You are on page 1of 29

PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan limpah
rahmat, taufik dan hidayah-Nya, serta nikmat sehat sehingga penulis dapat
menyelesaikan praktikum dan penyusunan laporan ini. Shalawat serta salamselalu
tercurahkan kepada baginda Nabi Muhammad SAW dan semoga kita selalu
berpegang teguh pada sunnahnya. Amiin

Tujua dilakukannya penyusunan laporan ini untuk memenuhisalah satu


praktikum Pemetaan Lahan Terapan yang harus dipenuhi. Dalam kesempatan ini,
penulis melakukan pengukuran jarak dn elevasi, perhitungan waterpass dan
thedolite baik polygon terbuka maupun tertutup.

Selama penyusunan makalah ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada

1. Bapak Ferry, Ir.,MT. Selaku ketuan Laboratorium Teknik Sipil Universitas


Jenderal Achmad Yani
2. Asisten laboratorium yang sudah membantu berjalanny praktikum ini.

Dengan segala kerendahan hari penulis meyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari sempurna, maka dengan keterbatasan yang ada penulis sangat mengharapkan
kritik yang membangun serta saran dari para pembaca untuk meningkatkan laporan
ini dan untuk perbaikan di masa mendatang sehingga tidak terjadi kesalahan
persepsi unntuk pemahaman isi dan makna terhadap laporan ini.

Cimahi, 20 desember 2017

Penulis

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 1


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

BAB 1
DASAR TEORI
1.1 Latar Belakang

Pengukuran tanah adalah satu seni paling tua dan yang terpenting
dipraktekkan manusia sejak dahulu kala sudah dirasakan perlunya menandai
batas-batas dan pemetaan tanah. Pengukuran tanah terus memainkan peran
yang sangat penting didalam banyak cabang rekayasa, sebagai contoh
pengukuran diperlukan untuk merencanakan, membangun dan memelihara
jalan raya, jalan baja sistim perhubuungan cepat bangunan, jembatan, tempat
peluncuran proyektil, peluncuran roket dan lain-lain. Ilmu ukur tanah atau
geodesi bertujuan mengukur bagian-bagian dari permukaan bumi, kalau
panjang ini tidak melebihi kira-kira 50 Km, maka pekerjaan disebut geodesi
rendah. Pada geodesi rendah yang dipentingkan hanya penentuan titik-titik dari
tingkat rendah, sehingga titik itu dapat dibayangkan dan dapat digambarkan
pada suatu bidang datar yaitu peta.
Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang
dinamakan ilmu geodesi.
Ilmu geodesi mempunyai 2 maksud :
1. Maksud ilmiah : menentukan bentuk permukaan bumi
2. Maksud praktis : membuat bayangan yang dinamakan peta dari sebagian
besar atau sebagian kecil permukaan bumi.
Maksud ini dicapai dengan melakukan pengukuran-pengukuran diatas gunung-
gunung yang tinggi dan lembah-lembah yang curam. Pengukuran-pengukuran
dibagi dalam pengukuran yang mendatar untuk mendapat hubungan yang
mendatar titik-titik yang diukur diatas permukaan bumi dan pengukuran-
pengukuran tegak guna mendapatkan hubungan tegak antara titik-titik yang
diukur.Untuk memindahkan keadaan dari permukaan bumi yang tidak
beraturan dan yang emlengkung pula ke bidang peta yang datar, diperlukan
bidang perantara yang dipilih sedemikian, hingga pemindahan itu dapat
dilakukan dengan semudah-mudahnya.

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 2


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

1.2 Maksud dan Tujuan


1.2.1 Maksud
Maksud dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat secara
langsung memahami dan mengerti mengenai alat-alat Ilmu Ukur Tanah
yang didapat pada perkuliahan Ilmu Ukur Tanah dan pengaplikasiannya
di lapangan.

1.2.1 Tujuan
Praktek lapangan ini bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan mahasiswa dalam menggunakan alat yang
dipakai dalam praktikum lapangan, agar setiap anggota kelompok
mengerti dan memahami alat-alat yang dipergunakan, maka diperlukan
keterlibatan secara langsung dari para anggotanya. Dan yang lebih
penting lagi adalah mahasiswa mendapatkan pengalaman kerja
lapangan dan tentunya berkesesuaian dengan bidang yang mencakup
Ilmu Ukur Tanah, antara lain :
1. Pengetahuan ringkas tentang peta.
2. Sistem koordinat unutk menentukan posisi titik-titik pada
permukaan bumi yang dianggap sebagai sebuah bidang datar.
3. Pengetahuan dan pengenalan secara ringkas mengenai alat ukur
jarak (waterpass) dan alat ukur sifat ruang (theodolit).
4. Beberapa metoda penentuan posisi horizontal.

