Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Agar mahasiswa mampu memahami bentuk penerapan entrepreneurship dalam
keperawatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
1. Untuk memulai harus mempunyai mentor , dan tentunya kepada perawat yang
sudah menjadi Entrepreneur sejati harus terpanggil jika menginginkan
terbentuk perawat yang berjiwa Entrepreneur. Sehingga perawat berani
memulai bisnis baru.
15
2. Perawat harus membuat komuniti perawat Entrepreneurship sehingga dapat
menggali potensi bisnis perawat, mengetahui tren bisnis perawat yang baru
dan membuat arahan – arahan yang positif untuk meningkatkan income bagi
bisnis perawat.
3. Organisasi profesi harus mampu membuat dan mengembangkan area – area
Entrepreneurship perawat termasuk perlindungan hukumnya.
4. Membuat komuniti untuk mengidentifikasi portensi bisnis perawat, terhubung
dengan trend bisnis baru dan meningkatkan arahan – arahan untuk
meningkatkan praktek.
5. Perawat harus memperbaiki mental Entrepreneurnya dan mempelajari peran –
peran seorang Entrepreneur.
6. Kerjasama dengan pihak – pihak lain seperti rumah sakit, pemerintah dan
swasta yang dapat dijembatani oleh organisasi profesi.
2.1.4 Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur (Perawat Pengusaha)
Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu
profesionalisme. Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji
perawat konon berbanding terbalik dengan beban kerja perawat. Mengharapkan
pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak mungkin (tampak pada
ketidakjelasan RUU Keperawatan) karena saat ini perawat di Indonesia masih
belum memiliki bargaining position di mata pemerintah.
Salah satu solusi yang bisa diambil untuk membackup kesejahteraan
perawat tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari pemerintah, adalah dengan
menjadi Nursepreneur (Perawat Pengusaha). Konsep Nursepreneur sudah lama
muncul dalam dunia keperawatan. Namun, di Indonesia konsep ini belum begitu
familiar. Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk menjadi
perawat pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5 langkah. Uniknya 5
langkah ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah itu adalah bagian dari
PROSES – KEPERAWATAN yang terdiri dari (1) pengkajian, (2) diagnosa, (3)
perencanaan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Jika dikaitkan dengan
NURSEPRENEUR, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awal untuk
menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :
15
1. PENGKAJIAN :Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita
melakukan pengkajian. Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan
dari proses pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui
masalah apa yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis
adalah pasar (market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai
berbisnis adalah mengkaji kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa? Ada
masalah apa?.
2. DIAGNOSA : Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah
menetapkan diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan
pasar maka yang selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa
kita masuki untuk menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam
langkah ini adalah tahap diagnosa.
3. PERENCANAAN : Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita
masuki, maka langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk
kedalam pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap
ketika kita harus memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita
jual? Apa yang kita berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa
dilakukan untuk menjawab kebutuhan pasar?
4. IMPLEMENTASI : Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action.
Konsep usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini
merupakan tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu saja
merupakan tahap yang paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak
semua orang berani take action.
5. EVALUASI : Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan
tidak boleh terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah
implementasi yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis,
evaluasi akan memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah
kita jalankan berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan
peningkatan, namun jika tidak, perubahan rencana dan strategi bisa dilakukan.
2.2 Penerapan Entrepreneurship Dalam Keperawatan
15
Seorang perawat pada dasarnya bebas menentukan bisnis/usaha yang akan
dijalankannya tanpa adanya batasan atas cakupan bisnis tertentu, asalkan bisnis tersebut
menghasilkan profit bagi dirinya dengan tetap mematuhi etika bisnis dan legal.
Akan tetapi, dalam kaitannya dengan nursepreneurship, seorang perawat tentunya
akan melihat peluang usaha tidak hanya dari sisi profit semata, melainkan juga dari sisi
pelayanan dan pengabdian kepada masyakarat.
