You are on page 1of 12

MODIFIKASI ALGORITMA ROUND ROBIN DENGAN

DYNAMIC QUANTUM TIME DAN PENGURUTAN


PROSES SECARA ASCENDING
Gortap Lumbantoruan
Program Studi Komputerisasi Akuntansi, Universitas Methodist Indonesia
Email: lumbantoruan.gortap@gmail.com

ABSTRACT
Algorithm Round Robin scheduling algorithm is one of the widely used process in the
CPU scheduling. Round Robin algorithm using a timesharing system with a static
quantum time for each process to be executed CPU. This algorithm depends on the size of
a given quantum time. If the quantum time is too large, the response time for the
processes are too high. Conversely, if the quantum time is too small, it can lead to
overhead on the CPU in which the context switching of the process becomes larger. In
this study, to improve CPU performance by reducing waiting time and turnaround time
modification of Round Robin algorithm using dynamic quantum time and sorting in
ascending process. Conducted testing of the queue process and results using the modified
round robin algorithm is obtained average waiting time and average turnaround time is
much smaller than algorithms using Round Robin Classic.

Keywords: Quantum Time, Time Quantum Static, Dynamic Quantum Time, Ascending,
Average Waiting Time, Average Turnaround Time

ABSTRAK
Algoritma Round Robin merupakan salah satu algoritma penjadwalan proses yang
digunakan secara luas didalam penjadwalan CPU. Algoritma Round Robin
menggunakan sistem time sharing dengan static quantum time untuk setiap proses yang
akan dieksekusi CPU. Algoritma ini tergantung pada ukuran quantum time yang
diberikan. Jika quantum time terlalu besar, maka respons time untuk proses-proses
terlalu tinggi. Sebaliknya, jika quantum time terlalu kecil, maka dapat mengakibatkan
overhead pada CPU dimana context switching dari proses menjadi lebih besar. Pada
penelitian ini, untuk meningkatkan performa CPU dengan memperkecil waiting time dan
turnaround time dilakukan modifikasi terhadap algoritma Round Robin dengan
menggunakan dynamic quantum time serta sorting proses secara ascending. Dilakukan
pengujian terhadap antrian proses dan hasilnya dengan menggunakan algoritma Round
Robin yang dimodifikasi ini didapat average waiting time dan average turnaround time
yang lebih kecil dibandingkan menggunakan algoritma Round Robin Klasik.

Kata kunci: Quantum Time, Static Quantum Time, Dynamic Quantum Time, Ascending,
Average Waiting Time, Average Turnaround Time

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 44


PENDAHULUAN sistem operasi yang disebut scheduler,
Sistem Operasi merupakan software dengan menggunakan algoritma
yang menghubungkan antara user penjadwalan.[4]
hardware komputer. Sistem operasi
berfungsi umtuk mengelola hardware Dari ulasan tentang penelitan-peneltian
komputer, dan menjadi sarana untuk diatas, diperoleh informasi bahwa
user dimana user dapat menjalankan kinerja algoritma Round Robin
program aplikasi atau mengeksekusi diharapkan dapat ditingkatkan dengan
program dengan cara nyaman dan menerapkan nilai quantum time yang
efisien.[1] dinamis.

