Professional Documents
Culture Documents
STUDI PENGELOLAAN
BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS
PLTN JENIS PWR DAN BWR
Wati
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN
ABSTRAK
STUDI PENGELOLAAN BAHAN BAKAR NUKLIR BEKAS
PLTN JENIS PWR DAN BWR. Telah dilakukan studi tentang
pengelolaan bahan bakar nuklir bekas sebagai upaya antisipasi bagi
program pengoperasian PLTN di Indonesia. Dalam makalah ini
diperkirakan kuantitas bahan bakar nuklir bekas (B2NB) yang
ditimbulkan berdasarkan skenario pemenuhan kebutuhan energi listrik
nasional, tingkat daya dan tipe PLTN kemudian dibahas alternatif
pengelolaanya terkait dengan strategi daur bahan bakar nuklir yang akan
dikembangkan. Data untuk perkiraan digunakan PLTN jenis Pressure
Water Reactor (PWR) untuk tingkat daya 1.000 MWe. Dengan
melakukan komparasi pengalaman negara-negara yang sudah
mengoperasikan PLTN, ada empat strategi daur bahan bakar nuklir yang
dapat dilakukan yaitu : direct disposal, reprocessing, DUPIC (Direct
Use of Spent PWR Fuel In Candu) dan wait and see. Terkait dengan
B2NB yang ditimbulkan ada empat alternatif pengelolaanya yaitu :
penyimpanan sementara di lokasi reaktor (at the reactor/AR), disediakan
fasilitas tersentralisasi jauh dari reaktor (away from reactor/AFR) tipe
basah, disediakan AFR tipe kering atau mempersiapkan fasilitas
reprocessing. Untuk kasus di Indonesia, metode pengelolaan B2NB
secara AFR tipe basah adalah pilihan yang paling tepat jika yang akan
dioperasikan adalah PLTN jenis PWR atau BWR.
Kata kunci : pembangkit listrik tenaga nuklir, bahan bakar nuklir bekas
ABSTRACT
THE STUDY OF MANAGEMENT SPENT FUEL FROM NPP’S
PWR AND BWR TYPE. Management of spent nuclear fuel from Nuclear
Power Plant (NPP) reactor had been studied to anticipate for program of
NPP operation in Indonesia. In this paper the quantity of spent nuclear fuel
(SNF) predicted. Data for the estimate used NPP type Pressure Water
Reactor (PWR) 1.000 MWe and the SNF management overview base on the
experiences of some countries that have NPP. There are four strategy nuclear
fuel cycle which can be developed i.e : direct disposal, reprocessing, DUPIC
(Direct Use of Spent PWR Fuel In Candu) and wait and see. And four
alternative for SNF management that are : store in the reactor building (AR),
make wet centralized storage AFR, make dry centralized storage AFR and
Assembly:
17x17
Berat uranium 461.4 kg
Berat UO2 523.4
Berat perangkat 657.9 kg
Berat logam 134.5 Kg
8760 xLf
ton / MWe ……….......................... (1)
EffxBUx 24 x1000
dimana :
Lf : faktor beban, perbandingan jam operasi nyata dengan jam operasi
dalam satu tahun.
Eff : efisiensi termal, perbandingan daya listrik dan daya termal PLTN.
BU : burn-up bahan bakar GWd/tHM (tHM: ton heavy methal)
Gambar 2. Faktor beban berbagai jenis PLTN 4
BBN baru
PLTN
Penggunaan kembali U & Pu
Penyimpanan sementara
AR
96.5 %
Penyimpanan
sementara AFR 100%
100%
3.5%
Olah ulang Penyimpanan akhir
Geologi tanah dalam
3.5%
3 % LR umur pendek
Partisi
0.3 % LR umur menengah
0.2 %
Transmutasi
FBR/ADS
Negara Tahun
Kapasitas B2NB yangTahun sesudah Kapasitas
sesudah RK-1
(t HM) ada (tHM) RK-1 (tahun) (t HM)
(tahun)
USA -7 2100 0 34 380
Prancis 18/12 400 1135
Jepang 15/13 150 975 33 408
China 13 500 965
Korea 16 1212 776
Rusia 22/12 560 500 50 38000
Jerman 11 55 180 32 4200
Swiss 33 2500 2435
Belgia 5 370 5 22 2100 2976
Bulgaria 11 600 410
Swedia 22/15 8000 1700
KONSEP METODE
PENGELOLAAN BAHAN
BAKAR NUKLIR BEKAS antara unit PLTN yang akan
DI INDONESIA dibangun dan besar daya PLTN
untuk asumsi 10.000 MWe.
