Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Muhammad Hafiid putra
3211401027
Oleh :
Muhammad Hafiid putra
NIM : 3211401027
iii
DESIGN POWER BIOGAS (CONSTRUCTION
DIGESTER)
AT STATE POLYTECHNIC BATAM
ABSTRACT
Garbage still be a big problem for all people in the world, especially in
our country Indonesia. In line with the developments at various sectors of
both industrial and non-industrial into one of the effects of waste production
keep increasing daily, while demand for energy is progressively increasing
and also energy resources become more limited, mainly from burning fossil
fuels that have been the only resources. Therefore, we need another energy
source that is capable of being an alternative to overcome the energy crisis
and reduce the impact of the waste which is keep increasingly over day. One
of the alternative energy source that is being developed is Biogas. Yet people
nowadays still rare to harness this energy, due to the expensive cost as well as
the way of making that is not easy and also considering that the condition of
the ambient temperature, the PH levels of the water, construction structure.
Making of biogas digester using basic materials has main aim that to reduce
corrosion of concrete digester from the surrounding environment is high
enough changes. Digester can accommodate a large amount of garbage, and
can produce gases such as methane that can be used as household fuel.
iv
KATA
PENGANTAR
v
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam Tugas Akhir
ini. Kritik dan saran untuk perbaikan Tugas Akhir ini sangat diperlukan.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Adalah suatu berkah yang tiada kiranya perjalanan di kampus
politeknik negeri batam membuahkan hasil yang memuaskan amin
3211401027
vi
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR TABEL
x
BAB I PENDAHULUAN
1
1.3. Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dari pembuatan proyek akhir ini
diantaranya :
1. Tidak membahas tentang reaksi kimia.
2. Hanya membahas tentang spesifikasi genset.
3. Tidak membahas tahanan terkuat dari digester.
4. Tidak membahas tekanan gas methan yang dihasilkan.
5. Tidak membahas tentang jumlah gas methan yang dihasilkan.
2
1.5. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisa proposal ini terdiri dari 5 (lima) bab ,
adapun uraian masing-masing bab tersebut adalah :
BAB I Pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,
perumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan
manfaat, serta sistematika penulisan.
BAB II Dasar teori ini menguraikan tentang teori-teori
yang terkait dengan variabel penelitian
BAB III Perancangan Sistemberisi rancangan penelitian baik
itu langkah/tahapan penelitian, rancangan hardware,
serta instrumen penelitian.
BAB IV Pengukuran , Analisa Data dan Jadwal Kegiatan
berisi uraian aktivitas dan alokasi waktu yang
digunakan (per minggu)secara rinci. Serta Estimasi
Biayaberisi uraian biaya pembelian seluruh
komponen (per komponen dan total seluruh biaya
yang digunakan).
BAB V Penutup yang berisi kesimpulan dan saran berisi
ringkasan dari hasil, analisa juga saran yang
diharapkan mampu memperbagus sistem yang telah
dibuat.
3
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Biogas
Biogas adalah merupakan gas yang berasal dari aktivitas bakteri
anaerobic (bakteri yang hidup dalam kondisi kedap udara) atau fermentasi
bahan-bahan organik, merupakan campuran gas yang dihasilkan oleh
bakteri penghasil metan yang disebut dengan metanogenik, hal ini dapat
terjadi pada material-material yang bisa terurai secara alami dalam
kondisi Anaerobik. Bahan bahan tersebut diantaranya seperti: kotoran
manusia, kotoran hewan ternak sapi, limbah domestik,
sampahbiodegradable atau setiap limbah organik yang biodegradable
dalam kondisi anaerobik. Kandungan utama pada biogas yaitu metana
dan karbondioksida.
