Professional Documents
Culture Documents
B B B B
1. Perubahan medan listrik dan medan magnetik terjadi pada saat yang
bersamaan, sehingga kedua medan memiliki harga maksimum dan minimum
pada saat yang sama dan pada tempat yang sama.
2. Arah medan listrik dan medan magnetik saling tegak lurus dan keduanya tegak
lurus terhadap arah rambat gelombang.
3. Dari ciri no 2 diperoleh bahwa gelombang elektromagnetik merupakan
gelombang transversal.
4. Seperti halnya gelombang pada umumnya, gelombang elektromagnetik
mengalami peristiwa pemantulan, pembiasan, interferensi, dan difraksi. Juga
mengalami peristiwa polarisasi karena termasuk gelombang transversal.
5. Cepat rambat gelombang elektromagnetik hanya bergantung pada sifat-sifat
listrik dan magnetik medium yang ditempuhnya.
Sketsa gelombang elektromagnetik
Persamaan Maxwell dirumuskan dalam besaran medan
listrik E dan medan magnet B. Seluruh persamaan Maxwell
terdiri dari 4 persamaan medan, yang masing-masing dapat
dipandang sebagai hubungan antara medan dan distribusi
sumber, baik sumber muatan ataupun sumber arus.
Persamaan Maxwell mendeskripsikan hubungan antara
medan listrik, medan magnet dengan sumber-sumbernya
yaitu muatan listrik, arus dan perubahan medan.
Tinjau kapasitor tersebut dengan muatan pada masing-masing plat adalah Q. Jika
kapasitor tersebut berupa kapasitor keping sejajar, maka dapat dinyatakan
Dengan koreksi Maxwell tersebut, maka hukum Ampere dalam bentuk yang
umum adalah :
Hukum Ampere yang dikoreksi oleh axwell
menunjukkan adanya arus listrik ataupun
perubahan medan listrik menimbulkan efek
kemagnetan
Medium Vakum
1. . D b .E 0
2. .B 0 .B 0
B B
3. xE xE
t t
4. E
xB o 0
t
Click angka untuk mengetahui penurunan rumus masing-masing
persamaan di atas
Persamaan Maxwell pertama merupakan ungkapan dari
hukum Gauss, yang menyatakan bahwa:
“ Jumlah garis gaya medan listrik yang menembus suatu
permukaan tertutup, sebanding dengan jumlah muatan yang
dilingkupi permukaan tersebut.”
Secara matematis Hukum Gauss dituliskan dengan:
. q
E . n dA o
. 1
E . n dA dq
o
. 1
E• n dA dV
o
E . n dA b dV
. 1
f
o
E• n dA
. 1
• P b dV
o
.
Dari teorema divergensi
E• n dA • EdV
1
• EdV • P b dV
o
• E o • P dv b dV
o E P E D
• D b Persamaan Maxwell (1) dalam Medium
Untuk ruang vakum, karena tidak ada sumber maka
0 sehingga:
b
•E
0
•E 0
. BdV 0
. B 0 Persamaan Maxwell (2) dalam medium dan vakum
Persamaan Maxwell ketiga merupakan ungkapan Hukum
Faraday-Lenz, yang menyatakan bahwa “pengaruh medan
magnet yang berubah dengan waktu.”
Secara matematis dituliskan:
t
dengan B. n dA
karena E.dl maka
E.dl t B. n dA
Dari teorema Stokes E .dl x E . n dA
x E . n dA t B . n dA
B Persamaan Maxwell (3) dalam medium
x E
t Dan vakum.
