You are on page 1of 12

MAKALAH

MODEL PENGEMBANGAN MASYARAKAT

(SOCIAL PLANNING)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengorganisasian dan


Pengembangan Masyarakat Yang Di ampuh Oleh Bapak Ramli
Abudi,S.Psi,M.Kes

OLEH
KELOMPOK II

EVA SAPUTRI (811417090)

FRISKA APRILIA LADIKU (811417141)

NUR AIN YS. SULEMAN (811417008)

PUTRI PARAMYTA ADAM (811417124)

PRATIWI BADU (811417128)

YULANDARI Y. IBRAHIM (811417043)

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat
dan hidayah-Nya, karena penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Model Pengembangan Masyarakat (Social Planning)” dengan baik. Penulis
menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, hal ini dikarenakan masih
terbatasnya kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun.
Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Ramli Abudi,S.Psi,M.Kes Selaku Dosen Pengampuh Mata Kuliah
Pengembangan dan Pengorganisasain Masyarakat
2. Rekan-rekan yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Demikian kata pengantar dari penulis, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Gorontalo, Oktober 2018


Penyusun

Kelompok II

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................. i
DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 1
1.3 Tujuan Penulisan ...................................................................................... 1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Perencanaan ............................................................................ 3
2.2 Pentingnya Perencanaan ........................................................................... 3
2.3 Manfaat Perencanaan................................................................................ 4
2.4 Pengertian Social Planning (Perencanaan Sosial) .................................... 4
2.5 Tujuan Social Planning (Perencanaan Sosial) ......................................... 5
2.6 Syarat-Syarat Social Planning (Perencanaan Sosial) ............................... 6
2.7 Proses Social Planning (Perencanaan Sosial) ........................................... 6
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 8
3.2 Saran ......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perencanaan merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam pelaksanaan
pembangunan, sebab dengan perencanaan yang tepat maka tujuan pembangunan
dapat tercapai. Dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah,
perencanaan stratejik merupakan langkah awal untuk melakukan pengukuran
kinerja instansi pemerintah. Perencanaan stratejik pemerintah memerlukan
integrasi antarkeahlian sumber daya lain agar mampu menjawab tuntutan
perkembangan lingkungan strategis, nasional dan global (Michael Hitt, 1996).
Menurut Kuncoro & Suharjono (2003:26), pelaksanaan merupakan hal yang
sangat penting dalam perencanaan strategis. Tahap ini dilakukan sebelum proses
evaluasi dilakukan dimana dengan melihat pelaksanaan, hasil evaluasi akan
diketahui. Setiap daerah dituntut untuk mengembangkan perencanaan Strategis,
mulai dari rumusan dan formulasi, pelaksanaan sampai evaluasi perencanaan.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Perencanaan ?
2. Apa pentingnya Perencanaan ?
3. Apa manfaat dari Perencanaan ?
4. Apa pengertian Social Planning (Perencanaan Sosial) ?
5. Apa Tujuan Social Planning (Perencanaan Sosial) ?
6. Apa syarat-syarat dalam Social Planning (Perencanaan Sosial) ?
7. Bagaimana proses dalam Social Planning (Perencanaan Sosial) ?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian Perencanaan.
2. Untuk mengetahui pentingnya Perencanaan.
3. Untuk mengetahui manfaat Perencanaan.
4. Untuk mengetahui pengertian Social Planning (Perencanaan Sosial).

1
5. Untuk mengetahui tujuan Social Planning (Perencanaan Sosial).
6. Untuk mengetahui syarat-syarat dalam Social Planning (Perencanaan
Sosial).
7. Untuk mengetahui proses dalam Social Planning (Perencanaan Sosial).

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perencanaan


Menurut C. Brobowski (1964) : Perencanaan adalah suatu himpunan dari
keputusan akhir, keputusan awal dan proyeksi ke depan yang konsisten dan
mencakup beberapa periode waktu, dan tujuan utamanya adalah untuk
mempengaruhi seluruh perekonomian di suatu negara. Menurut Conyers dan Hills
(1984) : Perencanaan adalah proses yang kontinyu, terdiri dari keputusan atau
pilihan dari berbagai cara untuk menggunakan sumber daya yang ada, dengan
sasaran untuk mencapai tujuan tertentu di masa mendatang.
Jadi, dari beberapa pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang dengan penetapan tujuan yang akan dicapai serta pemilihan usaha-usaha
yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Perencanaan lebih
dikenal dengan planing dimana perencanaan itu merupakan langkah utama dalam
mengambil suatu keputusan yang akan dilakukan dimasa mendatang. Dalam
perencanaan terdapat langkah-langkah atau strategi penting agar tidak terjadi hal-
hal yang tidak diinginkan. Terbentuknya sebuah perencanaan karena adanya rasa
keinginan untuk mendapatkan yang terbaik dan sesuai dengan harapan yang
diinginkan selain itu juga waktu yang digunakan tidak terbuang sia-sia.
2.2 Pentingnya Perencanaan
Ketika memiliki sebuah keinginan atau harapan untuk mencapai suatu yang
diinginkan pasti tak luput dari namanya perencanaan. Perencanaan yang matang
merupakan hal yang perlu dilakukan guna mendapatkan hasil yang maksimal.
Meskipun tidaklah mutlak sebuah hasil yang baik harus selalu direncanakan,
namun alangkah lebih baiknya jika sebuah perencanaan pun dilakukan, paling
tidak dijadikan sebagai bahan acuan dan pertimbangan terhadap suatu yang akan
dilaksanakan.

