You are on page 1of 24

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan
Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini dalam rangka mengikuti
preliminary stage, DBCC 2017. Semoga karya tulis ini dapat menjadi jalan keluar bagi BRIZZI untuk
menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi.

Harapan penulis semoga karya tulis ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para
pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk maupun isi karya tulis ini sehingga kedepannya
dapat menjadi lebih baik.

Karya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis harapkan kepada para pembaca
untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan karya tulis ini.

Depok, Juli 2017

Tim Penyusun

1
ABSTRAK

Pada tahun 2013, Bank Indonesia mengeluarkan strategi Gerakan Nasional Non Tunai
(GNNT). Strategi ini bertujuan untuk mewujudkan cashless society di Indonesia dimana dalam
kesehariannya, masyarakat bertransaksi menggunakan uang elektronik dan mulai meninggalkan
pemakaian uang tunai. Hal ini dilatarbelakangi oleh tingginya anggaran untuk pengelolaan uang tunai,
maraknya pemalsuan uang, sulitnya melacak transaksi keuangan sehingga memungkinkan adanya
korupsi, dan lain-lain nya. Dengan terwujudnya cashless society, pemerintah percaya masalah-masalah
tersebut akan tertanggulangi. Sejalan dengan GNNT, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. mengeluarkan
produk uang elektronik teranyar nya yang bernama BRIZZI. Secara cepat, BRIZZI dapat merambah
kota-kota besar di Indonesia seperti Semarang. Dalam rangka memperkenalkan BRIZZI kepada
penduduk Semarang, PT BRI Tbk. telah melakukan beberapa strategi dalam promosi nya. Akan tetapi,
setelah dievaluasi, hasilnya kurang memuaskan. Mayoritas masyarakat Semarang lebih senang
menggunakan uang tunai saat berbelanja, hanya 17,8% yang menggunakan kartu BRIZZI. Melalui
karya tulis ini, penulis berhasil menjawab pertanyaan tentang bagaimana strategi kreatif yang dapat
meningkatkan jumlah pengguna BRIZZI di Semarang dan membudayakan masyarakat setempat
menggunakan uang elektronik. Dengan menggunakan data sekunder sebagai metode pengumpulan
data dan management tools yang telah dipelajari dalam mengolah dan menganalisisnya, penulis
berhasil menemukan akar dari permasalahan sehingga menciptakan strategi yang tepat. Strategi yang
penulis sarankan adalah menggunakan media sosial sebagai sarana penyebaran informasi,
memperbanyak promo/diskon, membuka pasar baru, pemberian sistem reward untuk merchant yang
mensosialisasikan BRIZZI, kustomisasi desain kartu, dan pembuatan kartu BRIZZI special edition.
Strategi ini tidak hanya berpengaruh jangka pendek namun manfaatnya terus terasa dan meningkat
secara keberlanjutan bagi BRI dan masyarakat

Kata kunci : BRIZZI, Cashless Society, e-money, Gerakan Nasional Non Tunai, Semarang

2
I. Pendahuluan
1.1 Profil Perusahaan
Bank Rakyat Indonesia (BRI) selaku perusahaan yang mengeluarkan BRIZZI merupakan bank
milik negara terbesar di Indonesia yang didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah, oleh Raden Bei Aria
Wirjaatmadja dan secara resmi berjalan pada tanggal 16 desember 1895. Pada tahun 2003,
pemerintah memutuskan untuk menjual 30% saham nya sehingga BRI menjadi perusahaan publik
dan berlanjut hingga sekarang.BRI memiliki visi untuk menjadi bank komersial terdepan yang
selalu memprioritaskan kepuasan nasabah sehingga bisa menjadi bank kuat di Asia tenggara.
The Banker, majalah perbankan dunia yang bergengsi, menobatkan bank yang berfokus pada
layanan perbankan pada usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini sebagai bank terbaik di
Indonesia dan pada tahun 2016, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. mencatat laba bersih sebesar Rp
25,8 triliun, tumbuh 2,4 persen dibanding tahun lalu. Aset nya pun telah tumbuh sebesar 14 persen
dari tahun 2015, menembus Rp 1.003,6 triliun di tahun 2016 ini. Pencapaian yang luar biasa.

1.2 Latar Belakang Masalah


Dari studi kasus yang diberikan, penulis berusaha memahami dan mendefinisikan permasalahan
yang BRIZZI Semarang alami. Untuk memudahkan penulis, digunakan management tool Situation,
Complication, dan Key Question (SCQ). Tool ini menarik sebuah pertanyaan yang harus dijawab
dari permasalahan yang muncul.
1.2.1 Situation
Di era digitalisasi ini, inovasi teknologi berkembang dengan sangat pesat. Teknologi
tersebut hadir menawarkan kemudahan dan kepraktisan kepada masyarakat. Salah satu inovasi
teknologi yang marak se-dekade kebelakang ini adalah e-money. E-money pertama yang hadir di
Indonesia adalah Flazz BCA ditahun 2008. Kemudian pada tahun 2013, Bank Indonesia secara
resmi mengeluarkan Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) untuk menciptakan cashless society
di Indonesia. Cashless society adalah suatu gerakan yang meminimalisir penggunaan uang tunai
dan lebih banyak menggunakan kartu sebagai alat transaksi. Cashless Society ini sangat penting
untuk diwujudkan karena dapat menjawab beberapa permasalahan yang ada di Indonesia.
Dengan terciptanya masyarakat yang menggunakan transaksi non tunai, Bank Indonesia selaku
bank sentral tidak perlu lagi mengeluarkan anggaran untuk mengelola uang tunai yang tiap
tahunnya bisa mencapai triliunan rupiah. Anggaran ini tentunya dapat dialokasikan untuk
pembangunan infrastruktur ekonomi lain. Selain itu, cashless society juga akan membantu
mengurangi kriminalitas pemalsuan uang dan membantu mengontrol sistem moneter yang lebih

