You are on page 1of 13

PAPER

PERBENGKELAN PERTANIAN
(Kerja Bangku)
Oleh:

Nama : Abdurrahman Hanif


NPM : 240110160073
Shift : B1
Hari, Tanggal Praktikum : Selasa, 2 Oktober 2018
Asisten : 1. Desi Purnamasari
2. Ganjar D Alam
3. Mufti Ali
4. Septiana Syahban
5. Wisnu Febriana R

LABORATORIUM PERBENGKELAN PERTANIAN


JURUSAN TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2018
A. Alat Roll Plat
Alat roll plat atau mesin gulung plat atau bending roll merupakan salah satu
alat yang sangat dibutuhkan untuk membuat tangki maupun pipa. Karena mesin
roll ini bisa mengubah plat menjadi gulungan-gulungan yang berbentuk bundar
(Lesmana, 2013).
Tata cara pengoprasian alat roll plat:
1. Siapkan plat yang akan di roll.
2. Atur jarak celah roll penjepit sesuai ketebalan plat.
3. Turunkan roll pendorong ke posisi ON dengan memutar kedua baut
pendorong (putaran searah dan jumlah putaran sama).
4. Masukan plat yang akan di rol.
5. Naikan roll pendukung secara bertahap (putaran searah dan jumlah putaran
sama).
6. Putar tuas pemutar dengan satu putaran penuh dan putar kembali dengan arah
berlawanan dan seterusnya.

B. Alat Pelipat Plat


Alat pelipat plat adalah alat yang digunakan untuk pelipatan benda kerja
seperti besi, seng, dan lain-lain. Alat pelipat plat dilengkapi dengan badan dan
kaki mesin, balok lem, handel balok lem, dan bandul beban penekan (Lesmana,
2013).
Tata cara pengoprasian alat pelipat plat:
1. Siapkan plat yang sudah di pola.
2. Tekan tuas untuk membukabaja penjepit.
3. Masukan plat dan jepit dengan baja penjepit (posisi pola pada plat harus
sejajar dengan ujung baja penjepit).
4. Tarik tuas, lalu jepit dengan kuat.
5. Tarik bandul penekan untuk melipat plat.
6. Keluarkan kembali plat yang sudah di lipat.
C. Alat Potong Plat Besar
Cara penggunaan alat pemotong plat ini yaitu mula-mula benda kerja yang
berupa lembaran plat harus diberi garis terlebih dahulu supaya pada saat
pemotongan dilakukan sangat mudah. Setelah dipasang dan ditempatkan pada
posisi yang tepat dibawah pisau pemotong injaklah injakan kaki dengan tekanan
yang kuat. Usahakan pada saat menekan injakan kaki benda kerja jangan sampai
bergerak. Prinsip kerja mesin ini menggunakan gaya geser untuk proses
pemotongan. Plat yang dipotong diletakkan pada landasan pisau tetap dan pisau
atas ditekan sampai memotong pelat.
Hasil pemotongan dari mesin gullotine ini dipengeruhi oleh kemiringan dan
kelonggaran (suaian) antara kedua posisi pisau. Untuk mendapatkan hasil
pemotongan yang baik tehadap pelat yang dipotang sesuai antara kedua mata
pisau harus jenis pelat yang dipotong.
Tata cara pengoprasian alat potong plat besar:
1. Siapkan plat yang akan dipotong.
2. Tarik tuas pemotong sampai pisau pemotong terbuka.
3. Masukan plat yang akan dipotong.
4. Pastikan posisi garis pola pada plat sejajar dengan pisau pemotong.
5. Lepas tuas pemotong.
6. Tekan atau injak tuas pemotong sampai plat terpotong.

