You are on page 1of 18

MANAJEMEN HOMECARE

KONSEP MANAJEMEN HOMECARE

DISUSUN OLEH :
RORO ASTIE RIZQI

DOSEN PENGAJAR:
Ns. AFIF D ALBA,M.Kep

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


DAN PENDIDIKAN PROFESI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
MITRA BUNDA PERSADA BATAM
TAHUN AJARAN 2018/2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita ucapkan kepada Allah SWT, berkat rahmat dan karunia_Nya kami dapat
menyelesaikan Mkalah Manajemen homecare ini.
Kiranya materi ini dapat menambah ilmu dan wawasan kita sebagai perawat dalam
menjalani proses keperawatan, sehingga mampu memahami pelayanan homecare serta mampu
cepat tanggap dalam menangani kasus yang ada.
Kami menyadari bahwa asuhan keperawatan ini perlu dikaji dan disempurnakan kembali,
dengan kritik dan saran yang mendukung dan membangun dari berbagai pihak, terlebih bila kita
diskusikan bersama-sama untuk perbaikan yang akan datang.
Akhir kata kami sampaikan Terima Kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan askep ini sehingga bermanfaat bagi kita semua

Batam, 18 September 2018

Penulis

i
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perkembangan keperawatan di Indonesia saat ini sangat pesat, hal ini disebabkan
oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat cepat sehingga
informasi dengan cepat dapat diakses oleh semua orang sehingga informasi dengan cepat
diketahui oleh masyarakat. Perkembangan era globalisasi yang menyebabkan
keperawatan di Indonesia harus menyesuaikan dengan perkembangan keperawatan di
negara yang telah berkembang, sosial ekonomi masyarakat semakin meningkat sehingga
masyarakat menuntut pelayanan kesehatan yang berkualitas tinggi, tapi di lain pihak bagi
masyarakat ekonomi lemah mereka ingin pelayanan kesehatan yang murah dan
terjangkau. Sehingga memerlukan perawatan lebih lama di rumah sakit.

Lama perawatan di rumah sakit telah menurun secara dramatis dalam era
peningkatan biaya keperawatan kesehatan, potongan anggaran yang besar, managedcare,
perkembangan teknologi yang cepat, dan pemberian pelayanan yang maju, karena
penyebab langsung, atau efek langsung dari variabel ini, industri perawatan di rumah
menjadi alat untuk menurunkan biaya dan lama perawatan. Akibatnya, industri perawatan
di rumah berkembang menjadi masalah yang kompleks dan harus diatasi dengan
perhatian yang besar bila salah satu tujuannya adalah memberi hasil yang terbaik bagi
setiap individu.

Homecare adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu dan
keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh pemberi pelayanan, yang
diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan
perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek
Mandiri Keperawatan Di Rumah Yang Disusun Oleh PPNI dan DEPKES).

Hasil kajian Depkes RI tahun 2000 diperoleh hasil : 97,7 % menyatakan perlu
dikembangkan pelayanan kesehatan di rumah, 87,3 % mengatakan bahwa perlu
standarisasi tenaga, sarana dan pelayanan, serta 91,9 % menyatakan pengelola
keperawatan kesehatan di rumah memerlukan izin operasional. Berbagai faktor yang
mendorong perkembangan pelayanan keperawatan kesehatan dirumah antara lain:
Kebutuhan masyarakat, perkembangan IPTEK bidang kesehatan, tersedianya SDM
kesehatan yang mampu memberi pelayanan kesehatan di rumah.

