Professional Documents
Culture Documents
org
Abstract: Activities of TB surveillance at Sukoharjo District Health Office only resulted three indicators
of P2TB although the sources of the TB data had been available completely. This condition caused
the problems for Head of the Distric Health Office to know coverage of services, to extend coverage
of program, and to know the result of treatment. Therefore, It needs the information system that could
overcome the problems. The aim of research is the develop information system of TB surveillance to
support the evaluating of P2TB.
This was an applied research using a qualitative method and applying the plan of system by steps of
FAST (Framework for the Application of System Techniques). Research design was Pre-Experimental
using The Group Pretest-Posttest. The Subjects were Head of the District helth Office, Head of Sub
department of Prevention and Eradication. The Objects were the procedure and the structure of
information system of TB surveillance. Data analysis divided into two methods as follows: Content
Analysis was used for in-depth interview data and Descriptive Analysis was used for evaluating the old
and the new system.
The result of the research shows that information system development of TB surveillance has to be
done based on the aspects of a technique, an operation, a schedule, and an economic. The problems
in the old system were simplicity, accurateness, and representative. Those problems were caused by
input on the system (redundancy data, and file saved separately), process (indicator had not been
calculated by Management System of data Basis ), and output (displayed in table, the reports did not
adjust a necessity on the management level).
The new system could overcome the old system’s problems and weaknesses. It could be used to
support the evaluation of P2TB. The total considered average in the old system was 2,29 and the total
considered average in the new system is 4,27. The new system could result seven indicators of P2TB,
which could be used for a basic of evaluating of program. Therefore, head of the District health Office
could make a policy with using the new system. The weaknesses of the new system are as follows: It
could not be used for the Health center level, and could not result information about monitoring of
drinking a mediine.
Key Words : Information System,TB Surveillance
Pengem
User Sistem Operasi Aplikasi
bangan
Visual Voxpro
Visual Basic
DelphiDel
Membuat
Windows
Borland
Kelayakan
Single
Linux
DOS
Multi
Membeli
TEKNIS
Ketersediaan - v v v - v v v
OPERASI
Tampilan antar muka baik - v v v v v
Kemudahan operasi - v - v v -
Kemudahan pembuatan v - v v - v v -
JADUAL
Waktu pengembangan pendek - v v - v v - v v -
EKONOMIS
Pemanfaatan komputer yang tersedia - v v - - v -
Biaya pengembangan lebih murah - v - -
Biaya pemeliharaan lebih murah - v - -
TOTAL SKOR 0 7 4 1 5 9 2 8 9 6
Keputusan pemilihan Membuat Single Windows Visual Basic
3.2. Membangun Sistem Baru terkait dalam file yang berbeda pada waktu
Pemrograman yang berbeda pula. Ketidak-konsistenan
1) Perancangan basis data TB, tabel – tabel informasi yag diperoleh dari sumber yag
basis data dibuat dengan perangkat lunak berbeda akan mempengeruhi mutu
MS Access 2003 karena merupakan informasi. Pada sistem baru penyimpanan
program Sistem Manajemen Basis Data file sudah menggunakan Sistem
(SMBD) yang mampu mengelola data Manajemen Basis Data (SMBD). Sistem ini
dengan mudah. mampu mengelola file data TB tanpa
2) Perancangan form input data TB, dibuat mengalami redundancy data, mampu
dengan menggunakan bahasa menyediakan data yang lengkap untuk
pemrograman Visual Basic 6.0 karena laporan, mempunyai pengaman data (Scott,
mampu memberikan dukungan dalam 2002).
pengolahan data basis data. 2) SISTB (sistem lama) tidak dapat
3) Pembuatan dialog antar muka, dibuat mengakses data dan informasi kasus TB
dengan MS Access 2003. dengan cepat, mudah dan tepat waktu.
4) Pembuatan laporan hasil kegiatan P2TB, Sedangkan pada SISTB baru dapat
dengan menggunakan MS Access 2003. dioperasikan dengan mudah untuk
Sistem Informasi Surveilans TB (sistem mengakses data dan informasi hasil
baru) yang dibangun merupakan sistem yang kegiatan P2TB sesuai kebutuhan user
baru bagi para petugas di Seksi terutama di Dinas Kesehatan Kabupaten
Pemberantasan, sehingga dilakukan pelatihan Sukoharjo. Program ini belum dapat
bagi mereka selama dua hari. Materi yang digunakan di tingkat puskesmas.
disampaikan meliputi penjelasan maksud dan 3) SISTB (sistem lama) tidak dapat
tujuan SISTB (Sistem Informasi Surveilans menghasilkan informasi indikator P2TB
TB), cara pengoperasian sistem. Kemudian dengan lengkap (hanya mencakup 3 jenis
setelah dilakukan pelatihan, user memberikan indikator) sehingga akan memberikan
tanggapan terhadap penerapan sistem baru. informasi yang tidak lengkap, evaluasi
Penerapan sistem dan uji coba sistem akan P2TB tidak optimal dan akan berpengaruh
dilakukan di Seksi Pemberantasan Penyakit kesalahan pengambilan keputusan.