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum ini adalah :

1. Menentukan beda tinggi permukaan tanah dengan menggunakan


theodolite dan water pass

2. Membuat garis kontur berupa data dari sebidang tanah

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 3


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

3. Membuat profil pada suatu poligon untuk menentukan beda tinggi pada
permukaan tanah, diantaranya profil memanjang dan profil melintang.

1.3 Alat – alat Praktikum

1.4.1 Theodolite

Theodolite adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur jarak


dan sudut, baik sudut vertical maupun sudut horizontal. Sudut vertical
adalah sudut yang diukur pada skala tegak lurus. Sedangkan sudut
horizontal adalah sudut yang diukur dengan skala mendatar yang
dibentuk oleh dua titik polygon, sudut yang dibaca merupakan nilai
dimana theodolite itu ditempatkan.

9 1
10 2
11 3
12 4
13 5
14 6
3
15 7

8
Theodolite Digital
Gambar 1.1

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 4


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

Penjelasan gambar theodolite digital adalah sebagai berikut :

Tabel 1.1 bagian bagian thedolite

No Nama Fungsi
1 Handle untuk pegangan tangan pada alat.
2 Tempat baterai berjumlah 4 buah baterai.
3 Lensa fokus okuler untuk fokus lensa okuler ke objek
4 Klem pengatur fokus untuk memperjelas benang pada lensa (benang
benang atas, benang tengah, benang bawah).
5 Lensa verticalizing untuk melihat dan memosisikan sumbu I
berimpit dengan titik berdiri pesawat atau titik
tertentu di bumi
6 Nivo tabung , untuk menyetel posisi sumbu II pesawat
secara horizontal, dan dapat diatur dengan 3
sekrup penyama rata
7 Nivo kotak berfungsi untuk menyetel posisi sumbu I
berada pada posisi vertikal.
8 Display dan papan untuk pembacaan skala lingkaran vertikal dan
tombol horizontal.
9 Pengarah kasar berfungsi untuk membantu pembidikan yaitu
membantu mengarahkan teropong ke target
secara kasar
10 Penggerak halus untuk menggerakkan teropong secara vertikal
vertikal ke arah rambu ukur (objek) secara halus.
11 Klem pengunci vertikal untuk mengunci teropong agar tidak dapat
digerakkan secara vertikal.
12 Penggerak halus untuk menggerakkan teropong horizontal ke
lingkaran horizontal arah rambu ukur (objek) secara halus.
13 Klem pengunci untuk mengunci badan pesawat agar tidak
lingkaran horizontal dapat diputar secara horizontal.

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 5


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

14 Sekrup pengatur nivo , untuk mengatur posisi gelembung nivo berada


pada titik tengah.
15 Plat dasar untuk bertumpunya pesawat theodolite.

1.4.2 Waterpass
Waterpass adalah alat yang digunakan untuk mengukur beda tinggi
antara dua titik atau lebih dengan menggunakan metode sifat datar untuk
menentukan ketinggian titik-titik kerangka dasar pemetaan pada
pekerjaan rekayasa.

7 1

2
8

3
9
4

Waterpass
Gambar 1.2

Penjelasan gambar Waterpass adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2 bagian – bagian waterpass

No Nama Fungsi
1 Pemutar fokus berfungsi untuk memperjelas objek yang dibidik.
2 Cermin nivo untuk memantulkan bayangan nivo
3 Nivo berfungsi untuk menentukan kedataran alat.
4 Rumah lensa depan untuk tempat lensa depan.
5 Skala gerakan sudut untuk mengetahui besar gerakan sudut horizontal.
horizontal

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 6


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

6 Sekrup A, B, dan C berfungsi untuk mengatur gelembung nivo agar


berada di tengah lingkaran.
7 Lensa bidik berfungsi untuk membidik objek
8 Sekrup fokus untuk memfokuskan benang bidikan
benang
9 Plat dasar untuk landasan alat ke tripod

1.4.3 Tripod / Statif

Tripod merupakan alat bantu ukur tanah tempat kedudukan theodolit

atau waterpass yang diletakkan diatas kepala datar statip. Statip terdiri dari

tiga buah kaki yang dapat digerakkan dan diatur panjang-pendeknya dengan

sekrup pengunci sehingga kedudukan theodolit atau waterpass dapat

sempurna.