Salah satu misi yang dijalankan oleh Pada penelitian ini, penulis meneliti
sistem operasi adalah efisiensi solusi peningkatan kinerja algoritma
penggunan waktu ketika terjadi Round Robin dengan pengurutan proses
multiprogramming. Memperbolehkan dan penetuan quantum time yang
beberapa program berjalan pada saat dinamis dan diharapkan dapat
yang hampir bersamaan atau secara memperkecil averange waiting time dan
bersamaan mengakibatkan terjadinya averange turnaround time dan proses
multipro- cessing yang membuat CPU yang terdapat pada antrian.
harus melaksanakan eksekusi terhadap
sejumlah proses tersebut.[2] Sistem Operasi
Sistem operasi adalah software yang
Tujuan dari multiprogramming adalah menangani hardware komputer dan
untuk memiliki beberapa proses yang menyediakan sumber daya kepada
berjalan setiap saat, untuk program yang akan berkoperasi. Dan
memaksimalkan penggunan CPU. juga sebagai penghubung antara user
Tujuan dari pembagian waktu adalah dengan sistem komputer1. Sistem
untuk mengganti CPU diantara proses operasi adalah sebuah program yang
begitu sering bahwa pengguna dapat mengontrol eksekusi dari program
berinteraksi dengan setiap program aplikasi dan bertindak sebagai
ketika sedang berjalan.[3] penghubung antara program aplikasi
dengan hardware komputer.[3]
Karena banyaknya jumlah proses yang
akan dieksekusi oleh CP mengalami Proses
kompleksitas sendiri karena alokasi Secara informal, proses adalah program
waktu yang sangat terbatas. Efisiensi daam eksekusi. Suatu proses adalah
penggunaan waktu eksekusi beberapa lebih dari kode program, dimana kadang
program dipengaruhi oleh kecepatan kala proses dikenal sebagai bagian
CPU dalam mengeksekusi sejumlah tulisan. Proses juga termasuk aktivitas
proses. Oleh karena itu sistem operasi yang sedang terjadi, sebagaimana
harus membagi waktu CPU untuk digambambarkan oleh nilai pada
mengeksekusi sejumlah proses tersebut program counter dan isi dari daftar
dengan mengatur penjadwalan eksekusi processor’s register. Suatu proses
untuk masing-masing proses. umumnya juga termasuk process stack,
Penjadwalan CPU adalah dasar dari yang berisikan data tempor (seperti
sistem multiprogramming. Penjadwalan parameter metoda, address yang
CPU mengacu pada aturan dan kembali, dan variabel lokal) dan sebuah
mekanisme untuk mengontrol urutan data section, yang berisikan variabel
pekerjaan yang harus dilakukan oleh global. Sebagaimana proses bekerja,
CPU. Hal ini dibuat oleh bagian dari maka proses tersebut merubah state
(keadaan statis/asal). Status dari sebuah

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 45


proses didefenisikan dalam bagian oleh
aktivitas yang ada pada proses
tersebut.[5]

Konsep kunci dalam semua sistem


operasi adalah proses. Sebuah proses
pada dasarnya adalah program yang
dieksekusi6. Proses terkait dengan
address space, atau daftar lokasi memori
mulai dari ruang 0 sampai keruang
maksimm, dan proses dapat membaca Gambar 1. Keadaan Proses
dan menulis pada address space
tersebut. Address space berisi program Penjadwalan Proses
yang dieksekusi, data dan stack. Proses Tujuan dari Multi -programing adalah
membutuhkan sejumlah sumber daya, untuk mempunyai proses berjalan
umumnya termasuk register (program secara bersamaan, untuk
counter dan stack pointer, file, proses memaksimalkan kinerja dari CPU.[8]
lain yang terkait dengan proses tersebut, Untuk sistem uniprosesor, tidak pernah
dan semua informasi lainnya yang ada proses yang berjalan lebih dari satu.
dibutuhkan untuk menjalankan program Bila ada proses yang lebih dari satu
tersebt. Proses menampung semua maka yang lain harus mengantri sampai
informasi yang dibutuhkan untuk CPU bebas.
mengeksekusi program.[6]
Tujuan penadwalan adalah untuk
Keadaan Proses meminimalkan total biaya layanan
Semua proses berada dalam keadaan komputer dan waktu tunggu user.[9]
seperti berikut ini [7]: Dalam prakteknya ada dua masalah
a. New yang sering dihadapi, waktu pelayanan
Proses sedang dikerjakan/dibuat. terhadap proses dapat dikurangi dengan
b. Running memperhatikan waktu prosesor hilang
Intruksi sedang dikerjakan. akibat intervensi user, perangkat keras
c. Waiting yang lambat , dan multiplexing sumber
Proses sedang menunggu sejumlah daya. Hal ini biasanya memiliki
kejadian untuk terjadi (seperti pengaruh yang drastis pada mode
sebuah penyelesaian I/O atau operasi ditawarkan pada user.
penerimaan sebuah tanda/signal).
d. Ready Algoritma Round Robin
Proses sedang menunggu untuk Algoritma Round Robin dirancang
ditugaskan pada sebuah prosesor. untuk sistem time sharing. Algoritma
e. Terminated ini mirip dengan penjadwalan FCFS,
proses telah selesai melaksanakan namun preemption ditambahkan untuk
tugasnya/ mengeksekusi switch antara proses.[10] Antrian reaady
dan mengalokasikan masing-masing
proses untuk interval waktu tertentu
sampai satu time slicel quantum.[11]