3
baik. Sedangkan bagi dunia usaha, cashless society akan melancarkan cashflow perusahaan,
mempercepat pertumbuhan bisnis, dan meningkatkan sistem keamanan pada transaksi.
Dengan dukungan yang besar dari pemerintah dan seiring berjalannya waktu, pengguna e-
money atau uang elektronik di Indonesia tumbuh dengan pesat. Pada akhir tahun 2016, jumlah e-
money yang beredar di masyarakat tercatat sebanyak 350 juta, angka yang tidak kecil jika
dibandingkan dengan jumlah penduduk di perkotaan.
Peluang ini dimanfaatkan oleh Bank BRI dengan mengeluarkan produk e-moneynya,
BRIZZI. Secara cepat, BRIZZI berhasil melakukan penetrasi ke kota-kota besar di Indonesia
yang dilakukan dengan kerjasama dengan merchant-merchant yang ada di kota tersebut. Salah
satu kota yang dijangkau BRIZZI adalah Semarang. Penulis mencoba memahami situasi dari
BRIZZI dikota Semarang
menggunakan management tool .
Tool ini merupakan sebuah konsep
pemasaran yang mengkombinasikan
empat variable yang terdiri dari
Product, Promotion, Price, dan Place
untuk menghasilkan respon yang
diinginkan masyarakat. Penulis mencoba melihat dari ke empat variabel tersebut untuk
memahami situasi yang sedang terjadi.
Sebagai pendatang baru di dunia uang elektronik, BRIZZI tidak mau kalah bersaing
dengan pe- nyedia layanan e-money lainnya. Kerja keras yang selama ini dilakukan telah
membuat kartu BRIZZI digunakan oleh 5,5 juta penduduk Indonesia, tumbuh sebesar 40%
dibanding tahun sebelumnya. Di Semarang sendiri, jumlah kartu BRIZZI yang digunakan
masyarakat yaitu sebanyak 294.352 kartu. Selain memperluas kerjasama dengan merchant-
merchant di Semarang, BRIZZI juga sangat giat dalam melakukan kegiatan promosi seperti yang
tertera pada 4P diatas. Melalui kegiatan promosi tersebut, BRIZZI berharap di tahun 2017 ini
jumlah penggunanya meningkat sebesar 30% dibanding tahun sebelumnya.
1.2.2 Complication
BRIZZI pun melakukan evaluasi dari berbagai strategi yang telah mereka lakukan. Akan
tetapi, hasil yang di dapatkan kurang memuaskan. Hanya 17,8% penduduk Semarang yang
menggunakan BRIZZI. Setelah pihak BRIZZI menelusuri lebih dalam, hasil tersebut
merepresentasikan beberapa kendala yang terjadi pada pasar. Kendala-kendala tersebut adalah:
Masyarakat Semarang tidak tertarik menggunakan e-money
Kekuatan pesaing yang sudah lebih dahulu terjun ke pasar

4
Transaksi BRIZZI yang sering bermasalah
1.2.3 Key Question
Strategi kreatif seperti apakah yang harus BRI lakukan dalam rangka meningkatkan jumlah
pengguna BRIZZI dan membudayakan masyarakat Semarang dalam menggunakan uang
elektronik?

II. Theoritical Framework

2.1 Variabel Dependent dan Independent

Berdasarkan informasi dari kasus BRIZZI khususnya di wilayah Semarang, maka penulis dapat
menentukan variabel-variabel sebagai berikut:

Dependent: Jumlah pengguna BRIZZI di Kota Semarang

Independent: (1) Kesadaran warga Semarang untuk menggunakan uang elektronik (2) Informasi
yang didapat warga Semarang mengenai BRIZZI (3) Jumlah merchant BRIZZI di Semarang (4)
Kemampuan pegawai merchant dalam mengoperasikan mesin EDC (5) Jumlah promo yang di
berikan BRIZZI di Kota Semarang.

Pemilihan variabel-variabel tersebut didasarkan pada bagaimana perjalanan pelanggan


sebelum, saat dan setelah melakukan pembelian. Perjalanan tersebut terdapat didalam sebuah
management tool yang dinamakan Brand funnel. Terdapat 6 corong yaitu corong awareness
(pelanggan mulai menyadari desakan kebutuhan), Corong interest (pelanggan mulai tertarik untuk
mencari solusi), corong consideration (pelanggan mulai mengevaluasi produk-produk atau jasa
tertentu), corong purchase (pelanggan menemukan solusi dari permasalahannya), corong post-
purchase (pelanggan mengharapkan kualitas yang baik dari produk yang telah dibelinya) dan
corong re-purchase (pelanggan telah menjadi pelanggan setia dari suatu produk/jasa).

Masing-masing variabel berkaitan dengan corong pada Brand Funnel. Kesadaran warga
Semarang berkaitan dengan corong awareness, Informasi yang didapat warga Semarang berkaitan
dengan corong interest dan consideration, Jumlah merchant BRIZZI berkaitan dengan corong
Interest sampai Repurchase. Corong purchase berkaitan dengan variabel kemampuan pegawai
merchant dalam mengoperasikan mesin EDC, dan yang terakhir jumlah promo yang di berikan
BRIZZI di Kota Semarang berkaitan dengan corong re-purchase. Variabel-variabel diatas sudah
mewakili tiap-tiap corong dari brand Funnel, dengan begitu diharapkan nantinya akan dihasilkan
strategi-strategi yang efektif.

5
Semakin rendah kesadaran warga Semarang untuk menggunakan uang elektronik, maka
semakin rendah penggunaan BRIZZI di kota Semarang. Kesadaran warga Semarang mengenai
pentingnya menggunakan uang elektronik dapat ditingkatkan apabila masyarakat Semarang sudah
mulai menyadari manfaat dari penggunaan uang elektronik dibandingkan dengan penggunaan uang
biasa.

Ketika pelanggan mendapatkan informasi yang cukup mengenai sebuah produk, maka
pelanggan akan merasakan kemudahan dari produk tersebut. Dengan begitu, pelanggan tidak lagi
merasa segan untuk menggunakan produk tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu cara untuk
menyampaikan informasi mengenai BRIZZI sekaligus juga mengkampanyekan GNNT.

Kemudahan juga mencakup seberapa banyak jumlah merchant yang dapat bertransaksi dengan
BRIZZI, jika semakin banyak tentunya akan mendorong pelanggan untuk menggunakan BRIZZI,
apalagi jika diberikan bonus berupa promo. Untuk itu perlu dipertimbangkan jumlah merchant
BRIZZI di Semarang yang dapat memengaruhi penggunaan BRIZZI di Semarang.

Pengalaman yang dialami oleh seseorang akan berpengaruh terhadap persepsi orang tersebut di
masa depan. Oleh karena itu terciptanya pengalaman bertransaksi yang aman, nyaman dan mudah
perlu dibangun agar minat pelanggan pengguna BRIZZI tidak turun atau bahkan berpindah ke
pesaing BRIZZI. Dalam hal ini kepiawaian pegawai merchant dalam mengoperasikan mesin EDC
menjadi perhatian agar terciptanya kenyamanan dalam bertransaksi.

2.2 CTQ E-money

6
III. Konten

3.1 Analisis Permasalahan

Dalam menganalisis permasalahan yang terjadi pada BRIZZI Semarang agar lebih terstruktur
dan menemukan solusi yang tepat, penulis membagi masalah ke dalam tiga aspek pendekatan
yang tertuang dalam framework 3C, yaitu Company, Customer, dan Competitor.

