You are on page 1of 23

MINI PROJECT

PEMBENTUKAN PROGRAM DOKTER KECIL DI SDN CEMPAKA PUTIH BARAT


019 KELURAHAN CEMPAKA PUTIH BARAT II, KECAMATAN CEMPAKA PUTIH,
JAKARTA PUSAT

Disusun untuk menyelesaikan Program Internsip Kementerian Kesehatan RI

Penyusun:
dr. Muthia Fadhilah

Pembimbing:
dr. Eva Lely Herawaty

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


PROGRAM DOKTER INTERNSIP
PUSKESMAS KELURAHAN CEMPAKA PUTIH BARAT II
TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


“Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal, dan mendapatkan
lingkungan yang baik dan sehat serta berhak mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat
serta berhak mmeperoleh pelayanan kesehatan”, itulah bunyi pasal 28H ayat 1 UUD 1945.
Berdasarkan isi pasal tersebut, setiap warga Indonesi berhak mendapatkan pelayanan kesehatan
terbaik. Oleh karena itu diperlukan pelayanan kesebahatan baik berupa promotif, preventif,
atuapun kuratif yang dapat dirasakan berbagai kalangan baik dari usia dini sampai usia lanjut.
Pengenalan akan pentingnya kesehatan harus dimulai sejak dini untuk mewujudkan warga
Indonesia yang sehat. Masa kanak-kanak atau pun masa sekolah adalah salah satu masa emas
memperkenalkan makna kesehatan karena pada masa itu lah anak-anak mudah dibina dan bisa
menerapkannya di kemudian hari. Selain itu jumlah yang besar yaitu hampir seperti jumlah
penduduk Indonesia merupakan ana usia sekolah. Sehingga memudahkan pemerintah untuk
melakukan berbagai program yang bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat.
Salah satu program yang dapat memberikan pembinaan kesehatan untuk menanamkan
prilaku baik dalam kehidupan sehari-hari sejak dini adalah Usaha Kesehatan Sekolah (UKS).
Program UKS melibatkan partisipasi peserta didik khususnya anak usia sekolah sebagai
penggerak prilaku hidup bersih dan sehat melalui salah satu sub progarmnya yaitu dokter kecil.
Adanya dokter kecil diharapaka dapat berperan aktif bersama-sama dengan masyarakat sekolah
dalam upaya meningkatkan kesehatan dirinya, teman-temannya, dan masyarakat serta
lingkungan sekolah dan tempat tinggalnya.
Dokter kecil bisa dijadikan penggerak utama dalam intervensi kesehatan di sekolah
terutama sekolah dasar. Diharapkan dengan adanya pembinaan dokter kecil ini akan memberikan
dampak yang cukup besar terhadap tingkat pengetahuan, sikap dan prilaku peserta didik terhadap
kesehatan.
1.2 Permasalahan
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan beberapa masalah,
yaitu:
a. Belum terlaksananya program Usaha Kesehatan Sekolah di tingkat sekolah dasar sehingga
harus dilakukan suatu intervensi.
b. Kurang aktifnya program Dokter Kecil di sekolah dasar khususnya di SDN Cempaka
Putih Barat 019.

1.3 Tujuan
a. Membentuk tim dokter kecil yang mandiri dan mampu menjadi ujung tombak intervensi
kesehatan di sekolah
b. Meningkatkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan tim dokter kecil untuk melaksankan
prinsip hidup bersih dan sehat serta berpartisipasi aktif di dalam usaha peningkatan
kesehatan di sekolah, rumah tangga, dan lingkungan masyarakat.
c. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan tim dokter kecil mengenai
pengetahuan mengenai dokter kecil, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), mengenai
macam-macam jenis sampah, Index Masa Tubuh, kesehatan mata dan telinga, imunisasi
dan NAPZA.
d. Meningkatan kesehatan fisik, mental, dan sosial para peserta didik dan masyarakat sekolah.

