You are on page 1of 17

MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA ATAU


KEPEMIMPINAN

Di susun oleh:

Erni Amelia (2016021788)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

STIE AL-KHAIRIYAH CILEGON

2018

i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana telah memberikan rahmat serta hidayah-
Nya kepada penulis, sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah tentang “MSDM atau
Kepemimpinan” tepat pada waktunya.

Dengan tersusunnya makalah ini, saya berharap pembaca dapat lebih memahami secara
mendalam tentang pengertian MSDM atau Kepemimpinan. Saya menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah atau penyusunan makalah
berikutnya menjadi lebih baik.
Atas perhatiannya, saya mengucapkan terima kasih

Cilegon, 7 Oktober 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ..................................................................................................1


B. Rumusan Masalah .............................................................................................1
C. Tujuan ...............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan ................................................................................2


B. Gaya Kepemimpinan ........................................................................................4
C. Faktor Yang Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan ..........................................6
D. Peran Penting Pemimpin ...................................................................................7
E. Peran Pemimpin Dalam TQM ..........................................................................8
F. Fungsi Dari Kepemimpinan ..............................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .....................................................................................................11
B. Saran ...............................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA

iii
iv
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Kepemimpinan dalam suatu organisasi merupakan suatu faktor yang menentukan berhasil
tidaknya suatu organisasi atau usaha. Kepemimpinan yang efektif, membawa pengelolaan
organisasi ke arah kesuksesan. Tanda kepemimpinan yang efektif adalah adanya keteraturan,
hasil dan pengembangan dalam organisasi.

Kepemimpinan dapat dikatakatakan sebagai cara dari seorang pemimpin dalam


mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur didalam kelompok atau organisasi
untuk mencapai suatu tujuan organisasi yang diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai
berarti tercapainya hasil kerja seseorang atau pegawai dalam mewujudkan tujuan organisasi
tersebut. Selain kepemimpinan, didalam sebuah perusahaan juga didukung oleh para karyawan
yang mempunyai kinerja yang bagus sehingga tujuan perusahaan dapat terlaksana.
Karyawan dan pemimpin mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap perusahaan, karena
tanpa keduanya perusahaan tidak akan berjalan. Oleh karena pemimpin harus bisa menempatkan
perannya sebagai kepala semua bidang diperusahaan sehingga dapat mengatur para karyawan
agar karyawan bekerja dengan baik.

B. Rumusan Masalah
 Apakah pengertian dari kepemimpinan?
 Mengetahui tentang beberapa teori mengenai lahirnya pemimpin
 Apa pengertian gaya kepemimpinan dan faktor yang mempengaruhinya?
 Mengetahui peran pemimpin dalam total quality manajemen
 Apakah fungsi dari kepemimpinan?
C. Tujuan
Untuk mengetahui apa itu kepemimpinan manajemen sumberdaya manusia,serta
bagaimana kepemimpinan manajemen yang berkualitas dan bagaimana penerapan
kepemimpinan yang berkualitas.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Kepemimpinan

Apakah arti kepemimpinan? Menurut sejarah, masa “kepemimpinan” muncul pada abad 18.
Ada beberapa pengertian kepemimpinan, antara lain:

1. Kepemimpinan adalah pengaruh antar pribadi, dalam situasi tertentu dan langsung
melalui proses komunikasi untuk mencapai satu atau beberapa tujuan tertentu
(Tannebaum, Weschler and Nassarik, 1961, 24).

2. Kepemimpinan adalah sikap pribadi, yang memimpin pelaksanaan aktivitas untuk


mencapai tujuan yang diinginkan. (Shared Goal, Hemhiel & Coons, 1957, 7).

3. Kepemimpinan adalah suatu proses yang mempengaruhi aktifitas kelompok yang diatur
untuk mencapai tujuan bersama (Rauch & Behling, 1984, 46).

4. Kepemimpinan adalah kemampuan seni atau tehnik untuk membuat sebuah kelompok
atau orang mengikuti dan menaati segala keinginannya.

5. Kepemimpinan adalah suatu proses yang memberi arti (penuh arti kepemimpinan) pada
kerjasama dan dihasilkan dengan kemauan untuk memimpin dalam mencapai tujuan
(Jacobs & Jacques, 1990, 281).