Biogas dihasilkan apabila bahan bahan organik terdegradasi
senyawa- senyawa pembentuknya dalam keadaan tanpa oksigen atau
biasa disebut kondisi anaerobik.Dekomposisi anaerobik ini biasa terjadi
secara alami di tanah yang basah, seperti dasar danau, dan di dalam tanah
pada kedalaman tertentu. Proses dekomposisi lini dilakukan oleh bakteri -
bakteri dan mikroorganisme yang hidup di dalam tanah. Dekomposisi
anaerobik dapat menghasilkan gas yang mengandung sedikitnya 60%
metan.Gas inilah yang biasa disebut dengan biogas dengan nilai heating
value sebesar 39 MJ/m3, kotoran dan gas yang dihasilkan memiliki
komposisi yang berbeda tergantung dari jenis hewan yang
menghasilkannya.
Proses dekomposisi anaerobik pada dasarnya adalah proses
yang terdiri atas dua tahap, yaitu :
2.1.1 Proses Asidifikasi (Pengasaman)
Proses asidifikasi terjadi karena kehadiran bakteri pembentuk
asam yang disebut dengan bakteri asetogenik. Bakteri ini akan memecah
struktur organik kompleks menjadi asam asam volatil (struktur kecil).
Protein dipecah menjadi asam asam amino.Karbohidrat dipecah menjadi
gula dengan struktur yang sederhana.Lemak dipecah menjadi asam yang
berantai panjang. Hasil dari pemecahan ini akan dipecah lebih jauh
menjadi asam asarn volaid. Bakteri asetogenik juga dapat melepaskan gas
hidrogen dan gas karbondioksida.
4
2.1.2 Produksi Gas Metan
Bakteri pembentuk metan (bakteri metanogenik) menggunakan
asam yang terbentuk dari proses asidifikasi. Selain itu juga terdapat
bakteri yang dapat membentuk gas metan dari gas hidrogen dan
karbondioksida yang dihasilkan dari proses pertama.Beberapa faktor yang
mempengaruhi penghasilan gas metan di antaranya
1. PH
Nilai pH sekitar 7-8.
Di bawah atau di atas range menyebabkan terhambatn ya produksi
gas metan.
2. Suhu
Suhu berkisar 30˚C-45˚C.
Kenaikan tidak dianjurkan lebih dari 5˚C maka akan
menyebabkan pemberhentian proses perkerjaan.
Suhu tidak boleh kurang dari 25˚Cmaka bakteri akan berhenti
berkerja.
Suhu tidak boleh melebihi 45˚Cmaka bakteri akan berhenti bekerja
dan mati.
3. Racun
antibiotik , desinfektan , dan pestisida dari limbah dapat membunuh
bakteri deterjen , pelarut dalam air dapat membuat bakteri mati
2.2 Digester
Digester biogas adalah suatu alat pengelolah bahan buangan /
limbah organik untuk diubah menjadi biogas . kegunaan digester ini untuk
mengendapakan limbah sampah organik dan energinya digunakan untuk
membangkitkan listrik dan untuk memasak.
5
2.2.1 Jenis Digester Fixed Dome
Reaktor kubah tetap (fixed-dome) disebut juga sebagai reaktor
cina. Dinamakan demikian karena reaktor ini dibuat pertama kali di Cina
sekitar tahun 1930-an. Kemudian sejak saat itu, reaktor ini berkembang
dengan berbagai model. Reaktor tipe ini memiliki dua bagian, yaitu
digester sebagai tempat pencerna material biogas dan sebagai rumah bagi
bakteri, baik bakteri pembentuk asam ataupun bakteri pembentuk gas
metana. Bagian ini dapat dibuat dengan kedalaman tertentu menggunakan
batu, batubata, atau beton. Strukturnya harus kuat karena menahan gas
agar tidak terjadi kebocoran. Bagian yang kedua adalah kubah tetap
(fixed-dome). Dinamakan kubah tetap karena bentuknya menyerupai
kubah dan bagian ini merupakan pengumpul gas yang tidak bergerak
(fixed).
Gas yang dihasilkan dari material organik pada digester akan
mengalir dan disimpan di bagian kubah. Keuntungan dari reaktor ini
adalah biaya konstruksi lebih murah daripada menggunakan reactor
terapung karena tidak memiliki bagian yang bergerak menggunakan besi
yang tentunya harganya relatif lebih mahal dan perawatannya lebih
mudah. Sementara itu, kerugian dari reaktor ini adalah mudah retak
apabila terjadi gempa bumi dan sulit untuk diperbaiki jika bocor. Reaktor
tipe ini juga mempunyai pori- pori agak besar sehingga gas mudah bocor.