Tripod
Gambar 1.3
1.4.4 Unting – Unting

Unting-Unting digunakan untuk membantu meluruskan prisma

sudut dengan titik yang berada dibawahnya. Alat ini terbuat dari logam

pejal ± 5 cm, dengan diameter 1.5 cm yang salah satu ujungnya runcing

sedang ujung yang lain tumpul dan diberi seutas tali.

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 7


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

Unting unting
Gambar 1.4
1.4.5 Rambu Ukur

Rambu ukur mempunyai bentuk penampang segi empat panjang

yang berukuran ± 3–4 cm, lebar ± 10 cm, panjang ± 300 cm, bahkan ada

yang panjangnya mencapai 500 cm. Ujung atas dan bawahnya diberi

sepatu besi. Bidang lebar dari bak ukur dilengkapi dengan ukuran

milimeter dan diberi tanda pada bagian-bagiannya dengan cat yang

mencolok. Bak ukur diberi cat hitam dan merah dengan dasar putih,

maksudnya bila dilihat dari jauh tidak menjadi silau. Bak ukur ini

berfungsi untuk pembacaan pengukuran tinggi tiap patok utama secara

detail.

Rambu ukur
Gambar 1.5

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 8


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

1.4.6 Tipe-x

Berfungsi untuk menadai pada titik-titik pengukuran (digunakan


sebagai pengganti patok)

Tipe x
Gambar 1.6

1.4.7 Alat Tulis

Alat tulis berfungsi untuk mencatat hasil pengukuran tiap titik.

Alat tulis
Gambar 1.7

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 9


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

1.4.8 Payung

Payung berfungsi untuk melindungi waterpass atau thedolite ketika


hujan

Payung
Gambar 1.8

1.4.9 Kompas
Kompas digunakan untuk menentukan arah utara dalam
pengukuran sehingga patokan utama dalam pengukuran yang biasa
disebut sudut azimut.

Kompas
Gambar 1.9

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 10


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

1.5 Teknik Pengukuran

1.5.1. Pengukuran Horizontal

Metode polygon adalah metode pengukuran dengan rangkaian segi


banyak dalam menentukan suatu posisi atau titik yang dapat diketahui
koordinatnya dengan menghitung dari pengukuran arah, sudut dan jarak.
Hasil pengukuran ini digunakan sebagai kerangka dasar pemetaan

Polygon
Gambar 1.10

Pengukuran dan pemetaan poligon merupakan salah satu metode


pengukuran dan pemetaan. Kerangka dasar horizontal yang bertujuan
untuk memperoleh koordinat planimetris (x,y) titik-titik pengukuran.

Pengukuran Kerangka Dasar Horisontal (KDH) :

a. Metode titik tunggal


b. Pengikatan kemuka
c. Pengikatan kebelakang

Pengukuran polygon sendiri mengandung arti salah satu metode


penentuan titik diantara beberapa metode penentuan titik yang lain.
Berdasarkan bentuknya polygon dapat dibagi dalam dua bagian,
diantaranya.

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 11


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

1.5.2 Polygon tertutup

Polygon tertutup
Gambar 1.11

Poligon tertutup adalah kerangka dasar pengukuran yang


membentuk poligon segi banyak yang menutup. Yang dimaksud
menutup adalah apabila mulai dari titik 1 kemudian ke titik 2 dan
seterusnya akan kembali ke titik 1 lagi. Sehingga akan membentuk segi
banyak. Fungsi dari kembali ke titik awal adalah digunakan untuk
mengkoreksi besaran sudut pada tiap segi banyak tersebut.

Poligon tertutup biasanya dipergunakan untuk :

a. Pengukuran titik kontur.


b. Bangunan sipil terpusat.
c. Waduk.
d. Bendungan.
e. Pemukiman.
f. Jembatan (karena diisolir dari 1 tempat).
g. Kepemilikan tanah.

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 12


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

1.5.3 Polygon terbuka

.
Polygon terbuka
Gambar 2.3

(secara geometris dan matematis), terdiri atas serangkaian garis yang


berhubungan tetapi tidak kembali ke titik awal atau terikat pada sebuah titik
dengan ketelitian sama atau lebih tinggi ordenya. Titik pertama tidak sama
dengan titik terakhir.