Kriteria yang biasanya digunakan dalam


memilih penjadwalan adalah:[12]
1. CPU utilization kita ingin menjaga
CPU sesibuk mungkin. CPU (time

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 46


slicel quantum) umumnya antara 10- Jumlah proses dalam hal ini adalah
100 milli detik. banyaknya jumlah proses yang
a. Setelah quantum time maka sedang mengantri dalam satu
proses akan disk-preemp-dan tumpukan.
dipindahkan ke antrian ready 2. Arrival Time
b. Proses ini adil dan sangat Adalah urutan kedatangan sebuah
sederhana proses yang akan menunggu untuk
2. Jika terdapat n proses di “antrian di eksekusi
ready” dan quantum time q (milli 3. Burst Time
detik), maka: Adalah alokasi lamanya waktu
a. Maka setiap proses akan eksekusi yang telah di alokasikan
mendapatkan 1/n dari waktu kepada masing-masing proses sejak
CPU proses itu dibuat.
b. Proses tidak akan menunggu
lebih lama dari: (n-1)q tine units Prosedur Penyelesaian Masalah
3. Kinerja dari algoritma ini tergantung Prosedur kerja
dari ukuran quantum time Prosedur kerja modifikasi algoritma
a. Quantum time dengan ukuran Round Robin dengan meetode
yang besar maka akan sama pengurutan proses secara ascending
dengan FCFS dapat dijelaskan dengan diagram alir
b. Quantum time dengan ukuran pada gambar berikut:
yang kecil maka quantum time
harus diubah ukurannya lebih
Start
besar dengan respect pada ali
konteks sebaliknya akan
memerlukan ongkos yang besar.
Input:
1.Jumlah Proses
2.Burst Time
METODE PENELITIAN
Metodologi
Metode merupakan suatu cara atau Proses:
1.Mengurutkan Proses
teknik yang sistematik untuk 2.Menentukan Dynamic Quantum Time
memecahkan suatu kasus sehingga 3.Eksekusi Proses dengan Round Robin
memberikan hasil sesuai dengan yang
diharapkan. Peneliti menggunakan
studi kepustakaan (library research), Output:
1.Average Waiting Time
yaitu menggunakan sumber-sumber 2.Average Turnaround Time
melalui buku, jurnal serta sumber-
sumber lain yang relevan untuk
digunakan dalam penelitian ini. Studi
Stop
kepustakaan dalam penelitian ini adalah
hal-hal yang berkaitan dengan sistem
operasi dan algoritma penjadwalan Gambar 2. Prosedur Kerja
proses.

