Professional Documents
Culture Documents
ABSTRAK
Penyakit jantung kongenital adalah penyakit jantung yang sering terjadi pada anak
dikarenakan malformasi struktur jantung dan pembuluh darah besar, serta kelainan
fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir. Kejadian penyakit jantung kongenital ini
masih diperdebatkan, dan terdapat perbedaan karakteristik penyakit jantung kongenital
pada anak dalam setiap penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui
jumlah kasus dan karakteristik penderita penyakit jantung kongenital pada anak di
Rumah Sakit Dustira periode Januari 2008 - Desember 2012. Penelitian yang
dilakukan merupakan penelitian deskriptif, dengan jumlah sampel 24 anak yang
diperoleh dari data yang tercatat di rekam medik Rumah Sakit Dustira dengan cara
total sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa jumlah kasus penyakit jantung
kongenital tahun 2010 dan 2012 yaitu 33%. Kasus terbanyak pada umur 5 sampai
dengan 14 tahun sebesar 54% dengan jenis kelamin perempuan 67% dan laki – laki
33%. Jenis penyakit jantung kongenital yang terbanyak adalah non sianotik 87%,
dengan gejala klinis yang sering ditemukan adalah sesak napas sebesar 40%.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah pasien dengan penyakit jantung kongenital yang
dirawat pada umumnya datang pada umur 5 sampai dengan 14 tahun. Non sianotik
merupakan penyakit jantung kongenital yang sering ditemukan dengan gejala sesak
napas.
PENDAHULUAN
Menurut World Health Disease (WHO) 2008, penyebab kematian tertinggi secara
penyakit kardiovaskuler yang sering terjadi pada anak-anak adalah penyakit jantung
malformasi struktur jantung dan pembuluh darah besar, serta kelainan fungsi jantung
Etiologi terbanyak dari kelainan jantung kongenital ini masih belum diketahui.
Kelainan jantung ini ditemukan sekitar delapan dari tiap 1000 kelahiran hidup,
sepertiga diantaranya bermanifestasi sebagai kondisi yang kritis pada tahun pertama
kehidupan dan 50% dari kegawatan pada bulan pertama kehidupan berakhir dengan
pasien yang lahir tahun 2000 sampai 2006 yang diidentifikasi dari database Nasional
Health Insurance adalah 13,08 dari 1000 kelahiran hidup dengan spesifikasi sebagai
berikut : 12,05 pada bayi laki-laki dan 14,21 pada bayi perempuan. Defek yang sering
Sastroasmoro dan Madiyono (1994), dari 3602 pasien baru yang diperiksa selama 10
tahun (1983-1992) di Poliklinik Sub Bagian Kardiologi Bagian Ilmu Kesehtan Anak
Dari 220 juta populasi penduduk Indonesia diperkirakan terdapat sekitar 40.000
penderita penyakit jantung kongenital yang baru tiap tahun. Di Indonesia belum
terdapat angka yang pasti, namun penelitian di RS. Sutomo pada tahun 2004-2006
mendapatkan angka kematian yang tinggi pada penyakit jantung kongenital setiap
tahunnya, berturut-turut yaitu 11,64%, 11,35%, dan 13,44%. Di negara maju hampir
semua pasien telah dapat dideteksi dalam masa bayi, sedangkan di negara
berkembang masih banyak yang dibawa berobat setelah anak besar, dari hal tersebut
banyak neonatus dan bayi muda dengan penyakit jantung kongenital berat yang telah
meninggal sebelum diperiksa oleh dokter atau pun penyakit jantung kongenital ringan
Saat ini di wilayah Cimahi data mengenai kasus penyakit jantung kongenital
belum tersedia sehingga penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian di Bagian
Anak Rumah Sakit Dustira yang diharapkan dengan penelitian ini akan diketahui
jumlah kasus dan karakteristik penderita dari penyakit jantung kongenital pada anak
mengambil data sekunder dari catatan rekam medik pasien penyakit jantung
kongenital di Bagian Anak Rumah Sakit Dustira Cimahi periode Januari 2008 –
Desember 2012. Hasil disajikan dalam bentuk tabel dan diagram dan dianalisis secara
univariat.
Penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Dustira Cimahi, dibagian Anak Rumah
Sakit Dustira pada periode Januari 2008 – Desember 2012. Berdasarkan Gambar 4.1
dapat dilihat jumlah kasus penyakit jantung kongenital setiap tahun selama 5 tahun.
9 33% 33%
8
7
6
Jumlah
5
4 13% 13%
3 8%
2
1
0
2008 2009 2010 2011 2012
Tahun
Hasil dari penelitian ini tentang jumlah kasus selama 5 tahun yang didapatkan
di Rumah Sakit Dustira terbanyak terjadi pada tahun 2010 dan 2012, dengan jumlah
kasus 8 anak (33%). Menurut Gambar 4.1 terlihat bahwa jumlah kasus penyakit
jantung kongenital terjadi penurunan dan peningkatan setiap tahunnya di Rumah Sakit
Dustira.7
Jumlah kasus penyakit jantung kongenital di Rumah Sakit Dustira lebih sedikit
dibandingkan dengan jumlah kasus yang diteliti ditempat lain. Penelitian di RSUP dr.
M. Djamil Padang Januari 2008 - Februari 2011 jumlah kasusnya terlihat lebih banyak
dilakukan oleh dr. Didik Hariyanto, SpAdi RSUP dr. M. Djamil Padang Januari 2008 –
kongenital.5,6
Berdasarkan Tabel 4.1 pada penelitian ini didapatkan kelompok umur anak yang
5 – 14 tahun dengan jumlah 13 anak (54%). Menurut hasil penelitian ini penyakit
jantung kongenital terjadi pada saat usia anak kemungkinan karena gejala klinis pada
anak yang menderita penyakit jantung kongenital pada anak baru timbul dan baru bisa
terdiagnosis.7
hasil penelitian oleh dr. Didik Hariyanto, SpA yang dilakukan di RSUP dr. M. Djamil
Padang Januari 2008 - Februari 2011. Perbedaan dengan hasil penelitian yang
di RSUP dr. M. Djamil yaitu jumlah terbanyak pada masa bayi dengan umur 1 bulan –
18 67%
16
14
12
Jumlah
10 33%
8
6
4
2
0
Perempuan Laki - laki
Jenis Kelamin
kongenital berdasarkan jenis kelamin terlihat lebih banyak terjadi pada jenis kelamin
perempuanyaitu 16 anak (67%). Penelitian yang telah dilakukan sesuai dengan teori
dan penelitian – penelitian lainnya yang telah dilakukan. Menurut teori menyebutkan
bahwa penyakit jantung kongenital berdasarkan jenis kelamin lebih banyak terjadi
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan lainnya pun menyebutkan hasil yang
sama seperti penelitian oleh di RSUP Dr. Kariadi Semarang tahun 2012 dengan
jumlah paling terbanyak yaitu pada jenis kelamin perempuan yaitu 32 anak (68,1%)
dan laki – laki sebanyak 15 (31,9%). Penelitian oleh dr. Didik Hariyanto, SpA di RSUP
dr. M. Djamil Padang Januari 2008 - Februari 2011 pun menunjukkan hasil penelitian
yang sama. Hasil yang didapatkan yaitujenis kelamin perempuan yang menderita
penyakit jantung kongenital sebanyak 50 anak (51%) dan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 48 anak (49%). Berdasarkan data dari penelitian tersebut terlihat bahwa
jenis kelamin perempuan lebih banyak dibandingkan jenis kelamin laki – laki, hasil
yang dilakukan oleh pelangi windarini di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2007 –
2009 pun tidak jauh berbeda dengan hasil penelitian yang dilakukan. Hasil penelitian
terlihat bahwa penyakit jantung kongenital berdasarkan jenis kelamin terbanyak terjadi
pada jenis kelamin perempuan sebanyak 75 anak (57,3%) dan jenis kelamin laki – laki
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Marelli AJ, Mackie AS, Ionescu-Ittu R,
Rahme E, dan Pilote L menunjukkan bahwa jumlah kasus penyakit jantung kongenital
pada tahun 2000 di Kanada berdasarkan jenis kelamin lebih banyak pada anak
Kongenital
Penyakit jantung kongenital terdapat dua jenis yaitu penyakit jantung kongenital
non sianotik dan sianotik. Berdasarkan Gambar 4.3 dapat diketahui karakteristik
Sakit Dustira.