D. Alat Potong Plat Kecil


Fungsi alat potong plat adalah untuk memotong plat dengan skala ukuran
yang kecil. Prinsip pengerjaannya mirip dengan alat pemotong plat besar
(Darmawan, 2013).
Tata cara pengoprasian alat potong plat kecil:
1. Sebelum bekerja pakailah sarung tangan.
2. Buat pola pada plat yang akan di potong.
3. Arahkan garis pola pada plat pada pisau pemotong.
4. Tarik dan tekan gagang pisau pemotong sampai plat terpotong.
5. Dorong gagang pisau pemotong pada posisi semula.
E. Mesin Bubut Logam
Mesin Bubut adalah suatu Mesin perkakas yang digunakan untuk memotong
benda yang diputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan benda
kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian
dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu
putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif
dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan. Dengan mengatur
perbandingan kecepatan rotasi benda kerja dan kecepatan translasi pahat maka
akan diperoleh berbagai macam ulir dengan ukuran kisar yang berbeda. Hal ini
dapat dilakukan dengan jalan menukar roda gigi translasi yang menghubungkan
poros spindel dengan poros ulir.
Roda gigi penukar disediakan secara khusus untuk memenuhi keperluan
pembuatan ulir. Jumlah gigi pada masing-masing roda gigi penukar bervariasi
besarnya mulai dari jumlah 15 sampai dengan jumlah gigi maksimum 127. Roda
gigi penukar dengan jumlah 127 mempunyai kekhususan karena digunakan untuk
konversi dari ulir metrik ke ulir inci (Gunawan, 2013).
Tata cara pengoprasian mesin bubut:
1. Pakailah perlengkapan keselamatan kerja (sarung tangan dan kaca mata).
2. Pastikan kondisi mesin dalam keadaan baik.
3. Siapkan perlengkapan pasang benda kerja dan pastikan benar-benar kencang.
4. Pasang benda kerja dan pastikan benar-benar kencang.
5. Pasang pahat bubut.
6. Isi air cooler secukupnya pada bak pendingin.
7. Atur kecepatan putaran mesin sesuai kebutuhan.
8. Pasang kabel stop kontak.
9. Putar saklar pada posisi l
10. Tekan handle kopling untuk menjalankan mesin.
11. Dekatkan pahat bubut pada benda kerja.
12. Alirkan cooler dan arahkan ke mata pahat.
13. Sesuaikan kedalaman penyayatan dengan ketajaman pahat dan jenis bahan
benda kerja.
14. Bila selesai, tarik handle untuk mematikan putaran mesin.
15. Matikan alat dengan memutar saklar pada kondisi ON.
16. Cabut kabel dari stop kontak.
17. Bersihkan logam dari gram hasil sayatan.

F. Mesin Bubut Kayu


Mesin bubut kayu adalah mesin yang digunakan untuk menghaluskan kayu
atau membentuk kayu supaya rapi. Biasanya, mesin ini dipakai oleh para tukang
bangunan atau pabrik-pabrik kayu yang memproduksi kayu dalam jumlah besar.
mesin yang digunakan untuk membuat pola bentuk bulat seperti model cekungan
maupun cembungan melingkar atau ulir ini sangat praktis untuk industri kayu
(Intan, 2013).
Tata cara pengoprasian mesin bubut kayu:
1. Siapkan bahan (kayu) yang akan di bubut.
2. Siapkan pisau bubut kayu,amplas.
3. Pasang kabel stop kontak.
4. Pakailah kacamata, masker, dan sarung tangan untuk melindungi dari serbuk
kayu.
5. Pasang kayu pada cekam mesin bubut dan jepit dengan senter mesin bubut
lalu kencangkan.
6. Tekan tombol ON pada saklar.
7. Arahkan pisau pada kayu dan mulai membubut (pakailah amplas untuk
memperhalus permukaan kayu).
8. Setelah selesai tekan saklar pada posisi OFF dan bersihkan mesin bubut dari
serbuk kayu.

