You are on page 1of 16

BAB I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang


Air merupakan separuh sampai empat per lima berat badan manusia. Asupan air
yang diperlukan setiap hari bergantung pada keseimbangan antara jumlah yang
dihasilkan oleh metabolisme tubuh dan jumlah yang keluar melalui urin dan tinja serta
melalui kulit dan udara pernafasan.
Mineral yang dibutuhkan dapat dibagi menjadi dua kelompok, kelompok yang
diperlukan dalam jumlah relatif banyak dan kelompok yang diperlukan dalam jumlah
yang sangat kecil. Kalsium dan fosfor berfungsi sebagai komponen tulang dan gigi.
Kalsium (Ca2) memiliki beragam fungsi dalam tubuh; misalnya mineral ini terlibat
dalam kerja hormone dan pembekuan darah. Fosfor diperlukan untuk pembentukan ATP
dan zat-antara berfosfor dalam metabolisme. Magnesium mengaktifkan berbagai enzim
serta membentuk kompleks dengan ATP.
Sulfur dimakan terutama dalam bentuk asam amino sistein dan metionin. Mineral
ini ditemukan dalam jaringan ikat, terutama tulang rawan dan kulit. Mineral ini memiliki
fungsi penting dalam metabolisme, yang akan kita bicarakan sewaktu kita membahas
koenzim A, suatu senyawa yang digunakan untuk mengaktifkan asam-asam karboksilat.
Sulfur diekresikan dalam air kemih sebagai sulfat. Natrium (Na+), kalium (K+), dan
klorida (Cl-) merupakan elektrolit-elektrolit (ion) utama dalam tubuh. Ketiganya
membentuk gradien ion melintasi membrane, mempertahankan keseimbangan air, dan
menetralkan muatan positif dan negatif pada protein dan melekul lainnya.

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari metabolism air?


2. Apa pengertian dari metabolisme mineral?

1.3 Tujuan

1. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari metabolisme air .


2. Agar mahasiswa mengetahui pengertian dari metabolisme mineral.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Metabolisme Air


Air sangat berperan penting dalam kehidupan ini tanpa air manusia, hewan
dan tumbuh-tumbuhan akan mati. Peran air dalam fisiologis dan biokimia yaitu
sebagai pelarut dan transport utama untuk mendukung fungsi fital kehidupan. 60-
70% berat tubuh orang dewasa adalah air.

Di dalam tubuh mahluk hidup, bahan organik dan inorganik polar bereaksi di
dalam cairan, yang sebagian besar adalah air (H2O). Air adalah suatu molekul yang
essensial untuk kehidupan, dapat melarutkan dan mengubah sifat-sifat biomolekuler
seperti asam nukleat, protein dan karbohidrat dengan membentuk ikatan hidrogen
dengan bagian yang polar dari biomolekuler tersebut.
Homeostasis adalah suatu mekanisme pengaturan yang dapat
mempertahankan komposisi suatu mahluk hidup yang esensial untuk kelangsungan
hidupnya , misalnya distribusi air , pH dan konsentrasi mineral.
Pengaturan keseimbangan air, tergantung pada pusat haus di hipotalanus,
ADH (anti diuretik hormon) dan ekskresi dan retensi air oleh ginjal. Kekurangan air
atau kelebihan air biasanya diikuti oleh mineral sodium. Kekurangan air misalnya
bisa terjadi karena muntah berak dan diabetes mellitus yang tidak terkontrol.
Kelebihan air dipihak lain misalnya dapat terjadi karena kelebihan pemberian infus
cairan dan kelainan ginjal khronik.
Apabila tekanan osmotik meningkat kira-kira 2% dapat meransang pusat
haus di hipotalamus untuk melepas ADH. Rangsangan pelepasan ADH dapat terjadi
juga apabila volume air berkurang 10%.
Di dalam sel hidup air merupakan bagian yang paling besar yaitu antara 45 –
70% berat badan. Jumlah air dalam tubuh dapat berkurang dengan bertambahnya
umur dan pada orang yang gemuk, dimana lipidanya bertambah.