Data yang Digunakan Perancangan algoritma


Pada penelitian ini, penulis Perancangan algoritma modifikasi
membutuhkan beberapa data input yang algoritma Round Robin dengan metode
terdiri dari: pengurutan proses secara ascending
1. Jumlah Proses seperti pada gambar berikut ini:

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 47


time 2 milisecond (ms). Proses yang
Start
akan dieksekusi oleh CPU adalah
seperti pada tabel berikut ini:
Input:
1.Jumlah Proses
2.Burst Time Tabel 1. Uji Coba 5 Proses
Proses Burst time (ms)
Pengurutan Proses
Secara Ascending
P1 20
P2 45
P3 30
Quantum Tiime=
Apakah Antrian
Kosong?
Ya P1+P2+...+Pn P4 37
n
P5 25
Tidak
Eksekusi Proses
Hasil pengujian 5 proses dengan
algoritma Round Robin klasik
Hitung:
1.Average Waiting Time
2.Average Turnaround Time
Ya Jika Burst Time !=0 Tidak Berikut adalah hasil pengujian dari
parameter pengujian berdasarkan table 1
diatas:
Output:
1.Average Waiting Time
2.Average Turnaround Time
Gantt Chart
Sisa= Sisa= Sisa= Sisa= Sisa=
Stop
10 35 20 27 15

P1 P2 P3 P4 P5 …
Gambar 3. Perancangan Algoritma
0 10 20 30 40 50
Sisa= Sisa= Sisa= Sisa= Sisa=
0 25 10 17 5
HASIL DAN PEMBAHASAN P1 P2 P3 P4 P5 …
Hasil Uji Coba
Pada penelitian ini, penentuan quantum 50 60 70 80 90 100
time didapat dengan melakukan SSisa Sisa= Sisa= Sisa= Sisa= Sisa= Sisa=
== 15 0 7 0 5 0 0
perhitungan rata-rata burst time dari
seluruh proses yang ada. Dan proses P2 P3 P4 P5 P2 P4 P2
yang terlebih dahulu dilayani oleh CPU
100 110 120 130 135 145 152 157
adalah proses yang memilki busrt time
yang paling kecil dari proses yang ada.
Pengujian dilakukan dengan Gambar 4. Gantt Chart Eksekusi
menggunakan algoritma penjadualan Proses dengan Algoritma Round Robin
round robin klasik dan menggunakan Klasik
algoritma penjadualan round robin yang
dimodifikasi dengan menggunakan Average waiting time (AWT)
quantum time yang dinamis dari hasil Tabel 2. Waiting time dengan Round
rat-rata burst time seluruh proses yang Robin Klasik
akan dilayani CPU. Proses Waiting time (ms)
P1 50-10 = 40
Uji Coba dengan 5 Proses P2 152-40 = 112
Pada pengujian yang dilakukan oleh P3 110-20 = 90
penulis dengan parameter input adalah
P4 145-30 = 115
jumlah proses sebanyak 5 proses, burst
time dari tiap proses dengan quantum P5 130-20 = 110

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 48


Dari tabel diatas maka average waiting Berikut adalah hasil pengujian terhadap
time (AWT) yaitu: parameter pada tabel diatas
AWT =(WTP1 + WTP2 + WTP3 + menggunakan algoritma round robin
WTP4 + WTP5) / 5 dengan quantum time berbasis rata-rata
= (40 + 112 + 90 + 115 + 100) / dan dengan proses sorting secara
5 ascending.
= 467/5
= 93.4 a. Eksekusi Proses
Untuk memulai eksekusi proses, hal
Average turnaround time (ATT) yang pertama kali dilakukan adalah
Untuk turnaround time didapat dengan pengurutan terhadap proses-proses
menjumlah waiting time dengan burst berdasarkan busrt time secara
time. Turnaround time dari tiap proses ascending.
diatas dapat dilihat seperti pada tabel
berikut ini: Langkah 1 : Sorting Proses
Hasil sorting terhadap proses dapat
Tabel 3.Turnaround Time dengan dilihat seperti pada tabel berikut:
Round Robin Klasik
Prose Burs Waitin Turnaroun Tabel 4. Sorting Proses secara
s t g Time d Time Ascending
Tim (WT) (TT) Proses Burst Time (BT)
e P1 20
P1 20 40 60
P5 25
P2 45 112 157
P3 30 90 120 P3 30
P4 37 115 152 P4 37
P5 25 110 135 P2 45