6. Kepemimpinan adalah proses untuk membuat orang memahami manfaat bekerja


bersama orang lain, sehingga mereka paham dan mau melakukannya (Drath & Paulus ,
1994, h.4)
7. Kepemimpinan adalah cara mengartikulasikan visi , mewujudkan nilai, dan menciptakan
lingkungan guna mencapai sesuatu . ( Richards & Eagle, 1986 ,h.4)
8. Kepemimpinan adalah kemampuan individu untuk mempengaruhi , memotivasi , dan
membuat orang lain memberikan kontribusinya demi efektivitas dan keberhasilan
organisasi .(House et , Al,1999,h,184).

2
Dari berbagai pengertian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian kepemimpina
merupakan suatu cara seorang pemimpin dalam usahanya untuk mempengaruhi bawahannya
agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan organisasi. Beberapa teori telah dikemukakan
para ahli manajemen mengenai timbulnya seorang pemimpin. Teori yang satu berbeda dengan
teori yang lainnya, Di antara berbagai teori mengenai lahirnya pemimpin ada tiga di antaranya:
1. Teori Genetie
Dalam teori ini mengatakan bahwa “leaders are born and not made”. Penganut teori ini
mengatakan bahwa seorang pemimpin ada karena ia telah dilahirkan dengan bakat seorang
pemimpin dalam keadaan bagaimanapun seorang di tempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi
seorang pemimpi karena ia dilahirkan untuk itu. Artinya takdirnya adalah menjadi seorang
pemimpin.

2. Teori Sosial

Jika dalam teori genetie mengatakan bahwa “leaders are born not made” maka penganut
sosial mengatakan sebaliknya yaitu “ leaders are made and not born “. Penganut penganut ini
mengatakan bahwa seseorang akan menjadi seorang pemimpin apabila diberi pendidikan dan
kesempatan untuk itu.

3. Teori Ekologis

Teori Ekologis merupakan teori campuran antara teori genetie dan teori sosial. Penganut teori
ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi pemimpin yang baik apabila pada waktu
lahirnya telah memiliki bakat-bakat kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan
melalui pendidikan yang teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk
mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu. Teori ini
menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori sosial dan dapat dikatakan
teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.Namun demikian penyelidikan yang jauh
yang lebih mendalam masih diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor
yang menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.

3
B. Gaya Kepemimpinan

Gaya kepemimpinan adalah norma perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang
tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain seperti yang ia lihat (Miftah 2007:49).
Dalam hal ini usaha menyelaraskan persepsi diantara orang yang akan mempengaruhi perilaku
dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi menjadi amat penting kedudukannya. Gaya
kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pemimpin
dalam mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya (Nawawi, 2003 : 113).
Gaya kepemimpinan adalah cara seorang pemimpin mempengaruhi perilaku bawahan, agar mau
bekerja sama dan bekerja secara produktif untuk mencapai tujuan organisasi (Malayu, 2000 :
167). Pada umumnya para pemimpin dalam setiap organisasi dapat diklasifikasikan menjadi lima
tipe utama yaitu sebagai berikut :

1. Gaya kepemimpinan otokratis


Tipe pemimpin ini menganggap bahwa pemimpin adalah merupakan suatu hak. Ciri-ciri
pemimpin tipe ini adalah sebagai berikut :
 Menganggap bahwa organisasi adalah milik pribadi
 Mengidentikkan tujuan pribadi dengan tujuan organisasi.
 Menganggap bahwa bawahan adalah sebagai alat semata-mata
 Tidak mau menerima kritik, saran dan pendapat dari orang lain karena dia menganggap
dialah yang paling benar.
 Selalu bergantung pada kekuasaan formal
 Dalam menggerakkan bawahan sering mempergunakan pendekatan (Approach) yang
mengandung unsur paksaan dan ancaman.

2. Gaya kepemimpinan militoristis


Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dengan seorang pemimpin tipe
militeristis tidak sama dengan pemimpin-pemimpin dalam organisasi militer. Artinya tidak
semua pemimpin dalam militer adalah bertipe militeristis. Seorang pemimpin yang bertipe
militeristis mempunyai sifat-sifat sebagai berikut :

4
 Dalam menggerakkan bawahan untuk yang telah ditetapkan, perintah mencapai
tujuan digunakan sebagai alat utama.
 Dalam menggerakkan bawahan sangat suka menggunakan pangkat dan jabatannya.
 Senang kepada formalitas yang berlebihan
 Menuntut disiplin yang tinggi dan kepatuhan mutlak dari bawahan
 Tidak mau menerima kritik dari bawahan
 Menggemari upacara-upacara untuk berbagai keadaan.