3
Di dalam tubuh air didap atkan di : -
1.Intra vaskuler
2.Ekstra vaskuler
Keringat dapat mengatur temperatur tubuh. Apabila tempetratur tubuh naik
karena infeksi tubuh kita akhirnya temperatur tubuh turun.
Keasaman tubuh (pH tubuh).
Air dapat berdissosiasi melepas H+ dan OH-. Keasaman dinyatakan dengan
istilah pH yaitu minus misalnya tubuh kita berkeringat. Penguapan membutuhkan
energi yang diambil dari logarithma konsentrasi H+. pH rendah artinya dalam
keadaan asam sedangkan kalau pH tinggi dalam keadaan basa.
Distribusi air dalam tubuh orang dewasa
 Cairan intrasel (30-40 %)
 Cairan ekstrasel (20-25 %)
 15 % cairan intersisial ( limfe, cairan jaringan )
 5 % cairan intravaskuler ( Plasma )
 Cairan transeluler 1-3 % ( rongga sendi, rongga pleura, LCS,
cairan dalam bola mata, cairan peritoneum)
Faktor-faktor yang mempengaruhi distribusi air dalam tubuh.
Tekanan osmosis yang disebabkan karena adanya bahan-bahan padat dalam
cairan misalnya yang berukuran kecil seperti mineral Na+ dan K+ dan yang
berukuran besar seperti protein dapat mempengaruhi distribusi air. Protein dalam
plama dapat menarik air dari luar pembuluh darah (vena) masuk ke dalam.
2.2 Metabolisme Mineral

Klasifikasi Mineral
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan :
 Mineral Organik Mineral Organik adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna
bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi
setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau
vitamin tambahan.

4
 Mineral Anorganik Mineral Anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan
serta tidak berguna bagi tubuh kita. Contohnya:Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide
(Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan
kimia hasil dari resapan tanah dan lain. Menurut bentuknya, klasifikasi mineral
dibedakan menjadi 2, yaitu :
1) Mineral Makro Contohnya: Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium,
Klorida, Kalium.
2) Mineral Mikro Contohnya: Besi, Seng, Iodium, Selenium, Tembaga,
Mangan, Kromium, Fluor

Mineral yang diperlukan oleh tubuh berupa :

 Unsur pokok ( Macronutrien)


 Unsur urutan ( Trace element)
1. Makronutrien
Dibutuhkan dalam jumlah yang relative banyak oleh tubuh (kurang lebih 100
mg). 7 (tuju) unsur penting dalam tubuh yaitu : Ca2+ , Mg2+, Na+, K, P, S, &
Cl- merupakan 60-70% dari seluruh zat anorganik dalam tubuh.
2. Unsur runutan ( Trace Element)
Dibutuhkan dalam jumlah kecil dalam tubuh yaitu kurang dari 100 mg/hr. ada
tiga (3) golongan yaitu:
 Essensial  Fe, I, Cu, Zn, Mn, Co, Se, Cr & Fl
 Semi-essensial  nikel, timah, vanadium, silikon.
 Non-essensial  Al, bor, germanium, cadmium, Ar, Pb, dan air raksa.

Jumlah keseluruhan relatif kecil di dalam tubuh kita. Dapat dibagi menjadi :
 Mineral utama (elemen prinsip atau macrominerals):
Ca K Cl

Mg P

Na S

Mineral-mineral di atas mencapai 60 – 80% total senyawa inorganik tubuh.


 Unsur runutan (trace elements atau microminerals).
1) Esensial : Fe, Cu, Mn, Mo, Cr, J, Zn, Co, Se dan F, bila kelebihan

merugikan.

