You are on page 1of 16

STUDI KELAYAKAN BISNIS

ASPEK PASAR

Oleh :

M Hatta Diman Arde 1306205118

Fakultas Ekonomi dan Bisnis


Universitas Udayana
Bukit Jimbaran
2015

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap perusahaan mulanya berusaha untuk terlebih dahulu berproduksi sebanyak-


banyaknya, baru kemudian berusaha untuk menjual kembali. Dalam kondisi seperti ini
mereka tidak peduli dengan kondisi permintaan yang ada, sehingga banyak diantara produsen
mengalami kegagalan dan bahkan terus merugi, akibat jumlah produksi tidak sesuai dengan
jumlah permintaan. Pada zaman sekarang ini, dimana tingkat persaingan yang demikan ketat,
pola seperti diatas sudah lama ditinggalkan. Setelah para pemasar mengetahui data kondisi
pasar yang akan dimasuki, maka pemasar akan melakukan peramalan berapa permintaan
yang ada sekarang dan dimasa yang akan datang serta berapa besar pasar yang harus direbut.
Untuk menentukan besarnya produksi dikaitkan dengan permintaan yang akan datang, maka
dilakukan dengan peramalan pasar dan berbagai aspek pasar penting lainnya.

Aspek pasar yang dianalisa meliputi permintaan pasar terhadap produk yang akan
disediakan, analisa tingkat persaingan dan strategi pesaing dalam memasarkan produknya,
sehingga bisa dirancang produk dan metode pemasaran yang bisa memenangkan persaingan.
Hal yang tak kalah pentingnya adalah analisa mengenai pangsa pasar yang akan diperoleh
dengan mempertimbangkan tingkat permintaan, penawaran dan program pemasaran yang
akan diterapkan.

Oleh karena itu, aspek pasar dan pemasaran baik untuk perusahaan yang sudah berjalan
maupun bagi perusahaan yang baru akan berdiri perlu dilakukan suatu studi kelayakan
terlebih dahulu. Intinya aspek pasar dan pemasaran adalah untuk mengetahui berapa besar
pasar yang akan dimasuki, struktur pasar dan peluang pasar yang ada, prospek pasar dimasa
yang akan datang serta bagaimana strategi pemasaran yang harus dilakukan. Aspek Pasar
juga bertujuan untuk mengetahui besarnya permintaan terhadap produk yang akan disediakan
dan menempatkan produk yang akan dipasarkan pada posisi yang menguntungkan sehingga
proyek bisa dijalankan.

2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa saja konsep pokok dalam aspek pasar dalam berbisnis?
2. Bagaimana pengertian, konsep dan pertimbangan peramalan permintaan?
3. Bagaimana strategi-strategi pemasaran dalam menjalankan suatu bisnis?
4. Bagaimana metode-metode pengukuran permintaan?
5. Apa saja yang termasuk dalam marketing mix?
6. Bagaimana model linier efek marketing mix?

1.3 Manfaat
1. Untuk mengetahui dan memahami konsep pokok dalam aspekl pasar dalam memulai
suatu bisnis.
2. Untuk mengetahui pengertian, konsep dan pertimbangan-pertimbangan dalam
peramalan permintaan konsumen.
3. Unutk mengetahui strategi-strategi pemasaran dalam menjalankan suatu bisnis.
4. Untuk mengetahui metode, tahap-tahap dan kendala dalam pengukuran permintaan.
5. Unruk mengetahui apa saja yang termasuk dalam marketing mix.
6. Untuk mengetahui bagaimana model linier efek dari marketing mix.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengantar Konsep Pokok Dalam Aspek Pasar

Dewasa ini, begitu banyak perusahaan – perusahaan bermunculan karena adanya


persaingan yang tajam memperebutkan konsumen. Dalam keadaaan ini, aspek pasar
menempati posisi pertama dan utama dalam pertimbangan investor dan pendekatan yang
digunakan oleh investor dalam memperebutkan konsumen mendasarkan diri pada
“Integrated Marketing Concept”.