1.4 Manfaat
a. Bagi Puskesmas
 Menjadi program unggulan puskesmas dalam peningkatan kesehatan siswa sekolah
dasar di wilayahnya
 Menjadi dasar bagi pengembangan berbagai program puskesmas lainnya yang
berkaitan dengan sekolah dasar.
b. Bagi Penulis
 Sebagai salah satu syarat menyelesaikan program internsip
 Menambah pengetahuan mengenai program kesehatan yang ada di Puskesmas
terutama yang berkaitan dengan sekolah dasar
 Memperoleh pengalaman dan ilmu untuk diaplikasikan di masa depan.
c. Bagi Masyarakat
 Terselenggaranya program dokter kecil di SDN Cempaka Putih Barat 019
 Meningkatkan pengetahuan peserta didik dan masyarakat sekolah di SDN Cempaka
Putih Barat 019 mengenai perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
 Meningkatkan pengetahuan peserta didik dan masyarakat sekolah di SDN Cempaka
Putih Barat 019 kesehatan mata dan telinga, NAPZA, macam-macam jenis sampah,
index masa tubuh dan imunisasi.
 Meningkatkan kesadaran dan peran serta sekolah dalam program Puskesmas untuk
meningkatkan derajat kesehatan peserta didik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Usaha Kesehatan Sekolah


Salah satu bagian dari program kesehatan anak usia sekolah adalah Usaha Kesehatan
Sekolah (UKS). Program ini dikembangakan dalam 2 kelompok anak usia sekolah yaitu pra
remaja(6-9 tahun) dan remaja (10-19 tahun). Program ini merupakan upaya lintas sektor dalam
rangka meningkatkan derajat kesehatan serta membentuk prilaku hidup bersih dan sehat peserta
didik yang berada di sekolah dasar dan madrasah ibtidayah.
Peserta didik akan berperan sebagai subjek yang memberikan layanan keehatan bersama
masayarakat sekolah lainnya yaitu guru, pegawai sekolah, komite sekolah dan orang tua siswa
untuk meningkatkan kesehatannya dan mewujudkan lingkungan sekolah yang sehat. Program
UKS ini dikhususkan untuk membimbing anak-anak usia sekolah mengenal masalah kesehatan
dan kemampuan dalam mengatasi masalah tersebut, serta sebagai penggerak hidup bersih dan
sehat.

2.2. Dokter Kecil


Dokter kecil adalah peserta didik yang memenuhi kriteria dan telah dilatih untuk ikut
melaksanakan sebagian usaha pemeliharaan dan peningkatan kesehatan terhadap diri sendiri,
teman, keluarga dan lingkungannya. Untuk mencapai hasil yang optimal perlu dilakukan
pelatihan bagi siswa Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah menjadi kader kesehatan di sekolah
yang dikenal dengan Pelatihan “Dokter Kecil”.
Tujuan program dokter kecil adalah untuk meningkatkan partisipasi peserta didik dalam
program UKS. Kriteria untuk menjadi dokter kecil yaitu:
a. Peserta didik kelas 4 atau 5 Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan belum pernah mendapat
pelatihan “Dokter Kecil”
b. Berprestasi sekolah
c. Berbadan sehat
d. Berwatak pemimpin dan bertanggungjawab
e. Berpenampilan bersih dan berperilaku sehat
f. Berbudi pekerti baik dan suka menolong
g. Izin orang tua

Tugas dan Kewajiban dokter kecil adalah:


