You are on page 1of 10

Farmaka

Volume 15 Nomor 3 143

REVIEW ARTIKEL :KANDUNGAN SENYAWA KIMIA DAN BIOAKTIVITAS


Ocimum Basilicum L.

Salsabila Zahra, Yoppi Iskandar


Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran,
Jl. Raya Bandung-Sumedang km 21, Jatinangor 4563, Sumedang
e-mail: salsabilazahra97@gmail.com

ABSTRAK
Ocimum basilicum L. merupakan spesies dari famili Lamiaceae yang tersebar di berbagai
negara tropis salah satunya Indonesia. Secara empiris, khasiat yang dimiliki beragam. Metode
yang digunakan yaitu pengumpulan dan skrinning data yang memiliki kriteria inklusi dan
eksklusi. Hasil yang diperoleh yaitu berbagai informasi mengenai senyawa kimia yang
terkandung serta bioaktivitas yang dilaporkan baik secara in silico, in vitro maupun in vivo.
Aktivitas farmakologi yang ditimbulkan diantaranya analgesik, sedatif, anti-inflamasi,
antioksidan, anti-aging, antimikroba, antifungi dan antivirus diakibatkan oleh senyawa
eugenol, linalool, β-Caryophyllene dan senyawa minyak atsiri lainnya. Disarankan
dilakukannya penelitian lebih lanjut untuk memperoleh produk fitofarmaka.

Kata kunci : Ocimum basilicum L., kemangi, minyak atsiri, bioaktivitas

ABSTRACT
Ocimum basilicum L. is a species from Lamiaceae family that distributed throughout tropical
countries such as Indonesia. Empirically, properties owned is diverse. Method that used is
data gathering and screening which has inclusion and exclusion criteria. The results
obtained are informations related to chemical compounds conceived with its bioactivity
reported on in silico, in vitro or in vivo research. The pharmacological activities are
analgesic, sedative, anti-inflammation, antioxidant, antifungal and antivirus which inflicted
by eugenol, linalool, β-Caryophyllene and other essential oils. We suggest further research to
obtain final product phytopharmaca.

Keywords : Ocimum basilicum L., basil, essential oils, bioactivities

PENDAHULUAN Keanekaragaman hayati ini


Indonesia dengan luas 4.500 km2 menyebabkan tingginya bioresource
dan terdiri dari lebih dari 17.500 pulau dimana tanaman-tanaman tersebut
menjadikannya negara kepulauan yang memiliki bioaktivitas tersendiri sesuai
paling besar di dunia. Oleh karena itu, dengan kandungan kimianya diantaranya
Indonesia juga memiliki keanekaragaman yaitu Ocimum basilicum L. yang berasal
hayati ketiga tertinggi di dunia. Hal ini dari genus Ocimum. Genus ini dikenal
juga didukung oleh letak geografisnya karena kandungan minyak atsirinya yang
yang dilewati oleh garis khatulistiwa berlimpah. Kandungan minyak atsiri yang
menyebabkan curah hujan yang tinggi berlimpah dari berbagai spesies Ocimum
hampir di seluruh bagian Indonesia10. seperti Ocimum basilicum L., Ocimum
Farmaka
Volume 15 Nomor 3 144

