Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
1. Zulkifli Angga Laksmana (1513010058)
2. Mochamad Hanif Rifqi (1513010067)
3. Sandi Al-Fiqran (1513010068)
4. M. Nindyo Baskoro (1513010---)
Kelas : Akuntansi B
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya maka penulis
dapat menyelesaikan penyusunan laporan penelitian yang berjudul “Analisis Tentang Sistem
Penjualan Kredit pada Developer Properti Puri City”.
Penulisan laporan penelitian merupakan salah satu tugas dan persyaratan untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Akuntansi Keuangan Lanjutan 1.
Dalam penulisan laporan penelitian ini kami menjelaskan tentang hasil penelitian kami
terhadap tugas yang berkaitan dengan analisis sistem penjualan pada Developer Properti Puri
City yang bermanfaat dalam menganalisis perbedaan ilmu kami dapatkan di kelas dengan yang
ada di lapangan.
Dalam penulisan tugas ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu
kami mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi penyempurnaan pembuatan laporan
penelitian ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................3
Bab I Pendahuluan.................................................................................................................4
Latar Belakang..............................................................................................................4
Rumusan Masalah.........................................................................................................4
Tujuan ..........................................................................................................................5
Metodologi Penulisan...................................................................................................5
Teknik Penulisan...........................................................................................................6
Bab II Pembahasan................................................................................................................7
Profil Perusahaan..........................................................................................................7
Kesimpulan...................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Metode penjualan angsuran pada mulanya berasal dari penjualan rumah pada perusahaan
real estate, tetapi pada masa sekarang penjualan dengan metode ini telah berkembang pada
perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan kendaraan seperti mobil, motor; mesin;
alat-alat rumah tangga dan lainnya. Bahkan pada beberapa jenis industri metode penjualan
angsuran ini telah menjadi kunci utama dalam mencapai operasi skala besar.
Metode penjualan angsuran ini cukup berkembang pesat dan disukai di kalangan
usahawan dan juga dikalangan pembeli. Bagi usahawan metode ini telah meningkatkan jumlah
penjualan yang tentunya meningkatkan laba, bagi pembeli mereka merasa lebih ringan dalam hal
pembayaran untuk melunasi barang yang dicicil tersebut. Meskipun dengan metode ini resiko
atas tidak tertagihnya piutang akan meningkat, tetapi kelemahan metode ini dapat diatasi dengan
meningkatnya volume penjualan perusahaan. Sebagai studi banding antara teori dan praktik
lapangan, kami menuju agensi developer bidang property puri mas city dengan maksud mencari
gap teori.
Rumusan Masalah
1. Berapa besar DP yang harus disetorkan di purimas city?
2. Apakah besar nominal DP berpengaruh pada berapa kali angsuran?
3. Bagaimanakah kontrak penjualan angsuran?
4. Berapa lama Jangka Waktu angsuran
5. Bagaimakah pengakuan laba kotor?
6. Bagaimanakah solusi untuk kredit macet?
7. Bagaimanakah cara merealisasi laba kotor?
8. Bagaimana jika ada pembatalan kontrak ?
Tujuan
1. Membandingkan antara teori dan praktik penjualan angsuran
2. Menjelaskan metode pengakuan laba kotor pada penjualan angsuran.
3. Menjelaskan perhitungan bunga dan anguran pada penjualan anguran.
4. Menghitung dan mencatat pertukaran tambah dalam penjualan angsuran.
5. Menghitung dan mencatat pembatalan penjualan angsuran.
Metodologi Penulisan
Penelitian ini tentang sistem penjualan pada Developer Properti Puri City yang
berada di Jln. I Gusti Ngurah Rai 95, Rungkut, Gn. Anyar, Surabaya.
Teknik Penulisan
Teknik pembahasan yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah dengan Metode
Diskriptif melalui Analisa Rasio dan Analisis Regresi Linier, yaitu dengan membandingkan data
dan mengolah data yang diperoleh dari Developer Properti Puri City untuk dijadikan informasi
yang berguna serta mengetahui pengaruh sistem penjualan yang dijalankan Developer Properti
Puri City terhadap peningkatan volume penjualan total.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian
Penjualan angsuran adalah penjualan yang dilaksanakan dengan perjanjian dimana
pembayarannya dilakukan secara bertahap atau berangsur. Biasanya pada saat barang atau jasa
diserahkan kepada pembeli, penjual menerima uang muka (down payment) sebagai pembayaran
pertama dan sisanya diangsur dengan beberapa kali angsuran. Karena penjualan harus
menunggu beberapa periode untuk menagih seluruh piutang penjualannya, maka biasanya pihak
penjual akan membebankan bunga atas saldo yang belum diterimanya.
Berikut ini beberapa definisi penjualan angsuran dikemukakan oleh para ahli ;
Resiko atas tidak tertagihnya piutang usaha angsuran ini sangat tinggi, mungkin
saat akan dilakukan penjualan angsuran telah dilakukan survei atas pembeli dan
memperoleh hasil yang baik. Karena penagihan piutang usaha angsuran memakan waktu
yang cukup lama (beberapa periode), hal tersebut kemungkinan dapat merubah hasil survei
yang telah dilakukan semula terhadap pembeli. Untuk menghindari hal-hal demikian,
penjual biasanya akan membuat kontrak jual beli (security agreement), yang memberikan
hak kepada penjual untuk menarik kembali barang yang telah di jual dari pembeli.