5
2) Mungkin esensial : Ni, Va, Sn dan Si.
3) Non esensial : Al, Ge, As, B, Cd, Pb, dan Hg

Jenis –jenis Mineral makro

1. Kalsium
Kalsium ( Ca2+ ) 99% terdapat di tulang dan gigi. Kalsium dibutuhkan terutma
dalam pertukbuhan tulang. Selain itu kalsium diperlukan atau terllibat dalam beberpa
proses, diantaranya, proses pembekuan darah, kontraksi otot, meneruskan rangsangan
syaraf, untuk integritas jaringan intra selluler dan mempengaruhi permiabilitas membran,
diperlukan oleh beberpa enzim dapat menggumpalkan ASI dan untuk keseimbangan
cairan tubuh dan dapat mempengauhi pH tubuh.
Sumber kalsium yaitu dari : susu, keju, kuning telur, ikan laut, biji-bijian, kacang-
kacangan , kubis dan asparagus.
a. Kebutuhan kalsium untuk orang dewasa mulai umur 18th keatas baik
perempuan maupun laki-laki yaitu 800 mg/hr
b. Kebutuhan kalsium untuk wanita hamil dan laktasi yaitu 1200 mg/hr
c. Kebutuhan kalsium untuk anak-anak mulai umur 1-18th yaitu 1200 mg/hr
d. Anak yang kurang dari satu tahun yaitu 360-540 mg/hr.
Penyerapan : Penyerapan dari makan dapat dipengaruhi oleh Vit. D, hormon
paratiroid, nilai ambang ginjal dan hormon sek. Selain itu kandungan dari senyawa-
senyawa berikut dalam makanan itu sendiri, yaitu fosfat, asam lemak bebas, asam fitat,
asam oksalat. pH usus dan protein.
Ekresi: lewat feses 70 - 90%
Keringat = 15 mg/h
Urine.
Penyakit: Hiperparatiroidisme  hiperkalsemia
Hipoparatiroidisme  hipokalsemia
Rachitis  aktivitas alkali fosfatase meningkat.
Renal Ricket X linked (dominan)  vit D resisten
Penurunan Kalsium serum karena penyakit ginjal berat.

2. Fosfor

6
Fosfor ( P ) dapat berfungsi dalam :
 Pembentukan tulang dan gigi, ATP dan fosfolupida
 Sebagai buffer (penyangga)
 Bagian dari DNA dan RNA
Sebagai cofaktor Dapat ditemukan pada seluruh tubuh. Biasanya bergabung
dengan Ca dalam tulang gigi (80%) Selain itu bergabung dengan protein, lipida,
karbohidrat dan senyawa lainnya darah darah dan otot (10%) Juga tersebar dalam
berbagai senyawa kimia (10%).
Sumber: Hampir semua jenis makanan , terutama dalam susu dan protein. Jarang
orang mengalami kekurangan F. Distribusinya dalam tubuh sama dengan kalsium.
Kebutuhan  Sama dengan kalsium kecuali pada bayi 240 – 400 mg/h
Penyakit Hipofosfatemia  pada diabetes mellitus dan Rachitis, kelainan
tubulus renal dan hiperparataroidisme.
Hiperfosfatemia : beberpa penyakit renal berat. Hipoparatiroidisme.
3. Magnesium
Magnesium ( Mg2+ ) tubuh total diperkirakan 21 gram. Sebanyak 70% membentuk
garam komplek dengan kalsium dan fosfor tulang. Sisanya didpatkan dalam jaringan lunak
dan cairan tubuh.
Fungsinya : Sebagai kofaktor enzim-enzim yang mentransfer gugusan fosfat.
Sumber : Didapatkan pada biji coklat, kacang-kacangan, ikan laut dan hampir pada
semua makanan.
Kebutuhan : Dewasa 300 – 400 mg/h
Ibu hamil / laktasi 450 mg/h
Anak 150 –250 mg/h
Bayi 60 - 70 mg/h
Metabolisme : Sama dengan kalsium dan fosor
Absorbsi terutama di usus halus
Ekskresi lewat urine
4. Sodium ( Natrium )
Natrium atau Sodium ( Na+ ) dalam tubuh didapatkan dalam bentuk ion terutama
di cairan ekstra selluler berfungsi untuk :