Pembeli potensial bebas melakukan pilihan terhadap produk yang ia perlukan. Pada
kondisi seperti ini, peranan analisa aspek pasar dalam pendirian taupun perluasan usaha
pada studi kelayakan proyek bisnis merupakan variable utama untuk mendapatkan
perhatian pembeli.

Pendirian dan perluasan usaha yang secara sepintas memiliki pasar potensial yang
cukup besar, namun setelah pelaksanaannya pasar potensial tersebut tidak cukup tersedia
dan mulai muncul masalah-masalah yang cukup rumit untuk diselesaikan. Untuk
mengatasi masalah – masalah tersebut perlu dipahami karakteristik pokok-pokok aspek
pasar diantaranya :

1. Seringkali permintaan nasional untuk produk atau jasa tertentu tidak terlalu besar,
dengan kata lain pembangunan 4 atau 5 proyek bisnis telah menyebabkan terjadinya
kejenuhan pasar. Keadaan ini sering diabaikan oleh pasa investor.
2. Adanya garis pemisah yang cukup jelas dari segmen pasar yang ada, baik segmen
pasar atas dasar geographis, status sosial atau dasar yang lain. Hal ini akan
berpengaruh terhadap strategi pemasaran yang hendak dijalankan.
3. Kebanyakan produk yang dibuat merupakan produk pengganti produk impor,
karenanya dalam batas tertentu data-data impor dapat digunakan sebagai pedoman
dalam estimasi pasar potensial untuk produk pengganti tersebut.
4. Untuk jenis produk tertentu, seringkali terjadi terlalu besarnya peranan pemerintah
untuk ikut campur tangan dengan mempengaruhi mekanisme pasar. Situasi ini perlu
mendapatkan pemahaman oleh seorang calon investor, karena policy dan peraturan

4
pemerintah Negara bersangkutan akan banyak berpengaruh terhadap berhasil atau
tidaknya proyek bisnis yang direncanakan.

Di samping keempat karakteristik tersebut diatas, perlu juga dipahami bahwa dalam
Negara sedang berkembang dapat terjadi adanya proyek bisnis yang diputuskan untuk
dilaksanakan berdasarkan “keputusan politik”. Proyek bisnis demikian lebih terbuka
kemungkinan terjadinya masalah yang cukup rumit dipecahkan di kemudian hari.

2.2 Peramalan Permintaan


Dalam peramalan permintaan ada 2 masalah utama yang perlu mendapat kejelasan
pengertian, yaitu 1) pengukuran “pasar potensial” saat sekarang dan pengukuran pasar
potensial di masa yang kan datang. 2) pengukuran dari sebagian pasar potensial yang
dapat diraih oleh proyek bisnis yang bersangkutan saat sekarang dan pada masa yang
akan datang yang disebut “sales potensial”.
Pasar potensial merupakan adalah keseluruhan jumlah produk atau sekelompok
produk yang mungkin dapat dijual dalam pasar tertentu dalam satu periode tertentu
dibawah pengaruh suatu set kondisi tertentu. Sedangkan “sales potensial” merupakan
proporsi atau sebagian dari keseluruhan pasar potensial yang diharapkan dapat diraih oleh
proyek bisnis yang bersangkutan.
Pasar potensial dapat diartikan dengan permintaan indutri jika marketing efforts yang
dilakukan oleh perusahaan dalam industri tersebut mencapai titik optimal dan sales
potensial adalah permintaan perusahaan tertentu di bawah marketing efforts yang
dilakukan yang sering disebut market share perusahaan. Secara skematis pengertian pasar
potensial dan permintaan industry dapat digambarkan sebagai berikut :

5
Pasar Potensial

Pasar Potensial
(dengan asumsi tertentu)

