You are on page 1of 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

CAMPAK

DISUSN OLEH:

NAMA : ASMI HIDAYANTI


NIM : 1820161011
PRODI : D3 KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KUDUS


SK MENDIKNAS RI No:127/D/O/2009

Website : http://www.stikesmuhkudus.ac.id Email :

sekretariat@stikesmuhkudus.ac.id

Alamat : Jl. Ganesha I Purwosari Telp./Faks. (0291) 442993 / 437218 Kudus 59316

TAHUN AJARAN 2018/2019


HALAMAN PENGESAHAN

Satuan Acara Pembelajaran ( SAP ) dengan judul “ Penyuluhan Kesehatan Tentang


“CAMPAK” “ di Puskesmas Purwosari Kudus telah disetujui dan disahkan oleh pembimbing
pada :

Hari :

Tanggal :

Satuan Acara Pembelajaran ( SAP ) ini dibuat untuk memenuhi tugas praktek lapangan
keperawatan komunitas Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Kudus.

Kudus, 03 Oktober 2018

Pembimbing Klinik Pembimbing Akademik

( ) ( )
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
CAMPAK

Pokok bahasan : Campak

Sub-Pokok bahasan : Pengertian campak, penyebab campak, tanda dan gejala campak,
cara penularan campak, cara pencegahan campak, cara
pengobatan campak

Sasaran : Pengunjung Puskesmas Purwosari

Tempat : Puskesmas purwosari

Waktu : 30 menit

I. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang campak, diharapkan peserta penyuluhan dapat
mengetahui dan memahami penyakit campak.

II. Tujuan Khusus


Setelah diberikan penyuluhan diharapkan seluruh masyarakat lingkungan puskesmas
Purwosari akan mampu :

1. Menyebutkan pengertian campak

2. Menjelaskan penyebab campak

3. Menyebutkan tanda dan gejala campak

4. Menjelaskan cara penularan penyakit campak

5. Menjelaskan cara pencegahan campak

6. Menjelaskan cara pengobatan campak


III. Materi (terlampir)
1. Pengertian campak

2. Penyebab campak

3. Tanda dan gejala campak

4. Cara penularan campak

5. Cara pencegahan campak

6. Cara pengobatan campak

IV. Metode
Ceramah dan Tanya Jawab

V. Media
Leaflet dan Lembar Balik

VI. Kegiatan Belajar-Mengajar


No Tahap Kegiatan Penyuluh Kegiatan peserta waktu

1. Pendahuluan  Mengucapkan  Menjawab salam


salam dan  Menyepakati kontrak 2 menit
perkenalan
 Mengingatkan
 kontrak waktu

2. Penyajian  Pengertian campak  Mendengarkan


 Penyebab campak  Memperhatikan
 Tanda dan gejala  Bertanya
campak
 Cara penularan 25 menit
campak
 Cara pencegahan
campak
 Cara pengobatan
campak
3. Penutup  Bertanya kepada  Menjawab
peserta pertanyaan 3 menit
 Membuat  Mendengarkan
kesimpulan  Menjawab salam
 Menutup acara
mengucap salam

VII. Seting tempat

Pasien duduk berhadapan dengan penceramah atau perawat

VII. Kriteria Evaluasi


1. Evaluasi struktur
a. peserta hadir ditempat penyuluhan
b. penyenggara an penyuluhan di Puskesmas Purwosari

2. Evaluasi proses
a. peserta antusias terhadap materi penyuluhan
b. peserta mengikuti jalannya penyuluhan sampai selesai
c. peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi hasil
a. Peserta dapat menjelaskan secara sederhana mengenai pengertian campak
b. Peserta dapat menyebutkan penyebab campak
c. Peserta dapat menyebutkan cara penularan campak
d. Peserta dapat menyebutkan orang yang rentan terkena cacar
e. Peserta dapat menyebutkan minimal 4 dari 8 tanda dan gejala campak
f. Peserta dapat menyebutkan cara pengobatan dan pencegahan campak

IX. MATERI CAMPAK

1. Pengertian campak

Campak menurut WHO adalah penyakit menular dengan gejala kemerahan berbentuk
mukolo papular selama tiga hari atau lebih yang disertai panas 38oC atau lebih dan disertai
salah satu gejala batuk, pilek, dan mata merah.
2. Penyebab campak

