You are on page 1of 13

1.

Keadaan Umum (Sejarah)


Litium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Li dan nomor atom 3. Istilah tersebut berasal dari bahasa Yunani: λίθος
lithos, yang berarti "batu". Ini adalah logam alkali lunak berwarna putih keperakan.
Di bawah kondisi standar, ini adalah logam paling ringan sekaligus unsur padat
yang paling ringan. Seperti semua logam alkali, litium sangat reaktif dan mudah
terbakar, serta disimpan dalam minyak mineral. Ketika dipotong sehingga bagian
dalamnya terbuka, ia menunjukkan kilau logam, tetapi udara
lembab menodainya dengan cepat menjadi kusam abu-abu keperakan, lalu
membentuk noda hitam. Litium tidak pernah terdapat sebagai unsur bebas di alam,
tapi hanya sebagai senyawa (biasanya ionik), seperti mineral pegmatit yang
dulunya merupakan sumber utama litium. Ia hadir dalam air laut dan biasanya
diperoleh dari air asin, karena kelarutannya sebagai ion. Logam litium diisolasi
secara elektrolisis dari campuran litium klorida dan kalium klorida.
Inti atom litium bergetar pada ketidakstabilan, karena dua isotop litium stabil yang
ditemukan di alam memiliki energi ikatan paling rendah per nukleon dari
semua nuklida stabil. Litium kurang melimpah di tata surya dibandingkan dengan
25 unsur dari 32 unsur kimia pertama meskipun nukleanya sangat ringan, karena
ketidakstabilan nuklir relatifnya: ini adalah pengecualian dari tren bahwa semakin
berat nuklei, semakin kecil kelimpahannya.[1] Berdasarkan alasan tersebut, litium
memiliki kegunaan penting dalam fisika nuklir. Transmutasi atom litium
menjadi helium pada tahun 1932 adalah reaksi nuklir buatan manusia pertama,
dan litium-6 deuteridaberfungsi sebagai bahan bakar fusi dalam senjata termonuklir
yang dipamerkan.[2]
Litium dan senyawanya memiliki beberapa aplikasi industri, termasuk kaca
dan keramik tahan panas, pelumas gemuk litium, aditif fluks untuk produksi besi,
baja dan aluminium, baterai litium, dan baterai litium-ion. Penggunaan ini
mengkonsumsi lebih dari tiga perempat produksi litium.
Sumber utama litium pangan adalah biji-bijian dan sayuran; di beberapa daerah, air
minum juga mengandung jumlah yang signifikan. Manusia mengasupnya dalam
jumlah yang sangat bervariasi, tergantung lokasi dan diet. Litium telah terdeteksi
pada organ tubuh manusia dan jaringan janin sejak akhir abad ke-19, memicu
spekulasi mengenai fungsi spesifiknya. Setelah satu abad berikutnya, diperoleh
bukti eksperimental. Dalam penelitian pada era 1970an–1990an, tikus dan kambing
dengan diet rendah litium memiliki mortalitas yang lebih tinggi, serta kelainan
reproduksi dan perilaku. Pada manusia tidak ada penyakit defisiensi litium yang
didefinisikan, namun asupan litium rendah dari persediaan air dikaitkan dengan
peningkatan angka bunuh diri, pembunuhan dan tingkat penangkapan untuk
penggunaan narkoba dan kejahatan lainnya. Kandungan litium yang tinggi pada
embrio awal menunjukkan peran penting selama perkembangan janin. Mekanisme
biokimia dari aksi litium tampaknya terkait banyak faktor dan berkorelasi dengan
fungsi beberapa enzim, hormon dan vitamin, serta faktor pertumbuhan dan
transformasi. Bukti saat ini tampaknya cukup untuk menerima litium sebagai
esensial; AKG sementara untuk 70 kg orang dewasa disarankan 1.000 μg/hari.[3][4]
Garam litium telah terbukti bermanfaat sebagai obat suasana hati (mood) dalam
pengobatan gangguan bipolar pada manusia.
2.Mineral Komersial ( Komposisi)
Mineral yang mengandung litium contohnya; lipidolite,spodumene,petalite dan
ambly gonite
3.Karakteristik (Sifat Fisik dan Kimia)
Karakteristik:
1. Lithium lembut dan putih keperakan dan ini adalah logam yang paling
tidak padat. Logam ini sangat reaktif dan tidak terjadi secara bebas di
alam. Rekasi logam natrium ketikan dimasukan kedalam air dapat di
lihat Di Video Ini

