You are on page 1of 18

Adrian D. Smith lahir 19 Agustus 1944 di Chicago, Illinois.

Dia adalah seorang


arsitek dari USA yang telah merancang gedung-gedung pencakar langit seperti Burj
Khalifa. Karir Smith bekerja pada berbagai proyek di SOM pada tahun 1967 sampai 2006.
Dia kemudian membentuk perusahaan sendiri yang bernama Adrian Smith+Gordon Gill
Architecture. Karena keberhasilannya mendesain proyek-proyek besar, ia terus
memenangkan penghargaan dan pengakuan atas pekerjaan yang dia lakukan selama
tugas yang panjang di SOM.
Penghargaan Proyek Smith memenangkan 5 kali penghargaan internasional, 8
kali penghargaan National AIA, 22 kali penghargaan Chicago AIA, dan 2 kali ULI Awards
for Excellence. Dan Dia adalah penerima CTBUH 2.011 yaitu Penghargaan Lynn S.
Lifetime Achievement Beedle. Karya Smith di SOM telah ditampilkan di museum di
Amerika Serikat, Amerika Selatan, Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Dia adalah Senior
Fellow dari Desain Futures Council.
Karya-karya dari Adrian D.Smith :
a. Burj Khaifa ( Menara Khaifa)
Burj Khalifa (Menara Khalifa) adalah bangunan pencakar
langit di Dubai, Uni Emirat Arab yang diresmikan pembukaannya pada 4
Januari 2010. Ketinggian pencakar langit ini adalah 828 meter (2.717 kaki). Burj
Khalifa adalah bangunan tertinggi di dunia yang pernah dibuat oleh manusia.
Dimulai dari melewati ketinggian Taipei 101 sebagai bangunan tertinggi di dunia
pada 21 Juli2007. Pada tanggal 12 September 2007, Burj Khalifa berhasil
melewati ketinggian CN Tower sebagai struktur bebas (tanpa penyangga) tertinggi
di dunia dan pada tanggal 7 April 2008 struktur tertinggi di dunia dari Menara
KVLY-TV yang berada di Blanchard, North Dakota, Amerika Serikat berhasil
dilewati. Struktur tertinggi yang pernah dibuat oleh manusia, Menara Radio
Warsawa 645,4 m (2.120 kaki) dibuat pada 1974 (namun runtuh pada saat
renovasi pada 1991) berhasil dilewati pada 1 September 2008. Rekor lainnya
adalah menara ini memunyai lift tercepat dengan kecepatan 60 km/jam atau 16.7
m/s, bangunan dengan paling banyak lantai: 160 (sebelumnya Menara
Willis dan World Trade Center – 110 lantai), dll.
Konsep Desain Desain Burj Khalifa berasal dari pola sistem yang terkandung
dalam arsitektur Islam. Menurut insinyur struktur, Bill Baker dari SOM, desain
bangunan menggabungkan unsur budaya dan sejarah tertentu ke wilayah
tersebut. Sang arsitek, Adrian Smith, mengatakan jejak lobed tiga bangunan
diilhami oleh bunga Hymenocallis. Menara ini terdiri dari tiga unsur yang disusun
di sekitar inti pusat. Sebagai menara yang menaik dari dasar gurun
datar, kemunduran terjadi pada setiap elemen dalam pola spiral, mengurangi
penampang menara saat mencapai ke arah langit. Ada 27 teras di Burj Khalifa. Di
bagian atas, inti pusat muncul dan membentuk sebuah puncak menara.
Analisa Bangunan Burj Khalifa Pada ruang-ruang Burj Khalifa di lantai bawah
terbagi menjadi tiga zona, yaitu hotel, residental, dan butik. Pada 3 zona ini terletak
keluar padabangunan utama yang berbentuk kelopak bunga Hymenocallis. Zona-
zona ini pun terpisah satu sama lain. Bagian-bagian pada bangunan
berbentukbunga hymenocallis yang meruncing ke titik puncak ada bagian-bagian
terpotong yang melingkari tinggi gedung. Jumlahnya sebanyak 27. Sungai-sungai
& danau buatan di sekeliling Burj Khalifa mempertegas konsep desain kelopak
bunga Hymenocallis.. Karena bunga tersebut hidup di atas air.