Untuk mengurangi barang angsuran tersebut dari resiko terbakar atau hilang, pihak
penjual dapat menetapkan syarat bagi pembeli agar barang angsuran tersebut diasuransikan
untuk kepentingkan pihak penjual. Premi asuransi ditanggung oleh pembeli, jika barang
angsuran hilang atau terbakar, pihak asuransi akan membayar ganti rugi kepada penjual
dan bukan pembeli. Kadang kala mungkin jiwa dari pembeli diwajibkan oleh penjual untuk
diasuransikan dengan premi auransi atas tanggungan si pembeli.
2. Pembayaran Angsuran
Yaitu pembayaran uang tunai periodik sebagai pembayaran angsuran yang
besarnya telah ditentukan sebelumnya atau ditentukan besar kecilnya yang
tergantung pada lamanya jangka waktu angsuran..
Bentuk-Bentuk Perjanjian Penjualan Angsuran
Untuk melindungi kepentingan penjual dari kemungkinan tidak ditepatinya
kewajiban-kewajiban oleh pihak pembeli, maka terdapat bentuk perjanjian (kontrak
penjualan) penjualan angsuran sebagai berikut:
1. Perjanjian penjualan bersyarat (conditional sales contract). Dimana barang-barang
telah diserahkan, tetapi hak atas barang-barang masih berada di tangan penjual
sampai seluruh pembayarannya pertama.
2. Pada saat perjanjian ditandatangani dan pembayarannya pertama telah dilakukan
hak milik dapat diserahkan kepada pembeli, tetapi dengan menggadaikan atau
menghipotik untuk bagian harga penjualan yang belum dibayar kepada si penjual.
3. Hak milik atas barang untuk sementara diserahkan kepada suatu badan “trust”
(trustee) sampai pembayaran harga penjualan dilunasi. Setelah pembayaran lunas
oleh pembeli baru trustee menyerahkan hak atas barang-barang itu kepada pembeli.
Perjanjian semacam ini dilakukan dengan membuat akte kepercayaan.
4. Beli-sewa (lease-purchase), dimana barang yang telah diserahkan kepada pembeli.
Pembayaran angsuran dianggap sewa sampai harga dalam kontrak telah dibayar
lunas, baru sesudah itu hak milik berpindah kepada pembeli.
Penjualan angsuran dengan bentuk-bentuk perjanjian digunakan untuk barang tidak
bergerak (Gedung, tanah, dan aktiva tetap lainnya.Sedangkan penjualan barang bergerak
pada umumnya dilaksanakan berdasarkan dengan perjanjian-perjanjian tertentu antara
penjual dan konsumen dengan syarat-syarat dan jaminan yang menguntungkan , terutama
pihak penjual tidak akan dirugikan terlal besar apabila knsumen tidak memenuhi
kewajibannya.
Penjualan secara angsuran, dapat mengakibatkan piutang atas penjualan perusahaan
bertambah. Piutang merupakan hak perusahaan untuk menerima uang,barang lain atau jasa
dari langgananya,atau pihak lain sebagai kontra prestasi atas barang atau jasa yang
diberikan. (Ainun na’im, 1988;227).
Berdasarkan sebab terjadinya
a. Piutang dagang adalah piutang yang timbul dari transaksi penjualan barang
atau jasa perusahaan secara kredit dalam rangka kegiatan usaha perusahaan.
b. Piutang non dagang atau piutang lain, adalah piutang yang timbul dari
transaksi selain penjualan barang atau jasa diluar kegiatan perusahaan.
Berdasarkan jangka waktu pembayaranya
a. Piutang jangka pendek, adalah piutang yang mempunyai saat jatuh tempo
kurang dari satu tahun siklus operasi perusahaan.
b. Piutang jangka panjang, adalah piutang yang mempnyai saat jatuh tempo
lebih dari satu tahun siklus operasi perusahaan.
Dalam hasil wawancara kami dengan pihak marketing purimas city, kami menemukan bahwa DP
yang harus minimal 5% dari total harga perunit. Jika pembeli membayar DP 15% atau lebih,
kemungkinan DP bisa kembali.
Menurut sumber pihak marketing purimas city mengklaim bahwa dalam kontraknya, kontrak
penjualan angsuran berpihak kepada pembeli. Kontraknya tidak bisa ketahui dikarenakan adanya
Batasan dari pihak purimas city.
Ada periode tertentu di purimas city yaitu 18 kali angsuran dan maksimal 60 kali angsuran.
Bagaimakah pengakuan laba kotor?
Menurut pihak purimas city, pengakuan laba kotor menggunakan metode laba diakui periode
berjalan. Jadi, apabila ada penjualan meskipun pendapatan belum diterima, akan tetap dicatat
dalam pencatatan transaksi (rekening koran).
DP dibawah 15 % akan hangus dan kemungkinan DP akan kembali jika pembayaran DP 15%
atau lebih.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Puri City merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang properti yang ada
di Surabaya. Puri City telah menjadi salah satu apartemen favorit masyarakat Surabaya dan
sekitarnya. Selain lokasinya yang berada di kawasan Middle East Ring Road ( MERR ), saat
ini juga tengah dikembangkan sebuah MIXED-USE dengan konsep Family Mall dan Family
Apartment.
Hal itu sangat wajar, karena Puri City mengintegrasikan antara Mall tiga lantai yang
dilengkapi department store, bioskop dan food court dan kebutuhan lifestyle lain, dengan
apartemen 10 lantai di atasnya.
Puri City melayani penjualan properti berupa apartemen. Properti yang dijualpun
berkesan modern dan simple.
Sistem penjualan di Puri City ada 2, yaitu : Penjualan Tunai dan Penjualan Kredit.
Kebijakan tentang sistem penjualan yang memudahkan konsumen
melakukan pembelian akan menarik pembeli untuk memilih alternatif
yang ditawarkan developer dalam pembelian properti, sehingga akan
mendongkrak volume penjualan pada developer Puri City.