You are on page 1of 5

DEMO PENGOLAHAN BUAH PEPAYA DUSUN KLIMBANGAN SEBAGAI

BAHAN DASAR PEMBUATAN PERMEN

M. Hasyim1; Affan Akbar2; Diyoba Satriawan Jang Jaya3; Aditia4; Fadhlan Wissa Hasibuan5;
Aditio Suryanto6; Rofilah Disyah Purnama7; Alin Husnul Khotimah8; Dyah Widyasari9;
Wiwiek Sri Haryani10; Rizka Alya Faizaty11
1
Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia
2
Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia
3
Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia
4
Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia
5
Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Islam Indonesia
6
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia
7
Ilmu Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Indonesia
8
Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Islam Indonesia
9
Ilmu Kimia, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia
10
Psikologi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas Islam Indonesia
11
Teknik Lingkungan, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia

Email : iladisyah@yahoo.com

Abstract
As the one village which produced papaya as the majority commodity in District Pakis,
Klimbangan village has a potential to produce a new valuable product such as food or drink by based
papaya ingredient. The purpose of tutorial of candy making was to educate the people especially
women in Klimbangan village about the utilization of papaya which have several chances to be
expanded such as candy and be a new chance to create new home industry. By several steps to create
the tutorial those are looking for the information, procure the tools and equipment, doing the
experiment and directly give the tutorial of candy making. The result of this project, women in
Klimbangan village has the knowledge to process the papaya to be candy.

Keywords: candy, papaya

Abstrak
Dusun Klimabangan merupakan salah satu dusun penghasi pepaya yang cukup tinggi. Buah
pepya ini memiliki manfaat dan bisa diolah menjadi makanan maupun minuman. Hal ini yang
mendasari penulis intuk membuat permen berbahan dasar pepaya. Tujuan domo pembuatan permen
pepaya ini adalah untuk memberikan pengetahuan yang lebih kepada masyarakat dusun Klimbangan
terhadap pemanfaatan buah pepaya dimana buah ini bisa digunakan untuk membuat permen dan
dapat dijadikan peluang usaha oleh warga. Dengan beberapa langkah pelaksanaan, yaitu mencari
informasi pembuatan, penyediaan alat dan bahan, melakukan simulasi dan melakukan demo
pembuatan pepaya secara langsung. Hasil yang dioleh dari demo pembuatan permen pepaya ini
adalah waga khususnya ibi-ibu terlatih untuk mengolah pepaya menjadi permen.

Keywords: permen, pepaya.

1. PENDAHULUAN
Dusun Klimbangan merupakan salah satu dusun yang ada di desa Banyusidi, kecamatan
Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Sebagian besar masyarakat dusun Klimbangan
berprofesi sebagai petani terutama papaya dan tembakau. Pepaya dipilih sebagai tanaman karena
modalnya yang cukup sedikit dan perawatannya yang mudah serta waktu panen yang sering jika
dibandingkan dengan tembakau. Akan tetapi, sebagian besar petani papaya hanya menanam dan
langsung menjual hasil panen papaya tersebut ke pasar ataupun pengepul. Padahal jika papaya
tersebut diolah menjadi sebuah olahaan papaya dan kemudian dijual maka akan mendapatkan laba
yang jauh lebih besar. Salah satu olahan papaya yang sederhana dan memiliki nilai jual tinggi
adalah permen. Dimana olahan papaya menjadi permen ini selain dapat memberi keuntungan yang
lebih tinggi dari penjualan papaya juga akan menghasilkan produk permen yang lebih sehat dan
enak.
Pepaya (Carica papaya) bukan tanaman asli Indonesia. Tanaman papaya (Carica papaya)
diduga berasal dari Amerika Tengah yang beriklim tropis. Tanaman ini oleh para pedagang
Spanyol disebarluaskan ke berbagai penjuru dunia. Di Indonesia sendiri, tanaman papaya (Carica
papaya) baru dikenal secara umum sekitar tahun 1930-an, khususnya di kawasan pulau Jawa.
Tanaman ini sangat mudah dijumpai, karena mudah tumbuh pada segala musim (Haryoto, 1998).
Menurut Warisno (2003), tanaman pepaya merupakan herba menahun, dan termasuk semak yang
berbentuk pohon. Batang, daun, bahkan buah pepaya bergetah, tumbuh tegak, dan tingginya dapat
mencapai 2,5-10 m. Batang pepaya tak berkayu, bulat, berongga, dan tangkai di bagian atas
terkadang dapat bercabang. Pepaya dapat hidup pada ketinggian tempat 1 m-1.000 m dari
permukaan laut dan pada kisaran suhu 22°C-26°C.
Oleh karena itu, dengan adanya demo pengolahan papaya di dusun Klimbangan menjadi
permen ini bisa meningkatkan kreatifitas dan inovasi petani papaya terutama ibu-ibu agar tidak
hanya menanam dan langsung menjualnya saja. Selain itu dengan adanya permen berbahan dasar
papaya ini diharapkan dapat menghasilkan produk permen yang tidak hanya enak tetapi juga
memiliki kandungan gizi yang bermanfaat bagi tubuh terutama anak-anak.

