Professional Documents
Culture Documents
OLEH :
HERMANSYAH TONGASA
DIBI 12 055
JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
2016
I. PENDAHULUAN
kecil yang menguasai hampir 80% hajat hidup masyarakat Indonesia, terutama
petani sebagai basis dasar negara Agraris. Kebutuhan akan ketersediaan air pada
suatu daerah sangatlah perlu diperhatikan dikarenakan air merupakan salah satu
Indonesia merupakan daerah yang memiliki dua musim yakni musim kemarau dan
bendung.
perhitungan yang detail dan menyeluruh, hal ini dikarenakan adanya hubungan
1.3 Permasalahan
Adapun permasalahan yang diangkat pada makalah ini yaitu apa itu
meninggikan muka air sungai agar bisa disadap. Bendung merupakan salah satu
muka air dari sungai yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke
dapat diubah, sehingga muka air di hulu bendung tidak dapat diatur sesuai yang
dikehendaki.
Pada bendung tetap, elevasi muka air di hulu bendung berubah sesuai
dengan debit sungai yang sedang melimpas (muka air tidak bisa diatur naik
ataupun turun). Bendung tetap biasanya dibangun pada daerah hulu sungai. Pada
daerah hulu sungai kebanyakan tebing-tebing sungai relative lebih curam dari
pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir, maka elevasi muka air di bendung
tetap (fixed weir) yang dibangun di daerah hulu tidak meluber kemana-mana
(tidak membanjiri daerah yang luas) karena terkurung oleh tebing-tebingya yang
curam.
Pada bendung gerak, elevasi muka air di hulu bendung dapat dikendalikan
naik atau turun sesuai yang dikehendaki dengan membuka atau menutup pintu air
(gate). Bendung gerak biasanya dibangun pada daerah hilir sungai atau muara.
Pada daerah hilir sungai atau muara sungai kebanyakan tebing-tebing sungai
relative lebih landai atau datar dari pada di daerah hilir. Pada saat kondisi banjir,
maka elevasi muka air sisi hulu bendung gerak yang dibangun di daerah hilir bisa
diturunkan dengan membuka pintu-pintu air (gate) sehingga air tidak meluber
kemana-mana (tidak membanjiri daerah yang luas) karena air akan mengalir lewat
a. Keadaan Topografi
· Dalam hal ini semua rencana daerah irigasi dapat terairi, sehingga harus
· Bila elevasi sawah tertinggi yang akan diairi telah diketahui maka elevasi
· Dari kedua hal di atas, lokasi bendung dilihat dari segi topografi dapat
diseleksi.
b. Keadaan Hidrologi
faktor hidrologinya, karena menentukan lebar dan panjang bendung serta tinggi
yaitu masalah banjir rencana, perhitungan debit rencana, curah hujan efektif,
distribusi curah hujan, unit hidrograf, dan banjir di site atau bendung.
c. KondisiTopografi
sungai, maka sebaiknya ketinggian bendung dari dasar sungai tidak lebih dari
tidak terlalu dalam dan tanggul tidak terlalu tinggi – untuk tidak menyulitkan
pelaksanaan, penggalian saluran induk dibatasi sampai dengan kedalaman delapan
meter.
· Penempatan lokasi intake yang tepat dilihat dari segi hidraulik dan angkutan
· Pola aliran sungai meliputi kecepatan dan arahnya pada waktu debit banjir,
· Kedalaman dan lebar muka air pada waktu debit banjir, sedang dan kecil;
sehingga bangunan akan stabil. Faktor lain yang harus dipertimbangkan pula yaitu
f. Biaya Pelaksanaan
ditinjau pula dari segi biaya yang paling murah dan pelaksanaan yang tidak terlalu
sulit.
membendung laju aliran sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari elevasi
awal. Bagian ini biasanya terbuat dari urugan tanah, pasangan batu kali, dan
bronjong atau beton. Tubuh bendung umumnya dibuat melintang pada aliran
sungai. Tubuh bendung merupakan bagian yang selalu atau boleh dilewati air baik
dalam keadaan normal maupun air banjir. Tubuh bendung harus aman terhadap
tekanan air, tekanan akibat perubahan debit yang mendadak, tekanan gempa,dan
Pintu air merupakan struktur dari bendung yang berfungsi untuk mengatur,
membuka, dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup.
Adalah bagian dari pintu air yang menahan tekanan air dan dapat digerakkan
Adalah alur dari baja atau besi yang dipasang masuk ke dalam beton yang
digunakan untuk menjaga agar gerakan dari daun pintu sesuai dengan yang
direncanakan.