3.1.1 Company

Dalam aspek pendekatan ini, penulis mencoba memetakan model bisnis dari BRIZZI
Semarang kemudian menganalisis kondisi internal untuk menemukan akar permasalahan dari
masih sedikitnya penduduk Semarang yang menggunakan BRIZZI. Management tool Business
Model Canvas (BMC) penulis gunakan dalam menganalisis aspek pendekatan ini.

Dari hasil pemetaan model bisnis BRIZZI Semarang melalui beberapa sumber yang
tersedia, penulis menemukan bahwa Customer Relationship merupakan aspek krusial yang
belum secara optimal dikuasai oleh BRIZZI Semarang sehingga perlu dilakukan improvement
secara cepat.

Customer Relationship adalah cara perusahaan menjaga hubungan dengan


pelanggannya sehingga pelanggan setia menggunakan produk/jasa dari perusahaan. Sampai
saat ini, masih sangat sedikit bentuk dari customer relationship yang ditawarkan oleh BRIZZI
Semarang. BRIZZI Semarang hanya memperhatikan dan berfokus pada tahap consideration
secara jangka pendek, namun tidak pada tahap brand funnel lainnya seperti Awareness,
interest, purchase, dan post-purchase. Di Semarang sendiri hanya terdapat tiga promo lokal
(berdasarkan Booklet Case). Faktanya, menurut beberapa penelitian, diskon atau promo yang
diberikan sangat berpengaruh pada market share produk yang ditawarkan.

7
Hasil pemetaan model bisnis di atas juga menunjukkan bahwa terdapat dua aspek yang
perlu dilakukan improvement walau tidak harus secara cepat, kedua aspek tersebut adalah Key
Activities dan Value prepotition. Aktivitas yang dilakukan BRIZZI Semarang sudah cukup
baik, namun sosialisasi dan acara yang dilakukan belum menjangkau customer secara efektif.
Selain itu, koordinasi BRIZZI dengan merchant yang ada masih belum optimal. Dibuktikan
dengan banyaknya pegawai merchant yang masih belum paham cara penggunaan mesin EDC.
Selanjutnya, value proposition dari BRIZZI akan dibahas melalui aspek pendekatan 3C yang
kedua, yaitu Customer.

3.1.2 Costumer

Value proposition canvas (dapat dilihat pada lampiran 3) merupakan alat untuk
mengevaluasi dan menciptakan value yang tepat untuk customer. Poin-poin pada gains dan
pains nantinya akan terhubung dengan gain creators dan pain relievers yang terletak dalam
persegi yang menunjukkan value proposition. Hal yang perlu diperhatikan adalah poin-poin
yang belum terhubung pada value proposition dan customer segment. Pada kasus ini, poin-poin
yang belum terhubung pada yaitu:

1. Informasi tentang BRIZZI sebagai E-money sulit didapat


2. Segmen Merchant yang terbatas
3. Mesin EDC yang error pada saat transaksi
Kemudahan informasi memiliki pengaruh signifikan terhadap minat beli pelanggan
namun sayangnya BRIZZI khususnya untuk daerah Semarang belum memaksimalkan
penyajian informasi terhadap pelanggan maupun calon pelanggan. Hal tersebut dapat menjadi
salah satu penyebab kurangnya ketertarikan pelanggan terhadap BRIZZI. Website BRI
(bri.co.id) sebagai sumber utama informasi masyarakat untuk BRIZZI tidak memberikan
informasi yang cukup mengenai cara bertransaksi, ketersediaan merchant serta diskon/promo
yang diberikan untuk pengguna BRIZZI. Hal serupapun terjadi pada Call Centre BRI yang
tidak memiliki data yang memadai mengenai diskon/promo baik nasional ataupun lokal yang
diberikan oleh merchant BRIZZI.

Ketika BRIZZI sudah berhasil menjaring pelanggan, hal berikutnya yang perlu dilakukan
adalah menjaga agar pelanggan tersebut tetap bertahan pada BRIZZI. Salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan menciptakan kenyamanan dan kemudahan bagi para pelanggan
disaat menggunakan BRIZZI. Semakin banyak dan bervariasi merchant yang bekerja sama
dengan BRIZZI maka semakin meningkatkan kenyamanan serta kebutuhan pelanggan terhadap

8
BRIZZI. Selain sektor transportasi, saat ini BRIZZI hanya berfokus pada merchant seperti
minimarket dan beberapa restoran. Hal tersebut menunjukan bahwa merchant yang tersedia
lebih mengarah pada kalangan menengah keatas. Sehingga masih banyak kalangan menengah
kebawah serta pelajar dan mahasiswa yang belum merasa terwadahi kebutuhan sehari-harinya
oleh merchant BRIZZI.

Kenyamanan dalam menggunakan BRIZZI juga menjadi salah satu cara dalam
mempertahankan pelanggan yang telah menggunakan BRIZZI. Salah satunya melalui proses
transaksi yang berlangsung secara cepat tanpa kendala. Hal ini dipengaruhi oleh kepiawaian
pegawai merchant dalam mengoperasikan mesin EDC. Ketika pegawai merchant kurang
paham dalam mengoperasikan mesin EDC, pelanggan akan mengalami pengalaman yang
kurang menyenangkan, salah satunya yaitu lama menunggu transaksinya selesai. Namun jika
kepiawaian pegawai sudah baik, hal berikutnya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana
kondisi mesin EDC itu sendiri. Jangan sampai mesin error saat berjalannya transaksi karena hal
tersebut akan sangat menurunkan pandangan pelanggan terhadap BRIZZI.

Menanggapi hal-hal yang belum terpenuhi pada poin 1 dan 2, diperlukan peningkatan
dalam hal penyajian informasi kepada para calon maupun para pelanggan BRIZZI, sehingga
ketakutan pelanggan mengenai kurangnya informasi terhadap BRIZZI dan merchant BRIZZI
dapat teratasi. Hal ini dapat menjadi langkah awal bagi BRIZZI untuk meningkatkan hubungan
baik dengan para pelanggan yang dalam jangka panjang dapat memberikan efek baik terhadap
keberlanjutan BRIZZI di masa mendatang.

3.1.3 Competitor

Untuk menganalisis pesaing BRIZZI, penulis menggunakan Competitive Profile Matrix


(CPM). Penulis membandingkan BRIZZI dengan E-money Mandiri, Flazz BCA dan Tap Cash
BNI sebagai pesaing utama berdasarkan Critical Success Factor yang mengacu pada CTQ e-
money yang telah dibuat.