citriodorum, Ocimum basilicum canum Banyaknya komponen kimia yang


Sims. dan spesies Ocimum lainnya terdapat di dalam Ocimum basilicum L.
dilaporkan memiliki aktivitas antioksidan, dan banyaknya aktivitas yang dilaporkan
antimikroba, insektisida dan aktivitas terkait penggunaannya tentunya memiliki
terapeutik seperti anti-inflamasi, hubungan antara metabolit sekunder dan
antipiretik, analgesik dan lain-lain14. aktivitas farmakologi yang ditimbulkan.
Ocimum basilicum L. atau yang Oleh karena itu, review mengenai
lebih dikenal dengan kemangi berasal dari hubungan-hubungan tersebut dilakukan
Afrika, India dan Asia tetapi banyak untuk mengumpulkan data mengenai
ditanam di berbagai negara di dunia pada potensi tanaman tersebut yang kemudian
iklim sedang. Meskipun banyak digunakan dapat dikembangkan lagi menjadi sumber
sebagai sayuran dan penambah cita rasa obat dari bahan alam yang bermanfaat.
termasuk di Indonesia, ternyata kemangi METODE
juga banyak digunakan untuk pengobatan Strategi Pencarian Data
diantaranya migrain, stres, demam, diare Pencarian data dilakukan dengan
dan berbagai khasiat lainnya11, 22. menggunakan seacrh engine Google,
Bagian dari Ocimum basilicum L. Google Scholar maupun Google Books
yang digunakan untuk pengobatan tersebut dengan kata kunci “Ocimum basilicum L”,
yaitu daun dan bunga. Secara turun “Chemical Composition of Ocimum
temurun, minyak Ocimum basilicum L. basilicum L”, “Activity of Ocimum
juga banyak digunakan sebagai aromatik, basilicum L”. Sumber atau referensi yang
antispasmodik dan aktivitas lainnya. diperoleh kemudian ditetapkan dengan
Bahkan, hal ini telah berlangsung selama kriteria ekslusi dan inklusi.
lebih dari 5.000 tahun di wilayah Iran, Kriteria Eksklusi dan Inklusi
India dan negara tropis di Asia11, 13. Penetapan kriteria inklusi yaitu data berupa
Hal ini tentunya berkaitan dengan jurnal baik nasional maupun internasional,
senyawa-senyawa kimia yang dikandung textbook, artikel ilmiah yang berisi
oleh Ocimum basilicum L. Komposisi mengenai Genus Ocimum, Ocimum
kimia yang dimiliki oleh Ocimum basilicum L. beserta kandungan kimianya,
basilicum L. sudah diteliti sejak sekitar Ocimum basilicum L. beserta aktivitas
tahun 1930 dan telah teridentifikasi lebih empirisnya, penelitian ekstrak, fraksi dan
dari 200 komponen kimia dari berbagai kandungan kimia terhadap aktivitas
Ocimum basilicum L. yang tersebar di farmakologi secara in silico, in vitro dan in
dunia11. vivo yang dipublikasikan setelah tahun
2007 dengan pengecualian sumber empiris
Farmaka
Volume 15 Nomor 3 145

dan klasifikasi. Sedangkan kriteria (lanceolate) hingga bundar telur (ovate)


eksklusinya yaitu data yang diperoleh dari dengan permukaan rata atau berombak.
sumber yang tidak valid misalnya website Panjang daunnya 4-6 cm, lebarnya kurang
tanpa penulis atau skripsi, jurnal baik lebih 4,49 cm dengan luas 4-13 cm.
nasional maupun internasional, textbook, Cabangnya berjumlah dari 25 hingga 75
artikel ilmiah yang dipublikasikan sebelum cabang. Umumnya, bunganya berwarna
tahun 2007 dengan pengecualian sumber putih hingga merah muda1.
empiris dan klasifikasi, data yang berisi Klasifikasi dan Sinonim
mengenai spesies lain dalam genus yang Kemangi berasal dari kingdom
sama secara spesifik misalnya jurnal yang plantae, subkingdom Tracheobionta,
hanya berisi bioaktivitas Ocimum superdivisi Spermatophyta, divisi
citriodorum. Magnoliophyta, kelas Magnoliopsida
Studi yang Digunakan dengan subkelas Asteridae, ordo Lamiales,
Sumber studi review yang digunakan famili Lamiaceae, genus Ocimum dan
berupa data inklusi yang berasal dari 24 spesies Ocimum basilicum L.3.
referensi terdiri dari 21 jurnal, satu Terdapat berbagai macam nama
textbook, dan dua sumber foto yang selain kemangi yang terdapat di Indonesia,
merupakan hasil skrinning dari total 34 diantaranya serawung, selasih putih. Di
referensi termasuk kriteria eksklusi. negara lain, kemangi juga banyak dikenal
HASIL sebagai selaseh/ruku-ruku (Malaysia),
Tinjauan Botani sweet basil (Inggris), ban tulsi (India),
Morfologi kinuka (Afrika Selatan)18, 24.
Asal dan Distribusi
Ocimum basilicum L. berasal dari negara
tropis dan secara alami tumbuh secara
lokal di seluruh bagian Afrika, Asia dan
Amerika. Ocimum basilicum L. dikultivasi
di Afrika Utara, Eropa dan bagian barat
daya Asia. Habitatnya yaitu pada tanah
Gambar 1. Ocimum basilicum L.23 terpelihara, tanah buncah, tanah rawan
Tinggi herba Ocimum basilicum L. banjir, tanah berumput12.
bervariasi dimulai dari 45 hingga 75 cm Tinjauan Kandungan Kimia
dengan warna batang hijau dan warna Kandungan kimia yang
tangkai hijau sampai ungu pucat. Daunnya mendominasi Ocimum basilicum L yaitu
berwarna hijau dengan bentuk lenset minyak atsiri yang terdapat pada bagian
Farmaka
Volume 15 Nomor 3 146