- Angker (anchorage)
Adalah baja atau besi yang ditanam di dalam beton dan digunakan untuk menahan
rangka pengatur arah gerakan agar dapat memindahkan muatan dari pintu air ke
Adalah alat untuk menggerakkan daun pintu air agar dapat dibuka dan ditutup
dengan mudah.
dan mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran. Pada
bendung, tempat pengambilan bisa terdiri dari dua buah, yaitu kanan dan kiri, dan
bisa juga hanya sebuah, tergantung dari letak daerah yang akan diairi. Bila tempat
pengambilan dua buah, menuntut adanya bangunan penguras dua buah pula.
pengambilannya lewat gorong-gorong yang di buat pada tubuh bendung. Hal ini
akan menyebabkan tidak perlu membuat dua bangunan penguras dan cukup satu
saja.
d. Pintu Penguras
Penguras ini bisanya berada pada sebelah kiri atau sebelah kanan bendung
dan kadang-kadang ada pada kiri dan kanan bendung. Hal ini disebabkan letak
daripada pintu pengambilan. Bila pintu pengambilan terletak pada sebelah kiri
bendung, maka penguras pun terletak pada sebelah kiri pula. Bila pintu
pengambilan terletak pada sebelah kanan bendung, maka penguras pun terletak
pada sebelah kanan pula. Sekalipun kadang-kadang pintu pengambilan ada dua
buah, mungkin saja bangunan penguras cukup satu hal ini terjadi bila salah satu
pintu pengambilan lewat tubuh bendung. Pintu penguras ini terletak antara
dinding tegak sebelah kiri atau kanan bendung dengan pilar, atau antara pilar
dengan pilar. Lebar pilar antara 1,00 sampai 2,50 meter tergantung konstruksi apa
yang dipakai. Pintu penguras ini berfungsi untuk menguras bahan-bahan endapan
yang ada pada sebelah udik pintu tersebut. Untuk membilas kandungan sedimen
dan agar pintu tidak tersumbat, pintu tersebut akan dibuka setiap harinya selama
bagian, sehingga bagian atas dapat diturunkan dan benda-benda hanyut dapat
lewat diatasnya.
Bila sebuah konstruksi bendung dibangun pada aliran sungai baik pada
palung maupun pada sodetan, maka pada sebelah hilir bendung akan terjadi
loncatan air. Kecepatan pada daerah itu masih tinggi, hal ini akan menimbulkan
gerusan setempat (local scauring). Untuk meredam kecepatan yang tinggi itu,
penampang lurus. Secara garis besar konstruksi peredam energi dibagi menjadi 4
Ruang olak ini dipakai pada tanah aluvial dengan aliran sungai tidak membawa
batuan besar. Bentuk hidrolis kolam ini akan dipengaruhi oleh tinggi energi di
hulu di atas mercu dan perbedaan energi di hulu dengan muka air banjir hilir.
energi ini dipengaruhi oleh faktor-faktor, yaitu tinggi energi di atas mercu dan
Kolam peredam energi ini terdiri dari tiga tipe, yaitu solid bucket, slotted rooler
bucket atau dentated roller bucket, dan sky jump. Ketiga tipe ini mempunyai
bentuk hampir sama dengan tipe Vlughter, namun perbedaanya sedikit pada ujung
maka dibuat lantai yang melengkung sehingga bilamana ada batuan yang terbawa
Tipe ini biasanya dipakai untuk head drop yang lebih tinggi dari 10 meter. Ruang
olakan ini memiliki berbagai variasi dan yang terpenting ada empat tipe yang
dibedakan oleh rezim hidraulik aliran dan konstruksinya. Tipe-tipe tersebut, yaitu
ruang olakan tipe USBR I merupakan ruang olakan datar dimana peredaman
terjadi akibat benturan langsung dari aliran dengan permukaan dasar kolam, ruang
olakan tipe USBR II merupakan ruang olakan yang memiliki blok-blok saluran
tajam (gigi pemencar) di ujung hulu dan di dekat ujung hilir (end sill) dan tipe ini
cocok untuk aliran dengan tekanan hidrostatis lebih besar dari 60 m, ruang olakan
tipe USBR III merupakan ruang olakan yang memiliki gigi pemencar di ujung
hulu, pada dasar ruang olak dibuat gigi penghadang aliran, di ujung hilir dibuat
perata aliran, dan tipe ini cocok untuk mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis
rendah, dan ruang olakan tipe USBR VI merupakan ruang olakan yang dipasang
gigi pemencar di ujung hulu, di ujung hilir dibuat perata aliran, cocok untuk
mengalirkan air dengan tekanan hidrostatis rendah, dan Bilangan Froud antara 2,5
- 4,5.