Seperti yang dapat dilihat pada lampiran 2, Score akhir BRIZZI bernilai 2.5. Hasil ini
menunjukan bahwa BRIZZI menempati urutan ketiga dari keempat jenis e-money yang
dibandingkan. Terdapat tiga CSF yang menyumbang rating kecil, yaitu pemberian
promo/diskon, kemudahan memperoleh informasi, kelancaran transaksi dan pelayanan. Hanya
ada 3 merchant yang bekerjasama dengan BRIZZI yang memberikan promo lokal di Semarang,
lebih sedikit dibanding ketiga pesaing nya. Selanjutnya, walau informasi terkait e-money dari

9
keempat bank hanya bisa diakses melalui website, namun, Flazz dan E-money Mandiri
memberikan informasi yang lebih lengkap seperti informasi tentang merchant dan panduan
penggunaan produk. Faktor kelancaran transaksi dan layanan juga menjadi titik lemah BRIZZI
karena terjadi banyak kendala operasional pada mesin EDC diakibatkan masalah jaringan,
namun hal ini juga berlaku pada sebagian pesaing, sehingga BRIZZI tidak masuk dalam
kategori yang terburuk. Selain itu, pada ‘partnership’ keempat bank bekerja sama terbatas
pada partner seperti pemerintah dan minimarket, padahal khususnya bagi BRIZZI masih
banyak partner potensial yang dapat bekerja sama.

Dari analisis menggunakan Framework 3C di atas, penulis menemukan bahwa BRIZZI


belum memenuhi 3 dari 5 pendorong kualitas e-money yang baik mengacu pada CTQ yang
telah dibuat. Ketiga pendorong kualitas tersebut adalah akses informasi yang mudah didapat,
kemudahan dalam bertransaksi, dan promo.

3.2 Formulasi Strategi

Setelah mendapatkan semua akar permasalahan dan keterkaitan antar faktor di tahap analisis,
penulis kemudian dapat menghasilkan strategi terbaik untuk meningkatkan pengguna BRIZZI dan
membudayakan masyarakat dalam menggunakan uang elektronik di Semarang. Tahap pertama
dalam merumuskan strategi adalah dengan melakukan Tahap Matching yaitu dengan melakukan
pencocokan antara kondisi internal BRIZZI dengan peluang dan resiko yang ada, kemudian
dilanjukan dengan Tahap Formulating yaitu merumuskan alternatif yang dapat dilakukan, dan
diakhiri dengan penentuan prioritas strategi.

3.2.1 Tahap Matching

Pada tahap ini penulis menggunakan Internal Factor Evaluation (IFE) dan External
Factor Evaluation (EFE) yang digunakan mengukur tingkat kekuatan dan kelemahan BRIZZI
baik internal maupun eksternal dan kemudian menggunakan Internal-External matrix untuk
memetakan posisi tersebut agar dapat menentukan arah strategi apa yang paling optimal untuk
digunakan oleh BRIZZI.

IFE dan EFE merupakan salah satu management tool yang sangat efektif dalam
menyesuaikan hubungan antara faktor internal yang ada di perusahaan dengan kondisi luar. IFE
dan EFE menggunakan perhitungan berdasarkan bobot (weight) yang menunjukan seberapa
besar pengaruh dari setiap faktor kunci terhadap BRIZZI, serta peringkat (rate) yang

10
menunjukan kapabilitas dari BRIZZI dalam menguasai dan mengendalikan faktor kunci
tersebut.

Total score IFE dan EFE maksimum adalah 4,0 minimum 1,0 dan rata-rata 2,5. Semakin
besar Total score IFE dan EFE menunjukan semakin besar pula keunggulan BRIZZI secara
internal dan eksternal. Dari perhitungan didapatkan Total score BRIZZI sebesar 2,5527 yang
menunjukan bahwa kondisi internal BRIZZI masih berada
4.0 3.0 2.0 1.0 ditingkat rata-rata dan total score EFE sebesar 2,3579 yang
menunjukan respon BRIZZI dalam menanggapi faktor
EFE
3.0 eksternal masih sedikit dibawah rata-rata.
Total
Score
Angka-angka tersebut kemudian diterjemahakan dalam
2.0
IE matrix yang menunjukan bahwa BRIZZI berada pada
1.0
sektor V. Sektor V dalam IE matrix menujukan bahwa
IFE Total Score
BRIZZI membutuhkan strategi dalam zona Hold and
Maintain. Hal ini berarti kondisi Internal dan Eksternal BRIZZI memang masih dalam batas
yang aman namun membutuhkan langkah yang menyeluruh mulai dari strategi konsentrik
untuk melakukan perbaikan dan mencapai keberlanjutan, strategi perluasan pasar (intensif)
untuk meningkatkan cakupan pasar, dan kemudian bergerak pada strategi pengembangan
produk (inovatif).

3.2.2 Tahap Formulating

Untuk merumuskan alternatif strategi penulis menggunakan analisis TOWS yang


membantu menghubungkan antara faktor internal dan eksternal yang dapat mengoptimalkan
kekuatan serta mengurangi kelemahan dari faktor yang telah dijabarkan sebelumnya pada IFE
dan EFE

O T
S1-O1 Bekerja sama dengan pemerintah dalam
S1, T3, T4 Mengekspansi jenis merchant baru
membuat pasar bersih berbasis e-money
S dengan kegiatan yang transaksi kecil dan
S1-s7-O2 Bekerja sama dengan koperasi dalam
berulang seperti fotokopi dan kantin
menjaring masyarakat luas
W2-T1-T2 Memberikan informasi yang luas,
W1-O3 Memberikan poin sebagai motivasi
menarik dan memudahkan bagi masyarakat
dalam menjual Brizzi
W W3-T2 Menambah promo yang menarik dari
W2-O3 mengusung penjualan brizzi secara
berbagai faktor
onlline
W4-T4 Memberikan fitur dan desain unik

11
3.3 Strategi
Berdasarkan analisis terhadap IE matrix, BRIZZI membutuhkan strategi Hold and Maintain
yang terdiri dari solusi yang luas untuk mempertahankan kualitas dan pangsa pasar. Maka dari itu
penulis mengelompokkan solusi alternatif menjadi tiga kelompok strategi yaitu konsentris,
intensif, dan inovatif.
Strategi konsentris bertujuan untuk menjawab segala masalah dan kekurangan yang dimiliki
oleh BRIZZI agar menemui standar dari pelanggan dan pesaing. Strategi selanjutanya adalah
strategi intensif untuk memperkuat keunggulan dan memperluas pangsa pasar yang dimiliki oleh
BRIZZI. Kemudian strategi inovatif adalah strategi untuk memberikan lebih dari yang dibutuhkan
pelanggan agar pelanggan dapat membedakan produk kita dengan pesaing lainnya.
3.3.1 Strategi Konsentris: Perbaikan Menyeluruh
3.3.1.1 Massive Information and Care: Membangun Komunikasi yang Baik dengan
bbbbPelanggan