2. Permukaan yang baru dipotong teroksidasi dengan cepat di udara


untuk membentuk lapisan oksida hitam. Ini adalah satu-satunya logam
biasa (tapi lihat radium) yang bereaksi dengan nitrogen pada suhu kamar,
membentuk lithium nitrida.

3. Lithium terbakar dengan nyala api merah, tapi bila logam terbakar
cukup baik, nyala api menjadi putih cemerlang.

4. Lithium memiliki kapasitas panas spesifik yang tinggi dan ada sebagai
cairan pada rentang suhu yang lebar.

Sifat Fisik Litium


Litium adalah logam yang sangat lembut dan memiliki berwarna silver.
Litium memiliki titik lebur 180,54º C atau sekitar 356,97ºF dan titik didih
di sekitar suhu 1.335º C. Rapatan dari unsur logam ini adalah 0,534 gram /
cm3. Berikut table lengkapnya tentang sifat fisik litium.

Nama Unsur : Lithium


Simbol : Li
Nomor Atom : 3
Kelompok : Logam Alkali
Golongan : 1a
Karakteristik Atom
Berat Atom : 6,9409999999999998
Densitas : 0.53 g/cm3
Struktur Kristal : Cubic: Body centered
Kofigurasi
Elektron : 2,1
Elektron Valensi : 1
Orbital : [He] 2s1
Jari-jari Atom : 2.05 Angstrum
Jari-jari Ion : 0.76 (+1) Angstrum
Volume Atom : 13.10 cm3/mol
Elektronegativitas : 0,97999999
Energi Ionisasi I : 5.3917 V
Energi Ionisasi II : 76.638 V
Energi Ionisasi III : 122.451 V
Bilangan
Oksidasi : 1

Termodinamika
Titik Didih : 1342°C
Titik Lebur : 180.54°C
Kalor Jenis : 3.6 J/gK
Kalor Uap : 145.920 kJ/mol
Kalor Lebur : 3.00 kJ/mol
Konduktivitas
Panas : 0.847 W/cmK
Sifat Kimia
Litium unsur aktif dan mudah bereaksi kecuali dengan logam alkali yang
lain. Logam ini bereaksi lambat dengan air pada suhu kamar dan bereaksi
lebih cepat ketika suhu dinaikkan. Ia juga bereaksi dengan berbagai macam
asam dan menghasilkan gas hidrogen. Litium tidak bisa bereaksi dengan
oksigen pada suhu kamar. Akan tetapi pada suhu di atas 100º C bisa
bereaksi dengan oksigen membentuk litium oksida (Li2O). Selain itu pada
kondisi tertentu logam litium juga bereaksi dengan belerang, hidrogen,
nitrogen, dan juga gas halogen.
4.Pengolahan (Bagan Alir)
Ekstraksi[sunting | sunting sumber]
Garam litium diekstraksi dari air di mata air mineral, kolam air asin, dan deposit air
garam.
Litium hadir dalam air laut, namun metode ekstraksi yang layak secara komersial
belum dikembangkan.[82]
Sumber litium potensial lainnya adalah lindi dari sumur geotermal, yang dibawa ke
permukaan.[95] Perolehan litium telah ditunjukkan di lapangan; litium dipisahkan
dengan filtrasi sederhana.[96] Biaya proses dan lingkungan terutama berasal dari
sumur yang sudah beroperasi; dampak lingkungannya bisa jadi positif.[97]