Dari sifat-sifat yang dimiliki oleh tipe pemimpin militeristis jelaslah bahwa tipe pemimpin
seperti ini bukan merupakan pemimpin yang ideal.

3. Gaya kepemimpinan fathernalistis


Tipe kepemimpinan fathernalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal.
Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan dalam menggerakkan bawahan
mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang dilakukan sifat terlalu sentimentil. Sifat-sifat
umum dari tipe pemimpin fathernalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
 Menganggap bawahannya sebagai manusia yang tidak dewasa.
 Bersikap terlalu melindungi bawahan
 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya untuk mengambil keputusan.
 Jarang memberikan kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya
kreasi.
 Sering menganggap dirinya maha tau.
 Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti ini sangat diperlukan.
Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya pemimpin fathernalistis kurang
menunjukkan elemen kontinuitas terhadap organisasi yang dipimpinnya.

4. Gaya kepemimpinan karismatis

Sampai saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa
seorang pemimpin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti ini mampunyai
daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang sangat besar.

5
5. Gaya kepemimpinan Demokratis
Dari berbagai tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah
tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini selalu
mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan individu. Beberapa ciri
dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai berikut:
 Dalam proses menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia
itu adalah mahluk yang termulia di dunia.
 Selalu berusaha menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan
organisasi.
 Senang menerima saran, pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
 Mentolerir bawahan yang membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan
agar jangan berbuat kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan
prakarsa dari bawahan.
 Lebih menitik beratkan kerjasama dalam mencapai tujuan.
 Selalu berusaha untuk menjadikan bawahannya lebih sukses daripadanya.
 Berusaha mengembangkan kapasitas diri pribadinya sebagai pemimpin.
Dari sifat-sifat yang harus dimiliki kepemimpinan demokratis,.
jelas bahwa tidak mudah menjadi pemimpin demokratis.

C. Faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan


Menurut Keith Davis ada empat sifat umum yang tampak mempunyai pengaruh terhadap
keberhasilan kepemimpinan (Mifta 2007:33-34) yaitu:

 Kecerdasan
Bahwa pemimpin mempunyai tingkat kecerdasan yang lebih tinggi dibandingkan dengan
yang dipimpin.
 Kedewasaan dan Keleluasaan Hubungan Sosial. Kepemimpinan cenderung menjadi
matang dan mempunyai emosi yang stabil serta mempunyai perhatian yang luas terhadap
aktivitas sosial.
 Motivasi Diri dan Dorongan Berprestasi. Para pemimpin secara relative mempunyai
dorongan motivasi yang kuat untuk berprestasi.