Berdasarkan data di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa perkembangan


keperawatan telah memiliki banyak kemajuan. Kebutuhan akan layanan keperawatan
yang lebih fleksibel tanpa harus menjadi peserta perawatan intensif di rumah sakit juga
menjadi salah satu perhatian dalam dunia keperawatan. Kebutuhan masyarakat akan
layanan tersebut dapat terfasilitasi dengan danya layanan homecare yang baik dan
professional dari perawat sebagai pelaku utama dalam layanan kesehatan ini.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Berdasarkan latar belakang masalah, makalah ini bertujuaun untuk mengetahui lebih
lanjut apa itu homecare dan bentuk-bentuk layanan homecare sesuai permasalah
kesehatan yang ada.
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus yang terdapat dalam makalah ini antara lain adalah sebagai
berikut:
a. mengetahui definisi homecare
b. mengenal bentuk-bentuk layanan homecare di Indonesia
c. Meninjau masalah kesehatan yang memerlukan layanan homecare
d. Mengetahui manfaat homecare

BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI HOMECARE
Homecare adalah pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien, individu dan
keluarga, direncanakan, dikoordinasikan, dan disediakan, oleh pemberi pelayanan, yang
diorganisir untuk memberi pelayanani rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan
perjanjian kerja atau kontrak (Warola, 1980 Dalam Perkembangan Modal Praktek
Mandiri Keperawatan di Rumah. Oleh PPNI dan DEPKES).

Sherwen (1991) mendefinisikan perawatan kesehatan di rumah sebagai bagian


integral dari pelayanan keperawatan yang dilakukan oleh perawat untuk membantu
individu, keluarga dan masyarakat mencapai kemandirian dalam menyelesaikan masalah
kesehatan yang mereka hadapi.

Sedangkan Stuart (1998) menjabarkan perawatan kesehatan di rumah sebagai


bagian dari proses keperawatan di rumah sakit, yang merupakan kelanjutan dari rencana
pemulangan (dischargeplanning), bagi klien yang sudah waktunya pulang dari rumah
sakit. Perawatan di rumah ini biasanya dilakukan oleh perawat dari rumah sakit semula,
dilaksanakan oleh perawat komunitas dimana klien berada, atau dilaksanakan oleh tim
khusus yang menangani perawatan di rumah.

B. TUJUAN HOMECARE
a. Tujuan umum
Meningkatkan kualitas hidup pasien dan keluarga
b. Tujuan khusus
1. Terpenuhi kebutuhan dasar bio-fisik-sosial-spritusl secara mandari
2. Meningkatkan kemandirian keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
3. Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan kesehatan dirumah

C. RUANG LINGKUP HOMECARE


1. Memberi asuhan keperawatan secara komprehensif
2. Melakukan pendidikan kesehatan pada pasien dan keluarganya
3. Mengembangkan pemberdayaan pasien dan keluarga

D. PRINSIP HOME CARE


1. Pengelolahan home care dilaksanakan oleh perawat atau tim
2. Mengaplikasikan konsep sebagai dasar mengambil keputusan dalam praktek
3. Mengumpulkan data secara sistematis, akurat, dan komprehensif
4. Mengunakan data hasil pengkajian dalam menetapkan diagnosa keperawatan
5. Mengembangkan rencana keperawatan di dasarkan pada diagnosa keperawatan
6. Memberi pelayanan prefentif, kuratif, promotif, dan rehabilitatif
7. Mengevaluasi respon pasien dan keluarganya dalam intervensi keperawatan
8. Bertanggung jawab terhadap pelayanan yang bermutu melalui manajemen kasus
9. Memelihara dan menjamin hubungan baik di antara anggota tim
10. Mengembankan kemampuan profesional
11. Berpartisifasi dalam kegiatan riset untuk pengembanan home care
12. Mengunakan kode etik keperawatan dalam melaksanakan praktek keperawatan

