Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
Para ulama berbeda pendapat tentang apakah masa nifas itu ada batas minimal dan
maksimalnya. Menurut Syaikh Taqiyuddin dalam risalahnya tentang sebutan yang dijadikan
kaitan hukum oleh Pembawa syari'at, halaman 37 Nifas tidak ada batas minimal maupun
maksimalnya. Andaikata ada seorang wanita mendapati darah lebih dari 40,60 atau 70 hari
dan berhenti, maka itu adalah nifas. Namun jika berlanjut terus maka itu darah kotor, dan bila
demikian yang terjadi maka batasnya 40 hari, karena hal itu merupakan batas umum
sebagaimana dinyatakan oleh banyak hadits."
Atas dasar ini, jika darah nifasnya melebihi 40 hari, padahal menurut kebiasaannya
sudah berhenti setelah masa itu atau tampak tanda-tanda akan berhenti dalam waktu dekat,
hendaklah si wanita menunggu sampai berhenti. Jika tidak, maka ia mandi ketika sempurna
40 hari karena selama itulah masa nifas pada umumnya. Kecuali, kalau bertepatan dengan
masa haidnya maka tetap menunggu sampai habis masa haidnya. Jika berhenti setelah masa
(40hari) itu, maka hendaklah hal tersebut dijadikan sebagai patokan kebiasaannya untuk dia
pergunakan pada masa mendatang.
1.2 Tujuan
makalah ini di buat bertujuan untuk mengetahui apa itu nifas secara hukum islam kserta
ketentuan ketentuannya.
Sebaliknya apabila jarak (naqa’) yang memisah antara melahirkan dan datangnya
nifas berada di dalam waktunya shalat, maka mandi karena melahirkan wajib dilaksanakan
ketika itu pula, sebab yang bersangkutan (yang melahirkan) saat itu berkewajiban
melaksanakan shalat
Ungkapan niatnya:
II. Perkara-perkara yang diperbolehkan sesudah usainya haidl atau nifas ketika mandi, yaitu :
1. Puasa.
2. Dicerai suami.
3. Bersuci.
4. Sholat bagi orang yang tidak mendapatkan air atau debu.
III. Ragam masalah
Pada topic yang ketiga ini akan dijelaskan tentang hukumnya beberapa kejadian yang
banyak dialami oleh kaum wanita, utamanya yang berhubungan dengan kondisi hadats.
3.2 saran
Demikian makalah ini kami susun, semoga dengan membaca makalah ini dapat
dijadikan pedoman kita dalam melangkah dan bias menjaga akhlak terhadap diri sendiri.
Apabila ada kekurangan dalam penulisan makalah ini, kami mohon maaf yang setulus-
tulusnya.