You are on page 1of 2

1. Persoalan BPJS Kesehatan sudah muncul sejak proses aktivasi kartu.

BPJS menerapkan aturan


bahwa kartu pengguna BPJS baru bisa aktif sepekan setelah pendaftaran diterima.

2. Jika Peserta menunggak 1 bulan maka status keanggotaannya akan dinonaktifkan, untuk
mengaktifkan kembali peserta dapat membayar tagihan iuran. Setelah melunasi tunggakan
kepesertaannya akan langsung aktif, jika peserta langsung berobat sebelum 45 hari maka
dikenakan sanksi dan jika rawat inap dilakukan setelah 45 harimaka tidak kenakan sanksi.

contoh
Jika seorang peserta mandiri kelas 1 menunggak 3 bulan dan saat rawat inap dikenakan biaya
sebesar Rp20.000.000, peserta tersebut harus ikut membayarkan biaya perawatannya sebesar
Rp1.500.000 dihitung berdasarkan rumusnya yaitu ( 2,5 persen x Rp20 juta x 3 (sesuai
tunggakan) ) maka hasilnya Rp1.500.000.

“sangat tidak manusiawi, dan tidak adil”


Ketika pelayanan tidak sepenuhnya ditanggung dan pembayaran pending terhadap FASKES yang
sering dilakukan BPJS Kesehatan.

3. Rujukan lembaga jasa kesehatan yang ditunjuk BPJS Kesehatan juga disebut Harli terbatas dan
tidak fleksibel. Peserta BPJS hanya boleh memilih satu fasilitas kesehatan untuk memperoleh
rujukan dan tak bisa ke faskes lain meski sama-sama bekerja sama dengan BPJS. Keterbatasan
itu, tutur Harli, menyulitkan orang yang sering bepergian dan bekerja di tempat jauh
"Padahal sakit menimpa tanpa terduga dan tak mungkin bisa ditunda

4. umitnya alur pelayanan BPJS Kesehatan karena menerapkan alur pelayanan berjenjang.
Sebelum ke rumah sakit, peserta wajib terlebih dulu ke faskes tingkat pertama, yaitu puskesmas.

5. peserta BPJS mengeluhkan pembayaran biaya pengobatan yang tak ditanggung sepenuhnya
oleh BPJS. Harli menilai, sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011, BPJS
seharusnya menyelenggarakan sistem jaminan sosial berdasar asas kemanusiaan, manfaat, dan
keadilan sosial bagi semua rakyat Indonesia.

6. Pembayaran BPJS secara paket, bukan secara unit cost, sehingga operasional rumah sakit
(khususnya SWasta) sangat terbebenani.

7. Negara hanya bermain dalam putaran dana iuran masyrakat, buktinya banyak masyarakt PBI
tidak mendapatkan kartu BPJS/KIS PBI, entah itu di sengaja atau kelalaian.
contoh kasus :

OPerasi Sendi Panggul dan Ganti LUtut

paket INACBG tidak sanggup menutupi Biaya Operasi tersebut

Pada kasus Terjadi Anemia Pasca OPerasi atau pendarahan setelah operasi, kasus tersebut tidak bisa
diangkat, padahal HB menurun dan harus transfuse.

You might also like