- Ruang Olak Tipe The SAF Stilling Basin (SAF = Saint Anthony Falls)
Ruang olakan tipe ini memiliki bentuk trapesium yang berbeda dengan bentuk
ruang olakan lain dimana ruang olakan lain berbentuk melebar. Bentuk hidrolis
tipe ini mensyaratkan Fr (Bilangan Froude) berkisar antara 1,7 sampai dengan 17.
Pada pembuatan kolam ini dapat diperhatikan bahwa panjang kolam dan tinggi
loncatan dapat di reduksi sekitar 80% dari seluruh perlengkapan. Kolam ini akan
lebih pendek dan lebih ekonomis akan tetapi mempunyai beberapa kelemahan,
f. Kantong Lumpur
yang lebih besar dari fraksi pasir halus ( 0,06 s/d 0,07mm ) dan biasanya
melalui saluran pembilas kantong lumpur dengan aliran yang deras untuk
g. Bangunan Pelengkap
- Pengoperasian pintu.
Untuk bendung dengan mercu bulat memiliki harga koefisien debit yang jauh
lebih tinggi (44%) dibandingkan koefisien bendung ambang lebar. Pada sungai –
sungai, type ini banyak memberikan keuntungan karena akan mengurangi tinggi
muka air hulu selama banjir. Harga koefisien debit menjadi lebih tinggi karena
lengkung stream line dan tekanan negatif pada mercu. Untuk bendung dengan 2
jari – jari hilir akan digunakan untuk menemukan harga koefisien debit.
Bentuk mercu type Ogee ini adalah tirai luapan bawah dari bendung ambang
tajam aerasi. Sehingga mercu ini tidak akan memberikan tekanan sub atmosfer
pada permukaan mercu sewaktu bendung mengalirkan air pada debit rencananya.
Untuk bagian hulu mercu bervariasi sesuai dengan kemiringan permukaan hilir.
Salah satu alasan dalam perencanaan digunakan Tipe Ogee adalah karena tanah
disepanjang kolam olak, tanah berada dalam keadaan baik, maka tipe mercu yang
cocok adalah tipe mercu ogee karena memerlukan lantai muka untuk menahan
penggerusan, digunakan tumpukan batu sepanjang kolam olak sehingga dapat
lebih hemat.
Tipe ini digunakan pada tanah dasar aluvial dengan kondisi sungai tidak
Tipe ini merupakan modifikasi dari tipe Vlughter terlalu besar yang
didasarkan pada pengaruh air balik akibat pembendungan (back water). Jika
pengaruh air balik akibat pembendungan tersebut berdampak pada daerah yang
luas maka bendung gerak (bendung berpintu) merupakan pilihan yang tepat.
Jika pengaruh air balik akibat pembendungan tersebut berdampak pada daerah
yang tidak terlalu luas (misal di daerah hulu ) maka bendung tetap merupakan
peredam energi yang sesuai adalah tipe bak tenggelam. Bagian hulu muka
batu bongkah dapat terangkut lewat di atas pelimpah. Jika sungai tidak
mengangkut batu-batuan bongkahan pada saat banjir, maka peredam energi yang
a. Pelimpah (spilway).
Pelimpah berfungsi untuk menaikkan elevasi muka air. Elevasi puncak pelimpah
direncanakan berdasarkan banyak hal antara lain : elevasi muka air rencana di
bangunan bagi paling hulu, kehilangan tinggi energi pada alat ukur, kehilangan
tinggi energi pada pengambilan saluran primer, kehilangan tinggi energi pada
Ada beberapa macam profil pelimpah antara lain : pelimpah profil bulat,
standard WES (Waterways Experiment Station) serta banyak lagi bentuk profil
lainnya.
Dengan :
dari
N = Jumlah pilar
Kp = koefisien kontraksi pilar (untuk pilar dengan penampang bulat,
kp = 0.01)
Dalam menentukan tinggi muka air maksimum pada sungai dipengaruhi oleh:
Tinggi mercu bendung, p, yaitu ketinggian antara elevasi lantai udik atau dasar
sungai di udik bendung dan elevasi mercu. Dalam menentukan tinggi mercu
- Tinggi mercu bendung, dianjurkan tidak lebih dari 4,00 meter dan
Tinggi mercu bendung (p) dianjurkan tidak lebih dari 4.00 meter dan minimum
0.5 H.
Qd = Cd ⅔ ⅔ g b H3/2
Dimana :
g = percepatan gravitasi
desain.