a. Selalu bersikap dan berperilaku sehat
b. Dapat menggerakan sesame teman-teman siswa untuk bersama-sama menjalankan usaha
kesehatan terhadap dirinya masing-masing.
c. Berusaha bagi tercapainya kesehatan lingkungan yang baik di sekolah maupun di rumah
d. Membantu guru dan petugas kesehatan pada waktu pelaksanaan pelayanan kesehatan di
sekolah
e. Berperan aktif dalam rangka peningkatan kesehatan, antara lain: Pekan kebersihan, pekan
gizi, pekan penimbangan BB dan TB di sekolah, pekan kesehatan gigi, pekan kesehatan mata,
dan lain-lain.
Kegiatan yang biasa dilakukan sebagai dokter kecil adalah:
a. Menggerakan dan membimbing teman melaksanakan kebersihan dan sehatan pribadi,
pengukuran tinggi badan dan berat badan, menghitung index masa tubuh dan penyuluhan
kesehatan.
b. Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan kesehatan di sekolah seperti distribusi
obat cacing, vitamin, dll, pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K), dan pertolongan
pertama pada penyakit (P3P).
c. Pengenalan dini tanda-tanda penyakit
d. Pengamatan kebersihan Ruang UKS, warung sekolah dan lingkungan sekolah
e. Pengamatan kebersihan di sekolah seperti halaman sekolah, ruang kelas, perlengkapan,
persediaan air bersih, tempat cuci WC, kamar mandi, tempat sampah dan saluran pembuangan
termasuk PSN (pemberantasan sarang nyamuk)
f. Melaporkan hal-hal khusus yang ditemuinya kepada guru UKS/kepala sekolah/guru yang
ditunjuk
g. Pencatatan dan pelaporan
2.3. Pelatihan dan Pembinaan Dokter Kecil
Sebagai salah satu program UKS, pelatihan dokter kecil mempunyai kurikulum sebagai
berikut:
a. Sasaran Pelatihan dokter kecil adalah peserta didik sekolah dasar kelas 4 dan 5 dengan
jumlah 10-20 orang.
b. Komepetensi dokter kecil, meliputi:
 Memahami program UKS dan dokter kecil
 Bersikap dan berperilaku sehat
 Membantu petugas kesehatan melaksanakan pelayanan di sekolah
 Melakukan pengenalan tanda-tanda penyakit
 Melakukan pengamatan kebersihan di sekolah
 Membuat laporan kegiatan dokter kecil
Dengan pemenuhan substansi yang ada pada kurikulum tersebut diharapkan peserta
dokter kecil dapat meningkatkan pengetahuan, sikap, dan perilaku hidup bersih dan sehat bagi
peserta dokter kecil, memiliki keterampilan dalam upaya pelayanan kesehatan yang sederhana,
dapat bertindak sebagai teladan, penggerak dan pendorong hidup sehat serta mempunyai rasa
kepedulian social. Selain itu peserta didik lainnya dapat ikut tergerak dan terbiasa untuk
berperilaku hidup bersih dan sehat. Bagi guru diharapkan dapat meningkatanya kerjasama antara
guru dengan orang tua peserta didik dan petugas kesehatan dalam meningkatkan perilaku hidup
bersih dan sehat di lingkungan sekolah. Dan dengan adanya pelatihan dokter kecil ini diharapkan
masyarakat akan tergerak untuk hidup bersih dan sehat, selain itu kualitas lingkungan hidup
sehat akan meningkat.
BAB III
METODE

3.1. Desain
Mini project ini dilakukan dengan desain eksperimental yang dilakukan dalam bentuk
penyuluhan dan pembinaan mengenai Dokter Kecil terhadap peserta didik SDN Cempaka Putih
Barat019 yang telah ditentukan oleh pihak sekolah. Selain itu dilakukan pembentukan Tim
Dokter Kecil di SDN Cempaka Putih Barat 019.

3.2. Waktu dan Tempat


Mini project ini dilaksanakan pada kurun waktu tanggal 22 November 2017 hingga 17
Januari 2018 di SDN Cempaka Putih Barat 019, Kelurahan Cempaka Putih Barat, Kecamatan
Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Mini project ini dimuai dengan mengunjungi SDN 019 dan
mengumpulkan para peserta didik yang terpilih untuk mengikuti penyuluhan dan pelatihan
Dokter Kecil. Pada pertemuan berikutnya, dilakukan pretest dan post test sebelum dan sesudah
penyuluhan. Pelaksanaan Penyuluhan Dokter Kecil dilakukan pada hari Rabu, 29 November
2017. Kemudian dilanjutkan dengan pelatihan yang diadakan setiap minggu pada hari Rabu.