Solusi ini menjawab masalah ketidaktersediaan informasi yang menyebabkan


masyarakat tidak menyadari pentingnya uang elektronik dan keunggulan BRIZZI serta
menimbulkan banyak kebingungan lainya. Solusi ini diwujudkan dengan memanfaatkan
media sosial seperti Instagram, LINE, dan Twitter agar dapat menyebarkan informasi secara
luas, kapanpun dan dengan biaya terjangkau. Media sosial dipilih karena memiliki paparan
yang lebih mudah diterima dan bersifat dua arah dibandingkan dengan aplikasi dan website.
Media sosial ini harus diolah dengan baik dan wajib memberikan pelayanan-pelayanan
berikut ini agar menjadi media yang ampuh dalam membantu dan berpengaruh kuat bagi
masyarakat:

3.3.1.1.1..Care Center (Brand Funnel Tahap Consideration dan Post-Purchase)

Mewujudkan media sosial sebagai tempat pelanggan bertanya dan


menyampaikan opini dengan cepat dan mudah.

3.3.1.1.2...Hiburan Informatif (Brand Funnel Tahap Awareness dan Interest)

Sebuah akun media sosial tidak akan memberi pengaruh yang kuat jika tidak
menarik followers/subscribers. Dengan memberikan ulasan menarik tentang produk,
tempat makan dan rekreasi khususnya di Semarang dan sekitarnya yang merupakan
merchant BRIZZI beserta promo-promo yang ditawarkannya, dapat mempromosikan
BRIZZI dengan ampuh dan menarik bagi pelanggan dan merchant.

12
3.3.1.1.3 Membangun Citra BRIZZI di Masyarakat (Brand Funnel tahap Interest)

Hal ini ditujukan untuk membedakan BRIZZI dengan pesaingnya dan


memberikan kedekatan emosional antara BRIZZI dan pelanggan. Hal ini dilakukan dengan
banyak cara kreatif seperti bekerjasama dengan public figure untuk mempromosikan
BRIZZI di social media mereka (endorsement), membuat mini video, ataupun menciptakan
maskot dan sticker LINE yang dapat diunduh bagi pengguna yang mengikuti official
account BRIZZI.

3.3.1.1.4 E-Market (Brand Funnel tahap Purchase)

Untuk tahap selanjutnya media online ini dapat dipergunakan untuk penjualan
BRIZZI secara online sehingga memudahkan dalam pembelian kartu perdana BRIZZI
yang lebih efisien.

3.3.1.2 Memanfaatkan Big Data dalam Meningkatkan Promo (Brand Funnel Tahap Post
uuuuuPurchase dan Repurchase)

Promo merupakan salah satu faktor terpenting bagi pelanggan khususnya dalam
tahap post purchase. Berdasarkan gambar yang tertera pada booklet case, di Semarang hanya
diadakan 3 promo lokal, jauh dibawah pesaing lainnya. Sehingga meningkatkan jumlah
promo pada merchant merupakan syarat awal BRIZZI dalam meningkatkan jumlah pengguna.
Dalam memenangkan persaingan ini, Big Data harus dimanfaatkan dalam mengidentifikasi
trend yang terjadi di pasar sehingga BRIZZI dapat memberikan promo yang tepat pada waktu
yang tepat dan target customer yang tepat. Sehingga kegiatan pemberian promo ini menjadi
efektif dan efisien.

3.3.2 Strategi Intensif: Memperkuat Bargaining Power dengan Customer dan Merchant
3.3.2.1 Membuka Pasar Baru
Strategi ini bertujuan untuk melingkupi berbagai kebutuhan dari berbagai kalangan di
masyarakat sehingga masyarakat semakin merasakan tingginya kebutuhan akan BRIZZI dan secara
efektif membudayakan BRIZZI dalam kehidupan mereka. Berikut ini adalah beberapa jenis pasar baru
yang sempurna bagi BRIZZI untuk meraih pelanggan baru.

3.3.2.1.1 Kantin-kantin Sekolah dan Universitas di Kota Semarang


Kantin sekolah dan universitas merupakan tempat yang cocok untuk menjadi merchant
bagi BRIZZI karena merupakan tempat yang rutin didatangi oleh customer dengan nominal
transaksi kecil dan berulang dengan frekuensi yang tinggi. Dengan bekerja sama dengan merchant

13
di kantin sekolah dan universitas, BRIZZI juga sekaligus membudayakan e-money pada pemuda-
pemudi yang merupakan agen perubahan bagi lingkunganya.

3.3.2.1.2 Photocopy dan Printing


Kegiatan photocopy dan printing merupakan kegiatan yang sangat
mengandalkan uang receh, merepotkan dan seringkali butuh untuk dilakukan dengan
secepat mungkin. Maka dari itu kehadiran BRIZZI pada industri ini akan sangat
dibutuhkan baik bagi pelanggan dan merchant. Hal ini juga menguntungkan bagi BRIZZI
karena industri ini memiliki jumlah transaksi yang relatif besar setiap harinya dan belum
terjamah oleh pesaing BRIZZI.
3.3.2.1.3 Koperasi Cerdas
BRI merupakan institusi Micro Banking prorakyat dengan cakupan terluas di Indonesia.
BRI telah banyak bekerjasama dengan koperasi dan UKM dipenjuru Indonesia dalam hal
perbankan. Dengan kerjasama tersebut BRI dapat mengekspansi pasar BRIZZI dengan segmen
warga menengah kebawah diseluruh Indonesia khususnya didaerah Semarang dengan menjadikan
koperasi-koperasi yang layak sebagai merchant dan menjadikan BRIZZI sebagai kartu anggota
bagi anggota koperasi tersebut.

3.3.2.1.4 Pasar Bersih Semarang


Hingga beberapa tahun mendatang pemerintah khususnya Semarang sedang
menggiatkan pembangunan pasar bersih. Pasar bersih memiliki tujuan yang sejalan dengan
BRIZZI yaitu menciptakan kegiatan berbelanja dan bertransaksi yang lebih nyaman, cepat,
dan higienis. Dengan kerja sama tersebut BRIZZI dapat menjamah segmentasi pelanggan
menengah kebawah dengan lebih luas dan intens.