Foto-foto :
Denah/Grandplan
Siteplan:

Tampak depan:
Tampak samping (kanan):
b. Kingdom Tower

Gedung pencakar langit yang diperkirakan rampung 2018 nanti


menghabiskan biaya sebesar USD1,5 miliar atau sekira Rp11,8 triliun. Gedung
yang akan dibangun di Jeddah, Saudi Arabia ini memiliki tinggi 1.000 meter atau
1 km. Kingdom Tower merupakan karya dari Adrian Smith yang nantinya berfungsi
sebagai hotel, kondominium, serta perkantoran. Tak heran, jika Kingdom Tower
disebut sebagai saingan dari Burj Khalifah yang hanya setinggi 828 meter atau
2.716 kaki. Nantinya, 56 elevator di Kingdom Tower memiliki kecepatan 10 meter
per detik. Pekerjaan bangunan ini akan dimulai akhir 2013 dan selesai 63 bulan
ke depan.
Konsep Desain Gaya arsitektural menara ini adalah supertall skyscraper
yang berbentuk seperti jarum yang meruncing pada puncaknya. Dasarnya yang
berbentuk segitiga dan badan menara yang miring dari Kingdom Tower ini
dirancang untuk mengurangi beban angin. Menara ini berlokasi di dekat Laut
Merah yang mana di depannya ada sungai buatan dan pelabuhan yang akan
dibangun di sekitarnya.
Analisa Bangunan Kingdom Tower Gedung pencakar langit yang masih
dalam tahap pembangunan ini fungsinya hampir sama dengan Burj khalifa, yaitu
terdapat hotel, residental, butik, dll yang berhubungan dengan perekonomian
daerah tersebut. Bentuk gedung ini berkaki tiga sama halnya dengan Burj Khalifa.
tetapi gedung ini tidak memiliki potongan-potongan bentuk seperti Burj Khalifa
yangmembentuk teras. Sebagai gantinya padaketinggian 2:3 terdapat teras besar
berbentuk lingkaran seperti teras atau helipad gedung Burj Al Arab di Dubai. Teras
tersebut didesain menghadap laut merah sebagai pemandangan utamanya. Dapat
dibayangkan betapa indahnya apabila berdiri pada ketinggian tersebut melihat
pemandangan laut merah, Kota Jeddah, dan di seberang laut merah adalah
negara Mesir. Disekitar gedung juga terdapat sungai & danau buatan dikarenakan
letak gedung ini terletak di pinggir laut merah.

Foto-foto
Denah beserta pondasi:

Siteplan:
Tampak depan:
Tampak samping (kanan):

2 Gedung Sang arsitek, Adrian Smith membangun proyek-proyek besar


gedung pencakar langit dengan gaya supertall skysraper. Untuk di daerah Arab
kedua bangunan tersebut didesain dengan konsep budaya & sejarah daerah
tersebut.
1. Tom Wright

Tom Wright lahir pada tanggal 8 september 1957 di Croydon, Britania Raya.
Tom Wright adalah arsitek inggris yang dikenal sebagai perancang Burj Al Arab di
Dubai, Uni Emirat Arab. Karyanya yang terkenal adalah Burj Al Arab.

Burj al-Arab (bahasa Arab: ‫برج العرب‬, "Menara Arab") adalah sebuah hotel
mewah yang terletak di Dubai, Uni Emirat Arab. Bangunan Burj al-Arab, didesain
oleh Tom Wright, mencapai ketinggian 321 meter dan adalah bangunan tertinggi
yang sepenuhnya digunakan sebagai hotel. Bangunan ini berdiri di sebuah pulau
buatan yang berada 280 m lepas pantai di Teluk Persia. Burj al-Arab dimiliki oleh
Jumeirah.
Hotel ini sering disebut sebagai hotel bintang tujuh. Hal ini dianggap sebuah
hiperbola oleh orang-orang di bidang pariwisata. Hal ini juga dilihat sebagai cara
untuk "mengalahkan" hotel-hotel lain yang menyebut hotelnya bintang enam.
Sayangnya, hampir seluruh sistem peringkat hotel di dunia memiliki batas bintang
lima. Menurut situs resmi Burj al-Arab, hotel ini adakah sebuah "hotel deluks
bintang lima".
Semua bermula dari tangan arsitek Inggris bernama Tom Wright. Ia diminta
untuk merancang sebuah bangunan yang akan bersinonim dengan tempatnya
didirikan. Paris, misalnya, bersinonim dengan Eiffel. Sydney dengan Opera
House. Tom Wright pun mengambil pena. Sembari duduk di teras Hotel Chicago
Beach yang berada di dekat lokasi pembangunan Burj Al Arab, ia mulai mencoret-
coret sketsa di atas kertas serbet.
Pada Oktober 1993 ia pun mengajukan konsep awal bangunan dengan
model kartu sederhana. Ia meyakinkan sang klien bahwa model dhow, perahu layar
Arab, ini amat tepat untuk Dubai. Dua ‘sayap’ yang tersebar dalam bentuk V akan
menjadi ‘tiang’ besar. Sementara
ruang antaranya ditutup dalam bentuk atrium setinggi 180 meter. Ini akan
benar-benar menjadi ikon.

