You are on page 1of 1

BAB I

PENDAHULUAN

Luka bakar adalah suatu bentuk kerusakan atau kehilangan jaringan yang
disebabkan kontak dengan sumber panas seperti api, air panas, bahan kimia, listrik
dan radiasi.1 Luka bakar memberi pengaruh buruk dalam kehidupan manusia,
penderitaan, kecacatan, dan kerugian finansial. Luka bakar diperkirakan
menyebabkan sekitar 180.000 kematian setiap tahun di seluruh dunia, kebanyakan
di negara-negara dengan pendapatan rendah hingga menengah.2
Di Indonesia pasien dengan kasus luka bakar juga relatif banyak,
khususnya pada penduduk yang tinggal di daerah kumuh dan padat. Data yang
diperoleh dari Unit Luka Bakar Rumah Sakit Cipto Mangun Kusumo Jakarta dari
tahun 2009-2010 didapatkan dari 303 pasien yang dirawat sebagian besar pasien
dengan luas luka bakar 20-50%adalah 45,87%.3
Di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar, kasus yang dirawat
selama tahun 2006–2009 sebanyak 102 kasus, dengan angka kematian 9,2%, dan
selama tahun 2010 jumlah kasus yang dirawat sebanyak 88 kasus dengan angka
kematian 17,2%. Sebanyak 77 kasus dan angka kematian 39%.4
Luka bakar yang serius terjadi paling sering pada laki-laki (67%). Insiden
tertinggi luka bakar yang serius terjadi pada orang dewasa muda (20-29 tahun)
diikuti oleh anak-anak usia dibawah 9 tahun. Penyebab utama luka bakar yang
parah adalah luka bakar api (37%) dan luka bakar cair (24%). Untuk anak-anak
yang usia dibawah 2 tahun, luka bakar cair dan luka bakar permukaan panas
menyebabkan hampir semua luka bakar serius.2
Di Indonesia, luka bakar masih merupakan problem yang berat. Perawatan
dan rehabilitasinya masih sukar dan memerlukan ketekunan, biaya mahal, tenaga
terlatih dan terampil. Oleh karena itu, penanganan luka bakar lebih tepat dikelola
oleh suatu tim trauma yang terdiri dari spesialis bedah (bedah anak, bedah plastik,
bedah thoraks, bedah umum), intensifis, spesialis penyakit dalam, ahli gizi,
rehabilitasi medik, psikiatri, dan psikologi.3

You might also like