25
87%
20
Jumlah
15
10
5 13%
0
Non sianotik Sianotik
jumlah anak yang menderita penyakit jantung kongenital non sianotik yaitu 21 anak
(87%). Data menunjukkan bahwa penyakit jantung kongenital non sianotik lebih
dan hasil penelitian – penelitian lain pun menunjukkan hal yang sama bahwa penyakit
penyakitjantung kongenital non sianotik yang sering ditemukan yaitu defek septum
ventrikel sebanyak 15 anak (71%), defek septum atrium sebanyak 5 anak (24%), dan
defek septum atrioventrikular yaitu 1 anak (5%). Berdasarkan hasil penelitian pun
menunjukkan jenis penyakit jantung kongenital sianotik yang sering dijumpai adalah
jenis tetralogi fallot dengan jumlah sebanyak 3 anak (13%). Hasil penelitian ini sesuai
lebih banyak dibandingkan dengan jenis penyakit jantung kongenital sianotik yang
lebih sedikit jumlahnya. Menurut teori jenis penyakit jantung kongenital non sianotik
yang sering ditemukan adalahdefek septum ventrikel, insidensinya 20% dari semua
penyakit jantung kongenital. Penyakit jantung kongenital non sianotik lainnya yaitu
defek septum atrium terjadi 7% dari semua penyakit jantung kongenital dan defek
fallot, dengan insidensi terjadinya tetralogi fallot adalah 1 sampai 3 kasus per 1000
kelahiran hidup.2,5,11
Berdasarkan data penelitian yang dilakukan oleh Kapoor dan Gupta di India
tahun 2000 didapatkan 79% dari 281 sampel menderita jenis penyakit jantung
kongenital non sianotik yaitu defek septum ventrikel merupakan jenis penyakit jantung
kongenital non sianotik yang paling banyak ditemui (21,3%) dan 21% sampel
menderita penyakit jantung kongenital sianotik dengan jenis tetralogi fallot sebagai
jenis yang paling banyak ditemukan (4,6%). Jenis defek septum ventrikel merupakan
jenis penyakit jantung kongenital non sianotik yang paling sering ditemukan pada anak
Hasil penelitian yang lainnya seperti hasil penelitian yang dilakukan di RSUP dr.
M. Djamil Padang Januari 2008 – Februari 2011 oleh dr Didik Hariyanto, SpA
menunjukkan penyakit jantung kongenital non sianotik yang terbanyak dengan jumlah
64 anak (65%) dibandingkan dengan penyakit jantung sianotik yaitu 34 anak (35%).
Jenis penyakit jantung kongenital non sianotik yang sering ditemukan di RSUP dr. M.
Djamil Padang yaitu defek septum ventrikel, defek septum atrium, dan duktus
arteriosus persisten, serta jenis penyakit jantung kongenital sianotik yang ditemukan
adalah tetralogi fallot. Berdasarkan hasil penelitian di RSUP H. Adam Malik Medan
tahun 2007 – 2009 oleh pelangi windarini menunjukkan penyakit jantung kongenital
yang sering ditemukan adalah penyakit jantung kongenital non sianotik sebanyak 93
anak (71%) dibandingkan dengan penyakit jantung kongenital sianotik. Jenis penyakit
jantung kongenital non sianotik yang terbanyak di RSUP H. Adam Malik tahun 2007 –
2009 adalah jenis defek septum ventrikel sebanyak 36 anak (27,5%), dan jenis
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan gejala klinis yang paling banyak
ditemukan pada saat pasien datang dan dirawat di Rumah Sakit Dustira adalah gejala
klinis sesak napas yaitu 21 anak (40%). Gejala klinis sesak napas, dan napas cepat
pada penelitian ini paling sering ditemukan pada penyakit jantung kongenital jenis non
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh penelitian
Tank, Malik, dan Joshi yang dilakukan di Kanada tahun 2000, dimana gejala sesak
napas merupakan gejala klinis yang paling sering ditimbulkan pada anak dengan
penyakit jantung kongenital sebanyak 74,8%. Berdasarkan data penelitian pasien yang