7
 mengatur keseimbangan asam basa ( bersama dengan Cl-, K+ dan HCO3- )
 mempertahankan tekanan osmotik cairan tubuh
 menjaga kepekaan otot dan permiabilitas sel
Sumber : Terutama garam dapur.
Absorbsi : Ileum
Eksresi : 95% lewat urine
keringat dan feces.
Kelainan : Hiponatremia (rendah natrium) dapat terjadi pada hiperhidrosis, diare
hebat penyakit renal khronis dan asidosis. Kram otot ekstremitas dan otot abdomen
dapat menjadi tanda kekurqngan Na+.
Hipernatremia : apabila intake Natrium berlebihan, pada Cushing’s disease dan
dehidasi yang terjdi pada penderita diabetes mellitus.
5. Kalium
Kalium atau Potassium ( K+ ), merupakan kation utama cairan intraselluler. Dapat
mempengaruhi aktivitas otot, terutama otot jantung (sebagai cairan ekstraselluler = CES).
Fungsi sebagai cairan intraselluler (CIS) :
 mempengaruhi keseimbangan asam basa
 tekanan osmosis
 retensi air
Dalam metabolisme dapat mempengaruhi
 sintesis proein
 aktivitas beberapa enzim (contoh) glikolisis.
Sumber : Didapatkan pada daging sapi, hati, pisang, jeruk, nanas dan kentang.
Dalam air degan juga diduga banyak mengandung kalium.
Ekskresi terutama melalui ginjal.
Kelainan : Hiperkalemia dapat terjadi pada kegagalan ginjal, dehidrasi lanjut,
shock dan addisonn’s disease. Dapat diketahui dari EKG apabila berlanjut dapat
menyebabkan ventrikulavibrilasi akhirnya cardiac arrest.
Hipokalemia : pada posoperasi yang mendapat infus lama dimena pemberian
kalium minim., pada penyakit khronis dan malnutrisi. Orang yang mengalami diare,
metabolik alkalosis, Cushing sindrome (kelebihan sekresi ACTH oleh kelenjar pituitari)

8
dan pada pemberian obat diuretika jangka panjang. Dapat juga terjadi pada pengobatan
injeksi insulin dan glukosa pada coma diabetikum. Gejalanya , otot lemah, irritable,
paralisa. Jantung tachikardi, dilatasi dan akhirnya arrest.
6. Chlorine.
Chlorin ( Cl- ), berfungsi terutama dalam pengaturan keseimbangan asam basa,
metabolisme air dan mempengaruhi tekanan osmosis (bersama dengan mineral
lainnya).
Di dalam lambung didapatkan dalam bentuk HCl.
Sumber : Sebagai NaCl.
Jenis-jenis mineral mikro
1) Besi
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat
Tubuh manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua
per tiganya ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam
hati, sumsum tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah
sangat terkenal, terutama untuk kaum wanita. Beberapa gejala kekurangan zat
besi adalah: kesulitan bernafas (nafas terengah-engah), jantung yang berdetak
lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan perhatian, tidur yang tidak
pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-pecah, iritasi mata, dan
bahkan kerontokan rambut. Sumber-sumber alami za besi adalah: daging sapi,
daging ayam, dan sayur-sayuran berwarna hijau tua.
2) Zinc
Seng Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan
dikelompokkan dalam golongan trace mineral. Namun bagi manusia, arti
penting zat seng sebenarnya baru terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng
terbilang sangat vital bagi kelangsungan hidup sel-sel tubuh manusia. Salah
satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam enzim dan protein yang
ada di tubuh manusia. Enzim sendiri berperan dalam metabolisme seluruh sel-
sel ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk sempurna, fungsi
sel tubuh akan terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam proses
pembentukan genetik, yaitu pada DNA. Berikut adalah tanda-tanda bila
mengalami kekurangan seng menurut :
9
 Rata-rata pertumbuhan yang lambat.
 Tidak ada selera atau nafsu makan.
 Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit dan infeksi
yang tak kunjung sembuh.
 Kelelahan yang hebat.
 Kerontokan pada rambut.
 Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium
bau.
 Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
 Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas)
 Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas).
3). Yodium/iudium
Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan garam. Bahkan
WHO, lembaga kesehatan dunia milik PBB, pernah mencanangkan gerakan
konsumsi garam beryodium di negara berkembang. Sebenarnya yodium
hanyalah mineral yang 'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena
sebagian besar masyarakat di dunia menggunakan garam untuk memasak.
Namun, sumber yodium terbesar adalah seafood, seperti: kerang, udang,
rumput
laut dan aneka ikan serta hasil olahannya. Peran yodium bagi tubuh
Yodium tergolong sebagai mikro mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh.
Di dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar
yang agak besar dan berada di leher depan bagian bawah). Oleh kelenjar
tiroid, yodium digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah
hormon yang mengatur aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan,
membantu proses metabolisme, bahkan menentukan berapa lama seseorang
bertahan untuk hidup.Jika persediaan yodium di dalam tubuh sangat rendah
maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga membentuk benjolan pada
leher yang biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski sama-sama
mengalami pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda dengan
penyakit gondok (goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera

10
diobati, penderita hipotiroid akan mengalami anemia, sistem pernafasan
melemah, penderita mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak
berkurang sampai akhirnya terjadi gagal jantung. Pada ibu hamil,
kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami
cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai
dengan keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.Tanda-
tanda lain akibat hipotiroid ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka
kelihatan suram, lesu, rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid.
Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon
tiroksin. Biasanya ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap
panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan
bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata
menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan.Untuk
memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan
bahan bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari
sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan
sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150
mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui
dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
4) Selenium
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen
antikanker yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E,
efektivitas keduanya terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka
bersama-sama bekerja sebagai antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang
disebut glutation peroksidase (GSH). Kombinasi ini membentuk satu
antioksidan yang paten, dan karenanya, pemakan radikal bebas ini melindungi
membran-membran sel dari serangan radikal bebas. GSH oleh beberapa orang
dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan polisi yang mencari dan
menghancurkan sel-sel pemberontak dan radikal-radikal bebas dalam tubuh.
Tidak usah ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting bagi

11
tubuh untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam diet seseorang
mempengaruhi kadar GSH di dalam tubuh. Sejumlah kemampuan murni
lainnya yang ditunjukkan oleh selenium:
 Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat
memperbaiki dirinya sendiri. Pada kadar tinggi selenium
bersifat langsung sebagai racun terhadap sel-sel kanker.
 Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan
payudara manusia.
 Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam
tubuh.
 Selenium bekerja membersihkan darah dari efek kemoterapi
dan malfungsi liver.
Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem kekebalan. Jadi
betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang kanker. Para ilmuwan telah
memperhatikan adanya hubungan langsung antara insiden kanker dan kadar
selenium di dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana kadarnya
lebih rendah, insiden kanker pada populasi tersebut meningkat
5) Tembaga
Tembaga Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-kacangan,
tanaman polong yang dikeringkan, gandum.
Fungsi utama dalam tubuh
 Komponen enzim
 Pembentukan sel darah merah
 Pembentukan tulang
Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
 Kekurangan : Anemia pada anak² yg menderita malnutrisi.
 Kelebihan : Pengendapan tembaga dalam otak, kerusakan hati.
Kebutuhan Harian Dewasa  Dibutuhkan 2 miligram pada orang-orang
yang menderita kanker telah didapati kekurangan tembaga. Oleh karenanya,
tembaga tercakup dalam suplemen-suplemen lainnya disamping mineral-
mineral cairan.

12
 Mangan
 Sumber makanan utama : Gandum, buah-buahan yg dikeringkan.
 Fungsi utama dalam tubuh : Komponen enzim
Akibat Dari Kekurangan & Kelebihan :
 Kekurangan : Penurunan berat badan, iritasi kulit, mual & muntah,
perubahan warna rambut, pertumbuhan rambut yg lambat
 Kelebihan :Kerusakan saraf. 4.
Kebutuhan Harian Dewasa : Dibutuhkan 3,5 miligram.
6) Chromium
Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi tubuh.
Esensial dalam hal ini berarti tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus
didapatkan dari sumber luar (seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya
hampir sama dengan insulin yang diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong
glukosa (karbohidrat) ke dalam sel untuk dijadikan energi. Asupan chromium
yang optimal tampaknya menurunkan jumlah insulin yang diproduksi agar tidak
terlalu banyak menjaga kadar gula darah. Di dalam tubuh manusia dewasa pada
umumnya mengandung 0,4 mg hingga 6 mg Chromium, dengan kadar yang lebih
rendah umumnya dimiliki oleh individu yang berusia lanjut. Dalam beberapa
studi kesehatan berdasarkan variasi geografis (tempat tinggal), ditemukan adanya
hubungan yang kuat antara asupan gizi Chromium dengan penyakit diabetes dan
jantung. Di tempat yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup
Chromium, jumlah penderita diabetes dan jantung jauh lebih sedikit daripada
tempat yang masyarakatnya tidak mengkonsumsikan cukup Chromium.
Sumber alami Chromium: Gandum, kuning telur, bayam, daging sapi,
susu dan kacang hijau.

