Professional Documents
Culture Documents
PADANG
2009
RINGKASAN KURIKULUM DAN PEDOMAN PELAKSANAAN
PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS MATA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ANDALAS
Tahap-tahap Pembelajaran :
Tahap 1: Tahap Pengayaan Dasar
Modul pengayaan dasar
Modul Rawat bangsal I
MISI PENDIDIKAN
1. Pendidikan
Menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas dan menghasilkan tenaga kesehatan
mata yang profesional dan bermoral tinggi serta mampu menghadapi persaingan era
global.
2. Penelitian
Melaksanakan penelitian dan megembangankan ilmu pengetahuan teknologi
kedokteran mata yang sesuai dengan perkembangan IPTEKDOK
3. Pengabdian Masyarakat
Meningkatkan pengabdian kepada masyarakat yang berkualitas dalam rangka menurunkan
angka kebutaan.
VISI PENDIDIKAN
Menjadikan Bagian Ilmu Kesehatan Mata Fakultas Kedokteran Universitas Andalas
sebagai pusat pendidikan mata terdepan di Sumatera pada tahun 2012
Tujuan Khusus Pendidikan PPDS Mata FK. UNAND merupakan pengembangan serta
penjabaran dari pada tujuan umum, tujuan khusus PPDS Mata secara nasional serta
Visi dan Misi bagian Mata FK. UNAND/RS.DR.M.DJAMIL
1. Memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap dan dedikasi dalam
melaksanakan pelayanan kesehatan mata untuk menurunkan angka
kebutaan.
2. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dalam mengawasi gawat
darurat di bidang pelayanan kesehatan mata.
3. Mempunyai pengetahuan dan ketrampilan dan melaksanakan
pengabdian kepada masyarakat dibidang mata secara promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif.
4. Mempunyai pengetahan dan ketrampilan dalam melaksanakan
penelitian dibidang Ilmu Penyakit Mata dengan memegang teguh etika
penefitian.
5. Mampu mendidik, membina dan bekerja sama dengan institusi /organisasi
yang memberikan pelayanan kesehatan mata.
6. Melakukan pelayanan kesehatan mata sesuai standar pelayanan
medik dan etika profesi dan etika keilmuan.
7. Mempunyai sikap dan Kemampuan untuk meningkatkan kemampuan
untuk belajar sepanjang hayat.
8. Mempunyai kemampuan dasar "generic skiil" yang terdiri dari, kemamauan
menyelesaikan masalah berpikir kritis, berpikir analitis, berpikir kreatif
9. Mempunyai kemampuan komunikasi khususnya komunikasi ilmiah yang
profesional
2.2 Tujuan Tahap Pendidikan
Rumusan umum perilaku (sasaran belajar) yang ingin dicapai pada tahap
penddikan ini adalah pengayaan pengetahuan dasar sebagai berikut :
Pada tahap ini perilaku yang ingin dicapai ( sasaran belajar) adalah
1. Mampu menggunakan alat pemeriksaan khusus sub bagian:
Refraksi
Infeksi Imunologi mata
Vitreo Retina
Neuro-ofttalmologi
Glaukoma
Strabismus
2.3.1. TUMOR
5. Buku Wajib :
1. American Acadeny of Ophthalmology. Orbit,Eyelid and Lacrimal
System.
2. Jacobiec FA : Intraocular & Adnexal tumor.
3. Rootman J: Disease of the orbit.
4. Spencer : Pathology of the eye. '
5. Shields, JA: Diagnosis and Management orbit tumors.
6. Henderson JW : Orbital Tumor.
7. Moeloek NF, Priyanto, Syukur BA, Radjamin RKT. Pedoman Penanganan
Tumor Orbita.