Poligon terbuka biasanya digunakan untuk :

a. Jalur lintas / jalan raya.


b. Saluran irigasi.
c. Kabel listrik tegangan tinggi.
d. Kabel TELKOM.
e. Jalan kereta api.

Untuk mendapatkan nilai sudut-sudut dalam atau sudut-sudut luar


serta jarak-jarak mendatar antara titik-titik polygon diperoleh atau diukur
dari lapangan menggunakan alat pengukur sudut dan pengukur jarak yang
mempunyai tingkat ketelitian tinggi. Pengolahan data polygon dikontrol
terhadap sudut-sudut dalam atau luar polygon dan dikontrol terhadap
koordinat baik absis maupun ordinat. Pengolahan data polygon dimulai
dengan menghitung sudut awal dan sudut akhir dari titik-titik ikat polygon.

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 13


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

BAB II

WATERPASS POLIGON TERBUKA

2.1 Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum ini adalah menentukan beda tinggi antara titik –
titik di muka bumi serta menentukan ketinggian suatu bidang referensi
ketinggian tertentu dalam bidang polygon terbuka (ketika mengukur tidak
kembali ke titik awal/ semula).

2.2 Alat yang Digunakan

2.2.1 Waterpass

Waterpass berfungsi untuk mengukur ketinggian atau beda tinggi,


prinsipnya adalah membuat garis bidik mendatar dengan bantuan nivo.

2.2.2 Rambu Ukur

Berfungsi untuk pembacaan pengukuran tinggi tiap patok utama


secara detail.

2.2.3 Tripod

Tripod berfungsi sebagai penyangga waterpass dengan ketiga


kakinya dapat menyangga penempatan alat yang pada masing-masing
ujungnya runcing, agar masuk ke dalam tanah

2.2.4 Tipe-X

Berfungsi untuk menadai pada titik-titik pengukuran (digunakan


sebagai pengganti patok)

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 14


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

2.2.5 Alat Tulis

Alat tulis seperti papan dada, pulpen dan penggaris sangat di


butuhkan dalam pencatatan hasil pengukuran yang di lakukan

2.3 Prosedur Praktikum


Prosedur praktikum yang di lakukan adalah sebagai berikut :
1. Siapkan alat – alat yang akan digunakan.
2. Lalu dirikan statip antara titik A dan titik B.
3. Kemudian pasang Waterpass ke Statip sehingga Waterpass dalam kondisi
diam (tidak bergerak) ketika di gunakan.
4. Atur Nivo dengan cara mengatur dari skrup nivo sehingga gelembung udara
berada di tengah-tengah, yang berarti Waterpass dalam kondisi stabil atau
rata.
5. Tegakan Rambu Ukur dititik acuan yang akan di baca ketinggiannya dalam
kondisi tegak lurus.
6. Atur fokus Waterpass dengan cara memutar sekrup lensa objektif yang ada
di Waterpass agar dapat menuju kearah rambu ukur dengan jelas.
7. Catat hasil bacaan rambu ukur yaitu berupa benang atas dan beenang bawah
8. Pada titik A dan didapat bacaan benang atas dan bawah. Setelah membaca
bacaan benang di titik A lalu membaca bacaan benang di titik B
9. Lakukan tahap ke 8 hingga titik H dan kembali lagi ke titik A (berpindah
titik berarti melakukan perpindahan pada waterpass, tripod, dan rambu ukur
pada titik yang berbeda dan tempat peninjauan yang berbeda)
10. Setelah mendapatkan bacaan benang muka dan belakang pada titik atas dan
bawah, lalu lakukan analisis perhitungan pada bacaan benang
tengah,jarak,beda tinggi, dan tinggi titik.
11. Lakukan prosedur praktikum seperti diatas sampai 8 titik.
12. Setelah selesai rapihkan kembali alat – alat praktikum

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 15


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

2.4 Data Pengamataan

PENGUKURAN WATERPASS POLYGON TERBUKA


Laboratorium Pemetaan Lahan
Jurusan Teknik Sipil
Universitas Jenderal Achmad Yani
Kelompok 2 No. Lembar Dari
Lokasi Dekanat ekonomi Cuaca Cerah
Diukur Oleh Novi Katarina Ulva Alat Ukur Waterpass
Hari,Tanggal 23-11-2017 Asisten Lab. Rizal zulfikar