daun dan bagian-bagian yang terdapat pada No. Senyawa


bagian atas tanah. Pada suatu penelitian 1 Metil chaviol
disebutkan bahwa analisis kimia pada 2 Linalool
Ocimum basilicum L. menunjukan bahwa 3 Eugenol
minyak atsirinya kaya akan derivat 4 Metil eugenol
monoterpen, seskuiterpen dan fenil- 5 Fenchyl alkohol
9
propana . 6 Limonene
Berikut ini merupakan komponen 7 α-Pinene
utama minyak atsiri hasil identifikasi dari 8 β-Pinene
96,7% di Kairo total minyak dapat dilihat 9 β-Caryophyllene
4
pada Tabel 1 . 10 Thymol
No Senyawa Komposisi 11 Camphene
1 Linalool 48,4% 12 α-Bergamonete
2 1,8-cineol 12,2% 13 Geranial
3 Eugenol 6,6 % 14 Geranil asetat
4 Methyl 15 1,8-Cineol
6,2%
cinnamate 16 Estragole
5 α-cubebene 5,7%
17 Cineol
6 Caryophyllene 2,5% 18 α-cubebene
7 β-ocimene 2,1% 19 Nerol
8 α-farnesene 2,0%
20 ɛ-Muurolene
Tabel 1. Kandungan minyak atsiri 21 α-Muurolol
utama Ocimum basilicum L4
22 Methyl cinnamate
Pada penelitian lain disebutkan
23 E-Caryophyllene
bahwa kandungan minyak atsiri pada daun
24 β-Ocimene
Ocimum basilicum L. memiliki persentase
25 Linalil asetat
rendah diantaranya yaitu minyak volatil,
Tabel 2. Kandungan minyak atsiri yang
linalool, lineol, geraniol dan asam
diidentifikasi dari Ocimum basilicum
polifenol. Selain itu juga diperoleh
L.14.
kandungan minyak lainnya yaitu kamfor,
limonen, myrcene dan timol9.
Menurut studi literatur yang dilakukan di
berbagai negara, berikut komposisi kimia
minyak atsiri Ocimum basilicum L. pada
Tabel 214.
Farmaka
Volume 15 Nomor 3 147

