Professional Documents
Culture Documents
Tim Penyusun:
A. DENTAL UNIT
6
7
3
10
5
1
1. Dental chair
2. 3-way syringe dan handpieces
3. Saliva ejector
4. Foot controller
5. Tray assembly
6. Radiograph viewer
7. Flushing system
8. Dental ligh
Dipilih dari bola lampu quartz-halogen, fokus baik, dengan iluminasi yang
cukup.Penambahan masking diperlukan agar tidak menyebabkan gangguan pada mata
pasien.Selain itu juga perlu memperhatikan colour-balanced terutama saat melakukan
perawatan restorasi gigi.
Biasanya dental unit ditunjang oleh fasilitas listrik, gas, kompresor udara, dan
aliran air.Saluran drainase juga harus tersedia dari dental unit menuju pembuangan.
Sistem hampa udara untuk menjalankan beberapa peralatan juga harus tersedia.
B. ALAT DIAGNOSTIK
Fungsi:
- Kalkulus
- Irregularitas sementum
- Karies primer/sekunder
- Dekalsifikasi
- Irreguler margin restorative
- Anomali pada morfologi akar dan mahkota gigi
- Resorbsi akar gigi eksternal
3. Pinset dental
5. Nierbeken
Fungsi : untuk tempat/wadah dari instrumen yang akan digunakan.
Gambar 5.Nierbeken
PERIODONTI
1. Handle (pegangan)
2. Shank (menghubungkan handle dengan blade)
3. Blade (ujung kerja)
A. Probe periodontal
Fungsi:
1. Kuret
Untuk mengambil kalkulus subgingiva, root planning, dan menghilangkan
jaringan lunak pada dinding poket
2. Sickle
3. Chisel
Untuk memecahkan lempengan kalkulus. Dipakai pada permukaan lingual
rahang bawah
4. Hoe (cutting edge kanan dan kiri)
C D E
C. Ultrasonic Scaler
a. Rubber cup
Untuk menghilangkan plak, stain, dan menghaluskan akar yang terbuka
b. Britle brush
Digunakan pada mahkota gigi karena memiliki jenis bulu sikat yang ker
A
B
A. Perawatan tumpatan
1. Handpiece
Terdiri atas:
Macam handpieces:
a. Straight handpiece
Alat ini digunakan di luar rongga mulut, biasanya untuk kegiatan laboratorium
kedokteran gigi contohnya untuk mengurangi kelebihan akrilik, menghaluskan
akrilik yang tajam dan kasar, pemulasan, dan sebagainya.Straight handpiece
low-speed ini digerakkan menggunakan mikromotor, atau bisa juga dengan
airmotor jika ingin digunakan pada dental unit.
(1) Wheel
(3) Chamfer/torpedo
Gambar 4. Perbedaan tingkat kekasaran mata bur yang ditandai dengan perbedaan warna pita
a. Sand rubber
b. Stone
6. Spatula semen
7. Spatula GIC
8. Semen plugger
9. Light Cured
10. Amalgamator
15. Burnisher
Airmotor Mikromotor
19. Okludator
20. Tongue holder
2. Spreader
3. Jarum ekstirpasi
4. Jarum Miller
5. Jarum Lentulo
6. Reamer
7. Jarum file tipe Kno. 8-10, 15-40, 45-80, 90-120 (21 dan 25mm)
8. Protaper
9. Endoblock
Alatbantu yang digunakanuntukmengukurpanjang k-file sesuaidenganpanjangkerja
yang ditentukan.
10. Endobox
ORTODONTI
A. Tang koil
B. Tang Adams
D. Tang potong
E. Stainless steel orthodontic wire
F. Sekrup ekspansi
PERTEMUAN VI
PROSTODONTI
1. Mangkuk karet/bowl
2. Spatula gipsum
3. Spatula alginat
4. Sendok cetak
a) Penuh
A B
5. Elastomer
A B
Gambar 2. Contoh macam elastomer berdasarkan viskositasnya
A. very high viscosity (putty); B. low viscosity (light body)
6. Alginat
A B
8. Artikulator
9. Kuvet
10. Press Begel
A B
Alat yang digunakan dalam mendesain gigi tiruan untuk menentukan letak
dari keliling terbesar gigi penyangga dan arah pasang dari gigi tiruan sebagian
lepasan.