Persamaan Maxwell keempat merupakan Hukum Ampere:
B
B .dl I dengan H ; I J . ndA
H.dl I
dan J J b J
f
H .dl J b J f n .dA
xH n .dA J b t n .dA
E
E
xH J b
t
D Persamaan Maxwell (4) dalam medium
xH J b
t
Untuk persamaan Maxwell (4) dalam vakum, yaitu:
B.dl I0
Dari teorema Stokes B.dl x B. n dA maka
x B. n dA J . n dA
0
x B 0 J
E
x B 0 0 Persamaan Maxwell (4) dalam Vakum,
t
Tanpa sumber muatan
B.1. PERSAMAAN GELOMBANG
ELEKTROMAGNETIK
MEDAN LISTRIK
Dari persamaan Maxwell (3):
B
E
t
Ruas kanan dan ruas kiri dideferensialkan dengan operasi
rotasi, maka:
E B
t
Dari vektor identitas
E . E E
2
Maka:
. E E B
2
t
t
0 0
E
2
E 0 0 2
2
t
E 2 E 2
E 0 0 2
2
E 0 0
2
0
t t 2
1 E
2
E 2
2
0
c t 2
1
dengan c
0 0
Sehingga persamaan gelombang medan listrik
dalam bentuk diferensial:
2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 Ex 0
x y z c t
2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 Ey 0
x y z c t
2 2 2 1 2
2 2 2 2 2 Ez 0
x y z c t
Solusi paling sederhana:
E z , t E 0 cos kz t
MEDAN MAGNET
Dari persamaan Maxwell (4):
E
xB o 0
t
Dengan operasi rotasi:
( E )
B 0 0
t
E )
. B B 0 0
2
t
Karena vektor identitas B . B B
2
Dan persamaan Maxwell (2) serta (3):
. B 0 dan E B
t
sehingga
B2
B 0 0 2
2
t
1 B
2
B 2
2
c t 2
1 B
2
B 2
2
0
c t 2
Kecepatan: v
k
Bentuk muka gelombangnya
tegak lurus vektor satuan k,
maka:
k . z kons tan
Sifat-sifat gelombang datar:
1. Mempunyai arah jalar tertentu (dalam persamaan,
arah z).
2. Tidak mempunyai komponen pada arah rambat.
3. Tidak ada komponen E dan B yang bergantung pada
koordinat transversal (pada contoh, koordinat
transversalnya x dan y).
MEDAN MAGNET
Dari persamaan Maxwell (2):
. B 0
B x ( z, t ) B y ( z, t ) B z ( z, t )
0
x y z
B z ( z, t )
0 Sisi spatial, yang berarti Bz tidak bergantung
z pada z.
Dan dari persamaan Maxwell (3):
B
x E
t
E y E x B z ( z, t )
x y t
B z ( z, t )
0 Sisi temporal, yang berarti Bz
t tidak bergantung pada t.
2 0 2
Laju perubahan rapat energi atau perubahan rapat energi
terhadap waktu:
du 1 B E
B• 0 E•
dt 0 t t
Dari persamaan Maxwell (3) dan (4), maka:
B E
x E dan B 0 0
t t
Sehingga
du 1
1
B • E E• B
dt 0 0
du 1
B• E E • B
dt 0
Dari vektor identitas
• E B B• E E • B maka
du 1 du
• EB • S 0 Hukum Kekekalan Energi
dt 0 dt
1
dengan S E B disebut vektor poynting
0
mengungkapkan besarnya energi persatuan
waktu per satuan luas yang dibawa oleh
medan elektromagnetik
C. GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK
DALAM MEDIUM
Persamaan-persamaan Maxwell
.D b
.B 0
B
E
t
D
H Jb
t
C. 1 GEM DALAM MEDIUM KONDUKTIF
Dalam medium konduktif yang bebas sumber, dan dari
hubungan B = μ H dan D = ε E, persamaan
Maxwell 4 dapat ditulis:
D
H Jb
t
E
B J
t
E B
( B) ( J ), dengan E
t t t t
J 2E
( E ) 2 ,
t t
( E ) (.E ) 2 E dan J E
maka
E 2
E
((.E ) E )
2
2
t t
E 2
E
0 2 E 2
t t
2
E E
2 E 2 0
t t
Dengan solusi : E(z, t) = E0 cos (kz - ωt)
2
E 2 E0 e i (kz t ) i 2k 2 E0 e i (kz t ) k 2 E
2
z
E
iE0 e i (kz t ) iE
t
2E
i E0 e
2 2 i (kz t )
E
2
t 2
k2 = (a + ib)2 = a2 – b2 + 2abi
Dari pers k2= μεω2 – iμσω, maka :
2 2
1 1 2
(a1, 2 ) ( ) 1 (
2 2 2
)
2 2
1
2
(a1, 2 ) ( ) 1 1
2 2
2
1
2
a ( ) 1 1
2 2
2
a2 – b2 = μεω2 1
2
2 2
a ( ) 1 1
b2 = a2 - μεω2 2
1
2
b 2 2 1 1
2
2
1 1
2
b
2 2
1 1
2 2
1 1
2
2 2
b 1
2 2
2 2
b
2
1 1
2
Besarnya bilangan gelombang
k kk * (a ib)(a ib)
2
k a 2 b2
2
1 2 1 2
k 1 1 ( ) 1 1 ( )
2 2 2
2 2
2
k 1 ( )
2 2
k merupakan fungsi dari ω. Dan karena k berkaitan dengan
cepat rambat, maka pada medium konduktif, cepat rambat
gelombang bergantung pada frekuensi. Medium tersebut
seperti medium dispersif.