anti-alergi, gastroprotektif, anti-aging,


antidepresif, antivirus baik secara in silico,
in vitro, maupun in vivo7, 19, 20.
PEMBAHASAN
Spesies Ocimum basilicum L. atau
biasa disebut kemangi, banyak dikonsumsi
oleh rakyat Indonesia hingga kini sebagai
sayur atau lalap untuk pelengkap makan.
Sebagai mana diketahui, beberapa
masyarakat baik dalam negeri maupun luar
Gambar 2. Struktur kimia senyawa negeri juga banyak memanfaatkannya
minyak atsiri yang diisolasi pada untuk tujuan terapi secara turun temurun.
Ocimum basilicum L.14. Hal tersebut memunculkan banyak
penelitian baik kandungan kimia yang
Tinjauan Farmakologi terkandung maupun bioaktivitasnya.
Khasiat Empiris Kedua hal tersebut memiliki korelasi
Secara empiris, tanaman kemangi dikarenakan aktivitas farmakologi terjadi
secara keseluruhan banyak dikonsumsi jika terdapat reaksi antara reseptor dan
sebagai lalap di daerah Jawa dan Sumatera ligan dimana ligan tersebut merupakan
untuk memberikan aroma tersendiri suatu senyawa metabolit sekunder yang
sehingga dapat meningkatkan nafsu terdapat dalam Ocimum basilicum L.
makan. Selain dikonsumsi sebagai lalap, Antibakteri
kemangi biasa digunakan untuk Minyak atsiri Ocimum basilicum L.
menurunkan demam, mengobati sariawan terbukti dapat menghambat formasi
dan meredakan panas dalam. Selain itu, biofilm Streptococcus mutans dengan
bagian daun kemangi biasa dimanfaatkan metode mikrodilusi dengan IC50 atau
untuk meredakan batuk, nausea, peluruh aktivitas penghambatan sebanyak 50%
gas serta peluruh haid17, 21. oleh minyak tasiri dengan konsentrasi
Studi In Silico, In Vitro, In Vivo 0,168%. Hal diduga sebagai aktivitas dari
Menurut beberapa jurnal penelitian ilmiah, eugenol sebagai salah satu komponen
minyak atsiri yang terkandung dalam utama minyak atsiri Ocimum basilicum L.
Ocimum basilicum L. atau ekstraknya Eugenol dapat mengganggu quorum
menunjukan aktivitas antibakteri, sensing bakteri tersebut sehingga
antijamur, antioksidan, anti-inflamasi, menimbulkan aktivitas antibiofilm19.
analgesik, sedatif, antikanker, spasmolitik,
penyembuhan luka, immunomodulator,
Farmaka
Volume 15 Nomor 3 148

Penelitian lain menyebutkan bahwa merupakan reseptor yang


Ocimum basilicum L. memiliki aktivitas bertanggungjawab atas aktivitas psikoaktif
antibakteri untuk bakteri tertentu dan inhibisi pre-sinaptik. Selain itu,
diantaranya Bacillus subtilis, E. coli, eugenol juga diduga bertanggungjawab
Staphylococcus spp., Listeria spp., dengan meningkatkan afinitas reseptor
Salmonella, spp. dan beberapa bakteri untuk berikatan dengan GABA yang dapat
lainnya. Hal ini dikarenakan Ocimum menimbulkan inhibisi respons
basilicum L. banyak mengandung linalool nociceptive2.
dan estragole. Banyaknya mikroorganisme Selain itu, aktivitas eugenol juga
yang dapat dihambat oleh keduanya diduga memberikan aktivitas seperti antiulcer
akibat mekanisme penghambatannya yang dengan mekanisme yang sama pada
berbeda. Mekanismenya bisa berupa nociceptive14.
koagulasi sel inti mikroba, sifat Antioksidan
hidrofobisitasnya yang menyebabkan Penelitian terhadap antioksidan
gangguan pada membran sitoplasma diantaranya yaitu secara in vitro dengan
bakteri, gangguan perubahan gradien pH metode DPPH. Ekstrak etanol 96% daun
atau mekanisme lainnya20. kemangi terbukti memberikan aktivitas
Analgesik, Anti-Inflamasi, Sedatif, antioksidan sedang dengan nilai IC50 yaitu
Imunomodulator 52,68 µg/mL. Aktivitas ini diduga
Ekstrak etanol 95% dari daun ditimbulkan oleh senyawa non-fenolik dari
Ocimum basilicum L. secara in vivo minyak atsiri maupun senyawa fenoliknya.
memberikan efek analgesik secara aktif Senyawa fenolik yang bertanggungjawab
pada nocireseptor maupun efek anti- yaitu asam rosmarin dan asam kafeat. Hal
inflamasi secara periferal pada tikus ini didukung penelitian lainnya dimana
Albino Wister jantan dengan dosis efektif setiap asam rosmarin dapat menangkap
100 mg/kg. Selain itu, pada dosis yang 1,52 radikal yang membuktikan bahwa
smaa, ekstrak etanol 95% dari daun sifatnya sinergis dengan α-tokoferol5.
Ocimum basilicum L. juga dapat Antifungi
meningkatkan waktu tidur dan terjadi Selain dapat menghambat mikroorganisme
penurunan pergerakan secara signifikan2. seperti bakteri, kandungan minyak atsiri
Efek analgesik, anti-inflamasi dan Ocimum basilicum L. terbukti memiliki
sedatif yang ditimbulkan diduga akibat aktivitas antijamur terhadap A. flavus.
senyawa β-Caryophyllene yang dapat Penelitian tersebut menggunakan metode
berinteraksi secara spesifik dengan penghambatan pertumbuhan miselial dan
reseptor cannabinoid (CB2). Reseptor CB2 produksi aflatoksin B1 pada media YES
Farmaka
Volume 15 Nomor 3 149