3.3.2.2 Pemberian Sistem Reward untuk merchant yang Mensosialisasikan BRIZZI


Salah satu masalah yang BRIZZI alami adalah kurangnya partisipasi merchant dalam
memasarkan BRIZZI. Kurangnya partisipasi ini bukan semata akibat ketidaktahuan merchant
mengenai BRIZZI, namun akibat ketidakpedulian dan kurangnya motivasi yang dimiliki.
Strategi terbaik untuk mendorong merchant adalah dengan membuat sistem poin dimana
merchant yang berhasil mengajak pelanggan nya menggunakan dan membeli kartu BRIZZI
maka akan mendapatkan poin yang terakumulasi dan dapat ditukarkan dengan hadiah dalam
periode tertentu.
3.3.3 Strategi Inovatif
3.3.3.1 Pembuatan Kartu BRIZZI dengan Desain Khusus Special Edition

14
Dengan memanfaatkan momen yang tepat dan sedang ramai digandrungi oleh
masyarakat, BRIZZI dapat secara efektif menarik perhatian masyarakat dengan mengeluarkan
BRIZZI Special Edition, yaitu kartu BRIZZI yang memiliki desain sesuai dengan momen
tersebut. BRIZZI Special Edition ini dapat dipasarkan secara terbatas pada waktu-waktu dan
event-event tertentu seperti peluncuran film terbaru, festival budaya, jumpa fans dan
sebagainya.

3.3.3.2 Kustomisasi Desain Kartu

Demi menjadi bagian yang tidak terpisahkan bagi pelanggan, suatu produk perlu
memberikan ruang bagi pelanggan untuk mengekspresikan dirinya. Maka dari itu, penulis
mengajukan strategi inovasi yaitu menciptakan BRIZZI dengan desain kartu yang dapat
dikustomisasi sesuai keinginan pelanggan. Strategi ini dapat meningkatkan penjualan BRIZZI
secara signifikan dengan bekerja sama dengan event organizer di Semarang untuk menjadikan
BRIZZI sebagai cenderamata dan ciri khas acara mereka, seperti souvenir untuk pernikahan,
seminar nasional, perpisahan sekolah dan lain sebagainya. Selain itu BRIZZI juga dapat
mendirikan stand pada acara-acara tersebut dan menyediakan jasa pembuatan BRIZZI
kustomisasi dengan mencetak desain pada Sticker yang dapat di tempel pada permukaan kartu
BRIZZI untuk menciptakan desain yang lebih variatif dan personal demi menjaring pelanggan
lebih luas lagi.

3.4 Menentukan Prioritas Strategi


Kemudian dengan menggunakan tabel Risk and Benefit, penulis menentukan prioritas
strategi di tiap tahapan berdasarkan selisih antara benefit dan risk nya. Semakin besar selisih nya,
semakin diprioritaskan. Pada strategi tahap konsentris, strategi massive information and care
merupakan prioritas pertama untuk dilakukan, disusul oleh strategi meningkatkan promo di
prioritas kedua. Pada tahap strategi selanjutnya yaitu strategi intensif, BRIZZI harus
memprioritaskan pembukaan pasar baru terlebih dahulu seperti kantin-kantin
sekolah/univeristas, fotokopi dan printing, koperasi, serta pasar-pasar tradisional di Semarang,
baru kemudian menciptakan sistem reward bagi merchant. Pada strategi tahap inovatif,
kustomisasi kartu memiliki selisih yang lebih besar sehingga lebih di prioritaskan dibanding
kartu special edition.