Tahun berikutnya, konstruksi pun dimulai. Tom Wright harus tinggal di


Dubai selama proses desain dan pembangunan proyek ini. Hotel ini dibangun di
atas pulau buatan yang berjarak 280 meter dari lepas pantai. Untuk membuat
fondasinya aman, kontraktor bangunan ini memancang 230 tiang beton berukuran
40 meter ke dalam pasir.
Hotel ini terdiri atas 59 lantai dengan 202 kamar. Kamar terluas berukuran
780 meter persegi, sementara yang terkecil 169 meter persegi. Desain kamar-
kamar tersebut berbentuk jukstaposisi timur dan barat.
KONSTRUKSI BANGUNAN BURJ AL-ARAB :

1. Tinggi Tower Burj 321 meter


2. Dibangun diatas pulau buatan berbentuk segitiga yang berjarak 290 meter dari
pantai Jumerah Dubai, dengan panjang sisi 150 m, lapangan terbuka disekeliling
area bangunan 7,5 m dari laut.
3. Luas “gross area” adalah 1,2 juta kaki persegi dengan ketinggian 28 dua ruang
lantai, tiap lantai tingginya adalah 7 m.
4. Panjang jembatan ke pulau buatan 450 m.
5. Pinggir atau pantai pulau buatan dilindungi dengan beton berongga (bertulang
baja khusus) yang berlubang miring ke arah permukaan laut yang dapat menyerap
gelombang tanpa membuang air ke atas pulau.
6. Struktur dari beton baja diagonal (terekpos dapat memecah angin dan
menyegarkan), didirikan diatas 250 tumpukan tiang beton yang menembus ke
dasar laut sedalam lebih dari 40 m.
7. Antara dua sayap terdapat atrium segitiga yang besar menghadap pantai, yang
ditutupi oleh double skinned, dilapisi Teflon tenun serat layar kaca, yang teknologi
ini pertama kali digunakan dalam bentuk vertikal
8. Konstruksi bangunan ini telah menghabiskan 70.000 meter kubik beton dan 9.000
ton baja.
KONSTRUKSI PULAU BUATAN :
Untuk membuat dasar bangunan (pulau) yang aman, maka ditancapkan
sebanyak 230 pancang beton panjang 40 meter ke dalam tumpukan pasir, dengan
perinsip mempergunakan daya dukung kekuatan gesekan pasir dan lumpur.
Permukaan pulau buatan ditutup dengan tumpukan batu-batu besar yang
dilapis/diperkuat dengan baja beronjong (honey-comb) yang tahan karat untuk
mencegah erosi dari pondasi bangunan. Untuk pembuatan pulau buatan ini
menghabiskan waktu 3 tahun dari masa kontrak 5 tahun pelaksanaan proyek
ini. Berikut tahapan dan proses pengkonstruksian pembuatan pulau :
 Tabung/tiang pancang sementara ditanamkan ke dasar laut.
 Lembran (sementara) dinding/pancang (sheet piles) dan tiang/tonggak penguat
ditanamkan ke dasar laut untuk menahan pembatas dari lingkaran batu “bounds
rocks” (lihat gambar 1)

 Batas permanen, timbunan batu “bounds rock” dipasang pada sisi sisi lembaran
pancang (sheet piles) yang melingkari sebatas pulau buatan yang akan dibuat.
 Kemudian dimasukkan lembaran/pancang pencegah/pembatas rembesan air
(hydraulic fill layers) dan dengan melindunginya dengan mengisi/menimbun
dengan tumpukan tanah/pasir sehingga membentuk tanggul (lihat gambar 2)
selanjutnya juga mengisi lapisan dasar untuk mencegah resepan air laut.

 Unit Beton berongga (bertulang baja khusus) yang permanen dipasang di


sekeliling pulau untuk melindungi dari hantaman gelombang
 Pancang/pondas berdiameter 2 m ditanamkan kedasar laut sedalam 43 m sebagai
dasar atau pondasi struktur bangunan berikutnya (lihat gambar 3)

 Selanjutnya dipasang mal/peti bendungan sementara.