E. BENTUK – BENTUK LAYANAN HOMECARE

Menurut Rice R (2001) jenis kasus yang dapat dilayani pada perawatan kesehatan
di rumah meliputi kasus-kasus yang umum pasca perawatan di rumah sakit dan kasus-
kasus khusus yang di jumpai di komunitas.
Kasus umum yang merupakan pasca perawatan di rumah sakit adalah:
a. Klien dengan penyakit obstruktif paru kronis,
b. Klien dengan penyakit gagal jantung,
c. Klien dengan gangguan oksigenasi,
d. Klien dengan perlukaan kronis,
e. Klien dengan diabetes,
f. Klien dengan gangguan fungsi perkemihan,
g. Klien dengan kondisi pemulihan kesehatan atau rehabilitasi,
h. Klien dengan terapi cairan infus di rumah,
i. Klien dengan gangguan fungsi persyarafan,
j. Klien dengan HIV/AIDS.
Sedangkan kasus dengan kondisi khusus, meliputi :
a. Klien dengan postpartum,
b. Klien dengan gangguan kesehatan mental,
c. Klien dengan kondisi usia lanjut,
d. Klien dengan kondisi terminal.

F. BERDASARKAN FOKUS MASALAH KESEHATAN

Berdasarkan jenis malasah kesehatan yang dialami oleh klien, pelayanan


keperawatan di rumah (homecare) di bagi tiga kategori yaitu :

a. Layanan perawatan klien sakit


Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak
dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa
perlu di rawat di rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk
meningkatkan kesehatannya dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di
rawat di rumah sakit.
b. Layanan berbasis promotif dan preventif
Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan
prevensi. Pelayanannya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat
bayinya setelah melahirkan, pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak,
mengajarkan lansia beradaptasi terhadap proses menua, serta tentag diet mereka.

c. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-


penyakit terminal misalnya kanker, penyakit-penyakit kronis seperti diabetes, stroke,
hipertensi, masalah-masalah kejiwaan dan asuhan paa anak.

G. BERDASARKAN INSTITUSI PENYELENGGARA

Ada beberapa jenis institusi yang dapat memberikan layanan HomeCare (HC), antara
lain:

a. Institusi Pemerintah
Di Indonesia pelayanan HomeCare (HC) yang telah lama berlangsung dilakukan
adalah dalam bentuk perawatan kasus/keluarga resiko tinggi (baik ibu, bayi, balita
maupun lansia) yang akan dilaksanakan oleh tenaga keperawatan puskesmas (digaji
oleh pemerintah). Klien yang dilayani oleh puskesmas biasanya adalah kalangan
menengah ke bawah. Di Amerika hal ini dilakukan oleh VisitingNurse (VN)
b. Institusi Sosial

Institusi ini melaksanakan pelayanan HomeCare (HC) dengan sukarela dan tidak
memungut biaya. Biasanya di lakukan oleh LSM atau organisasi keagamaan dengan
penyandang dananya dari donatur, misalnya Bala Keselamatan yang melakukan
kunjungan rumah kepada keluarga yang membutuhkan sebagai wujud
pangabdiankepadan Tuhan.

c. Institusi Swasta

Institusi ini melaksanakan pelayanan HomeCare (HC) dalam bentuk praktik mandiri
baik perorangan maupun kelompok yang menyelenggarakan pelayanan HC dengan
menerima imbalan jasa baik secara langsung dari klien maupun pembayaran melalui
pihak ke tiga (asuransi). Sebagaimana layaknya layanan kesehatan swasta, tentu tidak
berorientasi “not for profit service”

d. HomeCare (HC) Berbasis Rumah Sakit (Hospital HomeCare)

Merupakan perawatan lanjutan pada klien yang telah dirawat dirumah sakit, karena
masih memerlukan bantuan layanan keperawatan, maka dilanjutkan dirumah. Alasan
munculnya jenis program ini selain apa yang telah dikemukakan dalam
alasan HomeCare (HC) diatas, adalah :
1. Ambulasi dini dengan resiko memendeknya hari rawat, sehingga kesempatan
untuk melakukan pendidikan kesehatan sangat kurang (misalnya ibu
postpartum normal hanya dirawat 1-3 hari, sehingga untuk mengajarkan
bagaimana cara menyusui yang baik, cara merawat tali pusat bayi,
memandikan bayi, merawat luka perineum ibu, senam postpartum, dll) belum
dilaksanakan secara optimum sehingga kemandirian ibu masih kurang.
2. Menghindari resiko infeksi nosokomial yang dapat terjadi pada klien yang
dirawat dirumah sakit.
3. Makin banyaknya penyakit kronis, yang bila dirawat di RS tentu memerlukan
biaya yang besar
4. Perlunya kesinambungan perawatan klien dari rumah sakit ke rumah,sehingga
akan meningkatkan kepuasan klien maupun perawat. Hasil penelitian dari
“Suharyati” staf dosen keperawatan komunitas PSIK Univ. Padjajaran
Bandung di RSHS Bandung menunjukkan bahwa konsumen RSHS cenderung
menerima program HHC (Hospital HomeCare) dengan alasan ; lebih nyaman,
tidak merepotkan, menghemat waktu & biaya serta lebih mempercepat tali
kekeluargaan (Suharyati, 1998)

