You are on page 1of 47

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN

PERSONAL HYGIENE PADA Nn. N DIRUANG DAHLIA RSUD DR.


SOEDIRMAN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh :

Nirvana cindy zara

A01301793

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERRAWATAN

2016
ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUHAN
PERSONAL HYGIENE PADA Nn. N DIRUANG DAHLIA RSUD DR.
SOEDIRMAN KEBUMEN

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif

Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan

Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

Disusun Oleh :

Nirvana cindy zara

A01301793

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERRAWATAN

2016
LE■7EBAR PENGESAⅡ AN PEPIBIPIBING

Laporan Hasil Ujian Komprehensif telah Diterima dan Disetujui oleh


Pembimbing Ujian Akhir Diploma Keperawatan STIKES Muhammadiyah
Gombong pada .

Hari/Tanggal
彰 綺

ASUHAN KEPERAWATAN PEMENUHAN KEBUTUⅡ AN

PERSONAL HYGIENE PADA NnoN DI RUANG DAHLIA

RSU:D DroSOEDⅡ uVIAN KEBUR/1EN

Yang ciipersi dan disusun oleh .

Ketua Program Studi D lll

(Sawiji, S.Kep.Ns, M. Sc)


Program Studi DIII Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
KTI, Juli 2016
Nirvana cindy zara, Ike Mardiati,A.M.kep,Sp.kep.J

ABSTRAK

ASUHAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PERAWATAN PERSONAL


HYGIENE Nn. N DI RUANG DAHLIA RSUD DR SOEDIRMAN
KEBUMEN

Latar belakang : Gastroenteritis merupakan peningkatan keenceran dan frekuensi


feses dalam volume besar atau sedikit, diakibatkan adanya zat yang terlarut tidak
dapat diserap dalam feses dan ditandai dengan muntah karena adanya proses
inflamasi pada lambung atau usus yang mengakibatkan terjadinya kelemahan dan
kelelahan yang memicu gangguan personal Hygiene pasien.

Tujuan asuhan keperawatan : untuk memberikan gambaran tentang asuhan


keperawatan dengan masalah pemenuhan kebutuhan perawatan diri pada pasien
gastroenteritis.

Asuhan keperawatan : Asuhan keperawatan pada Nn.N yang dilakukan selama 2


hari mulai tanggal 10 juni – 11 juni 2016. pasien mengatakan dirumah sakit hanya
diseka oleh keluarganya tetapi tidak keramas dan gosok gigi. Dari data obyektif
pasien terlihat rambut kotor dan bau, pasien tampak terlihat kurang bersih pada
gigi kuning dan kotor. Adapun tindakan yang di lakukan menganjurkan pasien
untuk istirahat dan tidur, melakukan tindakan oral hygine, menganjurkan keluarga
untuk menjaga kebersihan badan pasien, Evaluasi yang telah di lakukan selama
dua hari pasien mengatakan setelah dilakukan oral hygine merasa lebih bersih dan
lebih nyaman, Dari data tersebut masalah keperawatan taratasi.

Analisa tindakan : menggosok gigi dengan pasta gigi herbal dapat meningkatkan
penurunan indeks plak.

Kata kunci : Gastroenteritis, Personal Hygiene, Oral hygiene

iv
DIPLOMA III OF NURSING PROGRAM
MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG
Nursing Care Report, July 2016
Nirvana cindy zara, Ike Mardiati,A.M.kep,Sp.kep.J

ABSTRACT
NURSING CARE OF FULFILLING PERSONAL HYGIENE NEED TO
MISS N IN DAHLIA WARD Dr SOEDIRMAN KEBUMEN OF HOSPITAL

Background: Gastroenteritis is an increase of dilution and stool frequency in


large or less volume due to some dissolved substances cannot be absorbed in
feces, It is characterized by vomiting due to the inflammatory process in the
stomach or intestines resulting in weakness and fatigue that trigger personal
Hygiene [roblem of the patient.

Objective: to describe nursing care of fulfilling personal hygiene need to Miss N


in Dahlia Ward Dr Soedirman Kebumen of Hospital.
Nursing care: Nursing care was conducted for two days starting on 10 June-11
June 2016. The patient said that during at the hospital he was just wiped by the
family for bathing without shampooing and brushing teeth. Patient’s hair look
dirty and smell bad, Her teeth look yellow and dirty. The intervention and
implementation were encouraging the patient to take rest and sleep, performing
oral hygiene. encouraging the family to maintain the cleanliness of the patient’s
body. The evaluation was conducted for two days showed that the patient said that
after getting oral hygiene she felt cleaner and more comfortable. Therefore the
nursing diagnosis has been resolved.

Treatment Analysis: Tooth brushing using herbal toothpaste and good level of
oral hygine is effective to decline in the index of tooth plaque.
Keywords: nursing care. gastroenteritis, personalhygiene

iv
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
karya tulis ilmiah ini dengan judul “Asuhan Keperawatan Pemenuhan Kebutuhan
Personal Hygiene pada Nn. N di Ruang Dahlia RSUD DR Soedirman Kebumen.”

Karya tulis ilmiah ini disusun untuk melaporkan hasil ujian komprehensif
dalam rangka ujian tahap akhir jenjang pendidikan Diploma III Keperawatan
Stikes Muhammadiyah Gombong.

Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapatkan


bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya
kepada yang terhormat :

1. Bapak Madkhan Anis, S.Kep.Ns selaku Ketua STIKES Muhammadiyah


Gombong yang telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba
ilmu di STIKES Muhammadiyah Gombong ini.

2. Bapak Sawiji, S.Kep.Ns, selaku Ketua Program Studi DIII


Keperawatan yang telah memberikan kesempatan untuk menimba ilmu
di STIKES Muhammadiyah Gombong ini.

3. ibu Ike Mardiati,A.M.Kep,Sp.Kep.J, selaku pembimbing sekaligus


sebagai penguji ujian komprehensif yang telah membimbing saya
dengan cermat, memberikan masukan-masukan, inspirasi, serta
memfasilitasi demi sempurnanya karya tulis ilmiah ini.

4. Segenap dosen STIKES Muhammadiyah Gombong yang telah


memberikan bimbingan dengan sabar dan wawasannya serta ilmu yang
sangat bermanfaat.