Peramalan Pasar
Potensial Permintaan Industri

Peramalan Pasar
Potensial

Selain pemahaman mengenai pengertian peramalan permintaan , perlu dipahami juga


pengaruh kedudukan produk dalam siklus usia produk dalam pemilihan metode
peramalan, dan product level serta pertimbangan unit/area permintaan.
Dalam memahami pengaruh kedudukan produk dalam siklus usia produk dalam
pemilihan metode peramalan yang harus diperhatikan adalah sejauh mana kebaruan suatu
produk serta pertimbangan apakah produk baru tersebut sesungguhnya merupakan suatu
rangkaian pengembangan dari jenis produk yang sudah ada sebelumnya. Perlu
diperhatikan juga pada “product level” mana dilakukan peramalan : product items,
product class, product line, company sales atau yang lain. Demikian pula dengan
mempertimbangkan unit atau area permintaan seperti lokal-nasional, internasional dan
struktur persaingan yang dihadapi, apakah pasar tersebut pasar monopoli, oligopoly atau
yang lain.
Keseluruhan konsep, pengertian, dan pertimbangan yang perlu diperhatikan tersebut
akan berpengaruh terhadap pemilihan metode peramalann dan tingkat akurasi yang
diharapkan dan secara skematis beberapa pengertian tersebut diatas dapat disederhanakan
sebagai berikut :

6
SKALA PERMINTAAN :

Internasional

Nasional

Regional

Lokal

Pembeli

LEVEL PRODUK

All sales

Industry sales

Company sales

Product line

Product class

Product item

Pendek Mengengah Panjang

Satuan Waktu

UNIT PERMINTAAN
Pembeli Lokal Regional Nasional Internasional
STRUKTUR PASAR
Persaingan Bebas E D C B A
Persaingan Terbatas F E D C B
Oligopoli G F E D C
Monopoli H G F E D
Ket : ABCDEFG = berturut-turut menggambarkan tingkat kepelikan yang terjadi dan sekaligus menunjukkan tingkat
kecermatan yang diperlukan.

2.3 Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-keputusan tentang biaya


pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan dengan keadaan
lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan.

7
Ada beerapa hal yang harus diperhatikan dalam strategi pemasaran yaitu:
1). Segmentasi (Segmentation)

Menurut Solomon dan Elnora (2003:221), segmentasi adalah ”The process of dividing a
larger market into smaller pieces based on one or more meaningful, shared characteristic”.
Dengan melaksanakan segmentasi pasar, kegiatan pemasaran dapat dilakukan lebih terarah
dan sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat digunakan secara lebih efektif dan efisien
dalam rangka memberikan kepuasan bagi konsumen. Selain itu perusahaan dapat melakukan
program-program pemasaran yang terpisah untuk memenuhi kebutuhan khas masing-masing
segmen.
Ada beberapa variabel segmentasi yaitu:

1. Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok
berdasarkan variabel demografis sepert: Usia, jenis kelamin, besarnya keluarga,
pendapatan, ras, pendidikan, pekerjaan, geografis.
2. Psikografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam kelompok-kelompok yang
berlainan menurut kelas sosial, gaya hidup, kepribadian, dan lain-lain. Informasi
demografis sangat berguna, tetapi tidak selalu menyediakan informasi yang cukup untuk
membagi konsumen ke dalam segmen-segmen, sehingga diperlukan segmen berdasarkan
psychografis untuk lebih memahami karakteristik konsumen.
3. Perilaku
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi konsumen ke dalam segmen-segmen
berdasarkan bagaimana tingkah laku, perasaan, dan cara konsumen menggunakan
barang/situasi pemakaian, dan loyalitas merek. Cara untuk membuat segmen ini yaitu
dengan membagi pasar ke dalam pengguna dan non-pengguna produk.

Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa karakteristik:

 Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur meskipun ada
beberapa variabel yang sulit diukur.
 Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara efektif.
 Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan untuk dilayani
 Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual dan memberikan
tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen dan bauran pemasaran yang berbeda.

