Professional Documents
Culture Documents
Disusun Oleh :
PENDIDIKAN GEOGRAFI
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah S. W. T. karena berkat rahmat dan
karunianya, makalah dengan judul “Multiple Intelligences – Howard Gardner” dapat
terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan.
Tujuan dari ditulisnya makalah ini adalah agar dapat dijadikan bahan ajar yang
berguna bagi penulis maupun pembaca.
Terimakasih saya ucapkan pada semua elemen yang telah membantu terselesaikannya
makalah ini, termasuk Bapak Drs. Eko Tri Rahardjo, M. Pd. Selaku dosen pengampu mata
kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. Semoga makalah ini dapat digunakan untuk keperluan
yang positif, sebagaimana semestinya.
Jakarta, 15 Maret 2018
2
Daftar Isi
3
Bab 1 – Pendahuluan
4
Bab 2 - Pembahasan
5
digunakan untuk mengukur apakah potensi yang dimiliki oleh seseorang memang
merupakan suatu kecerdasan yang sesungguhnya.
6
membuat perkiraan, menerka jumlah (seperti menerka jumlah uang logam dalam sebuah
wadah), mudah mengingat angka-angka serta skor-skor, menikmati permainan yang
menggunakan strategi seperti catur atau games strategi, memperhatikan antara perbuatan
dan akibatnya (yang dikenal dengan sebab-akibat), senang menghabiskan waktu dengan
mengerjakan kuis asah otak atau teka-teki logika, senang menemukan cara kerja
komputer, senang mengelola informasi kedalam tabel atau grafik dan mereka mampu
menggunakan komputer lebih dari sekedar bermain games.
Seorang anak yang memiliki kecerdasan dalam spasial biasanya lebih mengingat
wajah ketimbang nama, suka menggambarkan ide-idenya atau membuat sketsa untuk
membantunya menyelesaikan masalah, berpikir dalam bentuk gambar-gambar serta
mudah melihat berbagai objek dalam benaknya, dia juga senang membangun atau
mendirikan sesuatu, senang membongkar pasang, senang membaca atau menggambar
peta, senang melihat foto-foto/gambar-gambar serta membicarakannya, senang melihat
pola-pola dunia disekelilingnya, senang mencorat-coret, menggambar segala sesuatu
dengan sangat detail dan realistis, mengingat hal-hal yang telah dipelajarinya dalam
bentuk gambar-gambar, belajar dengan mengamati orang-orang yang sedang
mengerjakan banyak hal, senang memecahkan teka-teki visual/gambar serta ilusi optik
dan suka membangun model-model atau segala hal dalam 3 dimensi. Anak dengan
kecerdasan visual biasanya kaya dengan khayalan sehingga cenderung kreatif dan
imajinatif.
8
isyarat; kemampuan membedakan berbagai macam tanda interpersonal; dan kemampuan
menanggapi secara efektif tanda tersebut dengan tindakan pragmatis tertentu (misalnya
mempengaruhi sekelompok orang untuk melakukan tindakan tertentu). (Yatim Riyanto,
Paradigma Baru Pembelajaran. 2010).
Seorang anak yang memiliki kecerdasan dalam memahami diri sendiri biasanya
lebih suka bekerja sendirian daripada bersama-sama, suka menetapkan serta meraih
sasaran-sasarannya sendiri, mengetahui bagaimana perasaannya dan mengapa demikian
dan seringkali ia menghabiskan waktu hanya untuk merenungkan dalam-dalam tentang
hal-hal yang penting baginya. Anak dengan kecerdasan intrapersonal biasanya sadar betul
akan bidang yang menjadi kemahirannya dan bidang dimana dia tidak terlalu mahir.
Anak seperti ini biasanya sadar betul akan siapa dirinya dan ia sangat senang memikirkan
masa depan dan cita-citanya di suatu hari nanti.
9
2.2.8 Kecerdasan Naturalis
Keahlian mengenali dan mengategorikan spesies flora dan fauna di lingkungan
sekitar. Kecerdasan ini meliputi kepekaan pada fenomena alam lainnya (misalnya formasi
awan dan gunung-gunung) dan bagi mereka yang dibesarkan di lingkungan perkotaan,
kemampuan membedakan benda tak hidup, seperti karet dan sampul kaset CD. (Yatim
Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran. 2010).
2. Faktor historis-kultural;
3. Faktor geografis;
4. Faktor keluarga;
10
Bab 3 – Penutup
3.1 Kesimpulan
Kesimpulannya, kita tidak bias berasumsi bahwa tiap individu mampu
menyelesaikan permasalahan dengan hasil akhir yang sama. Hal ini dikarenakan tiap
kecerdasan seseorang berbeda dengan yang lainnya. Oleh karena itu, pengertian dan
penyesuaian perlu diberikan bagi masing-masing individu dengan kecerdasan yang
berbeda.
3.2 Saran
Sebaiknya, guru, orangtua, dan masyarakat umum mendalami konsep MI agar
dapat mendodrong siswa untuk berkembang sesuai potensi kecerdasan yang dimilikinya.
Dengan mempelajari MI, kecerdasan siswa akan lebih terapresiasi dan dapat berkembang
dengan maksimal.
11
Daftar Pustaka
12