Professional Documents
Culture Documents
Sukidjo
FISE Universitas Negeri Yogyakarta
Abstract
Poverty eradication is one indicator of the success of the development attempts.
Poverty is a complex and multidimensional problem. Attempts to eradicate
poverty that have been made so far are not successful because they focus only on
economic aspects, not on empowerment and involvement of the local people by
establishing local societal institutions. Autonomous PNPM is a program to
eradicate poverty that is based on empowerment through learning by (1) creating
an atmosphere accommodating values of universal humanitarianism, societal
principles and sustainable development (2) strengthening local societal institutions,
(3) strengthening potentials through funding, training, and environmental
development, and (4) protecting the certainty of the programs for the poor.
155
156
increases over a long period of time – tree of these have decline from high levels
subject to the stipulations that the number then beyond doubt this has been a period of
of people below an ‘absolute poverty line’ development for the country concern. If one
does not increase, and that the distribution or two these central problems have been
of income does not move unequal.” (Meier, growing worse, especially if all three have it
1995 : 6) would be strange to call the result develop-
ment, even if per capita income doubled”
Adanya perubahan orientasi pem-
bangunan tersebut, sesuai dengan pen- Meskipun pemerintah telah me-
dapat Dudly Seers (1973), yang menya- laksanakan berbagai program pengen-
takan bahwa ada tiga sasaran utama tasan kemiskinan, namun hasilnya be-
pembangunan : lum memuaskan. Berikut ini disajikan
“…what has been happening to poverty? data jumlah dan persentase penduduk
What has been happening to unemploy- miskin di Indonesia tahun 1996 – 2007
ment? What has been to inequality? If all of
potensi dan (3) perlindungan, dengan syarakat terbawah yakni mulai ting-
realisasi sebagai berikut. kat RT, pedukuhan dan kemudian
a. Penciptaan iklim yang memungkin- tingkat desa/kelurahan. Semua war-
kan berkembangnya nilai-nilai uni- ga masyarakat memiliki kesempatan
versal kemanusiaan. Untuk keper- untuk menjadi pengurus, tidak ada
luan ini dilakukan kegiatan sosiali- pencalonan, dan tidak ada kampanye
sasi nilai-nilai universal kemanusia- tetapi justru masyarakat yang men-
an, prinsip-prinsip kemasyarakatan calonkan orang-orang yang diper-
dan pembangunan berkelanjutan. caya, yang memiliki dedikasi, keju-
Nilai-nilai universal kemanusiaan juran, dan kepedulian terhadap ke-
berupa kebersamaan, kejujuran, ke- miskinan pada komunitasnya.
relawanan/keikhlasan, keadilan, ke- Transparan dalam arti aturan, ter-
setaraan, dan kesatuan dalam ke- buka untuk semua warga, aturan
ragaman, sedangkan prinsip-prinsip tata-tertib disosialisasikan Akuntabel
kemasyarakatan berupa kegotong- dalam arti segala kegiatan dan ke-
royongan, demokrasi, transparansi uangan diadministrasikan secara ter-
dan akuntabilitas. Sosialisasi nilai- tib, dipertanggungjawabkan dan di-
nilai dan prinsip tersebut, dipandang laporkan secara luas kepada masya-
penting karena adanya globalisasi rakat serta pembukuan diaudit oleh
menyuburkan berkembangnya nilai akuntan publik. Untuk keperluan
dan budaya asing yang mengagung- pembentukan kelembagaan lokal,
agungkan semangat dan jiwa indivi- masyarakat dibimbing oleh faskel
dualisme sehingga mengakibatkan menyusun tata-tertib, pengenalan
lunturnya nilai-nilai dan budaya lu- nilai universal kemasyarakatan yang
hur yang merupakan kekayaan dan berupa demokrasi, partisipasi, trans-
keunggulan bangsa Indonesia. De- paransi, dan desentralisasi, persya-
ngan adanya sosialisasi untuk me- ratan anggota kelembagaan, dan
nyadarkan kembali nilai-nilai luhur dasar-dasar pelaksanaan pembentuk-
kemanusiaan dan prinsip-prinsip ke- an kelembagaan. Selain itu dalam
masyarakatan, diharapkan seluruh pembentukan kelembagaan lokal
warga masyarakat senantiasa mene- tidak boleh meninggalkan nilai uni-
rapkannya dalam berpartisipasi pe- versal kemanusiaan. Pelaksanaan
ngentasaan kemiskinan di wilayah- pembentukan lembaga lokal (BKM
nya masing-masing. Kegiatan sosiali- dan KSM) sepenuhnya diserahkan
sasi ditujukan kepada masyarakat kepada warga masyarakat, sehingga
miskin, perangkat desa, tokoh ma- masyarakat diberi kepercayaan dan
syarakat dan para relawan. kebebasan sepenuhnya. Dengan kata
b. Penguatan kelembagaan, yang di- lain masyarakat memiliki otonomi
lakukan melalui proses pembelajaran dalam pembentukan kelembagaan
pembentukan kelembagaan lokal lokal sepanjang sesuai dengan pro-
yang berupa Badan Keswadayaan sedur dan nilai-nilai universal ke-
Masyarakatan (BKM) dan Kelompok masyarakatan.
Swadaya Masyarakat (KSM) yang c. Penguatan potensi dan daya yang
mengakar, transparan dan akuntabel. dimiliki, berupa pemberian bantuan
Mengakar dalam pembentukan lem- dana, peningkatan SDM, pem-
baga dilakukan dengan basis ma- bangunan sarana prasarana yang