Tujuan survey :
a. Menentukan arah pasang gigi tiruan
b. Menentukan kesejajaran
c. Menentukan keliling terbesar gigi (undercut) dan alveolar ridge
d. Menentukan desain klamer
Bagian-bagian surveyor :
1. Surveying Platform
2. Surveying Table
3. Vertical Arm
4. Horizontal Arm
5. Surveying Arm
6. Mandrel for holding special tools
7. Special tools
14. Vibrator
Alat yang cara kerjanya dengan menggunakan getaran/vibrasi, digunakan
untuk menghilangkan gelembung udara pada saat pengadukan gipsum dan
pengecoran gipsum agar menghindari terjadinya porus. Caranya dengan meletakkan
bowl berisi gipsum yang telah dicampur dengan air di atas vibrator sambil diaduk,
sampai muncul gelembung-gelembung di permukaan gipsum.
PERTEMUAN VII
BEDAH MULUT
Elevator/pengungkit
Alat ini digunakan untuk mengungkit gigi dari alveolus. Untuk pengungkitan
gigi/akar dengan bantuan titik fulcrum, dimana letak fulcrum tergantung dari lokasi
obyek yang diungkit. Pergerakkan dapat berupa mendorong atau menarik untuk
mendorong obyek ke arah atas.
Letak fulcrum bein yaitu pada septum interdental dimana letak bawah
berkontak dengan septum dan tepi atas (top edge) mengungkit gigi atau sebaliknya.
1. Straight (lurus)
Alat ini mempunyai bentuk dimana handle, shank, dan blade membentuk
suatu garis lurus seperti: Elevator Heinbrink, Flohr, White, Coupland, Bein, Gabka,
dan London Hospital Colomen
Gambar 3. Elevator Bein (A) dan elevator Heidbrink (B) yang berbentuk lurus. Elevator
mempunyai bentuk blade yang bermacam – macam, ada yang berujung tumpul atau runcing
dipergunakan untuk sisa akar rahang atas/bawah
2. Cross Bar
Alat ini mempunyai bentuk antara handle dan shank, membentuk sudut ≥
90ᵒ. Alat ini berpasangan mesial/distal atau kiri/kanan.
Gambar 4. Elevator Winter dengan bentuk cross bar 90ᵒ, dipergunakan untuk mengungkit
akar gigi rahang bawah dengan merusak septum interdental
Gambar 5. Elevator Lecluse dengan bentuk blade yang datar/rata. Alat ini dopergunakan
untuk sisa akar rahang bawah
Gambar 6. Elevator Barry dengan bentuk handle dan shank >90ᵒ dipergunakan untuk sisa
akar rahang bawah
3. Angular (bersudut)
Alat ini mempunyai bentuk dimana blade membentuk sudut terhadap shank dan
handle. Contoh: Elevator Cryer, Cryer-White, Barten, London Hospital
Colemen dan Heidbrink. Alat ini berpasangan mesial/distal
Gambar 7. Elevator Cryer, dengan bentuk kombinasi dimana blade membentuk sudut terhadap
handle dan shank, dipergunakan untuk sisa akar rahang bawah. Alat ini ada yang mempunyai
bentuk blade sempit dan/atau lebar
Gambar 8.Elevator Heidbrink dengan bentuk blade yang sempit dan runcing, dipergunakan
untuk sisa akar rahang bawah/atas posterior
2.Tang Ekstraksi
Tang merupakan alat yang dipergunakan untuk melepaskan gigi dari jaringan
tulang dan jaringan lunak di sekitar gigi, untuk itu diperlulkan tang yang ideal untuk
masing- masing gigi, agar dapat meneruskan kekuatan tekanan operator ke gigi dengan
baik.
