You are on page 1of 8

1.

Kondisi Iklim
a. Curah Hujan
Data Curah Hujan sekitar lokasi kegiatan di peroleh dari data BMKG UPT
Stasiun Meteorologi Andi Jemma Region IV (2°33'16.99" LS dan
120°19'27.19") Pada elevasi 43 mdpl, yang kemudian dilakukan proses
interpolasi dengan tambahan data (CHIRPS (Climate Hazards Group InfraRed
Precipitation with Station data) dan data TRMM (Tropical Rainfall Measuring
Mission) dengan metode Geostatical Wizard. Data curah hujan merupakan hasil
interpolasi 8 titik pantau CHIRPS selama sepuluh tahun terakhir (2008-2017).
Adapun titik pantau yang dimaksud, adalah seperti yang tergambar pada
Gambar-L.1.

Pola curah hujan pada lokasi pembangunan Bandara Andi Djemma adalah pola
curah hujan munsonal. Pola monsunal dicirikan oleh distribusi curah hujan
bulanan berbentuk V dengan jumlah curah hujan musiman rendah pada bulan
juni, juli atau agustus. Pada kondisi normal, saat monsun barat akan mendapat
curah hujan yang berlimpah (musim hujan) sedangkan pada saat monsun timur
jumlah curah hujannya sangat sedikit (musim kemarau). Pada pola hujan
monsunal wilayahnya memiliki perbedaan yang jelas antara periode musim
hujan dan periode musim kemarau. Secara umum pola musim kemarau
berlangsung dari april sampai september dan musim hujan dari oktober sampai
maret.Tipe grafik curah hujan bersifat unimodial (memiliki satu puncak musim
hujan). Puncak maksimum musim hujan yaitu pada bulan januari/desember.
Sementara itu lembah minimum terjadi pada bulan agustus pada saat musim
kemarau.

Pada lokasi studi berdasarkan data curah hujan, musim hujan (curah hujan rata-
rata bulanan lebih besar dari 200 mm) terjadi pada bulan november hingga maret
dengan puncak musim hujan terjadi pada bulan desember. Musim kemarau
(curah hujan rata-rata bulanan lebih kecil dari 200 mm) terjadi pada bulan april
hingga oktober. Besar curah hujan rata-rata bulanan berkisar antara 27 - 562 mm
dengan curah hujan terendah terjadi pada bulan agustus dan tertinggi pada bulan
desember. Variasi curah hujan masing-masing stasiun terdapat pada Gambar-L.2.
Pola penyebaran curah hujan rata-rata bulanan ditunjukkan pada Gambar-L.2.
Pola penyebaran curah hujan tahunan ditunjukkan pada Gambar-L.3
PETA TITIK PANTAU CH
Tabel-L.1. Curah Hujan Bulanan
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rerata
Januari 267 237 249 364 413 290 311 312 254 229 293
Februari 459 121 205 188 249 267 267 234 174 380 254
Maret 265 385 324 524 760 318 368 531 378 283 414
April 586 468 560 373 483 419 479 428 388 373 456
Mei 473 443 141 327 312 417 549 293 329 264 355
Juni 509 307 391 162 494 210 267 341 331 252 326
Juli 112 197 333 203 389 142 306 368 269 155 247
Agustus 73 183 300 72 447 64 128 176 209 54 171
September 90 101 180 74 348 168 89 104 28 32 121
Oktober 14 139 249 111 418 170 117 78 73 66 144
November 103 212 312 140 341 180 95 325 135 103 195
Desermber 293 330 396 357 438 536 345 346 387 390 382
Sumber: BMKG UPT Stasiun Meteorologi Andi Jemma Region IV

Gambar-L.1. Grafik Curah Hujan Rata-rata Bulanan


PETA CH RERATA BULANAN
PETA CH TAHUNAN

b. Temperatur Udara (oC)


Suhu udara rata-rata bulanan berkisar antara 23 – 28oC dengan variasi musiman
yang sangat kecil. Suhu udara rata-rata bulanan tertinggi terjadi pada bulan
Oktober hingga Nopember dan terendah pada bulan Juli. Hal ini tidak terlepas
dari pengaruh musim di mana pada bulan Oktober–Nopember curah hujan relatif
kurang. Suhu udara juga sangat dipengaruhi oleh letak geografis lokasi studi
berada dalam daerah equatorial, sehingga perbedaan suhu antara musim hujan
dan musim kemarau relatif kecil. Selain itu, terlihat bahwa kondisi suhu udara
yang tercatat di stasiun klimatologi dalam wilayah provinsi Sulawesi Selatan
relatif hampir sama kondisinya terutama di lokasi-lokasi yang berada pada
daerah yang topografinya rendah. Variasi suhu udara rata-rata bulanan pada
tahun 2008 – 2017, Tabel- dan Gambar-
Tabel-L.2. Temperatur Bulanan
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rerata
Januari 27,0 27,4 26,9 27,1 26,7 27,1 0,0 26,7 26,8 26,7 24,2
Februari 26,8 26,5 27,1 27,0 27,5 27,0 0,0 26,7 26,5 27,5 24,3
Maret 27,0 26,8 26,8 26,4 27,0 26,4 0,0 26,9 26,7 27,0 24,1
April 26,7 26,8 26,5 27,0 27,3 27,0 0,0 26,9 26,7 27,3 24,2
Mei 26,8 27,0 26,3 27,0 27,7 27,0 0,0 27,1 26,4 27,7 24,3
Juni 25,8 26,7 26,2 26,7 26,5 26,7 0,0 26,0 26,0 26,5 23,7
Juli 26,3 25,8 25,0 25,8 26,3 25,8 0,0 26,0 25,6 26,3 23,3
Agustus 25,4 25,7 25,3 26,6 26,2 26,6 0,0 26,5 25,9 26,7 23,5
September 26,2 26,4 26,4 27,6 26,7 27,6 26,7 27,8 26,6 27,3 26,9
Oktober 27,1 27,3 27,3 27,8 27,0 27,8 27,0 27,5 27,8 27,4 27,4
November 27,9 27,4 27,3 27,8 27,2 27,8 27,2 0,0 27,9 28,2 24,9
Desermber 27,8 27,4 26,8 27,5 26,9 27,5 26,9 0,0 27,2 27,2 24,5
Sumber: BMKG UPT Stasiun Meteorologi Andi Jemma Region IV