Lithium [Li] - Metode Elektrolisis


Metode yang dilakukan untuk mengekstraksi lithium adalah dengan menggunakan metode
elektrolisis. Sumber mineralnya dapat diperoleh
dari spodumen [LiAl(SiO)3]. Spodumen dipanaskan pada suhu 100oC, lalu dicampur dengan
H2SO4 panas, dan dilarutkan dalam air untuk memperoleh larutan Li2SO4. Selanjutnya,
Li2SO4 direaksikan dengan Na2CO3 untuk membentuk Li2CO3 yang sukar larut.
Li2SO4 + Na2CO3 --> Li2CO3(s) + Na2SO4
Setelah itu, Li2CO3 direaksikan dengan HCl untuk membentuk LiCl.
Li2CO3 + 2HCl --> 2LiCl + H2O + O2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl sebagai berikut:
Katode: Li+(l) + e- --> Li(l)
Anode: Cl-(l) --> ½ Cl2(g) + e-
Karena titik leleh LiCl tinggi (> 600oC), biaya elektrolisis menjadi mahal. Namun, biaya
dapat ditekan dengan cara menambahkan KCl (55% KCl dan 45%LiCl) yang dapat
menurunkan titik leleh menjadi 430oC.

5.Manfaat ( Pohon industri)


Manfaat dan Kegunaan Litium
Litium adalah salah satu logam yang paling banyak manfaatnya. Dua
kegunaan yang dominan dari unsur ini adalah dalam produksi kaca,
keramik dan dalam produksi alumunium. Dengan penambahan sedikit
litium karbonat (Li2CO3) saat proses pembuatan kaca atau keramik akan
membuatnya jauh lebih kuat.
Para produsen alumunium juga menggunakan litium karbonat guna
menghasilkan alumunium dari alumunium oksida. Litium karbonat dapat
mengurangi jumlah panas yang dibutuhkan untuk reaksi untuk
menghasilkan alumunium. Akibatnya, produsen bisa menghemat biaya
produksi alumunium.

Senyawa lain yang penting dari litium adalah litium stearat. Senyawa kimia
ini biasanya ditambahkan pada minyak pelumas. Litium juga banyak
digunakan dalam memproduksi baterai Litium-Ion yang biasanya
digunakan dalam berbagai perangkat komunikasi dan elektronik.
6.Syarat Pernjualan

7.Data Statistik ( Cadangan,Produksi,Konsumsi)


Produksi tambang (2016), cadangan dan sumber daya litium dalam ton[41]

Negara Produksi Cadangan[catatan 1] Sumber daya

Argentina 5.700 2.000.000 9.000.000

Australia 14.300 1.600.000 2.000.000+

Austria - - 100.000+

Bolivia - - 9.000.000

Brasil 200 48.000 200.000

Kanada (2010) 480 180.000 2.000.000

Chili 12.000 7.500.000 7.500.000+

Republik Demokratik Kongo - - 1.000.000

Meksiko - - 200.000

Republik Rakyat Tiongkok 2.000 3.200.000 7.000.000

Portugal 200 60.000 N/A


Produksi tambang (2016), cadangan dan sumber daya litium dalam ton[41]

Negara Produksi Cadangan[catatan 1] Sumber daya

Rusia - - 1.000.000

Serbia - - 1.000.000

Amerika Serikat W [catatan 2] 38.000 6.900.000

Zimbabwe 900 23.000 100.000+

Total dunia 32.500 14.000.000 N/A

Produksi[sunting | sunting sumber]

Citra satelit Salar del Hombre Muerto, Argentina (kiri), dan Uyuni, Bolivia (kanan), dataran
garamyang kaya akan litium. Air asin kaya litium dipekatkan dengan memompanya ke tambak
garam (tampak pada gambar kiri).