2.3.2. GLAUKOMA
Lingkup Bahasan
1. Topik
1. Pengetahuan dasar glaukoma
2. Pemeriksaan glaukoma
3. Glaukoma primer sudut terbuka
4. Glaukoma primer sudut tertutup
5. Glaukoma infantil dan glaukoma juvenil
6. Low Tension Glaukoma dan Hipertensi Okuli
7. Glaukoma sekunder
8. Obat-obatan dan bedah glaukoma
2. Prosedur Diagnostik
1. Anamnesa
2. Tajam penglihatan
3. Biomikroskopi
4. Tonometer Schiotz
5. Tonometer aplanasi
6. Tonometer non kontak
7. Funduskopi
8. Perimetri automatic
9. Gonioskopi
10. lensa non kontak 78, 90 D
11. Variasi Diurnal
3. Prosedur Bedah
1. Iridektomi
2. Trabekulektomi
Buku Wajib
1. A.A.O. 2009. Basic and Clinical Science. Glaucoma Section 10.
2. Hoskins Jr.HD, Kass MA. Becket-ShaffPer's. Diagnosis and Therapy of the
Glaucomas. The CV Mosby Co. 5 th. Ed., St. Louis, 1989.
3. Supiandi E. Haroen M. Glaukoma. Pemeriksaan dan jenis-jenis
Glaukoma BP FKUI. Jakarta, 1986.
2.3.3. NEURO-OFTALMOLOGI
Lingkup Bahasan
1. Fisiologi penglihatan dan Iapang pandangan( Perimetri)
2. Fisiologi pergerakan bola mata
3. Visus turun mendadak :
- Neuritis optik
- AION - PION - CVA
- Amaurosis fugax
- Intoksikasi (metanol, etambutol dll. )
4. Visus turun khronik :
- Intoksikasi ( tembakau, alkohol dll)
- Lesi kompresi
5. Diplopia - Oftalmoplegia :
- Gangguan gerak bola mata
- Lesi perifer, nuclear supranuclear
- Penyakit Graves
- Myastenia Graves
- Nysfagmus
- CPEO
- Blefarospasme essensial
- A V Shunt.
6. Eksoftalmos
7. Gejala N.O pada lesi intra kranial
- Tumor intra kranial
- CVA
8. Prosedur funduskopi ( direct, indirect)
9. Prosedur Perimetri
10. Prosedur Hess Lancaster Screen atau three step test
11. Prosedur Diplopia Chart
12. Prosedur penilaian pupil (RAPD.Marcus Gunn )
13. Prosedur perrieriksaan buta warna ,( Ishihara, FM 100 ue )
14. Prosedur pemeriksaan sensibilitas kornea
15. Prosedur pemeriksaan FFA, ERG, VEP. EOG
16. Bedah pada penyakit Graves
17. Bedah pada Lesi N.II akibat trauma dan CRVO.
18. Bedah pada oftalmoplegia
19.Prosedur pemberian BOTOX dan bedah pada Blefarospasme essensial.
20. Bedah pada nystagmus.
Buku Wajib
Lingkup Bahasan
Keterampilan :
1. Pemeriksaan bimbingan / mandiri
Palpebra :
Snap test
Distraction test
MRD (Margin Reflex Distance)
MLD (Margin Limbal Distance)
LA (Levator Action)
FPV (Fisura Palpebra Vertikal)
FPH (Fisura palpebra horizontal)
Bell's phenomen
Dermatochalasis / Blepharochalasis
Tanda-tanda ruptur palpebra
Lid Lag
Skin crease
Lakrimal :
Anel test ( terpadu dengan Infeksi- Imunologi)
Probing test
Jones test I don 11
Schimer test ( terpadu dengan Infeksi- Imunologi)
Palpebra :
Everting sutures
Anterior Lamellar Reposition
Torsotomi
Tarsal strip procedure
Graft kulit pada palpebra superior dan inferior.
Frontolis suspention / fascialata sling
Blepharaplasty
Repair ruptur palpebra
Orbita :
Enukleasi + DFG (Dermis-Fat Graft)
Eviserasi + DFG (Dermis-Fat Graft)
Graft mucosa bibir
Flap konyungtiva
Blow out fracture
Soket anoftalmi
Graft mucosa bibir / DFG pada kelainan soket.