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Indikator proporsi suspek diantara suspek
Instalasi SISTB akan dilakukan oleh petugas yang diperiksa dahaknya tidak ada atau
dengan mengikuti petunjuk pengoperasian tidak digunakan untuk evaluasi P2TB
sistem. Sistem ini dioperasikan secara single mengakibatkan jangkauan pelayanan P2TB
user . tidak diketahui sehingga terjadi penurunan
dalam penemuan dan pengobatan
3.3. Pembahasan penderita TB. Pada SISTB lama sering
Karakteristik Sistem Informasi terjadi kesalahan hitung indikator P2TB,
Sistem Informasi Surveilans TB saat ini sudah karena dilakukan hanya menggunakan
dapat menghasilkan informasi hasil kegiatan kalkulator, padahal sumber data yang
P2TB, namun proses – proses yang terjadi digunakan banyak, misalnya pada register
dalam sistem tersebut masih dilakukan secara TB terdapat 33 kolom isian data, dengan
manual. Pada proses rekapitulasi data batasan waktu yang sudah ditentukan.
penderita TB dilakukan dengan menggunakan Pada SISTB baru, hasil penghitungan
MS Exel, sedangkan penghitungan indikator indikator P2TB akurat, kesalahan hitung
dengan menggunakan komputer, belum bisa terhindar karena rumus penghitungan
didasarkan pada pendekatan Sistem indikator P2TB sudah dirancang atau
Manajemen Basis Data (SMBD), dan dimasukkan pada program SISTB. Indikator
penerapan teknologi komputer, sehingga merupakan alat yang paling efektif untuk
terdapat beberapa kekurangan antara lain : melakukan evaluasi, oleh karena itu
1) Sistem Informasi Surveilans TB (SISTB indikator yang baik harus memenuhi
sistem lama), file data TB tersimpan secara persyaratan antara lain akurat, lengkap,
terpisah pada tabel – tabel yang berbeda, spesifik, dapat diukur (Depkes, 1999)
yang menyebabkan kesulitan dalam akses
data dan terjadi pengulangan pengisian 3.4. Kebutuhan Informasi Berdasarkan
data yang akan berpengaruh pada Level Manajemen
inkonsistensi data sehingga dapat Sistem Informasi Surveilans TB (sistem
menyebabkan informasi tidak akurat. lama) menghasilkan informasi dengan format
Sumber utama inkonsistensi data adalah yang sama untuk semua tingkat manajemen,
kurangnya sinkronisasi file dalam sistem, tidak disesuaikan dengan kebutuhan informasi
yang disebabkan oleh pemutakhiran record pada masing – masing tingkat manajemen
yaitu berupa tabel rekapitulasi penemuan diperlukan. Komputer yang digunakan untuk
kasus penderita TB dan hasil pengobatan. mengembangkan SISTB di Seksi
Sedangkan pada sistem informasi yang Pemberantasan Penyakit mempunyai
dikembangkan dapat menghasilkan informasi spesifikasi Pentium 3 , hard disk mempunyai
yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi kapasitas 20 GB. Teknologi sistem komputer
pada tiap tingkatan manajemen. Kebutuhan dengan spesifikasi tersebut sudah mempunyai
informasi hasil kegiatan P2TB didasarkan kemampuan untuk mengolah data hasil
pada tingkatan manajemen yaitu : kegiatan surveilans TB dengan cepat, akurat
1) Pimpinan Puncak, bahwa informasi yang dan tepat waktu. Hal – hal yang harus
dibutuhkan bersifat analisis dan untuk dipertimbangkan dalam penggunaan komputer
perencanaan strategis. Pada Sistem pada sistem informasi adalah
Informasi Surveilans TB , Kepala Dinas 1) Volume data yang diproses disesuaikan
Kesehatan sebagai manajer puncak dengan kapasitas alat pengolahan data.
membutuhkan informasi berupa grafik 2) Akurasi hasil pengolahan
indikator keberhasilan P2TB. Jika alat pengolahan data digunakan jauh
2) Pimpinan Menengah, informasi yang melebihi kapasitas kemampuannya, maka
dibutuhkan bersifat analisis, perencanaan hasilnya tidak akurat dan pengawasan
taktis dan supervisi. Pada Sistem serta pemeliharaan alat menjadi kurang
Informasi Surveilans TB, maka informasi diperhatikan.
yang dibutuhkan oleh Kepala Sub Dinas 3) Informasi tepat waktu
Pencegahan dan Pemberantasan sebagai Informasi yang bernilai tinggi adalah bila
manajer tingkat menengah adalah laporan dihasilkan tepat waktu, tetapi bila volume data
hasil evaluasi P2TB. yang diolah sangat banyak, sering kali diikuti
3) Pimpinan Bawah, informasi yang dengan penurunan kecepatan pengolahan.