7) Fluor
Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan ke dalam air.
Walaupun tidak begitu diperlukan, fluor terbukti dapat melindungi lubang gigi
saat dikonsumsi dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor bertanggung
jawab terhadap pencegahan kerusakan gigi yang terjadi di Amerika Serikat mulai

13
pertengahan tahun 1980-an. Tindakan khusus harus dilakukan saat jumlah fluor
yang dikonsumsi oleh anak-anak. Tingkat fluor diatas 2mg/l dapat merusak
pertumbuhan gigi orang dewasa sebelum menjadi gigi tetap Sumber fluor di
antaranya adalah air, makanan laut, tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.
Sedangkan fungsi fluor di antaranya adalah :
 Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
 Untuk mencegah karies gigi

14
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Air sangat berperan penting dalam kehidupan ini tanpa air manusia, hewan
dan tumbuh-tumbuhan akan mati. Peran air dalam fisiologis dan biokimia yaitu
sebagai pelarut dan transport utama untuk mendukung fungsi fital kehidupan. 60-
70% berat tubuh orang dewasa adalah air. Air dapat berdissosiasi melepas H+ dan
OH-. Keasaman dinyatakan dengan istilah pH yaitu minus misalnya tubuh kita
berkeringat. Penguapan membutuhkan energi yang diambil dari logarithma
konsentrasi H+. pH rendah artinya dalam keadaan asam sedangkan kalau pH tinggi
dalam keadaan basa.
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan :
 Mineral Organik Mineral Organik adalah mineral yang dibutuhkan serta
berguna bagi tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita
konsumsi setiap hari seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-
buahan, atau vitamin tambahan.
 Mineral Anorganik Mineral Anorganik adalah mineral yang tidak
dibutuhkan serta tidak berguna bagi tubuh kita. Contohnya:Timbal Hitam (Pb),
Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri, Arsenik, Magnesium, Aluminium atau
bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan lain. Menurut bentuknya,
klasifikasi mineral dibedakan menjadi 2, yaitu :
3) Mineral Makro Contohnya: Kalsium, Fosfor, Magnesium, Natrium,
Klorida, Kalium.
4) Mineral Mikro Contohnya: Besi, Seng, Iodium, Selenium, Tembaga,
Mangan, Kromium, Fluor.
2.1 Saran
Dengan adanya makalah ini, sebaiknya pengetahuan tentang metabolisme
air dan mineral di perdalam lagi dan di mengerti. Pembaca juga diharapkan
membagi pengetahuan yang telah didapatkan ke lingkungan sekitar karena hal ini
penting dalam proses belajar mengajar.

15
DAFTAR PUSTAKA
Nurul, Reivy Meisa. 2016. Metabolisme Mineral. http ://www .academia .edu/9144856/
Makalah_Mineral. 17 Pebruari 2016.
Marks, Dawn B. Allan D Marks. Collen M Smith. 2000. Biokimia KEdokteran Dasar.
ECG.Jakarta.
Ulwan, Shippaigaku. 2015. Biokimia Air Dan Mineral. http: //www .academia .edu
/16517627/ Bio_air_dan_mineral.
Reza, As. 2012. Metabolisme Air Dan Mineral. http: //www .slideshare .net/ rezaagung
/metabolisme-air-dan-mineral.

16

You might also like