5. Klien dan keluarga Nn.N yang telah memberi kesempatan untuk


mengkaji dan melakukan tindakan kepewartan.

vi
6. Ibu Rasa Eni, S.Kep.Ns, selaku penguji lahan ujian komprehensif
beserta staf keperawatan dan karyawan RSUD DR Soedirman
Kebumen yang telah memberikan masukan dan saran-saran yang
bermanfaat.

7. Kedua orang tua dan kaka yang telah mendukung baik moral, material
dan spiritual sehingga dapat menyelesaikan tugas dengan baik.

8. Sahabat tercinta dan teman-teman Mahasiswa Program Studi DIII


Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong dan berbagai pihak
yang telah memberikan dukungan semangat, moril, dan spiritual.

Penulis berharap semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat untuk perkembangan
ilmu keperawatan dan kesehatan, Amin.

Gombong, Juli 2016

NIRVANA CINDY ZARA


NIM. A013-01793

vii
DAFTAR ISI

Halaman judul ................................................................................................................ i


Lembar pengesahan pembimbing ................................................................................. ii
Lembar pengesahan penguji .......................................................................................... iii
Abstrak .......................................................................................................................... iv
Abstrack ........................................................................................................................ v
Kata pengantar .............................................................................................................. vi
Daftar isi ....................................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1


A. Latar belakang ............................................................................................. 1
B. Tujuan penulisan .......................................................................................... 4
1. Tujuan umum............................................................................................ 4
2. Tujuan khusus ........................................................................................... 4
C. Manfaat penulisan ........................................................................................ 5
1. Manfaat bagi pasien dan keluarga ........................................................... 5
2. Manfaat bagi rumah sakit ......................................................................... 5
3. Manfaat bagi institusi pendidikan............................................................. 5

BAB II KONSEP DASAR .......................................................................................... .6


A. Konsep dasar personal hygine ...................................................................... 6
B. Oral hygine ................................................................................................... 9
C. Kebersihan mulut dan gigi ........................................................................... 13
D. Perawatan infus .............................................................................................

BAB III RESUME KEPERAWATAN ..................................................................... 16


A. Pengkajian ................................................................................................... 16
1. Identitas klien .......................................................................................... 16
2. Riwayat keperawatan .............................................................................. 16

viii
3. Pengkajian fokus .................................................................................... 17
B. Analisa data ................................................................................................ 19
C. Intervensi, implementasi, dan Evaluasi ...................................................... 20

BAB IV PEMBAHASAN .......................................................................................... 26


A. Asuhan Keperawatan .................................................................................. 26
1. Perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan penurunan
Hb ............................................................................................................... 26
2. Nyeri akut berhubungan dengan agen cidera biologis ............................ 28
3. Defisit perawatan diri berhubungan dengan kelemahan dan kelelahan .. 31
B. Analisa inovasi tindakan keperawatan ........................................................ 35

BAB V PENUTUP ..................................................................................................... 38


A. Kesimpulan ................................................................................................ 38
B. Saran ........................................................................................................... 39
1. Bagi pasien dan keluarga ........................................................................ 39
2. Bagi rumah sakit ..................................................................................... 39
3. Bagi STIKes Muhammadiyah Gombong ............................................... 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

ix
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini sering ditemukan angka terjadinya gastroenteritis di sebagian

besar wilayah Indonesia sampai saat ini masih tinggi. Di wilayah Indonesia,

sekitar 162 ribu balita meninggal dunia setiap tahunnya atau sekitar 460 balita

setiap harinya. Adapun hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga pada tahun (2007)

di wilayah Indonesia, gastroenteritis menjadi penyebab utama kematian nomor

dua pada balita dan nomor tiga bagi bayi disertai nomor lima bagi semua umur.

Setiap anak di Indonesia mengalami episode diare sebanyak 1,6 – 2 kali per

tahunnya (Piogama, 2008).

Gastroenteritis akut dapat berlangsung kurang dari 7 hingga 14 hari dan

kronik dapat berlangsung lebih dari 2 sampai dengan 3 minggu. Gastroenteritis

infeksius akut akan tersebar diseluruh wilayah negara yang disebabkan lebih dari

4 juta kematian setiap tahun pada balita, khususnya di negara-negara berkembang

dan penyebab utama malnutrisi kalori, protein dan dehidrasi (Deven, 2007).

Gastroenteritis infeksius akut umum terjadi dan penularannya antar

manusia organisme yang sangat sering terlibat didalam epidemic diare ditempat

perawatan tersebut yaitu Giardia Lambia, Shigella, dan Cryptos Poridium. Angka

serangan sekunder yang terkisar antara 10 dan 20 % digambarkan oleh sumber

1
2

infeksi yang sangat penting untuk semua orang tua dan saudara sekandung

(Khalik, 2007).

Adapun data dari Direktorat Penyehatan Lingkungan Departemen

Kesehatan disebutkan, pada tahun 2001 angka kematiannya rata-rata yang

diakibatkan gastroenteritis yaitu 23 per 100.000 penduduk, sedangkan pada aak-

anak angaka tersebut lebih tinggi yang berusia di bawah lima tahun, yaitu 75 per

100.000 penduduk. Hasil dari survey pada tahun 2006 menunjukkan terjadinya

gastroenteritis pada semua usia di Indonesia adalah 423 per 1000 penduduk dan

terjadi satu-dua kali per tahunnya pada anak-anak yang berusia di bawah lima

tahun (Diah, 2008).

Gastroenteritis merupakan peningkatan keenceran dan frekuensi feses

dalam volume besar atau sedikit, diakibatkan adanya zat yang terlarut tidak dapat

diserap dalam feses dan ditandai dengan muntah karena adanya proses inflamasi

pada lambung atau usus (corwing, 2009: 598).

