You are on page 1of 17

2.

4 Jenis, macam dan klasifikasi data

A. Jenis Data Menurut Cara Memperolehnya


1. Data Primer
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian
oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh : Mewawancarai langsung
penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop.
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek
penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh
pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non
komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistik hasil
riset dari surat kabar atau majalah.
B. Macam-Macam Data Berdasarkan Sumber Data
1.Data Internal
Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada
suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data
produksi, dsb.
2. Data Eksternal
Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang
ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk
pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain
sebagainya.
C. Klasifikasi Dara Berdasarkan Jenis Datanya
1.Data Kuantitatif
Data kuantitatif adalah data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka.
Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas
3 ips 2, dan lain-lain.
2. Data Kualitatif
Data kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang
mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air
minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat dan lain-lain.
2.5 PEMBAGIAN DATA
Menurut Hasan (2009) Data dapat dibagi dalam kelompok tertentu
berdasarkan kriteria yang menyertainya, misalnya menurut susunan, sifat, waktu
pengumpulan dan sumber pengambilan.
1. Pembagian Data menurut Susunannya
Menurut susunannya data dibagi atas data acak atau tunggal dan data
berkelompok.
a. Data Acak Atau Tunggal
Data acak atau tunggal adalah data yang belum tersusun atau
dikelompokkkan kedala kelas-kelas interval
Contoh : data pengukuran hasil tinggi badan siswa kelas II SMA X (dalam cm)
ialah sebagai berikut :
155 152 157 155 159 160 155 154
153 150 162 165 160 157 150 170
b.Data Berkelompok
Data berkelompok adalah data yang sudah tersusun atau dikelompokkan kedalam
kelas-kelas interval. Data kelompok disusun dalam bentuk distribusi frekuensi
atau tabel frekuensi.
Contoh :
Data nilai ujian statistik dan jumlah mahasiswa yang mendapatkannya
Nilai Turus Frekuensi
10-20 III 3
30-40 IIII 5
50-60 IIII IIII 10
70-80 IIII IIII IIII 15
90-100 IIII II 7
2. Pembagian Data Menurut Sifatnya
Menurut sifatnya data dibagi atas data kualitatif dan kuantitatif
a. Data kualitatif
Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan.
Contoh :
Warna, jenis kelamin, status perkawinan. (merah, pria, kawin)
b. Data kuantitatif
Data Kuaniatif adalah data yang berbentuk bilangan:
Contoh :
Tinggi, umur, jenis. (170 cm, 41 tahun, 70 buah)
4. Pembagian Data Menurut Waktu Pengumpulannya
Menurut waktu pengumpulannya, data dibagi atas data berkala dan data cross
section.
a. Data Berkala
Data berkala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu untuk
memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan.
Contoh :
Data perkembangan harga 9 macam bahan pokok selama 10 bulan terakhir
yang dikumpulkan setiap bulan.
b. Data cross section.
Data cross section adalah data yang terkumpul pada suatu waktu tertentu untuk
memberikan gambaran perkembangan keadaan atau kegiatan pada waktu itu.
Contoh : Data sensus penduduk 1990
5. Pembagian Data Menurut Sumber Pengambilannya
Menurut sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua, yaitu data primer
dan data sekunder.
a. Data primer
Data Primer dalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang
melakukan penelitian atau yang bersangkutan yang memrlukannya. Data primer
disebut juga data asli atau data baru.
b. Data sekunder
Data Sekunder Adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan dari sumber-sumber
yang telah ada. Data itu biasanya diperoleh dari perpustakaan atau laporan-laporan
penelitian yang terdahulu. Data sekunder disebut juga data tersedia.
6. Pembagian Data Menurut Skala Pengukurannya
Skala pengukuran adalah peraturan penggunaan notasi bilangan dalam
pengukuran. Menurut skala pengukurannya, data dapat dibedakan atas empat
yaitu data nominal, data ordinal, data interval, dan data rasio.
A. Data nominal
Data nominal adalah data yang diberikan pada objek atau kategori yang tidak
menggambarkan kedudukan objek atau kategori tersebut terhadap objek atau
kategori lainnya, tetapi hanya sekadar label atau kode saja. Data ini hanya
mengelompokkan objek/kategori ke dalam kelompok tertentu.
Data ini mempunyai dua ciri yaitu :