(Yeast Extract Sucrose). Aflatoksin B1 Anti-Aging


yang diproduksi kemudian diukur pada Suatu penelitian dermatologi
KCKT (Kromatografi Cair Kinerja dimana ekstrak Ocimum basilicum L.
Tinggi). Hasil yang diperoleh yaitu sebanyak 3% dalam sediaan emulsi w/o
penghambatan signifikan terjadi pada A. diaplikasikan secara topikal, secara
flavus pada konsentrasi minyak atsiri 1000 signifikan memiliki aktivitas anti-aging
ppm dan inhibisi produksi aflatoksin B1 dengan beberapa parameter yaitu Volume,
pada konsentrasi minyak atsiri 500, 750, SELS SEr, SEsc, SEsm, dan Sew15.
1000 ppm4. Aktivitas tersebut diduga
Aktivitas ini, didukung dengan penelitian berhubungan dengan aktivitas antioksidan.
lainnya diduga diakibatkan oleh adanya Salah satu penyebab penuaan yaitu radikal
senyawa linalol, estragol, eugenol dan bebas yang menginisiasi peroksidasi lipid.
metil cinnamat dengan linalol dan estragol Oleh karena itu, dapat diperkirakan bahwa
sebagai komponen yang mendominasi aktivitas ini ditimbulkan oleh metabolit
dalam penghambatan jamur. Aksi ini dapat sekunder yang sama dengan penyebab
diakibatkan oleh inhibisi tahap biosintesisi antioksidan yaitu linalool dan estragole6.
aflatoksin yang melibatkan peroksidasi Antivirus
lipid dan oksigenasi, menurunkan Ekstrak dan komponen murni Ocimum
pengikatan DNA dengan aflatoksin atau basilicum L. memiliki banyak aktivitas
bereaksi dengan ROS yang ditingkatkan terhadap antivirus diantaranya EV71 dan
aflatoksin sebagaimana sifatnya juga CVB1. Hal ini diduga merupakan aktivitas
sebagai antioksidan4. dari linalool dan asam ursolat8.
Antikanker Hal ini didukung oleh penelitian in
Sebagaimana telah diketahui silico mengenai penghambatan enzim
sebelumnya, Ocimum basilicum L. neuraminidase pada virus H1N1 secara
mengandung senyawa estragole. Senyawa molecular docking menyatakan bahwa
ini bertanggungjawab terhadap aktivitas asam ursolat dan eugenol dapat
antikanker secara in vivo terhadap tikus menginhibisi enzim tersebut. Mekanisme
dan mencit. Bahkan, suatu penelitian yang yang dapat diperkirakan yaitu interaksinya
dilakukan di Thailand, membuktikan yang berikatan denagn residu asam amino
bahwa minyak atsiri yang diperoleh dari yang disebut pengikatan asam sialat.
Ocimum basilicum L. memiliki aktivitas Pengikatan tersebut mencegah pengikatan
antiproliferatif pada sel P388 (leukemia) 14. enzim neuraminidase berikatan dengan sel
inang17.
Farmaka
Volume 15 Nomor 3 150