6
2.2.2 Lokasi Digester
Sementara dari segi tata letak penempatan biodigester, dibedakan
menjadi:
7
2.3 Dasar Teori Generator
Genset atau generator set merupakan pengganti sumber tegangan,
apabila terjadi pemutusan aliran listrik dari PLN (Perusahaan Listrik
Negara). Genset juga merupakan suatu kebutuhan bagi masyarakat,
sehingga aktifitas kerja tidak akan terhambat oleh adanya pemadaman
listrik, baik itu di perkantoran, di akademik maupun di pertokoan dan
perumahan yang harus selalu membutuhkan pasokan listrik setiap
saatnya.
Genset atau generator set adalah sebuah bentuk pembangkit listrik
yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Dimana prime over atau
pengggerak utamanya adalah mesin diesel yang di hubungkan atau couple
dengan generator listrik dalam satu base frame atau dudukan yang
terpasang kuat sehingga dapat dioperasikan dengan baik
Prinsip kerja generator yaitu menghasilkan daya listrik yang
berdasarkan dengan hokum Faraday, yang apabila disekeliling penghantar
terjadi perubahan medan magnet atau magnetic field, maka pada
penghantar tersebut akan menghasilkan gaya gerak listrik (GGL).
Maka dari itu perlu adanya sebuah alat agar mempermudah
operator dalam pengerjaannya. Yaitu alat yang digunakan untuk
menyalakan saklar pada genset sehingga genset akan menyala dan mati
secara otomatis begitupun pada pembangkit listrik tenaga biogas.
Ada 2 macam bagian utama pada generator yaitu :
Rotor
Rotor adalah bagian yang berputar yang mempunyai bagian
terdiri dari poros, inti kumparan, cincin geser, dan sikat-sikat
Stator
Stator adalah bagian yang tidak berputar (diam) yang mempunyai
bagian terdiri dari rangka stator yang merupakan salah satu bagian utama
dari generator yang terbuat dari besi dan ini merupakan rumah dari semua
bagian-bagian generator, kutub utama beserta belitannya, kutub-kutub
pembantunya beserta belitannya,bantalan-bantalan poros.
Stator terdiri dari badan generator yang terbuat dari baja
yang berfungsi melindungi bagian dalam generator, kotak terminal
dan name plate pada generator. Inti stator yang terbuat dari bahan
ferromagnetic yang berlapis-lapis dan terdapatalur-alur tempat meletakan
lilitan stator. Lilitan stator yang meruapakan tempat untuk
8
menghasilkantegangan. Sedangakan rotor berbentuk kutub seaptu
(salient) atau kutub dengan celah udara sama rata (rotor silinder).
9
Gambar 2.2 Genset Green power
10
BAB III
PERANCANGAN SISTEM
perancangan
mulai studi literatur konstruksi selesai
bangunan
12
3.4 Digester Dan Saluran gas
Dalam proses produksi biogas , membutuhkan bagian bagian
yang penting untuk mengahsikan gas tersebut , da nada bebrapa jenis
digester yang dibuat untuk skala rumah tangga dan perancangan mekanik
yang dibuat harus sesuai dengan kebutuhan yang digunakan . dapat
dilihat dibawah adalaha perancangan mekanik
13
Penjelasan Gambar :
Pada gambar terdapat nomor nomor 1 (satu) hingga nomor 4(empat)
penjelasannya sebagai berikut :
Nomor 1 - merupakan gambar pipa saluran gas yang berfungsi
mengalirkan gas yang sudah ada akibat fermentasi dari sampah organik .
Nomor 2 - merupakan gambar digester penampung kotoran organik serta
gas metan yang di fermentasikan di dalam tempat tersebut
Nomor 3 - merupakan gambar pipa input kotoran untuk masuk
memasukan kotoran kedalam digester pada Nomor 2 .