Gigi-gigi di rahang atas dibagi atas regio depan (anterior), tengah (media), atau
belakang (posterior)
1. Bentuk lurus
Untuk pencabutan gigi-gigi depan bermahkota atau sisa akar
2. Bentuk S
Untuk pencabutan gigi-gigi yang letaknya di tengah premolar atau molar
mahkota atau sisa akar
3. Bentuk Bayonet
Untuk pencabutan gigi molar tiga atau sisa akar gigi-gigi posterior
Tang untuk pencabutan gigi molar rahang atas bermahkota dibedakan atas kiri dan
kanan sesuai dengan bentuk beak (paruh). Sedangkan tang untuk gigi insisivus,
kaninus, dan premolar tidak dibedakan atas kanan atau kiri
Ciri – ciri:
Ciri – ciri:
Ciri – ciri:
Gambar 4. Tang pencabutan gigi molar rahang atas. Tang ini dibedakan menjadi dua yaitu
untuk molar atas kanan dan kiri
Ciri – ciri:
b) Memiliki 1 beak tumpul yang lebar di bagian palatinal dan 1 beak tajam pada
bagian bukal
Gambar 5. Tang bentuk bayonet, dipergunakan untuk khusus pencabutan gigi molar tiga atas
Ciri - ciri:
Gambar 9. Tang bentuk bayonet, dipergunakan untuk pencabutan sisa akar rahang atas
posterior
Ciri – ciri:
Tang yang digunakan untuk gigi-gigi rahang bawah mempunyai ciri antara
paruh/beak dengan pegangan (handle) membentuk sudut 90ᵒ atau dimodifikasi >90ᵒ
(untuk gigi yang letaknya di sudut mulut)
Tang rahang bawah, umumnya tidak dibedakan antara kanan dan kiri, tetapi ada
juga tang buatan tertentu membedakan kanan dan kiri. Untuk gigi insisivus, kaninus
dan premolar bentuk beak pada umumnya tumpul, yang membedakannya terletak pada
lebar paruh (beak) dalam ukuran mesio-distal. Untuk tang molar ditandai yaitu pada
beaknya ada ujung tajam pada kedua sisi dan tengah.
Pada umumnya arah pembukaan pegangan adalah secara vertikal kecuali pada
tang khusus pembukaan secara horizontal/transversal
a) Tang trismus
yaitu tang rahang bawah dengan pembukaan horizontal, biasanya
dipakai untuk pencabutan gigi pada penderita yang sukar membuka
mulut
b) Tang tanduk/Cow Horn
yaitu tang yang dipergunakan untuk mencabut gigi yang tidak
bermahkota dimana bifurkasi gigi masih baik
c) Tang modifikasi
d) Tang yang bentuk beak dan handle tidak membentuk sudut 90ᵒ (>90ᵒ)
e) Tang split/separasi
f) Tang yang dipergunakan untuk memecah bifurkasi
Ciri – ciri:
a) Membentuk sudut 90
derajat terhadap
handle
b) Memiliki 2 beak
tumpul yang tipis dan
ujung terbuka
Gambar 1. Tang pencabutan untuk mahkota gigi insisivus dan kaninus rahang bawah
Ciri – ciri:
a) Membentuk sudut 90
derajat terhadap
handle
b) Memiliki 2 beak
tumpul yang tipis dan
ujung bertemu
Gambar 2. Tang pencabutan untuk sisa akar gigi insisivus dan kaninus rahang bawah
Ciri – ciri:
a) Membentuk sudut 90
derajat terhadap
handle
b) Memiliki 2 beak
tumpul yang lebar dan
ujung terbuka
Ciri – ciri:
c) Membentuk sudut 90
derajat terhadap
handle
d) Memiliki 2 beak tajam
dengan ujung terbuka
Ciri – ciri:
c) Membentuk sudut 90
derajat terhadap
handle
d) Memiliki 2 beak
tumpul yang tipis dan
ujung bertemu
Gambar 5. Tang pencabutan untuk sisa akar gigi posterior rahang bawah
Gambar 6. Tang rahang bawah (Cow Horn Tang), digunakan untuk pencabutan gigi
molar bawah dengan karies besar dan bifurkasi masih baik
C. Tang Anak-Anak
a) Rahang atas
Gambar 7. Tang rahang atas bentuk lurus, digunakan untuk gigi insisivus
Gambar 8. Tang rahang atas bentuk lurus bayonet, dipergunakan untuk gigi molar
Gambar 9. Tang rahang atas bentuk S, dipergunakan untuk gigi kaninus atau molar
b) Rahang bawah
Gambar 10. Tang rahang bawah bentuk L, dipergunakan untuk gigi insisivus atau
kaninus.