Dasar-dasar yang disebabkan gastroenteritis yaitu gangguan osmotik,

gangguan motilitas usus dan faktor infeksi. gangguan osmotik yang terjadi akibat

terdapat makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan

osmotik yang ada dalam rongga usus yang akan meningkat, sehingga menjadi

pergeseran air dan elektrolit ke dalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebih

akan merangsang usus untuk mengeluarkan. Gangguan motilitas usus dapat

menyebabkan terjadinya hiperperistaltik yang mengakibatkan berkuangnya

kesempatan usus untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. sebaliknya

bila peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul berlebih


3

selanjutnya dapat timbul diare. Faktor infeksi diawali dengan mikroorganisme

yang telah berhasil masuk dan hidup didalam usus yang bisa berhasil melewati

rintangan asam lambung. Mikroorganisme tersebut yang berkembang biak dan

mengeluarkan toksin yang dapat menginfeksi sel-sel mukosa lambung maupu

usus yang mengakibatkan perpidahan cairan dan elektrolit kerongga usus sehingga

timbul diare (mansjoer2009 : 470)

Masalah yang memunculkan Gastristis salah satunya adalah defisit

perawatan diri karena pada dasarnya gastritis merupakan suatu keadaan dimana

peradangan atau perdarahan lambung yang bersifat akut, kronis, difus atau lokal

yang dapat menimbulkan rasa nyeri yang hebat sehingga menurunnya aktivitas

gerak dan perawatan diri. (Price & Wilson,2006)

Defisit perawatan diri merupakan hambatan kemampuan untuk melakukan

atau menyelesaikan aktivitas perawatan diri untuk diri sendiri. (Amin Huda

Nurarif, 2013). Salah satu tindakan untuk defisit perawatan diri adalah oral

hygine, oral hygine merupakan suatu tindakan yang dilakukan untuk mengurangi

resiko penyakit gigi dan mulut, memperbaiki kondisi mulut untuk meningkatkan

nafsu makan, serta mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut.

Hygiene mulut yang baik memberikan rasa sehat dan selanjutnya dapat

menstimulasi nafsu makan. Tujuan perawatan hygiene mulut pasien adalah pasien

akan memiliki mukosa mulut yang utuh yang terhidrasi baik serta untuk

mencegah penyebaran penyakit yang ditularkan melalui mulut (misalkan tifus,

hepatitis), mencegah penyakit mealui mulut dan gigi, meningkatkan daya tahan
4

tubuh, mencapai rasa nyaman, memahami praktik hygiene mulut dan mampu

melakukan sendiri perawatan hygiene mulut dengan benar.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk menjadikan kasus

Gastroentritis ini untuk membuat karya tulis ilmiah tentang “Asuhan Keperawatan

pada Nn. N dengan Gastroenteritis di Bangsal Dahlia Rumah Sakit Umum Daerah

DR. SOEDIRMAN Kebumen”.

B. Tujuan Penulisan

1.Tujuan Umum Penulisan

Untuk memberikan gambaran aplikasi asuhan keperawatan

pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada Nn. N di Ruang Dahlia

RSUD DR. Soedirman Kebumen.

2. Tujuan Khusus Penulisan

a. Mampu memberikan gambaran pengkajian pada pasien dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.

b. Mampu memberikan gambaran diagnosa pada pasien dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.

c. Mampu memberikan gambaran rencana pada pasien dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.

d. Mampu memberikan gambaran implementasi pada pasien

dengan gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.


5

e. Mampu memberikan gambaran evaluasi pada pasien dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan personal hygiene.

f. Mampu mendokumentasikan gangguan pemenuhan kebutuhan

personal hygiene.

C. MANFAAT PENULISAN

1. Manfaat bagi pasien dan keluarga

Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga tentang


kebutuhan personal hygiene dan cara mengatur pola hidup sehat
dirumah.

2. Manfaat bagi Rumah Sakit


Sebagai tambahan referensi tentang penerapan pasien dengan
Gastroenteritis dengan gangguan pemenuhan kebutuhan personal
hygiene, agar dapat menjadi perbaikan di masa yang akan datang.

3. Manfaat bagi STIKES Muhammadiyah Gombong


Sebagai tambahan referensi tentang penerapan pasien dengan
Gastroenteritis dengan gangguan pemenuhan personal hygiene
sebagai proses belajar mengajar untuk mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA

Citra L. Yuwono, dkk (2012). Effectiveness of Herbal and Non-Herbal Toothpastes in


Reducing Dental Plaque Accumulation, Journal of Dentistry Indonesia 2012, Vol. 19,
No. 3

Herdman, H.T. (2012). NANDA Internasional Diagnosis Keperawatan : Definisi dan


Klasifikasi 2012-2014. Jakarta : EGC

Mansjoer, A, dkk. (2009). Kapita Selecta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius

Maulani, dkk (2005). Panduan Merawat dan Menjaga Kesehatan gigi. Jakarta : Gramedia

Nurarif, A Huda dan Hadi kusuma. (2013). Aplikasi asuhan keperawatan berdasarkan
diagnosa medis dan nanda jilid 1. Yogyakarta : mediaction Publishing

Potter, P. A. & Perry, A.G. (2006). Keperawatan Fudamental : Konsep, Proses, dan Praktik,
Edisi 4. Jakarta : EGC

Prince, S.A. (2006) Patofisiologis Konsep Klinis Proses-proses Penyakit, Edisi 6, vol 1
Jakarta : EGC

Rizki Yulita, dkk (2014) tentang Perbandingan efektivitas pasta gigi herbal dengan pasta
gigi non herbal terhadap penurunan indeks plak pada siswa SD N Angsau 4 Pelaihari,
Jurnal Keperawatan Vol II. No 2.

Silvia Anitasari, dkk (2012) Hubungan frekuensi menyikat gigi dengan tingkat kebersihan
gigi dan mulut siswa sekolah dasar negeri di kecamatan Palaran kotamadya Samarinda
provinsi Kalimantan Timur.

Wartonah, tarwoto, (2006) Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan edisi 3

Wilkinson, J.M. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta : Buku kedokteran
HAt-l Ve?vnwArA N BA0A
し■●ハう
D tgprtssl. \ P
t&uvrcH !k\,4r uwM Dtev+H Dr-.[eprpl\AA\.]

0tc,"tenlt,, ()toh

N u*q r Nr*l
Ntvrn ' Lot

9拍 91 ゆt,LoMA
uvu
し N
Cい人〔
る ヽ6
f.f,vtp,nu leN6vsA,F-{ 4 N
_二 ____上 山 川 にC,ぃ ωAttη N μ D卜 N← N う新 」んAN 6岬 66船 N
tZrlccCtpR*.t 6E
N,-tr 0* rtL r R

一― ――― に AH Dlsソ 件はに AN



?+oa t-AN{ 6, A I

゛t多 ぃ4名
?そ ゛ INん AKハ
(
'CMlk

仏14 mα 51 1ι Mレ 杵∝ ″″陶 嘲 伴 時い ば ハrυ喘レlγ ハ叶


`物 螢 叫BOは で
T rt'tt AuhN u

Tqnqaq\ mqrr4Vv F-g . \0 \uyri totU' \x lo


TUrrAaU I ngt"ut rr t ir{t,\ , \D \rrrni J.olb \t{ aO
Nqwiu 0ol'\t\h.u\ \ : l'\trlttuA LIN$Y I,APA

I tui lt rr [uh\tu

A \rk,uirr\.r,rs k\u,t"
V\L\W\q ヽぃ N
l,twtur 1郷 │}
\untq t<v\uwrrr.r tuwvrnnuulr
Atumu\ くqヽ 1ヽ 1(1

Aaqw\Lr hr^nn

tuwu ヽ帆uoi

tturus t,lllブ lrlハ に(lИ ,1ッ 1

btvrdt dr u.r,rln ,0

11?[rr.r r (trrvl
°
Ox ヤ
nて at% 6r lins'Mrrr,
r.iti .0tr,t

A \r.\,rrr,,t..kt !,rrr L'r/{,1 /rtnr^rr(,t\^ri Vrtllill^.


