Professional Documents
Culture Documents
PENGENDALIAN 2
Oleh:
UNIVERSITAS UDAYANA
206/2017
Langkah-Langkah Dalam Proses Pengendalian
Pengukuran prestasi kerja idealnya dilaksanakan atas dasar pandangan kedepan, sehingga
penyimpangan-pennyimpangan yang mungkin terjadi ari standar dapat diketahui lebih dahulu.
Pada Sistem pengendalian yang efektif cenderung mempunyai beberapa karakteritik itu
berbeda-beda sesuai dengan situasinya namun dapat digeneralisasikan dengan ciri-ciri yakni:
1. Ketepatan, sebuah sistem pengendalian yang menghasilkan informasi yang tidak tepat dapat
membuat manajemen lupa mengambil tindakan manakala seharusnya bertindak atau menanggapi
suatu masalah yang sebetul tidak ada,
3. Hemat, sebuah sistem pengendalian harus hemat dalam penerapanya, dan harus bisa
memberikan manfaat dalam kaitannya dengan biaya yang ditimbulkannya,
4. Fleksibel, bisa menyesuaikan dengan perubahan yang tidak bersahabat atau untuk
mamanfaatkan peluang baru,
6. Kriteria (standar) yang masuk akal, bisa dicapai karena bila kriteria itu terlampau tinggi atau
tidak masuk akal, maka tidak akan lagi memotivasi,
7. Penempatan yang strategis, para manajer tidak mungkin mengendalikan segala sesuatu yang
berlangsung dalam organisasi, seandainya mampu manfaatkanya tidak akan dapat menutupi
biayanya,
8. Tekanan pada perkecualian, para manajer yang tidak mampu mengendalikan semua
kegiatanya, seharus menempatkan alat pengendali strategis ditempat di mana alat itu dapat
meminta perhatian hanya bagi perkecualian,
9. Multikriteria, para manajer dan karyawan akan berusaha untuk “tampil bagus” pada kriteria
yang dikendalikan. Multi Kriteria mempunyai dampak positif ganda, karena lebih sulit
dimanipulasi ketimbang kriteria tunggal. Kriteria tersebut dapat mengurangi usaha untuk sekedar
tampil “bagus”, juga karena kinerja jarang dapat dinilai secara obyektif dari satu indikator saja,
multi kriteria memungkinkan penilaian kinerja yang lebih akurat,
10. Tindakan koreksi, sebuah sistem pengendalian yang efektif bukan saja menunjukkan kapan
terjadi penyimpangan yang berarti dari standar, melainkan juga menyarankan tindakan apa yang
harus diambil untuk membetulkan penyimpangan tadi.
Ada banyak teknik yang dapat membantu manajer agar pelaksanaan pengendalian
menjadi lebih efektif. Dua teknik yang paling terkenal adalah manajemen dengan pengecualian
(management by exception) dan sistem informasi manajemen (management information sys-
tems)-Management By Exception ( MBE ).
Pengendalian yang ditujukan pada terjadinya kekecualian ini murah, tetapi penyimpangan
baru dapat diketahui setelah kegiatan terlaksana. Biasanya pengendalian ini dipergunakan untuk
operasi-operasi organisasi yang bersifat otomatis dan rutin.
Pengendalian Non-kuantitatif
Pengendalian Kuantitatif
1. Anggaran
Anggaran dalam organisasi ialah rencana keuangan yang menguraikan bagaimana dana
pada periode waktu tertentu akan dibelanjakan maupun bagaimana dana tersebut akan diperoleh.
Anggaran juga merupakan laporan resmi mengenai sumber-sumber keuangan yang telah
disediakan untuk membiayai pelaksanaan aktivitas tertentu dalam kurun waktu yang ditetapkan.
Disamping sebagai rencana keuangan, anggaran juga merupakan alat pengendalian.
2. Audit
Metode pengawasan efektif lainnya adalah dengan menggunakan pemeriksaan
akuntan (auditing),yaitu suatu proses sistematik untuk memperoleh bukti secara obyektif tentang
pernyataan-pernyataan berbagai kejadian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria
yang telah ditetapkan, dan penyampaian hasil-hasilnya kepada para pemakai yang
berkepentingan.
3. Analisis break-even
Analisa “break-even” adalah peralatan yang berguna untuk menjelaskan hubungan biaya,
volume, dan laba. Analisa ini menggunakan konsep yang sama seperti dalam peyiapan anggaran
variabel. Analisa break-even menganalisa dan menggabarkan hubungan biaya dan penghasilan
untuk menentukan pada volume berapa (penjualan atau produksi) agar biaya total sama dengan
penghasilan total sehingga perusahaan tidak mengalami laba atau rugi.
4. Analisis rasio
Rasio adalah hubungan antara dua angka yang dihitung dengan membagi satu angka
dengan angka lainnya. Analisa rasio adalah proses menghasilkan informasi yang meringkas
posisi financial dari organisasi dengan menghitung rasio yang didasarkan pada berbagai ukuran
finansial yang muncul pada neraca dan neraca rugi-laba organisasi.
5. Bagan dari Teknik yang berhubungan dengan waktu pelaksanaan kegiatan, seperti:
a. Bagan Ganti
Bagan yang mempunyai keluaran disatu sumbu dan satuan waktu disumbu yang lain serta
menunjukan kegiatan yang direncanakan dan kegiatan yang telah diselesaikan dalam hubungan
antar setiap kegiatan dan dalam hubunganya dengan waktu.