You are on page 1of 2

Ulasan Film Tampan Tailor

Tampan tailor, merupakan film drama Indonesia tahun 2013. Film ini disutradarai oleh
Guntur Soeharjanto dan diprosuderi oleh sudiad. Film ini dibintangi Vino G. Bastian sebagai
Topan, Jefan Nathanio sebagai Bintang, Ringgo Agus Rahman sebagai Darman, dan Marsha
Timoti sebagai Prita.

Menceritakan tentang topan yang kehilangan istrinya, kehilangan toko jahitnya dan
membuat ia semakin kehilangan masa depannya dan anaknya yang terpaksa meninggalkan
sekolah karena ayahnya yang kurang kemampuan untuk mebiayai sekolah anaknya dengan
keadaannya yang sekarang ini.

Tapi topan tidak menyerah. Iapun melakukan perjalanan, bertemu sepupunya dan
mendapat bantuan untuk mencoba pekerjaan menjafi calo tiket. Dalam usahanya dia sempat
tertangkap dan kemudia ia mencoba pekerjaan lain yaitu kuli bangunan.

Saat menjadi kuli bangunan, Prita menawarkan pekerjaan kepadanya melalui


kenalannya untuk menjadi tukang jahit di suatu perusahaan. Dalam pekerjaannya menjadi
tukang jahit, awalnya ia tidak mengalami kesulitan apapun. Tetapi pada suatu hari ia dituduh
oleh pengawasnya melakukan suatu kelalaian sehingga ia dipecat dari pekerjaan tersebut.

Setelah dipecat, ia pergi menemui sepupunya dan ternyata sepupunya sedang berperan
menjadi stuntman. Tetapi karena kurang memuaskan sang sutradara meminta stuntman
pengganti dan mencobalah topan untuk mencari uang. Alhasil ia cukup menjanjikan saat
menjadi stuntman diminta untuk melakukannya lagi.

Sementara itu, Prita mendapat kabar dari kenalannya yang memliki perusahaan
menjahit itu bahwa si Topan sama sekali tidak terlibat dalam kelalain yang terjadi di
perusahaannya, dia hanya kena tuduh. Karena itu Prita mencoba mencari Topan untuk
berbaikan lagi dan kembali memberikan pekerjaan tersebut padanya. Setelah berhasil
menemukannya dan berbaikan, Topan mendapat pekerjaan yang jauh lebih baik dari
perusahaan tempat dia menjait sebelumnya. Kemudia ia membuka kembali toko jahit dan
kembali hidup bahagia.
Film Tampan Tailor mempunyai banyak kelebihan dalam penyampaian perasaan
dalam setiap adegan yang melibatkan emosi. Emosinya tersampaikan secara baik, dapat
dipahami para penonton dan berkesan, senang, sedih, susah, atau romatis. Sempat saya
menyaksikan penonton yang menangis ketika menonton film ini. Akting juga dilakukan dengan
baik sampai ke ekspresinya yang menampilkan emosi sang tokoh.

Terlepas dari kelebihannya, film ini juga memiliki kekurangan. Dari yang saya amati
terutama bagian antiklimaksnya yang kurang berkesan dan tidak terlalu memiliki peran dalam
ceritanya. Kemudian musiknya, dalam beberapa adegan musiknya tidak sesuai dengan apa
yang sedang diceritakan di dalam filmnya sehingga sedikit membingungkan dalam penafsiran
ceritanya.

Dengan berbagai hal yang telah disampaikan di atas, film ini cocok untuk penonton
yang menikmati cerita dengan perasaan yang kuat ini, dan juga menyampaikan banyak pesan
moral. Film ini tidak cocok untuk penonton yang mengharapkan cerita berat.

You might also like