6
 Sikap-Sikap Hubungan Kemanusiaan. Seorang pemimpin yang berhasil mau mengakui
harga diri dan kehormatan para pengikutnya dan mampu berpihak kepadanya.
D. Peran Penting Pemimpin
Kepemimpinan adalah fondasi terpenting sebuah organisasi. Kepemimpinan berbicara
tentang bagaimana seseorang dapat mempengaruhi dan menginspirasi orang lain-bagaimana
seseorang bisa membuat orang lain mau belajar dan bekerja ekstra dengan ikhlas. Banyak orang
mengatakan, kemampuan memimpin berhubungan dengan bakat, tetapi yang pasti,
kepemimpinan adalah keterampilan yang perlu dilatih-bukan hanya dipelajari ilmu dan teorinya.
Seorang pemimpin berbeda dengan manajer, meskipun keduanya sama-sama memahami bisnis
organisasinya dengan baik. Seorang pemimpin bertanggung jawab dalam menciptakan visi
organisasi, konsep bisnis, rencana, serta program untuk mencapai target organisasi. Sementara
manajer bertanggung jawab dalam penerapan dan pencapaiannya. Ada perbedaan mendasar
antara pemimpin dan manajer. Seperti yang sering kita dengar, “A manager does things right. A
leader does the right things.” Manajer bertugas membuat pekerjaan menjadi efisien, sementara
pemimpin membuat pekerjaan menjadi efektif. Manajemen berbicara tentang “bagaimana”,
sementara kepemimpinan berbicara tentang “apa dan mengapa”. Kepemimpinan melakukan
inovasi, sementara manajemen menerapkan aturan. Manajemen berhubungan dengan sistem,
kontrol, prosedur, struktur, serta kebijakan; sedangkan kepemimpinan berbicara tentang manusia
dan tentang kepercayaan. Kepemimpinan bersifat kreatif, adaptif, dan berhubungan dengan
ketangkasan. Kepemimpinan melihat jauh ke depan dan dari luar organisasi, bukan hanya di
permukaan dan di dalam organisasi. Secara singkat, ada lima peranan penting seorang pemimpin
dalam organisasi, yakni:
 Menciptakan Visi Seorang pemimpin bertugas membuat visi bagi organisasinya.
 Membangun Tim Seorang pemimpin harus dapat memilih orang-orang yang tepat untuk
mengisi posisi yang tepat. Agar tidak sampai salah memilih anggota tim, tidak ada
salahnya jika pemimpin meluangkan waktu untuk mewawancarai calon karyawan yang
akan direkrutnya.
 Mengalokasikan Tugas Pemimpin yang baik mengenal anak buahnya dengan baik. Dia
dapat menganalisa anggota timnya dan menempatkan orang yang mumpuni pada posisi
yang tepat sesuai dengan kompetensinya.

7
 Mengembangkan Orang Jaman telah berubah. Dulu, banyak orang yang setia bekerja di
satu tempat untuk waktu yang lama. Tetapi sekarang, banyak orang tidak ragu untuk
berpindah-pindah tempat kerja karena merasa tidak bisa berkembang di suatu tempat.
 Memotivasi Anak Buah Tim yang bersemangat adalah kekuatan bagi organisasi yang
sehat.
E. Peran Pemimpin Dalam Total Quality Management
Secara singkat TQM dapat didefinisikan sebagai suatu sistem manajemen dimana seluruh
pelaku organisasi memiliki komitmen untuk memberikan kepuasan kepada pelanggan melalui
perbaikan atau peningkatan secara berkelanjutan. Salah satu elemen TQM yang akan kami
kemukakan adalah Kepemimpinan, Definisi Kepemimpinan dalam konsep TQM adalah
Kemampuan membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab
total terhadap usaha mencapai atau melampaui tujuan organisasi.
Kepemimpinan TQM dapat didefinisikan juga sebagai Upaya mencari masukan dari karyawan
yg diberdayakan, mempertimbangkan masukan dan bertindak berdasarkan masukan yang
meliputi :
 Rasa tanggung jawab yg besar
 Disiplin pribadi
 Bersifat jujur
 Memiliki kredibilitas tinggi
 Menggunakan akal sehat (lebih fleksibel)
 Memiliki energi dan stamina tinggi
 Memegang teguh komitmen terhadap tujuan organisasi
 Setia & tabah dalam menghadapi segala situasi

F. Fungsi dari kepemimpinan


Fungsi kepemimpinan berhubungan dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok/
organisasi dimana fungsi kepemimpinan harus diwujudkan dalam interaksi antar individu.
Menurut Rivai (2005:53) secara operasional fungsi pokok kepemimpinan dapat dibedakan
sebagai berikut :
a. Fungsi Instruktif