Tren produksi litium dunia


Produksi litium telah meningkat pesat sejak akhir Perang Dunia II. Logamnya
dipisahkan dari unsur lain di mineral beku. Logam litium dihasilkan
melalui elektrolisis dari campuran leburan 55% litium klorida dan 45% kalium
klorida pada suhu sekitar 450 °C.[81]
Per 2015, sebagian besar produksi litium dunia berada di Amerika Selatan, di
mana air garam yang mengandung litium diekstraksi dari kolam bawah tanah dan
dipekatkan dengan penjemuran di bawah panas matahari. Teknik ekstraksi standar
adalah menguapkan air dari air garam. Setiap tumpak (batch) membutuhkan waktu
18 sampai 24 bulan.[82]
Pada tahun 1998, harga litium sekitar 95 USD/kg (atau 43 USD/lb).[83]
Cadangan[sunting | sunting sumber]
Cadangan yang teridentifikasi di seluruh dunia pada tahun 2008 menurut
perkiraan US Geological Survey (USGS) adalah 13 juta ton,[41] meskipun perkiraan
akurat cadangan litium dunia sulit dilakukan.[84][85]
Deposit ditemukan di Amerika Selatan sepanjang rantai
pegunungan Andes. Chili adalah produsen terbesar, diikuti oleh Argentina. Kedua
negara memperoleh litium dari kolam air asin. Menurut USGS, Gurun Uyuni di
Bolivia memiliki cadangan litium sebesar 5,4 juta ton.[86][87]
Di Amerika Serikat, litium diperoleh dari kolam air asin di Nevada.[13] Namun,
setengah dari cadangan dunia yang diketahui berada di Boliviasepanjang lereng
tangah-timur pegunungan Andes. Pada tahun 2009, Bolivia melakukan negosiasi
dengan perusahaan Jepang, Perancis, dan Korea untuk memulai
ekstraksi.[86] Suatu deposit yang ditemukan pada tahun 2013 di Rock Springs
Uplift, Wyoming diperkirakan mengandung 228.000 ton litium. Deposit tambahan
dalam formasi yang sama diperkirakan mencapai 18 juta ton.[88]
Beredar opini terkait pertumbuhan potensial. Suatu studi tahun 2008 menyimpulkan
bahwa "produksi litium karbonat yang dapat dicapai secara realistis hanya
mencukupi untuk sebagian kecil kebutuhan pasar global kendaraan
hibrida dan kendaraan listrik. Kebutuhan tersebut berasal dari sektor elektronik
portabel yang akan menyerap banyak dari peningkatan rencana produksi pada
dasawarsa mendatang. Produksi massal litium karbonat sangat tidak ramah
lingkungan, dan akan mengakibatkan kerusakan ekologi permanen yang
membahayakan ekosistem sehingga harus dilindungi. Juga, propulsi LiIon tidak
kompatibel dengan gagasan 'Green Car'".[50]
Namun, menurut sebuah penelitian tahun 2011 yang dilakukan di Lawrence
Berkeley National Laboratory dan University of California, Berkeley, estimasi basis
cadangan litium saat ini tidak menjadi faktor pembatas untuk produksi baterai
kendaraan listrik berskala besar karena sekitar 1 miliar baterai berbasis Li berdaya
40 kWh dapat dibuat dengan cadangan saat ini[89] - sekitar 10 kg litium per
mobil.[90] Studi lain tahun 2011 oleh para periset dari Universitas Michigan dan Ford
Motor Company menemukan sumber daya yang cukup untuk mendukung
permintaan global hingga tahun 2100, termasuk litium yang diperlukan untuk
potensi penggunaan transportasi yang tersebar luas. Studi tersebut memperkirakan
cadangan global mencapai 39 juta ton, dan total permintaan litium selama periode
analisis 90 tahun berada pada level 12-20 juta ton, tergantung pada skenario
mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi dan tingkat daur ulang.[91]
Pada tanggal 9 Juni 2014, Financialist menyatakan bahwa permintaan litium
tumbuh lebih dari 12 persen per tahun; menurut Credit Suisse, angka ini melebihi
ketersediaan yang diproyeksikan sebesar 25 persen. Publikasi ini membandingkan
situasi litium 2014 dengan minyak, di mana "harga minyak yang lebih tinggi
mendorong investasi teknik produksi minyak laut dalam dan minyak daratan yang
mahal"; artinya, harga litium akan terus naik hingga metode produksi yang lebih
mahal, yang bisa mendongkrak total output, mendapat perhatian investor.[92]
8.Kondisi masa lalu,kini,depan/peospek
9.Tempat Terdapat
Kelimpahan di Alam
0,005% adalah perkiraan besarnya kelimpahan unsur litium di kerak bumi.
Bijih yang paling umum sebagai sumber litium adalah podumene, petalite,
dan lepidalite. Litium juga diperoleh dari air laut. Dengan menguapkan air
laut akan meninggalkan padatan garam. Padatan ini mengandung garam
(NaCl), kalium klorida (KCl), dan sedikit litium klorida (LiCl). Negara
penghasil litum terbesar di dunia adalah Amerika Serikat. Negara ini
memiliki 3 tambang terbesar di Silver Peak, Nevada, dan Kings Mountain.