Nuvnu. Tn!
ilrrl.r U r 可2ヽ い

lirtnrq Kttowrtr,t \qr,ri Iiitt,



hmuヽ 4 [t rrflr(
rltrrtN,Ik,{,rrn 0

:

,7し oし 〔1帆 171A


Buruh

!t,^hr*,,lt^,n d,vr,rmHrn k\,{,r,a tll,qk kat/tatty、 ぃ

[iwaru t k.tt,rl,tr,rt rrrrr

lLt\u\u,rvr u,til.v'l^-fi

N,,rrr t

t Krrnrfivrr* [cqwhukqn klauronot


k\w^ Aaknvro. k l6D ?-s 0r toec,trr uht\\^ Y.(,hr,run&1,\ 0nw,tr rlu\mnn Atnur,an

鳳 ぃhた ぃ b∝ 武u4跳悧Ъ、,
lduL h怖 ヽ,lataハ hNИ し、
Ц臨 πi 販 は 輸tttt

k*OW. 4VUrn ttVp\r,tvrn nrrartrk 8-! ,0tu.t \.rtU\.t t \rrrrnltotur



klzl.r.rm WUtlr,tk ES

IIV ,\0 ,c)olqu y\1rn\4\^ t\ :truxfu gp- roX /wnl luwu bl ,t (


lwit c\tkr,rri ktwur,ru\ to iuni a[\U buh.ra\ \4 1r, k\t^ \,trr,inr,,t\uh

61:->,

勁りし
い t― 嗜嘔

t K\fl v'i.u&0\qkqfoi/1 nt4txi lltlanq ]rrrvrhi.tf '

L 30 ヽ 〕 χtt tt η ′も'C
:toxfrn lf.n\rut,,!wq \uf0 lvprr*q b\hvn. \^tux*l rqnr$drn a/t
9"偽 ′`
ユ い嶋噺 レぃぃ xOれ メ 1/Oo。 1 5り の

tctLctrflh

カol
ヽもいt,uヽ ヘ


てえλ

' : \qki fawi \a,qa1 ヽ・


h―
、.1側 は `
臥は

f-'---..r , hr\g \rrtontvrr^y'

6萬 渾 蘇 m
0 rp n0\v,{,r tl(rv\

i-u hri(10 hill Vr(rt\v1il,r H0w.l,t,( tun

0r.r\r,t t/ktrur,vrf,r$
kbot*- )i rvtt , l"t \^{,rkfis

kurr dtkcrt( , k\hn \tt\u7, tr,r,ott/" tnr,ttns fl- lS x lmrrrt '

λ ヤ
。Ⅷ ヽ臥
tば ゝ i

\ahr,\rrrr,t mwri , hua,rtrn k\^M Vruntaat0t(fiV1 lrtd@


11へ 帆κtt A 秘メ%t/tari__糀 皿 Чよいし いい。h_h仏 りヽ

rlrl.u^ tM\vluvvl [-q flr\r,it lhurr
lultl t\ttcr,rr( . V\rtn tr,lurc !|{rrt;.;-rv\!)Lg^-,V6vttAq w\akq t'Z \endttt<
ヽat臥 っの1麒 ん外 t F・ s′ 仇at/A__堕 lin● い
/n i_`2並 L二 __

ν
At可 31つ しn ちわ 4s`" キヽしA:ヽ 9cM
γ
ち階、た。ltり ¬ 〕x4産 1つ Xο oθ /ο
___
ちM、 1 ヽゎ1■ もし
い)t, 4% る`

′′:=金

│′

9/2勘 Hwwqhtrnt 添_L
`th%鳳
C: \tnil, ait Vutnq, \^rfil0h \ r,tlq!,W$ru Ahu,t,\q a/Yz//4\S
f hrv,p

d. ' f,U,* vnaw(,(4^ L' )Slr$o)L ,Wnt\fu


.A o r lr -l^ia$wLyw4tvun
" [.torr,"t-dtt wxguwuuun @tw*wwwtt wq,vrl c\ah wr\hta'A
1 \/0\U t\rvvtryitr)r .
,.,_._ :

khr(urvm luwtt , [\W* w\&wr\t/\fik ur/] -RAp, tytU,l,in d..i,v*r,iUn


kour,.isKv'rii \tnrhvr olqnr \ er t, tlilurv,,] hrqs
Ltr* \l\tv.,ltlutfi\,covl LAk 5´ 6X $と hИ rt
\nr,rt c\wr,tri \t\o,n v!r&!xqut0\cqh lwo\uh fantb ,-f kl(vnc\
Arr L,,rvrul', !filrti ktLrrtlt-f,rrrfi [On^Utf<, . loqrA{l
V"*,rniu.rn bcltr bhutq Ъ眩 __ム ´じメム臥〔 i

4. 0()ta A%や 、
ヽFtilS

\,r.h|\U"wt \ut(\t I

ムぃぃ 概h脚 にぃ ぃ hヽ い いり_讀 颯り は ハbttИ 鳳 鳳臥a(ぃ い


!tu,,l d(kuf( V"\,e,t^ wu,rtafitAlluvr \nilvU\q \tc[uri,\n da\",
(ktvttri!vr.trra Wl,;t\r,,r h!qs! 0k\^ 0irqcloftl
V,o\uur[nu r !\nfi krtf,tvlta hta"tr.tnlrtrlul tXtpS

、 鴨ぃ 鳳wttИ 鳳れ k鑑 二
(r\ort,,r rnn u,ttr,r L r kbrn Ww{,tfittt [\\crrrn \rdur W{qm k\Untf,r B4tinn
O\*ti 4qw.r ?,\
-rJo
- og 00 wrh ilq\,l tulurc hU*Uh ldql
hnwq .