Untuk medium yang berkonduktivitas tinggi, σ >>
maka
1
2
a
2
1
2
1
2
1
2
a
2
2 1
2
1
a2 2
2
a
2
Sehingga :
b
2a
b
2
2
b
2
2 1
Jika maka a b
Dengan besaran δ disebut tebal kulit (skin depth)
Jadi
(1 i)
k a ib
merupakan bilangan gelombang untuk medium
dengan konduktivitas tinggi, pada frekuensi rendah
maka solusinya :
E ( z , t ) E0 e i ( a ib ) z t
1i
i ( ) z t
E ( z , t ) E0 e
z z
i ( t )
E ( z , t ) E0 e e
Untuk medium yang konduktivitasnya rendah
(konduktor buruk), jauh lebih kecil dari ωε. Maka
Skin depthnya :
2
2
a
2
1 1 ( )
2
2 3
x x
(1 x) n 1 nx (n 1) n(n 1)(n 2)
2! 3!
2
jika x( ) maka :
1
1 1 1 1
(1 x) 1 x . ( 1) x ..........
2 2
2 2! 2 2
1
2 2 1 2 1 1 4
1 ( ) 1 2 ( ) 4 ( 2 )( ) ......
1
2 2 1 2
1 ( ) 1 2 ( ) ........
Jadi, 2 1 2
a
2
1 1 2 ( ) .......
2
2 1 2
a
2
2 2 ( ) .......
2
2
a
2
4
2
a
4
a
2
2
a b dengan
2
1
a b yang disebut skin depth
Dari solusi persamaan gelombang pada medium
konduktif yaitu :
z z
i ( t )
E ( z, t ) E0e e
a
maka
a2 b2
B( z, t ) Eo e i ( a ib) z t
2 2
a
2
1 1 ( )
2
k 2
2
a2 1 1 ( )
2
1
k 2 2
a 1 1 ( )
2
Untuk medium konduktif a b
1
maka a 2 b 2 2 2 z 2i z t 2
S E0 e e
z
2
Faktor e
2
E J
E 0 0 2 0
2
t t
-
E
2
J
E 0 0 2 0 0
2
(1)
t t
Gerakan elektron :
dv
m qe E dengan v = kecepatan elektron
dt
Ruas kiri dan ruas kanan dikalikan dengan Nqe
(vqe N )
m N (qe ) 2 E dan J = vqeN, maka :
t
J
m N ( qe ) 2 E........(2)
t
Substitusi persamaan (2) ke persamaan (1)
E
2 2
( Nqe )
E 0 0 2 0
2
E0
t m
Sehingga :
2
E N ( q ) 2
2 E 0 0 2 0 e
E 0
t m
dan E ( z , t ) E0e i ( kz t )
2 E i 2 k 2 E0ei ( kz t ) k 2 E
E
iE0e i ( kz t ) iE
t
maka,
2 E 2 2 i ( kz t )
i E e 2
E
t 2 0
N (qe ) 2
- k E 0 0 ( E ) 0
2 2
E0
m
-
N (qe ) 2
k 0 0 0
2 2
m
k2 N ( qe ) 2
1
0 0 2
0 m 2
1 k2 N (qe ) 2 N ( qe ) 2
1 dengan p
2
0 0 2
0 m 2 m
1 k2
karena c
2
dan
1
0 0 2 v2
c2 2
maka 1 p
v 2 2
Berdasarkan definisi indeks bias : c
n
v
2
n 1 2
2 p
p2
n 1 2 Indeks Bias Plasma
Bila ω<ωp maka nilai indeks bias n
berupa bilangan imajiner yang berarti
gelombang di dalam plasma tsb akan
teredam.