dirawat di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2007 – 2009 oleh pelangi windarini
bahwa gejala klinis pada penderita penyakit jantung kongenital yang ditemukan adalah
gejala klinis sesak napas sebesar 77,9%, diikuti dengan gejala cepat lelah dan
sianosis.9,13
Berdasarkan teori penyakit jantung kongenital non sianotik yang dialami oleh
beberapa anak dikarenakan arah dan besarnya pirau yang dilewati tergantung pada
ukuran defek dan tekanan relatif pulmonal dan sistemik serta tahanan vaskuler
menurunkan kelenturan pulmonal dan menaikkan kerja pernapasan pada anak yang
menderita penyakit jantung kongenital dengan jenis defek septum ventrikel, defek
septum atrium, defek septum atrioventrikular pada hasil penelitian. Gejala klinis yang
berat badan, retraksi dada, pernapasan cuping hidung, berkeringat, dan takikardi.2
timbulnya sianosis pada penyakit jantung kongenital sianotik karena ada faktor aliran
darah pulmonal yang berkurang.Hasil data penelitian yang didapatkan dari penelitian
yang dilakukan jenis penyakit jantung kongenital sianotik yang sering ditemukan
adalah tetralogi fallot.Gejala klinis sianosis pada tetralogi fallot dikarenakan aliran
darah pulmonal yang berkurang, dan terjadinyaobstruksi pada aliran darah pulmonal
dan jalur darah venosa sistemik yangdapat melalui pirau dari kanan ke kiri dan masuk
sianotik.Jenis sianotik dengan gejala klinis cepat lelah inidikarenakan oleh viskositas
darah itu sendiri yang mengalami penghambatan aliran darah dalam tubuh untuk
KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini adalah untuk menggambarkan jumlah kasus dan
karakteristik penderita penyakit jantung kongenital pada anak di Rumah Sakit Dustira.
Data diharapkan dapat digunakan oleh pelayanan kesehatan sebagai data kasus
penyakit, dan dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya mengenai faktor – faktor
DAFTAR PUSTAKA
2. Kliegman RM, Staton BF,Schor NF, Geme JWS, Behrman RE. Nelson Textbook
of Pediatrics. 18t. The United States of America: Elsevier; 2007.
3. Djer MM, Putra ST, Ulfa A, Roebiono PS, Rahman MA, Noormanto. et al.
Penatalaksanaan penyakit jantung bawaan tanpa bedah.
http://buk.depkes.go.id/index.php?option=com_docman&task=doc_dowload&gid=
272&Itemid=142. 2007.
4. Wu MH, Chen HC, Lu CW, Wang JK, Huang SC, Huang SK. Prevalence of
congenital heart disease at live birth in Taiwan. J Pediatr. 2010; 156:782-5.
6. Hariyanto, D. Profil penyakit jantung bawaan di instalasi rawat inap anak RSUP
DR. M. Djamil Padang Januari 2008- Februari 2011. Sari pediatric. 2012; 14:152-
7.
7. Wijaya VR. Jumlah kasus dan karakteristik penderita penyakit jantung kongenital
pada anak di RS Dustira periode Januari 2008 – Desember 2012, Laporan
Pascasarjana Unjani, Cimahi. 2014.
10. Marielli AJ, Mackie AS, Ionescu-Ittu R Rahme E,Pilote L. Congenital heart disease
in general populationchanging prevalence aged distribution. Circulation 2007;115:
163-7.
12. Kapoor, Rashmi, Gupta, Shipra. 2008. Prevalence of Congenital Heart Disease.
Kanpur, India. Indian Pediatrics 45: 309-311.
13. Tank, S. Malik, S. Joshis. 2004. Epidemiology of Congenital Heart Disease among
Hospitalised Patient. Bombay Hospital Journal 46 (2): 15-19.
14. Rose SS, Shah AA, Hoover DR, Saidi P. Cyanotic congenital heart disease
(CCHD) with symptomatic erythrocytosis. J Gen Intern Med. 2007 Dec; 22 (12) :
1775 - 7. Available from:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2219824/.