You are on page 1of 3

Praktikum II

Hasil pemilihan literatur (tulis pustaka dari jurnal yang dipilih) :

 Study of Nitrofurantoin Susceptibility in Bacterial Isolates from Patient of Urinary Tract


Infection Attending Tertiary Care Centre
 Neonatal Outcomes After Gestational Exposure to Nitrofurantoin
 Drug Pregnancy and Lactation 3rd ed
 Guidelines for the Diagnosis and Management of Urinary Tract Infections
 Nitrofurantoin Contraindication in Patients with a Creatinine Clearance Below 60
mL/min: Looking for the Evidence

Analisis masalah dalam kasus yang diperoleh :

 Nitrofurantoin dapat menghambat dalam penelitian kami untuk E. coli adalah 72,3%,
Klebsiella spp. 30,6%, Enterococcus 69,71%, Staphylococcus aureus 85,71%,
Enterobacter 60% CONS (Coagulase Negative Staphylococci) 100%. Di era sekarang
resistensi antibiotik isolat urin menunjukkan kerentanan yang sangat baik untuk
nitrofurantoin dibandingkan dengan antibiotik lain yang umum digunakan untuk
pengobatan. Amikasin, Carbapenem, Piperacillin-Tazobactum untuk gram negatif dan
Vancomycin dan Linezolid juga merupakan pilihan yang baik meskipun muncul strain
yang sangat resisten di seluruh dunia, namun berdasarkan Nitrofurantoin farmokimia dan
dinamis adalah pilihan yang lebih baik. Demikian pula untuk ISK pada kehamilan
nitrofurantoin adalah pilihan yang aman dan efektif.
 Secara keseluruhan, 5,794 (3,2%) nitrofurantoin diresepkan selama kehamilan, 1.334
wanita (0,7%) pada trimester pertama dan 979 wanita (0,5%) dalam 4 minggu terakhir
kehamilan. Pemberian nitrofurantoin selama trimester pertama tidak ada kaitannya
dengan peningkatan risiko malformasi mayor (31 dari 1.334 [2.3%]) dibandingkan
dengan kontrol penyakit (162 dari 5.800 [2,8%], rasio odds [OR] 0,79, 95% confidence
interval [CI] 0,51-1,23). Tidak ada peningkatan risiko untuk hasil kehamilan sekunder
yang merugikan diamati bila dibandingkan dengan kelompok pembanding penyakit.
Pemberian nitrofurantoin dalam 30 hari terakhir sebelum persalinan dikaitkan dengan
peningkatan risiko penyakit ikterus neonatal (103 dari 959 [10,8%]) dibandingkan dengan
wanita yang tidak terpajan (10.336 dari 127.507 [8.1%], OR 1,31, 95% CI 1,02-1,70).
Hasil dari studi populasi yang besar ini menunjukkan bahwa potensi teratogenik
nitrofurantoin rendah
 Nitrofurantoin (Pregnancy)
 Nitrofurantoin adalah terapi untuk infeksi saluran kemih yang resisten terhadap obat
(ISK) dan untuk pencegahan ISK rekuren. Obat ini bertindak sebagai bakteriostatik,
namun juga bersifat bakterisidal pada konsentrasi yang lebih tinggi (Schaefer, Peters,
and Millers, 2015).

 Nitrofurantoin (ASI)
 Nitrofurantoin menghambat reduktase glutathione dan karenanya harus digunakan
dengan hati-hati untuk ibu menyusui yang baru lahir dengan kekurangan
hiperbilirubinemia atau glukosa-6-fosfat-dehidrogenase (Schaefer, Peters, and
Millers, 2015).
 Nitrofurantoin dapat memasuki plasma air susu ibu (ASI); dianjurkan untuk
menghentikan terapi selama menyusui ataupun menghentikan pemberian ASI selama
mengkonsumsi obat tersebut (Medscape, 2018).
https://reference.medscape.com/drug/macrobid-macrodantin-nitrofurantoin-342567#6

 First line therapy cystitis/Lower UTI adalah Nitrofurantoin

 Penggunaan nitrofurantoin dipertimbangkan pada pasien yang CrCl 60 mL/menit atau


tinggi
Kesimpulan :

You might also like