8
Fungsi ini bersifat komunikasi satu arah. Pemimpin sebagai komunikator merupakan pihak
yang menentukan apa, bagaimana, bilamana, dan dimana perintah itu dikerjakan agar keputusan
dapat dilaksanakan secara efektif. Kepemimpinan yang efektif memerlukan kemampuan untuk
menggerakkan dan memotivasi orang lain agar mau melaksanakan perintah.
b. Fungsi Konsultatif
Fungsi ini bersifat komunikasi dua arah. Pada tahap pertama dalam usaha menetapkan
keputusan, pemimpin kerapkali memerlukan bahan pertimbangan yang mengharuskannya
berkonsultasi dengan orang-orang yang dipimpinnya yang dinilai mempunyai berbagai bahan
informasi yang diperlukan dalam menetapkan keputusan. Tahap berikutnya konsultasi dari
pimpinan pada orang-orang yang dipimpin dapat dilakukan setelah keputusan ditetapkan dan
sedang dalam pelaksanaan. Konsultasi itu dimaksudkan untuk memperoleh masukan berupa
umpan balik (feedback) untuk memperbaiki dan menyempurnakan keputusan-keputusan yang
telah ditetapkan dan dilaksanakan. Dengan menjalankan fungsi konsultatif dapat diharapkan
keputusan-keputusan pimpinan, akan mendapat dukungan dan lebih mudah menginstruksikannya
sehingga kepemimpinan berlangsung efektif.
c. Fungsi Partisipasi
Menjalankan fungsi ini pemimpin berusaha mengaktifkan orang-orang yang dipimpinnya,
baik dalam keikutsertaan mengambil keputusan maupun dalam melaksanakannya. Partisipasi
tidak berarti bebas berbuat semaunya, tetapi dilakukan secara terkendali dan terarah berupa
kerjasama dengan tidak mencampuri atau mengambil tugas pokok orang lain. Keikutsertaan
pemimpin harus tetap dalam fungsi sebagai pemimpin dan bukan pelaksana.
d. Fungsi Delegasi
Fungsi ini dilaksanakan dengan memberikan pelimpahan wewenang membuat atau
menetapkan keputusan, baik melalui persetujuan maupun tanpa persetujuan dari pimpinan.
Fungsi delegasi pada dasarnya berarti kepercayaan. Orang-orang penerima delegasi itu harus
diyakini merupakan pembantu pemimpin yang memiliki kesamaan prinsip, persepsi dan aspirasi.

e. Fungsi Pengendalian
Fungsi pengendalian bermaksud bahwa kepemimpinan yang sukses/ efektif mampu mengatur
aktivitas anggotanya secara terarah dan dalam koordinasi yang efektif, sehingga memungkinkan

9
tercapainya tujuan bersama secara maksimal. Fungsi pengendalian ini dapat diwujudkan melalui
kegiatan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan.

BAB III
PENUTUP

10
A. Kesimpulan

Berdasar pada beberapa sumber yang ada penulis mencoba untuk menarik kesimpulan dan
saran. Pemimpin adalah inti dari manajemen. Ini berarti bahwa manajemen akan tercapai
tujuannya jika ada pemimpin. Kepemimpinan hanya dapat dilaksanakan oleh seorang pemimpin.
Seorang pemimpin adalah seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempunyai
kemampuan mempengaruhi pendirian/pendapat orang atau sekelompok orang tanpa menanyakan
alasan-alasannya. Seorang pemimpin adalah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana,
mengkoordinasi, melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan
bersama-sama.

Pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang
tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal
(leadership from the inside out).

Beberapa fungsi pemimpin yaitu:

a. Fungsi Instruktif
b. Fungsi Konsultatif
c. Fungsi Partisipasi
d. Fungsi Delegasi
e. Fungsi Pengendalian

B. Saran

Sangat diperlukan sekali jiwa kepemimpinan pada setiap pribadi manusia. Jiwa
kepemimpinan itu perlu selalu dipupuk dan dikembangkan. Paling tidak untuk memimpin diri
sendiri. Jika saja Indonesia memiliki pemimpin yang sangat tangguh tentu akan menjadi luar
biasa. Karena jatuh bangun kita tergantung pada pemimpin. Pemimpin memimpin, pengikut
mengikuti. Jika pemimpin sudah tidak bisa memimpin dengan baik, cirinya adalah pengikut tidak
mau lagi mengikuti. Oleh karena itu kualitas kita tergantung kualitas pemimpin kita. Makin kuat
yang memimpin maka makin kuat pula yang dipimpin.

11
DAFTAR PUSTAKA
http://rahmatfekon.blogspot.com/2013/8/motivasi-kepwmimpinan.html?m=1
M.N. Nasution.2005.Manajemen Mutu Terpadu.Bandung:Ghalia Indonesia.

12
Sondang P. Siagian ; 2003, “ Manajemen Sumber Daya Manusia “ Penerbit Bumi Aksara,
Jakarta

Adair, John ; 2007, “ Cara Menumbuhkan Pemimpin “ Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.

13

You might also like