Buku Wajib
1. AAO 2009
2. Surgical Anatomy of the Orbit
3. Atlas of Orbital Surgery
2.3.5. RETINA
Lingkup Bahasan
1. Age related macular degeneration
2. Retinopati diabetika
3. Retinopati hipertensi
4. Central Serous Retinopathy
5. Oklusi Vena Retina
6. Oklusi Arteri Retina
7. Cystoid macular edema
8. Ablasio Retina
9. Membrana Epiretina Idiopatik
10. Retinitis pigmentosa
Keterampilan :
1. Pemeriksaan :
Direct Ophthalmoscope
Indirect Ophthalmoscope
Three Mirror
Lensa 78 D, 90 D, Superfield
USG
FFA
Amsler Grid
Perimetri Automatic
2. Operasi
Scleral Buckling
Injeksi Intra Vitreal
Buku Wajib:
Stephen J. Ryan. RETINA 2006
AAO Retina and Vitreous 2009
Regillo Brown Flynn. Vitreo Retinal Disease 1999
Lingkup bahasan :
1. Anatomi kelompok mata, konjungtiva, sklera, kornea, uvea dan sistem lakrimal
2. Mikrobiologi mata
3. Physiologi mata
4. Imunologi mata
5. Farmakologi mata
6. Pathogenesa infeksi dan inflamasi
7. Jenis penyakit infeksi dan imunologi :
3. Penyakit Konjungtiva
Konyungtivitis Klamidia
Konyungtivitis Virus.
Koyungtivitis Bakteri
Konyungtivitis Jamur
Konyungtivitis kimia
Konyungtivitis flikten
Konyungtivitis alergi
Konyungtivitis kronis
Stevens Johnson Syndromes
Phempigoid Cicatricial
4. Penyakit Kornea
Bakterial Keratitis/ulcus
Fungal keratitis / ulcus
Viral keratitis / ulcus
Keratitis Acanthamoeba
Keratitis sicca / Defisiensi air-mata
Toxic epiteliopati
Xerosis cornea / keratomalasia
Mooren Ulcers
Perifer Ulcerative Keratitis
Recurrent Epithelial Erosion
Persistent Epithelial Defect
5. Penyakit Sklera/episklera
Episkleritis
Skleritis
6. Penyakit Uvea
Infectious uveitis
Non infectious uveitis
Autoimun Uveitis
7. Penyakit Orbita
Selulitis orbita
8. Endoftalmitis
9. Panophtalmitis
10. HIV AIDS
1. Flap konjungtiva
2. Flap amnion
3. Flap fasialata
4. Insisi hordeolum
5. Insisi khalazion
6. Tarsotomi / tarsorapi
7. Eksterpasi gronuloma
8. Eviserasi / eviserasi dengan Bovingraft, eviserasi dengan DFG (terpadu
dengan rekonstruksi)
9. Injeksi subkonyungtiva / sub tenon
10. Injeksi intracameral
11. Injeksi intravitreal (terpadu dengan retina)
12. Parasentese
Lingkup Bahasan
1. Distrofi kornea
2. Keratoplasti
3. Radial Keratotomi
4. PRK
5. Mikrokornea
6. Recurrent corneal erosion
7. Keratokonus
8. Megalokornea
9. Ektopia Lentia
10. Katarak
11. Intraocular lens
12. Tekhnik anestesi retrobulbar, peribulbar
KETERAMPILAN
BUKU WAJIB
1. AAO 2009
2. DUANE
2.3.8. STRABISMUS
Lingkup Bahasan
1. Korespondensi retina
2. Penglihatan binokular tunggal
3. AC / A ratio
4. Amplitudo akomodosi
5. Aksi otot ekstra okuler
6. Uji prisma
7. WFDT
8. Hukum Hering
9. Ekso/eso-deviasi laten dan manifes
10. Sindroma Duane
11. A.V pattern
12. Parese otot ekstra okular
13. Conjugate binocular eye movement
Keterampilan:
1. Pemeriksaan duksi & versi
2. Pemeriksaan fungsi utama otot
3. Pemeriksaan deviasi : Kwalitatif : - cover – incover
- cover – uncover
Kwantitatif : - Hirschberg test
- Prisma krimsky
- Prisma cover test
Buku Wajib:
1. Binoculer vision & Oculer motility, Gunter K Von Noorden, M.D
2. Atlas of strabismus
3. Oculer motility & strabismus, Marshall M. Parks
4. Pediatric ophtalmology& strabismus, Kenneth W. Wright
5. Pediatric ophtalmology & strabismus,
6. AAO 2009
Tujuan :
1. Mampu menjelaskan perkembangan anatomi mata dan fungsi penglihatan
sejak bayi lahir sampai mencapai dewasa.