Gambar Sketsa

DATA PENGAMATAN
Bacaan Benang (dm) Jarak (dm) Beda tinggi
Titik Tinggi
Belakang Muka (m)
Stand yang Titik
Atas Atas Belakang Muka Total
dibidik Tengah Tengah (-) (+) (m)
Bawah Bawah
A 13.28 14.05 14.49 73 89 162 0.11 685
1 12.92
B 12.55 13.60 3
B 15.00 14.40 14.97 75 79 154 0.02 684.88
2 14.63
C 14.25 14.00 3 7
C 14.73 13.83 14.25 173 85 258 0.00 684.91
3 13.87
D 13.00 13.40 4
D 15.07 13.98 14.5 104 105 209 0.05 684.91
4 14.55
E 14.3 13.5 1 4
E 14.51 14.37 14.59 101 44 145 0.03 684.97
5 14.01
F 13.5 14.15 6 1
6 F 14.48 15.15 14.00 14.18 134 36 170

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 16


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

13.81 13.82 0.04 684.93


G
8 5
G 14.29 13.51 14.17 29 132 161 0.06 684.98
7 14.15
H 14.00 12.82 4 3

2.5 Pengolahan Data


2.5.1 Menghitung Jarak Antar Titik
a. Jarak Ke Belakang
𝑑 = (𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100

𝑑𝐴𝐵 = (𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100

= (13.28 − 12.55) × 100

= 73 meter

𝑑𝐵𝐶 = (𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100


= (15.00 − 14.25) × 100
= 75 meter
𝑑𝐶𝐷 = (𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100
= (14.73 − 13.00) × 100
= 173 meter
𝑑𝐷𝐸 = (𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100
= (15.07 − 14.3) × 100
= 104 meter
𝑑𝐸𝐹 = (𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100
= (14.51 − 13.5) × 100
= 101 meter
𝑑𝐹𝐺 = (𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100
= (15.15 − 13.81) × 100
= 134 meter

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 17


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

𝑑𝐺𝐻 = (𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100


= (14.29 − 14.00) × 100
= 29 meter

b. Jarak Ke Muka
𝑑 = (𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100

𝑑𝐴𝐵 = (𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100


= (14.49 − 13.60) × 100
= 89 meter
𝑑𝐵𝐶 = (𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100
= (14.97 − 14.00) × 100
= 79 meter
𝑑𝐶𝐷 = (𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100
= (14.25 − 13.40) × 100
= 85 meter
𝑑𝐷𝐸 = (𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100
= (14.5 − 13.45) × 100
= 105 meter
𝑑𝐸𝐹 = (𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100
= (14.49 − 14.15) × 100
= 44 meter
𝑑𝐹𝐺 = (𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100
= (14.18 − 13.82) × 100
= 36 meter
𝑑𝐺𝐻 = (𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑠 − 𝑚𝑢𝑘𝑎 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ) × 100
= (14.17 − 12.82) × 100

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 18


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

= 132 meter
c. Jarak Total
𝑑 = 𝑑𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 + 𝑑𝑚𝑢𝑘𝑎
𝑑𝐴𝐵 = 𝑑𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 + 𝑑𝑚𝑢𝑘𝑎
= 73 + 89
= 162
𝑑𝐵𝐶 = 𝑑𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 + 𝑑𝑚𝑢𝑘𝑎
= 75+79
= 154
𝑑𝐶𝐷 = 𝑑𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 + 𝑑𝑚𝑢𝑘𝑎
= 173 + 85
= 258
𝑑𝐷𝐸 = 𝑑𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 + 𝑑𝑚𝑢𝑘𝑎
= 104 + 105
= 209
𝑑𝐸𝐹 = 𝑑𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 + 𝑑𝑚𝑢𝑘𝑎
= 101 + 44
= 145
𝑑𝐹𝐺 = 𝑑𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 + 𝑑𝑚𝑢𝑘𝑎
= 134 + 36
= 170
𝑑𝐺𝐻 = 𝑑𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 + 𝑑𝑚𝑢𝑘𝑎
= 29 + 132
= 161

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 19


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

2.5.2 Menghitung beda tinggi

Beda tinggi = ( BTb – BTm )

Stand 1 = ( BTb - BTm ) : 10


= 12.92 – 14.05 : 10
= - 0.113 meter
Stand 2 = ( BTb - BTm ) : 10
=14.63 – 14.40 : 10
= + 0.023 meter
Stand 3 = ( BTb - BTm ) : 10
= 13.87 – 13.83 : 10
= +0.004 meter
Stand 4 = ( BTb - BTm ) : 10
= 14.55 – 13.98 : 10
= + 0.057 meter
Stand 5 = ( BTb - BTm ) : 10
= 14.01 – 14.37 : 10
= - 0.036 meter
Stand 6 = ( BTb - BTm ) : 10
= 14.48 – 14.00 : 10
= + 0.048 meter
Stand 7 = ( BTb - BTm ) : 10
= 14.15 – 13.51 : 10
= + 0.064 meter
2.5.3 Menghitung Elevasi