15
Strategi Benefit Rate
Risk rate
Antisipasi
Strategi
Strategi Konsentris Benefit Rate
Risk rate
Antisipasi
Strategi
Strategi Konsentris Benefit Rate
Risk rate
Antisipasi
i. Menjangkau dan menjaga
Strategi Konsentrisi. Menjangkau dan menjaga 1. Sulit menjaring
customer di tiap tahap Brand 1. Sulit menjaring
i. Menjangkau
customer di tiapdan menjaga
tahap Brand dan 1 a. Melakukan Social media campaign
Funnel 1. Sulit menjaring
dan 1atau
a. Melakukan
Massive customer di tiap tahap Brand
Funnel mempertahankan kompetisi Social media campaign
Massive ii. Menjawab kebingungan dan dan
mempertahankan 1 a. Melakukan
atau kompetisi Social media campaign
Information ii.Funnel
Menjawab kebingungan dan 8 follower 3 1 b. Menonjolkan keunggulan Brizzi
Massive
Information masalah, serta menarik mempertahankan atau kompetisi
and Care ii. Menjawab
masalah, serta kebingungan
menarik dan 8 follower
2. Kebingungan 3 1dengan
b. Menonjolkan keunggulan
review trend Brizzi
yang menarik
Information
and Care awareness customer 8 2.follower
Kebingungan 3 dengan
1 b. Menonjolkan keunggulan
review trend Brizzi
yangBRIZZI
menarik
masalah,
awareness serta menarik
customer dalam menjawab 2. Memperbaiki database
and Care iii. Melakukan jual beli secara 2. Kebingungan
dalam menjawab dengan
2. review trend
Memperbaiki yangBRIZZI
database menarik
awareness
iii. Melakukan customer
jual beli secara pertanyaan
online dalam menjawab
pertanyaan 2. Memperbaiki database BRIZZI
iii. Melakukan jual beli secara
online pertanyaan
i.online
Membuat masyarakat 1. Merchant tidak 1. Benchmarking ke cabang Brizzi di
i. Membuat
Semarang masyarakat
tertarik 1. Merchant
mau diajak tidak 1. Benchmarking
kota ke cabang
lain yang telah Brizzi di
menerapkan
Meningkatkan Semarangi. Membuat masyarakat
tertarik 1. Merchant
mau diajak tidak 1. Benchmarking
kota lainpromo ke menerapkan
yang telah cabang Brizzi di
Meningkatkan menggunakan Brizzi 9 kerjasama 5 banyak
promo Semarang tertarik
menggunakan Brizzi 9 mau diajak
kerjasama 5 kota lain
banyak yang telah menerapkan
promo
Meningkatkan
promo ii. Meningkatkan jumlah 2. Biaya yang 2. Menggunakan big data agar promo
menggunakan
ii. Meningkatkan Brizzi
jumlah 9 2.kerjasama
Biaya yang 5 banyak
2. promo
Menggunakan big data agar promo
promo transaksi dikeluarkan lebih efisien
ii. Meningkatkan
transaksi jumlah 2. Biaya yang
dikeluarkan 2. Menggunakan
lebih efisien big data agar promo
i.transaksi
Mengoptimalkan fungsi dikeluarkan lebih efisien
Reward Poin i. Mengoptimalkan fungsi 1. Biaya dan teknis 1. benchmarking ke perusahaan lain
Reward Poin merchant dalam pemasaran
i. Mengoptimalkan fungsi 1. Biaya dan teknis 1. benchmarking ke perusahaan lainpada
untuk Poin merchant 7 rumit yang 4 yang telah menerapkan sistem ini
Reward
untuk Menjalindalam
ii.merchant ikatanpemasaran
dalam yang baik
pemasaran 7 1. Biaya
rumit dan teknis
yang 4 1. benchmarking
yang telah ke perusahaan
menerapkan sistem lain
ini pada
Merchant
untuk ii. Menjalin ikatan yang baik 7 dibutuhkan
rumit yang 4 kartu membernya
yang membernya
telah menerapkan sistem ini pada
Merchant dengan
ii. merchant
Menjalin ikatan yang baik dibutuhkan kartu
Strategi Intensif dengan
Merchant merchant dibutuhkan kartu membernya
Strategi Intensif dengan merchant
Strategi Intensif
I. Menjadi motor cash less
I. Menjadi motor cash less 1.a Memilih koperasi yang terpercaya
society utama
I. Menjadi motor di Semarang
cash less 1.a Memilih koperasi yang terpercaya
society utama di Semarang dalam hal kualitas
1.a Memilih SDM
koperasi dan ekonomi
yang
ii.society
Mewadahi
utama segala kebutuhan
di Semarang dalam hal kualitas SDM danterpercaya
ekonomi
ii. Mewadahi segala kebutuhan 1.b bekerja
dalam sama
hal kualitasdengan
SDM dan pemerintah
ekonomi
sehingga BRIZZI
ii. Mewadahi menjadi
segala kebutuhan 1. Merchant tidak 1.b bekerja sama dengan pemerintah
sehingga BRIZZI menjadi 1. Merchant tidak terkait dalam melakukan
1.b bekerja sosialisasi dan
budaya
sehinggadalam
BRIZZI kehidupan
menjadi sehari- siap
1. Merchant tidak terkait dalamsama dengan sosialisasi
melakukan pemerintah dan
budaya dalam kehidupan sehari- siap membuat
terkait regulasi
dalam melakukan sosialisasi dan
Membuka hari budaya dalam kehidupan sehari- 9 mengoperasikan
siap membuat regulasi
Membuka hari mengoperasikan 5 2. a. Menawarkan
membuat persenan keuntungan
regulasipersenan
Pasar Baru iii.
Membuka hariSecara efektiff menambah 9 BRIZZI
mengoperasikan 5 2. a. Menawarkan keuntungan
Pasar Baru iii. Secara efektiff menambah BRIZZI hasil pembelian kartu Brizzi keuntungan
untuk
Pasar Baru jumlah
iii. pengguna
Secara efektiff dan transaksi 9
menambah 2.BRIZZI
Partner enggan 5 hasil
2. a. Menawarkan
pembelian kartupersenan
Brizzi untuk
jumlah pengguna dan transaksi 2. Partner enggan sekolah/universitas/koperasi
hasil pembelian kartu Brizzi untuk
IV. Menargetkan
jumlah pengguna agen
dan transaksi bekerja sama
2. Partner enggan sekolah/universitas/koperasi
IV. Menargetkan agen bekerja sama 2.b. Memperkenalkan value
sekolah/universitas/koperasi
perubahan
IV. yaitu pemuda
Menargetkan agen bekerja sama 2.b. Memperkenalkan value
perubahan yaitu pemuda proposition BRIZZI bagi usaha mereka
2.b. Memperkenalkan
dankalangan
perubahan yaitu mayoritas
pemuda yaitu proposition BRIZZI bagi value
usaha mereka
dankalangan mayoritas yaitu dan sistem poin
proposition pada
BRIZZI merchat
bagi usaha mereka
menengah
dankalangan kebawah
mayoritas yaitu dan sistem poin pada merchat
menengah kebawah dan sistem poin pada merchat
menengah kebawah
Strategi Benefit Rate
Risk rate
Antisipasi
Strategi Benefit Rate
Risk rate
Antisipasi
Strategi Inovatif
Strategi Benefit Rate
Risk rate
Antisipasi
Strategi Inovatif
Strategi Inovatif

I. Menarik awareness dan


I. Menarik awareness dan 1. Mengajak pemegang hak cipta untuk
interest
I. Menarikcustomer untukdan
awareness 1. Membtuhkan 1. Mengajak pemegang hak cipta untuk
interest customer untuk 1. Membtuhkan berpartner
1. Mengajak(contoh:film/acara
pemegang hak cipta untuk
melakukan pembelian
interest customer setiap
untuk persetujuan
1. Membtuhkan berpartner (contoh:film/acara
melakukan pembelian setiap persetujuan dipromosikan BRIZZI)
berpartner (contoh:film/acara
Kartu Special adanya
melakukantrendpembelian
baru. setiap pemegang
persetujuan hak dipromosikan BRIZZI)
Kartu Special adanya trend baru. 9 pemegang hak 7 2. Hanya membuat
dipromosikan kartu dengan jumlah
BRIZZI)
Edition
Kartu Special II.adanya
Saranatrend
promosi
baru.pada waktu 9 cipta
pemegang hak 7 2. Hanya membuat kartu dengan jumlah
Edition II. Sarana promosi pada waktu 9 cipta 7 terbatas
2. Hanyadan disertai
membuat bonus
kartu bila jumlah
dengan
Edition dan target pasar
II. Sarana yang
promosi tepat
pada waktu 2.cipta
Harga produksi terbatas dan disertai bonus bila
dan target pasar yang tepat 2. Harga produksi membeli kartu
terbatas dan tersebut
disertai (merchandise,
bonus bila
III.
danBRIZZI menjadi
target barang
pasar yang tepat yang lebiih
2. Harga mahal
produksi membeli kartu tersebut (merchandise,
III. BRIZZI menjadi barang yang lebiih mahal diskon
membelitiket filmtersebut
kartu dll) (merchandise,
III. BRIZZI
koleksi yangmenjadi barang
berharga yang lebiih mahal diskon tiket film dll)
koleksi yang berharga diskon tiket film dll)
koleksi yang berharga

i.i. Meningkatkan
Meningkatkan penjualan
penjualan 1.
1. Dibutuhkan
Dibutuhkan 1. Bekerja
1. Bekerja sama
sama dengan
dengan event
eventorganizer
organizer
Kustomisasi i.
BRIZZIMeningkatkan
secara penjualan 1. Dibutuhkan
99 investasi 6 1. Bekerja sama dengan event organizer
Kustomisasi BRIZZI secara grosir
grosir dalam hal ternama dan menyasar target
investasi dalam hal 6 ternama dan menyasar target
Kustomisasi ii.BRIZZI secara grosir
Membangun ikatan 9 pencetakan kartuhal 6 menengah
investasi dalam ternama dan
menengah menyasar target
keatas
ii. Membangun ikatan pencetakan kartu keatas
ii. Membangun ikatan pencetakan kartu menengah keatas

IV. Kesimpulan dan Saran


4.1 BRIZZI: E-money yang Dekat, Mudah dan Terbaik di Indonesia

16
Dengan menerapkan strategi yang telah dirancang berdasarkan analisis masalah secara
internal dan eksternal serta disusun secara bertahap sesuai dengan kondisi BRIZZI di masyarakat,
BRIZZI dapat secara pesat meningkatkan jumlah penggunanya serta membudayakan penggunaan
e-money di Semarang.