G. Mesin Skrap
Mesin skrap adalah mesin dengan pahat pemotong ulak-alik, dari jenis
pahat mesin bubut, yang mengambil pemotongan berupa garis lurus. Dengan
menggerakan benda kerja menyilang jejak dari pahat ini, maka ditimbulkan
permukaan yang rata, bagaimanapun juga bentuk pahatnya. Kesempurnaan
tidak tergantung pada ketelitian dari pahat. Dengan pahat khusus,
perlengkapan dan alat untuk memegang benda kerja, sebuah mesin skrap
dapat juga memotong alur pasak luar dan dalam, alur spiral, batang gigi,
tanggem, celah-T dan berbagai bentuk lain.

A. Pengelompokkan mesin skrap


Menurut disainnya, mesin skrap dikelompokkan menjadi :
a. Pemotongan dorong horisontal.
1. Biasa (pekerjaan produksi)
Terdiri dari dasar dan rangka yang mendukung ram horisontal,
kontruksinya agak sederhana. Ram yang membawa pahat, diberi gerak
ulak-alik sama dengan panjang langkah yang diinginkan.
2. Universal (pekerjaan ruang perkakas).
Mesin skrap jenis ini dilengkapi dengan pengatur berputar dan condong
untuk memungkinkan pemesinan teliti pada sembarang sudut.
b. Pemotongan tarik horisontal.
Dianjurkan digunakan untuk pemotongan berat dan dipakai secara luas
untuk memotong blok cetakan besar dan mesin-mesin suku besar dalam
bengkel kereta api.
c. Vertikal.
1. Pembuat celah (slotter)
Terutama digunakan untuk pemotongan dalam dan menyerut bersudut
serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal karena
kedudukan yang diharuskan untuk memegang benda kerja. Operasi dari
bentuk ini sering dijumpai pada pekerjaan cetakan, cetakan logam dan
pola logam.
2. Pembuat dudukan pasak (key seater)
Dirancang untuk memotong alur pasak pada roda gigi, puli mok dan suku
cadang yang serupa.
d. Kegunaan khusus, misalnya untuk memotong roda gigi. Daya yang
digunakan kepada mesin dengan motor tersendiri, baik melalui roda gigi
maupun sabuk atau dengan menggunakan sistem hidrolis. Pergerakan
ulak-alik pahat dapat diatur dengan beberapa cara. Mesin skrap yang lebih
tua digerakkan dengan roda gigi atau ulir hantaran, tetapi pada umumnya
sekarang mesin skrap digerakkan dengan lengan osilasi dan mekanisme
engkol.
Dalam menjalankan mesin untuk praktikum mesin skrap ini, yang
perlu diatur adalah putaran engkol dan panjang langkah pengirisannya.
Pengirisan benda kerja dilakukan ketika alat iris bergerak maju. Panjang
langkah alat iris disesuaikan dengan panjang bidang yang akan diiris.
Biasanya panjang langkah alat iris sama dengan panjang benda kerja
ditambah panjang awalan kurang lebih 20 mm dan panjang sisa kurang
lebih 10 mm. Jumlah langkah maju mundur per menit tergantung pada
kecepatan potong dari bahan yang diserut dan panjang langkahnya.
B. Kegunaan mesin skrap
Kegunaan umumnya dari mesin skrap antara lain:
a. Pembuat celah (slotter)
Terutama digunakan untuk pemotongan dalam dan menyerut bersudut
serta untuk operasi yang memerlukan pemotongan vertikal karena
kedudukan yang diharuskan untuk memegang benda kerja. Operasi dari
bentuk ini sering dijumpai pada pekerjaan cetakan, cetakan logam dan
pola logam.
b. Pembuat dudukan pasak (key seater)
Dirancang untuk memotong alur pasak pada roda gigi, puli mok dan suku
cadang yang serupa. Sedangkan kegunaan khususnya adalah untuk
memotong roda gigi.