A = 685 𝑚𝑑𝑝𝑙
B = A + (𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 − 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑘𝑎)
= 685 + (12.92 − 14.05 )

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 20


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

= 684.887 𝑚𝑑𝑝𝑙

𝐶 = 𝐵 + (𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 − 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑘𝑎)


= 684.887 + (14.63 − 14.40)
= 684.91 𝑚𝑑𝑝𝑙
𝐷 = 𝐶 + (𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 − 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑘𝑎)
= 684.91 + (13.87 − 13.83 )
= 684.914 𝑚𝑑𝑝𝑙
𝐸 = 𝐷 + (𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 − 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑘𝑎)
= 684.914 + (14.55 − 13.98 )
= 684.971 𝑚𝑑𝑝𝑙
𝐹 = 𝐸 + (𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 − 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑘𝑎)
= 684.971 + (14.01 − 14.37 )
= 684.935 𝑚𝑑𝑝𝑙
𝐺 = 𝐹 + (𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 − 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑘𝑎)
= 685.935 + (14.48 − 14.00)
= 684.983 𝑚𝑑𝑝𝑙
𝐻 = 𝐺 + (𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑙𝑎𝑘𝑎𝑛𝑔 − 𝑡𝑒𝑛𝑔𝑎ℎ 𝑚𝑢𝑘𝑎)
= 684.983 + (14.15 − 13.51 )
= 685.623 𝑚𝑑𝑝𝑙

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 21


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

2.6 Kesimpulan

Praktikum menggunakan waterpass untuk menentukan beda elevasi setiap


titik terhadap semua bidang referensi yang dilakukan dengan metode
pengukuran poligon terbuka dimana titik awal pengukuran berbeda dengan titik
akhirnya atau titik akhir tidak kembali ke titik awal. Pada praktikum
pengukuran ini dilakukan 8 titik acuan. Mulai dari depan Gedung Psikologi
menuju depan Gedung Fakultas Ekonomi, lalu ke depan Gedung Dekanat
Ekonomi, sampai akhirnya ke Depan Laboratorium Kimia.

Dari hasil praktikum didapat perbedaan elevasi pada setiap titik acuan
sebagai berikut :

Titik A = 685 mdpl

Titik B = 684.887 mdpl

Titik C = 684.91 mdpl

Titik D = 684.914 mdpl

Titik E = 684.971 mdpl

Titik F = 684.935 mdpl

Titik G = 684.983 mdpl

Titik H = 685.623 mdpl

Hasil pengukuran waterpass metode poligon terbuka dapat digunakan


dalam membuat garis kontur pada peta, perhitungan penggalian, perencanaan
jalan raya dan penimbunan tanah proyek, dan sebagainya.

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 22


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

BAB IV
THEDOLITE POLYGON TERBUKA

4.1 Tujuan Praktikum


Untuk Mengatur letak suatu titik terhadap suatu sistem koordinat tertentu
dengan menggunakan theodolit.

4.2 Alat yang Digunakan

4.2.1 Thedolite
Thedolite merupakan alat yang paling canggih di antara peralatan
yang di gunakan dalam survey pemetaan lahan untuk mengetahui sudut
4.2.2 Tripod
Tripod berfungsi sebagai penyangga thedolite dengan ketiga
kakinya dapat menyangga penempatan alat yang pada masing-masing
ujungnya runcing, agar masuk ke dalam tanah
4.2.3 Rambu ukur
Rambu ukur mempunyai bentuk penampang segi empat panjang
yang berukuran ± 3–4 cm, lebar ± 10 cm, panjang ± 300 cm, bahkan
ada yang panjangnya mencapai 500 cm
4.2.4 Tipe x
Untuk memberi tanda silang pada jalan
4.2.5 Alat tulis
Alat tulis seperti papan dada, pulpen dan penggaris sangat di
butuhkan dalam pencatatan hasil pengukuran yang di lakukan
4.2.6 Kompas
Kompas berfungsi untuk menunjukan arah utara
4.2.7 Payung
Payung berfungsi untuk melindungi thedolite saat hujan

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 23


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

4.3 Prosedur Praktikum

Prosedur praktikum yang di lakukan adalah sebagai berikut :

1. Siapkan alat – alat yang akan digunakan.

2. Tentukan area yang akan diukur koordinatnya dan pasang tanda dengan

tipe-x yang berfungsi sebagai titik acuan, serta gambarkan sketsa area

pengukuran.