Maka average tunaround time (ATT) Langkah 2 : Menentukan Quantum


untuk seluruh proses tersebut adalah time
sebagai berikut : Quantum time untuk proses P1 yang
ATT = (TT P1 + TT P2 + TT P3 + TT terdapat pada tabel diatas adalah
P4 + TT P5) / 5 sebagai berikut :
=(60 + 157 + 120 + 152 + 135) / 5 QT = (BT P1 + BT P5 + BT P3 + BT
= 624 / 5 P4 + BT P2) / 5
= 124.8 = (20 + 25 + 30 + 37 + 45) / 5
= 157 / 5
Hasil pengujian 5 proses dengan = 31.4
algoritma Round Robin yang
dimodifikasi Langkah 3: Ekseskusi Proses P1
dengan Quantum time 31.4 ms
Uji coba dengan memodifikasi
algoritma round robin, yang terlebih Sisa= 0
dahulu dilakukan adalah melakukan
sorting terhadap proses-proses secara P1
ascending dan menentukan quantum 0 20
time dengan mencari nilai rata-rata
burst time dari seluruh proses. Langkah 4: Sisa Proses

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 49


Sisa proses yang belum dieksekusi Sisa= 0
adalah seperti pada tabel berikut :
P3
Tabel 5. Sisa Proses Setelah P1 Selesai 45 75
Dieksekusi
Proses Burst Time (BT) Langkah 10: Sisa Proses
P5 25 Sisa proses yang belum dieksekusi
P3 30 adalah seperti pada tabel berikut:
P4 37
Tabel 7. Sisa Proses Setelah P3 Selesai
P2 45 Dieksekusi
Proses Burst time (BT)
Langkah 5: Menentukan Quantum time P4 37
Quantum time untuk proses yang belum P2 45
dieksekusi adalah sebagai berikut :
QT = (BTP5 + BTP3 + BTP4 + BT
P2) / 4 Langkah 11: Menentukan Quantum
=(25 + 30 + 37 + 45) / 4 time
=137/ 4 Quantum time untuk proses yang belum
=34.25 dieksekusi adalah sebagai berikut
QT = (BT P4 + BT P2) / 2
Langkah 6: Ekseskusi Proses P5 = (37 + 45) / 2
dengan Quantum time 34.25 ms = 82 / 2
= 41
Sisa= 0
P5 Langkah 12: Ekseskusi Proses P4
dengan Quantum time 41 ms
20 45
Sisa= 0
Langkah 7: Sisa Proses P3
Sisa proses yang belum dieksekusi 75 112
adalah seperti pada tabel berikut:
Langkah 13: Sisa Proses
Tabel 6. Sisa Proses Setelah P5 Selesai Sisa proses yang belum dieksekusi
Dieksekusi adalah seperti pada tabel berikut :
Proses Burst time (BT)
P3 30 Tabel 8. Sisa Proses Setelah P4 Selesai
P4 37 Dieksekusi
P2 45 Proses Burst time (BT)
P2 45
Langkah 8: Menentukan Quantum time
Quantum time untuk proses yang belum Langkah 14: Menentukan Quantum
dieksekusi adalah sebagai berikut: time
QT =(BT P3 + BT P4 + BT P2) / 3 Quantum time untuk proses yang belum
=(30 + 37 + 45) / 3 dieksekusi adalah sebagai berikut:
=112 / 3 QT = (BT P2) / 1
=37.33 = (45) / 1
= 45 / 1
Langkah 9: Ekseskusi Proses P3 = 45
dengan Quantum time 37.33 ms