(<i,urt i\(<.r,tli I \W, Mtuw( Ul[\tt^t r !U


は %anaun ,a仏 ヤ Lt(mに oヤ 吼 嗚ャ
ヽ 1し 、 `qほ ャ ゃ歯L峰五盤Ш赴

t k.i,r , ヽ
、、4ベ

/͡ ヽ
′り

\r,lndt,," wwuuulrh hu\oo{tr,,it^

tqtlxrh drhuv\yu tQ\aqr

へt,


ハっ帆h

kcftrlaur," r.L lr ar n

vrtqr,1.,\i Lx /@u1
[r,uv^nas 1\,tqrr k\<u 絋ぃ

れぃ

\,r",r^o c\r\cr,rri , kru, ru*vwul avtu/. lctr,rt krkrf


lnuvu4a ArvaLot, lqtq 0.k[^ k{-a.qq ,tqqfi 臓 k
れ mレ ν
篭, し ぃ鶴 ヽ

‰ ぃ 気ut に続

V drtU**i : ltt64n wrnanya


\cltuau d,*uvr,tw o\r1,1

iDな駄濃
`

ku bq;x,rqk }ri!

卜 :k脳 螺 し、、ル
レン、S′ /、

■ ヽ`
`レ
∼ (A I '

6GELATIK)
S帆 嗜 、
ハ軟μ ' k\i,uvr wrrvrr)a\ fifc qn krhturlr il wlt,v,r,)q\lnrlfia r^

ヽtl´

SИ 試臥│

蟻嗜 、
aticし 11 9wawu d"rtLs

!o[ai S wutr,nt \,<.um,vu.{

,っ 、
し。t卜 、

\ rd atc

&ruwrah

tid,/rfi^

7鳳
l6kh!\ n,t"r,^^4V1 h hntrzvr.0t !tt\,t

t0 , Bo/'lo
N i aο xr“
IL卜 l m/続
r、


7′
^

つ り
oMん に,aan 上空墜
`(ヽ

fttvr,rhuti harr,u[r( hlt \r,rfqlY\

真 hat a l koo、 uⅥ 軌ヤ、


v払 い出 t4/1iぅ `ヽ い 1_堕 亘 盤 墾 上 _`旦 幽 炉ヤr、 S

3 ktn'rr,rh ' (twL(trtl , Ac\ut 1r


IrrltL fid( (,\fih({(,{Lr[,tt^ hrtt r,\.${um,
4 l-{tdu(}"a ' (r\^4.r.t ((q [ro\ur,u (u[q k,n1-rf.a+n Aur' f tduk

りι
枕1 施110_

サ h麒 lul Muレ ハ(u t働 、fbだ れぃ ′A、 偽
、 hmり 仏kに Ob「 ちび ω9■ lq_b塾 い 五

ら r
lo餞ン l しょ tiレ 〔
ん山u りt"■ レ ′ヤtllk__uttLl
`carar w9
口′ btttFQぃ lKt眈 041臥「 ヽ
ぃ1ょ

1 f),r,lrn
Art rn Vt trtt.( t 1 \r,hr t, iorrlr 5 [u] u ix. [o yrr o r,r t<
り f

\rh,rs kor drr tr,iuh lirqho


, ,も し臥k
ヘ ti Sa tei4ukr
D(1`υ 社
´り t ヽ (ifisiric Iiufu\4 ur,tlr kti
i' r
`l oυ

ttulqk uilu Vr,tlfir'r lgcur.' Voku\ Lrv,v\^\luS lrtvvrhlrru.l


bY

%"c
A {o(-rl,(^r\(,r


Ъd。 し ぃ 1/1る 1 : 販レ nヽ ヽ ( Oo惚 〔 キ taqk 帆洗αluκ 0
R lltVttrL\ U!1r1S \6X Itr
ヽ T

Aハ 軌 ヤ
M鶏 a に、
観ぃ ゃ
Qoぃ 1っ emヤ kt「 i し軌 い

P Rurrr{ r \dw\ro!,rt

t,\,crtru,vvrrtu L

Atr,,rc , [eronn,lna \nhrs drkutnr,run fi,hi,\au kulinuv',


Lv螂 ひ いや
惚颯 θ 上

転ωス
ぃ ζ
5


G(t,ur,:vu,\t tA [ttlu\,<. Irt o avuitn ,n VC '

′羹 ヽ
│-1""、 αИ

Цゥ ら104ら /ut
9・ ら し

らs・ Ll

し1_│ │。
1ら
1,to - $.ro
Ц hも 、101ろ んヽ t晰 b
´10o

鶏 -lЧ

Ilc{sotr I

N rt ru; rl 9〉
´10

μ
-10

to‐ ,
Lrtxlt',nrrr o ∼0,C10

0 -多 s

ru*r tona

矢 ヽ メ │ 10oo L

らス │ ゆ0
fi , \<V,rzr ww,vv^tkfiu,un vVtttti dfia(

Lov\unk V-ortvrvra\rv a' A,/w\at


Hg , LS,lqlrl

ノ傘 \、
v t+\,\r,hf [ ,\ !u,rur|.,tl'uvr H
よ ト

- Wto1,r161- \vttqw otr{n

9.lalに は仏


´死 、
=ミ
脇 M
Ur,nl'..{ta

rtul\q,akl,A tlvh

%,aご
10仲ぃt袖 ヽ

t 'る 1′ │℃

\ou\rk kuvrvror d,tr,vr

/͡ ヽ

Ctぅ マ:し こ

kGr,\ w,x\vrl,lwutkno

0 ,kr.[ornrgill,r

V\,wvr h.r,r tkclia ?oiie,r

,hr^ht.{,11^ [ trar" \

1; ID ,$tl,o

I L1 ,O'c

͡ ヽ
ゝtう フ′

賜燃h“

tl ' rD Do/r, *,

ζ. 37`0'こ

( I K\uarau k\rtr nuq

│=il::::iヽ


1
\taog.aq

͡
i ct℃ un teャ γl as
lk

A l

- fi4 iu Vfitl

SI К協ヘ gtklah

0in\ hqair,.it vwtrarra \,r,htvr Ve.c

k lの 、

И ス協4 uИ 鼈に
t Ct %‰ ぃ
\ntnnawtlatln
uИ hk


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Oral Hygiene
1. Pengertian
Oral Hygiene dalam kesehatan gigi dan mulut sangatlah penting, beberapa
masalah mulut dan gigi bisa terjadi karena kita kurang menjaga kebersihan
mulut dan gigi. Kesadaran menjaga oral hygiene sangat perlu dan merupakan
obat pencegah terjadinya masalah gigi dan mulut yang paling manjur

Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan


mulut, gigi dan gusi (Clark, 2005). Menurut Taylor et al (2000), Oral hygiene
adalah tindakan yang ditujukan untuk; 1) menjaga kontiunitas bibir, lidah
dan mukosa membran mulut; 2) mencegah terjadinya infeksi rongga mulut;
dan 3) melembabkan mukosa membran mulut dan bibir. Sedangkan menurut
Clark (2005), oral hygiene bertujuan untuk : 1) mencegah penyakit gigi dan
mulut; 2) mencegah penyakit yang penularannya melalui mulut; 3)
mempertinggi daya tahan tubuh; dan 4) memperbaiki fungsi mulut untuk
meningkatkan nafsu makan..

Pada penderita yang tidak berdaya perawat tidak boleh lupa memberikan
perhatian khusus pada mulut penderita. Pengumpulan lendir dan terbentuknya
kerak pada gigi dan bibir dikenal sebagai sordes. Jika terbentuk sordes atau
lidahnya berlapis lendir menunjukan kalau kebersihan rongga mulutnya kurang.
(Wolf, 2004).

Mulut merupakan bagian pertama dari saluran makanan dan bagian dari
sistem pernafasan (Wolf, 2004). Mulut juga merupakan gerbang masuknya
penyakit (Adam, 2002). Di dalam rongga mulut terdapat saliva yang berfungsi
sebagai pembersih mekanis dari mulut (Taylor, 2000).

Didalam rongga mulut terdapat berbagai macam mikroorgnisme meskipun


bersifat komensal, pada keadaan tertentu bisa bersifat patogen apabila respon
penjamu terganggu. (Roeslan, 2002). Pembersihan mulut secara alamiah yang
seharusnya dilakukan oleh lidah dan air liur, bila tidak bekerja dengan
semestinya dapat menyebabkan terjadinya infeksi rongga mulut, misalnya
penderita dengan sakit parah dan penderita yang tidak boleh atau tidak mampu
memasukkan sesuatu melalui mulut mereka (Bouwhuizen, 2006).

Klien yang tidak sadar lebih rentan terkena kekeringan sekresi air liur
pada mukosanya karena mereka tidak mampu untuk makan, minum, bernapas
melalui mulut dan seringkali memperoleh terapi oksigen. Klien yang tidak
sadar juga tidak bisa menelan sekresi air liur yang mengumpul dalam mulut.
Sekresi ini terdiri dari bakteri gram negatif yang bisa menyebabkan pneumoni
jika jika dihembuskan keparu paru (Perry potter, 2000)

2. Sistem Imunitas Rongga Mulut


Menurut Roeslan (2002), sistem imunitas rongga mulut dipengaruhi oleh :
a. Membran mukosa.
Mukosa rongga mulut terdiri atas epitel skuamosa yang berguna sebagai
barier mekanik terhadap infeksi. Mekanisme proteksinya tergantung
pada deskuamasinya sehingga bakteri sulit melekat pada sel epitel dan
derajat keratinisasinya yang sangat efisien menahan penetrasi microbial.

b. Nodus Limfatik
Jaringan lunak rongga mulut berhubungan dengan nodus limfatik ekstra
oral dan agregasi limfoid intra oral. Kapiler limfatik yang terdapat pada
permukaan mukosa lidah, dasar mulut, palatum, pipi dan bibir, mirip
yang berasal dari ginggiva dan pulpa gigi. Kapiler ini bersatu
membentuk pembuluh limfatik besar dan bergabung dengan pembuluh
lmfatik yangberasal dari bagian dalam otot lidah dan struktur lainnya.

Di dalam rongga mulut terdapat tonsil palatel.


c. Saliva
Sakresi saliva merupakan perlindungan alamiah karena fungsinya
memelihara jaringan keras dan lunak rongga mulut agar tetap dalam
keadaan fisiologis. Saliva yang disekresikan oleh kalenjar parotis,
submandibularis dan beberapa kelenjar saliva kecil yang tersebar
dibawah mukosa, berperan dalam membersihkan rongga mulut dari
debris dan mikroorganisme, selain bertindak sebagai pelumas pada saat
mengunyah dan berbicara.

d. Celah Ginggiva
Epitel jangsional dapat dilewati oleh komponen seluler dan humoral
dari daerah dalam bentuk cairan celah ginggiva (CCG). Aliran CCG
merupakan proses fisiologik atau meriapakan espon terhadap inflamasi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi oral hygiene


Faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang melakukan oral hygiene
(Perry dan Potter, 2005) yaitu : 1) citra tubuh; 2) praktik sosial; 3) status
sosialekonomi; 4) pengetahuan; 5) kebudayaan; 6) pilihan pribadi; 7) kondisi
fisik.

4. Faktor resiko untuk masalah oral hygiene (Perry dan Potter, 2005)
a. Masalah umum
1). Karries gigi
Karries gigi merupakan masalah umum pada orang muda,
perkembangan lubang merupakan proses patologi yang

mellibatkan kerusakan email gigi dikarenakan kekurangan kalsium

2). Penyakit periodontal


Adalah penyakit jaringan sekitar gigi, seperti peradangan membran
periodontal
3). Plak
Adalah transparan dan melekat pada gigi, khususnya dekat dasar
kepala gigi pada margin gusi
4). Halitosis
Merupakan bau napas, hal ini merupakan masalah umum rongga
mulut akibat hygiene mulut yang buruk, makanan tertentu atau
proses nfeksi

5). Keilosis
Merupakan gangguan bibir retak, trutama pada sudut mulut
b. Masalah mulut lain
1). Stomatitis
Kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi,
defisiensi vitamin, infeksi,

2). Glosisits
Peradangan lidah hasil karena infeksi atau cidera, seperti luka
bakar atau gigitan

3). Gingivitis
Peradangan gusi biasanya akibat hygiene mulut yang buruk atau
defisiensi vitamin

B. Stroke
1. Pengertian
Stroke adalah awitan defisit neurologis yang berhubungan dengan
penurunan aliran darah serebral yang disebabkan oleh oklusi atau stenosis
pembuluh darah karena embolisme, trombosis, atau hemorragi yang
mengakibatkan iskemia otak (Tucker et al, 2001).