3. Dirikan statif, lalu kencangkan sekrup-sekrup statif. Usahakan dasar alat

statif sedater mungkin untuk memudahkan pengaturan Nivo.

4. Kemudian pasang Theodolit ke Statif sehingga Theodolit dalam kondisi

diam (tidak bergerak) ketika di gunakan.

5. Atur Nivo dengan cara mengatur dari tiga sekrup penyetel, sehingga

gelembung udara berada di tengah-tengah, yang berarti Theodolit dalam

kondisi stabil atau rata.

6. Gunakan kompas sebagai petunjuk arah utara, kemudian arahkan Theodolit

ke arah utara.

7. Kunci Theodolit dengan sekrup pengunci sudut horizontal agar tidak

bergerak arah utaranya.

8. Kemudian baca sudut yang terdapat di skala utama, dan cari garis yang

benar-benar lurus antara sudut batas atas dan batas bawah, jika belum ada

yang benar-benar lurus atur skala noniusnya sampai terdapat garis yang

lurus antara bacaan sudut attas dan sudut bawah.

9. Catat skala utama bawah (berupa derajat) dan skala nonius (berupa menit).

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 24


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

10. Setelah terbaca koordinat sudut utara kemudian buka sekrup pengunci

sudut horizontal Theodolit.

11. Setelah itu putar searah jarum jam, bidik ke titik acuan yang telah di

tentukan (B).

12. Setelah bidikan lurus, kunci Theodolit dengan sekrup pengunci sudut

horizontal agar tidak berubah.

13. Jika pada saat membidik rambu benang pada teropong tidak terlihat maka

atur terlebih dahulu fokus untuk bacaan benang , lalu fokuskan lensa agar

dapat membidik rambu.

14. Lalu baca koordinat sudut yang ada diskala utama dan skala nonius, sama

seperti poin 7 kemudian catat.

15. Lakukan pengukuran dari acuan berikutnya (B), bidik ke titik awal (A) baca

sudut dan catat lalu putar searah jarum jam ke titik setelah titik B yaitu titik

C lalu baca sudut dan catat.

16. Lakukan prosedur 14 untuk titik acuan yang lainnya (8 titik acuan yang

sudah ditentukan), namun jangan lupa untuk selalu menyetel Nivo kotak

dan cara pembacaan sudut sama seperti prosedur No. 7.

17. Catatan: Untuk titik acuan sebelum titik akhir pengukuran tidak hanya

mencari sudut β tetapi dicari juga azimuth (α) dengan cara mencari arah

utara lalu putar searah jarum jam ke arah titik akhir (H).

18. Setelah selesai rapihkan alat – alat praktikum

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 25


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

4.4 Data Pengamatan

PENGUKURAN THEODOLITE POLYGON TERBUKA

Laboratorium Pemetaan Lahan


Jurusan Teknik Sipil
Universitas Jenderal Achmad Yani
Kelompok 2 No. Lembar dari
Lokasi Dekanan ekonomi Cuaca Cerah
Diukur Oleh Novi Katarina Ulva Alat Ukur Theodolite
Hari,Tanggal 20-11-2017 Asisten Lab. Risyda, Fingky

Gambar Sketsa

DATA PENGAMATAN
Bacaan Sudut
Titik Tinjau Jarak (d)
Stand [X°Y’Z”]
(M)
Α β Azimuth (α) Sudut (β)
A A–B 25° 54’ 31”
B B–A–C 266° 50’29”
C C–B–D 146° 15’ 44”
D D–C–E 205° 11’ 37”
E E–D–F 145° 44’ 25”
F F–E–G 208° 11’ 18”
G G–H G–F–H 69° 27’ 44” 156° 20’ 23”
H

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 26


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

4.5 Pengolahan Data


4.5.1 Menghitung Fα
Fα = (αGH – αAB) – (∑ β) + (6 × 180°)
Fα = (69° 27’ 44”- 25° 54’ 31”)- (1128°33’56”) + (1080° 0’ 0”) = -5° 0’43”
̅
4.5.2 Menghitung besar sudut 𝛃