H. Mesin Heat Treatment


Heat treatment instrument adalah mesin untuk mengubah struktur logam
dengan cara memanaskan specimen pada elektrik terance (tungku) pada
temperature rekristalisasi selama periode waktu tertentu kemudian didinginkan
pada media pendingin seperti udara, air, air garam, oli, dan solar yang masing-
masing mempunyai kerapatan pendinginan yang berbeda-beda.
Perlakuan panas adalah proses kombinasi antara proses pemanasan atau
pendinginan dari suatu logam atau paduannya dalam keadaan padat untuk
mendaratkan sifat-sifat tertentu. Untuk mendapatkan hal ini maka kecepatan
pendinginan dan batas temperature sangat menetukan (Kogoya, 2013).
Tata cara pengoprasian heat treatment instrument:
1. Masukan kabel pada stop kontak.
2. Tekan tombol ON untuk menyalakan heat treatments instruments.
3. Atur suhu sesuai yang kita inginkan.
4. Setelah suhu tercapai masukan benda atau bahan.
5. Setelah selesai,keluarkan benda atau bahan.
6. Tekan tombol OFF untuk mematikan heat treatments instruments.
7. Cabut kabel dari stop kontak.

I. Mesin Frais
Mesin frais adalah salah satu mesin konvensional yang mampu mengerjakan
penyayatan permukaan datar, sisi tegak, miring bahkan pembuatan alur dan roda
gigi. Mesin perkakas ini mengerjakan atau menyelesaikan suatu benda kerja
dengan mempergunakan pisau milling (cutter) sebagai pahat penyayat yang
berputar pada sumbu mesin (Budi,2012).
Tata cara pengoprasian frais atau milling:
1. Pasang kabel stop kontak.
2. Pakailah alat keselamatan kerja seperti sarung tangan dan kacamata.
3. Siapkan bahan yang akan di frais dan mata frais sesuai ukuran.
4. Pasang mata frais pada dudukan dan kencangkandengan pengunci mata bor.
5. Pasang bahan pada ragum dan jepit dengan kuat (bahan harus pada posisi
rata).
6. Arah kan mata frais pada bahan (mata frais jangan menyentuh bahan).
7. Hidupkan mesin dengan menekan saklar pada posisi ON.
8. Putar tuas turun dan atur ukuran ketebalan bahan yang akan frais
9. Putar tuas pendoronh dudukan ragum kearah kanan dan sebakliknya dengan
pelan-pelan dan seterusnya.
10. Nyalakan pompa air atau coolant dan semprotkan pada bahan pada saat
menjalankan mesin.
11. Setelah selesai matikan mesin dan lepas bahan serta mata frais.
12. Bersihkan mesin-mesin frais dari logam.

J. Tang Rivet
Tang rivet adalah alat untuk memasang paku keling pada komponen yang
hendak kita sambung.

K. Tap dan Penjepit Tap


Untuk ukuran diameter ulir yang kecil maka kita tidak memerlukan mesin
bubut untuk membuat ulir missal pada baut dan mur. Hanya dengan menggunakan
tangan dengan peralatan Tap dan sney maka kita dapat membuat ulir.
Tap adalah untuk membuat ulir dalam (mur), sedangkan sney adalah untuk
membuat ulir luar (baut).
a. Tap (membuat ulir dalam)
Alat yang dipakai untuk membuat ulir dalam dalam dengan tanagn dinamakan
tap, dalam hal ini disebut saja “tap tangan” untuk membedakan penggunaannya
dengan yang dipakai mesin. Bahannya terbuat dari baja karbon atau baja suat
cepat yang dikeraskan.
Tiap satu set, tap terdiri dari 3 buah yaitu tap yang mata potongnya tirus
digunakan untuk pengetapan awal, kemudian tap yang digunakan untuk
pembentukan ulir, serta tap yang dipergunakan untuk tahap penyelesaian.
Alat-alat yang dipakai untuk menggunakan tap supaya pemakaiaanya lebih
mudah dibutuhkan kunci pemegang tap atau tangkai/penjepit tap. Pemegang tap
bentuknya ada 3 macam diantaranya tipe batang, tipe penjepit, tipe amerika.
Langkah awal sebelum melakukan pengetapan, benda kerja harus dibor
terlebih dahulu dengan ukuran diameter bor tertentu. Sebelum mengetap berikan
sedikit pelumas pada tap, kemudian pastikan bahwa tap benar-benar tegak lurus
terhadap benda kerja. Putar tap secara perlahan searah jarum jam. Pemutaran tap
hendaknya dilakukan kurang lebih 270o maju searah jarum jam, kemudian diputar
mundur sekitar 90o. Berlawanan arah jarum jam dengan tujuan untuk memotong
tatal, selanjutnya kembalikan pada posisi awal dan putar lagi sekitar 270 o maju
searah jarum jam dan mundur lagi 90o berlawanan arah jarum jam, demikian
seterusnya sampai selesai