Penyakit campak disebabkan oleh virus campak yang termasuk golongan paramyxovirus
genus morbili virus merupakan salah satu virus RNA. Virus ini terdapat dalam darah dan secret
(cairan) nasofaring (jaringan antara tenggorokan dan hidung) pada masa gejala awal hingga 24
jam setelah timbulnya bercak merah di kulit dan selaput lendir. Virus ini berbentuk bulat
dengan tepi kasar dan bergaris tengah 140 nm dan dibungkus oleh selubung luar yang terdiri
dari lemak dan protein. Di dalamnya terdapat nukleokapsid yang bulat lonjong terdiri dari
bagian protein yang mengelilingi asam nukleat (RNA), merupakan struktur heliks 5
nukleoproteindari myxovirus. Selubung luar sering menunjukkan tonjolan pendek, satu protein
yang berada di selubung luar muncul sebagai hemaglutinin.

3. Tanda dan gejala campak

Gejala klinis dibagi menjadi 3 stadium, yakni:

A. Stadium Kataral atau Prodormal

Biasanya berlangsung 4-5 hari, ditandai dengan panas, lesu, batuk-batuk dan mata merah.
Pada akhir stadium, kadang-kadang timbul bercak Koplik`s (Koplik spot) pada mukosa pipi
atau daerah mulut, tetapi gejala khas ini tidak selalu dijumpai. Bercak Koplik ini berupa
bercak putih kelabu, besarnya seujung jarum pentul yang dikelilingi daerah kemerahan.
Koplik spot ini menentukan suatu diagnosa pasti terhadap penyakit campak.

B. Stadium Erupsi

Batuk pilek bertambah, suhu badan meningkat oleh karena panas tinggi, kadang-kadang
anak kejang-kejang, disusul timbulnya rash (bercak merah yang spesifik), timbul setelah 3-7
hari demam. Rash timbul secara khusus yaitu mulai timbul di daerah belakang telinga,
tengkuk, kemudian pipi, menjalar keseluruh muka, dan akhirnya ke badan. Timbul rasa gatal
dan muka bengkak.

C. Stadium konvalensi atau penyembuhan

Erupsi (bercak-bercak) berkurang, meninggalkan bekas kecoklatan yang disebut


hiperpigmentation, tetapi lama-lama akan hilang sendiri. Panas badan menurun sampai
normal bila tidak terjadi komplikasi.
4. Cara penularan campak

Cara penularan penyakit ini adalah melalui droplet dan kontak, yakni karena menghirup
percikan ludah (droplet) dari hidung, mulut maupun tenggorokan penderita morbili atau
campak artinya, seseorang dapat tertular campak bila menghirup virus morbili, bisa di tempat
umum, di kendaraan atau dimana saja. Penderita bisa menularkan infeksi ini dalam waktu 2-4
hari sebelum timbulnya ruam kulit dan selama ruam kulit ada. Masa inkubasi adalah 10-14
hari sebelum gejala muncul. Sebelum vaksinasi campak digunakan secara meluas, wabah
campak terjadi setiap 2-3 tahun, terutama pada anak usia prasekolah dan anak-anak SD. Jika
seseorang pernah menderita campak, maka seumur hidupnya dia akan kebal terhadap
penyakit ini. Kekebalan terhadap campak diperoleh setelah vaksinasi, infeksi aktif dan
kekebalan pasif pada seorang bayi yang lahir dari ibu yang telah kebal (berlangsung selama 1
tahun).

Orang-orang yang rentan terhadap campak adalah :

a) Bayi berumur lebih dari 1 tahun

b) Bayi yang tidak mendapatkan imunisasi

c) Remaja dan dewasa muda yang belum mendapatkan imunisasi kedua.

