You are on page 1of 11

KELOMPOK 2

Nama: Delia Wahyu Pangesti (170342615524)


Inayatul Hasanah (170342615527)
Moch. Sholeh (170342615546)
Putri Elok S. D. (170342615551)
Reni Krisdayana (170342615548)

LKM SISTEM INDRA

Soal no. 1

Mengindra dimulai dari sel-sel reseptor di dalam organ indra


A. Sel reseptor dibedakan menjadi 2, sebutkan dan beri contoh!
Jawab; 1) Reseptor saraf merupakan reseptor saraf yang paling sederhana, yang hanya berupa
ujung dendrit dari suatu sel saraf (tidak memiliki selubung mielin), dapat di temukan pada reseptor
nyeri nosiseptor. 2) Reseptor nonsaraf merupakan struktur saraf yang lebih rumit dapat di temukan
dalam organ pendengaran vertebrata (berupa sel rambut) dan pada organ penglihatan (berupa sel
batang dan kerucut). Reseptor ini merupakan reseptor khusus dan bukan reseptor saraf (Soewolo,
2000).
B. Jelaskan bagaimana kedua macam sel reseptor tersebut mengubah stimulus menjadi
potensial reseptor atau potensial generator dan selanjutnya menjadi potensial aksi?
Jawab: Apabila suatu jenis reseptor menerima rangsang yang sesuai maka membran reseptor
tersebut akan mengalami serangkaian peristiwa yang menyebabkan timbulnya potensial aksi pada
bagian tersebut. Potensial aksi yang terbentuk dinamakan potensial reseptor atau potensial lokal.
Dalam hal ini, potensial aksi tidak menjalar ke bagian lainnya. Namun, jika rangsang yang di
terima reseptor cukup kuat, potensial reseptor yang timbul akan lebih besar, makin besar rangsang
yang diterima, makin besar pula potensial lokal yang dihasilkan, sehingga dapat melampaui batas
ambang perangsangan pada membran. Apabila hal ini terjadi, potensial aksi akan menyebar ke
membran di sebelahnya, hingga ke sel saraf afferen, bahkan ke membran sel berikutnya. Dalam
keadaan yang demikian, potensial aksi yang terbentuk pada reseptor di namakan potensial
generator (Silverthon, 2009).
Soal no. 2

Jelaskan yang dimaksud dengan ekspresi sensoris (sensasi)

Sensasi merupakan tanggapan (interoretasi) dari otak terhadap suatu impuls yang
datang je otak dari saraf sensoris.

Syarat terjadinya sensasi yaitu harus ada rangsangan, organ pengindera harus menerima
rangsangan dan mengubahnya menjadi impuls syaraf, impuls harus diantar sepanjang jalur
saraf dari sensasi ke otak, bagian otak harus menerima sekaligus menerjemahkan impuls
menjadi sensasi. (Basoeki, 2000)

a. Dimana terjadi terjadi ekspresis sensoris ?


Tempat terjadinya sensasi adalah di otak. Ekspresi sensori (sensasi) ditentukan oleh
pusat sensori dan pusat sensori tersebut bertanggung jawab untuk bagian tertentu dari tubuh
secara lengkap.