Dengan kata lain, perawat akan melihat berbagai peluang usaha dalam cakupan
bidang keperawatan, dengan tetap mengintegrasikan nilai-nilai keperawatan yang sudah
dipelajarinya. Berbagai area cakupan usaha di bidang keperawatan yang dapat
dikembangkan saat ini antara lain :
1. Area Pelayanan Keperawatan
"Tanpa harus meninggalkan tugas pokok sebagai perawat pelaksana di instansi
kesehatan, seorang perawat pun dapat dalam membangun bisnis pada area pelayanan
keperawatan"
Selain itu, lonjakan pembangunan fasilitas layanan kesehatan termasuk
membangun rumah sakit baru dengan tambahan fasilitas kesehatan lainnya membuka
peluang usaha bagi perawat pada area pelayanan keperawatan.
Bahkan pada area ini, perawat dapat berperan sebagai penggagas ide, pengelola,
pemilik modal, pemilik saham ataupun sebagai owner. Berikut ini berbagai usaha perawat
pada area pelayanan keperawatan antara lain:
1. Home Care
Pelayanan kesehatan di rumah adalah pelayanan keperawatan yang diberikan
kepada pasien di rumahnya, yang merupakan sintesa dari pelayanan keperawatan
komunitas dan keterampian teknikal tertentu yang berasal dari spesalisasi kesehatan
tertentu, yang befokus pada asuhan keperawatan individu dengan melibatkan
keluarga , dengan tujuan menyembuhkan, mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan fisik, mental/ emosi pasien.
Perawatan kesehatan di rumah merupakan salah satu jenis dari perawatan jangka
panjang (Long term care) yang dapat diberikan oleh tenaga profesional maupun non
profesional yang telah mendapatkan pelatihan. Perawatan kesehatan di rumah yang
merupakan salah satu bentuk pelayanan kesehatan adalah suatu komponen rentang
pelayanan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
15
kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit. Selain itu, home care
merupakan pelayanan yang dikelola oleh suatu unit atau sarana ataupun institusi baik
aspek administrasi maupun aspek pelayanan dengan mengkoordinir berbagai kategori
tenaga professional dibantu tenaga non professional dibidang kesehatan maupun non
kesehatan.
2. Konsultan Keperawatan
Definisi Konsultan adalah seorang tenaga profesional yang menyediakan jasa
nasihat ahli dalam bidang keahliannya. Perbedaan antara seorang konsultan dengan
ahli biasa adalah konsultan bukan merupakan karyawan diperusahaan, melainkan
seseorang yang menjalankan usaha hanya sendiri serta berurusan dengan berbagai
klien dalam satu waktu. Tidak hanya menyediakan jasa, konsultan juga bisa
memberikan layanan konsultasi atau konseling secara langsung pada klien. Konseling
adalah proses membantu pasien untuk menyadari dan mengatasi tekanan psikologis
atau masalah sosial, untuk membangun hubungan interpersonal yang baik dan untuk
meningkatkan perkembangan seseorang dimana didalamnya diberikan dukungan
emosional dan intelektual
3. Terapi Komplementer
Terapi komplementer adalah cara penanggulangan penyakit yang dilakukan
sebagai pendukung pengobatan medis konvensional atau sebagai pengobatan
pilihan lain diluar pengobatan medis yang konvensional. Di Indonesia ada 3 jenis
teknik pengobatan komplementer yang telah ditetapkan oleh Departemen
Kesehatan untuk dapat diintegrasikan ke dalam pelayanan konvensional, yaitu
sebagai berikut :
1) Akupunktur Medik.
Akupuntur medik yang dilakukan oleh dokter umum berdasarkan
kompetensinya. Metode yang berasal dari Cina ini diperkirakan sangat
bermanfaat dalam mengatasi berbagai kondisi kesehatan tertentu dan
juga sebagai analgesi (pereda nyeri). Cara kerjanya adalah dengan
mengaktivasi berbagai molekul signal yang berperan sebagai
komunikasi antar sel. Salah satu pelepasan molekul tersebut adalah
pelepasan endorphine yang banyak berperan pada sistem tubuh.
2) Terapi Hiperbarik.