H. BERDASARKAN PEMBERI LAYANAN


a. Dokter
Pemberian HomeCare harus berada di bawah perawatan dokter. Dokter harus
sudah menyetujui rencana perawatan sebelum perawatan diberikan kepada pasien.
Rencana perawatan meliputi: diagnosa, status mental, tipe pelayanan dan peralatan
yang dibutuhkan, frekuensi kunjungan, prognosis, kemungkinan untuk rehabilitasi,
pembatasan fungsional, aktivitas yang diperbolehkan, kebutuhan nutrisi,
pengobatan, dan perawatan.

b. Perawat

Bidang keperawatan dalamhomecare, mencakup fungsi langsung dan tidak


langsung.Directcare yaitu aspek fisik actual dari perawatan, semua yang
membutuhkan kontak fisik dan interaksi facetoface. Aktivitas yang termasuk
dalamdirectcare mencakup pemeriksaan fisik, perawatan luka, injeksi,
pemasangan dan penggantian kateter, dan terapi intravena. Directcare juga
mencakup tindakan mengajarkan pada pasien dan keluarga bagaimana
menjalankan suatu prosedur dengan benar. Indirectcareterjadi ketika pasien tidak
perlu mengadakan kontak personal dengan perawat. Tipe perawatan ini terlihat
saat perawat homecare berperan sebagai konsultan untuk personil kesehatan yang
lain atau bahkan pada penyedia perawatan di rumah sakit.

c. Physicaltherapist

Menyediakan perawatan pemeliharaan, pencegahan, dan penyembuhan pada


pasien di rumah. Perawatan yang diberikan meliputi perawatan langsung dan
tidak langsung. Perawatan langsung meliputi: penguatan otot, pemulihan
mobilitas, mengontrol spastisitas, latihan berjalan, dan mengajarkan latihan
gerak pasif dan aktif. Perawatan tidak langsung meliputi konsultasi dengan
petugas homecare lain dan berkontribusi dalam konferensi perawatan pasien.

d. Speechpathologist

Tujuan dari speechtheraphyadalah untuk membantu pasien mengembangkan dan


memelihara kemampuan berbicara dan berbahasa.Speechpathologist juga bertugas
memberi konsultasi kepada keluarga agar dapat berkomunikasi dengan pasien,
serta mengatasi masalah gangguan menelan dan makan yang dialami pasien.

e. Socialwolker (pekerja social)

Pekerja social membantu pasien dan keluarga untuk menyesuaikan diri dengan
faktor sosial, emosional, dan lingkungan yang berpengaruh pada kesehatan
mereka.

f. Homemaker/homehealthaide

Tugas dari homehealthaideadalah untuk membantu pasien mencapai level


kemandirian dengan cara sementara waktu memberikan personal hygiene. Tugas
tambahan meliputi pencahayaan rumah dan keterampilan rumah tangga lain
(Bukit, 2008).

