You are on page 1of 32

Laporan Bengkel Semester II

BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam pelaksanakan pembangunan dalam segala bidang maka diperlukan
sumber daya manusia yang mampu dalam bidang pengetahuan sekaligus
penguasaan (praktek) sesuai dengan jenjang pendidikan yang telah ditempuh.
Oleh karena itu peran lembaga pendidikan dalam menciptakan tenaga yang
terampil dan professional sangat diperlukan. Khususnya dalam ilmu
kelistrikan, yang semakin berkembang. Salah satunya adalah sistem
penerangan. Dengan adanya perkembangan tersebut maka dalam pemasangan
sistem penerangan yang standar diperlukan sumber daya manusia yang
kompeten. Dimana PUIL 2000 adalah acuan dalam pemasangan instalasi
listrik di Indonesia. Peraturan Instalasi Ketenagalistrikan untuk perancangan
instalasi mengacu SNI, IEC, PUIL atau Standar lain. Maka dari itu, kerja praktek
ini merupakan salah satu upaya dari Politeknk Negeri Malang dalam rangka
mengembangkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia khususnya di
bidang kelistrikan.

1.2. Ruang Lingkup Praktek


Memasang sistem penerangan satu fasa on plaster pada papan kayu.

1.3. Tujuan
Tujuan dari praktek bengkel semester II ini adalah :
a. Mampu memahami instalasi penerangan satu fasa on plaster.
b. Mampu menggambarkan rencana instalasi penerangan satu fasa on
plaster.
c. Mampu membending pipa PVC.
d. Mampu memasang komponen instalasi penerangan satu on plaster.
e. Mampu melakukan pemasangan sekaligus pengawatan panel IML dan APP.
f. Mampu menghitung pemakaian daya pada KWh-meter.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 1


Laporan Bengkel Semester II

BAB II. TEORI DASAR INSTALASI PENERANGAN ON


PLASTER

2.1 Pengertian Instalasi Penerangan Satu Fasa Sistem On Plaster .


Instalasi penerangan adalah instalasi listrik yang memberi energi listrik
untuk keperluan penerangan (pencahayaan). Instalasi penerangan 1 fasa
dengan sistem on plaster merupakan instalasi penerangan yang hanya
menggunakan sumber 1 fasa dan pemasangannya dilakukan dipermukaan
tembok. Dalam pemasangan instalasi listrik penerangan, maka perlu dilakukan
perencanaan terlebih dahulu. Hal- hal yang perlu diperhatikan dalam
perencanaan instalasi listrik penerangan adalah pemasangan instalasi
penerangan pada rumah kayu, seluruhnya dipergunakan pipa union atau PVC
kecuali bagian atas langit-langit. Penempatan komponen listrik yang berupa
sakelar dan stop kontak dapat dipasangkan pada tiang rumah. Komponen
tersebut tidak dipasangkan pada dinding karena tebal dinding tidak memenuhi
syarat. Semua penghantar dalam instalasi listrik dimasukkan dalam pipa PVC
atau union agar penghantar aman dari benturan mekanis, disamping itu juga
penghantar akan terisolasi serta mudah dalam perawatan apabila terjadi
kerusakan. Dahulu pipa dipasang pada permukaan tembok atau dinding.
Sekarang pada umumnya pipa dipasang atau ditanam dalam tembok sehingga
instalasi tidak kelihatan. Komponen yang dapat ditanam dalam tembok seperti
sakelar dan stop kontak.

2.2 Persyaratan Instalasi Listrik.


Adapun syarat-syarat instalasi listrik sebagai berikut :
a. Syarat ekonomis : Instalasi listrik yang dirancang, dimana harga
keseluruhan instalasi tersebut harus semurah mungkin namun kualitas
pemasangan harus tetap terpenuhi dan biaya pemeliharaan juga harus
semurah mungkin ( tidak ada pemborosan biaya ).

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 2


Laporan Bengkel Semester II

b. Syarat keamanan : Instalasi listrik harus dibuat sedemikian rupa


sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Dimana aman
dalam hal ini berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya
peralatan dan benda-benda di sekitarnya dari kerusakan akibat adanya
gangguan seperti hubung pendek, beban lebih, tegangan lebih dan
sebagainya.
c. Syarat keandalan : Kelangsungan pemberian / pengaliran arus listrik
kepada konsumen harus terjamin secara baik.

2.3 Keselamatan Kerja


Keselamatan kerja yaitu digunakan untuk menjamin keselamatan manusia dan
ternak dan keamanan harta benda dari bahaya dan kerusakan yang bisa
ditimbulkanoleh penggunaan instalsi listrik secara wajar. Hal-hal yang harus
kita perhatikan sebelum melakukan pekerjaan yaitu :
1. Mengetahui terlebih dahulu apakah pekerjaan yang dilakukannya
adalah pekerjaan berbahaya (dapat memahami semua pekerjaan
atau kemungkinan yang membahayakan jiwanya juga jiwa orang
lain).