Terapi hiperbarik merupakan suatu metode terapi dimana pasien
dimasukkan ke dalam sebuah ruangan yang memiliki tekanan udara 2
15
– 3 kali lebih besar dari pada tekanan udara atmosfer normal (1
atmosfer), lalu diberi pernapasan oksigen murni (100%). Selama
terapi, pasien boleh membaca, minum,atau makan untuk menghindari
trauma pada telinga akibat tingginya tekanan udara.
3) Terapi herbal medik.
Terapi herbal medik yaitu terapi dengan menggunakan obat bahan
alam, baik berupa herbal terstandar dalam kegiatan pelayanan
penelitian maupun berupa fitofarmaka. Herbal terstandar yaitu herbal
yang telah melalui uji preklinik pada cell line atau hewan coba, baik
terhadap keamanan maupun efektivitasnya. Terapi dengan
menggunakan herbal ini akan diatur lebih lanjut oleh Departemen
Kesehatan Republik Indonesia. Ada beberapa persyaratan yang harus
dipenuhi seorang praktisi komplementer, yaitu sebagai berikut :
1. Sumber daya manusia harus tenaga dokter, perawat dan atau dokter
gigi yang sudah memiliki kompetensi.
2. Bahan yang digunakan harus yang sudah terstandar dan dalam
bentuk sediaan farmasi.
3. Rumah sakit yang dapat melakukan pelayanan penelitian harus
telah mendapat izin dari Departemen Kesehatan Republik
Indonesia dan akan dilakukan pemantauan terus– menerus.
4. Klinik Kesehatan Swasta Dalam Bidang Penelitian
Banyaknya permasalahan dalam bidang kesehatan terutama yang dihadapi
oleh lembaga penyelenggara pelayanan kesehatan juga membuka peluang usaha
tersendiri bagi perawat. Dengan membentuk tim riset profesional seperti:
1) Teknik perawatan luka.
2) Terapi modalitas.
5. Dalam Bidang Pendidikan
Semakin meningkatnya permintaan masyarakat tentang layanan kesehatan
dirumah dapat membuka peluang perawat untuk mendirikan lembaga pelatihan
ataupun konsultan yang bergerak dibidang pendidikan seperti:
1) Lembaga Pelatihan Baby Sister.
2) Pelatihan Perawatan Lansia atau Anak.
6. Nursing Care Center
Nursing care center adalah lembaga keperawatan yang memberikan akses
langsung pada klien dalam pelayanan keperawatan profesional yang berorientasi
pada kebutuhan masyarakat sesuai dengan masalah yang dihadapi masyarakat.
15
Nursing care center merupakan pengelolaan terpadu dalam pelayanan,
pendidikan dan penelitian keperawatan melalui pemberdayaan seluruh potensi
yang ada secara optimal. Dalam nursing care center pun selalu diupayakan untuk
memandang keperawatan sebagai suatu kesatuan yang utuh, sehingga nursing
care center memiliki karakteristik tertentu.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang bermakna
seseorang yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan) atau
venture (bisnis) yang dihubungkan dengan pengambilan resiko kegiatan.
15
Perawat yang memperkerjakan dirinya sendiri (self-employed),
bertanggunggugat/akuntabel langsung kepada klien penerima pelayanan jasa. Pelayanan
klinis yang diberikan bisa bersifat langsung, maupun melalui subkontrak yang dijalankan
secara resmi atau oleh organisasi sektor swasta. Sedangkan nurse intrapreneur adalah
perawat yang digaji karena mengembangkan, mempromosikan dan memberikan program
kesehatan/keperawatan yang inovatif atau kegiatan pengembangan di berbagai tatanan
pelayanan kesehatan tertentu.
3.2 Saran
Agar mahasiswa mampu memahami bentuk penerapan entrepreneurship dalam
keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.scribd.com/doc/246248778/Makalah-Kewirausahaan-pangsa-pasar-keperawatan
https://www.scribd.com/presentation/331130315/Jenis-jenis-Kewirausahaan-Dalam-Bidang-
Keperawatan
https://www.scribd.com/document/361281794/MAKALAH-JENIS-KEWIRAUSAHAAN
15