I. Manfaat HomeCare
Manfaat dari pelayanan HomeCare bagi pasien antara lain :

1. Pelayanan akan lebih sempurna, holistik dan komprenhensif.

2. Pelayanan lebih professional

3. Pelayanan keperawatan mandiri bisa diaplikasikan dengan di bawah naungan

4. legal dan etik- keperawatan

5. Kebutuhan pasien akan dapat terpenuhi sehingga pasien akan lebih nyaman dan

Manfaat dari pelayanan HomeCare bagi klien dan keluarga :


1. Program HomeCare (HC) dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang
makin mahal, karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi dan
konsumsi keluarga
2. Mempererat ikatan keluarga, karena dapat selalu berdekatan pada saat anggoa
keluarga ada yang sakit
3. Merasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
4. Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah, sehingga tugas merawat orang
sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat oleh karena itu kehadiran perawat untuk
menggantikannya

Manfaat dari pelayanan HomeCare bagi perawat :


1. Memberikan variasi lingkungan kerja, sehingga tidak jenuh dengan lingkungan yang
tetap sama
2. Dapat mengenal klien dan lingkungannya dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien, dengan
begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat.
3. Data dan minat pManfaat dari pelayanan HomeCare bagi rumah sakit:
1. Membuat rumah sakit tersebut menjadi lebih terkenal dengan adanya pelayanan
homecare yang dilakukannya.
2. Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
3. Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat

J. KEGIATAN HOME CARE


Manajemen kasus home care
Melakukan seleksi kasus
 Resiko tinggi ( bayi ,balita, lansia, ibu maternal)
 Cidera tulang belakang , cidera kepala
 Coma, diabetes militus, gagal jantung, asma berat
 Stroke
 Amputasi
 Ketergantungan obat
 Luka kronis
 Disfungsi kandung kemih
 Rehabilitas medic
 Nutrisi melalui infus
 Postpartum dan masalah reproduksi
 Psikiatri
 Kekerasan dalam rumah tangga
Melakukan pengkajian kebutuhan pasien
 kondisi fisik
 Kondisi psikologis
 Status sosial ekonomi
 Pola prilaku pasien
 Sumber-sumber yang tersedia di keluarga pasien
Membuat perencanan pelayanan
 Membuat rencana kunjungan
 Membuat rencana tindakan \
 Menyeleksi sumber-sumber yang tersedia di keluarga atau masyarakat
Melakukan kordinasi pelayanan
 Memberi informasi berbagai macam pelayanan yang tersedia
 Membuat perjanjian kepada pasien dan keluarga tentang pelayanan
 Mengkoordinasi kegiatan tim sesuai jadwal
 Melakukan rujukan pasien
Melakukan pemantauan dan evaluasi pelayanan
 Memonitor tindakan yang dilakukan oleh tim
 Menilai hasil akhir pelayanan
 Mengevaluasi proses manajemen kasus
 Memonitoring dan evaluasi kepuasan pasien secara teratur

K. ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan
b. Lingkungan sosial dan budaya
c. Spritual
d. Pemeriksaan fisik
e. Kemampuan pasien dalam pemenuhan kebutuhan sehari-hari
f. Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga
2. Diagnosa keperawatan
a. Aktual
b. Resiko
c. Potensial
3. Perencanaan keperawatan
a. Penentuan prioritas masalah
b. Menentukan tujuan
c. Menyusun rencana secara komprehensif
4. Implementasi
a. Manajemen preawatan luka
b. Perawatan gangguan sistem pernafasan
c. Gangguan sistem eliminasi
d. Gangguan nutrisi
e. Kegiatan rehabilitasi
f. Pelaksanaan pengobatan tindakan kolaborasi
5. Evaluasi
a. Mengukur efektifitas dan efesiensi pelayanan
b. Dilaksanakan selama proses dan akhir pemberian asuhan

L. MEKANISME PELAYANAN HOME CARE


1. Proses penerimaan kasus
a. Home care menerima pasien dari rumah sakit, puskesmas, sarana lain, keluarga.
b. Pempinan home care menunjuk manager kasus untuk mengelolah kasus
c. Manager kasus membuat surat perjanjian dan proses pengelolahan kasus
2. Proses pelayanan home care
a. Persiapan
b. Pelaksanaan
c. Monitoring dan evaluasi
d. Proses penghentian selama home care , dengan kriteria :
 Tercapai sesuai tujuan
 Kondisi pasien stabil
 Program rehabilitasi tercapai secara maksimal
 Keluarga sudah mampu melakukan perawatan pasien
 Pasien di rujuk
 Pasien menolak pelayanan
 Pasien meninggal dunia