Pada gelombang EM, polarisasi berkaitan dengan arah getar gelombang medan
listriknya.
Gelombang bumi dapat dibagi menjadi gelombang ruang bebas dan gelombang
permukaan, dimana gelombang ruang bebas dapat dibagi lagi menjadi gelombang
langsung yang merambat melalui jalur langsung antara antena pengirim dan
antena penerima, dan gelombang pantul yang mencapai antena penerima setelah
gelombang tersebut dipantulkan oleh tanah
Dengan propagasi gelombang angkasa/langit, sinyal dari antena bumi dipantulkan
dari lapisan terionisasi pada atmosfer atas (ionosfer) kembali ke bumi. Walaupun
sepertinya gelombang dipantulkan oleh ionosfer seolah-olah ionosfer adalah
permukaan pemantul yang keras, efek ini sebenarnya disebabkan oleh refraksi.
B1 B2 k2
E1x x
E2
k1
Med1 1 2
μ1ε1
3 μ2ε2
Med2
B3
E3 x
k3
Dari gambar tersebut diperoleh persamaan
untuk gelombang medan magnet
B1 (r , t ) B01 cos(k1 • r t ) B01ei ( k1 • r t )
B01 cos 1.ei ( k1 x sin 1 ) B02 cos 2 .ei ( k 2 x sin 2 ) B03 cos 3.ei ( k 3 x sin 3 )
Persamaan
B01 cos 1.ei ( k1 x sin 1 ) B02 cos 2 .ei ( k 2 x sin 2 ) B03 cos 3.ei ( k 3 x sin 3 )
dapat dipandang sebagai Aeax + Bebx = Cecx
dengan menggunakan deret eksponensial:
a2 x2 b2 x2 c2 x2
A1 ax ..... B 1 bx ..... C 1 cx .....
2! 2! 2!
diperoleh a=b=c
maka k1 sin α1 = k2 sin α2
Karena gelombang datang dan gelombang pantul
berada dalam medium yang sama yaitu medium 1
maka : k =k
1 2
sehingga α1 = α2
Persamaan Snellius
D.2. PERSAMAAN FRESNELL
Setelah memahami tentang hukum Snellius, selanjutnya
akan ditunjukkan perbandingan Amplitudo gelombang
pantul dan gelombang bias terhadap amplitudo gelombang
datang yang disebut dengan persamaan Fresnell
cos cos
n1
r TM
E2 n2
dikali n2
E1 n1 cos cos
n2
E2 n1 cos n2 cos
maka r TM ……… 3
E1 n1 cos n2 cos
Dari persamaan 2.1 kita peroleh persamaan
n1 (E1-E2) = n2 E3
n1 E1 n2 E3 …… 4
E2
n1
Persamaan 4 disubstitusikan ke persamaan 1, maka :
n E n2 E3
E1 1 1 cos E3 cos
n1
n
2 E1 cos 2 E3 cos E3 cos dikali n1
n1
maka 2n1 E1 cos n2 E3 cos n1 E3 cos
2n1 E1 cos E3 n1 cos n2 cos
μ2ε2
2
•E
3
B3 k3
1
B1 B2 B3
1 ....... 2.1
n1 n2
B3 B1 B2
n2
....... 2.2
n1
Persamaan 2.2 disubstitusikan ke pesamaan 1
Sehingga diperoleh :
B1 B2 cos n2 B1 B2 cos
n1
n2 n2
B2 cos cos B1 cos cos
n1 n1
n2
cos cos
B n
maka RTE 2 1
B1 cos n2 cos
n1
n2
cos cos
rTE
B2
n1 n1 cos n2 cos
rTE
B1 cos n2 cos n1 cos n2 cos
n1
Dari persamaan 2.1 kita peroleh
1
B1 B2 B3
1
n n2
n1
B2 B3 B1 ....... 3
n2
Persamaan 3 disubstitusi ke persamaan 1
n1
B1 B3 B1 cos B3 cos
n
2
n1
2 B1 cos B3 cos B3 cos
n2
2n2 cos B1 cos B3 n1 cos n2 cos
B3 2n2 cos
tTE
B1 n1 cos n2 cos
Apabila sudut bias 900 maka,
Dari hukum Snellius diperoleh hubungan
n1 sin 1 n2 sin 3
n1 sin 1 n2 sin 90o
sin 1
n2 maka n > n
1 2 sudut kritis
n1
Sudut datang yang menghasilkan sudut bias 900
Bila sudut datang lebih besar dari sudut kritis,
maka terjadi pemantulan total.