3.3. Langkah
 Peneliti melakukan diskusi dengan Kepala Puskesmas Kelurahan Cempaka Putih Barat
megenai topik mini project dan metode yang akan digunakan.
 Peneliti melakukan kunjungan ke SDN Cempaka Putih Barat 019 untuk menemui Kepala
Sekolah dan Guru Penanggung jawab UKS terkait pengenalan mini project dan perizinan..
 Peneliti melakukan penentuan siswa yang akan dilakukan intervensi bersama dengan Guru
Penanggungjawab UKS.
 Peneliti melakukan pengumpulan data pre-intervensi di SDN Cempaka Putih Barat 019.
 Peneliti melakukan intervensi berupa penyuluhan mengenai program dokter kecil yang
akan dilaksanakan kepada siswa yang telah dipilih.
 Peneliti melakukan pengumpulan data post-intervensi setelah dilakukan penyuluhan.
 Peneliti melakukan pelatihan siswa kelas empat dan kelas lima yang telah terpilih dengan
topik-topik yang sudah dipilih dan dilakukan setiap hari Rabu.
 Peneliti melakukan evaluasi hasil pre dan post-intervensi.
 Hasil yang didapatkan berupa pengetahuan dokter kecil SDN Cempaka Putih Barat 019
mengenai dokter kecil dan juga kemampuan untuk menjadi dokter kecil sesuai pedoman
Kementerian Kesehatan RI.

3.4. Pengolahan dan Penyajian Data


Kuesioner pre-test dan post-test yang digunakan pada mini project ini berupa pertanyaan
pilihan benar dan salah. Data yang didapatkan berupa data kualitatif pengetahuan mengenai
dokter kecil dan kegiatan UKS. Analisis data dilakukan untuk melihat adanya peningkatan
bermakna mengenai pengetahuan tentang dokter kecil dan kegiatan UKS sebelum dan sesudah
intervensi.

3.5. Strategi Kegiatan


Strategi yang digunakan dalam upaya pengikutsertaan siswa kelas 4 dan kelas 5 SDN
Cempaka Putih Barat 019 sebagai dokter kecil adalah berupa penyuluhan dan pembinaan
mengenai program dokter kecil dan kegiatan UKS yang terkait.

3.6. Media Kegiatan


Media yang digunakan dalam melakukan intervensi dalah media elektronik berupa slide
presentasi yang terkait mengenai pengetahuan tentang dokter kecil, Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS), mengenai macam-macam sampah, Index Masa Tubuh, kesehatan mata dan
telinga, dan NAPZA. Diharapkan siswa kelas 4 dan kelas 5 dapat memahami tentang dokter kecil
dan kegiatan UKS sehingga bisa menjadi dokter kecil di lingkungan sekolah dengan bimbingan
Guru Penanggung jawab UKS dan Puskesmas.

3.7. Sistem Evaluasi


Berikut tabel yang menjelaskan tentang kegiatan yang dilakukan dalam mini project
beserta tolak ukur keberhasilannya.
Kegiatan Tolok Ukur
Melakukan pengumpulan data pre-  Kuesioner diisi oleh seluruh peserta
intervensi melalui pengisian kuesioner program dokter kecil
mengenai program dokter kecil di SDN  Peserta program dokter kecil
Cempaka Putih Barat 019 mengisi seluruh pertanyaan pada
kuesioner
Penyuluhan mengenai program dokter  Keaktifan siswa dalam kegiatan
kecil penyuluhan
 Siswa mampu menjawab kuesioner
post-intervensi dengan benar
 Siswa mengerti mengenai program
dokter kecil dan kegiatan UKS
secara mandiri di lingkungan
sekolah
Melakukan pengumpulan data post-  Kuesioner diisi oleh seluruh peserta
intervensi melalui pengisian kuesioner program dokter kecil
mengenai program dokter kecil di SDN  Peserta program dokter kecil
Cempaka Putih Barat 019 mengisi seluruh pertanyaan pada
kuesioner
 Kuesioner post-intervensi dijawab
dengan benar
Pelatihan Dokter Kecil  Keaktifan siswa dalam kegiatan
pelatihan
 Siswa dapat menjadi dokter kecil di
sekolah dengan baik serta terus
melanjutkan kegiatan dokter kecil
dan UKS seterusnya.

3.8 Tingkat Kehadiran Peserta Pembinaan Dokter Kecil


Jumlah peserta pembinaan dokter kecil di SDN Cempaka Putih Barat 019 sebanyak
20 siswa dan dalam kurun waktu dari 22 November 2017 hingga 24 Januari 2018
terdapat 7 kali pembinaan.