8
 Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan melayani segmen-
segmen yang bersangkutan.

Langkah dalam mengembangkan segmentasi yaitu:

1. Mensegmen pasar menggunakan variabel-variabel permintaan, seperti kebutuhan


konsumen, manfaat yang dicari, dan situasi pemakaian.
2. Mendeskripsikan segmen pasar yang diidentifikasikan dengan menggunakan variabel-
variabel yang dapat membantu perusahaan memahami cara melayani kebutuhan
konsumen tersebut dan cara berkomunikasi dengan konsumen.

2). Targeting

Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm
selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan
suatu strategi target market.

Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar:

a. Undifferentiated targeting strategy


Strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang
serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani
semua pasar. Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna
menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.
b. Differentiated targeting strategy
Perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda.
Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk
menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.
c. Concentrated targeting strategy
Perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang
dianggap paling potensial.
d. Custom targeting strategy, lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara
individual.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:

9
 Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-
variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen,
biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan
peluang pasar sasaran.
 Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba
segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.

3). Positioning

Menurut Solomon, dan Elnora (2003:235), Positioning ialah “Developing a marketing


strategy aimed at influencing how a particular market segment perceives a good or service in
comparison to the competition”. Penentuan posisi pasar menunjukkan bagaimana
suatu produk dapat dibedakan dari para pesaingnya.

Ada beberapa positioning yang dapat dilakukan:

a. Positioning berdasarkan perbedaan produk.


Pendekatan ini dapat dilakukan jika produk suatu perusahaan mempunyai kekuatan
yang lebih dibandingkan dengan pesaing dan konsumen harus merasakan benar adanya
perbedaan dan manfaatnya.
b. Positioning berdasarkan atribut produk atau keuntungan dari produk tersebut.
Pendekatan ini berusaha mengidentifikasikan atribut apa yang dimiliki suatu produk
dan manfaat yang dirasakan oleh kosumen atas produk tersebut.
c. Positioning berdasarkan pengguna produk.
Pendekatan ini hampir sama dengan targeting dimana lebih menekankan pada siapa
pengguna produk.
d. Positioning berdasarkan pemakaian produk.
Pendekatan ini digunakan dengan membedakan pada saat apa produk tersebut
dikonsumsi.
e. Positioning berdasarkan pesaing.
Pendekatan ini digunakan dengan membandingkan keunggulan-keunggulan yang
dimiliki oleh pesaing sehingga konsumen dapat memilih produk mana yang lebih baik.
f. Positioning berdasarkan kategori produk.
Pendekatan ini digunakan untuk bersaing secara langsung dalam kategori produk,
terutama ditujukan untuk pemecahan masalah yang sering dihadapi oleh pelanggan.
g. Positioning berdasarkan asosiasi.

10
Pendekatan ini mengasosiasikan produk yang dihasilkan dengan asosiasi yang dimiliki
oleh produk lain. Harapannya adalah sebagian asosiasi tersebut dapat memberikan
kesan positif terhadap produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
h. Positioning berdasarkan masalah.
Pendekatan ini digunakan untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk yang
ditawarkan memiliki positioning untuk dapat memecahkan masalah.

Langkah dalam mengembangkan strategi positioning yaitu:

1. Mengidentifikasi Keunggulan Kompetitif. Jika perusahaan dapat menentukan posisinya


sendiri sebagai yang memberikan nilai superior kepada sasaran terpilih, maka ia
memperoleh keunggulan komparatif.
2. Dalam menawarkan produk dengan suatu competitive advantage, perusahaan harus
meyediakan suatu alasan mengapa pelanggan akan merasa bahwa produk dari
perusahaan yang bersangkutan lebih baik daripada para pesaingnya.
3. Perusahaan harus mengevaluasi respon dari target market sehingga dapat memodifikasi
strategi bila dibutuhkan

2.4 Metode Pengukuran Permintaan

Pengukuran permintaan adalah usaha untuk mengetahui permintaan atas suatu produk
atau sekelompok produk di masa yang lalu dan di masa yang sekarang dalam kendala satu
asset kondisi tertentu. Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah
produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kendala satu asat kondisi
tertentu. Hasil maksimal dari suatu kegiatan peramalan adalah adalah melakukan minimisasi
ketidakpastian yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.