(Buku Biology 2)
b. apa sensasi pada pusat penglihatan, pusat pendengaran, pusat pengecap, pusat
peraba ?
sensasi pada syaraf melibatkan Indera khusus yang meliputi sensasi olfaktori
(pembau), sensasi gultatori (pengecap), sensasi visual (penglihatan), sensasi auditori
(pendengaran), sensasi equilibrium (orientasi tubuh)
(Basoeki, dkk. 2000).
 Indera penglihatan (mata)
Penglihatan merupakan alat indera yang melalui mata sebagai penerima
rangsangannya. Mata adalah organ penglihatan yang mendeteksi cahaya. Pada mata
yang normal, lensa mata kita akan memfokuskan bayangan benda supaya jatuh tepat
pada bintik kuning. Kemudian, sel-sel reseptor akan meneruskan rangsangan cahaya
tadi ke pusat syaraf penglihatan kita di otak.
 Indera pendengaran (telinga)
Pendengaran merupakan alat indera yang melalui telinga sebagai alat bantunya.
Telinga merupakan indera pendengar dan alat keseimbangan. Proses mendengar
dimulai dengan adanya gelombang bunyi yang masuk melalui liang telinga, dan
seterusnya menggetarkan membrane timpani. Getaran ini akan diteruskan kedalam
telinga tengah melalui tulang – tulang pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan
kedalam telinga dalam melalui selaput jendela oval dan menggetarkan cairan
perilimfe yang terdapat didalam skala vesstibuli.
 Indera peraba (kulit)
Kulit yang paling peka adalah ujung jari dan bibir. Kulit memiliki dua lapisan
yaitu lapsan epidermis dan lapisan dermis. Di kulit rangsangan perabanya adalah
tekanan, suhu,sakit atau nyeri, dan gerakan. Kulit merupakan sensasi terhadap suatu
lingkungan. Kulit adalah bagian paling luar dari jaringan tubuh kita lapisan terluar
tubuh manusia. Kulit membungkus tubuh kita.
 indera penciuman (hidung)

Hidung merupakan alat indera manusia yang menanggapi rangsang berupa bau
atau zat kimia yang berupa gas.

 Indera pengecap (lidah)


Perasa yaitu penginderaan melalui lidah. Lidah merupakan reseptor yang banyak
memiliki stuktur tunas pengecap. Lidah mempunyai reseptor khusus yang
berhubungan rangsangan kimia. Lidah merupakan organ yanh tersusun dari otot.
Lidah kita dapat merasakan berbagai macam rasa diantaranya ,yaitu rasa manis , asin,
asam dan pahit.

c. saraf apa yang menghubungkan reseptor dengan pusat indera ?


 Saraf sensorik, fungsi dari syaraf ini adalah menghantar impuls (pesan) dari reseptor
ke sistem saraf pusat, yaitu otak (ensefalon) dan sumsum belakang (medulla spinalis).
Menurut Ayres (1979), proses sensorik adalah kemampuan untuk memproses atau
mengorganisasikanin input sensorik yang diterima.
 Saraf motorik, mengirim impuls dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar yang
hasilnya berupa tanggapan tubuh terhadap rangsangan.
 Saraf asosiasi (penghubung), syaraf iniada pada sistem saraf pusat yang berfungsi
menghubungkan sel saraf motorik dengan sel saraf sensorik atau berhunungan dengan
sel saraf lainnya yang ada di dalam sistem saraf pusat.
 Saraf adjustor, berfungsi sebagai penghubung saraf sensorik dan motorik di sumsum
tulang belakang dan otak.

Soal no. 3

a. Jelaskan bagaimana proses kerja indera sakit!


Proses kerja indera sakit somatik
Reseptor untuk indera somatik ditemukan baik di kulit dan di visera. Aktivasi
reseptor memicu potensial aksi di neuron sensorik primer yang terkait. Di sumsum tulang
belakang, banyak neuron sensorik primer bersatu dengan interneuron yang berfungsi
sebagai neuron sensorik sekunder. Lokasi sinaps antara neuron primer dan neuron sekunder
bervariasi sesuai dengan jenis reseptor. Neuron yang terkait dengan reseptor untuk
nosiseptif, suhu, dan sinaps sentuhan kasar ke neuron sekunder mereka segera setelah
memasuki sumsum tulang belakang. Sebaliknya, sebagian besar sentuhan, getaran, dan
neuron proprioceptive memiliki akson yang sangat panjang yang memproyeksikan
sumsum tulang belakang sampai ke medula.
Semua neuron sensorik sekunder melintasi garis tengah tubuh di beberapa titik,
sehingga sensasi dari sisi kiri tubuh diproses di belahan kanan otak dan sebaliknya. Neuron
sekunder untuk nosiseptif, suhu, dan sentuhan kasar melintasi garis tengah di sumsum
tulang belakang, kemudian naik ke otak. Sentuhan halus, getaran, dan neuron
proprioceptive melintasi garis tengah di medula.
Di talamus, neuron sensorik sekunder bersin ke neuron sensoris tersier, yang pada
gilirannya memproyeksikan ke daerah somatosensori dari korteks serebral. Selain itu,
banyak jalur sensorik mengirim cabang ke otak kecil sehingga dapat menggunakan
informasi untuk mengoordinasikan keseimbangan dan gerakan.
Korteks somatosensori adalah bagian dari otak yang mengenali dari mana asalnya
traktus sensoris berasal. Setiap saluran sensoris memiliki wilayah korteks yang
bersesuaian, sehingga semua jalur sensorik untuk tangan kiri berakhir di satu area, semua
jalur untuk kaki kiri berakhir di area lain, dan seterusnya. Dalam wilayah kortikal untuk
bagian tubuh tertentu, kolom neuron dikhususkan untuk jenis reseptor tertentu. Misalnya,
kolom kortikal yang diaktifkan oleh reseptor dingin di tangan kiri dapat ditemukan di
sebelah kolom yang diaktifkan oleh reseptor tekanan di kulit tangan kiri. Susunan kolumnar
ini menciptakan struktur yang sangat teratur yang mempertahankan hubungan antara
reseptor spesifik dan modalitas sensori yang mereka transmisikan (Silverthorn, 2009)

