Professional Documents
Culture Documents
CAMPAK
DISUSN OLEH:
sekretariat@stikesmuhkudus.ac.id
Alamat : Jl. Ganesha I Purwosari Telp./Faks. (0291) 442993 / 437218 Kudus 59316
Hari :
Tanggal :
Satuan Acara Pembelajaran ( SAP ) ini dibuat untuk memenuhi tugas praktek lapangan
keperawatan komunitas Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus.
( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CAMPAK
Sub-Pokok bahasan : Pengertian campak, penyebab campak, tanda dan gejala campak,
cara penularan campak, cara pencegahan campak, cara
pengobatan campak
Waktu : 30 menit
I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang campak, diharapkan peserta penyuluhan dapat
mengetahui dan memahami penyakit campak.
2. Penyebab campak
IV. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab
V. Media
Leaflet dan Lembar Balik
2. Evaluasi proses
a. peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar
3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat menjelaskan secara sederhana mengenai pengertian campak
b. Peserta dapat menyebutkan penyebab campak
c. Peserta dapat menyebutkan cara penularan campak
d. Peserta dapat menyebutkan orang yang rentan terkena cacar
e. Peserta dapat menyebutkan minimal 4 dari 8 tanda dan gejala campak
f. Peserta dapat menyebutkan cara pengobatan dan pencegahan campak
1. Pengertian campak
Campak menurut WHO adalah penyakit menular dengan gejala kemerahan berbentuk
mukolo papular selama tiga hari atau lebih yang disertai panas 38oC atau lebih dan disertai
salah satu gejala batuk, pilek, dan mata merah.
2. Penyebab campak
Penyakit campak disebabkan oleh virus campak yang termasuk golongan paramyxovirus
genus morbili virus merupakan salah satu virus RNA. Virus ini terdapat dalam darah dan secret
(cairan) nasofaring (jaringan antara tenggorokan dan hidung) pada masa gejala awal hingga 24
jam setelah timbulnya bercak merah di kulit dan selaput lendir. Virus ini berbentuk bulat
dengan tepi kasar dan bergaris tengah 140 nm dan dibungkus oleh selubung luar yang terdiri
dari lemak dan protein. Di dalamnya terdapat nukleokapsid yang bulat lonjong terdiri dari
bagian protein yang mengelilingi asam nukleat (RNA), merupakan struktur heliks 5
nukleoproteindari myxovirus. Selubung luar sering menunjukkan tonjolan pendek, satu protein
yang berada di selubung luar muncul sebagai hemaglutinin.
Biasanya berlangsung 4-5 hari, ditandai dengan panas, lesu, batuk-batuk dan mata merah.
Pada akhir stadium, kadang-kadang timbul bercak Koplik`s (Koplik spot) pada mukosa pipi
atau daerah mulut, tetapi gejala khas ini tidak selalu dijumpai. Bercak Koplik ini berupa
bercak putih kelabu, besarnya seujung jarum pentul yang dikelilingi daerah kemerahan.
Koplik spot ini menentukan suatu diagnosa pasti terhadap penyakit campak.
B. Stadium Erupsi
Batuk pilek bertambah, suhu badan meningkat oleh karena panas tinggi, kadang-kadang
anak kejang-kejang, disusul timbulnya rash (bercak merah yang spesifik), timbul setelah 3-7
hari demam. Rash timbul secara khusus yaitu mulai timbul di daerah belakang telinga,
tengkuk, kemudian pipi, menjalar keseluruh muka, dan akhirnya ke badan. Timbul rasa gatal
dan muka bengkak.
Cara penularan penyakit ini adalah melalui droplet dan kontak, yakni karena menghirup
percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita morbili atau
campak artinya, seseorang dapat tertular campak bila menghirup virus morbili, bisa di tempat
umum, di kendaraan atau dimana saja. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4
hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah 10-14
hari sebelum gejala muncul. Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah
campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak usia prasekolah dan anak-anak SD. Jika
seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap
penyakit ini. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan
kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1
tahun).
a) Pencegahan Primordial
b) Pencegahan Primer
Sasaran dari pencegahan primer adalah orang-orang yang termasuk kelompok beresiko,
yakni anak yang belum terkena campak, tetapi berpotensi untuk terkena penyakit campak.
Pada pencegahan primer ini harus mengenal faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
terjadinya campak dan upaya untuk mengeliminasi faktor-faktor tersebut.
1. Penyuluhan
2. Imunisasi
a. Imunisasi aktif
b. Imunisasi pasif
Imunisasi pasif dengan kumpulan serum orang dewasa, kumpulan serum konvalesens,
globulin plasenta atau gamma globulin kumpulan plasma adalah efektif untuk
pencegahan dan pelemahan campak. Campak dapat dicegah dengan Immune serum
globulin (gamma globulin) dengan dosis 0,25 ml/kgBB intramuskuler, maksimal 15
ml dalam waktu 5 hari sesudah terpapar, atau sesegera mungkin. Perlindungan yang
sempurna diindikasikan untuk bayi, anak-anak dengan penyakit kronis, dan para
kontak di bangsal rumah sakit serta institusi penampungan anak. Setelah hari ke 7-8
dari masa inkubasi, maka jumlah antibodi yang diberikan harus ditingkatkan untuk
mendapatkan derajat perlindungan yang diharapkan. Kontraindikasi vaksin: reaksi
anafilaksis terhadap neomisin atau gelatin, kehamilan imunodefisiensi (keganasan
hematologi atau tumor padat), imunodefisiensi kongenital, terapi imunosupresan
jangka panjang, infeksi HIV dengan imunosupresi berat.
3. Isolasi
Penderita rentan menghindari kontak dengan seseorang yang terkena penyakit campak
dalam kurun waktu 20-30 hari, demikian pula bagi penderita campak untuk diisolasi selama
20-30 hari guna menghindari penularan lingkungan sekitar.
c) Pencegahan Sekunder
Penderita campak tanpa komplikasi dapat berobat jalan. Sehingga pengobatannya bersifat
symptomatik, yaitu memperbaiki keadaan umum atau untuk mengurangi gejalanya saja dengan
pemberian vitamin A.
a. Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah (200.000 SI) untuk balita
c. Pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi kapsul dan tidak membuang
sedikitpun isi kapsul.
d. Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung 1 kapsul untuk diminum
a. Diberikan segera setelah melahirkan dengan cara meminum langsung 1 (satu) kapsul
b. Kemudian minum 1 (satu) kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul pertama
Tempat pemberian vitamin A diberikan secara gratis di sarana fasilitas pelayanan kesehatan,
seperti : RS, Puskesmas, Postu, polindes, praktek dokter/bidan swasta, posyandu, sekolah,
TK, dan PAUD.
X. Referensi
http://nursingworldindonesia.blogspot.com/2017/10/sap-satuan-acara-penyuluhan-campak.html
https://dokumen.tips/documents/sap-campak-hc.html
http://irfanard07.blogspot.com/2015/08/satuan-acara-penyuluhan-campak.html