mengiritasi jaringan
b. Membutuhkan pengambilan, sehingga tidak digunakan untuk jaringan tubuh
yang dalam
Contoh: sutera, nylon(silk), cotton, dan sebagainya

4.3. Klemmen (penjepit)


Alat ini dipergunakan untuk menjepit jaringan seperti pembuluh darah pada waktu
perdarahan, menjepit kain penutup pasien pada waktu operasi, atau untuk membuka
rongga abses.

Gambar 17. Arteri Klemmen, digunakan untuk menjepit arteri/pembuluh darah pada waktu
perdarahan dengan bentuk beak yang lurus atau bengkok

Gambar 18. Arteri Klemmen dengan model Kocher, alat ini mempunyai ujung yang lancip
pada beaknya. Selain untuk menjepit pembuluh darah dapat juga dipergunakan untuk
membuka ruang abses
Gambar 19. Tuch Klemmen (duck klemmen), fungsinya untuk menjepit kain penutup pasien
pada waktu operasi

Gambar 20. Korentang, digunakan untuk mengambil/menjepit benda-benda yang


steril

Gambar 21. Tang tampon, digunakan untuk menjepit tampon.

4.4. Alat untuk membersihkan soket gigi


Gambar 22. Curret, digunakan untuk membersihkan soket gigi dari partikel-partikel tulang
atau dari jaringan nekrotik. Bentuk alat lurus berujung dua (double end) atau bengkok double
end. Dengan bentuk ujung yang bulat/oval, kecil atau besar.

You might also like