Jalur Otonom (proses kerja indera visera)


Semua jalur otonom (simpatik dan parasimpatetik) terdiri dari dua neuron dalam seri.
Neuron pertama, yang disebut neuron preganglionik, berasal dari sistem saraf pusat dan
memproyeksikan ke ganglion otonom di luar CNS. Di sana neuron preganglionik bersinaps
dengan neuron kedua di jalur, neuron postganglionik. Neuron ini memiliki badan selnya di
ganglion dan memproyeksikan aksonnya ke jaringan target. (Ganglion adalah sekelompok
badan sel saraf yang terletak di luar CNS. Setara dengan CNS adalah nukleus.
Divergensi adalah fitur penting dari jalur otonom. Rata-rata, satu neuron
preganglionik memasuki ganglion sinapsis dengan delapan atau sembilan neuron
postganglionik. Beberapa sinaps pada sebanyak 32 neuron! Setiap neuron postganglionik
kemudian dapat menginnervasi target yang berbeda, yang berarti bahwa satu sinyal dari
CNS dapat mempengaruhi sejumlah besar sel target secara bersamaan. Dalam pandangan
tradisional dari divisi otonom, ganglia otonom hanyalah sebuah cara stasiun untuk transfer
sinyal dari neuron preganglionik ke neuron postganglionik. Neuron ini memungkinkan
ganglia otonom untuk bertindak sebagai pusat integrasi kecil, menerima masukan sensorik
dari pinggiran tubuh dan memodulasi sinyal otonom keluar ke jaringan target(Silverthorn,
2009).
.
b. apa perbedaan sensasi sakit somatic dan sensasi sakit viseceral?
Sensasi sakit somatik ada empat modalitas somatosensori: sentuhan, propiosepsi,
suhu, dan nosiseptif, yang meliputi rasa sakit dan gatal. terjadi bila reseptor rasa sakit dalam
kulit, tulang, persendian, otot, dan tendon mendapatkan rangsangan. Reseptor sakit
somatik merespon stimuli mekanik dan kimia. Sensasi sakit somatik mudah dikenali.
sistem saraf viseral karena mengontrol kontraksi dan sekresi di berbagai organ
internal [visera, organ dalam]. Neuron otonom lebih lanjut dibagi menjadi cabang simpatis
dan parasimpatis, yang dapat dibedakan oleh bahan kimia yang mereka gunakan untuk
berkomunikasi dengan sel target. Banyak organ internal menerima persarafan dari kedua
jenis neuron otonom, dan untuk menemukan bahwa kedua divisi menggunakan kontrol
antagonis terhadap satu target. Sensasi sakit viseral kabur dan sulit ditentukan
letaknya.(Soewolo, 2000)

c. jelaskan mengenai reffered pain!