1. Kategori data bersifat saling lepas (satu objek hanya masuk pada satu
kelompok saja)
2. Kategori data tidak disusun secara logis.
Contoh :
Jenis kelamin manusia : 1 untuk pria0 untuk wanita
B. Data ordinal
Data ordinal adalah data yang penomoran objek atau kategori disusun
menurut besarnya, yaitu dari tingkat terendah ke tingkat tertinggi atau sebaliknya
dengan jarak/rentang yang tidak harus sama. Data ini memiliki ciri seperti pada
ciri data nominal ditambah satu ciri lagi, yaitu kategori data dapat disusun
berdasarkan urutan logis dan sesuai dengan besarnya karakteristik yang dimiliki.
Contoh :
Mengubah nilai ujian ke nilai prestasi, yaitu :
1. nilai A adalah dari 80-100
2. nilai B adalah dari 65-79
3. nilai C adalah dari 55-64
4. nilai D adalah dari 45-54
5. nilai E adalah dari 0-44
C. Data interval
Data interval adalah data di mana objek/kategori dapat diurutkan
berdasarkan suatu atribut yang memberikan informasi tentang interval antara tiap
objek/kategori sama. Besarnya interval dapat ditambah atau dikurangi. Data ini
memeiliki ciri sama dengan ciri pada data ordinal ditambah satu ciri lagi, yaitu
urutan kategori data mempunyai jarak yang sama.
D. Data rasio
Data rasio adalah data yang memiliki sifat-sifat data nominal, data ordinal, dan
data interval, dilengkapi dengan titik nol absolut dengan makna empiris. Karena
terdapat angka nol maka pada data ini dapat dibuat perkalian atau pembagian.
Angka pada data menunjukkan ukuran yang sebenarnya dari objek/kategori yang
diukur.
2.6 Teknik dan Tujuan Pengumpulan Data.
A. PENGUMPULAN DATA
Menurut Hasan (2009) cara pengumpulan data dapat dibedakan menjadi dua
jenis berdasarkan karakteristiknya yaitu berdasarkan jenis cara pengumpulannya
dan berdasarkan banyaknya data yang diambil.
1. Berdasarkan Jenis Cara Pengumpulannya
Ada beberapa cara pengumpulan data, sebagai berikut :
a. Pengamatan (observasi)
Pengamatan (observasi) adalah cara pengumpulan data dengan tujuan dan
melihat langsung ke lapangan terhadap objek yang diteliti.
b. Penelusuran literatur
Penelusuran literatur adalah cara pengumpulam data dengan menggunakan
sebagian atau seluruh data yang telah ada dari peneliti sebelumnya.
c. Penggunaan kuesioner (angket)
Penggunaan kuesioner (angket) adalah cara pengumpulan data dengan
menggunakan daftar pertanyaan (angket) terhadap objek yang diteliti.
d. Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan langsung mengadakan tanya
jawab kepada objek yang diteliti.
2. Berdasarkan Banyaknya Data Yang Diambil
a. Sensus
adalah cara pengumpulan data dengan mengambil elemen atau anggota
populasi secara keseluruhan untuk diselidiki.
Contoh :
- sensus penduduk Indonesian tahun 1990
- sensus berapa banyak penduduk Indonesia yang tidak bersekola
b. Sampling
adalah cara pengumpulan data dengan mengambil dari elemen atau anggota
populasi untuk diselidiki.
Misalnya :
Contoh : Misal disebuah Propinsi ada 100 sekolah Dasar Negeri sebagai objek
penelitian, namun hanya 10 Sekolah Dasar Negeri yang diteliti.
Sampling dapat dilakukan dengan 2 cara :
A. Cara acak
Dikatakan acak apabila setiap elemen atau populasi memiliki kesempatan yang
sama untuk dipilih
B. Cara tidak acak
Dikatakan tidak acak apabila setiap elemen atau populasi tidak memiliki
kesempatan yang sama untuk dipilih.
B. Tujuan Pengumpulan data
Menurut widyantini (2004) tujuan pengumpulan data adalah
a. Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan.
b. Untuk dasar pengambilan keputusan
C. Syarat suatu data yang baik diantaranya adalah
a. Data harus obyektif (sesuai dengan keadaan sebenarnya)
b. Data harus mewakili (representatif)
c. Data harus up to date
d. Data harus relevan dengan masalah yang akan dipecahkan.
2.7 Fungsi Data
Fungsi data pada dasarnya:
(1) untuk membuat keputusan,
(2) sebagai dasar suatu perencanaan,
(3) sebagai alat pengendali terhadap pelaksanaan atau implementasi suatu
aktivitas, dan
(4) sebagai dasar evaluasi terhadap suatu kegiatan
PENYAJIAN DATA STATISTIK
Pengertian Penyajian Data
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil
penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan
tujuan yang diinginkan.
1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Frekuensi.
Data dapat kita sajikan dalam bentuk tabel atau daftar. Jika data yang akan
disajikan cukup besar maka harus dikelompokan terlebih dahulu, kemudian di
susun dalam bentuk tabel yang disebut daftar sebaran frekuensi atau daftar
distribusi frekuensi.
a. Daftar Distribusi Frekuensi.
• Daftar Distribusi Frekuensi Data Tunggal.
• Daftar Distribusi Frekuensi Data Kelompok.

