You are on page 1of 1

Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tidak hanya menuntut tersedianya tenaga kerja

yang terampil, tetapi lebih dari itu tenaga kerja juga dituntut untuk lebih
profesional. Oleh karena itu, tenaga kerja yang dibutuhkan oleh pasar kerja saat
ini adalah tenaga kerja yang terampil dan terdidik ataupun memiliki sertifikat
profesi.

Untuk menjamin mutu pekerjaan konstruksi serta kehandalan sektor konstruksi


maka sertifikasi kompetensi kerja bidang jasa konstruksi diwajibkan dalam UU JK
No. 02 Tahun 2017. Dengan demikian tenaga kerja konstruksi Indonesia harus
memiliki sertifikat konstruksi terampil atau ahli.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017, pada Pasal 68 ayat (1) yang menyatakan:
tenaga kerja konstruksi diklasifikasikan berdasarkan bidang keilmuan yang terkait
jasa konstruksi. Sedangkan ayat (2) berbunyi: tenaga kerja konstruksi terdiri atas
kualifikasi dalam jabatan: operator; teknisi atau analis, dan, ahli.

Undang-Undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi pasal 70 ayat (1)
yang berbunyi: Setiap tenaga kerja konstruksi yang bekerja di bidang jasa
konstruksi wajib memiliki Sertifikat Kompetensi Kerja.

Kemudian Amanat UU No 02 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi. Dimana


kontraktor wajib memperhatikan K4 yakni keamanan, keselamatan, kesehatan,
dan keberlanjutan konstruksi

You might also like