(Silverthorn, 2009)

Rasa sakit yang dirasakan di satu area tubuh tidak selalu mewakili di mana masalahnya adalah
karena rasa sakit dapat dirujuk di sana dari daerah lain. Sebagai contoh, rasa sakit yang ditimbulkan
oleh serangan jantung mungkin terasa seperti berasal dari lengan karena informasi sensoris dari
jantung dan lengan menyatu pada jalur saraf yang sama di sumsum tulang belakang. Contohnya
adalah Nyeri di jantung dan organ internal lainnya (nyeri viseral) sering terlokalisir dengan buruk
dan dapat dirasakan di daerah yang jauh dari lokasi stimulus. Misalnya, nyeri iskemia jantung
dapat dirasakan di leher dan di bawah bahu dan lengan kiri. Nyeri yang dirujuk ini rupanya terjadi
karena beberapa neuron sensorik primer berkumpul pada satu saluran menaik. Menurut model ini,
ketika rangsangan menyakitkan muncul di reseptor viseral, otak tidak mampu membedakan sinyal
visceral dari sinyal yang lebih umum yang muncul dari reseptor somatik. Akibatnya, ia
menafsirkan rasa sakit sebagai berasal dari daerah somatik daripada viscera. Rasa sakit kronis dari
satu jenis atau lainnya mempengaruhi jutaan orang di negara ini setiap tahun. Jenis rasa sakit ini
sering jauh lebih besar daripada aktivasi nociceptor akan menunjukkan dan mencerminkan
kerusakan atau perubahan jangka panjang dalam sistem saraf(Silverthorn, 2009).
Soal no. 4

A. Jelaskan bagaimana proses kerja indra pengecap

Lidah sebagian besar terdiri atas 2 kelompok otot yaitu otot intrinsik dan otot ekstrinsik.
Otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ekstrinsik
mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya serta melaksanakan gerakan-gerakan
kasar yang sangat penting pada saat mengunyah dan menelan. Lidah mengaduk makanan,
menekannya pada langit-langit, dan gigi dan akhirnya mendorongnya masuk farinks.
Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh darah dan urat saraf masuk dan
keluar pada akarnya. Bagian-bagian lidah terdiri atas pangkal lidah (radiks lingua),
punggung lidah (dorsum lingua) dan ujung lidah (apeks lingua). Ujung serta pinggiran
lidah bersentuhan dengan gigi bawah, sementara dorsum merupakan permukaan
melengkung pada bagian atas lidah. Apabila lidah digulung ke belakang, maka tampaklah
permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligamen halus yang
mengaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Bagian anterior lidah bebas tidak
terkait. Bila dijulurkan, maka ujung lidah meruncing, dan bila terletak tenang di dasar
mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat lonjong.

B. Jelaskan bagaimana proses kerja indra penglihatan saat terang dan gelap

Mekanisme melihat adalah


1) Cahaya masuk ke dalam mata melalui pupil.
2) Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan benda yang dimaksud
jatuh tepat di retina mata.
3) Kemudian ujung saraf penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda tersebut
ke otak.

Terang
Bila dalam keadaan terang mata akan menerima banyak cahaya. Oleh karena itu, pupil
yang berfungsi sebagai jalan masuknya cahaya ke mata akan akan melakukan
mekanisme untuk mempertahankan kualitas cahaya yang masuk ke bagian mata yang
lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi ruangan yang gelap, dan akan
menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil dipengaruhi oleh iris di
sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah terlihat sebagai bagian yang
berwarna pada mata. Setelah pupil dan iris beradaptasi maka adaptasi selanjutnya yang
dilakukan oleh mata pada kondisi cahaya yang sangat terang adalah adaptasi fotokimiawi.

Gelap
Ditempat yang gelap dimana intensitas cahayanya kecil maka pupil akan menbesar,
agar cahaya dapat lebih banyak masuk kemata. Ditempat yang sangat terang dimana
intensitas cahayanya cukup tinggi atau besar maka pupil akan mengecil, agar cahaya
lebih sedikit masuk kemata , bila cahaya diarahkan kesalah satu mata pupil akan
berkontraksi, kejadian tersebut dinamakan refleks pupil atau refleks cahaya pupil.