- Sama lebar dengan lebar rata-rata sungai stabil atau pada debit penuh alur
- Umunya diambil sebesar 1,2 kali lebar sungai rata-rata, pada ruas sungai
Pengambilan lebar mercu tidak boleh terlalu pendek dan tidak pula terlalu
lebar. Bila desain panjang mercu bendung terlalu pendek, akan memberikan tinggi
muka air di atas mercu lebih tinggi. Akibatnya tanggul banjir di udik akan
bertambah tinggi pula. Demikian pula genangan banjir akan bertambah luas.
Sebaliknya bila terlalu lebar dapat mengakibatkan profil sungai bertambah lebar
pula sehingga akan terjadi pengendapan sedimen di udik bendung yang dapat
Lebar mercu bendung efektif , Be, yaitu panjang mercu bendung bruto,
Bb, dikurangi dengan lebar pilar dan pintu pembilas. Artinya panjang mercu
· Be = Bb – 20% Σb – Σt
· Be = Bb – 2 (n . kp + ka)H
Dimana :
Irigasi, KP-02.
Kolam olak adalah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai peredam energi yang
terkandung dalam aliran dengan memanfaatkan loncatan hidraulis dari suatu aliran
yang berkecepatan tinggi. Kolam olak sangat ditentukan oleh tinggi loncatan
selanjutnya akan terjadi pengaliran di bawah bendung. Karena sifat air mencari
jalan dengan hambatan yang paling kecil yang disebut “Creep Line”, maka untuk
muka atau suatu dinding vertical. Untuk menentukan Creep Line, maka dapat
- Teori Bligh
Menyatakan bahwa besarnya perbedaan tekanan di jalur pengaliran adalah
- Teori Lane
Teori Lane ini memberikan koreksi terhadap teori Bligh, bahwa energi yang
diperlukan oleh air untuk mengalir ke arah vertical lebih besar daripada arah
bendung ditentukan oleh gaya – gaya yang bekerja pada bendung, seperti:
- Gaya berat
- Gaya gempa
- Tekanan Lumpur
- Gaya hidrostatis
j. Perencanaan Pintu
saluran dan mencegah masuknya benda-benda padat dan kasar ke dalam saluran
(pintu pengambilan atau intake gate). Pada bendung tempat pengambilan bisa
terdiri dari 2 pintu yaitu kanan dan kiri, bisa juga hanya satu tergantung letak
daerah yang akan dialiri. Tinggi ambang tergantung pada material yang terbawa
oleh sungai. Ambang makin tinggi makin baik, untuk mencegah masuknya benda
padat dan kasar ke saluran, tapi tinggi ini ditentukan atau dibatasi oleh ukuran
pintu. Pada waktu banjir, pintu pengambilan cukup ditutup untuk mencegah
masuknya benda kasar ke saluran. Penutupan pintu tidak berakibat apa apa karena
saat banjir di sungai biaanya tidak lama. Maka yang dianggap air normal pada
sungai adalah setinggi mercu. Ukuran pintu ditentukan dari segi praktis dan
estetika. Lebar pintu biasanya maksimal 2 m untuk pintu dari kayu. Jika terdapat
ukuran yang lebih besar dari 2 m, harus dibuat lebih dari satu pintu dengan pilar-
pilar diantaranya.
k. Pintu Penguras
Lebar pintu penguras biasanya diambil dari 1/10 lebar bendung (B), sedangkan
pada saat banjir pintu penguras ditutup. Bila banjir lewat di atas pintu, maka
tinggi pintu penguras harus setinggi mercu bendung. Oleh karena itu, tebal pintu
Stabilitas suatu bendung harus memenuhi syarat – syarat konstruksi dari bendung,
antara lain:
· Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjir
· Bendung harus dapat menahan bocoran yang disebabkan oleh aliran sungai
· Tinggi ambang bendung atau crest level harus dapat memenuhi tinggi muka
3.1 Kesimpulan
meninggikan muka air sungai agar bisa disadap. Bendung merupakan salah satu
bagian dari bangunan utama. Fungsi utama dari bangunan utama/bendung adalah
untuk meninggikan elevasi muka air dari sungai yang dibendung sehingga air bisa
Bendung terdiri atas dua jenis yaitu, bendung tetap dan bendung gerak. Dalam
penentuan suatu bendung perlu dilihat pemilihan lokasi bendung yang tepat.
3.2 Saran
morfologi, kondisi tanah serta biaya perencanaan. Selain itu, pemilihan tipe
Erman Mawardi, Drs. Dipl. AIT. dan Moch. Memed, Ir. Dipl. HE. APU. 2010.
Desain Hidraulik Bendung Tetap. Bandung: CV. Alfabeta.
http//:www.google.com
http//:www.wikipedia.com