You are on page 1of 3

PELAYANAN RESUSITASII

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

SPO//RSUMTG/000 00 1/ 3
RSU BUNDA JAKARTA
Tangga lTerbit: Ditetapkan:

Standar Prosedur
Operasional
31 Desember 2016 Dr. Didid Winnetouw
Kepala Rumah Sakit

PENGERTIAN Pelayanan resusitasi adalah pelayanan bantuan hidup yang diberikan


kepada pasien yang berisiko mengalami henti jantung, meliputi bantuan
hidup dasar, bantuan hidup lanjut, dan bantuan hidup jangka panjang
TUJUAN 1. Pasien yang membutuhkan resusitasi mendapatkan pelayanan
resusitasi di rumah sakit secara cepat dan tepat
2. Seluruh unit/ ruangan di rumah sakit mampu memberikan pelayanan
resusitasi sesuai kebutuhan pasien
KEBIJAKAN Berdasarkan Kebijakan Direktur Utama No 258.a/KEP-DIR/RSUMTG.../2016
Tentang Kebijakan pelayanan risiko tinggi dan pasien risiko tinggi mengenai
pelayanan resusitasi bahwa:

1. Pelayanan resusitasi dilakukan secara seragam/ non-diskriminatif dan


dilakukan oleh tenaga medis yang kompeten
2. Pelayanan resusitasi diberikan kepada pasien dengan kegawatan
mengancam nyawa dimanapun pasien berada di lingkungan rumah
sakit, meliputi bantuan hidup dasar, lanjut, dan jangka panjang
3. Semua tenaga unit kerja di rumah sakit harus dilatih untuk dapat
melakukan resusitasi/ bantuan hidup dasar
4. Resusitasi/ bantuan hidup lanjut dilakukan oleh Blue Team yang terlatih
PELAYANAN RESUSITASI
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

SPO//RSUMTG/000 00 2/ 3
RSU BUNDA JAKARTA

PROSEDUR 1. Apabila perawat/ bidan/ petugas mendapati pasien yang teridentifikasi


dalam keadaan gawat darurat dan membutuhkan resusitasi di unit/
ruangan rumah sakit, segera minta bantuan medis dengan memanggil
blue team dan mengaktifkan blue code
2. Sambil menunggu blue team tiba, berikan pertolongan segera sesuai
dengan kompetensi dan kewenangan petugas atau bantuan hidup dasar
sesuai prosedur bantuan hidup dasar
3. Saat blue team tiba di tempat kejadian, segera ambil alih tindakan
resusitasi oleh blue team
4. Apabila keluarga pasien ada, berikan informasi kepada keluarga pasien
mengenai kondisi klinis pasien dan tatalaksana yang sudah dan akan
diberikan
5. Minta keluarga pasien untuk menandatangani formulir persetujuan
tindakan kedokteran

PROSEDUR Dokumentasikan dalam berkas rekam medis pasien


Catatan:
1. Pasien dengan kategori resusitasi yaitu:
a. Pasien yang tidak sadar atau kesadaran GCS < 9
b. Pasien dengan sumbatan jalan napas dan gannguan pernapasan
(apneu, frekuansi napas ≤ 10x/menit dengan tanda sianosis, stridor)
c. Pasien dengan gangguan sirkulasi (Henti jantung, Nadi tidak
teraba/tidak teratur, akral dingin, TD ≤ 80/60 mmHg, Frekuensi nadi
≥ 150x/menit atau < 50x/menit.
d. Suhu > 400 C
2. Resusitasi dapat diakhiri pada:
a. Fungsi sirkulasi dan ventilasi telah kembali spontan, efektif, dan
tekanan sistolik > 60 mmHg
b. Penolong sudah melakukan BHD dan BHJL secara optimal, antara
lain : RJP, defibrilasi pada penderita VF/VT tanpa nadi, pemberian
vasopressin atau epinefrin intravena, membuka jalan napas,
ventilasi dan oksigenasi menggunakan bantuan jalan napas tingkat
lanjut serta sudah melakukan semua pengobatan irama sesuai
dengan pedoman yang ada.
c. Penolong sudah mempertimbangkan apakah penderita terpapar
bahan beracun atau mengalami overdosis obat yang akan
menghambat susunan system saraf pusat.
d. Kejadian henti jantung tidak disaksikan oleh penolong.
e. Penolong sudah merekam melalui monitor adanya asistol yang
menetap selama 10 menit atau lebih.
PELAYANAN RESUSITASI
No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

SPO//RSUMTG/000 00 3/ 3
RSU BUNDA JAKARTA

UNIT TERKAIT 1. Unit Keperawatan


2. Unit Intensive Care Unit
3. Unit Instalasi Gawat Darurat
4. Unit Kamar Operasi
5. Unit Poliklinik

You might also like