̅ = 𝛃 + (𝟏 × Fα)
𝛃 𝟔

 ̅̅̅̅
βB = (266° 50′29")+(1/6×(-5° 0'43") =265°59’47.33’’
 ̅̅̅̅ = (146° 15′44")+(1/6×(-5° 0'43") = 145°25’2.33”
βC
 ̅̅̅̅
βD = (205° 11′37")+(1/6×(-5° 0'43") =204°14′55.33"
 ̅̅̅̅ = (145° 44′25")+(1/6×(-5° 0'43") = 144° 53'43.33"
βE
 ̅̅̅ = (208° 11′18")+(1/6×(-5° 0'43") = 207° 20′ 36.33"
βF
 ̅̅̅̅ = (156° 20′23")+(1/6×(-5° 0'43") = 155° 33′ 8.33"
βG

4.5.3 Menghitung Azimuth Setiap Titik


̅̅̅𝐁̅ − 𝟏𝟖𝟎°
𝛂𝐁𝐂 =𝛂𝐀𝐁 + 𝛃
 αBC = 25°54’31” + 265°59’47.33” – 180° = 111°54’18.33”
 αCD = 111°54’18.33” + 145°25’2.33” – 180°= 77°19’20.67”
 αDE= 77°19′ 20.67" + 204°14′ 55.33" – 180° = 101°40′16"
 αEF= 101°40′ 16” + 144°53′43.33” – 180° = 66°33′ 59.33”
 αFG= 66°33′ 59.33” + 207°20′ 36.33” – 180° = 93°54′ 35.67"
 αGH= 93°54′ 35.67” + 155°33′ 8.33” – 180° = 69°27′ 44"

4.5.4 Menghitung selisih absis dan ordinat

∆𝒙 AB= dAB sin 𝛂AB

∆𝒚 AB= dAB cos 𝛂AB

 ∆𝑥 AB = 16.20 x sin 25°54′ 31” = 7.078


 ∆𝑦 AB = 16.20 x cos 25°54′ 31” = 14.571
 ∆𝑥 BC = 15.4 x sin 111°54’18.33” = 14.288

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 27


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

 ∆𝑦 BC = 15.4 x cos 111°54’18.33” = -5.745


 ∆𝑥 CD = 25.8 x sin 77°19’20.67” = 25.171
 ∆𝑦 CD = 25.8 x cos 77°19’20.67” = 5.662
 ∆𝑥 DE = 20.9 x sin 101°40′16" = 20.467
 ∆𝑦 DE = 20.9 x cos 101°40′16" = -4,227
 ∆𝑥 EF = 14.5 x sin 66°33′ 59.33” = 13.304
 ∆𝑦 EF = 14.5 x cos 66°33′ 59.33” = 5.766
 ∆𝑥 FG = 17 x sin 93°54′ 35.67" = 16.960
 ∆𝑦 FG = 17 x cos 93°54′ 35.67" = -1.159
 ∆𝑥 GH = 16.1 x sin 69°27′44" = 15.076
 ∆𝑦 GH = 16.1 x cos 69°27′44" = 5.648

4.5.5 Menghitung koordinat absis dan ordinat

 Koordinat absis
XA = 0, XB = XA + ∆𝑥 AB

1. XB = 0 + 7.078 = 7.078
2. XC = 7.078 + 14.288 = 21.366
3. XD = 21.366 + 25.171 = 46.537
4. XE = 46.537 + 20.477 = 67.005
5. XF = 67.005 + 13.304 = 80.309
6. XG = 80.309 + 16.960 =97.269
7. XH = 97.269 + 15.076 = 112.346

 Ordinat
YA = 0, YB = YA + ∆𝒚 AB
1. YB = 0 + 14.571 = 14.571
2. YC = 14.571 + (- 5.745) = 8.826
3. YD = 8.826 + 5.662 = 14.488

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 28


PRAKTIKUM PEMETAAN LAHAN 2017

4. YE = 14.488 + (- 4.227) = 10.260


5. YF = 10.260+ 5.766 = 16.027
6. YG = 16.027 + (- 1.159) = 14.867
7. YH = 14.867 + 5.648 = 20.516

4.6 Analisis Data

Koordinat Setiap Titik


25
20.5162605
20
KOORDINAT ORDINAT

16.0271724
14.5717724 14.4886790 14.8679796
15
10.2607440
8.8264905
10

0
0
0 20 40 60 80 100 120
KOORDINAT ABSIS

Gambar Analisis Koordinat Theodolit Polygon Terbuka

NOVI KATARINA ULVA (2411161008) 29

You might also like