5. Cara pencegahan campak

a) Pencegahan Primordial

Pencegahan primordial dilakukan dalam mencegah munculnya faktor predisposisi atau


resiko terhadap penyakit campak. Sasaran dari pencegahan primordial adalah anak-anak
yang masih sehat dan belum memiliki resiko yang tinggi agar tidak memiliki faktor resiko
yang tinggi untuk penyakit campak. Edukasi kepada orang tua anak sangat penting
peranannya dalam upaya pencegahan primordial. Tindakan yang perlu dilakukan seperti
penyuluhan mengenai pendidikan kesehatan, konseling nutrisi dan penataan rumah yang
baik.

b) Pencegahan Primer

Sasaran dari pencegahan primer adalah orang-orang yang termasuk kelompok beresiko,
yakni anak yang belum terkena campak, tetapi berpotensi untuk terkena penyakit campak.
Pada pencegahan primer ini harus mengenal faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
terjadinya campak dan upaya untuk mengeliminasi faktor-faktor tersebut.
1. Penyuluhan

Edukasi campak adalah pendidikan dan latihan mengenai pengetahuan mengenai


campak. Di samping kepada penderita campak, edukasi juga diberikan kepada anggota
keluarganya, kelompok masyarakat beresiko tinggi dan pihak-pihak perencana kebijakan
kesehatan. Berbagai materi yang perlu diberikan kepada pasien campak adalah definisi
penyakit campak, faktor-faktor yang berpengaruh pada timbulnya campak dan upaya-
upaya menekan campak, pengelolaan campak secara umum, pencegahan dan pengenalan
komplikasi campak.

2. Imunisasi

Di Indonesia sampai saat ini pencegahan penyakit campak dilakukan dengan


vaksinasi campak secara rutin yaitu diberikan pada bayi berumur 9-15 bulan. Vaksin
yang digunakan adalah Schwarz vaccine yaitu vaksin hidup yang diolah menjadi lemah.
Vaksin ini diberikan secara subkutan sebanyak 0,5 ml. Vaksin campak tidak boleh
diberikan pada wanita hamil, anak dengan TBC yang tidak diobati, penderita leukemia.
Vaksin campak dapat diberikan sebagai vaksin monovalen atau polivalen yaitu vaksin
measles-mumps-rubella (MMR). Vaksin monovalen diberikan pada bayi usia 9 bulan,
sedangkan vaksin polivalen diberikan pada anak usia 15 bulan. Penting diperhatikan
penyimpanan dan transportasi vaksin harus pada temperature antara 2oC-8oC atau ±
4oC, vaksin tersebut harus dihindarkan dari sinar matahari. Mudah rusak oleh zat
pengawet atau bahan kimia dan setelah dibuka hanya tahan 4 jam. Dimana imunisasi ini
terbagi atas 2 yaitu :

a. Imunisasi aktif

Pencegahan campak dilakukan dengan pemberian imunisasi aktif pada bayi


berumur 9 bulan atau lebih. Pada tahun 1963 telah dibuat dua macam vaksin campak,
yaitu vaksin yang berasal dari virus campak hidup yang dilemahkan (tipe
Edmonstone B); vaksin yang berasal dari virus campak yang dimatikan (dalam
larutan formalin dicampur dengan garam alumunium). Namun sejak tahun1967,
vaksin yang berasal dari virus campak yang telah dimatikan tidak digunakan lagi,
oleh karena efek proteksinya hanya bersifat sementara dan dapat menimbulkan gejala
atypical measles yang hebat. Vaksin yang berasal dari virus campak yang dilemahkan
berkembang dari Edmonstone strain menjadi strain Schwarz (1965) dan kemudian
menjadi strais Moraten (1968). Dosis baku minimal pemberian vaksin campak yang
dilemahkan adalah 0,5 ml, secara subkutan, namun dilaporkan bahwa pemberian
secara intramuskular mempunyai efektivitas yang sama. Vaksin ini biasanya
diberikan dalam bentuk kombinasi dengan campak Jerman (vaksin MMR atau
mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas. Jika hanya
mengandung campak vaksin diberikan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR,
dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6
tahun. Vaksin campak sering dipakai bersama-sama dengan vaksin rubela dan
parotitis epidemika yang dilemahkan, vaksin polio oral, difteri, tetanus, polio dan
lain-lain. Laporan beberapa peneliti menyatakan bahwa kombinasi tersebut pada
umumnya aman dan tetap efektif.