Stroke atau gangguan peredaran darah otak (GPDO) adalah penyakit


neurogenik yang menyebabkan gangguan fungsi otak baik fokal maupun global
(Syaiful Islam, 2000) dan merupakan penyebab kecacatan yang paling banyak
(Lumbantobing, 2004).

Diperkirakan ada 500.000 penduduk yang terkena stroke. Dari jumlah


tersebut, sepertiganya bisa pulih kembali, sepertiga lainnya mengalami
gangguan fungsional ringan sampai sedang dan sepertiga sisanya mengalami
gangguan fungsional berat yang mengharuskan penderita terus menerus di
kasur.

Ada sekitar 30%-40% penderita stroke yang masih dapat sembuh secara
sempurna asalkan ditangani dalam jangka waktu 6 jam atau kurang dari itu. Hal
ini penting agar penderita tidak mengalami kecacatan. Kalaupun ada gejala sisa
seperti jalannya pincang atau berbicaranya pelo, namun gejala sisa ini masih
bisa disembuhkan.

Sayangnya, sebagian besar penderita stroke baru datang ke rumah sakit


48-72 jam setelah terjadinya serangan. Bila demikian, tindakan yang perlu
dilakukan adalah pemulihan. Tindakan pemulihan ini penting untuk
mengurangi komplikasi akibat stroke dan berupaya mengembalikan keadaan
penderita kembali normal seperti sebelum serangan stroke

Upaya untuk memulihkan kondisi kesehatan penderita stroke sebaiknya


dilakukan secepat mungkin, idealnya dimulai 4-5 hari setelah kondisi pasien
stabil. Tiap pasien membutuhkan penanganan yang berbeda-beda,tergantung
dari kebutuhan pasien. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan

(http://www.medicastore.com, 2008)
2. Jenis stroke
Menurut Chandra (2004), stroke dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu :
a. Stroke perdarahan, terdiri dari :
1) Perdarahan Intraserebral
Perdarahan yang terjadi dalam jaringan otak, penyebab tersering
perdarahan intraserebral adalah hipertensi kronik yang
mengakibatkan perubahan struktur dinding pembuluh darah
menjadi lemah dan mudah robek.

2) Perdarahan Subaraknoid
Penyebab perdarahan spontan pada ruang subaraknoid adalah
pecahnya aneurisma sakular di dasar otak. Yang sering
mengakibatkan pecahnya aneurisma adalah meningkatnya tekanan
atau aliran darah. Hal tersebut dapat terjadi pada saat aliran darah
mengangkat benda berat, olah raga, buang air besar, senggama dan
aktivitas fisik yang berat lainnya. Tumpahnya aliran ke dalam
liquor cerebrospinal di ruang sub arachnoid akan menimbulkan
gejala nyeri kepala yang sangat hebat, muntah, penururnan
kesadaran dan tanda rangsangan selaput otak.

b. Stroke Infark (iskemik)


Stroke infark/iskemik secara patogenesis dibagi menjadi :
1) Stroke trombotik
Stroke iskemis yang disebabkan karena trombosis pada arteri
karotik interna secara langsung masuk ke arteria serebri madia.
2) Stroke embolik
Stroke iskemik yag disebabkan karena embolik yang pada
umumnya berasal dari jantung.

3. Tanda dan Gejala


Menurut Soeharto (2002) menyebutkan bahwa tanda dan gejala dari stroke
adalah sebagai berikut :

a. Hilangnya kekuatan (atau timbulnya gerakan cannggung) di salah satu


bagian tubuh, terutama di satu sisi, termasuk wajah, lengan atau
tungkai.

b. Rasa baal (hilangnya sensasi atau sensasi tak lazim di suatu bagian
tubuh, terutama disatu sisi.

c. Hilangnya penglihatan total atau parsial di salah stu sisi.


d. Tidak mampu berbicara dengan benar atau memahami bahasa.
e. Hilangnya keseimbangan, berdiri tak mantap atau jatuh tanpa sebab.
f. Serangan sementara jenis lain, seperti vertigo, pusing bergoyang,
kesulitan menelan, kebingungan akutatau gangguan daya ingat.

g. Nyeri kepala yang terlalu parah,muncul mendadak atau memiliki


karakter tak lazim, termasuk perubahan pola nyeri kepala yang tidak
dapat diterangkan

h. Perubahan kesadaran yang tidak dapat dijelaskan atau kejang.


4. Faktor Resiko Stroke
Stroke dapat dicegah dengan memanipulasi factor resiko baik individu
maupun komunitas seperti yang diungkapkan oleh Mumi indrasti (2004), faktor
resiko stroke antara lain ; 1) Hipertensi; 2) Penyakit jantung; 3) Diabetes
Mellitus; 4) Aterosklerosis; 5) Viskositas Darah; 6) Pernah stroke sebelumnya;

7) Peningkatan kadar darah lemak; 8) Merokok;9) Obesitas; dan 10) Alkohol


5. Penderita stroke
Penderita stroke yang mengalami gangguan pemenuhan perawatan diri
meliputi ; 1) ketidakmampuan membawa makanan dari piring ke mulut; 2)
ketidakmampuan untuk mandi dan membersihkan mulut; 3)
ketidakmampuan berpakaian; dan 4) kesulitas menyelesaikan tugas toileting
(Doenges, 2000).

C. Peran Perawat
1. Pengertian Peran
Peran perawat adalah segenap kewenangan yang dimiliki oleh perawat
untuk menjalankan tugas dan fungsinya sesuai kompetensi yang dimilikinya
(Gaffar, 2005).

Peran perawat dalam pelaksanaan oral hygiene sangat penting bagi


penderita stroke, karena ketidakmampuan penderita untuk merawat dirinya dan
ketidakmampuan penderita untuk melakukan sirkulasi air liur bila dibiarkan
saja dapat mengakibatkan terjadinya infeksi rongga mulut, oleh karena itu
diperlukan peran perawat yang baik dan positif sebagai pemberi pelayanan dan
pendidik disamping keterampilan yang memadai.