L. Senai dan Rumah Senai.


Senai ini memiliki fungsi untuk membuat thread atau uliran pada ruji atau
drat. Kadang banyak orang membeli spoke salah ukuran terlalu panjang, maka
solusi iritnya yaitu memotong sesuai kebutuhan tetapi akibatnya kita akan
kehilangan bagian uliran, maka kemudian dibuatkan uliran lagi dengan cara ruji
di-senai pakai alat ini agar nipple spoke bisa terpasang.
 Membuat ulir atau drat mur baru
 Membuat ulir atau drat baut baru
 Membuat ulir atau drat mur dan baut yang rusak atau hancur.
Cara kerja alat ini yaitu memasukkan sebuah ruji ke dalam alat ini secara lurus
kemudian kepala senai yang berbentuk garis seperti baut berjumlah 3 buah itu
menjepit ujung ruji. Kemudian gagang kayu diputar searah jarum jam. tak butuh
waktu lama untuk memutar namun kadang kebutuhan kedalaman uliran yang
membuat waktu berbeda. Setelah ruji kembali memiliki drat/uliran/thread tadi
maka siap untuk dipasang.

M. Kikir
Kikir adalah suatu alat untuk mengikir benda kerja agar diperoleh permukaan
yang rata dan halus yang dilakukan dengan tangan. Kikir juga berfungsi pada
pekerjaan penyayatan besi untuk meratakan dan menghaluskan suatu bidang,
membuat rata suatu bidang dan menyiku antara bidang satu dengan bidang
lainnya.
N. Penitik (Scriber)
Penitik adalah alat yang digunakan untuk membuat lubang pada benda kerja.
Penitik terbuat dari bahan baja karbon tinggi yang dikeraskan. Sedangkan
ujungnya runcing membentuk sudut 30° sampai 90°.
Cara menggunakan penitik yaitu pertama pegang penitik dengah tangan kiri,
dan tempatkan pada benda kerja. Penitik harus tegak lurus dengan banda kerja.
Penitik dipukul dengan menggunakan palu satu kali dengan pemukul yang ringan,
serta periksa posisinya jika sudah tepat baru dipukul dengan kuat agar didapatkan
titik yang jelas, dengan syarat jangan terlalu keras.

O. Penggores (Scratcher)
Penggores (alat gores) adalah suatu alat untuk menarik garis-garis gambar
pada permukaan benda kerja yang akan di kerjakan selanjutnya. Alat penggores
ini terbuat dari bahan baja perkakas, di mana bagian badannya dibuat kartel
(gerigi) agar tidak lincin pada waktu di pegang. Salah satu atau kedua ujungnya
dibuat runcing membentuk sudut ±30
Cara Penggunaan:
Untuk mendapatkan garis lurus di atas benda kerja, penggores harus
dimiringkan membentuk sudut 20° sampai 25°. Dan tekan penggores pada benda
kerja. Condongkan penggores kearah maju. Untuk mendapatkan garis lurus
ataupun sudut siku, maka kita juga perlu menggunakan alat bantu seperti mistar
baja ataupun penggaris siku.