2. Mengurangi atau memperkecil kemungkinan terjadinya kecelakaan


kerja

Beberapa standar keselamatn kerja yang perlu diperhatikan:

a. Pelindung badan meliputi : pelindnung mata, tangan, hidung, kaki, kepala,


dan telinga.

b. Pelindung mesin, sebagai tindakan untuk melindnungi mesin dari bahaya


yang mungkin timbul dari luar atau dari dalam atau dari pekerja itu sendiri.

c. Alat pengaman listrik yang setiap saat dapat membahayakan.

d. Pengaman ruang meliputi : pemadam kebakaran, sistem alarm, penerangan


yang cukup, ventilasi udara yang baik dan sebagainya.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 3


Laporan Bengkel Semester II

Tabel 1 . Jenis-jenis kecelakaan yang dapat terjadi.

N0 JENIS KECELAKAAN CARA PENANGGULANGANNYA


KERJA
1 Kejut listrik a. Jangan bergurau pada saat memasang instalasi.
b. Tidak boleh menekan tombol sembarangan.
c. Memakai sepatu yang tertutup dan berisolasi
baik.
d. Memperbaiki instalasi pada saat aliran listrik
padam.
2 Kebakaran a. Jangan merokok di dalam dan di sekitar
bengkel.
b. Sediakan pemadam api (dry powder
extinguisher).
c. Letakkan bahan-bahan yang mudah terbakar
pada tempat yang aman.
3 Terpeleset a. Perhatikan selalu lantai atau tempat berpijak.
b. Pijaklah tempat yang rata.
c. Bersihkan lantai yang licin dengan cepat dan
bersih.
d. Pakailah helm untuk melindungi kepala.
4 Kepala terbentur a. Pakailah helm untuk melindungi kepala.
atau tertimpa benda keras b. Perhatikan atap atau peralatan yang letaknya
sama tinggi dengan kita.
c. Perhatikan rekan yang bekerja di atas kita
jangan sampai menjatuhkan obeng, tang, dll
ke kepala kita.

2.4 Perhitungan dalam Instalasi Penerangan On-Plaster


2.4.1 KHA Penghantar
KHA ( Kemampuan Hantar Arus) adalah arus maksimum yang dapat
dialirkan dengan kontinu oleh penghantar pada keadaan tertentu tanpa
menimbulkan kenaikan suhu yang melampaui nilai tertentu.
Kemampuan hantar arus dari suatu penghantar berbeda-beda,
tergantung spesifikasi penghantar yang ada. Penghantar sirkit akhir
yang menyuplai motor tunggal tidak boleh mempunyai KHA kurang dari
125 % arus pengenal beban penuh. Disamping itu, untuk jarak jauh
perlu digunakan penghantar yang cukup ukurannya.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 4


Laporan Bengkel Semester II

2.4.2 Pembebanan KWh-meter fasa Tunggal


Dengan membebani sisi beban dengan lampu pijar sesuai kebutuhan (
arus diukur dengan menggunakan tang-ampere ), kemudian ukur
putaran piringan dengan menggunakan stopwatch.
1. Pemeriksaan Daya Aktif pada KWh-meter
n
( watt )
t
P2 ( Daya Aktif pada sisi beban, diukur dengan tang-KW)

2. Pemeriksaan besar kesalahan ukur pada KWh-meter

atau

Dimana
Keterangan :
n = Putaran Piringan
C = Konstanta KWh-meter
= Waktu dasar
= factor daya
T = Waktu putaran yang diukur dengan stopwatch
2.5 Sistem Pengaman
2.5.1 Sekering
gawai penyakelaran dengan peleburan satu komponen atau lebih yang
dirancang khusus dan sebanding, yang membuka sirkit tempat
pengaman lebur disisipkan dan memutus arus bila arus tersebut
melebihi nilai yang ditentukan dalam waktu yang sesuai.
CATATAN Pengaman lebur meliputi semua bagian yang membentuk
gawai penyakelaran yang utuh.
2.5.2 MCB ( Hubung Singkat dan Beban Lebih)
1. Berdasarkan beban lebih
Dilakukan oleh batang bimetal, yaitu :

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 5


Laporan Bengkel Semester II

Perpaduan antara 2 buah logam yang berbeda koefisien muai


logamnya. Jika terjadi arus lebih ( Beban Lebih ), maka bimetal akan
melengkung akibat panas dan akan mendorong tuas pemutus untuk
melepas kunci mekanisnya. Hal ini menyebabkan MCB trip. Untuk
menghidupkan lagi maka butuh beberapa waktu agar agar bimetal
dingin kembali atau dengan cara diperbaiki ( menyetel kembali )
posisi MCB seperti semula.