3
2.3 Manfaat Perencanaan
1. Standar pelaksanaan dan pengawasan.
2. Pemilihan sebagai alternatif terbaik.
3. Penyusunan skala prioritas , baik sasaran maupun kegiatan.
4. Menghemat pemanfaatan sumber daya organisasi.
5. Membantu manajermenyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan.
6. Alat memudahakan dalam berkoordinasi dengan pihak terkait.
7. Alat meminimalkan pekerjaan yang tidak pasti.

2.4 Pengertian Social Planning (Perencanaan Sosial)


Perencanaan sosial merupakan kegiatan untuk merpersiapkan masa depan
kehidupan masyarakat. Perencanaan sosial lebih bersifat preventif. Oleh karena
itu, kegiatannya merupakan pengarahan pengarahan dan bimbingan-bimbingan
sosial mengenai cara-cara hidup masyarakat yang lebih baik. Secara sosiologi,
perencanaan sosial didasarkan pada perincian pekerjaan yang harus dilakukan
dalam rangka mempersiapkan masa depan yang lebih baik daripada sebelumnya.
Contoh, pada masa perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seperti saat
ini, tentunya akan membawa dampak positif maupun negatif. Hal ini berarti
diperlukan persiapan untuk menggunakan perencanaan dengan meningkatkan
kemampuan masyarakat demi mencapai kemajuan.
Perencanaan sosial berangkat dari kata perencanaan yang artinya rangkaian
kegiatan yang dilakukan guna memilih alternatif terbaik dari sejumlah alternatif
yang ada untuk mencapai tujuan tertentu. Atau secara singkat, perencanaan adalah
proses membuat rencana. Maka oleh sebab itu perencanaan sosial adalah proses
membuat rencana sosial. Dan perencanaan sosial ini juga merupakan suatu
aktivitas yang melekat pada proses perumusan kebijakan (wikipedia bahasa
Indonesia).
Perencanaan sosial adalah kegiatan untuk mempersiapkan masa depan
kehidupan masyarakat. Secara Ilmiah yang bertujuan untuk mengatasi
kemungkinan terjadinya hambatan. Perencanaan sosial lebih bersifat preventif
oleh karena kegiatannya merupakan pengarahan-pengarahan dan bimbingan sosial

4
mengenai cara-cara hidup masyarakat yang lebih baik. Akibat perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang cepat akan besar pengaruhnya dalam kehidupan,
baik positif maupun negatif.
Selain itu juga, perencanaan sosial merupakan suatu fungsi yang terorganisir
dimana merupakan sekumpulan kegiatan-kegiatan yang ditujukan untuk
memberikan kemampuan pada perorangan, keluarga, kelompok, dan kesatuan-
kesatuan masyarakat untuk mengatasi masalah oleh kondisi-kondisi yang selalu
mengalami perubahan

2.5 Tujuan Social Planning (Perencanaan Sosial)


Karena dengan adanya perencanaan sosial maka program-program atau
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dapat mencapai tujuan yang diharapkan
demi berlangsungnya kesejahteraan masyarakat yang lebih baik dari sebelumnya.
Ada beberapa alasan perlunya perencanaan sosial yaitu :
1. Untuk menciptakan adanya danya dorongan alami yang dipelajari dalam
masyarakat untuk pemenuhan kebutuhannya melandasi kelangsungan hidup
masyarakat.
2. Untuk menciptakan adanya interaksi dan kekuatan-kekuatan ekonomi, sosial
dan politik yang sering menimbulkan keadaan yang tidak terkontrol.
3. Untuk menciptakan adanya adanya ketidakmerataan persoalan distribusi
sumberdaya (pendapatan, penduduk, alam) sehingga mengakibatkan terjadi
disparitas (kesenjangan) pemanfaatan sumber daya.
Selain itu juga, perencanaan sosial bertujuan untuk mengatasi masalah
kemungkinan yang terjadinya hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan
yang berhubungan dengan sosial. Perlu diketahui bahwa perencanaan sosial
dilakukan ketika ada permasalahan-permasalahan yang terjadi di dalam
masyarakat atau adanya keinginan yang belum tercapai. Oleh sebab itu,
perencanaan sosial diperlukan dalam mencapai suatu tujuan yang akan dicapai.

5
2.6 Syarat-Syarat Social Planning (Perencanaan Sosial)
1. Memungkinkan untuk dilaksanakan : adanya keserasian dan keselarasan
antar unsur atau sektor dan alokasi sumber secara optimum (Feasibility
test, Consistency test, Optimum test)
2. Secara politik dapat dilaksanakan (politically defendable)
3. Secara sosial dan kultural dapat dibenarkan (socially and culturally
acceptable)
4. Secara ekonomi dan diukut kemanfaatannya, secara keuangan tidak
menimbulkan kemacetan biaya (economically faesible, finacially feasible)
5. Secara teknis dapat dilakukan ( Technically workable)
6. Secara administrasi, manajemen, dan organisasi dapat diselenggarakan
(administrativelly, managerially and organizationally tractable)
7. Secara hukum dapat dibenarkan ( legally permissible).