No Tanggal Materi Hadir Tidak Persentas


Hadir e
Kehadira
n
1 Rabu, 22 November Perkenalan anggota Dokter 20 0 100%
2017 Kecil
2 Rabu, 29 November Pengetahuan Dokter Kecil dan 20 0 100%
2017 PHBS
3 Rabu, 13 Desember 2017 Pengetahuan Index Masa 20 0 100%
tubuh
4 Rabu, 20 Desember 2017 Pengetahuan Jenis Sampah 13 7 65%
5 Rabu,10 Januari 2018 Pengetahuan Kesehatan Mata 20 0 100%
& Telinga
6 Rabu, 17 Januari 2018 Pengetahuan NAPZA

7 Rabu, 24 Januari 2018 Pengetahuan Imunisasi


Dari tabel di atas didapatkan data persentase kehadiran peserta pembinaan dokter
kecil dari periode 22 November 2017 hingga 24 Januari 2018. Dari data tersebut dapat
disimpulkan bahwa nilai persentase rata-rata kehadiran sedang yaitu sebesar %.

BAB IV
HASIL

Jumlah peserta program dokter kecil SDN Cempaka Putih Barat 019 sebanyak 20 siswa,
data Siswa terdiri dari 2 laki-laki dan 18 perempuan.

4.1 Tingkat pengetahuan peserta program Dokter Kecil SDN Cempaka Putih Barat
019 tentang Dokter Kecil sebelum intervensi

Tingkat Pengetahuan Hasil (orang) Persentase (%)


Rendah (Benar 1-4) 0 0
Sedang (Benar 5-7) 5 25
Tinggi (Benar 8-10) 15 75

Berdasarkan data yang telah diperoleh sebelum dilakukan intervensi, tidak ada peserta
dokter kecil yang masuk dalam kategori tingkat pengetahuan rendah. Sedangkan peserta dokter
kecil yang masuk dalam kategori tingkat pengetahuan sedang yaitu 5 orang anak (25%) dan
tinggi yaitu 15 orang (75%)

4.2 Tingkat pengetahuan peserta program Dokter Kecil SDN Cempaka Putih Barat
01 tentang Dokter Kecil setelah intervensi
Tingkat Pengetahuan Hasil Persentase (%)
Rendah (Benar 1-4) 0 0
Sedang (Benar 5-7) 1 5%
Tinggi (Benar 8-10) 19 95 %

Berdasarkan data yang telah diperoleh setelah dilakukan intervensi, tetap tidak ada
peserta dokter kecil yang masuk dalam kategori tingkat pengetahuan rendah. Sedangkan peserta
dokter kecil yang masuk dalam kategori tingkat pengetahuan sedang menurun drastis menjadi 1
orang (5%) dan tingkat pengetahuan tinggi naik menjadi 19 orang (95%).

Perbandingan % Pengetahuan Peserta


Sebelum dan Sesudah Intervensi

100
90
80
70
60 Pretest %
50
Postest%
40
30
20
10
0
Rendah (Benar 1-4) Sedang (Benar 5-7) Tinggi (Benar 8-10)
BAB V
DISKUSI