P. Gergaji (Hacksaw)
Gergaji besi adalah alat untuk memotong benda kerja panjang dengan ukuran
yang telah ditentukan. Adapun bagian gergaji adalah :
Bagian-bagian gergaji:
1. Bingkai
Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kuku agar hasilnya lurus dan kuat
bingkai yang dapat diatur terbuat dari pipa baja yang oval. Bingkai ini dapat di
pakai untuk macam macam gergaji
2. Tangkai
Biasanya terbuat dari bahan yang logam yang lunak
3. Pasak daun gergaji
Pasak ini dipasang pada kedua bingkainya
4. Mur kupu – kupu
Digunakan untuk mengngencangkan daun gergaji, pada pemasangan mata
gergaji perlu diperhatikan arah matanya.

Q. Jangka Sorong
Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai
seperseratus milimeter. Terdiri dari dua bagian, bagian diam dan bagian bergerak.
Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada keahlian dan ketelitian
pengguna maupun alat. Sebagian keluaran terbaru sudah dilengkapi dengan
display digital. Pada versi analog, umumnya tingkat ketelitian adalah 0.05mm
untuk jangka sorong di bawah 30 cm dan 0.01 untuk yang di atas 30 cm.
Kegunaan jangka sorong adalah:
1. Untuk mengukur suatu benda dari sisi luar dengan cara diapit;
2. Untuk mengukur sisi dalam suatu benda yang biasanya berupa lubang (pada
pipa, maupun lainnya) dengan cara diulur;
3. Untuk mengukur kedalamanan celah/lubang pada suatu benda dengan cara
"menancapkan/menusukkan" bagian pengukur. Bagian pengukur tidak
terlihat pada gambar karena berada di sisi pemegang.
DAFTAR PUSTAKA

Budi, Ahmad. 2012. Info Dasar Tentang Mesin Frais. Terdapat pada:
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2012/01/info-dasar-tentang-mesin-frais/
(Diakses pada tanggal 8 Oktober 2018 pukul 21.09 WIB).

Darmawan, Daini. 2013. Pengenalan Alat dan Inventarisasi Bengkel Pertanian.


Terdapat pada: alatmesinbengkel.com/2013/03/pengenalan-alat-dan-
inventarisasi.html (Diakses pada tanggal 8 Oktober 2016 pukul 20.25 WIB).

Daryanto. (1987). Mesin Perkakas Bengkel, Jakarta: PT Rineka Cipta.

Fakultas Teknik UNY. (2004). Melakukan Pekerjaan Dengan Mesin Frais.


Yogyakarta: Tim Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

Gunawan, Andi. 2014. Mesin Bubut. Terdapat pada:


http://id.wikipedia.org/wiki/Mesin_bubut (Diakses pada tanggal 8 Oktober 2018
pukul 19.56 WIB).

Intan, Putri. 2013. Mesin Bubut Kayu. Terdapat pada:


http://infohargamesinterbaru.blogspot.com/2013/12/mesin-bubut-kayu.html
(Diakses pada tanggal 8 Oktober 2018 pukul 21.12 WIB).

Iskandar Liea. 2012. Alat Bengkel Teknologi Mekanik. Terdapat pada:


http://nurliasutiani.blogspot.com/2012/12/alat-bengkel-teknologi-mekanik.html
(Diakses pada tanggal 8 Oktober 2018 pukul 21.41 WIB).

Kogoya Sefnat. 2013. Perlakuan Panas (Heat Treatment). Terdapat pada:


http://sefnath.blogspot.com/2013/09/perlakuan-panas-heat-treatment.html
(Diakses pada tanggal 8 Oktober 2018 pukul 20.23 WIB).

Lesmana, Sumiati. 2013. Mesin Roll Plate (Gulung Plat, Bending Roll). Terdapat
pada: http://mesinharga.blogspot.com/2013/08/mesin-roll-plate-gulung-plat-
bending.html (Diakses pada tanggal 8 Oktober 2018 21.01 pukul WIB).

Pranoto, Adhi. (2009). Mesin Gerinda. Klaten: SMK Muhamadiah 1.

You might also like