M. PEMBIAYAAN HOME CARE


1. Prinsip penentuan tarif
a. Pemerintah atau masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara kesehatan
b. Disesuaikan dengan kemampuan keuangan dan keadaan sosial ekonomi
c. Mempertimbangkan masyarakat berpenghasilan rendah / atas gotong royong
d. Pembayaran dengan ansuransi di tetapkan atas dasar saling membantu
e. Mencakup seluruh unsur pelayanan secara proporsional
2. Jenis pelayanan yang terkena tarif
a. Jasa pelayanan tenaga kesehatan
b. Imbalan atas pemakaian sarana kesehatan yang di gunakan langsung oleh pasien
c. Dana transprotasi untuk kunjungan pasien

N. PEMANTAUAN, PEMBINAAN DAN PENILAIAN


1. Pemantauan home care
a. Aspek fisik
b. Manajerial
c. Sumber daya
d. Pelayanan
e. Pembiayaan
2. Pembinaan home care
a. Aspek fisik
b. Manajerial
c. Sumber daya
d. Pelayanan
e. Pembiayaan
3. Penilaian home care
a. Kelengkapan dokumen
b. Kesesuaian pelayanan dari berbagai potensi
c. Kepuasan pelanggan
d. Kemandirian pasien atau keluarga

O. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI HOME CARE


1. Kesiapan tenaga dan partisipasi masyarakat
2. Promotif atau proventif
3. SDM perawat
4. Kebutuhan pasien
5. Kependudukan
6. Dana

P. PERAN DAN PERAWAT HOME CARE


1. manager kasus : mengelolah dan mengkolaborasikan pelayanan dengan fungsi :
a. mengidentifikasi kebutuhan pasien dan keluarga
b. menyusun rencana pelayanan
c. mengkoordinir aktivitas tim
d. memantau kualitas pelayanan
2. pelaksana : pemberi pelayanan langsung dan mengevaluasi pelayanan dengan
fungsi :
a. melakukan pengkajian komprehensif
b. menyusun rencana keprawatan \
c. melakukan tindakan keprawatan
d. melakukan observasi terhadap kondisi pasien
e. membantu pasien dalam mengembangkan prilaku koping yang efektif
f. melibatkan keluarga dalam pelayanan
g. membimbing semua anggota dalam pemeliharaan kesehatan
h. melakukan evaluasi terhadap asuhan keperawatan
i. mendokumentasikan asuhan keperawatan

Q. STANDAR ALAT HOME CARE


1. Alat kesehatan
a. Tas
b. Pemeriksaan fisik
c. Set perawatan luka
d. Set emergency
e. Set pemasangan selang lambung
f. Set huknah
g. Set memandikan
h. Set pengambilan preparet
i. Set pemeriksaan lab
j. Set infus atau injeksi
k. Sterilisator
l. Pot atau urinal
m. Tiang infus
n. Tempat tidur khusus orang sakit
o. Penghisap lendir
p. Perlengkapan oksigen
q. Kursi roda
r. Tongkat
s. Perlak atau alat tenun
2. Alat habis pakai
a. Obat emargency
b. Perawatan luka
c. Suntik atau pengambilan darah
d. Set infus
e. Ngt
f. Huknah
g. Kateter
h. Sarung tangan
i. Masker
3. Sarana lain
a. Alat dan media pendidikan kesehatan
b. Ruangan berserta perlengkapan nya
c. Kendaraan
d. Alat komunikasi
e. Dokumentasi