Pada lampiran 4 dan 5, dapat dilihat BMC dan VP terbaru setelah BRI menerapkan strategi-
yang telah penulis rancang. BMC dan VP baru menunjukan bahwa strategi ini telah menjawab
semua masalah yang dimiliki oleh BRIZZI disetiap bidang serta secara optimal memenuhi faktor-
faktor kunci yang ada, yang penulis jadikan sebagai dependent variable dalam penyusunan karya
tulis ini.

4.2 Keberlanjutan Strategi


Strategi yang penulis susun ini secara efektif membawa BRIZZI sebagai e-money yang
paling dekat dan dicintai oleh masyarakat serta menjadi motor utama cashless society di Semarang
dengan menaungi kebutuhan masyarakat ditiap kalangan, sehingga BRIZZI berhasil membudaya
dalam keseharian masyarakat Semarang. Budaya yang tertanam dalam masyarakat akan memberi
pengaruh dalam jangka panjang dan manfaatnya akan terus terasa dan meningkat secara
berkelanjutan bagi BRI dan masyarakat.

Penulis berharap strategi ini dapat di terapkan secara konsisten serta BRI dapat melakukan
pengembangan strategi berdasarkan data dan keadaan masyakarat Semarang yang terus berubah.
Penulis merekomendasikan agar BRI terus meningkatkan komunikasi dengan masyarakat serta
melakukan evaluasi berkelanjutan demi mendeteksi risiko dan tanggap dengan segala
permasalahan teknis yang terjadi dilapangan seperti masalah jaringan mesin EDC yang perlu
perbaikan.

17
LAMPIRAN

Lampiran 1

Brand Funnel

18
Lampiran 2

Tabel CPM (Competitive Profile Matrix)

E-money
BRIZZI Flazz BCA Tap Cash BNI
Mandiri
Critical
No Success Bobot Rating Score Rating Score Rating Score Rating Score
Factors
Pemberian
1 Promo atau 0.15 2 0.30 3 0.45 3 0.45 3 0.45
diskon
Acara dan
2 0.11 3 0.33 3 0.33 4 0.44 2 0.22
Sosialisasi
3 Partnership 0.13 3 0.39 3 0.39 2 0.26 3 0.39
Kemudahan
4 memperoleh 0.17 2 0.34 3 0.51 3 0.51 1 0.17
informasi
Kelancaran
Transaksi
5 0.15 2 0.30 2 0.30 3 0.45 2 0.30
dan
pelayanan
Kapabilitas
6 dalam 0.13 3 0.39 3 0.39 3 0.39 2 0.26
periklanan
Ketersediaan
7 0.15 3 0.45 3 0.45 4 0.60 4 0.60
Merchant
Total 1.00 2.5 2.82 3.1 2.39

19
Lampiran 3

Value Proposition (Before)

20
Lampiran 4

Value Proposition (After)

21
Lampiran 5

Business Model Canvas (After)

Key Partners Key Activities Value Proposition Customer Customer Segments


Relationships

Vendor kartu Event dan Transaksi Mudah Banyaknya diskon Masyarakat yang
Vendor mesin sosialisasi dan cepat atau promo yang menggunakan
EDC Promosi Transaksi lebih diberikan di TransSemarang
Restoran Mengadakan higienis merchant yang Masyarakat yang
Indomaret Pameran Mengurangi bekerja sama melakukan transaksi
Alfamart Evaluasi hasil antrean dengan BRIZZI berulang dengan nominal
Pemerintah promosi Tidak perlu Call Center BRI kecil
kota Berkoordinasi registrasi Adanya sistem Masyarakat yang tidak
Semarang dengan Praktis (mudah reward dengan ingin kesulitan dalam
BUMN merchant dibawa) akumulasi poin membawa uang
Merchant Menjalin kerja Dapat menjadi bagi merchant yang Masyarakat yang
Fotokopi sama dengan kartu member sering bertransaksi menginginkan hidup yang
Sekolah sekolah atau Bebas biaya admin menggunakan lebih higienis
universitas Mengurangi resiko BRIZZI Masyarakat dan penjual
Universitas
LINE Melakukan fraud dan yang menginginkan
Indonesia sosialisasi ke penyalahgunaan transaksi yang lebih cepat
pelajar dan uang tunai bagi dan mudah
Koperasi
mahasiswa penjual Penjual yang ingin
Menjalin kerja Kemudahan mengurangi risiko fraud
sama dengan memperoleh dan penyalahgunaan uang
koperasi di informasi tunai
Semarang Design kartu sesuai Penjual yang ingin
keinginan mengurangi pengelolaan
uang tunai atau receh
Key Resources Channels

Kantor Bank BRI


Pegawai Indomart
Mesin EDC Alfamart
Stand BRIZZI
Media Sosial
Merchant yang
bekerja sama
Sticker Line

Revenue Streams Cost Structure


Penjualan kartu Pembuatan kartu
Perputaran dana dari merchant Pemasangan EDC
Biaya Promosi
Biaya Operasional
Keterangan

Warna Hijau : Aspek sudah baik dan tidak perlu improvement berarti
Warna Kuning : Aspek yang perlu dilakukan improvement
Warna Merah : Aspek yang perlu dilakukan improvement secara cepat

22
DAFTAR PUSTAKA

Osterwalder, Alex, Yves Pigneur, Greg Bernarda, dan Alan Smith. 2014. Value Proposition Design.
Hoboken: Wiley

Osterwalder, Alex dan Yves Pigneur. 2013. Business Model Generation. Hoboken: Wiley

Barnes, Cindy dkk. 2009. Creating and Delivering Your Value Proposition. Philadelpia: Kogan Page
Limited

Proctor, Tony. 2000. Strategic Marketing: An Introduction. New york: Routledge

Rao, C Appa dkk. 2008. Strategic Managemenrt and Business Policy. New Delhi: Excel Books

Bhandari, Arabinda dan Raghunath Prasad V. 2013. Strategic Managementr: A Conceptual


Framework. New Delhi: Mc Graw Hill

Palmatier, Robert W dan Shrihari Sridhar. 2017. Marketing Strategy: Based on First Pronciples and
Datab Analytics. London: Palgrave

23

You might also like