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 50


Langkah 15: Ekseskusi Proses P2 P4 37 75 112
dengan Quantum time 45 ms
Sisa= 0 P5 25 20 45
P2
Maka average turnaround time (ATT)
112 157 untuk seluruh proses tersebut adalah
sebagai berikut:
b. Average waiting time (AWT) ATT = (TT P1 + TT P2 + TT P3 + TT
Waiting time dari tiap proses adalah P4 + TT P5) / 5
seprti tabel berikut ini : = (20 + 157 + 75 + 112 + 45) / 5
= 409 / 5
Tabel 9. Waiting time Proses dengan = 81.8
Algoritma Round Robin yang
Dimodifikasi Grafik Waiting Time dan
Proses Waiting time Turnaround Time Round Robin
P1 0 klasik dan Round Robin modifikasi
P2 112 untuk 5 proses
P3 45 Perbandingan waiting time dengan
P4 75 menggunakan algoritma Round Robin
P5 20 klasik dan Round Robin yang
dimodifikasi dapat dilihat seperti pada
gambar berikut ini:
Dari tabel diatas maka average waiting
time (AWT) yaitu:
AWT = (WTP1 + WT P2 + WT P3 +
Waiting Time
140
WT P4 + WT P5) / 5
= (0 + 112 + 45 + 75 + 20) / 5 120
= 252 / 5 100
= 50.4
80
c. Average turnaround time (ATT) 60
Turnaround time didapat dengan 40
menjumlah waiting time dengan burst
time. Turnaround time dari tiap proses 20
diatas dapat dilihat seperti pada tabel 0
berikut ini: 1 2 3 4 5
Tabel 10. Turnaround Time Proses RR Quantum Time Statis
dengan Algoritma Round Robin yang
Dimodifikasi Gambar 5. Grafik Perbandingan
Burst Waiting Waiting Time Round Robin Klasik dan
Turnaroud
Proses time time
Time (TT) Round Robin Modifikasi untuk 5 Proses
(BT) (WT)
Perbandingan turnaround time dengan
P1 20 0 20
menggunakan algoritma Round Robin
P2 45 112 157 klasik dan Round Robin yang
P3 30 45 75 dimodifikasi dapat dilihat seperti pada
gambar berikut ini:

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 51


Tabel 12. Hasil Pengujian 10 Proses
Turnaround Time dengan Algoritma Round Robin klasik
180 Bur
160 st
Waiti Average
Turnarou
Average
140 Pros ng waitingTi Turnarou
time nd Time
120 es Time me nd Time
(BT (TT)
(WT) (AWT) (ATT)
100 )
80 P1 20 90 110
60 P2 45 253 298
40 P3 30 189 219
20
0 P4 37 244 281

1 2 3 4 5 P5 25 209 234
P6 23 214 210 237 239.8

RR Quantum Time Statis P7 27 217 244


RR Quantum Time Dinamis P8 32 251 283
P9 40 253 293
Gambar 6. Grafik Perbandingan P10 19 180 199
Turnaround Time Round Robin Klasik
dan Round Robin Modifikasi untuk 5
Proses Hasil pengujian 10 proses dengan
algoritma Round Robin yang
Uji Coba dengan 10 Proses dimodifikasi
Pada pengujian yang dilakukan oleh
penulis dengan parameter input adalh Berikut adalah hasil pengujian dengan
jumlah proses sebanyak 10 proses, burst pengujian 10 proses berdasarkan tabel
time dari tiap proses dengan quantum diatas :
time 10 milisecond (ms). Proses yang
akan dieksekusi oleh CPU adalah Tabel 13. Hasil pengujian 10 Proses
seperti pada tabel berikut ini: dengan Algoritma Round Robin yang
Dimodifikasi
Tabel 11. Uji Coba 10 Proses Bur
Average Average
Proses Burst time (BT) st Waitni Turnarou
Pros waiting Turnarou
time ng time nd time
P1 20 es time(AW nd time
(BT (WT) (TT)
T) (ATT)
P2 45 )
P3 30 P1 20 19 39