dibutuhkan digunakan untuk perencanaan
tingkat operasional dan supervisi. Kepala 3.6. Pemilihan Sistem Operasi dan
Seksi Pemberantasan penyakit sebagai Perangkat Lunak Pengembangan Sistem
manajer tingkat bawah pada Sistem Informasi
Informasi Surveilans TB membutuhkan Pada pengembangan SISTB basis data
informasi rekapitulasi penemuan kasus dan menggunakan perangkat lunak MS Acces
rekapitulasi hasil pengobatan, berupa tabel. 2000, dengan pertimbangan Sistem
4) Pelaksana atau staf Seksi Pemberantasan, Surveilans TB merupakan sistem yang tidak
bahwa informasi yang dibutuhkan bersifat komplek, volume data yang disimpan tidak
rutin untuk menunjang kegiatannya. Staf terlalu besar (kasus penderita TB per
Pemberantasan Penyakit selaku pelaksana kabupaten per tahun rata – rata 297 kasus).
surveilans TB membutuhkan data atau Kelebihan menggunakan perangkat lunak MS
informasi rekapitulasi register TB. Hasil Access 2003 adalah
tersebut sesuai dengan kebutuhan 1). MS Access 2003 adalah sebuah program
informasi berdasarkan level manajemen, Sistem Manajemen Basis Data (SMBD).
yaitu 2). Mampu mengelola dan mengorganisasi
a) Manajer puncak, informasi untuk data agar mudah dilihat dan diakses.
perencanaan strategis dan kebijakan 3). Lebih sederhana dan mudah dipergunakan
serta pengambilan keputusan. dan disukai karena untuk membuat basis
b) Manajer menengah, informasi data dalam Access tidak ditemukan baris-
manajemen untuk perencanaan taktis baris program.
dan pengambilan keputusan. 4). Pembuatan basis data dilakukan secara
c) Manajer bawah, informasi manajemen visual dan mudah.
untuk perencanaan operasional dan 5). MS Access 2003 jalan dan beroperasi
pengendalian. dalam keluarga Windows sehingga
d) Pelaksana , pengolahan transaksi kemampuan dan dukungan fitur – fitur luar
informasi. dapat digunakan dalam Access, seperti
VBA (Visual Basic Application)
3.5. Pengembangan Sistem Informasi Program aplikasi yang digunakan untuk
Surveilans TB mendukung pengolahan basis data dalam
Teknologi Sistem Komputer pengembangan sistem informasi surveilans TB
Komputer merupakan komponen dari adalah MS Visual Basic vers.6.0.
Sistem Informasi Surveilans TB yang
digunakan untuk memasukkan, menyimpan, 3.7. Analisis Penerapan Sistem
dan memproses data hasil kegiatan surveilans 1) Uji operasional sistem
TB untuk menghasilkan informasi yang Berdasarkan uji coba operasional SISTB
[14] Murdick, Robert G, et.al.1999. Sistem [24] Burhan, Bungin. 2003. Metodologi
Informasi Untuk Manajemen Modern. Penelitian Kualitatif. Raja Grafindo,
Penerbit Erlangga. Jakarta Jakarta
[15] Jogiyanto, HM. 1999. Analisis dan [25] Umar Husein.2002. Evaluasi
Desain Sistem Informasi Manajemen. Perusahaan, Gramedia Pustaka
Pendekatan Terstruktur Teori dan Umum, Jakarta, 2002.
Praktek Aplikasi Bisnis. Andi. [26] William J, Multidrug-Resistant
Yogyakarta Tuberculosis: Eight Year of
[16] Departemen Kesehatan RI.1997. Surveillance, New York City (WWW.
Prinsip – Prinsip Sistem Informasi TB India.Net/Jnl Apr 2003).
Manajemen. Ditjen PPM & PL Depkes
RI. Jakarta
[17] Whitten, Jeffry L., et.al., 2001. System
Analysys & Design Method. Sixth
Edition. Irwin Boston, New York San
Frasisco
[18] Pohan, Husni Iskandar & Hari, Kusna
Sriyanto Saiful.1997. Pengantar
Perancangan Sistem, Erlangga
[19] Kristanto, Hariyanto. 1997 Konsep dan
Perancangan Database.
Andi.Yogyakarta
[20] McFadden, Fred R.1998. Data Base
Manajement Second Edition. The
Benjamin Cummings Publishing
Company. California
[21] Nawawi, Penelitian Terapan.1994.
Gajah Mada University Press.
Yogyakarta
[22] Nasir, Moh.1999. Metode Penelitian
Kesehatan, Ghalia Indonesia, Jakarta
[23] Notoatmojo, Soekidjo. 2002.
Metodologi Penelitian Kesehatan,
Rineka Cipta, Jakarta