10.Nilai Tambah

Berilium
1.Keadaan Umum (Sejarah)
Berilium adalah unsur kimia yang mempunyai simbol Be dan nomor atom 4. Unsur
ini beracun, bervalensi 2, berwarna abu-abu baja, kukuh, ringan tetapi mudah
pecah. Berilium adalah logam alkali tanah, yang kegunaan utamanya adalah
sebagai bahan penguat dalam aloy (khususnya, tembaga berilium).
Nama berilium berasal dari kata dalam bahasa Yunani beryllos, beril. Berilium
pernah dinamakan glucinium (dari Yunani glykys, manis), karena rasa
manis garamnya. Unsur ini ditemukan olehLouis Vauquelin dalam
tahun 1798 dalam bentuk oksida dalam beril dan dalam zamrud. Friedrich
Wöhler dan A. A. Bussy masing-masing berhasil mengasingkan logam pada
tahun 1828 dengan memberi tindak balas antara kalium dengan berilium klorida.

2.Mineral Komersial ( Komposisi)


3.Karakteristik (Sifat Fisik dan Kimia)
Sifat Kimia Berilium
Ø Reaksi dengan air:
Tidak bereaksi
Ø Reaksi dengan udara
Menghasilkan MO dan M3N2 jika dipanaskan
Ø Reaksi dengan Hidrogen
tidak bereaksi
Ø Reaksi dengan klor
M + X2 --> (dipanaskan) MX2 (garam)
Ø Oksida bersifat amfoter
c. Sifat Fisika Berilium
Sifat Fisika
Nomor atom 4
Konfigurasi elektron [He] 2s2
Titik cair, K 1560
Titik didih, K 3243
Rapatan (densitas), gr/cm3 1,65
Energi ionisasi I, kJ/mol 400
Energi ionisasi II, kJ/mol 1757
Elektronegatifitas 1,57
Potensial reduksi standar -1,70
Jari-jari atom, A 1,12
Kapasitas panas, J/gK 1,825
Potensial ionisasi, volt 9,322
konduktivitas kalor, W/mK 200
Entalpi pembentukan, kJ/mol 11,71
Entalpi penguapan, kJ/mol 297

4.Pengolahan (Bagan Alir)


Metode Reduksi
Pada metode ini diperlukan berilium dalam bentuk BeF2 yang dapat diperoleh dengan cara
memanaskan beryl dengan Na2SiF6 pada suhu 700-750oC. Setelah itu dilakukan leaching (ekstraksi
cair-padat) terhadap flour dengan air kemudian dilakukan presipitasi (pengendapan) dengan
Ba(OH)2 pada PH 12 (Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):