2. Berdasarkan electromagnet
Dilakukan oleh koil, jika terjadi hubung singkat maka koil akan
terinduksi dan daerah sekitarnya akan terdapat medan magnet
sehingga akan menarik poros dan mengoperasikan tuas pemutus.
Untuk menghindari efek lebur, maka panas yang tinggi dapa terjadi
bunga api yang pada saat pemutusan dapat diredam oleh pemadam
busur api ( arc-shute ), dan bunga api yang timbul akan masuk
melalui bilah-bilah arc-shute tersebut.

Gambar 1 . MCB
2.5.3 Pembumian ( PE )
Pembumian ( Protection Earth) adalah suatu cara pengamanan dari
timbulnya kejut listrik dan kerusakan alat yang disebabkan rusaknya
isolasi. Penghantar untuk proteksi dari kejut listrik yang menghubungkan
bagian berikut : bagian konduktif terbuka, bagian konduktif ekstra,
terminal pembumian utama, elektrode bumi, titik sumber yang dibumikan

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 6


Laporan Bengkel Semester II

atau netral buatan. Untuk menjainin bekerjanya peralatan pengaman


dengan baik maka resistans Pembumiannya harus kurang dari 2 .

2.6 Komponen-komponen Instalasi Penerangan


Dalam praktek pemasangan Instalasi Penerangan 1 fasa on plaster, maka
dibutuhkan komponen-komponen memenuhi persyaratan , yaitu :
a. Keandalan, menjamin kelangsungan kerja instalasi listrik pada kondisi
normal.
b. Keamanan, komponen instalasi yang dipasang dapat menjamin keamanan
system instalasi listrik.
c. Kontinuitas, komponren dapat bekerja secara terus menerus pada kondisi
normal.
Komponen-komponen dalam instalasi penerangan 1 fasa on plaster yaitu :
1. Lampu Pijar
yaitu lampu yang mapu menghasilkan cahaya
dengan cara memanaskan serabut pijar (filamen)
di dalamnya. Dimana semakin besar daya sebuah
lampu pijar, maka akan semakin terang lampu
tersebut. Beberapa ukuran daya lampu pijar yaitu
: 10 watt, 25 watt, 60 watt dsb.

Gambar 2 . Lampu

2. Pijar
Tender ( Fitting Duduk )
Fitting lampu yang dapat digunakan untuk penerangan di luar ruangan
dan tidak memerlukan roset sebagai
dudukannya, dan secara fisiknya jauh lebih
kuat dari fitting lokal. Tender ( fitting duduk )
ini terbuat dan memiliki 2 terminal, satu
terminal untuk kabel phasa dan terminal kedua
untuk kabel netral

Gambar .3 Tender

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 7


Laporan Bengkel Semester II

3. Fitting Local
Fitting lokal dengan tipe E27 ( edisson 27 yang
artinya (Angka 27) menunjukan diameter fitting
tersebut sehingga lampu yang dapat terpasang di
fitting ini harus memiliki diameter yang sama ).
Fitting ini memiliki 2 terminal, satu terminal
untuk kabel phasa dan terminal kedua untuk
kabel netral. terbuat dari bahan plastic. Biasa
digunakan untuk didalam ruangan yang jauh dari
pengaruh luar yang dapat menyebabkan
Gambar 4 . Fitting kerusakan serta mempengaruhi kinerjanya
Local

4. Saklar Seri
Saklar yang dapat digunakan untuk
megoperasikan 2 buah lampu sekaligus ataupun
salah satu saja. Saklar ini terbuat dari bahan
keramik dan memiliki 4 terminal , 2 terminal
untuk phasa lampu dan 2 terminal untuk netral.

Gambar . 5 Sakelar Seri

5. Tombol Tekan ( Push Button )


Tombol yang berfungsi untuk menghidupkan
saklar impuls. Bekerja tanpa menggunakan
pengunci dan memiliki 2 buah terminal satu
untuk untuk output dan satu untuk input.
Serta mempunyai kemampuan kerja 250 V /1
A.

Gambar 6. Push Button

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 8


Laporan Bengkel Semester II

6. LDR ( Light Dependent Resistor )


Saklar yang bekerja berdasarkan ada tidaknya
cahaya yang diterima oleh LDR itu sendiri. Cara
kerja dari saklar cahaya ini adalah adanya
kepekaan terhadap cahaya karena di dalamnya
dipasang resistor yang peka akan cahaya. Sehingga
dapat digunakan sebagai sensor atau ssklar
otomatis. dan dengan kemampuan arus 10 A.
Gambar 7. LDR

7. Kotak Kontak
Kotak Kontak adalah piranti untuk menhubungkan
beban dengan sumber tegangan dimana Kotak kontak
ini terbuat dari bahan keramik. Memiliki 3 buah
terminal ( phasa,netral, PE) dan kotak kontak ini
mempunyai kemampuan 500 VA. Letak dari terminal
phasa pada posisi kiri dan netral pada sebelah kanan,
PE pada atas atau bawah.