2. METODE PELAKSANAAN
Metode pelaksanaan demo pembuatan permen berbahan dasar papaya ini tidaklah sulit.
Hal ini dikarenakan alat dan bahan yang digunakan dalam pembuatan permen pepaya sangat
sederhana dan mudah diperoleh. Sebelum memberikan demo pembuatan permen pepaya secara
langsung, terlebih dahulu dilakukan observasi melalui internet, mempersiapkan alat dan bahaan
serta melakukan simulasi agar tidak terjadi kesalahan atau kegagalan saat demo berlangsung.
Bahan utama untuk membuat permen pepaya yaitu buah pepaya itu sendiri dan beberapa
bahan-bahan tambahan lainnya yaitu gula pasir, mentega, susu skim, dan perasa permen (sitrun).
Sedangkan alat-alat yang diperlukan, yaitu blender/parutan, kompor, wajan, dan sutil. Cara
pengolahan permen pepaya yaitu dengan memasak setengah kilogram gula pasir dan air sampai
gula larut dan agak mengental, gula dimasak dengan menggunakan wajan, tambahkan citrun 1/2
sdt, kemudian masukkan ampas pepaya dan aduk sampai agak kering, pengadukan menggunakan
sulet atau sendok kayu. Aduklah sampai tidak ada penggumpalan atau sampai kalis. Angkat dan
pindahkan ke mangkok dan dibagi sesuai selera rasa yang akan diinginkan, kemudian tambahkan
essen dan aduk sampai rata. Selagi hangat bentuk adonan menjadi bulatan kecil dan gulingkan ke
sisa gula pasir sampai permen tertutup gula pasir. Setelah jadi keringkan bulatan-bulatan permen
tersebut dengan cara diangin-anginkan di atas piring selama satu malam atau kurang lebih 12 jam.
Setelah 12 jam permen akan mengeras setelah itu permen siap dikemas untuk dipasarkan.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


Dalam pembuatan permen pepaya membutuhkan beberapa alat dan bahan serta cara
pengolahannya. Namun, pembuatan permen pepaya ini tidak membutuhkan alat dan bahan yang
banyak dan mahal. Sehingga saat demo pembuatan pepaya berlangsung, ibu-ibu terlihat antusian
dan cepat memahami cara pembuatan permen pepaya dari tahap satu ke tahap berikutnya. Saat
demo berlangsung, juga hadir anak-anak yang penasarn dan tidak sabar ingin mencoba permen
pepaya tersebut.

Gambar bahan-bahan pembuatan permen pepaya

Bahan utama untuk membuat permen pepaya yaitu buah pepaya itu sendiri dan beberapa
bahan-bahan tambahan lainnya yaitu gula pasir, mentega, susu skim, dan perasa permen (sitrun).
Sedangkan alat-alat yang diperlukan, yaitu blender/parutan, kompor, wajan, dan sutil. Cara
pengolahan permen pepaya yaitu dengan memasak setengah kilogram gula pasir dan air sampai
gula larut dan agak mengental, gula dimasak dengan menggunakan wajan, tambahkan citrun 1/2
sdt, kemudian masukkan ampas pepaya dan aduk sampai agak kering, pengadukan menggunakan
sulet atau sendok kayu. Aduklah sampai tidak ada penggumpalan atau sampai kalis. Angkat dan
pindahkan ke mangkok dan dibagi sesuai selera rasa yang akan diinginkan, kemudian tambahkan
essen dan aduk sampai rata. Selagi hangat bentuk adonan menjadi bulatan kecil dan gulingkan ke
sisa gula pasir sampai permen tertutup gula pasir. Setelah jadi keringkan bulatan-bulatan permen
tersebut dengan cara diangin-anginkan di atas piring selama satu malam atau kurang lebih 12 jam.
Setelah 12 jam permen akan mengeras setelah itu permen siap dikemas untuk dipasarkan.

Gambar demo pembuatan permen

Dari hasil demo pembuatan permen pepaya tersebut, respon ibu-ibu petani pepaya sangat
baik. Mereka terlihat senang dan mendapat ide baru dalam mengolah pepaya menjadi olahan yang
lebih menarik dan bernilai jual tinggi. Selain itu anak-anak yang ikut mencicipi permen tersebut
merasa senang dan ketagihan mencoba permen pepaya tersebut karena rasanya yang enak.

Gambar permen yang telah jadi dan kering

4. KESIMPULAN
Dengan adanya demo pembuatan pepaya di dusun Klimbangan ini membuka wawasan ibu-
ibu petani dalam berkreatifitas mengolah pepaya menjadi sebuah olahan yang enak dan bernilai
ekonomis. Dengan demikian ibu-ibu petani pepaya mendapat keuntungan yang lebih besar dan
dapat meningkatkan perekonomian di Dusun Klimbangan.

5. REFERENSI
Haryoto. 1998. Sirup Pepaya. Kanisius. Yogyakarta
Warisno. 2003. Budidaya Pepaya. Kanisius. Yogyakarta

You might also like