Gambar 11. Tang rahang bawah bentuk L, salah satu beak berbentuk runcing, dipergunakan
untuk gigi molar.
Alat – alat bedah sederhana (minor surgery) yang dimaksud adalah alat-alat
yang dipergunakan untuk pembukaan jaringan lunak (pembuatan flap) atau untuk
pemotongan tulang atau gigi seperti pada perawatan kista, impaksi, apiko-ektomi,
alveolektomi atau perawatan fraktur serta alat-alat untuk penjahiatan.
1. Retraktor/Halter/Haken (penarik)
Alat ini dipergunakan untuk memperluas lapangan pandang operator pada waktu
operasi, dengan menarik bibir dan pipi atau flap, sehingga dapat mencegah kelukaan
pada jaringan tersebut.
Gambar 1. Lip retractor (double end), digunakan untuk menarik bibir
Gambar 2. Wound retractor (Wound Haken). Alat ini digunakan untuk menarik flap. Alat
tersebut terdiri dari 1 hingga 6 jari, tergantung besar flap yang akan ditarik
Gambar 3. Tongue Spatle, digunakan untuk menekan lidah untuk pemeriksaan orofaring
B
Gambar 5. A. Handle scalpel B. Cara memasang blade pada handle scalpel
Gambar 8. Pinset anatomi, alat ini digunakan untuk memegang jaringan (flap) agar tidak
rusak (sobek)
Gambar 9. Chisel (tatah), digunakan untuk memecah gigi atau memotong tulang
Gambar 10. Hammer (palu) digunakan untuk memukul chisel pada waktu pemotongan
tulang/gigi
Gambar 11. Knable tang, alat ini dipergunakan untuk memotong tulang yang tajam
Gambar 12. Bone file, alat ini digunakan untuk menghaluskan tulang yang tajam/kasar
4.1. Alat
A. Needle/jarum jahit
B. Needle holder
C. Pinset chirrugis
D. Scissor (gunting)
Gambar 14. Needle holder digunakan untuk memegang jarum pada waktu menjahit
Gambar 15. Pinset chirrugis digunakan untuk menjepit flap pada waktu menjahit
Gambar 16. Scissor (gunting), 3 macam bentuk gunting di atas dapat digunakan pada waktu
bedah atau untuk keperluan lainnya
4.2. Bahan
A. Suture (benang)
Keuntungan:
a. Cukup elastic
b. Dapat dipakai pada jaringan yang dalam
c. Tidak diperlukan pengambilan
d. Dapat dipakai pada jaringan yang terinfeksi
Kerugian:
a. Tidak dapat dipakai pada mukosa rongga mulut yang bergerak
b. Cepat diabsorbsi tubuh
Contoh: cat gut
Keuntungan:
Kerugian:
a. Kadang-kadang mengiritasi jaringan
b. Membutuhkan pengambilan, sehingga tidak digunakan untuk jaringan tubuh
yang dalam
Contoh: sutera, nylon(silk), cotton, dan sebagainya
Gambar 17. Arteri Klemmen, digunakan untuk menjepit arteri/pembuluh darah pada waktu
perdarahan dengan bentuk beak yang lurus atau bengkok
Gambar 18. Arteri Klemmen dengan model Kocher, alat ini mempunyai ujung yang lancip
pada beaknya. Selain untuk menjepit pembuluh darah dapat juga dipergunakan untuk
membuka ruang abses
Gambar 19. Tuch Klemmen (duck klemmen), fungsinya untuk menjepit kain penutup pasien
pada waktu operasi