b. Imunisasi pasif

Imunisasi pasif dengan kumpulan serum orang dewasa, kumpulan serum konvalesens,
globulin plasenta atau gamma globulin kumpulan plasma adalah efektif untuk
pencegahan dan pelemahan campak. Campak dapat dicegah dengan Immune serum
globulin (gamma globulin) dengan dosis 0,25 ml/kgBB intramuskuler, maksimal 15
ml dalam waktu 5 hari sesudah terpapar, atau sesegera mungkin. Perlindungan yang
sempurna diindikasikan untuk bayi, anak-anak dengan penyakit kronis, dan para
kontak di bangsal rumah sakit serta institusi penampungan anak. Setelah hari ke 7-8
dari masa inkubasi, maka jumlah antibodi yang diberikan harus ditingkatkan untuk
mendapatkan derajat perlindungan yang diharapkan. Kontraindikasi vaksin: reaksi
anafilaksis terhadap neomisin atau gelatin, kehamilan imunodefisiensi (keganasan
hematologi atau tumor padat), imunodefisiensi kongenital, terapi imunosupresan
jangka panjang, infeksi HIV dengan imunosupresi berat.

3. Isolasi

Penderita rentan menghindari kontak dengan seseorang yang terkena penyakit campak
dalam kurun waktu 20-30 hari, demikian pula bagi penderita campak untuk diisolasi selama
20-30 hari guna menghindari penularan lingkungan sekitar.

c) Pencegahan Sekunder

Pencegahan sekunder adalah upaya untuk mencegah atau menghambat timbulnya


komplikasi dengan tindakan-tindakan seperti tes penyaringan yang ditujukan untuk
pendeteksian dini campak serta penanganan segera dan efektif. Tujuan utama kegiatan-
kegiatan pencegahan sekunder adalah untuk mengidentifikasi orang-orang tanpa gejala
yang telah sakit atau penderita yang beresiko tinggi untuk mengembangkan atau
memperparah penyakit. Memberikan pengobatan penyakit sejak awal sedapat mungkin
dilakukan untuk mencegah 13 kemungkinan terjadinya komplikasi. Edukasi dan
pengelolaan campak memegang peran penting untuk meningkatkan kepatuhan pasien
berobat.
d) Pencegahan Tersier

Pencegahan tersier adalah semua upaya untuk mencegah kecacatan akibat


komplikasi. Kegiatan yang dilakukan antara lain mencegah perubahan dari komplikasi
menjadi kecatatan tubuh dan melakukan rehabilitasi sedini mungkin bagi penderita yang
mengalami kecacatan. Dalam upaya ini diperlukan kerjasama yang baik antara pasien
dengan dokter maupun antara dokter-dokter yang terkait dengan komplikasinya.
Penyuluhan juga sangat dibutuhkan untuk meningkatkan motivasi pasien untuk
mengendalikan penyakit campak. Begitu pun dengan pelayanan kesehatan yang holistik
dan terintegrasi antar disiplin terkait sangat diperlukan, terutama di rumah sakit rujukan,
baik dengan para ahli sesama ilmu.

6. Cara pengobatan campak

Penderita campak tanpa komplikasi dapat berobat jalan. Sehingga pengobatannya bersifat
symptomatik, yaitu memperbaiki keadaan umum atau untuk mengurangi gejalanya saja dengan
pemberian vitamin A.

Cara pemberian kapsul vitamin A pada bayi dan anak balita :

a. Berikan kapsul biru (100.000 SI) untuk bayi dan kapsul merah (200.000 SI) untuk balita

b. Potong ujung kapsul dengan menggunakan gunting yang bersih

c. Pencet kapsul dan pastikan anak menelan semua isi kapsul dan tidak membuang
sedikitpun isi kapsul.

d. Untuk anak yang sudah bisa menelan dapat diberikan langsung 1 kapsul untuk diminum

Cara pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada ibu nifas :

a. Diberikan segera setelah melahirkan dengan cara meminum langsung 1 (satu) kapsul

b. Kemudian minum 1 (satu) kapsul lagi 24 jam setelah pemberian kapsul pertama

Tempat pemberian vitamin A diberikan secara gratis di sarana fasilitas pelayanan kesehatan,
seperti : RS, Puskesmas, Postu, polindes, praktek dokter/bidan swasta, posyandu, sekolah,
TK, dan PAUD.
X. Referensi

http://nursingworldindonesia.blogspot.com/2017/10/sap-satuan-acara-penyuluhan-campak.html

https://dokumen.tips/documents/sap-campak-hc.html

http://irfanard07.blogspot.com/2015/08/satuan-acara-penyuluhan-campak.html

You might also like