Mini project dilaksanakan pada tanggal 22 November 2017 hingga 24 Januari 2018 di SDN
Cempaka Putih Barat 019 di wilayah RW 001 Kelurahan Cempaka Putih Barat, Jakarta Pusat.
Pada pelaksanaan mini project ini terdapat 20 siswa yang ikut dalam kegiatan.
Menurut keterangan Kepala Sekolah dan Guru Penanggung jawab UKS SDN Cempaka Putih
Barat 019, sebelumnya pernah diadakan program dokter kecil di SDN Cempaka Putih Barat 019,
namun tidak pernah ada pelatihan untuk dokter kecil dari pihak pemerintah maupun swasta.
Melalui mini project ini diharapkan program dokter kecil di SDN Cempaka Putih Barat 019
dapat berjalan dengan baik serta tercapai tujuan-tujuan pelaksanannya.
Hasil pengambilan data kuesioner pre-intervensi dan post-intervensi didapatkan data hasil
pengetahuan tentang Dokter Kecil pada siswa kelas 4 dan kelas 5 SDN Cempaka Putih Barat 019
sebagai berikut:
Dari hasil kuesioner pre-intervensi dan post-intervensi maka dapat dilihat adanya
peningkatan pengetahuan yang signifikan sehingga intervensi berupa penyuluhan dan pelatihan
pada siswa SD kelas 4 dan kelas 5 dinilai efektif dan efisien dalam meningkatkan pengetahuan
mengenai dokter kecil.
Tingkat pengetahuan sedang yang awalnya 25% turun menjadi 5%, sedangkan
pengetahuan yang tinggi yang awalnya 75 % menjadi 95 %. Cakupan paparan pembinaan di
SDN Cempaka Putih Barat 019 tinggi yaitu
Hasil yang signifikan ini menunjukkan bahwa kegiatan berupa penyuluhan dan pelatihan
penting untuk dilakukan dalam meningkatkan pengetahuan para siswa kelas 4 dan kelas 5
sehingga dapat menjadi dasar bagi para siswa ini untuk mengikuti program Dokter Kecil.
Dengan dilakukannya pelatihan setiap minggunya diharapkan dokter kecil dapat menjalankan
fungsinya dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari dan bermanfaat bagi lingkungan
tempat tinggal.
Selanjutnya para dokter kecil yang telah dilatih diharapkan untuk ditugaskan secara rutin
pada kegiatan tim kesehatan upacara dan kegiatan kesehatan lainnya terkait program Puskemas
dan pihak lainnya. Selain itu, program dokter kecil ini perlu dilanjutkan dan diharapkan terus
dilakukan pencatatan pada setiap kegiatannya untuk ditindaklanjuti dan dievaluasi oleh pihak
sekolah dan puskesmas.
Berdasarkan hasil observasi dan diskusi dengan pembimbing, maka ditentukan bahwa
dibutuhkan adanya suatu inovasi dalam program dokter kecil di SDN Cempaka Putih Barat 019
yaitu pembagian buku saku dokter kecil. Buku saku tersebut akan dipinjamkan oleh pihak
sekolah kepada peserta dan akan dikembalikan lagi kepada sekolah ketika masa kerja peserta
sudah selesai. Diharapkan dengan pembagian buku saku tersebut maka akan meningkatkan
pengetahuan kepada para peserta dokter kecil.
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan evaluasi intervensi yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan:
a. Penyuluhan dan pelatihan tentang dokter kecil terbukti efektif meningkatkan pengetahuan
dan kesadaran dokter kecil siswa kelas 4 dan kelas 5 SDN Cempaka Putih Barat 019
tentang dokter kecil.
b. Siswa kelas 4 dan kelas 5 SDN Cempaka Putih Barat 019 sudah mampu menjadi dokter
kecil di sekolah.
c. Adanya dokter kecil di sekolah bermanfaat untuk peningkatan usaha kesehatan di
sekolah.
d. Para Dokter Kecil sudah menyadari dan melaksanakan tugasnya secara mandiri baik di
dalam dan di luar lingkungan sekolah.

6.2 Saran
a. Tim kesehatan upacara bendera dapat menerapkan ilmu yang telah mereka dapatkan
selama pembinaan.
b. Melibatkan dokter kecil yang telah dibentuk untuk kegiatan kegiatan layanan kesehatan
yang ada di sekolah.
c. Diperlukan dukungan dari guru khususnya guru yang bertanggung jawab dalam program
UKS untuk turut aktif menggerakkan program UKS khususnya dokter kecil dengan cara
melakukan pembinaan mandiri yang berkelanjutan tanpa harus didampingi oleh tenaga
kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pedoman Pelatihan Dokter Kecil. Kementerian Kesehatan. 2011.


2. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah. Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. 2012.
3. Petunjuk Teknis Kegiatan Usaha Kesehatan Sekolah. Konsultan Manajemen Nasional
Bidang Pengembangan Program. 2010.
LAMPIRAN 1 – PRESTEST POST-TEST
LAMPIRAN II – Foto Kegiatan
LAMPIRAN III – Booklet Dokter Kecil

You might also like