P4 37 P2 45 153 198
P5 25 P3 30 114 144
P6 23 P4 37 176 213
P7 27 P5 25 62 87
P8 32 100.7 130.5
P6 23 39 62
P9 40
P7 27 87 114
P10 19
Hasil pengujian 10 proses dengan P8 32 144 176
algoritma Round Robin klasik P9 40 213 253
P10 19 0 19
Berikut adalah hasil pengujian dari
parameter pengujian berdasarkan tabel
diatas:

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 52


Grafik Waiting Time dan
Turnaround Time Round Robin Turnaround Time
klasik dan Round Robin modifikasi 350

Perbandingan waiting time dengan 300


menggunakan algoritma Round Robin
klasik dan Round Robin yang 250
dimodifikasi dapat dilihat seperti pada
200
gambar berikut ini:
150
Waiting Time
300 100

250 50

200 0
150 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

100 RR Quantum Time Statis


RR Quantum Time Dinamis
50
Gambar 8. Grafik Perbandingan
0 Turnaround Time Round Robin Klasik
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 dan Round Robin Modifikasi untuk 10
Proses
RR Quantum Time Statis
RR Quantum Time Dinamis Persentase Penurunan average Time
dan average Turnaround Time
Gambar 7. Grafik Perbandingan Pada penelitian ini, penulis melakukan
Waiting Time Round Robin Klasik dan analisis dengan membandingkan
Round Robin Modifikasi untuk 10 average waiting time dan average
Proses waiting time dengan menggunakan
algoritma Round Robin yang
Perbandingan turnaround time dengan menggunakan quantum time statis dan
menggunakan algoritma Round Robin algoritma Round Robin yang
klasik dan Round Robin yang menggunakan quantum time dinamis.
dimodifikasi dapat dilihat seperti pada Pada tabel berikut ini ditampilkan hasil
gambar berikut ini: dengan menggunakan algoritma Round
Robin yang menggunakan quantum time
dinamis serta persentasi penurunan
average waiting time dan average
waiting time dengan jumlah proses 5
proses, 10 proses dan 25 proses.

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 53


Tabel 12. Persentase Penurunan AWT akan mengurangi overhead pada
dan ATT CPU
3. Turnaround Time yang dibutuhkan
Persentase untuk mengeksekusi sejumlah
RR proses yang mengantri di dalam
Juml RR Klasik Penuruna
Modifikasi CPU akan lebih kecil jika nilai
ah n
quantum time yang diberikan
Prose AW ATT AW AT AW AT dinamis, tetapi dalam urutan
s T T T T T eksekusi yang sama proses akan
(%) (%)
memiliki turnaround time yang
sama jika burst time proses yang
5 93,4 124, 50,4 81,8 53,9 65,5 dieksekusi CPU menggunakan
8 6 4 algoritma Round Robin Klasik lebih
10 201, 239, 100, 130, 47,9 54,4 besar dibandingkan dengan burst
time proses yang menggunakan
0 8 7 5 5 2
algoritma Round Robin Modifikasi.
25 715, 759, 415, 459, 58,0 60,5 4. Average waiting time dengan
08 52 16 6 6 1 menggunakan quantum time
berbasis rata-rata dan sorting secara
ascending, lebih kecil dibandingkan
Dari hasil yang penelitian yang telah menggunakan quantum time yang
dilakukan seperti yang telah dipaparkan dinamis, tetapi dalam urutan
diatas dapat disimpulkan bahwa eksekusi yang sama proses akan
algoritma Round Robin dengan memiliki waiting time yang sama
menggunakan quantum time dinamis jika burst time proses yang
memiliki average waiting time dan dieksekusi CPU menggunakan
average waiting time lebih kecil algoritma Round Robin Klasik lebih
dibandingkan dengan Round Robin besar dibandingkan dengan burst
yang menggunakan quantum time statis. time proses yang menggunakan
algoritma Round Robin Modifikasi.
5. Waiting time dan turnaround time
KESIMPULAN dipangaruhi oleh urutan proses yang
dieksekusi CPU
Berdasarkan pembahasan dan hasil uji
6. Penerapan algoritma Round Robin
coba yang telah dilakukan dalam
yang menggunakan quantum time
penelitian ini maka dapat disimpulkan
berbasis rata-rata dan sorting
bahwa:
terhadap proses secara ascending,
1. Algoritma Round Robin bergantung
sangat berpengaruh terhadap kinerja
pada nilai quantum time yang
CPU dan sistem operasi. Proses-
dipilih. Jika quantum time yang
proses yang mengantri dapat
dipilih terlalu kecil, maka akan
diselesaikan dengan menggunakan
menambah context switching dan
waktu lebih sedikit dibanding
jika quantum time yang dipilih
dengan Round Robin klasik.
terlalu besar, maka akan
meningkatkan respons time
Saran
2. Dengan melakukan pengurutan
Adapun saran yang dapat peneliti
proses secara ascending terhadap
berikan untuk pengembangan penelitian
proses, maka proses yang memiliki
yang berkaitan dengan penjadwalan
burst time yang lebih kecil dilayani
CPU perlu dilakukan berbagai cara lain
terlebih dahulu sehingga
agar lebih meningkatkan kinerja CPU
memperkecil context switching dan
dengan waiting time, turnaround time,

