You are on page 1of 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.1.1 Kawasan Wisata Candi Prambanan
Yogyakarta sebagai salah satu Kota Budaya di Indonesia, mempunyai
nilai historical yang tinggi, dibuktikan dengan banyaknya peninggalan sejarah
berupa peninggalan pra sejarah sampai peninggalan pada masa penjajahan
colonial dan Jepang. Wujud peninggalan berupa artefak, prasasti, candi,
bangunan, tatanan kota, landmark, sampai dengan system pemerintahan.
Candi Prambanan merupakan salah satu peninggalan pra sejarah yang
terletak kurang lebih 17 km di sebelah timur Kota Yogyakarta, Candi Prambanan
merupakan candi Hindu terbesar di Indonesia yang dibangun pada abad ke-9
masehi.
Candi Prambanan dibangun sebagai persembahan untuk trimurti yaitu
tiga dewa utama agama Hindu, antara lain Brahma sebagai dewa pencipta ,
Wishnu sebagai dewa pemelihara alam semesta, dan Siwa sebagai dewa
perusak alam menurut kepercayaan agama Hindu
Kompleks candi ini terletak di Kecamaan Prambanan Sleman dan
Kecamatan Prambanan Klaten, persis berada di perbatasan antara Yogyakarta
dan Jawa Tengah. Candi prambanan merupakan salah satu situs Warisan Dunia
UNESCO, candi ini berarsitektur Hindu dengan tinggi candi utama 47meter,
dengan kemegahanya yang merupakan salah satu Candi Terindah di Asia
Tenggara bahkan dunia, Candi Prambanan menjadi suatu kawasan daerah
wisata yang banyak menarik wsatawasn baik dari daerah ataupun mancanegara.
Kawasan Candi Prambanan dikelola oleh perusahan milik Negara yaitu
PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko. Di dalam
kompleks candi Prambanan, terdapat sungai Opak yang melintang dari utara
keselatan, tepat disebrang sungai Opak dibangun gedung pertunjukan Trimurti
yang secara rutin menggelar pertunjukan Sendratari Ramayana. Candi
Prambanan menjadi latar belakang panggung terbuka Trimurti yang digunakan
hanya pada muim kemarau, dan pada musim penghujan digunakan panggung
tertutup. Selain sebagai daya Tarik wisata, Candi Prambanan Juga menjadi

1
pusat peribadahan Agama Hindu yang tiap tahunya digunakan untuk menggelar
upacara padahari suci Galungan, Tawur Kesanga, dan Nyepi.
Sebagai Kawasan Wisata, kenyamanan wisatawan di kawsan Candi
Prambanan perlu diperhatikan, jalur pedestrian utama kawasan Candi
Prambanan yang merupakan area outdoor perlu ditata supaya wisatawan tidak
hanya menikmati keindahan candi namun juga area jalur pedestrian juga menjadi
suatu space yang atraktif dan nyaman.

1.1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas , maka dapat disimpulkan rumusan
masalah sebagai berikut :
1. Banyaknya wisatawan asing dan domestic di Candi Prambanan yang
perlu diakomodasi dengan baik pada jalur pedestrian utama.
2. Kawasan Wisata Candi Prambanan sebagai daerah tujan wisata dari
mancanegara dan domestic menuju kawasan wisata dengan jalur
pedestrian utama yang atraktif dan nyaman.

1.1.3 Pertanyaan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka terdapat pertanyaan
penelitian sebagai berikut :
1. Bagaimana kualitas kondisi fisik dan non fisik jalur pedestrian utama
kawasan wisata Candi Prambanan?
2. Bagaimana penilaian wisatawan terhadap kualitas kondisi fisik jalur
pedestrian di kawasan candi prambanan?
3. Bagaimana meningkatkan kualitas jalur pedestrian di kawasan wisata
Candi Prambanan?

1.2 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian adalah menjawab pertanyaan penelitian yang diuraikan
sebelumnya sebagai acuan untuk menylesaikan permasalahan yang terjadi di
jalur pedestrian kawasan wisata candi prambanan.
1. Menemukan kualitas kondisi fisik dan non fisik eksisting jalur pedestrian
utama kawasan wisata Candi Prambanan.

2
2. Mengetahui hasil penilain wisatawan terhadap kualitas kondisi fisik jalur
pedestrian di kawasan wisata candi Prambanan
3. Meningkatkan kualitas jalur pedestrian kawasan Candi Prambanan yang
ideal sesuai dengan penilaian wisatawan dan teori urban design.