SIMPULAN bimbingannya dalam review artikel ini baik


Ocimum basilicum L. merupakan berupa saran maupun perbaikan.
salah satu spesies yang berasal dari famili KONFLIK KEPENTINGAN
Lamiaceae yang kaya akan minyak atsiri. Seluruh penulis menyatakan tidak
Khasiat yang ditunjukan oleh Ocimum ada konflik kepentingan dengan publikasi
basilicum L. telah lama dimanfaatkan artikel, kepenulisan maupun penelitian.
secara empiris dan terbukti secara ilmiah DAFTAR PUSTAKA
memiliki berbagai aktivitas farmakologi 1. Agarwal, C., Sharma, N., Gaurav, S.
diantaranya analgesik, sedatif, anti- An Analysis of Basil (Ocimum sp.) to
inflamasi, antioksidan, anti-aging, Study the Morphological Variability.
antimikroba, antifungi dan antivirus. Indian Journal of Fundamental and
Aktivitas tersebut baik secara in silico, in Applied Life Science. 2013; 3(3): 521-
vitro maupun in vivo telah terbukti dan 525.
disebabkan oleh berbagai kandungan 2. Al-Ghurabi. Study The Analgesic and
kimianya yaitu eugenol, linalool, β- Sedative Effect of Ocimum basilicum
Caryophyllene dan senyawa minyak atsiri Alcoholic Extract In Male Rats.
lainnya. Diyala Agricultural Sciences Journal.
Penelitian lebih lanjut diperlukan 2014; 6(1): 9-22.
untuk perkembangan ilmu farmasi bahan 3. Cronquist, A. 1981. Integrated System
alam dengan tujuan akhir produk of Classification of Flowering Plants.
fitofarmaka yang dapat digunakan dan New York: Columbia.
dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai 4. El-Soud, N., Mohamed, D., Lamia, A.,
permasalah kesehatan yang ada di Mona, K. Chemical Composition and
masyarakat. Antifungal Activity of Ocimum
UCAPAN TERIMAKASIH Basilicum L. Essential Oil. Journal of
Syukur dan doa penulis panjatkan Medical Sciences. 2015; 3(3): 374-
kepada Allah SWT atas rahmat dan 379.
karunia-Nya, review artikel ini dapat 5. Erviana, L., Abdul, M., Ahmad, N. Uji
diselesaikan. Ucapan terimakasih penulis Aktivitas Antiradikal Bebas Ekstrak
sampaikan kepada orang tua atas doa yang Etanol Daun Kemangi (Ocimum
tidak pernah berhenti, dosen metodologi basilicum L.) dengan Menggunakan
penelitian yang telah memberikan ilmu Metode DPPH. Jurnal Fitofarmaka
bermanfaat serta dosen pembimbing bapak Indonesia. 2016; 3(2): 164-168
Dr. Yoppi Iskandar, M.Si, Apt. atas 6. Guez, C., Raul O., Paula, F., Maria, F.
Jonathaline, A., Aline, A. Margareth,
Farmaka
Volume 15 Nomor 3 151