Apabila 90o
dari hukum Snellius diperoleh hubungan:
n1 sin n2 sin
n1 sin n2 sin(90o )
n2
sin cos
n1
tan
n2
Sudut Brewster
n1
E x
ikE z iBy ……… 2.2 Bz By i ……… 2.4
z 2 Ex
y z c
Bx i
ikBz 2 E y ……… 2.5
z c
Bx i ……… 2.6
ikBy 2 Ez
y c
Dari persamaan 2.1, 2.2, 2.3, 2.4, 2.5, 2.6, akan menghasilkan
Solusi Untuk Ey, Ez, By, dan Bz sebagai berikut
i Ex Bx ……… 3.1
Ey
/ c
2
k
2
k y
z
y z c
2 2
2
2 2 k Bx 0 ……… 4.2
2
y z c
Dengan menggunakan syarat batas pada permukaan
konduktor sempurna, yaitu :
nˆ B 0 nˆ B 0 ……… 5
Dengan n̂ adalah vektor satuan normal pada
konduktor, maka akan kita peroleh
Ex = 0 Di permukaan ……… 6.1
y z c
2 Z
2Y
dibagi YZ
2
2
Z 2 Y 2 k YZ 0
y z c
1 2Y 1 2 Z
2
2 k 0
2
……… 2
Y y 2
Z z k
2 2
Sehingga k 2Y k Z k 2 0 dengan 1 Y
k 2
y ………3
c Y y 2
Y A sin k y y B cosk y y
Z z 2
di y = 0 dan di y = a
dY
Syarat batas dy
0
k y A cosk y y k y yB sin k y y
dY
dy 0 = ky A, maka A = 0
0 k y B sin k y a maka, k y a m dengan m = 0, 1, 2,….
atau m
ky
a
1 2Z
Untuk solusi k 2
z yaitu Z A sin k z Z B cosk z Z
Z z 2
Syarat batas dZ
0 di z = 0, z = b
dz
maka dZ
k z A cosk z Z k z B sin k z Z untuk
dZ
k z A cosk z Z
dz dz
0 kz A
cosk z Z 0
Untuk dz k z B sin k z Z
dZ
k z B 0 dan kzz = 0
k z z n
Sin kzz = 0 maka dengan n = 0, 1, 2, ….
k z b n z=b
n
kz
b
maka untuk
Y A sin k Y B cosk Y Z A sin k z Z B cosk z Z
y y
m nz
0 B cos y 0 B cos
a b
my nz
B cos B cos
a b
my nz
Sehingga Bx y, z B cos B cos
a b
Untuk mendapat bilangan gelombang k, maka dari
persamaan yang sudah didapat
m dan k n
k Y k Z k 0 dengan k y
2
2 2 z
b
c a
maka m n
2 2 2
k 0
2
a b c
1
m n
2 2 2 k 2 2
mm
k
2
c
c a b
2 2
m n
m n
mm c
2 2 2
k
c a b a b
Untuk mengetahui kecepaatan grup maka dapat
diperoleh dari persamaan
d 1
vg vg
dk d / dk
Dari persamaan : k
1
2 2
mm
c
dk d 1
2
2
d d c
mm
1
dk 1 d
mm 2
2 2
d c d c 2 2 mm
vg
1
dk 1 1 2
2 mm 2 2
d c 2 2 2 mm
dk 2 vg 2
1
mm 2
2
2
d c
mm
2
dk vg 1
d c 2 2 mm
E.2 PANDU GELOMBANG JALUR
TRANSMISI KOAKSIAL
Bo
Eo 1 ˆ
maka Eo cos kx t ˆ
B
c r c r