1.3 Manfaat Penelitian


1. Bagi Pemerintah
Manfaat penelitian ini bagi pemerintah sebagai pertimbangan arahan
kebijakan pemerintah untuk penataan kawasan Candi Prambanan
sebagai destinasi wisata.
2. Bagi Ilmu Pengetahuan
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
mengenai jalur pedestrian kawasan wisata yang ideal.
3. Bagi Peneliti
Manfaat penelitian ini bagi peneliti menjadi awalan untuk memahami lebih
lanjut mengenai public area dan jalur pedestrian.

1.4 Keaslian Penelitian


Yogyakarta merupaka kota budaya dimana memiliki beberapa kawasan
kawasan wisata di dalamnya salah satunya ialah Kawasan Candi Prambanan.
Dengan banyaknya kawasan wisata tersebut banyak dilakukan penelitian-
penelitian dalam rangka penataan.
Penelitian ini menitik beratkan pada penataan jalur pedestrian di salah
satu kawasan wisata di Yogyakarta. Berikut diuraikan penelitian-penelitin yang
dilakukan sebelumnya:
Tabel 1.1 Penelitian-penelitian Sebelumnya

Penulis dan Judul


NO Fokus Lokus Metode Hasil
Penelitian
1 Hendarwan Kualitas jalur Jalan Cihampelas Pendekatan Setting fisik jalur pedestrian
2014 pedestrian Bandung rasionalistik penilaiannya kurang baik,
Kajian Jalur kualitatif karena pencapaian kurang
Pedestrian pada aksesibel, banyak konflik
Jalan Cihampelas terjadi, bangunan dan
Bandung aktifitas kurang menarik,
penerangan kurang, vitalitas
kegiatan kurang pada
malam hari.

3
2 Hasmunir Penataan Kawasan Nol Pendekatan Semakin beragam setting
2014 jalur Kilometer Kota rasionalistik fisiknya, semakin beragam
Arahan Penataan pedestrian Makassar kualitatif aktifitasnya. Elemen fisik
Jalur Pedestrian yang mempengaruhi berupa
Kawasan Nol fix element (trotoar), semi fix
Kilometer Kota elements (street furniture –
Makassar tempat sampah, papan iklan,
pagar, lampu, telepon umu,
halte/ shelter, tempat duduk;
vegetasi; tempat PKL), non
fix elements (parkir becak,
parkir kendaraan, gerobak).
Aktifitas yang terjadi, yaitu
berjalan, berjongkok, duduk,
menunggu, mengobrol,
makan, istirahat, tidur dan
mengerjakan sesuatu.
3 Ardilla Jefri Karista Penataan Taman Sekartaji Kualitatif Taman Sekartaji mengalami
2015 Livabilitas Surakarta deskriptif penurunan livabilitas, dan
Peningkatan masyarakat membutuhkan
Livabilitas Ruang ruang komunal sebagai
Terbuka Publik Linear wadah aktifitas
Studi Kasus Taman
Sekartaji Surakarta
4 Mutia Nurdina Penilaian Jalan Pendekatan Kesimpulan penilaian
2016 Kualitas Prawirotaman rasionalistik kualitas perseptual,
Faktor yang Perseptual kualitatif meskipun desain ruang jalan
Mempengaruhi Jalan secara fisik biasa, hal ini
Penilaian Kualitas Prawirotaman dapat ditunjang oleh kondisi
Perseptual Pejalan oleh Pejalan non fisik, yaitu aktivitas yang
Kaki di Jalan Kaki terjadi.
Prawirotaman

Penelitian diatas mengenai penataan open space, pedestrian, dan ruang


jalan. Pada penelitian Ardila Jefri mengenai livabilitas, persamaan dengan
penelitian ini adlah sama sama memiliki lokus berupa public space lienar, metode
yang digunakan untuk menemukan permasalahan ialah deskripsi penulis,
sedangnkan penelitian ini menggunakan penilaian dari wisatawan untuk
menemukan permasalahn fisik di lokasi.
Penelitian Mutia Nurdina menggunakan penilain persepsi pengguna jalan
untuk menemukan permasalahan, namun perbedaannya output berupa deskripsi
rekomendasi design, sedangkan penelitian ini berupa visualisasi design dan
rekomendasi secara deskriptif.

You might also like