BeF2 + Mg MgF2 + Be
Metode Elektrolisis
Untuk mendapatkan berilium juga dapat dilakukan dengan cara elektrolisis dari lelehan BeCl2 yang
telah ditambah NaCl. Karena BeCl2 tidak dapat mengahantarkan listrik dengan baik, sehingga
ditambahkan NaCl. BeCl2tidak dapat menghantarkan listrik karena BeCl2 bukan merupakan larutan
elektrolit. Reaksi yang terjadi adalah (Indri M.N. 2009):
Katoda : Be2+ + 2e– Be
Anode : 2Cl– Cl2 + 2e–

5.Manfaat ( Pohon industri)


Kegunaan[sunting | sunting sumber]

 Berilium digunakan sebagai agen aloy di dalam pembuatan tembaga berilium.


(Be dapat menyerap panas yang banyak). Aloy tembaga-berilium digunakan
dalam berbagai kegunaan karena konduktivitas listrik dan konduktivitas panas,
kekuatan tinggi dan kekerasan, sifat yang nonmagnetik, dan juga tahan karat
serta tahan fatig (logam). Kegunaan-kegunaan ini termasuk pembuatan: mold,
elektrode pengelasan bintik, pegas, peralatan elektronik tanpa bunga api
dan penyambung listrik.
 Karena ketegaran, ringan, dan kestabilan dimensi pada jangkauan suhu yang
lebar, Alloy tembaga-berilium digunakan dalam industri angkasa-antariksa dan
pertahanan sebagai bahan penstrukturan ringan dalam pesawat berkecepatan
tinggi, peluru berpandu, kapal terbang dan satelit komunikasi.
 Kepingan tipis berilium digunakan bersama pemindaian sinar-X untuk menepis
cahaya tampak dan memperbolehkan hanya sinaran X yang terdeteksi.
 Dalam bidang litografi sinar X, berilium digunakan untuk pembuatan litar
bersepadu mikroskopik.
 Karena penyerapan panas neutron yang rendah, industri tenaga nuklir
menggunakan logam ini dalam reaktor nuklir sebagai pemantul neutron dan
moderator.
 Berilium digunakan dalam pembuatan giroskop, berbagai alat komputer, pegas
jam tangan dan peralatan yang memerlukan keringanan, ketegaran dan
kestabilan dimensi.
 Berilium oksida sangat berguna dalam berbagai kegunaan yang memerlukan
konduktor panas yang baik, dan kekuatan serta kekerasan yang tinggi, dan
juga titik lebur yang tinggi, seterusnya bertindak sebagai perintang listrik.
 Campuran berilium pernah pada satu ketika dahulu digunakan dalam
lampu floresen, tetapi penggunaan tersebut tak dilanjutkan lagi karena pekerja
yang terpapar terancam bahaya beriliosis.

6.Syarat Pernjualan
7.Data Statistik ( Cadangan,Produksi,Konsumsi)
8.Kondisi masa lalu,kini,depan/peospek
9.Tempat Terdapat
1. Kelimpahan di Alam
Berilium tidak seperti tetangganya yaitu Li dan B. Berilium relative kurang melimpah di kulit bumi,
hanya sekitar 2 ppm dan mirip dengan kelimpahan Sn yang hanya sekitar 2,1 ppm, Eu yang hanya
sekitar 2,1 ppm dan As yang hanya 1,8 ppm. Akan tetapi, keberadaannya dipermukaan ada sebagai
beril dalam batuan sehingga mudah diperoleh. Jumlah Be yang terkandung dibumi sekitar 4 juta ton.
Produksi tambang pada tahun 1985-1986 di amerika adalah 223 ton dan di Brazil adalah 37 ton.
Harga logam Be adalah $690/kg pada tahun 1987 (Greenwood N.N and Earnshaw A , 1997).
Berilium ditemukan di dalam 30 jenis mineral, yang paling penting di antaranya adalah bertandite,
beryl, chrysoberyl, dan phenacite. Beryl dan bertrandite merupakan sumber komersil yang penting untuk
unsur berilium dan senyawa-senyawanya. Kebanyakan metal ini sekarang dipersiapkan dengan cara
mereduksi berilium florida oleh logam magnesium. Logam berilium baru tersedia untuk industri pada
tahun 1957. (Mohsin, Yulianto. 2006).