Berdasarkan Cetak Biru
Pengelolaan Energi Nasional 2005 – Sebagaimana diperlihatkan
2025 yang telah disusun oleh dalam Tabel 3., besar daya PLTN
Departemen ESDM, telah secara langsung akan berpengaruh
ditetapkan kebijakan pembangkitan pada jumlah unit PLTN yang akan
energi untuk tahun 2025 dengan dibangun untuk target total daya
komposisi yang masih didominasi tetap. Semakin kecil daya PLTN
oleh bahan bakar fosil batubara 32,7 yang akan dibangun, maka semakin
%, gas bumi 30,6 %, minyak bumi banyak unit PLTN yang diperlukan
26,2 %, PLTA 2,4 %, panas bumi untuk memenuhi kebutuhan listrik.
3,8 % dan lainnya 4,4 %. Energi Namun dapat diperkirakan, bahwa
nuklir masuk ke dalam kelompok jumlah total bahan bakar nuklir
lainnya dengan komposisi 1,99 %. bekas yang ditimbulkan oleh PLTN
Rencana pembangunan PLTN berdaya kecil, akan jauh lebih besar
dilakukan dalam dua periode. dibandingkan dengan jumlah bahan
Rencana awal akan mulai dibangun bakar nuklir bekas yang ditimbulkan
reaktor dengan kapasitas 1.000 PLTN dengan tingkat daya tinggi.
MWe dan 2.000 MWe pada tahun Dengan demikian, dari sudut
2016 dan 2017. Sedangkan pada pengelolaan bahan bakar nuklir
periode kedua menyusul bekas PLTN dengan tingkat daya
pembangunan reaktor dengan tinggi lebih menguntungkan
kapasitas 3.000 MWe dan 4.000 (efisien), karena menimbulkan
MWe dengan rencana operasi pada bahan bakar nuklir bekas yang lebih
tahun 2023 dan 2024, sehingga total sedikit.
daya yang dibangkitkan dari PLTN
tersebut mencapai 10.000 MWe. Diketahui bahwa masing–
Bila yang akan dibangun adalah masing tipe PLTN akan
PLTN dengan daya 1.000 MWe, menghasilkan jumlah bahan bakar
maka diperkirakan pada tahun 2024 nuklir bekas yang berbeda,
Indonesia akan mengoperasikan 10 berkaitan dengan tingkat bakar
unit PLTN. Sementara kalau yang (burn-up) dan pengkayaan U235
akan dibangun adalah PLTN dengan dalam bahan bakarnya. Secara
daya yang lebih rendah (600 MWe), umum untuk PLTN tipe LWR (PWR
maka jumlah PLTN yang akan & BWR) dan CANDU jumlah
dibangun akan semakin banyak. bahan bakar nuklir bekas yang
Tabel 3 memperlihatkan hubungan ditimbulkan setiap tahun
diperlihatkan pada Tabel 4.
Tabel 3. Hubungan besar daya dan jumlah unit PLTN untuk asumsi 1.000
MWe.
Besar daya (MWe) Unit PLTN Keterangan
600 17 pembulatan
900 12 pembulatan
1.000 10
Tabel 4. Jumlah bahan bakar nuklir bekas yang dihasilkan beberapa tipe
PLTN.
Data ini untuk PLTN tipe LWR (PWR & BWR) dengan tingkat bakar
33.000 MWd/MTU dan PLTN CANDU dengan tingkat bakar 8.000
MWd/MTU [13]. Jumlah bahan bakar nuklir bekas yang dilepas setiap tahun
oleh seluruh unit PLTN untuk berbagai tipe PLTN, dengan memanfaatkan
data pada Tabel 4 tersebut di atas, untuk PLTN 1.000 MWe dapat dihitung
menggunakan persamaan (2):
Jumlah bahan bakar nuklir bekas total yang ditimbulkan seluruh unit
PLTN untuk PLTN tipe LWR dan CANDU, diperlihatkan seperti Tabel 5.
dimana :
[MTU Total]T = Jumlah bahan bakar nuklir bekas yang dilepas oleh
seluruh unit PLTN untuk target daya tertentu, dalam hal
ini 10.000 MWe. (MTU/tahun)
N = Jumlah unit PLTN untuk target daya (buah)
[MTU] = Jumlah bahan bakar nuklir bekas yang dilepas PLTN per
tahun (MTU/tahun)
T = Tipe PLTN
Tabel 5. Jumlah bahan bakar nuklir bekas total yang ditimbulkan untuk
PLTN tipe LWR dan CANDU
Jumlah bahan bakar nuklir
Tipe PLTN Keterangan
bekas (MTU/tahun/unit)