Beberapa istilah yang penting dalam membuat daftar distribusi frekuensi data
berkelompok antara lain sebagai berikut :
a) Kelas interval.
b) Batas kelas.
c) Tepi kelas.
d) Panjang kelas.
e) Titik tengah kelas.
• Cara menyusun Daftar Distribusi Frekuensi Berkelompok.
Beberapa langkah yang perlu di perhatikan dalam menyusun daftar distribusi
frekuensi
berkelompok adalah sebagai berikut :
a) Menentukan nilai data terbesar, Xmaks, dan nilai terkecil , Xmin , kemudian di
tentukan jangkauannya (J) dengan rumus :
J = X¬maks – Xmin
b) Menentukan banyaknya kelas interval. Salah satu cara untuk menentukan
banyaknya kelas interval (k) dari n buah data adalah berdasarkan aturan
Sturgess, yaitu :
K = 1 + 3,3 log n
Pada umumnya di ambil nilai 5 ≤ k ≤ 15, tetapi bila jangkauannya besar di ambil
Nilai
k : 10 ≤ k ≤20.
c) Menentukan panjang kelas (c) dengan rumus :
c = J/k
d) Menyusun daftar distribusi frekuensi dengan menetapkan kelas-kelas sehingga
nilai statistik minimum termuat dalam kelas interval terendah, tetapi tidak harus
sebagai batas bawah kelas. Selanjutnya, menetapkan frekuensi tiap kelas yang
dapat di lakukan dengan menggunakan rumus.
b. Daftar Distribusi frekuensi Kumulatif, Frekuensi Relatif, dan Frekuensi
Kumulatif relatif.
Daftar Distribusi frekuensi kumulatif dapat di susun dari daftar distribusi
frekuensi berkelompok. Terdapat dua jenis frekuensi kumulatif, yaitu kumulatif
kurang dari tepi atas (fk ≤ ta) dan frekuensi kumulatif lebih dari tepi bawah (fk ≥
tb).
Contoh : Daftar Distribusi Frekuensi Kumulatif

