You are on page 1of 3

Sri Fitriyah Rahmahningrum

230110150218

Analisis Kondisi Geografis Pulau Sulawesi

Sulawesi atau Celebes merupakan pulau terbesar ke-4 yang ada di Indonesia
setelah Papua, Kalimantan dan Sumatra serta terbesar ke-11 yang ada di Dunia.
Dengan luas wilayah sebesar 174.600 km2. Pulau Sulawesi memiliki posisi
geografis pada kordinat 2º08' LU –120º17' BT / 2,133º LS – 120,283º BT. Sulawesi
merupakan gabungan dari 4 lengan jazirah, dimana beberapa diantaranya memiliki
ketinggian mencapai 3000 m dpl. (Kementrian PUPR , 2017)
Pulau Sulawesi terbagi ke dalam beberapa semenanjung yaitu semenanjung
tenggara (Sulawesi Tenggara), Semenanjung Timur (Sulawesi Tengah),
Semenanjung Selatan (Sulawesi Barat dan Selatan) dan Semenanjung Utara
(Minahasa). (Japan International Cooperation Agency, 2008)
Batas-batas wilayah:
1. Sebelah Utara berbatasan dengan pulau Mindanao-Filipina dan Laut
Sulawesi.
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Flores.
3. Sebelah Barat berbatasan dengan Pulau Kalimantan dan Selat Makasar.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Kepulauan Maluku, Irian dan Laut
Banda.
Semenanjung Utara (Minahasa) meliputi Provinsi Sulawesi Tegah (bagin
utara), Gorontalo dan Sulawesi Utara, dengan morfologi yang berkelok-kelok.
Daerah ini memiliki gurng api yang masih aktif, antara lain Gunung Lokon, Kelabat
dan Soputan. Selain itu, kondisi geologis Pulau Sulawesi memiliki banyak patahan,
antaranya adalah Patahan Palu dan Patahan Gorontalo,. Semenanjung Utara
dipisahkan oleh Teluk Tomini dan memiliki darah aliran sungai (DAS) dengan
karakteristik sempit , sungai yang relatif pendek, dan bermorfologi kasar serta
dikelilingi perbukitan dan pegunungan. Sedangkan Semenanjung Timur hanya
meliputi Provinsi Sulawesi Tengah, dengan morfologi tanah mengandung banyak
batuan gabro dan malihan. Semenanjung Timur ini memiliki daerah aliran sungai
(DAS) dengan karakteristik sempit , sungai yang relatif pendek, dan bermorfologi
kasar serta dikelilingi perbukitan dan pegunungan (Kementrian PUPR , 2017).
Topografi Pulau Sulawesi sebagian besar bergunung dan sekitar 10,3% dari
luas total wilayahnya adalah wilayah datar (di bawah 50 m dpl). Wilayah hutan
Pulau Sulawesi mencakup 53%. (Japan International Cooperation Agency, 2008).
Pulau Sulawesi juga merupakan pulau yang kaya akan potensi alam dan
hasil rempahnya baik dari daratan dan lautan. Pulau Sulawesi menyimpan 8 danau
yang terdapat di pulau Sulawesi, yaitu danau Poso, danau Matano, danau Sidenreng,
danau Tempe, danau Towuti, danau Matan, danau Dampelas dan danau Lindu.
Selain itu, di pulau Sulawesi terdapat beberapa provinsi dengan hutan terluas di
Indonesia. Di wilayah pulau Sulawesi terdapat laut yang luas dan paling dalam yaitu
laut Sulawesi. Laut Sulawesi merupakan laut terdalam di Indonesia. (Aljauhari,
2018)
Laut Sulawesi merupakan laut yang terletak di wilayah Sulawesi, tepatnya
di sebelah barat samudera Pasifik dan dibatasi oleh kepulauan Sulu, laut Sulu dan
pulau Mindanao, Filipina. Batas antara wilayah laut Sulawesi dengan kepulauan
Sulu terdapat di Patahan Sibutu-Basilan.
Laut Sulawesi merupakan salah satu jenis laut di Indonesia yang memiliki
bentuk basin berbentuk besar dan memanjang hingga mencapai 420 mil atau sekitar
675 km jika diukur dari arah utara ke arah selatan. Sementara jika diukur dari arah
timur hingga arah barat, panjang dari laut Sulawesi mencapai 520 mil atau sekitar
837 km. Luas permukaan dari laut Sulawesi adalah kurang lebih sekitar 110.000
mil persegi atau sekitar 280.000 kilometer persegi. Laut Sulawesi dikategorikan
sebagai lau terdalam di Indonesia yang kedalamannya mencapai 6,2 km atau setara
dengan 20.300 kaki. Laut Sulawesi ini membuka jalur lautnya ke barat daya melalui
selat Makassar menuju ke laut Jawa.
DAFTAR PUSTAKA

Aljauhari, B. R. (2018, Oktober 15). Laut Sulawesi dan Penjelasannya. Retrieved


from Ilmu Geografi: https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/laut/laut-sulawesi
Japan International Cooperation Agency. (2008). Kerangka dan Strategis
Pembangunan Pulau Sulawesi. Makassar: Japan International Cooperation
Agency MAkassar Field Office.
Kementrian PUPR . (2017). Sinkronisasi Program dan Pembiayaan Pembangunan
Jangka Pendek 2018-2020 Keterpaduan Pengembangan Kawasan dengan
Infrastruktur PUPR Pulau Sulawesii. Jakarta: Pusat Pemrograman dan
Evaluasi Keterpaduan Infrastruktur PUPR, Badan Pengembangan
Infrastruktur Wilayah, Kementrian Pekerjaan Umum dan PErumahan
Rakyat.

You might also like