You are on page 1of 1

KEDUDUKAN GO-JEK, BLU-JEK, DAN SEJENISNYA BERDA

SARKAN UU NO. 22 TAHUN 2009 DAN PP NO. 74 TAHUN 2014

1. Perusahaan Angkutan Umum

Pengertian perusahaan angkutan umum adalah badan hukum yang menyediakan jasa angkutan
orang dan/atau barang dengan kendaraan bermotor umum (vide Pasal 1 angka 21 UU No. 22
Tahun 2009). Dalam hal ini yang dimaksud dengan badan hukum atau dalam bahasa Belanda
diartikan rechts persoon adalah badan atau perkumpulan yang dapat memiliki hak dan
melakukan perbuatan hukum seperti seorang manusia, badan atau perkumpulan mana
mempunyai kekayaan sendiri, ikut serta dalam lalu lintas hukum dengan perantaraan
pengurusnya, dapat digugat dan dapat juga menggugat di muka hakim. Menurut Van
Apeldoorn, badan hukum adalah badan atau perkumpulan yang memiliki kewenangan hukum
(rechtsbevoegheid), yakni kewenangan untuk menjadi subjek hubungan-hubunga hukum dan
kewenangan bertindak (handelingsbevoegdheid), yakni kewenangan untuk melakukan
tindakan-tindakan yang menimbulkan hubungan hukum.

L.J. Van Apeldoorn. 1996. Pengantar IImu Hukum. Cetakan ke-26, diterjemahkan dari buku

Inleiding Tot De Studie Van Het Nederlandse Recht oleh Oetarid Sadino. Jakarta: Pradnya

12 Subekti. 1987. Pokok-Pokok Hukum Perdata. Jakarta: Intermasa. Hlm. 21

Paramita. HIm. 221

183

Aspek Hukum Pengangkutan Jalan

Dalam tataran pembentukan peraturan perundang-undangan dikenal teori jenjang hukum


(Stufentheorie) yang dikemukakan oleh Hans Kelsen. Dalam teori tersebut Hans Kelsen berpendapat
bahwa norma-norma hukum itu berjenjang-jenjang dan berlapis-lapis dalam suatu hierarki (tata
susunan) dalam arti suatu norma yang lebih tinggi berlaku, bersumber dan berdasar pada norma yang
lebih tinggi lagi, demikian seterusnya sampai pada suatu norma yang tidak dapat ditelusuri lebih lanjut
dan bersifat hipotetis dan fiktif, yaitu Norma Dasar (Grundnorm).

You might also like