2. Mampu menjelaskan patogenesa berbagai gangguan perkembangan
penglihatan (ambliopia) dan merencanakan/melakukan penanganan dan
tindakan pencegahan
3. Mampu menjelaskan patogenesa berbagai kelainan mata yang umum
dijumpai pada bayi dan anak-anak, merencanakan dan melakukan
tindakan pengobatan (medikamentosa atau bedah) dan tindakan
pencegahan.
Lingkup Bahasan :
Topik :
I. 1. Embriologi mata don adneksa
2. Anatomi mata dan adneksa bayi lahir dan perubahan yang terjadi
sesudah lahir sampai mendapat bentuk dewasa
3. Perkembangan penglihatan dan ambliopia
4. Dasar-dasar genetika
KETRAMPILAN
Ketrampilan tindakan :
Mampu mengerjakan tindakan operasi
Enukleasi bulbi
Eksenterasi orbita
ECCE pada katarak
kongenital
Eksisi Tumor
Buku wajib
l. Amefican Academy of Ophthalmology, Basic and Clinical science course,
Pediatric Ophthalmology and Strabismus. Section 6. San Fransisco,
Califomia, 2009
2. American Academy of Ophthalmology, Basic and clinical science course,
Fundantentals and Principles of Ophthalmology. Section 2. San Fransisco,
California, 1997
3. Cibis GW, Tongue. AC, Stass-Isem Ml, decision Making in Pediatric
Ophthalmology, Mosby-year book, Inc 1993
4. Wright KW, Pedictric ophthalmology and Strabismus. CV Mosby-year
book. Inc 1995
5. Harley RD, Pediatric Ophthalmology. WB. Saunders, Philadelpian 1975
5. Retinoskopi
Semua pasien diperiksa retinoskopi
Protap retinoskopi
Penulisan hasil retinoskopi
6. Cross cilinder :
Definisi
Variasi alat dan Cara penggunaan.
7.Hipermetropia
Definisi dan jenis-jenis hipermetropía
Pengukuran refraksi
Kaca hipermetropia pada anak-anak
pada orang dewasa
pada strabismus konvergen
8.Miopia
Definisi dan jenis-jenis miopía
Pengukuran refraksi
Permasalahan myopia progressiva
9. Astigmatisma
Pengertian WTR/ATR
Cara menghitung astigmatisma untuk tujuan penelitian dan
dokumentasi
10. Presbyopia:
Prinsip penggunaan prince-ruler
Tabel addisi berdasarkan umur pasien
13. Presbyopia:
Prinsip penggunaan prince-ruler
Tabel addisi berdasarkan umur pasien
Keterampilan :
BUKU WAJIB
Duke Elder: praction of Refraction 10 th. Revised Abrama Churchill Living Stone 1993
AAO 2009 section 3 Optics. Refraction and Cataract lenses
Parson's diseases of the eye, ed.18 th. Revised : Stephen J.H Miller. Churchill livingstone
1993
George E. Garcia MD: Hand book of Refraction Fourth Edition 1989
Cataract Lenses: ed. 3, a Textbook for Practisioner and students anthony J. Phillips, JanetStone
Kursus lensa kontak. Bandung : Konas VIII Perdami 1996
2. METODE PEMBELAJARAN
Kemampuan analisa
a. Berfikir kritis
b. Berfikir kreatif
c. Kemampuan menyelesaikan masalah
d. Kemampuan berkomunikasi ilmiah
e. Kemampuan Bahasa Inggris
f. Kemampuan mengakses informasi melalui Internet
g. Kemampuan memanfaatkan komputer