Gambar 8. Kotak Kontak

8. Klem
Klem adalah piranti untuk menahan pipa agar dapat
dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem ada yang
terbuat dari besi maupun bahan PVC. Ukurannya
disesuaikan dengan ukuran pipa. Klem dipasang
menggunakan sekrup atau paku dengan jarak antara satu
dengan lainnya tidak lebih dari satu meter untuk
pemasangan pipa lurus memanjang.
Gambar 9. Klem

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 9


Laporan Bengkel Semester II

9. L-bow
Elbow adalah pipa yang berbentuk
siku dimana fungsinya untuk mempermudah
dan mempercepat pekerjaan pemasangan
instalasi, pabik pipa juga menyediakan
penyambung siku untuk jalan pipa yang
berbelok siku-siku. Penggunaan lengkungan
siku lebih mudah daripada harus
Gambar 10. L-Bow membengkokkan pipanya terlebih dahulu..

10. Junction Box


Junction Box adalah tempat penyambungan kabel dari komponen sati ke
komponen lainnya. Dimana junction box yang digunakan adalah junction
box dengan 8 pole. Dan besar penghantar yang diijinkan masuk adalah
antara 1.5 mm2 sampai 2.5 mm2.

Gambar 11. Junction Box


11. Lasdop dan Cross doss
Lasdop adalah alat untuk melindungi
sambungan yang sesuai dengan kebutuhan
Ini dimaksudkan agar antara masing-
masing sambungan tidak bersinggungan
sehingga tidak membahayakan. Sedangkan
Cross Dos Cross doss adalah tempat
pengaman sambungan kabel, terbuat dari

Gambar 12. Lasdop + Crossdoss bahan plastic.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 10


Laporan Bengkel Semester II

12. Pipa PVC


Pipa PVC digunakn untuk melindungi kabel-kabel instalasi listrik. Ukuran
pipa yang biasa digunakan dalam pemasangan instalasi rumah adalah PVC
5/8”. Pipa instalasi PVC mempunyai sifat-sifat :
1. Daya isolasinya baik sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya
gangguan tanah ( gangguan tanah dapat menimbulkan kebakaran )
2. Tahan terhadap hampir semua bahan kimia, jadi tidak perlu dicat.
3. Tidak menjalarkan api
4. Mudah digunakan
5. Pipa PVC tidak dapat digunakan untuk suhu kerja normal 60 ° C. Di
tempat-tempat yang
diperlukan, pipa PVC harus
terlindungi terhadap
kerusakan mekanis, misalnya
di tempat-tempat penembusan
lantai.

Gambar 13. Pipa PVC


13. Kabel NYA

Kabel NYA adalah penghantar digunakan di


instalasi perumahan karena harganya yang relatif
murah. Kabel NYA berinti tunggal, berlapis bahan
isolasi PVC, untuk instalasi luar/kabel udara. Kode
warna isolasi ada warna merah, kuning, biru dan
hitam. Agar aman memakai kabel tipe ini, kabel
harus dipasang dalam pipa/conduit jenis PVC atau
saluran tertutup. Sehingga tidak mudah menjadi
sasaran gigitan tikus, dan apabila ada isolasi yang
terkelupas, maka tidak tersentuh langsung oleh
Gambar 14. Kabel NYA 2.5 mm2
manusia.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 11


Laporan Bengkel Semester II

14. Kabel NYY


Kabel NYY, kabel listrik jenis ini merupakan
kabel berisolasi PVC, berintikan 2, 3 atau 4
dengan warna isolasi luarnya hitam. Jenis
kabel tanah, sehingga tahan terhadap air dan
gencetan atau tekanan.

Gambar15. Kabel NYY

15. Kabel Twisted


Jenis kabel yang berfungsi untuk
mengalirkan tegangan dari jaringan
tegangan distribusi PLN ke dalam APP.

Gambar 16. Kabel Twisted

16. Busbar
Busbar adalah alat sebagai penyambung atau
penghantar, biasa sebagai penghantar phasa,
netral, grounding. sedangkan bus bar PE
(Grounding) berfungsi untuk penempatan
sambungan – sambungan kabel BC yang
langsung ketanah agar tidak terlalu besar
terjadi kegagalan isolasi dari penghantar phasa.