Berelium (Be) merupakan unsur yang cukup reaktif sehingga memudahkan Be untuk berikatan
dengan unsur lain membentuk suatu senyawa. Oleh karena itu keberadaan unsur berelium murni
tidak dapat ditemukan, namun berelium ditemukan bersenyawa membentuk suatu beril (Be 3Al2Si6O18)
dan emerald. Perbedaan antara beril dan emerald hanya terletak pada kandungan krom (Cr). Beril
tidak mengandung Cr sedangkan emerald mengandung Cr sebanyak 2%. Keberadaan berilium
dialam hanya sekitar 2ppm, meskipun berelium reaktif tetapi berelium memiliki waktu paruh yang
relatif panjang yaitu sekitar 1,5 juta tahun sehingga memungkinkkan untuk mengisolasi berelium
yang ada di alam (Saito, Taro, 1996).
Kereaktifan berelium terjadi karena berelium memiliki subkulit yang relatif banyak akibatnya tarikan
inti terhadap elekron valensi akan semakin kecil. Kecilnya tarikan inti terhadap elektron valensi
menyebabkan berelium lebih mudah untuk melepaskan elektronnya sehingga electron tersebut akan
diterima oleh unsur lain yang lebih elektronegatif membentuk suatu senyawa.

10.Nilai Tambah

MAGNESIUM
1.Keadaan Umum (Sejarah)
Magnesium adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Mg dan nomor atom 12. Ia berupa padatan abu-abu mengkilap yang
memiliki kemiripan fisik dengan lima unsur lainnya pada kolom kedua (golongan 2,
atau logam alkali tanah) tabel periodik: semua unsur golongan 2 memiliki
konfigurasi elektron yang sama pada kelopak elektron terluar dan struktur kristal
yang serupa.
Magnesium adalah unsur kesembilan paling melimpah di alam
semesta.[2][3] Magnesium diproduksi dalam penuaan bintang besar dari
penambahan sekuensial tiga inti helium ke inti karbon. Ketika bintang semacam itu
meledak sebagai supernova, sebagian besar magnesium dimuntahkan ke medium
antarbintang yang dapat didaur ulang ke dalam sistem bintang baru. Magnesium
adalah unsur kedelapan yang paling melimpah dalam kerak bumi[4] dan unsur
keempat yang paling umum di Bumi (setelah besi, oksigen dan silikon), membentuk
13% massa planet dan sebagian besar mantel planet ini. Magnesium adalah unsur
paling melimpah ketiga yang terlarut dalam air laut, setelah natrium dan klor.[5]
Magnesium terjadi secara alami hanya dalam kombinasi dengan unsur lain, dan ia
selalu memiliki tingkat oksidasi +2. Unsur bebasnya (logam) dapat diproduksi
secara artifisial, dan sangat reaktif (meski di atmosfer, segera tersalut lapisan tipis
oksida yang sebagian menghambat reaktivitasnya — lihat pasivasi). Logam
bebasnya terbakar dengan cahaya putih cemerlang yang khas. Logamnya
sekarang terutama diperoleh melalui elektrolisis garam magnesium yang diperoleh
dari air garam (bahasa Inggris: brine), dan terutama digunakan sebagai komponen
paduan aluminium magnesium, kadang-kadang
disebut magnalium atau magnelium. Magnesium kurang padat
dibanding aluminium, dan paduannya sangat berharga karena kombinasi antara
bobot ringan dan kekuatan.
Magnesium adalah unsur paling melimpah kesebelas, berdasarkan massa,
dalam tubuh manusia dan esensial untuk semua sel dan sekitar 300 enzim.[6] Ion
magnesium berinteraksi dengan senyawa polifosfat seperti ATP, DNA, dan RNA.
Ratusan enzim memerlukan ion magnesium agar berfungsi. Senyawa magnesium
digunakan secara medis sebagai obat pencahar umum, antasida(misalnya, susu
magnesia), dan untuk menstabilkan eksitasi saraf abnormal atau kejang pembuluh
darah dalam kondisi seperti eklampsia.[6]