Ada dua macam pendekatan dalam peramalan yaitu :

1. Pendekatan time series yaitu model yang tidak memperhatikan hubungan sebab
akibat atau dengan kata lain hasil peramalan hanya memperhatikan kecenderungan
dari data yang di masa lalu yang tersedia.
2. Pendekatan yang memperhatikan hubungan sebab akibat (cause-effects method)
atau pendekatan yang menjelaskan terjadinya suatu keadaan (explanatory method)
oleh sebab-sebab tertentu. Dengan kata lain hubungan sebab akibat yang terjadi
bukan hubungan deterministic melainkan hubungan stokastic.

11
*Tahap-tahap dalam study kelayakan proyek yaitu dalam prosedur peramalan :

1. Analisis ekonomi yakni yang mengadakan proyeksi terhadap aspek-aspek makro


terutama aspek kependudukan dan pendapatan.
2. Analisis industri yakni analisis terhadap permintaan pasar dari seluruh perusahaan
yang menghasilkan produk sejenisdari produk yang diusulkan dalam study
kelayakan proyek.
3. Analisis penjualan mas lalu yakni dilakukan untuk melihat “ market positioning”
produk dalam stuktur persaingan dan dari padanya dapat diketahui “ market
share “ produk tersebut.
4. Analisis peramalan permintaan di mana berkaitan dengan perencanaan program
pemasaran di masa yang akan datang.
5. Pengawasan hasil dari peramalan yakni usaha untuk minimalisasi kesalahan hasil
dari berbagai tenik peramalan yang dugunakan .

*Kendala-kendala yang dihadapi dalam teknik peramalan antara lain:

a. Waktu yang handak diliput yakni rentangan waktu masa ynag akan datang dan
jangkauan peramalan.
b. Tingkah laku data yakni meliputi jumlah , ketepatan, dan tingkah laku data di
masa yang lalu yang tersedia.
c. Tipe model yakni pakah model yang digunakan merupakan model time series,
kaosalitas atau yang lainnya.
d. Biaya yang tersedia yakni biaya yang tersedia untuk penyusunan studi kelayakan
proyek.
e. Tingkat ketepatan yang diinginkan yakni ketelitian dan kecermatan peramalan
yang diinginkan.
f. Kemudahan penerpan yakni kemudahan , manajemen, data dan biaya.

2.5 Marketing Mix


Marketing mix (bauran pemasaran) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali
yang di padukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran.
Maketing mix terdiri dari semua hal yang dapat dilakukan perusahaan untuk mempengaruhi

12
permintaan produknya. Berbagai kemungkinan ini dapat dikelompokkan menjadi empat
kelompok variabel yang disebut dengan 4P :
a) Produk (product)
b) Saluran distribusi (place)
c) Promosi (promotion)
d) Harga (price)
Efektivitas marketing mix dalam product life cycle

Masyarakat tidak begitu saja mengetahui dan mengenal setiap produk yang dicoba
ditawarkan oleh produsen, lambat laun sesuai dengan berjalannya waktu produk tersebut
dikenal oleh mereka. Proses yang digambarkan seperti itu disebut sebagai product life cycle
(masa kehidupan produk). Peru diketahui bahwa tidak setiap produk akan mengalami
keseluruhan proses tersebut. Dapat terjadi bahwa suatu produk tersebut hanya mengalami
masa pengenalan saja dan sesudah itu, tidak tampak lagi di pasar. Salah satu sebab dari
keadaan yang seperti ini adalah kekeliruan strategi marketing mix yang digunakan.