2.7 Proses Social Planning (Perencanaan Sosial)


1. Identifikasi Masalah
a. Didasarkan pada fakta yang ada, kebutuhan, masalah, sumber maupun
potensi dan harus mempetimbangkan kecenderungan dan arah
perubahan.
b. Didasarkan pada forcasting yang rasional
c. Didasarkan pada perkembangan penduduk, ekonomi, sosial, teknologi,
dan politik
d. Membutuhkan data statistik yang aktual dan memadai
e. Membutuhkan landasan teoritik yang kuat
f. Adanya pakar yang menilai fakta atau kebutuhan yang menjadai dasar
perencanaan.
2. Penentuan Tujuan
a. Purpose : Tujuan yang bersifat general mission , merupakan proses.
b. Goals : Tujuan yang bersifat umum, merupakan target.
c. Objective : Tujuan yang bersifat spesifik, merupakan target.
3. Penyusunan dan pengembangan Rencana Program

6
4. Identifikasi program alternatif
Gunanya untuk menentukan dan memilih program yang paling efektif
dan efisien dalam mencapai tujuan.
a) Penentuan hasil program
b) Menunjukkan outputs yang terukur terutama dalam peleksanaan tugas,
unit pelayanan, dan jumlah konsumen (user).
c) Penentuan biaya atau anggaran
d) Untuk dapat terlaksananya perencanaan program, sebagai alat untuk
mencapai tujuan.
e) Kriteria pemilihan program
f) Berkaitan dengan dasar rasional, yang berstandar pada kriteria efisiensi,
sfektifitas, fisibilitas (feasibility), keadilan, dan hasil-hasil tertentu.
5. Pelaksanaan Program
Merupakan implementasi program yang merurujuk pada perubahan proses
perencanaan. Dalam penerapan kebijakan atau pemberian pelayanan sosial
merupakan tujuan. Sedangkan, operasi kegiatan-kegiatan (program) untuk
mencapai tujuan adalah alat pencapaian tujuan. Ada dua prosedur dalam
implementasi program:
a. Merinci prosedur operasional untuk melaksanakan program.
b. Merinci prosedur agar kegiatan-kegiatan sesuai dengan rencana.
6. Evaluasi Program
Merupakan suatu kegiatan terus-menerus selama proses implementasi
perencanaan berlangsung. Alasannya karena merupakan tanggung jawab
profesional dan Peninjauan kembali, pemahaman secara jelas terhadap
pencapaian tujuan, dan penilaian terhadap manfaat dari program pelaksanaan
perencanaan. Dalam evaluasi yang harus diperhatikan:
a. Membandingakan hasil yang ingin dicapai dengan tujuan.
b. Metode dan teknik-teknik yang paling efektif.
c. Faktor pendukung.
d. Faktor penghambat.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Perencanaan merupakan keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang dengan penetapan tujuan yang akan dicapai serta pemilihan usaha-
usaha yang dapat dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan
Perencanaan sosial merupakan kegiatan untuk merpersiapkan masa depan
kehidupan masyarakat. Perencanaan sosial lebih bersifat preventif. Oleh karena
itu, kegiatannya merupakan pengarahan pengarahan dan bimbingan-bimbingan
sosial mengenai cara-cara hidup masyarakat yang lebih baik. Secara sosiologi,
perencanaan sosial didasarkan pada perincian pekerjaan yang harus dilakukan
dalam rangka mempersiapkan masa depan yang lebih baik daripada sebelumnya.
Perencanaan sosial bertujuan untuk mengatasi masalah kemungkinan yang
terjadinya hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan yang berhubungan
dengan sosial.
3.2 Saran
Diharapkan kepada para pembaca agar lebih memahami tentang pengertian
perencanaan, pentingnya perencanaan, tujuan perencanaan, pengertian Social
Planning, tujuan dari Social Planning, Syarat-syarat dalam Social Planning, serta
proses Social Planning agar kiranya ketika terjadi bencana kita dapat
menyalurkan informasi secara cepat dan tepat tanpa adanya kekeliruan dalam
penyampaiannya.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Perencanaan_sosial (Diakses pada tanggal 30


Oktober 2018)

Karyati, Susi. 2016. Perencanaan Sosial. Yogyakarta. Diambil dari :


http://belajarbersama50.blogspot.co.id/2016/03/vbehaviorurldefaultvmlo.ht
ml (Diakses pada tanggal 30 Oktober 2018)

Pagita, Florensia Samaya. 2012. Perencanaan Sosial. Makassar. Diambil dari :


http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/3022/SKRIPSI%2
0PDF.pdf?sequence=2. (Diakses pada tanggal 30 Oktober 2018)

Suhartini, Rr, dkk. 2005. Model-model Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta.


Pusaka Pesantren.

You might also like