 Kemudian slab beton tebal 2 m dipasang pada dasar pulau
 Dilanjutkan dengan pembangunan dinding beton penahan “retaining wall” dan
lantai dasar “basement” (lihat gambar 4)

SEKILAS DETAIL BURJ AL-ARAB :


Mata sudah dibuat terpana saat masih berada di lobi. Air mancur berundak
berlenggak-lenggok seakan menyambut setiap tamu yang hadir. Pandangan pun
berlari ke sana ke mari. Ada akuarium besar di sisi kiri kanan, pilar-pilar emas
besar yang menopang struktur bangunan, juga sederet butik barang mewah.
Semuanya mengkonfirmasi gelar World's Luxury Hotel (Hotel Paling Mewah di
Dunia) yang diberikan situs World Travel Awards tahun 2015 lalu.

Kaki kemudian melangkah ke restoran seafood Al Mahara. Melewati


cangkak tiram emas besar sebagai pintu masuk, detikTraval bagaikan diajak
menyelami dasar laut. Akuarium besar di tengah ruangan yang berdiri sampai
langit-langit restoran menjadi pusat perhatian. Siapkan dana 2.000 Dirham (Rp
7,5 juta) untuk makan berdua dan mencicip beragam menu andalan seperti
Maine Lobster, Alaskan King Crab, Foie Gras Ravioli, dan Sea Bass with Almond
Sauce.
Lepas menyelami dunia bawah laut, destinasi berikutnya adalah Al
Muntaha dan SkyView Bar, resto yang berada di lantai 27. Dari ketinggian 200
meter di atas permukaan laut, ditemani denting piano dan kursi kulit yang
memeluk raga, saya menikmati langit biru dan The Palm Jumeirah (pulau buatan
yang berbentuk pohon palem). Damai rasanya.
Tak hanya memuaskan selera makan, Burj Al Arab juga memanjakan tamu
hotelnya dengan Talise Spa & Fitness. Menyenangkannya dari area dua lantai
ini adalah para wanita mendapat perhatian khusus. Ada kolam renang yang
hanya boleh dipergunakan kaum hawa. Lelaki dilarang masuk.
Beranjak dari restoran dan spa, akhirnya tiba saatnya untuk menyaksikan
sendiri kamar hotel bernilai puluhan sampai ratusan juta rupiah per malamnya.
Pintu kayu besar dengan bingkai emas dibuka oleh Elena. Terpapar di hadapan
adalah ruangan mewah berlantai marmer dan tangga setengah melingkar
dengan karpet menghampar. Nuansa emas sangat mendominasi.
Menurut Elena, ada 220 kamar dengan kelas suite di hotel tersebut.
Masing-masing kamar pasti memiliki dua lantai. Lantai bawah diisi ruang
keluarga dengan sofa-sofa besar, ruang kerja, ruang makan, dan tempat
penyimpanan koper. Kamar tidur ada di lantai atas. Ranjang besar khas Timur
Tengah dengan warna batu-batu permata mengisi ruang kamar tidur. Melengkapi
kamar tidur adalah kamar mandi dengan hamparan marmer, cermin besar dan
bath tub melingkar. Para wanita pasti merasa bak ratu jika menginap di sini. Ada
walk in closet dan ruang rias sendiri.
Kamar termurah adalah kelas deluxe one bedroom suite. Memiliki luas
ruangan 170 meter persegi, kamar yang hanya bisa ditempati 2 orang dewasa
dan 2 anak ini bernilai 7.000 Dirham (sekitar Rp 25 juta) per malam.Kamar
termahalnya adalah kelas royal suite yang hanya tersedia dua. Ruangan royal
suite berukuran 780 meter persegi. Sangat besar untuk ukuran kamar hotel.
Bahkan rata-rata rumah di Jakarta tak seluas itu.
Kamar utamanya ada dua dengan masing-masing kamar mandi yang
dilengkapi jacuzzi dan perlengkapan mandi dari Hermes. Di lantai bawah ada
satu kamar tamu. Memanjakan penghuninya, royal suite dipersenjatai satu
remote control yang mengatur semua pelengkap ruangan seperti TV, pemutar
musik, gordyn, lampu dan pendingin ruangan. Tak ketinggalan ada iPad berlapir
emas 24 karat untuk menemani menghabiskan waktu luang. Tamu royal suite
memiliki lift dan pelayan pribadi yang siap melayani 24 jam dalam sehari.

You might also like