Setiap frekuensi fi, dalam daftar distribusi frekuensi yang dinyatakan dalam
persentase di sebut frekuensi relatif (fr). frekuesi relative dapat di tentukan dengan
rumus :
fr = fi /n X 100%
Selanjutnya daftar distribusi frekuensi kumulatif relatif dapat di susun dari daftar
distribusi kumulatif. Seperti halnya frekuensi kumulatif, terdapat dua jenis
frekuensi kumulatif relatif, yaitu frekuensi kumulatif relatif kurang dari tepi atas
(fkr ≤ ta) dan frekuensi kumulatif relatif lebih dari tepi bawah (fkr ≥ tb ). Kedua
frekuensi kumulatif relative tersebut dapat di tentukan dengan rumus:
(fkr ≤ ta ) =(fk ≤ ta )/n X 100% (fkr ≥ tb ) =(fk ≥ tb )/n X 100%
2. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram (Garis, Batang, Lingkaran, Pictogram,
Histrogram, dan Polygon).
a. Diagram Garis.
Adalah grafik berupa garis, diperoleh dari beberapa ruas garis yang
menghubungkan titik-titik pada bidang bilangan. Pada grafik garis digunakan dua
garis yang saling berpotongan. Pada garis horizontal (sumbu-X) ditempatkan
bilangan-bilangan yang sifatnya tetap, seperti tahun dan ukuran-ukuran. Pada
garis tegak (sumbu-Y) ditempatkan bilangan-bilangan yang sifatnya berubah-
ubah.
Contohnya tentang perkembangan volume jumlah kendaraan yang melintasi jalan
A dalam kurun waktu pukul 0.00 s/d 19.12

b. Diagram Batang
Adalah grafik data berbentuk persegi panjang yang lebarnya sama dan
dilengkapi dengan skala atau ukuran sesuai dengan data yang bersangkutan.
Setiap batang tidak boleh saling menempel atau melekat antara satu dengan
lainnya dan jarak antara setiap batang yang berdekatan harus sama.
Ada berbagai bentuk, yaitu: Grafik batangan tunggal (single bar chart), Yaitu
grafik yang terdiri dari satu batangan untuk menggambarkan perkembangan
(trend) dari suatu karakteristik. Grafik batangan berganda (multiple bar chart),
Yaitu grafik yang terdiri dari beberapa garis untuk menggambarkan beberapa
hal/kejadian sekaligus.
c. Diagram Lingkaran.
Yaitu grafik yang menggambarkan perbandingan nilai-nilai dari suatu
karakteristik. Untuk mengetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan,
suatu data lebih tepat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Grafik data
berupa lingkaran yang telah dibagi menjadi juring-juring sesuai dengan data
tersebut. Bagian-bagian dari keseluruhan data tersebut dinyatakan dalam persen
atau derajat.
d. Diagram Pictogram.
Pictogram adalah bentuk penyajian data statistika dalam bentuk gambar-
gambar. Gambar yang digunakan disesuaikan dengan objek yang dideskripsikan
yang digunakan untuk mewakili sejumlah objek

e. Diagram Histogram.
Penyajian distribusi frekuensi menggunkan gambar yang berbentuk diagram
batang tegak. Antara dua bantang yang berdampingan tidak terdapat jarak lebar
batang merupakan lebar interval di mulai dari tepi bawah sampai tepi atas interval.
Tepi Bawah = Batas Bawah – 0.5
Tepi Atas = Batas Atas + 0.5
f. Diagram Polygon.
Apabila pada titik-titik tengah dari histogram dihubungkan dengan garis
dan batang-batangnya dihapus, maka akan diperoleh poligon frekuensi.
Berdasarkan contoh di atas dapat dibuat poligon frekuensinya seperti gambar
berikut ini.