Gambar 17. Busbar

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 12


Laporan Bengkel Semester II

17. Roset
Alat / tempat untuk memasang lampu-lampu plafon, karena
memasang fitting lampu tidak diijinkan langsung ke plafon,
tetapi terlebih dahulu roset itu dipasang pada
plafonkemudian disusul dengan fiting.

Gambar 18. Roset

18. Panel IML


Panel IML berfungsi sebagai tempat susunan
beberapa komponen yang membentuk satu
kesatuan bentuk, seperti tempat pengaturan
pembagi dan pemutus aliran listrik. Box panel yang
digunakan berukuran 33 cm x 23 cm. Komponen
yang ada di dalam Panel IML yaitu :

Gambar 18. Panel IML

a. Fuse / Sekring : sebagai pengaman lebur untuk mengamankan


rangkaian listrik dari gangguan arus hubung singkat, pemasangannya pada
hantaran fasa dihubungkan seri terhadap beban. Untuk mengamankan
hantaran dan aparatur digunakan pengaman lebur
dan sakelar arus maksimal (kotak sikering). Tiap
sekring memiliki kemampuan daya tahan arus
yang berlainan, pabrik – pabrik yang membuat
fuse telah menggunakan tanda warna yang telah
dinormalisasikan untuk menyatakan kekuatan
daya tahan arus dari kawat lebur. Sekering yang
digunakan berwarna merah dengan arus 2 A.

Gambar 19. Fuse / sekering


Instalasi Penerangan On-Plaster Page 13
Laporan Bengkel Semester II

b. Sakelar relay impuls


Saklar yang kontak impulsnya memiliki kemampuan
hantar arus sampai dengan 16 ampere dan K1 ini untuk
mengatur lampu in door yang dioperasikan dengan push
button Koil K1 mampu dialiri atau di supply sampai
tegangan 250 volt dan saklar impuls ini memiliki koil yang
terdiri dari A1 dan A2 yang masing masing disambungkan
ke phasa dan netral serta memiliki kontak utama yaitu 1
dan 2 yang tersambung pada lampu dan fuse 1.

Gambar 20. MCB

c. Profil U dan profil G


adalah tempat dimana komponen dapat terpasang yaitu dengan di clip –
on di panel listrik, komponen yang dipasang di profil ini adalah sikring,
MCB, relay impuls. Sama seperti profil U tetapi komponen yang dipasang di
profil ini adalah line terminal.
d. Terminal Line up
Line up terminal adalah sebagai tempat
penyambungan kabel dari sumber di
hubungkan pada titik – titik control dan daya
yang diperlukan. Dimana penghantar yang di
ijinkan untuk masuk pada terminal ini adalah
maksimum 2.5 mm2.

Gambar 21. Terminal Line Up ( Input)

Gambar 22. Terminal Line Up ( Output)

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 14


Laporan Bengkel Semester II

19. APP ( Alat Pengukur dan Pembatas)


APP adalah alat yang digunakan sebagai pengukur ( KWh Meter ) sekaligus
pembatas ( MCB ) .
a. KWh Meter adalah alat ukur
listrik integrasi yang digunakan untuk
mengukur besarnya energi aktif yang
digunakan pelanggan dalam satuan kilo watt
jam (Kwh). Dimana KWh Meter yang
digunakan adalah KWh meter dengan
sambungan langsung satu fasa ( Tegangan
acuan standarnya 230 Volt ).

Gambar 23. KWHmeter+MCB

Gambar 24 . Tanda Pengenal KWh-meter 1 fasa

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 15


Laporan Bengkel Semester II

Tanda pengenal pada KWh-meter :


1. Nama / Merk pabrik

2. Sistem pengawatan: - Satu phasa dua kawat

- Tiga phasa empat kawat


- Tiga phasa tiga kawat

3. Type meter

4. Nomor seri dan tahun pembuatan.

5. Tegangan acuan standar,arus dasar dan rasio ransformator

6. Frekuensi pengenal

7. Konstanta meter

8. Satuan energi listrik

9. Kelas meter

Kelas dua untuk pengukuran langsung


Kelas satu untuk pengukuran tak langsung
10. Suhu acuan

11. Tanda segi empat ganda, untuk meter berkotak isolasi

12. Nama pemilik

13. Untuk meter tarif ganda, disebelah kiri elemen hitung


diberi tanda : Max.load dan Normal load atau LWBP dan WBP. Dan
dilengkapi dengan petunjuk kerja register meter yang berwarna merah
disebelah kanan register.
14. Tegangan terminal pemindah tarip
15. Tanda dengan huruf C.A. untuk terminal meter guna ganda.(dapat
dihubungkan dengan kabel Cu atau Al)