Gambar-L.2. Grafik Temperatur Rata-rata Bulanan

c. Kelembaban Udara
Kelembaban udara yang relatif tinggi yaitu berkisar antara 82% pertahun dengan
kelembaban rata-rata berkisar antara 76 – 83%. Kelembaban udara tertinggi
terjadi pada bulan Juni kemudian menurun sampai kondisi terendah pada bulan
Oktober dan naik lagi sampai pada bulan Desember. Variasi kelembaban udara
rata-rata bulanan pada tahun 2008 – 2017 dilihat pada Tabel…dan Gambar....

Tabel-L.3. Kelembaban Bulanan


Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rerata
Januari 27,0 27,4 26,9 27,1 26,7 27,1 0,0 26,7 26,8 26,7 24,2
Februari 26,8 26,5 27,1 27,0 27,5 27,0 0,0 26,7 26,5 27,5 24,3
Maret 27,0 26,8 26,8 26,4 27,0 26,4 0,0 26,9 26,7 27,0 24,1
April 26,7 26,8 26,5 27,0 27,3 27,0 0,0 26,9 26,7 27,3 24,2
Mei 26,8 27,0 26,3 27,0 27,7 27,0 0,0 27,1 26,4 27,7 24,3
Juni 25,8 26,7 26,2 26,7 26,5 26,7 0,0 26,0 26,0 26,5 23,7
Juli 26,3 25,8 25,0 25,8 26,3 25,8 0,0 26,0 25,6 26,3 23,3
Agustus 25,4 25,7 25,3 26,6 26,2 26,6 0,0 26,5 25,9 26,7 23,5
September 26,2 26,4 26,4 27,6 26,7 27,6 26,7 27,8 26,6 27,3 26,9
Oktober 27,1 27,3 27,3 27,8 27,0 27,8 27,0 27,5 27,8 27,4 27,4
November 27,9 27,4 27,3 27,8 27,2 27,8 27,2 0,0 27,9 28,2 24,9
Desermber 27,8 27,4 26,8 27,5 26,9 27,5 26,9 0,0 27,2 27,2 24,5
Sumber: BMKG UPT Stasiun Meteorologi Andi Jemma Region IV

Gambar-L.3. Grafik kelembaban Rata-rata Bulanan

d. Penyinaran Matahari
Penyinaran matahari rata-rata bulanan bervariasi antara 3–6 Jam/hari.
Penyinaran matahari cenderung meningkat dari bulan Julisampai mencapai
maksimum pada bulan September - November, kemudian menurun sampai
bulan Desember. Variasi penyinaran matahari rata-rata bulanan pada tahun 2008-
2017, secara rinci dapat dilihat pada Tabel dan Gambar

Tabel-L.4.Penyinaran matahari Bulanan


Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Rerata
Januari 6,0 5,0 5,0 4,0 5,0 5,0 4,0 0,0 5,0 4,0 4,3
Februari 5,0 5,0 4,0 4,0 6,0 4,0 5,0 0,0 6,0 6,0 4,5
Maret 5,0 5,0 5,0 5,0 5,0 4,0 5,0 0,0 5,0 7,0 4,6
April 5,0 5,0 4,0 5,0 5,0 5,0 6,0 0,0 8,0 4,0 4,7
Mei 4,0 5,0 5,0 5,0 6,0 4,0 5,0 0,0 7,0 8,0 4,9
Juni 4,0 3,0 3,0 4,0 4,0 2,0 2,0 0,0 3,0 6,0 3,1
Juli 5,0 3,0 2,0 4,0 4,0 5,0 3,0 0,0 6,0 5,0 3,7
Agustus 4,0 3,0 3,0 4,0 5,0 4,0 4,0 7,0 7,0 3,0 4,4
September 6,0 5,0 5,0 7,0 6,0 5,0 6,0 7,0 8,0 7,0 6,2
Oktober 6,0 3,0 6,0 6,0 6,0 7,0 6,0 9,0 9,0 4,0 6,2
November 7,0 6,0 5,0 6,0 6,0 6,0 6,0 8,0 4,8 8,0 6,3
Desermber 6,0 4,0 4,0 6,0 5,0 4,0 5,0 6,0 0,0 6,0 4,6
Sumber: BMKG UPT Stasiun Meteorologi Andi Jemma Region IV

Gambar-L.4. Grafik Penyinaran matahari Rata-rata Bulanan

You might also like