2. Peran perawat di Rumah sakit


Hasil Lokakarya Nasional 1983 dikutip oleh Ali, 2002 peran perawat
mencakup :

a. Perawat sebagai pelaksana pelayanan kesehatan


Perawat bertanggung jawab dalam memberikan pelayanan
keperawatandari yang bersifat sederhana sampai yang paling yang
kompleks, secara langsung atau tidak langsung kepada klien sebagai
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Ini merupakan peran utama
dari perawat, dimana perawat dapat memberikan keperawatan yang
profesioanal, menerapkan ilmu atau teori, prinsip, konsep dan menguji
kebenaran dalam situasi yang nyata, apakah kriteria profesional dapat
ditampilkan dan sesuai dengan harapan penerima jasa keperawatan

b. Perawat sebagai pengelola pelayanan dan institusi keperawatan


Perawat bertanggung jawab dalam hal administrasi keperawatan baik di
masyarakat maupun di instansi dalam mengelola pelayanan keperawatan
untuk individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. Perawat juga bekerja
sebagai pengelola suatu sekolah maupun pendidikan keperawatan.
c. Perawat sebagai pendidik dalam keperawatan
Perawat bertanggung jawab dalam hal pendidikan dan pengajaran ilmu
keperawatan kepada klien, tenaga keperawatan maupun tenaga kesehatan
yang lainnya.

d. Perawat sebagai peneliti dan pengembang pelayanan keperawatan Seorang


perawat diharapkan dapat menjaddi pembaharu (inovator) dalam ilmu
keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap
terhadap rangsangan dari lingkungannya.

3. Peran perawat secara umum


Adapun dalam kewenangannya menurut (Chitty, 2001) perawat mempunyai
tanggung jawab profesional yaitu terdiri dari

a. Pemberi Pelayanan (Care Giver)


Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, perawat perlu membekali diri
dengan pengetahuan, sikap dan perilaku. (Kozier, 2001). Perawat
memberikan asuhan langsung atau tidak langsung sebagai individu,
keluarga dan masyarakat. Metode yang digunakan adalah pendekatan
pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan. Gaffar 2005)
menjelaskan peran utamanya adalah memberikan pelayanan keperawatan
kepada individu, keluarga, kelompok atau masyarakat sesuai diagnosa
masalah yang terjadi mulai dari masalah yang bersifat sederhana sampai
yang komplek.

b. Pendidik (Educator)
Sebagai pendidik (health educator), perawat berperan mendidik individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat serta tenaga keperawatan atau tenaga
kesehatan yang berada di bawah tanggung jawabnya. Peran ini dapat
berupa penyuluhan kesehatan kepada klien maupun bantuk desiminasi
ilmu kepada peserta didik keperawtan, antara sesama perawat atau tenaga
kesehatan lain (Gaffar, 2005).
c. Konselor (Counselor)
Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi
klien terhadap keadaan sehat sakitnya. Adanya perubahan pola interaksi
ini merupakan dasar dalam merencanakan metode untuk meningkatkan
kemampuan aplikasinya. Konseling diberikan kepada individu, keluarga
dalam mengintegrasikan pengalaman kesehatan dengan pengalaman yang
lalu (Doheny, 2007).

d. Manajer (Manager)
Dalam hal ini perawat mempunyai mempunyai peran dan tanggung jawab
dalam mengelola pelayanan maupun pendidikan keperawatan yang berada
di bawah tanggung jawabnya sesuai dengan konsep manajemen
keperawatan dalam kerangka paradigma keperawatan (Gaffar, 2005).

e. Peneliti (Researcher)
Seorang perawat diharapkan dapat menjadi pembaharu dalam ilmu
keperawatan karena ia memiliki kreativitas, inisiatif, cepat tanggap
terhadap rangsangan dari lingkungannya, kegiatan ini dapat diperoleh
melalui penelitian. Penelitian pada hakekatnya adalah melakukan evaluasi,
mengukur kemampuan, menilai dan mempertimbangkan sejauh mana
efektifitas tindakan yang telah diberikan (Gaffar, 2005).

f. Kolaborator (Collaborator)
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga dan tim kesehatan
berupaya mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk
tukar pendapat terhadap pelayan yang diperlukan klien, pemberi
dukungan, panduan keahlian dan keterampilan dari berbagai profesional
pemberi pelayanan kesehatan (Gaffar, 2005).

g. Agen Perubahan (Change Agent)


Elemen ini mencakup perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis
dalam berhubungan dengan klien dan cara pemberian keperawatan kepada
klien (Gaffar, 2005).

4. Faktor- faktor yang mempengaruhi peran


Menurut Notoatmodjo (2003), faktor faktor yang mempengaruhi peran meliputi
; 1) faktor kelas sosial; 2) faktor bentuk keluarga; 3) faktor tahap
perkembangan keluarga; 4) faktor model peran; 5) faktor peristiwa situsional
khususnya masalah sehat atau sakit.
F. Kerangka teori

Faktor Predisposisi :

- Pengetahuan
- Sikap
- Kepercayaan
- Keyakinan
- Nilai - nilai
- Umur
Peran perawat dalam
- Pendidikan pelaksanaan oral hygiene :
- Lama bekerja
- Pelaksana pelayanan
kesehatan
- Pengelola pelayanan
- Pendidik
Faktor Pendukung :
- Fasilitas - Peneliti
- Protap
- SAK

Faktor Pendorong :
- Sikap dan perilaku
petugas lain
- Budaya dan faktor
lingkungan Kerja

Gambar 2.1 Kerangka Teori


( Notoatmodjo 2003, Ali 2002 )
G. Variabel penelitian
Penelitian ini merupakan peenelitian deskriptf yang mempunyai variabel
tunggal / mandiri yaitu peran perawat dalam pelaksanaan oral hygiene pada
penderita stroke. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap
variabel mandiri yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan
varibel yang lain (Suiyono, 2000).
LEMBAR KONSUL BIMBINOAN KTI
MAHASISWA PRODI DIII KEPBRAWATAN
S'U KES MUI{AMMADIYAI.I OOMBONC
20 t6

Nama Mah6siswa . {"lrrlair9t cndY 'L6r|i.


NIM : A0 tyt16t
Kolqs : Zb frrir lifg;\r"rfrffivl

I-lmi/
No 'I'opik IJinrbingnn l)aru['

子 かる ぶ
1:anggal
Kctcrangun
I)crnbilnt:ing
\r tbtv l- b4 t - \t'aa**,
1     4

- \',


v**F-t


                 欠

,lV,v θ
vに さ

t、

´
φ

f5/(brtl,(y,V
l*baYa".

,r/ ->

,o
\rtu=tY .
/1 Vzqta;an *araLkn

htg v

*il, t' -tJoar, W

rく
Env Y

'51tt
__△ ご 三

t
l'b.t"'-,
b,i
2

You might also like