Central tendency (ukuranpemusatan data)


 Ukuran statistik yang menyatakan bahwa satu skor dapat mewakili
keseluruhan distribusi skor yang sedangditeliti
 Untuk menerangkan skor/penilaian suatu objek dengan akurat,
baik secara individu maupun kelompok
 Penyederhanaan data untuk mempermudah peneliti membuat interpretasi
dan mengambil suatu kesimpulan
 Cara pengukurannya menggunakan mean, median dan modus
Perbandingan Hitung, Median, dan Modus
Mean
Rata-rata hitung ( 𝑋̅ )
Jumlahkan semua nilai kemudian dibagi dengan jumlah subyek
Rumus

Jenis Mean (Rata-rata) hitung


 Rata-rata hitung data tunggal
 Rata-rata hitung data berkelompok
Rata-rata hitung data berbobot
1. Rata-rata data tunggal
Rumus
Data beratbadandari 5 orang mahasiswa
56, 62, 52, 48, 68 (dalam Kg)
56 + 62 + 52 + 48 + 67
5
𝑋̅ = 57,2 Kg
2. Rata-rata hitung data berbobot (data frekuensi)
Rumus

- Berdasarkan data hasil ujian semester mahasiswa, lima mahasiswa mendapat


nilai 4, tujuh mahasiswa mendapat nilai 7, lima belas mahasiswa mendapat
nilai 6, tujuh mahasiswa mendapat nilai 5, dan enam mahasiswa mendapat
nilai 8

 Tentukannilai rata-rata mahasiswatersebut


 lima mahasiswa mendapat nilai 4
 tujuh mahasiswa mendapat nilai 5
 lima belas mahasiswa mendapat nilai 6
 tujuh mahasiswa mendapat nilai 5
 enam mahasiswa mendapat nilai 8
median
Nilai Tengah (Me)
 Nilai yg membagi dua data yg telah diurutkan menjadi jumlah yg sama
 Tidak dipengaruhi nilai ekstrim
Rumus

Modus
 Nilai yg plaing sering muncul
 Pada 1 data dapat memiliki 1 atau lebih modus
 Juga mungkintidakada modus pada satu data
Variasi
 Selain tendensisentral, kita juga perlumengukur variasi pada data
 Data dengan rata-rata & median
yg sama tidak menjamin data nya samavariasi nya mungkin berbedap
erlu pengukuran variasi
 Pengukuran variasi
 Rentang (Range) = NilaiMaksimal – Nilai Minimal
 Simpang baku (Standard deviation)
1. rentang
Rentang (Range) = Nilai Maksimal – Nilai Minimal
Hitunglah rentang data berikut
Data Berat Badan 7 orang Mahasiswa
56, 62, 52, 48, 76, 68, 56, 45
Range = 68 – 45 = 23
2. Simpangan baku
Rumus
S (xi –𝑋̅)2
Varians (perbedaan mean dengannilai masing2 obs)  S2 = (n−1)

Simpangan Baku (akar dari varians)  S = √ S2


𝑆
KoefesienVariasi (COV) (rasiodari SD dlmbtkpersentase) 𝑥̅ x 100%
Ukuranletak (Posisi) in  1
Qi  Nilai ke - , i  1, 2, 3
 Kuartil: 4
 Data diurutkan terlebih dahulu, dan kemudian dikenali pengamatan yang
terletak pada perempat pertama, perempat kedua dan perempat ketiga
 Q1, Q2, Q3 =persentilke 25, persentilke 50, danpersentilke 75
 Jarakantarkuartil = IQR = Q3 – Q1
= ukuranvariasi

Desil
Nilai yang membagi data menjadipersepuluhan, dan ditulis dengan D1 sampai
D10
in  1
Di  Nilai ke - , i  1, 2, 3,...,9
10

Persentil
Nilai yang membagi data menjadiperseratusan, ataumenjadi P1 sampai P100
in  1
Pi  Nilai ke - , i  1, 2, 3,...,99
100

You might also like