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 54


context switching yang lebih kecil lagi Approach. 2nd Edition. Tata
tanpa memperbesar respons time. McGraw-Hill Education: New
Delhi.

DAFTAR PUSTAKA [9]Hansen, P.B. 2001. Operating


[1]Silberschatz, A., Galvin, P.B. & Systems Principles. Prentice Hall:
Gagne, G. 2012. Operating System New Jersey.
Concept. 9th Edition. Jhon Wiley &
Sons: Hoboken. [10]Kumar, M.R., Rajenbra, B.,
Sreenatha, M. & Niranjan, C.K.
[2]Tanenbaum, A.S. 2009. Modern 2014. An Improved Approach To
Operating System. 3rd Edition. Minimize Context Switching In
Prentice Hall: Upper Saddle River. Round Robin Scheduling
Algorithm Using Optimize
[3]Stallings, W. 2012. Operating Technique. International Journal
System: Internal and Design of Research Engeenering and
Principles. 7th Edition. Prentice Technology. 3(4): 804-808.
Hall : Upper Saddle River.

[4]Abdulrahim, A., Abdullahi, S.E. & [11]Nayak, D., Malla, S.K. &
Salahu, J.B. 2014. A New Debadarshini, D. 2012. Improved
Improved Round Robin (NIRR) Round Robin Scheduling Using
CPU Scheduling Algorithm. Dynamic Time Quantum.
International Journal of Computer International Journal of Computer
Aplication. 90: 27-33. Aplications. 38: 34-38.

[5]Behera, H.S., Mohanty, R. & Nayak,


D. 2010. A New Proposed [12]Noon, A., Kalakech, A. & Kadry, S.
Dynamic Quantum Time With Re- 2011. A New Round Robin
Adjusted Round Robin Scheduling Scheduling Algorithm For
Algorithm and Its Performance Operating System: Dynamic
Analysis. International Journal of Quantum Using Mean Average.
Computer Aplication. 5:10-15. International Journal of Computer
Science Issue. 3(4): 224-229.
[6]Cormen, T.H., Leiserson, C.E.,
Rivest, R.L. & Clifford, S. 2009.
Introduction To Algorithms. The
MIT Press: Massacusetts.

[7]Dawood, A.J. 2012. Improving


Efficiency of Round Robin
Scheduling Using Ascending
Quantum and Minimum-
Maximum Burst Time. Journal of
University of Anbar for Pure
Science. 6: 1-5.

[8]Dhamdhere, D.M. 2006. Operating


System: A Concept Based

Jurnal ISD Vol.2 No.2 Juli - Desember 2016 ISSN : 2528-5114 55

You might also like