You are on page 1of 3

PEMBAHASAN

Teknik-teknik dasar kimia di laboratoriumadalah salah satu hal pokok yang harus
diketahui oleh praktikan. Teknik-teknik tersebut diantaranya teknik menentukan volume
larutan ( dalam sebuah buret atau gelas ukur ), teknik memanaskan dengan tabung reaksi,
teknik mencium bau suatu zat, teknik pemipetan dan pemindahan larutan, teknik
menempatkan kertas saring dalam corong, teknik pengenceran larutan menggunakan labu
takar, dan teknik menimbang weight by different menggunakan neraca analitik.

Teknik menentukan volume dalam sebuah gelas ukur atau buret dilakukan dengan
cara memasukan larutan ke dalam wadah di bawah batas ukur. Untuk menentukan volume
digunakan gelas ukur, bukan gelas beker . Gelas beker mempunyai skala namun skala kasar (
Khamidinal, 2009 ) Untuk keakuratan proses pemasukan larutan harus dihentikan di bawah
batas ukur kemudian teteskan setetes demi setetes dengan pipet tetes. Pipet tetes yang
mempunyai ujung lancip dan panjang sehingga mudah untuk melakukan penambahan setetes
demi setetes ( Khamidinal, 2009 ) . Ukuran dilihat dari meniskus larutan. Meniskus adalah
permukaan cembung atau cekung dari cairan yang terbentuk akibat dari kohesi dan adhesi. (
Maulana & Sutrisno, 2014 )

Teknik dasar lain adalah teknik pemanasan tabung reaksi. Hal pertama yang harus
diperhatikan adalah ketika memasukan larutan ke dalam tabung reaksi, larutan tidak boleh
melebihi 1/3 bagian dari tabung reaksi. Ketika memanaskan, jauhan mulut tabung reaksi
dari hadapan ke praktikan. Hal ini untuk menghindari jika panas terlalu berlebih, larutan akan
memancar keluar dari tabung reaksi (Khamidinal, 2009 ). Goyang-goyangkanlah tabung
supaya panas dari api yang dihasilkan pemanas bunsen dapat menyebar secara merata.

Teknik mencium bau/gas larutan tidak boleh langsung menggunakan indra


pembau yaitu hidung . Hal ini disebabkan oleh kemungkinan bahwa zat atau larutan tersebut
mengandung bahan kimia yang berbahaya. Selain itu, mencium bau secara langsung
praktikan akan tersentak jika ternyata bau sangat menyengat atau tidak enak. ( Khamidinal,
2009 ) Untuk itu teknik yang benar adalah dengan cara mengangkat wadah yang berisi
larutan tetapi jangan terlalu dekat dengan hidung. Kemudian kipas-kipaskan tangan diatas
mulut wadah ke arah hidung sehingga aroma zat dapat tercium.

Teknik pemipetan dan pemindahan larutan dilakukan dengan cara memasukkan pipet
volume ke dalam larutan sampai ujung pipet tercelup sempurna. Bulb harus digunakan untuk
menyedot larutan dengan pipet. Dilarang menggunakan mulut untuk menyedot larutan ke
dalam pipet. Tindakan menyedot larutan dengan mulut dapat membahayakan keselamatan
personel terutama jika larutan yang disedot adalah larutan berbahaya seperti asam sulfat,
asam klorida dan sebagainya. (Khamidinal, 2009 )

Teknik kelima yaitu teknik menempatkan kertas saring dalam corong. Kertas saring
digunakan untuk melakukan penyaringan endapan . ( Khamidinal, 2009 ) Pertama , kertas
lipat harus dilipat menjadi setengah bagian. Kemudian, lipat kembali kertas saring menjadi ¼
bagian. Sobek sudut lipatan setengah diameter dan bentuk kertas saring membentuk kerucut.
Pelipatan kertas saring harus dilakukan dengan memperhatikan keluasan permukaan yang
semaksimal mungkin. Semakin luas permukaan kertas saring yang dapat kontak dengan
larutan, maka proses penyaringan juga akan semakin cepat.( Khamidinal,2009)

Teknik selanjutnya adalah teknik pengenceran larutan menggunakan labu takar.


Pindahkan larutan ke dalam labu takar tetapi tidak melebihi batas ukur. Labu ukur digunakan
untuk mencampurkan atau mengencerkan larutan dengan volume tertentu. Hal ini karena
menurut ( Eckschlager, 1984) labu ukur memiliki prasyarat sebagai alat gelas berskala akurat
yang digunakan untuk membuat larutan. Setelah itu,tambahkan aquades sampai batas ukur
labu takar tersebut. Kocok labu takar sampai larutan di dalam labu takar homogen.

Teknik dasar lainnya yang harus dikuasai adalah adalah teknik menimbang dengan
neraca analitik. Harus dibersihkan terlebih dahulu bagian dalam timbangan untuk mencegah
adanya partikel asing yang mempengaruhi penimbangan. Dari data-data yang telah dicatat,
tentukan berat bahan menggunakan teknik weight by different. Massa diketahui dari selisih
data-data yang telah dicatat. Misalkan tersedia massa kaca arloji 27 gram, massa bahan
dengan kaca arloji 32 gram, dan massa sisa bahan yang terletak dalam kaca arloji 27.5 gram.
Tentukan massa bahan dengan pengurangan massa bahan yang terletak dalam kaca arloji
dengan massa sisa bahan yang terletak pada sisa kaca arloji. Pengukuran harus dilakukan
secara akurat karena kesalahan pengukuran dapat berakibat fatal.
KESIMPULAN

Dari percobaan teknik-teknik dasar di laboratorium kimia, dapat disimpulkan


bahwa masing-masing alat laboratorium memiliki prosedur tersendiri dan fungsi
sendiri sesuai dengan guna nya.Peralatan yang digunakan di laboratorium terbagi
menjadi dua bagian yaitu peralatan gelas dan peralatan non gelas .Jadi, alat-alat yang
ada di laboratorium harus digunakan sebagaimana mestinya.

DAFTAR PUSTAKA

Eckschlager, K.1984. Kesalahan Pengukuran dan Hasil Dalam Analisis Kimia.


Yogyakarta : Ghalia Indonesia

Khamidinal. 2009. Teknik Laboratorium Kimia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Maulana, A., & Sutrisno, W. 2014. Top Pocket Master Book Matematika dan Fisika
SMP/MTs. Jakarta : PT. Bintang Wahyu.

You might also like