R. FAKTOR PENGHAMBAT DALAM PELAYANAN HOMECARE


1. Adanya rasa kurang atau belum percayanya masyarakat atau keluarga terhadap
pelayanan homecare
2. Situasi dan keadaan lingkungan atau wilayah serta kurangnya akses transportasi jarak
wilayah yang terlalu jauh sehingga kurang mendapat pelayanan homecare dari pihak
rumah sakit serta keadaan yang kurang mendukung, misalnya pada lingkungan rumah
susun yang berkaitan dengan ketenangan, kebersihan,kerapian yang kurang
mendukung untuk proses penyembuhan dalam pelayanan homecare. Hal ini
menyebabkan persepsi masyarakat kurang baik terhadap keberadaan homecare
3. Tenaga kesehatan yang kurang kompeten dalam melaksanakan pelayanan homecare
4. Banyak masyarakat yang belum tahu tentang pelayanan homecare
5. Terbatasnya tenaga kesehatan
6. Adanya panggilan kunjungan yang tidak di perlukan,hal ini akan membuang waktu
tenaga dan biaya
7. Hambatan yang datang dari pasien dan keluarga
8. Ketergantungan penderita dan atau keluarga
9. Untuk kolaborasi dengan tim profesional lain membutuhkan waktu yang cukup lama
10. Letak geografis yang jauh dapat mempengaruhi efektifitas pelayanan dan cost yang di
perlukan

S. KELEBIHAN PELAYANAN HOMECARE


1. Bisa meningkatkan kemandirian pasien dan keluarga dalam melakukan pemelihaan
kesehatan
2. Meningkatakan pengetahuan tentang kesehatan
3. Pembiayaan lebih murah

T. KEKURANGAN PELAYANAN HOMECARE


1. Penanganan masa kritis kurang cepat dan kurang efektif
2. Kurang perhatian atau pengawasan dari tenaga medis
3. Letak geografis yang jauh , sehingga sulit untuk mendapatkan pelayanan kesehatan

U. JENIS PELAYANAN KEPERAWATAN DI RUMAH


1. Keperawatan klien yang sakit di rumah merupakan jenis yang paling banyak
dilaksanakan pada pelayanan keperawatan di rumah sesuai dengan alasan kenapa
perlu di rawat di rumah. Individu yang sakit memerlukan asuhan keperawatan untuk
meningkatkan kesehatanya dan mencegah tingkat keparahan sehingga tidak perlu di
rawat di rumah.
2. Pelayanan atau asuhan kesehatan masyarakat yang fokusnya pada promosi dan
prefensi. Pelayananya mencakup mempersiapkan seorang ibu bagaimana merawat
bayinya setelah melahirkan,pemeriksaan berkala tumbuh kembang anak,mengajarkan
lansia beradaptasi terhadap proses menua,serta tentang diet mereka
3. Pelayanan atau asuhan spesialistik yang mencakup pelayanan pada penyakit-penyakit
terminal misalnya kanker,penyakit kronis seperti diabetes,stroke,hipertensi,masalah-
masalah kejiwaan dan asuhan pada anak.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Home care merupakan bagian integral dari pelayanan keperawatan yang di
lakukan oleh perawat untuk membantu individu,keluarga dan masyarakat mencapai
kemendirian dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang mereka hadapi.
Perawatan di rumah selain dapat mengurangi kecemasan juga dapat menghemat
biaya dari beberapa segi misal biaya kamar,biaya transportasi dan biaya lain-lain yang
terkait dengan penjaga yang sakit. Tetapi perlu di ingat bahwa pasien yang dapat layanan
homecare adalah pasien yang secara medis dinyatakan aman untuk di rawat di rumah
dengan kondidi rumah yang memadai.
DAFTAR PUSTAKA

Depkes. RI. 2002. Pengembangan Model Praktik Pelayanan Mandiri


Keperawatan . Pusgunakes, Jakarta

Depkes, R.I. (2002). Pedoman Penerapan HomeCare. Jakarta : Dirjen Pelayanan Medik.

Rice, R. (2000), HomeHealthNursingPractice, ConceptandApplication. California Addison-


Wesley Pub Co.

You might also like