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 16


Laporan Bengkel Semester II

16. Tanda bantalan batu ganda magnit apung


17. Arah putaran Kwh.
b. MCB ( Miniatur Circuit Breaker )
MCB adalah suatu rangkaian pengaman yang dilengkapi dengan
komponen thermos (bimetal) untuk pengaman beban lebih dan juga
dilengkapi relai elektromagnetik untuk pengaman hubung singkat.
MCB banyak digunakan untuk pengaman sirkit satu fasa dan tiga fasa.
Keuntungan menggunakan MCB, yaitu:
1. Dapat memutuskan rangkaian tiga fasa walaupun terjadi hubung
singkat pada salah satu fasanya.
2. Dapat digunakan kembali setelah rangkaian diperbaiki akibat
hubung singkat atau beban lebih.
3. Mempunyai respon yang baik apabila terjadi hubung singkat atau
beban lebih.
Pada MCB terdapat dua jenis pengaman yaitu secara thermis dan
elektromagnetis, pengaman termis berfungsi untuk mengamankan
arus beban lebih sedangkan pengaman elektromagnetis berfungsi
untuk mengamankan jika terjadi hubung singkat. Pengaman thermis
pada MCB memiliki prinsip yang sama dengan thermal overload yaitu
menggunakan dua buah logam yang digabungkan (bimetal),
pengamanan secara thermis memiliki kelambatan, ini bergantung
pada besarnya arus yang
harus diamankan,
sedangkan pengaman
elektromagnetik
menggunakan sebuah
kumparan yang dapat
menarik sebuah angker
dari besi lunak.

Gambar 25. MCB

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 17


Laporan Bengkel Semester II

2.7 Peralatan-peralatan yang Dibutuhkan


1. Tang
Alat yang digunakan untuk memotong, membengkokkan, memegang,
memutar, membuka mur/baut dan mengencangkan benda kerja. Alat ini
sangat banyak penggunaannya dalam pemasangan instalasi listrik
2. Tang Pemotong
Alat yang digunakan untuk memotong kawat listrik/kabel.
3. Tang Kombinasi
Alat ini dapat digunakan untuk memotong kawat, memegang pelat tipis
dan memegang pipa ukuran kecil.
4. Tang Pengupas ( Pengupas Isolasi Kabel )
Alat yang digunakan untuk mengupas
isolasi kabel supaya ujung-ujung kabel
tersebut dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Gambar 26. Tang Pemotong

Gambar 27. Macam-macam


obeng
5. Obeng
Alat ini digunakan untuk membuka atau memasang/ mengencangkan
sekerup yang kepalanya beralur. Ujung obeng ini yang digunakan sebagai
pengencang/pengendor sekerup tersebut.
6. Palu
Alat untuk memukul paku atau bahan lainnya agar dapat menancap pada
tempat yang sesuai ( diinginkan ).

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 18


Laporan Bengkel Semester II

7. Gergaji
Alat yang digunakan untuk memotong bahan / komponen seperti pipa
PVC.
8. Penggaris
9. Tespen : Tespen berfungsi untuk menunjukkan ada tidaknya arus yang
mengalir dalam suatu penghantar setelah
disuplai tegangan. Cara menggunakan tespen
adalah dengan menempelkan ujung besi ke kabel
listrik yang akan diperiksa dan tempelkan salah
satu jari pada ujung bagian kepala tespen. Jika
lampu pada tespen menyala, maka penghantar
tersebut dialiri arus listrik, dan sebaliknya, jika
lampu tespen mati maka penghantar tersebut
tidak dialiri arus.

Gambar 28.
Taspen
2.8 Alat Ukur dan Cara Penggunaannya
a. Multimeter
Multimeter atau juga disebut sebagai AVOmeter adalah alat ukur yang
digunakan untuk mengukur tegangan, arus
dan tahanan. Yang perlu diperhatikan
adalah dalam pemasangan multimeter
untuk pengukuran tegangan dan arus.
Karena dalam pengukuran tegangan dan
arus tidak boleh dipasang sembarangan.
Dimana saat menukur arus maka
multimeter dirangkai secara seri
sedangkan untoh mengukur tegangan
maka multimeter dirangkai secara parallel.
Gambar 29. multi-
meter
Instalasi Penerangan On-Plaster Page 19
Laporan Bengkel Semester II

b. Tang-Ampere
Tang ampere merupakan alat ukur yang
berfungsi untuk mengukur arus dalam
suatu rangkaian, cara kerja alat ini yaitu
dengan menjepitkan tang amper tersebut
ke sebuah penghantar dan angka akan
muncul di tang amper tersebut secara
digital.