Nomor 4 - merupakan pipa output keluaran sampah yang dimana sampah
sampah organic yang sudah hancur akan keluar melewati pipa tersebut
14
BAB IV
DATA DAN ANALISIS
15
24 31°C 25°C 6°C
25 32°C 24°C 8°C
26 30°C 23°C 7°C
27 30°C 25°C 5°C
28 30°C 26°C 4°C
29 32°C 25°C 7°C
30 30°C 27°C 3°C
Data diatas adalah data suhu yang tercatat di lokasi alat maupun di
kota batam dimana data tersebut diperoleh dari link BMKG Hang nadim
batam , aplikasi hp android dan termometer secara manual dalam satuan
derajat celcius.
Keterangan Grafik :
Jarak 0-35 pada posisi vertikal merupakan nilai suhu yang tercatat .
Nilai horizontal 1-28 tersebut merukan tanggal mulai
pengukuran suhu
Garis yang berwarna biru merupakan suhu pada siang hari
Garis yang berwarna merah merupakan suhu pada malam hari
16
Gambar 4.2 Grafik Jarak penurunan suhu antara suhu siang
dan malam
Keterangan Grafik :
Jarak 0-10 pada posisi vertikal merupakan nilai suhu siang
yang dikurangi malam .
Nilai horizontal 1-28 tersebut merukan tanggal mulai
pengukuran suhu .
Garis biru merupakan nilai hasil pengurangan suhu tertinggi
pada siang hari dan suhu terendah pada malam hari .
17
4.2 Data Kadar Gas Menggunakan Sensor
Tabel 4.2 Data pengukuran tegangan sensor dari sumber gas digister
18
4.3 Volume Digester
Menghitung daya tampung digester yang digunakan
2
V=πr x T
V = volume
π = 22/7 atau 3.14
r = jari jari lingkaran
T = tinggi tabung
Ukuran digester :
Tinggi = 1Meter
Jari-jari = 0.5 Meter
Untuk mencari volume dapat di gunakan rumus berikut
19
Jadi setiap digester dapat menampung sebanyak 785 liter Sampah
dan ada 4 buah digester yang dimana dapat menampung sekitar 3.140
liter sampah yang sudah di larutkan dalam bentuk cairan .
20
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil perancangan dan pengujian yang telah dilakukan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Didapatkan cara pengolahan sampah organik secara benar dengan
cara membuat digester penampung sampang.
2. Dengan menggunakan digester penampung sampah, pengolahan
sampah organik yang dibuat telah sesuai dengan prosedur yang
ditetapkan.
3. Digester pengolahan sampah dapat menghasilkan gas methan yang
dapat digunakan sebagai bahan bakar kompor dan genset untuk
menghasilkan listrik.
5.1 Saran
Adapun saran untuk perbaikan dan pengembangan dari tugas akhir
ini adalah:
1. Pada proses pengisian digester mengalami kendala yang cukup
menguras tenaga dan memakan waktu, dikarenakan pengisian dan
penghancuran sampah masih manual, sehingga membutuhkan
mesin penghancur untuk memudahkan pengisian sampah kedalam
digester
2. Sebaiknya bekerjasama dengan pihak-pihak terkait, seperti Dinas
peternakan, Pertamina, Prodi Kimia, instansi swasta dan negeri
lain-nya agar alat ini dapat berguna dimasa yang akan mendatang
dan dipergunakan pada lokasi lokasi yang membutuhkan energi
biogas ini .
3. Dalam pembuatan biogas ini dapat berhasil jika memperhatikan
kondisi suhu, ph, dan campuran air yang sesuai serta kondisi
digester yang dipastikan kedap udara .
21
DAFTAR PUSTAKA
22
BIOGRAFI PENULIS
Nama : muhammadhafiidputra
Agama : Islam
Email : ipidipidte@gmail.com
RiwayatPendidikan :
1. SD Negeri001nongsa
2. SD NegeriDepok Jaya 2
3. SMPBintara Depok
4. SMA Negeri 6 Depok