You are on page 1of 5

DETASEMEN KESEHATAN WILAYAH 02.04.

02
RUMAH SAKIT TK. IV Dr. BRATANATA
Jln. Raden Mattaher No. 33 Telp. 0741 23164 Jambi
e-mail : rs_dr_bratanata@yahoo.co.id

KERANGKA ACUAN PROGRAM PENGAWASAN


MANAJEMEN RISIKO FASILITAS RS BRATANATA
TAHUN 2015

I. Pendahuluan:

Setiap upaya medik umumnya mengandung risiko , sebagian di antaranya berisiko


ringan atau hampir tidak berarti secara klinis. Namun tidak sedikit pula yang
memberikan konsekuensi medik yang cukup berat.

Risiko didefinisikan sebagai kemungkinan sesuatu terjadi atau potensi bahaya yang
terjadi yang dapat memberikan pengaruh kepada hasil akhir. Risiko yang dicegah
berupa risiko klinis dan risiko non klinis . Risiko klinis adalah risiko yang dikaitkan
langsung dengan layanan medis maupun layanan lain yang dialami pasien selama di
RS. Sementara risiko non medis ada yang berupa risiko bagi organisasi maupun risiko
finansial. Risiko organisasi adalah yang berhubungan langsung dengan komunikasi,
produk layanan, proteksi data, sistem informasi dan semua risiko yang dapat
mempengaruhi pencapaian organisasi.

Risiko finansial adalah risiko yang dapat mengganggu kontrol finansial yang efektif,
salah satunya adalah sistem yang harusnya dapat menyediakan pencatatan akuntansi
yang baik (Bury PCT, 2007).

Menurut Dwipraharso (2004) risiko medis dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu:

1. Tingkat probabilitas dan keparahannya minimal (umumnya bersifat foreseeable but


unavoidable, calculated, controllable).
2. Risiko ‘bermakna’ tetapi harus diambil karena ‘the only way’ (unavoidable).
Risiko 1 dan 2 memerlukan informed consent sehingga bila terjadi dokter tidak
bertanggung jawab secara hukum.

3. Risiko yang unforeseeable = untoward results


II. Latar Belakang

Faktor-faktor yang berpengaruh dalam terjadinya risiko adalah :

Faktor Komponen yang berperan


Organisasi dan  Sumber dan keterbatasan keuangan
Manajemen  Struktur organisasi
 Standar dan tujuan kebijakan
 Safety culture
Lingkungan pekerjaan  Kualifikasi staf dan tingkat keahlian
 Beban kerja dan pola shift
 Desain, ketersediaan dan pemeliharaan alkes
 Dukungan administratif dan manajerial
Tim  Komunikasi verbal
 Komunikasi tulisan
 Supervisi dan pemanduan
 Struktur tim
Individu dan staf  Kemampuan dan ketrampilan
 Motivasi
 Kesehatan mental dan fisik
Penugasan  Desain penugasan dan kejelasan struktur
penugasan
 Ketersediaan dan pemanfaatan prosedur yang
ada
 Ketersediaan dan akurasi hasil tes
Karakteristik pasien  Kondisi ( Keparahan dan kegawatan)
 Bahasa dan komunikasi
 Faktor sosial dan personal

III. Tujuan Umum dan khusus

Tujuan umum

Agar semua aspek manajemen risiko menghasilkan data berharga untuk


meningkatkan program selanjutnya dapat mengurangi risiko dirumah sakit
Tujuan khusus

Dalam setiap pusat pelayanan kesehatan harus dibangun sistem yang dapat
menjamin bahwa setiap tindakan medik yang dilakukan haruslah aman bagi pasien
maupun petugas dan lingkungan sekitar. Pendekatan yang dapat dilakukan disebut
dengan manajemen risiko.

IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan


a. Monitoring perencanaan risk manajemen
b. Monitoring pelaksanaan program
c. Melakukan / edukasi staf
d. Monitoring insiden kecelakaan karena fasilitas
e. Melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala
f. Memberikan laporan tahunan kebadan pengelola tentang pencapaian
program
g. Melakukan pengorganisasiaan dan pengelolaan secara konsisten dan terus
menerus

V. Cara melaksanakan kegiatan


Pertemuan, Audit dll

VI. Sasaran
- Pimpinan Rumah Sakit
- Kepala Unit PemeliharaanSarana
- Ketua dan Anggota Panitia K3RS
- Seluruh Staf Rumah Sakit

VII. Skedul (jadwal pelaksanaan)

NO. Kegiatan Tahun 2015

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Monitoring perencanaan x
risk manajemen
2. Monitoring pelaksanaan x x x x x x x x x x x
program

3. Melakukan / edukasi staf x

4. Monitoring insiden x
kecelakaan karena
fasilitas

5. Melakukan evaluasi dan x


revisi program secara
berkala

6. Memberikan laporan x
tahunan kebadan
pengelola tentang
pencapaian program

7. Melakukan x
pengorganisasian dan
pengelolaan secara
konsisten dan terus
menerus

VIII. Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporannya

a. Pelaporan dilakukan setelah satu kegiatan program dilaksanakan


b. Setiap akhir tahun Tim K3 Rumah Sakit membuat laporan evaluasi pelaksanaan
kegiatan program keselamatan dan keamanan pasien, pengunjung dan petugas atau
pegawai di RumkitTk. IV Dr. Bratanata kepada Kepala Rumah Sakit.

IX. PENCATATAN,PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN

a. Panitia K3 Rumah Sakit membuat laporan, menganalisa, melakukan evaluasi dan


tindak lanjut serta membuat rekomendasi kepada Kepala RumkitTk. IV Dr. Bratanata
b. Evaluasi program program keselamatan dan keamanan pasien, pengunjung dan
petugas atau pegawai di Rumkit Tk. IVDr. Bratanata dilaksanakan setiap akhir tahun
untuk melihat pencapaian sasaran dan perencanaan kegiatan tahun depan

Ditetapkan : Di Jambi

PadaTanggal : 20 Januari 2015

Kepala Rumkit Tk.IV Dr.Bratanata

dr. Nirwan Arief, Sp.M. MARS


Mayor CKM NRP. 11000010390473

You might also like