Gambar 30. AVO-


meter

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 20


Laporan Bengkel Semester II

BAB. III PELAKSANAAN PRAKTEK


3.1 Pemasangan Komponen dan Kelengkapanya.
1. Pahami gambar desain instalasi penerangan yang akan dipasang.

Gambar 31. Gambar Desain Instalasi Penerangan

2. Gambarlah wiring instalasi instalasi penerangan


3.

Gambar 32. Wiring Instalasi Penerangan

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 21


Laporan Bengkel Semester II

4. Siapkankan komponen-komponen yang dibutuhkan


Tabel 2. Komponen – komponen praktek

No. Nama Bahan Jumlah Satuan Keterangan


1 Pipa PVC 5/8" 4 meter
2 L-Bow 7 buah membuat sendiri
3 Klem PVC 5/8" 12 buah
4 Klem 9mm (NYM) 6 buah
5 Saklar seri 1 buah
6 LDR 1 buah
7 Push Button 1 buah
8 Roset Kayu 3 buah
9 Fitting Local E27 3 buah
10 Fitting Tender E27 1 buah
11 Kotak Kontak 1 fasa 1 buah
12 Cross-Doss 1 buah
13 Sekrup - buah sesuai kebutuhan

Panel IML

No. Nama Bahan Jumlah Satuan Keterangan

1 Box Panel 40x30 cm 1 buah


2 Sekering 3 buah
3 Sakelar relay impuls 220 V 1 buah
4 Busbar tembaga 2 buah
5 Profil U (Tempat Sakelar impuls) 1 buah
Profil G ( Tempat Line Up
6 2 buah
Terminal )

7 Line Up terminal 13 buah 3 = input


buah 10 = output

APP

No. Nama Bahan Jumlah Satuan Keterangan

1 OAK 1 buah

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 22


Laporan Bengkel Semester II

2 DEKSEL 1 buah

3 KWH-meter 1 buah

4 MCB 1 buah
5 Terminal Blok 1 buah
Penghantar

1 NYA Hitam 1,5 mm2

2 NYA Biru 1,5 mm2

3 NYA Kuning 1,5 mm2

4 NYM 3X1,5 mm2


5. Cek kehandahalan komponen- komponen ( jika ada yang rusak segera
ganti komponen yang baik )
6. Pasang komponen pada papan kerja
Pemasangan komponen, baik jarak dan komponen yang dipasang harus sesuai
pada gambar kerja. Sebelum memasang komponen :
a. Pasang komponen-komponen pada papan kerja sesuai gambar .
b. Pasang pipa PVC yang telah dibending.
c. Pasang pipa, roset, sakelar, stop kontak dan hubungkan komponen
dengan kabel NYA 2.5 mm2 sesuai dengan diagram wiring.

Gambar 33. Hasil Pemasangan Komponen

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 23


Laporan Bengkel Semester II

7. Lakukan Commisioning tanpa tegangan.


Lakukan Commisioning tanpa tegangan (Cek Penyambungan komponen
dengan multimeter).
Untuk mengecek sambungan antarkomponen ( tersambung atau tidak )
maka menggunakan alat ukur multimeter, yaitu dengan cara :
1. Posisikan selector pada posisi tahanan Ω (Ohm-meter)
2. Kalibrasi multimeter
3. Hubungkan masing-masing ujung kabel multimeter pada titik yang
akan dicek sambungannya.
4. Lihat hasil pengukuran ( jika hasil pengukuran menunjukan angka
0, maka sambungan dalam kondisi baik , jika menunjukkan ~
maka komponen tidak saling tersambung ).

Tabel 3 . Hasil pengecekan sambungan pada komponen


Hasil
Kelompok No. Komponen Sambunagan Kondisi
Pengukuran
Fasa 0Ω Tersambung
1 Fitting Lampu A
Netral 0Ω Tersambung
Fasa 0Ω Tersambung
2 Fitting Lampu B
1 Netral 0Ω Tersambung
Fasa 0Ω Tersambung
3 Kotak Kontak Netral 0Ω Tersambung
PE 0Ω Tersambung
Fasa Line 0Ω Tersambung
2 1 LDR Fasa Load 0Ω Tersambung
Netral 0Ω Tersambung
Fasa 0Ω Tersambung
1 Fitting Lampu C
Netral 0Ω Tersambung
3
Fasa 0Ω Tersambung
2 Fitting Lampu D
Netral 0Ω Tersambung

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 24


Laporan Bengkel Semester II

8. Pasang komponen yang diperlukan di panel IML.


Sebelum memasang komponen-
komponen pada panel IML, lakukan
pengeboran pada papan panel IML
kemudian pasang profil G , C pada
panel IML. Kemudian gergaji sisi
atas panel IML sesuai besarnya pipa
yang akan dapat masuk Setelah itu
pasang fuse, saklar relay impuls,
terminal, busbar. Kemudian lakukan
pengkabelan pada panel IML, sesuai
dengan gambar wiring panel IML
dengan menggunakan kabel NYA 2.5
mm2.
Kemudian Lakukan pengecekkan
sambungan dengan menggunakan
multimeter .
Gambar 34. Hasil Pemasangan Komponen IML