Secara umum hubungan antara masa kehidupan produk, penjualan dan laba dapat
digambarkan sebagai berikut

Dalam kaitannya dengan usaha oprtimasi marketing mix, maka pada setiap masa
kehidupan produk tersebut memiliki kombinasi urutan prioritas marketing mix yang perlu
dilakukan.

1. Pada tahap perkenalan, urutan prioritas dari marketing mix adalah lini kualitas produk,
kemudian advertens, harga, dan kemudian baru pelayanan.
2. Pada masa kedewasaan, penggunaan harga dalam mempengaruhi penjualan akan sangat
menentukan, baru kemudian advertensi, kualitas produk, dan pelayanan.

13
3. Pada masa kejenuhan, packaging dapat digunakan sebagai alat utama, baru kemudian
advertensi, kualitas produk dan pelayanan, baru kemudian harga.
4. Pada masa penurunan, kombinasi dan urutan marketing mix diatas di dasarkan pada
kemungkinan pengaruh terhadap penjualan yang dalam hal ini diukur dengan elastisitas
masing-masing marketing mix terhadap penjualan.

2.6 Model Linier Efek Marketing Mix

Model ini mencoba menguraikan pengaruh dari kombinasi marketing mix yang
dijalankan oleh perusahaan terhadap penjualan yang diakibatkan olehnya dan pengaruh yang
terjadi diasumsikan menunjuk pada hubungan linier.

Asumsi-Asumsi lain yang digunakan dalam metode ini adalah:

a) Marketing mix mempunyai konstanta perngaruh terhadap penjualan artinya tanpa ada
usaha apapun akan terjadi penjualan
b) Masing-masing marketing mix tersebut berpengaruh secara independen dengan tidak
diperhitungkan adanya multikoloniaritas dan atokolerasi.
c) Biaya per unit untuk masing-masing marketing mix

Dengan mendasarkan diri pada asumsi-asumsi tersebut diatas model umum


persamaannya adalah

Q = k – pP + aA +dD + rR

Ket :

Q = penjualan

k = konstanta

p, a, d, r = koefisien masing-masing marketing mix

P,A,D,R = marketing mix yang dalam hal ini misalnya price, advertising, service dan
kualitas produk.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Aspek pasar menempati posisi pertama dan utama dalam pertimbangan investor dan
pendekatan yang digunakan oleh investor dalam memperebutkan konsumen mendasarkan diri
pada “Integrated Marketing Concept”. Strategi pemasaran adalah pengambilan keputusan-
keputusan tentang biaya pemasaran, bauran pemasaran, alokasi pemasaran dalam hubungan
dengan keadaan lingkungan yang diharapkan dan kondisi persaingan seperti segmentasi,
targeting dan positioning. Peramalan permintaan merupakan usaha untuk mengetahui jumlah
produk atau sekelompok produk di masa yang akan datang dalam kendala satu asat kondisi
tertentu dengan metode time series dan hubungan sebab akibat. Marketing mix (bauran
pemasaran) adalah kumpulan alat pemasaran taktis terkendali yang di padukan perusahaan
untuk menghasilkan respon yang diinginkan di pasar sasaran. Berbagai kemungkinan ini
dapat dikelompokkan menjadi empat kelompok variabel yang disebut dengan 4P : Produk
(product) , Saluran distribusi (place), Promosi (promotion) dan Harga (price).

15
DAFTAR PUSTAKA

Husnan, Suad, dan Suwarsono Muhammad. 2014. Studi kelayakan Proyek Bisnis. Yogyakarta
: UNIT PENERBIT DAN PERCETAKAN SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN
YKPN

Kotler, Philip dan Kevin Keller. 2014. Marketing Management. New Jersey : Pretince Hall

16

You might also like