L., Luisa Z., Luis, F., Michel M. and Pharmacological Activities of


Evaluation of basil extract (Ocimum Sweet Basil-Ocimum basilicum L.
basilicum L.) on oxidative, anti- (Lamiaceae). Asian Journal of
genotoxic and anti-inflammatory Chemistry. 2011;23(9): 3773-3782.
effects in human leukocytes cell 12. Nahak, G., R, M., R, S. Taxonomic
cultures exposed to challenging Distribution, Medicinal Properties and
agents. Brazilian Journal of Drug Development Potentially of
Pharmaceutical Sciences. 2017; 53(1): Ocimum (Tulsi). Drug Invention
e15098. Today. 2011;3(6): 95-113.
7. Kalita, J., Mohamed, L. Commercial 13. Ozcan, M., Jean, C. Essential Oil
potentialities of essential oil of Composition of Ocimum bascilum L.
Ocimum members growing in North and Ocimum minimum L. in Turkey.
East India. International Journal of Czezh Journal of Food Sci.
Pharmacy & Life Sciences. 2013; 4(4): 2002;20(6): 223-228.
2559-2567. 14. Pandey, A., Pooja, S. Nijendra, N.
8. Lin, L., Wen, C., Chun, C. Antiviral Chemistry and bioactivities of
Natural Products and Herbal essential oils of some Ocimum
Medicines. Journal of Traditional and species: an overview. Asian Pacific
Complementary Medicine. 2014; 4(1): Journal of Tropical Biomedicine.
24-35. 2014;4(9):682-694.
9. Mahmoud, H. Nabil, H., Yousif, O. 15. Rasul, A., N, A. Formulation and in
Effect of basil (Ocimum basilicum L.) vivo evaluation for anti-aging effects
Leaves Powder and Ethanolic-Extract of an emulsion containing basil extract
on the 3rd Larval Instar of Anopheles using non-invasive biophysical
arabiensis (Patton, 1905)(Culicidae: techniques. DARU Journal of
Diptera). International Journal of Pharmaceutical Sciences. 2011; 19(5):
Mosquito Research. 2017; 4(2): 52-56. 344-350.
10. Maryanto, I., Joeni, S., Sasa, S., 16. Safwan, T., Sugara, Mutiara, K.
Wahyu, D., Djauhar, A. Siti, R., Yopi, Pengaruh Ekstrak Daun Kemangi
S., Dwi, S.. 2013. Bioresources untuk (Ocimum sanctum L.) Terhadap
Pembangunan Ekonomi Hijau. Motilitas dan Konsentrasi
Jakarta: LIPI Press. Spermatozoa Mencit Jantan (Mus
11. Marwat, S. Fazal, U., Muhammad, S., musculus). Jurnal Ilmiah Ibnu Sina.
Said, G., Naveed, A., Ghulam, M., 2016; 1(2): 173-18
Khalid, U. Phytochemical Constituents
Farmaka
Volume 15 Nomor 3 152

17. Sahoo, M., Lingaraja, J., Surya, N., 24. Quattrocchi, U. 2012. CRC World
Satish, K. Indentification of Suitable Dictionary of Plant Names, scientific
Natural Inhibitor against Influenza A names, eponyms, synonyms and
(H1N1) Neuraminidase Protein by etimology. Florida: CFC Press.
Molecular Docking. Genomics &
Informatics. 2016; 14(3): 96-103.
18. Siemonsma, J., Piluek, K. 1993. Plant
Resources of South-East Asia No. 8
Vegetables. Wagenigen: Pudoc
Scientific Publishers.
19. Susanto, L., Archadian, N., Ivan, A.
Efek Minyak Atsiri Daun Kemangi
(Ocimum basilicum L.) Sebagai Agen
Penghambat Pembentukan
Streptococcus mutans. IDJ. 2013;
2(1); 38-41.
20. Sakkas, H., Chrissanthy, P.
Antimicrobial Activity of Basil,
Oregano and Thyme Essential Oils.
Journal of Microbiology and
Biotechnology. 2017; 27(3): 429-438.
21. Sutrisna, E., Arifa, S., Sri, S., Irna, T.
Potensi Efek Antipiretik Daun
Kemangi (Ocimum sanctum L.) dan
Daun Dewa. Pharmacon. 2009; 10 (2):
64-69.
22. Suwarno, F. Maryanti, S., Raden, E.
Viabilitas Awal, Daya Simpan dan
Invigorasi Benih Kemangi (Ocimum
basilicum L.). Jurnal Agron Indonesia.
2014; 42(1): 39-42.
23. USDA, NRCS. 2017. The PLANTS
Database (http://plants.usda.gov, 1
Juni 2017). National Plant Data Team,
Greensboro, NC 27401-4901 USA.

You might also like