2.Mineral Komersial ( Komposisi)


3.Karakteristik (Sifat Fisik dan Kimia) Sifat fisika[sunting | sunting
sumber]
Unsur magnesium adalah logam ringan putih abu-abu, dengan densitas dua
pertiga dari densitas aluminium. Ia menjadi sedikit kusam saat terpapar udara,
walaupun, tidak seperti logam alkali tanah lainnya, tidak perlu disimpan di
lingkungan bebas oksigen karena magnesium dilindungi oleh lapisan tipis oksida
yang cukup kedap dan sulit dihilangkan. Magnesium memiliki titik lelehterendah
(923 K (650 °C)) dan titik didih terendah (1.363 K (1.994 °F)) di antara semua
logam alkali tanah.
Magnesium bereaksi dengan air pada suhu kamar, meskipun bereaksi jauh lebih
lambat daripada kalsium, logam golongan 2 yang mirip. Saat terendam air,
gelembung hidrogen terbentuk perlahan di permukaan logam—meskipun jika
dalam bentuk serbuknya ia bereaksi lebih cepat. Reaksi terjadi lebih cepat dengan
suhu yang lebih tinggi (lihat Awasan keselamatan). Reaksi reversibel magnesium
dengan air dapat dimanfaatkan untuk menyimpan energi dan menjalankan mesin
berbasis magnesium.
Magnesium juga bereaksi secara eksotermik dengan kebanyakan asam
seperti asam klorida (HCl), menghasilkan logam klorida dan gas hidrogen, serupa
dengan reaksi HCl dengan aluminium, seng, dan banyak logam lainnya.
Sifat kimia[sunting | sunting sumber]
Kemudahterbakaran[sunting | sunting sumber]
Magnesium sangat mudah terbakar, terutama bila dibuat bubuk atau diiris menjadi
strip tipis, meski sulit menyala dalam bentuk massal atau curah. Suhu nyala
magnesium dan logam paduannya bisa mencapai 3.100 °C (5.610 °F),[7] meskipun
ketinggian api di atas logam yang terbakar biasanya kurang dari 300 mm
(12 in).[8] Setelah menyala, api semacam itu sulit untuk dipadamkan, dengan
pembakaran berlanjut dalam nitrogen (membentuk magnesium nitrida), karbon
dioksida (membentuk magnesium oksida dan karbon), dan air
(membentuk magnesium oksida dan hidrogen). Sifat ini digunakan dalam senjata
pembakar (en) selama pemboman kota-kota dalam Perang Dunia II, di mana satu-
satunya pertahanan sipil praktis untuk memadamkan api yang terbakar adalah
dengan menimbun bawah pasir kering untuk menyingkirkan atmosfer dari
pembakaran.
Magnesium juga dapat digunakan sebagai alat penyala untuk termit, campuran
aluminium dan bubuk oksida besi yang menyala hanya pada suhu yang sangat
tinggi.

4.Pengolahan (Bagan Alir)


5.Manfaat ( Pohon industri)
6.Syarat Pernjualan
7.Data Statistik ( Cadangan,Produksi,Konsumsi)
8.Kondisi masa lalu,kini,depan/peospek
9.Tempat Terdapat
10.Nilai Tambah

Kalium
1.Keadaan Umum (Sejarah)
2.Mineral Komersial ( Komposisi)
3.Karakteristik (Sifat Fisik dan Kimia)
4.Pengolahan (Bagan Alir)
5.Manfaat ( Pohon industri)
6.Syarat Pernjualan
7.Data Statistik ( Cadangan,Produksi,Konsumsi)
8.Kondisi masa lalu,kini,depan/peospek
9.Tempat Terdapat
10.Nilai Tambah

You might also like