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 25


Laporan Bengkel Semester II

9. Pasang APP dan sambungkan dengan beban sesuai wiring.


Sebelum memasang APP, lakukan pemasangan OAK, dengan dengan
ketinggian diatas panel IML. Sambungkan dengan panel IML
menggunakan kabel NYM sesuai wiring APP. Kemudian pasang deksel
dan lakukan wiring APP, setelah itu hubungkan dengan beban.
Periksa sambungan dengan multimeter mulai dari APP sampai beban.

Gambar 35. Hasil Pemasangan OAK Gambar 36. Pemasangan APP

10. Hubungkan beban ke jaringan bertegangan, jika semua peralatan telah


tersambung dengan baik. Untuk
memasang jaringan ke beban gunakan
pengaman diri, yaitu : pakaian kerja,
sepatu safety, helm.
11.

Gambar 37. Penyambungan Jaringan ke Beban

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 26


Laporan Bengkel Semester II

Tabel. Hasil pengamatan beban setelah disambungkan ke jaringan


12. Kemudian lakukan commissioning tegangan.
Sebelum melakukan Commisioning tegangan, maka beban harus
disambungkan ke jaringan tegangan terlebih dahulu.
Tabel 4. Hasil pengamatan

No. Komponen Keterangan


1 Lampu A Menyala
2 Lampu B Menyala
3 Lampu C Menyala ( kondisi gelap )
4 Lampu D Menyala
5 Kotak Kontak Bertegangan

Lakukan pengukuran Tegangan dan Arus


1. Pengukuran Tegangan
Pengukuran tegangan dengan menggunakan Multimeter
Tabel 5. Hasil Pengukuran Tegangan

No. Komponen Tegangan


1 Tegangan Input 230 V
2 Tegangan Kotak Kontak 225 V

2. Pengukuran Arus
Pengukuran arus dapat menggunakan Tang-Ampere
Tabel 6. Hasil Pengukuran Arus

No. Jenis Beban Arus ( A )


1 Lampu Pijar 0.4
2 Bor 0.5

3 Bor + Lampu Pijar 1

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 27


Laporan Bengkel Semester II

3.2 Pengukuran APP


Hasil Pengukuran Beban:
Tabel 7. Hasil Pengukuran Beban
Jumlah
No. Jenis Beban Putaran Waktu Arus
Lampu Pijar (4 10
1 16 0.5
buah ) menit
10
2 16 0.5
Bor menit
Bor+Lampu 10
3 32 1
pijar menit

Kwh-meter yang digunakan :


Jenis : Satu Fasa 2 kawat
C : 600 put/kwh
V : 230 V
t : 10 menit = 600 detik
Perhitungan dengan menggunakan beban Lampu saja :

detik

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 28


Laporan Bengkel Semester II

Daya Aktif ( P )

= 0.16 kW

Biaya = 0.16 × Rp. 790


= Rp. 126

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 29


Laporan Bengkel Semester II

BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dalam pelaksanaan praktek maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Pemahaman instalasi penerangan 1 fasa on-plaster harus dilengkapi
dengan kemampuan baik secara teori maupun praktek.
2. Harus ada perencanaan sebelum melakukan instalasi penerangan On-
plaster.
3. Dalam pelaksanaan Instalasi penerangan On-plaster harus sesuai
dengan peraturan-peraturan / standar yang ada dan mengacu pada
PUIL 2000.
4. Keselamatan dalam bekerja harus dipatuhi.

4.2 Saran
Saran-saran dalam pelaksanaan praktek :
1. Pembekalan mengenai keselamatan kerja perlu ditingkatkan.
2. Diberikan waktu tambahan, apabila dosen pembimbing terlambat
datang.

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 30


Instalasi Penerangan On-Plaster
Laporan Bengkel Semester II

Digambar : Arsi Yota Ihsaningrum


WIRING INSTALASI ON-PLASTER
Diperiksa : Bapak Sukamdi

POLITEKNIK NEGERI No. Gambar :


Kelas :
T-01
MALANG DIII TL- 1A

Page 31
Laporan Bengkel Semester II

P
L N 1 2 3 4 5 6 N
E

P P
L N
E E
Digambar : Arsi Yota Ihsaningrum
WIRING PANEL IML
Diperiksa : Bapak Sukamdi

Kelas :
No. Gambar
POLITEKNIK NEGERI MALANG T-2
DIII Teknik
Listrik 1A

Instalasi Penerangan On-Plaster Page 32

You might also like