C. Jelaskan bagaimana proses kerja indra pendengaran

1. Bunyi masuk ke liang telinga dan menyebabkan gendang telinga bergetar.


2. Gendang telinga bergetar oleh bunyi.
3. Getaran bunyi bergerak melalui osikula ke rumah siput.
4. Getaran bunyi menyebabkan cairan di dalam rumah siput bergetar.
5. Getaran cairan menyebabkan sel rambut melengkung. Sel rambut menciptakan
sinyal saraf yang kemudian ditangkap oleh saraf auditori. Sel rambut pada salah
satu ujung rumah siput mengirim informasi bunyi nada rendah dan sel rambut
pada ujung lain mengirim informasi bunyi nada tinggi.
6. Saraf auditori mengirim sinyal ke otak di mana sinyal ditafsirkan sebagai
bunyi.

Soal no. 5

Jelaskan bagaimana kerja dari alat keseimbangan statis dan dinamis. Apa stimulus dari
indra keseimbangan.
Keseimbangan dinamis (Krista Ampularis) terletak didalam Ampula yang merupakan jaringan
yang melengkung dan megandung sel – sel reseptor. Setiap sel reseptor memiliki 2 kelompok
rambut. Yang pertama kelompok yang terdiri dari banyak mikrovili yang disebut stereosilia, dan
yang kedua terdiri dari satu silium yang disebut kinosilium. Rambut sel tersebut secara bersamaan
dilapisi oleh zat gelatin, sehingga secara keseluruhan bagian ini disebut kupula. Jadi kupula
menonjol keruang ampula yang berisi endofilimfe. Dibagian dasar sel – sel reseptor elekat ujung
– ujung dedrit saraf sensoris.( Soewolo. 2000)

Perputaran kepala menyebabkan endolimfe didalam (paling tidak salah satu) saluran semikularis
bergerak. Aliran endolimfe tersebut akan mendorong kupula sehingga akan condong kea rah
tertentu. Gerakan kupula ini akan menggerakkan pula rambut sel – sel reseptor. Apabila gerakan
rambut condong kea rah konosilium, maka pada sel reseptor akan terjadi depolarisasi dan bila arah
gerakan rambut condong menjauhi konisilium, maka pada sel reseptor akan terjadi hiperpolarisasi.
Depolarisasi pada sel reseptor akan diikuti dengan dilepaskannya neurotransmitter, yang
selanjutnya akan membangkitkan impuls pada ujung saraf sensoris. Impuls tersebut
selanjutnyadisampaikan ke pusat keseimbangan di dalam otak. (Soewolo. 2000)

Keseimbangan statis (Makula Akustika) terletak di dalam saluran sakulus dan utrikulus. Macula
akustika merupakan alat keseimbagan statis, yang memberitahukan posisi kepaa pada saat kita
diam atau melakukan gerak lurus beraturan. Setiap macula terdiri atas sekumpulan sel reseptor
yang strukturnya mirip reseptor pada krista ampularis. Seperti pada krista ampularis, rambut sel
reseptor macula yang berupa silia dan mikrofili dilapisi oleh zat gelatinous. Diatas lapisan gelatin
tersebut terdapat sejumlah krista kalsium karbonat yang dikenal sebagai otolit. Bila seseorag dalam
posisi tegak, maka rambut reseptr dalam utrikulus berorientasi vertikeal dan rambut sel reseptor
dalam sakulus berorientasi untuk menjelaskan kerja dari alat keseimbangan statis ini. (Soewolo.
2000)
RUJUKAN

Aryulina, dkk.2004. Biologi 2.Jakarta.Esis

Ayres.A.J.,(1979). Sensory Integrationand the child. Los Angeles: Wersternpsychological


Services

Basoeki, Soedjono, dkk. 2000. Petunjuk Praktikum Anatomi dan Fisiologi Manusia. Malang:
FMIPA UM.

Fox, Stuart Ira ( 2002): Human Physiology Lab. Manual, Ninth Edition. USA : The McGraw−Hill.
Companies,

Silverthorn, D. U., 2009. Human Physiology An Integrated Approach. San Fransisco: Benjamin
Cummings.
Soewolo. 2000. Pengantar Fisiolgi Hewan. Malang: UM Press.
Soewolo. 2000. Pengantar Fisiolgi Manusia. Malang: UM Press.

You might also like